SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945,
menyebabkan vacuum of Power (kekosongan kekuasaan) di Hindia Belanda
(Indonesia). Kekosongan kekuasaan tersebut tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia
untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta. Hal ini berarti, bangsa lain tidak
lagi mempunyai hak untuk melakukan penjajahan di atas bumi Indonesia. Proklamasi
berarti pengumuman yang dilakukan oleh suatu bangsa yang menyatakan bahwa
bangsa tersebut telah merdeka dan lepas dari penjajahan.
Meskipun demikian, terdapat pihak-pihak yang berusaha untuk
mengembalikan Indonesia sebagai jajahan Belanda. Hal ini dikarenakan pemerintah
Belanda merasa masih mempunyai historiesch recht (hak sejarah) untuk meneruskan
pemerintahan kolonialnya. Hal ini didasarkan dari perjanjian yang dilakukan Inggris
dengan Belanda yang disebut Civil Affairs Aggreement pada tanggal 24 Agustus
1945 yang mengatur pemindahan kekuasaan di Indonesia dari British Military
Administration kepada NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Oleh sebab
itu, Belanda dengan organisasi pemerintahannya, NICA membonceng tentara sekutu
kembali ke Indonesia.
Pendaratan tentara Sekutu pada tanggal 20 Oktober 1945 di Semarang,
berbarengan dengan usaha perebutan kekuasaan dan senjata rakyat Indonesia terhadap
Jepang. Usaha melucuti tentara Jepang oleh para pejuang Indonesia ini memang
merupakan tindakan yang harus dilakukan sesegera mungkin. Sebab, usaha tersebut
sudah diperhitungkan akan adanya suatu kemungkinan bahaya yang ditimbulkan
sehubungan dengan mendaratnya Sekutu di Indonesia. Bagaimanapun, pasti Sekutu
tidak akan rela melepaskan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka begitu
saja. Dengan demikian, tujuan kedatangan Sekutu yang bermaksud untuk melucuti
tentara Jepang telah dilakukan oleh para pejuang Indonesia, sehingga menimbulkan
kekecewaan dari pihak Sekutu.
Selanjutnya, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan
Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut
justru dipersenjatai. Ketegangan dimulai ketika tawanan-tawanan Belanda yang
dibebaskan bertingkah congkak dan sombong, serta mengabaikan kedaulatan
pemerintah dengan terang-terangan berusaha untuk menduduki kembali Indonesia.
Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Indonesia, sehingga muncul gerakan
pemboikotan keperluan makanan dan kebutuhan sehari-hari terhadap Sekutu yang
semula dibantu oleh rakyat Indonesia dalam usaha melucuti tentara Jepang. Akhirnya
pecah pertempuran melawan Sekutu di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945,
disusul tanggal 31 Oktober 1945 di Magelang.
1|Page
Di Magelang tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba
melucuti Tentara Keamanan Rakyat dan membuat kekacauan. TKR Resimen
Magelang pimpinan Letkol. M. Sarbini membalas tindakan tersebut dengan
mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari
kehancuran berkat campur tangan Presiden Soekarno yang berhasil menenangkan
suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang
menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di
bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka
dan meluas sampai ke Ambarawa.
Pertempuran di Ambarawa, merupakan pertempuran yang cukup penting.
Sebab pertempuran Ambarawa merupakan salah satu dari rangkaian peristiwa
mempertahankan kemerdekaan pada masa revolusi. Sebab, bagi Indonesia revolusi
Indonesia bertujuan untuk melengkapi dan menyempurnakan proses penyatuan dan
kebangkitan nasional yang telah dimulai empat dasawarsa sebelumnya. Namun di lain
pihak, bagi Belanda masa revolusi sebagai suatu zaman yang merupakan kelanjutan
dari masa lampau untuk melakukan penjajahan yang menurut mereka sudah dilakukan
selama 300 tahun. Pada masa ini pulalah, hak Indonesia akan kemerdekaan dan
kedaulatan atas nama revolusi mendapatkan banyak dukungan dari rakyat Indonesia.
Demikian pentingnya arti pertempuran Ambarawa bagi bangsa Indonesia
dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sehingga meskipun
pertempuran itu berlangsung singkat (12 Desember 1945 – 15 Desember 1945) tetapi
memberikan kemenangan yang gilang-gemilang bagi Indonesia. Dipimpin oleh
Kolonel Sudirman, para pejuang berhasil memukul Sekutu yang terdesak ke mundur
Semarang.
Disamping itu, pertempuran di Ambarawa berhasil mempengaruhi dan
melemahkan kekuatan Belanda, sehingga Belanda kesulitan dalam melakukan
pertempuran di wilayah lainnya. Berakhirnya pertempuran pada tanggal 15 Desember
1945 dengan kemenangan di pihak Indonesia tersebut kini diperingati sebagai Hari
Infanteri/hari jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika. Peristiwa tersebut
diabadikan dalam sebuah karya monumental, yaitu Monumen Palagan Ambarawa
yang dibangun pada tanggal 15 Desember 1974.
Dalam pertempuran Ambarawa, memunculkan tokoh yang paling berjasa
dalam upaya mengusir Sekutu dari bumi Ambarawa yang kelak menjadi Jenderal
Panglima Besar Republik Indonesia, yaitu Kolonel Sudirman. Dalam pertempuran ini
pulalah dikenal strategi yang sangat jitu yang dapat dirumuskan dari hasil pemikiran
dan kerja keras beliau bersama para pejuang lainnya. Strategi tersebut dikenal dengan
sebutan “Strategi Supit Urang” atau dalam terjemahan bahasa Indonesia disebut
“Strategi Supit udang”. Dengan kedisiplinan yang tinggi dari para pejuang yang
termasuk dalam bagian strategi Kolonel Sudirman, dan dengan didukung
perencanaan yang matang, strategi tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik
sehingga membawa kemenangan yang gilang gemilang bagi para pejuang tanah air.

