1. PELATIHAN BAGI PELATIH
UNTUK PELATIHAN
KOMUNIKASI ANTAR
PRIBADI (KAP) BAGI
TENAGA KESEHATAN DI
PUSKESMAS DALAM
PERCEPATAN
PENCEGAHAN STUNTING
DI INDONESIA
4. BINA SUASANA dalam KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
MATA PELATIHAN INTI 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti MPI 2 ini, peserta mampu melakukan bina suasana dalam
Komunikasi Antar Pribadi Percepatan Pencegahan Stunting.
C. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti MPI 2 ini, peserta mampu melakukan bina suasana dengan:
1. Melakukan penggunaan nama
2. Melakukan komunikasi non-verbal
3. Melakukan permainan yang menyenangkan
4. Melakukan “mendengar” secara fasilitatif
7. Penggunaan nama
• Nama bukan sekedar identitas
• Tapi harapan, cita-cita, mimpi, pengalaman,
dan hal mulai lainnya
• Memanggil dengan nama membuat otak
beraktivasi dan tersentuh hati
8. Agar hafal nama
• Gunakan segera
• Gunakan sering
• Perhatikan ciri khusus
….
Selalu panggil lengkap
dengan namanya.
Jangan hanya pak, bu,
kak, bang, bung
9. Memanfaatkan nama lain yang bermakna
• Nama anak untuk
memanggil seorang ayah
atau ibu
• Membuatnya teringat
posisi dan peran sebagai
orang tua (dengan
sikapnya yang harus
positif: bertanggung jawab,
sabar dll)
10. Fasilitator: Ayo, cari cara mengenalkan diri
• Apakah nama Anda
populer? Bila tidak, cari
cara mengenalkan nama
sehingga orang mudah
hafal.
Nama saya Risang. Buah
Pisang, huruf P diganti
dengan huruf R.
12. Berkomunikasi secara nonverbal yang memotivasi
Nonverbal – tanpa kata-kata
• Lebih dipercaya
• Langsung masuk ke hati
• Beresiprokal
13. Kontak Mata #1
Konteks satu orang ke satu orang
1. Lakukan dengan dinamik.
Sesuaikan dengan arah
pembicaraan (menyerap atau
mendorong)
2. Boleh sesekali melihat yang lain
untuk berpikir atau memberi
waktu berpikir
3. Hidupkan, gembirakan wajah
(silahkan rasakan perubahannya)
4. Pastikan timbal balik (kita
mengangguk, orang ikut
mengangguk dll)
Kontak di antara dua alis. Bukan kedua
mata
14. Kontak Mata #2
Konteks forum
1. Merata. Jangan pada satu dua
orang (mencurigakan)
2. Jangan terlalu cepat (2-4 detik)
3. Boleh lihat lantai atau langit-
langit sesaat, saat berpikir. Tapi
balik kontak mata lagi
4. Hidupkan, gembirakan wajah
(silahkan rasakan perubahannya)
5. Sampai timbal balik (kita
mengangguk, orang ikut
mengangguk dll)
Kontak di antara dua alis. Bukan kedua
mata
16. TANGAN
• Jangan “dianggurin” tapi
jangan berlebihan sampai
ambil alih perhatian
• Jangan dikantongin kecuali
sedang berdrama
• Sesuaikan dengan perasaan
yang ingin disampaikan
19. Permainan
• Permainan pembelajaran: permainan
untuk membantu proses
pembelajaran (pemahaman, aplikasi
dll)
• Permainan non pembelajaran
• Memecah kebekuan (ice breaking)
• Menyegarkan (energizing)
• Membantu komunikasi antar partisipan
• Mendorong kepemimpinan leadership
20. Permainan
• Permainan pembelajaran:
permainan untuk membantu proses
pembelajaran (pemahaman, aplikasi
dll)
• Permainan non pembelajaran
• Memecah kebekuan (ice breaking)
• Menyegarkan (energizing)
• Membantu komunikasi antar
partisipan
• Mendorong kepemimpinan leadership
Bina Suasana
21. Lagu - gerak
1. Marina menari
2. 1 + 1 = 2...
