”
Kota Baghdad didirikan pada abad ke-8 Masehi sebagai ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah dan menjadi pusat peradaban, ilmu pengetahuan, dan aktivitas ekonomi Islam selama beberapa abad berikutnya, dengan banyak karya Yunani dan India diterjemahkan ke bahasa Arab.
3. z
“Mengenal Baghdad Pra Islam “
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNGMata Kuliah | Sejarah Peradaban Islam
1
4. “Keadaan Wilayah”
Kota Bagdad didirikan di tepi barat Tigris di suatu waktu antara
tahun 762 dan 767 oleh kekholifahan Abbasiyah yang dipimpin
oleh Kalifah al-Mansyur. Kota ini kemungkinan dibangun di
bekas sebuah perkampungan Persia. Kota ini menggantikan
Ctesiphon, ibu kota Kekaisaran Persia dan Damaskus sebagai
ibu kota sebuah kekaisaran Muslim yang mencakup wilayah
dari Afrika Utara hingga Persia. Asal mula namanya tidak
diketahui pasti: ada yang percaya ia berasal dari bahasa Persia
untuk "pemberian Tuhan" ("bag" (Tuhan) dan "dad"
(pemberian)), sementara yang lainnya yakin bahwa ia berasal
dari sebuah kalimat dalam bahasa Aramaik yang berarti
"kandang domba." Sebuah dinding yang melingkar dibangun di
sekeliling kota ini sehingga Bagdad dikenal sebagai "Kota
Bulat".
5. “Keadaan Penduduk”
keadaan masyarakat baghdad pra islam sering kali di sebut dengan masyarakat
jahiliyyah. Istilah jahiliyah yang biasanya diartikan sebagai “masa kebodohan”
atau “ kehidupan barbar”, sebenarnya berarti bahwa ketika itu orang-orang Arab
tidak memiliki otoritas hukum, nabi, dan kitab suci. Pengertian itu dipilih karena
kita tidak bisa mengatakan bahwa masyarakat yang berbudaya dan mampu baca
tulis seperti masyarakat Arab selatan disebut sebagai masyarakat bodoh dan
barbar. Karena keinginannya yang kuat untuk memalingkan masyarakat dari
gagasan-gagasan keagamaan pra-Islam, terutama tentang penyembahan
berhala, Muhammad yang menganut paham monoteisme akhirnya
mendeklarasikan bahwa agama baru yang ia bawa menghapus semua agama
sebelumnya, belakangan hal itu dimaknai sebagai bentuk larangan terhadap
gagasan dan cita-cita pra-Islam. Meski demikian, gagasan-gagasan yang sudah
tumbuh tidak mudah untuk dihilangkan, dan satu suara saja tidak cukup kuat
untuk menghilangkan masa lalu. (Philip K. Hitti:2002:108)
6. z
“ Islam Mengenal Baghdad “
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNGMata Kuliah | Sejarah Peradaban Islam
2
7. Kota Baghdad didirikan oleh Khalifah Abbasiyah kedua, Al-Mansyur (754-755 M) pada tahun
762 M. Terletak dipinggir sungai Tigris. Beliau menugaskan beberapa orang ahli untuk
meneliti dan mempelajari lokasi Baghdad, ada beberapa yang diperintahkan mereka tinggal
didaerah tersebut untuk mengatahui keadaan udara, tanah, dan lingkungan. Kota ini
berbentuk bundar, dan sekelilingnya di bangun tembok yang besar dan tinggi. Di luar
dinding tembok, digali parit besar yang berfungsi sebaga saluran air dan sekaligus sebagai
benteng. Di kota ini, terdapat istana di pusat kota, asrama pegawai, rumah kepala polisi,
dan rumah keluarga khalifah. Istananya bernama Qasruzzabad yang memiliki luas 160 ribu
hasta persegi. Dibuat sangat indah dengan membujur empat jalan utama ke luar kota. Di kiri
kanan jalan, dibuat gedung bertingkat. Di luar Kota Baghdad, dibangun kota satelit, seperti
Rushafah dan Karakh. Kedua kota tersebut dilengkapi dengan kantor, toko-toko, rumah,
taman, kolam, dan lainnya. Karena itu, Kota Baghdad menjadi kota impian seluruh dunia.