1.2

Rumusan Masalah
2|Page
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6

1.3

Tujuan Penelitian
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.3.6

1.4

Apa penyebab terjadinya pertempuran Ambarawa?
Bagaimana kronologis terjadinya pertempuran Ambarawa?
Apa saja isi naskah persetujuan yang ditentukan presiden Soekarno dengan
Brigadir Jedral Bethell yang dituangkan dalam 12 pasal?
Apa maksud kedatangan sekutu ke Ambarawa?
Bagaimana akhir dari pertempuran Ambarawa?
Apa dampak dari pertempuran Ambarawa?

Untuk mengetahui penyebab terjadinya pertempuran Ambarawa
Untuk mengetahui kronologis terjadinya pertempuran Ambarawa
Untuk mengetahui isi naskah persetujuan yang ditentukan presiden Soekarno
dengan Brigadir Jendral Bethell yang dituangkan dalam 12 pasal
Untuk mengtahui maksud kedatangan sekutu ke Ambarawa
Untuk mengetahui akhir dari pertempuran
Untuk mengetahui dampak dari pertempuran Ambarawa

Batasan Masalah
1.4.1
1.4.2
1.4.3

Subyek yang diteliti adalah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Sekutu yang
terjadi di Ambarawa, sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah.
Pihak yang terlibat adalah bangsa Indonesia dan Belanda
Perang Ambarawa menghasilkan kemenangan Indonesia

