1. Potensi Besar, Pemerintah Diminta Agresif
Bangun Jargas
Senin, 14 November 2016 - 10:34 Dilihat: 96 kali Komentar: 0
JAKARTA – Pemerintah diminta lebih agresifmembangun infrastruktur untuk sambungan jaringan gas (jargas) pipa
rumah tangga.Konsumen jargas pipa berpotensi meningkatkarena harga yang ditawarkan tergolong murah.
“Mereka yang gunakan gas pipa,konsumsi per bulannya tidak sampai Rp 50 ribu.Ini harus didorong dengan
mengembangkan infrastrukturnya,” ujar Syamsir Abduh, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) kepada Dunia
Energi,Senin (14/11).
Menurut Syamsir,Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sudah menyebutkan mengenai sambungan gas pipa.
Saat ini, pengembangan jaringan gas pipa lebih diprioritaskan pada daerah-daerah yang memiliki sumber gas bumi
yang melimpah.
“Daerah penghasil gas,yaitu Sidoarjo, Tarakan, Sengkang.Konsumen sudah antri disana.Hanya persoalannya,
infrastruktur gas pipa tidak ada. Kan lucu,gasnya ada disitu,tapi orang tidak bisa menikmati,” ungkap Syamsir.
Hingga 2019,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan akan membangun jaringan
distribusi gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 1,3 juta sambungan rumah (SR) di sejumlah kota.Pembangunan
jargas dilakukan melalui dua BUMN, yakni PT Pertamina (Persero) dan PTPerusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Pertamina saatini tercatat mengoperasikan jargas di Jambi dan alih kelola Jarga Sidoarjo I.Selain itu, Pertamina
juga telah menyelesaikan pembangunan jargas di Bulungan,Bali;Bekasi,Jawa Barat; Lhoksumawe dan Lhoksukon,
Aceh; dan Sidoarjo II, Jawa Timur.
Pertamina saatini juga tengah menggarap proyek jargas di Subang,Jawa Barat;Ogan Ilir, Sum atera Selatan;Jambi;
pengembangan Prabumulih,Sumatera Selatan;Balikpapan Kalimantan Timur;dan Cilegon,Banten.(RA)