3. Kupikir-pikir...
4. Tangan kanan kiri...
5. Kalau kau suka hati...(2 versi)
6. Topi bundar hilang
7. Pada hari minggu
8. Kereta fantasi
9. Senam keluarga sehat
10. Berkumpul berapa
Konsentrasi
1. Tangkap jari....
2. Salah, salah, benar
3. 1,2, prok-prok/ bom
4. Tepuk tangan lawan
5. Ribu – biru
6. Ini, yang ini, kalau yang ini
7. 3 sekawan
8. 7 up
Beregu
1. Regu tembak
2. Tupai
3. Bola beregu
4. Bola Voli
Ragam Permainan
22. Permainan: Cara Cepat untuk gembira
• Konteks kelompok
• Perhatikan waktu tersedia
(panduan fleksibel)
< 30 menit
1 lagu gerak
30 – 1 jam
1 lagu gerak
1 beregu/ konsentrasi (versi singkat)
1 - 2 jam
1-2 lagu gerak
1 beregu/ konsentrasi
Posisi
• Di awal
• Lagu gerak
• Di tengah
• Konsentrasi/ beregu
• Di akhir
• Lagu gerak/ beregu
Penguasaan minimal
Kader: 15 permainan
Tenaga promkes: 20 permainan
24. Mendengarkan Fasilitatif
• Mendengarkan yang membuat
orang….
• merasa dihargai
• lebih terbuka bicara
• lebih banyak bicara
• Akhirnya: setelah kita dengarkan,
mereka akan mendengarkan saat kita
bicara
• Akhirnya: lebih termotivasi merubah
perilakunya sendiri
25. Mendengarkan Aktif
• Tidak ada prasangka
• Tidak menduga-duga
• Simak lalu temukan tema
pokok (motivasi bicara, yang
dikhawatirkan, dll)
• Angkat/ tanya singkat untuk
membantu bercerita/
berpendapat lebih lanjut
26. Mana yang mendengarkan..?
• Pak PDAM, air di sini
kecil alirannya
• Maaf, bu Risa. Sekarang
saya tidak bicara air. Di
sini saya ingin bicara
tentang air limbah.
Bolehkah??
• Pak PDAM, air di sini kecil
alirannya
• Kecil seperti bagaimana, bu RIsa?
• Kecil sekali. Dua jam, bak baru
bisa penuh.
• Sejak kapan, bu?
• Iya, sudah dua hari airnya tidak
mengalir. Hari senin airnya kecil,
selasanya tidak ada sama
sekali…
27. Paraphrase – Berempati - Refokus
• Oh, jadi dua hari ini airnya tidak mengalir
ya, bu Risa?
• Iya, betul itu, pak
• Duh, mohon maaf, bu Risa jadi kesusahan
ya.. Boleh saya catat dulu keluhan ibu Risa
dan saya sampaikan ke kantor?
• Iya, pak
• Nah, ini sudah saya sampaikan ke kantor
via WA. Mohon ditunggu jawabannya ya,
bu Risa. Sekarang, bolehkah saya meminta
ibu Risa untuk…?
29. HAL UMUM
• Contohnya..?
• Seperti…?
• Maksudnya….?
• Sebut kata itu
• Apa lagi?
• Ada lagi?
• Selain itu?
• Tadi yang kurang disukai, kalau yang disukai?
30. HAL BELUM TERUNGKAP
Ketika bercerita, adakalanya
seseorang belum
mengungkapkan secara utuh.
Mungkin dia masih punya cerita
tambahan, tapi karena lupa
atau gugup, cerita itu belum
disampaikan. Pada situasi ini,
petugas dapat bertanya singkat:
Apa lagi? Ada lagi? Selain itu?
31. SISI LAIN
• Ada kalanya petugas mesti bertanya untuk
menyeimbangkan pendapat agar cerita
warga menjadi lebih utuh. Untuk itu,
petugas bisa bertanya pada warga dari
sudut yang sebaliknya.
32. PARAPHRASING
• Menyampaikan kembali dalam bentuk rangkuman/ lebih singkat
(kalimat berbeda, ada kata-kata yang sama)
• Ibu Eri: Menurut saya, kita menanam sayur saja di kebun masing-
masing supaya tidak usah beli sayuran ke pasar. Kan mahal…
• Fasilitator: Oh, jadi menurut Ibu Eri, tanam sayur saja supaya tidak
usah beli ke pasar. Begitu ya?
• Fungsi
• Partisipan merasa didengar/ dihargai
• Forum lebih mendengar karena diulang
• Melanjutkan pembicaraan (bila tidak
diambil alih fasilitator)
33. MIRRORING
• Menyampaikan satu atau dua kata kembali persis yang
disampaikan partisipan (verbatim)
• Pak Chandra: Menurut saya, kuncinya di suara
• Fasilitator: Suara
• Fungsi
• Menghargai
• Sikap netral
• Mengatur kecepatan bicara partisipan