3|Page
BAB II
HASIL PEMBAHASAN
2.1 Penyebab Terjadinya Pertempuran Ambarawa
Permulaan peristiwa pertempuran Ambarawa ini sendiri mulai terjadi pada
tahun 1945, persisnya pada tanggal 20 bulan oktober. Jadi, hanya sekitar empat bulan
lebih tiga hari setelah Indonesia meproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus pada tahun yang sama.
Ketika itu, datang rombongan tentara Sekutu yang dipimpin oleh seorang
perwira bernama Brigadir Bethell. Mereka dating dan langsung masuk ke Ibu kota
Semarang melalui jalur laut dengan menggunakan kapal. Adapun maksud dan tujuan
kedatangannya adalah untuk mengurus tentara Jepang dan tawanan lain yang telah
kalah perang.
Namun pada kenyataannya, rombongan tentara ini tidak dating sendirian saja.
Hal itu karena dalam rombongan tersebut terdapat NICA, yaitu tentara Belanda yang
dating dan ingin menjajah kembali bangsa Indonesia. Padahal sebelumnya, tentara
sekutu tersebut telah membuat perjanjian jika mereka tidak akan melakukan gangguan
terhadap kedaulatan dan kemerdekaan Negara ini.
Bahkan pada awal kedatangannnya, oleh Mr Wongsonegoro, gubernur
pertama provinsi Jawa tengah saat itu, rombongan tentara sekutu ini disambut dengan
baik tanpa ada prasangka buruk sedikitpun apalagi rasa curiga karena dianggap punya
niat menyediakan makanan sekaligus keperluan yang lain dengan maksud agar para
tentara sekutu tersebut bias mengajarkan tugasnya dengan lancar.
Namun setelah sampai di kota Ambarawa, tentara Belanda yang juga
menjadi tawanan oleh NICA justru diberi senjata tempur untuk melawan tentara
Indonesia yang saat itu sedang giat menjaga keamanan negeri ini. Hal yang lebih parah
lagi, di kota Magelang tentara sekutu tersebut malah memosisikan dirinya menjadi
penguasa dan berusaha untuk merampas senjata yang dimiliki oleh TKR atau Tentara
Keamanan Rakyat.
Hal ini tentu saja membuat rakyat merasa tertipu dan marah lalu mengadakan
serangan secara langsung dan spontan, maka terjadilah pertempuran di kota tersebut.
Namun, untunglah kejadian ini bias diredam dan dikendalikan serta tidak berlangsung
berlarut – larut karena presiden Soekarno dapat meredam kemarahan rakyat Indonesia.
Tentara sekutu yang sebelumnya sudah terkepung oleh tentara TKR yang dipimpin
Letkol M. Sarbini menjadi selamat dari pertempuran tersebut.
Sementara itu, di daerah ngipik, tentara sekutu juga mengalami hal yang tidak
jauh berbeda. Mereka mendapat penghadangan dari Batalyon I yang dipimpin langsung
oleh Soerjosoempeno. Ketika itu, tentara sekutu tersebut mencoba untuk menguasai dua
4|Page
desa yang ada di sekitar kota Ambarawa. Namun, tentara Indonesisa yang dipimpin
oleh Letkol Isdiman berhasil memenangkan pertempuran Ambarawa tersebut.
Sayangnya, Letkol Isdiman sendiri gugur dalam pertempuran Ambarawa tersebut.
Sejak saat itu, pertempuran dilanjutkan dipimpin langsung oleh Kolonel
Soedirman yang merupakan komandan dari Divisi V Banyumas. Kepemimpinan
Kolonel Soedirman yang terkenal punya karisma tinggi ini menjadi dorongan semangat
dan gairah yang baru bagi tentara Indonesia, baik yang sedang bertugas di garis depan
maupun yang ada di garis belakang.