8. z
“ Perkembangan Islam di Baghdad“
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNGMata Kuliah | Sejarah Peradaban Islam
3
9. “Perkembangan Awal”
Dalam jangka waktu satu generasi sejak didirikan, Bagdad telah menjadi pusat
pendidikan dan perdagangan. Beberapa sumber memperkirakan ia hanya memiliki lebih
dari sejuta penduduk, meski yang lainnya menyatakan bahwa angka sebenarnya bisa
jadi hanya sebagian dari jumlah tersebut. Sebagian besar penduduknya berasal dari
seluruh Iran terutama dari Khorasan. Banyak dari kisah-kisah dalam Seribu Satu Malam
berlokasi di Bagdad pada periode ini—yang disebut "Madinat as-Salam" ("Kota
Kedamaian") oleh Shahrazad—dan mengisahkan pemimpinnya yang paling dihormati,
Kalifah kelima, Harun al-Rashid. Kisah Seribu Satu Malam, termasuk cerita Sindbad
yang termasyhur, melambangkan kehebatan budaya Bagdad selama masa
keemasannya sebagai pemimpin dunia Arab dan Islam yang diakui.
Pada abad ke-8 dan 9, Bagdad dianggap sebagai kota terkaya di dunia. Para
pedagang Tiongkok, India, dan Afrika Timur bertemu di sini, bertukaran benda-benda
kebudayaannya dan melambungkan Bagdad menjadi renaisans intelektual. Rumah sakit
dan observatorium dibangun; para penyair dan seniman dibina; dan karya besar Yunani
diterjemahkan ke bahasa Arab.
10. “Penguasa Pada Masa– Masa Awal”
Populasi Bagdad berada pada jumlah sekitar 300.000 dan 500.000 pada abad ke-9. Pertumbuhan pesat Bagdad
pada awal telah melambat akibat dari masalah dalam Kekholifahan, termasuk pemindahan ibu kota ke Samarra
(antara 808–819 dan 836–892), hilangnya provinsi-provinsi barat dan paling timur, dan masa dominasi politik
oleh para Buwayhid Iran (945–1055) dan bangsa Turki Seljuk (1055–1135). Panen yang rusak dan perselisihan
intern membuatnya runtuh. Meskipun begitu, kota ini tetap merupakan satu daripada pusat kebudayaan dan
perdagangan dunia Islam hingga 10 Februari 1258 ketika ia dirusak bangsa Mongol di bawah Hulagu Khan. Para
suku Mongol membunuh 800.000 penduduk kota, termasuk Kalifah Abbasiyah Al-Musta'sim, dan merusak
sebagian besar kota. Kanal dan tanggul-tanggul yang membentuk sistem irigasi kota juga turut hancur.
Perebutan Bagdad mengakhiri era Kekholifahan Abbasiyah, sebuah pukulan keras yang tak pernah dipulihkan
peradaban Arab.
Bagdad pun dipimpin oleh Il-Khanidd, penguasa Iran berbangsa Mongol. Pada 1401, Bagdad dirusak
kembali oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur ("Tamerlane"). Ia menjadi ibu kota provinsi yang dipimpin
dinasti-dinasti Jalayirid (1400–1411), Qara Quyunlu (1411–1469), Aq Quyunlu (1469–1508), dan Safavid (1508–
1534). Pada 1534, Bagdad direbut bangsa Turki Ottoman. Di bawah kekuasaan mereka, Bagdad mengalami
masa-masa suram, di antaranya karena perselisihan antara penguasanya dengan Persia. Untuk suatu saat,
Bagdad merupakan kota terbesar di Timur Tengah sebelum posisinya diambil alih Konstantinopel pada abad ke-
16.
11. “ Kemerdekaan ”
Bagdad tetap dikuasai Kerajaan Ottoman hingga terbentuknya kerajaan Irak di
bawah kekuasaan Britania Raya pada 1921, yang kemudian dilanjutkan
dengan kemerdekaan resmi pada 1932 dan kemerdekaan penuh pada 1946.
Pengaruh Eropa ini juga mengubah wajah kota. Pada tahun 1920, Bagdad -
yang tumbuh dari lokasi tertutup seluas 254 mil persegi (657 km²) - menjadi
ibu kota negara baru Irak.
Populasi kota tumbuh dari sekitar 145.000 pada 1900 menjadi 580.000
pada 1950. Pada tahun 1970-an, Bagdad mengalami masa kemakmuran dan
pertumbuhan karena tajamnya kenaikan harga minyak, ekspor utama Irak.
Infrastruktur baru dibangun pada saat ini termasuk saluran pembuangan
modern, air, dan jalan tol. Namun Perang Iran-Irak pada tahun 1980-an
merupakan masa yang sulit bagi Bagdad karena uang digunakan untuk
membiayai pasukan tentara dan ribuan penduduk kota meninggal. Iran
melancarkan beberapa serangan rudal terhadap Bagdad, meski serangan
tersebut hanya menyebabkan kerusakan kecil dan sedikit korban saja.
12. z
“ Peradaban Islam di Baghdad“
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNGMata Kuliah | Sejarah Peradaban Islam
4
13. Prestise politik, supermasi ekonomi dan aktifitas intelektual merupakan tiga keistimewaan
kota ini. Ilmu pengetahuan dan kesusasteraan berkembang sangat pesat. Banyak buku-
buku ilmu pengetahuan dan kesusasteraan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan
dikembangkan oleh para sarjana muslim. Di antaranya adalah :
1. Dari India banyak diterjemahkan buku-buku yang berhubungan dengan ilmu obat-
obatan, ilmu hisab (hitung), astronomi, musik dan kesusateraan.
2. Dari Persia, banyak diterjemahkan buku-buku yang berhubungan dengan ilmu
astronomi, hukum, sejarah, musik dan kesusasteraan.
3. Dari Yunani, banyak diterjemahkan buku-buku yang berhubungan dengan filsafat,
mantiq, tatanegara (politik) dan astronomi.
4. Dari Mesir, banyak diterjemahkan buku-buku yang berhubungan dengan ilmu kimia, dan
anatomi (biologi).
5. Dari Kaldani, banyak diterjemahkan buku-buku yang berhubungan dengan ilmu
pertanian.
Baghdad Sebagai Pusat Peradaban, Ilmu Pengetahuan Dan Aktivitas Perekonomian
14. Dalam bidang ekonomi perkembanganya berjalan seiring dengan perkembamgan politik. Pada masa
Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun, perdagangan dan industri berkembang pesat. Kehidupan ekonomi kota
ini didukung oleh tiga buah pelabuhan yanng ramai dikunjungi para Kholifah dagang internasional (Cina,
India, Asia tengah, Syria, Persia, Mesir, dan negri Afrika lainnya), dua di Bashrah Dan Sirat di Teluk
Persia.
Sebagai sentral aktifitas keilmuan, Khalifah Al-Makmun mendirikan perpustakaan besar yang diberi nama
Baitul Hikmah. Di tempat ini para ulama dan ilmuwan berdiskusi dan melakukan kajian-kajian keagamaan
maupun keilmuan. Di antara anggota majelis ilmuwan yang aktif di Baitul Hikmah adalah :
1. Bacht Yesyu’, seorang pakar ketabiban yang berasal dari Gergrius.
2. Hunain bin Ishaq Al-Ibadi dan dua orang anaknya, Daud bin Hunain dan Ishaq bin Hunain yang
banyak menterjemahkan buku-buku filsafat dan ketabiban dari Yunani.
3. Al-Hajjaj bin Mathar yang pernah berhasil menterjemahkan buku Al-Magest karya Ptolemius.
4. Tsabit bin Qurrah yang banyak menterjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan dari Yunani, seperti
matematika, astronomi, termasuk buku-buku karya Archimides.
5. Mankah Al-Hindi yang menterjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa Sansekerta (India),
terutama yang berhubungan dengan ilmu ketabiban.
6. Abu Yahya Al-Bithriq yang banyak menterjemahkan buku-buku dari Yunani, seperti Quadripalitum
karya ptolemius, Elementa Al Magest karya Euclides dan buku-buku karangan Galen, Hipocrates dan
lain-lain.