2.2 Kronologis Terjadinya Pertempuran Ambarawa
2.2.1 Awal Pertempuran
Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan
Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang
dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini
diboncengi oleh NICA. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik, bahkan
Gubernur Jawa Tengah Mr Wongsonegoro menyepakati akan menyediakan bahan
makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang Sekutu berjanji
tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.
Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa
dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan
tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia.
Insiden bersenjata timbul di kota Magelang, hingga terjadi pertempuran. Di
Magelang, tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti
Tentara Keamanan Rakyat dan membuat kekacauan. TKR Resimen Magelang
pimpinan Letkol. M. Sarbini membalas tindakan tersebut dengan mengepung
tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat
campur tangan Presiden Soekarno yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian
pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju ke
benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah
pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka.
Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh
pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan Oni Sastrodihardjo yang diperkuat
oleh pasukan gabungan dari Ambarawa, Suruh dan Surakarta.
Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I Soerjosoempeno di
Ngipik. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di
sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol. Isdiman
berusaha membebaskan kedua desa tersebut, namun ia keburu gugur terlebih
dahulu. Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Kol.
Soedirman merasa kehilangan seorang perwira terbaiknya dan ia langsung turun
ke lapangan untuk memimpin pertempuran.
5|Page
Kehadiran Kol. Soedirman memberikan napas baru kepada pasukanpasukan RI. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan
pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah
serangan pendadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari
Yogyakarta, Solo, Salatiga, Purwokerto, Magelang, Semarang, dan lain-lain.
Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah tembakmenembak dengan pasukan Sekutu yang bertahan di kompleks gereja dan kerkhop
Belanda di Jl. Margo Agoeng. Pasukan Indonesia terdiri dari Yon. Imam Adrongi,
Yon. Soeharto dan Yon. Soegeng. Tentara Sekutu mengerahkan tawanan-tawanan
Jepang dengan diperkuat tanknya, menyusup ke tempat kedudukan Indonesia dari
arah belakang, karena itu pasukan Indonesia pindah ke Bedono.
Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Kolonel
Soedirman pada pertengahan Desember 1945, membuat tentara sekutu terjepit dan
akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang. Walaupun dihadang dengan
seluruh kekuatan persenjataan modern serta kemampuan taktik dan strategi
sekutu, para pejuang RI tak pernah gentar sedikitpun. Mereka melancarkan
serangan dengan gigih seraya melakukan pengepungan ketat di semua penjuru
kota Ambarawa. Dengan gerakan pengepungan rangkap ini sekutu benar-benar
terkurung dan kewalahan.
Jenderal Soedirman sebagai pemimpin pasukan menegaskan perlunya
mengusir tentara sekutu dari Ambarawa secepat mungkin. Sebab sekutu akan
menjadikan Ambarawa sebagai basis kekuatan untuk merebut Jawa Tengah.
Dengan semboyan “Rawe-rawe rantas malang-malang putung, patah tumbuh
hilang berganti”, pasukan TKR memiliki tekad bulat membebaskan Ambarawa
atau dengan pilihan lain gugur di pangkuan ibu pertiwi.

2.2.2 Peristiwa Pertempuran Ambarawa
Tanggal 11 Desember 1945 malam hari, di sebuah rumah penduduk
desa kelurahan Ambarawa, para komandan sektor pertempuran dan komandan
kelaskaran berkumpul. Mereka mendengarkan instruksi dari Komandan Divisi V
Kolonel Soedirman tentang rencana serangan yang akan digelar. Instruksi itu
sebagai berikut :
“Ambarawa harus kita rebut dengan serangan serentak Karena Ambarawa
merupakan kunci bagi mereka untuk menguasai seluruh Jawa tengah dan
Jogjakarta. Ini akan membahayakan posisi Republik. Kita akui terus terang bahwa
kita kurang kuat dalam persenjataan kita. Tetapi keadaan semacam ini tidak
menghambat kita, atau mengurangi hasrat kita untuk mempertahankan negara kita.
Kami sudah menentukan suatu siasat, yaitu pendadakan serentak dengan taktik
Mangkara Yudha atau Supit Urang.Komandan penyerangan dipegang oleh
komandan sektor TKR. Pasukan pasukan dari badan perjuangan sebagai barisan

6|Page
belakang. Serangan dimulai besok pagi pukul 04.30. Selamat berjuang, Allah
SWT bersama kita, Amin. Merdeka ! ".
Taktik Mangkara Yudha atau Supit Urang merupakan tata yudha klasik
yang pernah digelar pada jaman Majapahit, kemudian digelar kembali oleh
Kolonel Soedirman untuk mengusir Sekutu dari Ambarawa.
Tanggal 12 Desember 1945 pukul 04.30 letusan karaben mitralyurpun
menyalak memecah keheningan mengisyaratkan serangan umum pembebasan
Ambarawa sudah dimulai. Pertempuran yang dipimpin langsung Kolonel
Soedirman itupun kemudian berlangsung dengan sangat sengitnya.
Prajurit-prajurit kita yang gagah perkasa terus maju dari segenap penjuru,
bagai banteng ketaton patriot-patriot itu terus menyerbu menerkam musuh,
menggagahi tank-tank dan ranjau-ranjau sambil menembus hujan peluru senjata
musuh dengan tekad bulat “Rawe-rawe rantas malang –malang putung
"membebaskan kota Ambarawa atau gugur sebagai bangsa.
Pasukan-pasukan yang mendapat perintah menguasai jalan besar
Ambarawa – Semarang telah berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Jalan
itupun kemudian dipertahankan agar pengepungan atas musuh dalam kota
Ambarawa dapat dilaksanakan dengan sempurna. Pasukan – pasukan itupun
kemudian memasang barikade – barikade serta menerjang setiap konvoi musuh
yang pergi dan datang dari arah Ambarawa - Semarang.
Satu setengah jam dari awal penyerbuan, pasukan – pasukan kita sudah
berhasil menghimpit dan mengepung musuh di dalam kota Ambarawa. Bagi
Sekutu ( Inggris ) hanya tinggal satu jalan ke luar, yaitu jalan besar Ambarawa –
Semarang. Pergelaran serangan umum di Ambarawa itu berupa pendobrakan oleh
pasukan-pasukan pemukul dari arah selatan dan barat ke timur menuju ke arah
Semarang. Bersamaan dengan pendobrakan tersebut, diikuti gerakan penjepitan
dari lambung kanan dan kiri sebagaimana halnya gerakan "Supit Urang " sedang
menjepit mangsanya yang ujung – ujungnya bertemu di bagian luar kota arah
Semarang.
Empat hari empat malam serangan yang heroik itu berlangsung,
menggempita di seluruh kota Ambarawa. Desing peluru dan gema ledakan serta
asap mesiu terus mewarnai udara Ambarawa sepanjang waktu. Semangat
bertempur pasukan-pasukan kita terus bertambah berkat keberhasilan –
keberhasilan yang telah dicapai, sebaliknya moril musuh semakin menipis,
Persediaan amunisi mereka semakin menipis, bantuan yang mereka harapkan tak
kunjung tiba karena jalur perhubungan lewat darat maupun udara terputus.
Semakin hari mereka dicekam oleh rasa panik dan putus asa.
Setelah beberapa waktu lamanya mereka berada di front pertempuran,
akhirnya mereka sampai kepada keputusan harus meninggalkan Ambarawa,
7|Page
merekapun kemudian mengadakan persiapan untuk menerobos pasukan TKR
untuk menuju ke Semarang. Pada tanggal 15 Desember 1945 dengan tergopohgopoh tentara sekutu mundur ke luar kota Ambarawa tanpa sempat
menyelamatkan mayat-mayat serdadunya. Mereka ditemui dan diusir oleh
pasukan pemukul kita sampai ke luar kota Ambarawa.

2.3 Isi Naskah Persetujuan oleh presiden Soekarno dengan
Brigadir
Jedral Bethell dalam 12 Pasal
Naskah persetujuan dalam 12 pasal, diantaranya

:

a) Pihak sekutu tetap akan menempatkan pasukannya di Magelang untuk
melindungi dan mengurus evakuasi APWI (Allied Prisones War and Interneers
atau Tawanan Perang dan Interniran Sekutu).
b) Jalan Ambarawa – Magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia – Sekutu
c) Sekutu tidak akan mengakui aktivitas NICA dalam badan – badan yang berada
dibawahnya.

2.4 Maksud Kedatangan Sekutu ke Ambarawa
1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang.
2. Membebaskan para tawanan perang dan inteniran Sekutu.
3. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan
4. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan
kepada pemerintah sipil
5. Menghimpun keterangan tentang dan menuntut penjahat perang. Oleh sebab
itu, RI menerima kedatangan Sekutu dengan sambutan yang baik

2.5 Akhir dari Pertempuran Ambarawa
Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran
berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke
Semarang. Akhirnya, pasukan sekutu mundur dari Ambarawamenuju Semarang sambil
melancarkan aksi bumi hangus pada 15 Desember 1945, pukul 17.30 WIB. Pertempuran
berakhir dengan kemenangan gemilang pada pihak TKR. Pasukan TKR berhasil merebut
benteng pertahanan sekutu yang tangguh. Keberhasilan Panglima Besar Jenderal Soedirman
ini kemudian diabadikan dalam bentuk monumen Palagan Ambarawa.