Baghdad Sebagai Pusat Peradaban, Ilmu Pengetahuan Dan Aktivitas Perekonomian
15. z
“ Tokoh – Tokoh Islam di Baghdad “
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNGMata Kuliah | Sejarah Peradaban Islam
5
16. Tokoh – tokoh pemimpin yang mencapai
puncak keemasan pada dinasti Abbasiyah
Tokoh – tokoh
islam diBaghdad
1. Al – Mahdi (775 – 785 M)
2. Al – Hadi (775 – 786 M)
3. Harun Ar – Rasyid (786 – 809 M)
4. Al – Ma’mun (813 – 833 M)
5. Al – Mu’tasim (833 – 842 M)
6. Al – Wasiq (842 – 847 M)
7. Al – Mutawakkil (847 – 861 M)
17. mam – Imam Mazhab hukum yang hidup pada masa pemerintahan Abbasiyah pertam
Imam Abu hanifah
(700 – 767 M)
18. mam – Imam Mazhab hukum yang hidup pada masa pemerintahan Abbasiyah pertam
Imam Malik
(713 – 795 M)
19. mam – Imam Mazhab hukum yang hidup pada masa pemerintahan Abbasiyah pertam
Imam Syafi’i
(767 – 820 M)
20. mam – Imam Mazhab hukum yang hidup pada masa pemerintahan Abbasiyah pertam
Ahmad bin Hanbal
(780 – 855 M)
21. Tokoh – tokoh perumus pemikiran
Mu’tazilah dan Asy’ariyah
Tokoh – tokoh
islam diBaghdad
1. Abu Al – Huzail Al – Allaf (752 – 849 M)
2. Al – Nazam (801 – 835 M)
3. Abu Al – Hasan Al – Asy’ari (873 – 935 M)
22. Tokoh– tokohkeilmuan
Al – Fazari
(Astronom Islam yang
pertama kali menyusun
astrolobe)
Al – Fargani
(Penulis ringkasan
Astronomi)
26. Tokoh– tokohkeilmuan
Al – Farabi
(Ahli dalam bidang
Filsafat)
IbnuRusyd
(Ahli dalam bidang Filsafat)
27. z
“ Kemunduran Islam di Baghdad “
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNGMata Kuliah | Sejarah Peradaban Islam
6
28. “ Faktor - Faktor”
1. Adanya persaingan tidak sehat antara beberapa
bangsa yangterhimpun dalam Daulah Abbasyiah,
terutama Arab, Persia dan Yurki.
2. Adanya konflik aliran pemikiran dalam Islam yang
seringmenyebabkan timbulnya konflik berdarah.
3. Munculnya dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan
diri darikekuasaan pusat di Baghdad.
4. Kemerosotan ekonomi.
29. “” Pendidikan Islam Pada Masa Kemunduran “
Terbakarnya perpustakaan serta lembaga pendidikan yang ada, menyebabkan
banyaknya khazanah intelektual Islam yang hilang dan hangus terbakar. Suasana
gelap dan mencekam yang dialami oleh dunia Islam benar-benar memprihatinkan.
Dan pada saat yang bersamaan, bangsa Eropa justru sedang mencapai kejayaan
sebagai pengaruh dari berkembangnya paham Renaissance, dan sibuk melakukan
misi penjajahan ke negara-negara Islam. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang
frustasi dan akhirnya berusaha menjauhi kehidupan duniawi, termasuk
meninggalkan kehidupan intelektual. Mereka lebih memilih menutup diri dan
menjalani kehidupan sebagai seorang sufi. Akhirnya perkembangan ilmu pendidikan
menjadi berhenti. Kehidupan sufi berkembang pesat. Madrasah madrasah yang ada
berkembang menjadi Zawiyat-zawiyat untuk mengadakan riyadhah dibawah
bimbingan dan otoritas seorang Syaikh yang akhirnya berkembang menjadi lembaga
tarekat. Dan di madrasah-madrasah yang masih tersisa itu, hampir seluruh
kurikulum diisi dengan karya-karya sufistik.
30. “KemunduranPendidikan Islam PascaKejatuhan Baghdad”
Kehancuran total yang dialami oleh Baghdad sebagai pusat-pusat pendidikan dan
kebudayaan islam, menandai runtuhnya sendi-sendi pendidikan dan kebudayaan Islam.
Musnahnya lembaga-lembaga pendidikan dan semua buku-buku ilmu pengetahuan dari
kedua pusat pendidikan di timur dan barat dunia island tersebut, menyebabkan pula
kemunduran pendidikan diseluruh dunia Islam, terutama dalam bidang intelektual dan
material, tetapi tidak demikian halnya dalam bidang kehidupan batin dan spiritual.
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja
mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa
kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan
dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula
lenyap dibumi hanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan tersebut.
Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia
Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan
Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putera
kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol
dan Tartar. Mongol mempunyai anak bernama Ilkhan, yang melahirkan keturunan
pemimpinbangsa Mongol di kemudian hari.
31. zUIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNGMata Kuliah | Sejarah Peradaban Islam
Oleh :
1. Robiatur Rasidah
2. Salsabila Rahma S M
3. Sangaji Ahmad
4. Shofa Fauziyah
5. Siti Nurjannah
6. Teguh Firdaus
7. Teguh Samtaufik M
8. Vera Wandah