2.6 Dampak dari Pertempuran Ambarawa
• Indonesia kehilangan seorang perwira terbaiknya yaitu Letkol. Isdiman, Komandan Divisi
Banyumas

8|Page
• TKR Indonesia dapat mengusir Sekutu dari Ambarawa menjadi salah satu peristiwa penting
dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peristiwa palagan Ambarawa merupakan peristiwa penting karena merupakan
peristiwa pertempuran yang pertama kali dimenangkan bangsa Indonesia setelah
kemerdekaan. Kedatangan pasukan Sekutu Brigadir Altileri dari Divisi India ke 23 di
Semarang (20 Oktober 1945)Peristiwa tersebut menjadi momentum bersejarah dalam
pergelaran militer dengan gerak taktik pasukan darat. Kemenangan yang gemilang dalam
palagan Ambarawa tersebut, selanjutnya setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari
Infanteri dan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 163 tahun 1999 diabadikan menjadi
" Hari Juang Kartika ".

3.2 Saran

9|Page
DAFTAR PUSTAKA
http://adadvisor.net/adscores/g.pixel?sid=9201373478
http://www.ambarawaonline.com/2012/07/sejarah-pertempuran-ambarawa.html
http://www.anneahira.com/pertempuran-ambarawa.htm
http://api.bizographics.com/v2/profile.redirect?api_key=1be3a6866fd64648a7b0c808e85517
02&group_delimiter=,&industry_delimiter=,&functional_area_delimiter=,&callback_url=htt
p://aud.pubmatic.com/AdServer/Artemis?dpid=7
http://blog-rye.blogspot.com/2013/02/sejarah-palagan-ambarawa.html
http://cm.g.doubleclick.net/pixel?google_nid=pubmatic&google_cm&google_sc
http://dis.criteo.com/dis/usersync.aspx?r=3&p=4&cp=pubmaticUS&cu=1&url=http%3A%2F
%2Fimage2.pubmatic.com%2FAdServer%2FPug%3Fvcode%3Dbz0yJnR5cGU9MSZjb2RlP
TE5MjgmdGw9NDMyMDA%3D%26piggybackCookie%3Duid%3A%40%40CRITEO_US
ERID%40%40
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=dampak%20pertempuran%20ambarawa&source=
web&cd=7&cad=rja&ved=0CGIQFjAG&url=http%3A%2F%2Fsugrahablust01.blogspot.com%2F2011%2F09%2Fperjuangan-mempertahankankemerdekaan.html&ei=kwyeUZT_J8ThrAeW_IFA&usg=AFQjCNGprk6jHZFCNft8xJCiY_
YAiOUH8Q&bvm=bv.46865395,d.bmk
http://sugraha-blust01.blogspot.com/2011/09/perjuangan-mempertahankankemerdekaan.html
http://www.slideshare.net/BerlindaPutri/pertempuran-ambarawa
http://mr-rifaifajrin.blogspot.com/2012/03/latar-belakang-pertempuran-ambarawa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Palagan_Ambarawa

10 | P a g e
http://i.w55c.net/ping_match.gif?ei=PUBMATIC&rurl=http%3A//image2.pubmatic.com/Ad
Server/Pug%3Fvcode%3Dbz0yJnR5cGU9MSZjb2RlPTU3MSZ0bD0xNTc2ODAw%26pigg
ybackCookie%3Duid%3A_wfivefivec_
http://sugraha-blust01.blogspot.com/2011/09/perjuangan-mempertahankankemerdekaan.html
http://hyuizza.blogspot.com/2010/01/palagan-ambarawa.html
http://hanifahmadi.blogspot.com/2012/09/pertempuran-ambarawa.html
http://warofweekly.blogspot.com/2011/04/palagan-ambarawa.html
http://www.google.com/search?biw=1327&bih=645&noj=1&sclient=psyab&q=penyebab+terjadinya+perang+ambarawa&oq=penyebab+terjadinya+perang+a&gs_l=s
erp.1.3.0l4j0i22i30l6.2144359.2159054.1.2168533.28.22.0.4.4.2.1772.7595.63j0j3.6.0...0.0...1c.1.14.serp.HCT5xR4PFsY

LAMPIRAN
Latar Belakang

: Kedatangan pasukan Sekutu Brigadir Altileri dari Divisi India ke 23
di Semarang (20 Oktober 1945)

11 | P a g e
Waktu Peristiwa

: 20 November – 15 Desember 1945

Tokoh – tokoh

: Brigjen Bethel dan Kolonel Soedirman

Sebab

: Secara diam-diam sekutu diboncengi NICA dan mempersenjatai para
bekas tawanan perang di Ambarawa dan Magelang.

Jalan Peristiwa

: Pertempuran Ambarawa dimulai dari insiden yang terjadi di
Magelang pada tgl 26 Oktober 1945, kemudian reda setelah
kedatangan Presiden Soekarno tgl 2 Nov 1945 untuk mengadakan
perundingan. Pada 20 November 1945 di Ambarawa pecah
pertempuran antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto
melawan tentara Sekutu. Pertempuran Ambarawa mengakibatkan
gugurnya Letkol Isdiman(Panglima Divisi Purwokerto). Posisi Letkol
Isdiman kemudian digantikan oleh Kolonel Soedirman. Kota
Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari 4 malam oleh pasukan RI.

Akhir Peristiwa

: Mengingat posisi yang telah terjepit, maka pasukan Sekutu
meninggalkan kota Ambarawa tanggal 15 Desember 1945 menuju
Semarang. Keberhasilan TKR mengusir Sekutu dari Ambarawa
menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan RI.

Gambar

:

12 | P a g e
Monumen Palagan Ambarawa

13 | P a g e

More Related Content

What's hot

sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
 
Ppt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimuraPpt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimuraDoris Agusnita
 
Kerajaan goa tallo, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan goa tallo, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomiKerajaan goa tallo, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan goa tallo, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomiFitriHastuti2
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaSEJARAH UNY
 
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Khansha Hanak
 
Kedatangan Spanyol ke Indonesia
Kedatangan Spanyol ke IndonesiaKedatangan Spanyol ke Indonesia
Kedatangan Spanyol ke IndonesiaVina Widya Putri
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokrida rahmah
 
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...cindyBenedicta
 
Nasionalisme mesir
Nasionalisme mesirNasionalisme mesir
Nasionalisme mesirLuthfi Nk
 
Puputan Margarana
Puputan MargaranaPuputan Margarana
Puputan MargaranaErna S
 
Pertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaPertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaLusiana Diyan
 
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaPenyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaMilla Rachmana
 

What's hot (20)

sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
 
Ppt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimuraPpt Perang tondano dan pattimura
Ppt Perang tondano dan pattimura
 
Kerajaan goa tallo, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan goa tallo, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomiKerajaan goa tallo, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan goa tallo, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
PERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURAPERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURA
 
Perlawanan Diponegoro
Perlawanan DiponegoroPerlawanan Diponegoro
Perlawanan Diponegoro
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
 
Kedatangan Spanyol ke Indonesia
Kedatangan Spanyol ke IndonesiaKedatangan Spanyol ke Indonesia
Kedatangan Spanyol ke Indonesia
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklok
 
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
 
Nasionalisme mesir
Nasionalisme mesirNasionalisme mesir
Nasionalisme mesir
 
Puputan Margarana
Puputan MargaranaPuputan Margarana
Puputan Margarana
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
 
Pertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaPertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa
 
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-TalloKerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area
 
Pemberontakan APRA
Pemberontakan APRAPemberontakan APRA
Pemberontakan APRA
 
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaPenyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 

Viewers also liked

Makalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
Makalah Sejarah - Pertempuran AmbarawaMakalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
Makalah Sejarah - Pertempuran AmbarawaPryses Jaklyn
 
Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawauriyana
 
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan areaPertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan areaKurnia Wati
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaPertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaZidan19
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaPertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaNY O
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaPertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaAmmara Fathina
 
Makalah sejarah fhy pnyy ddt
Makalah sejarah fhy pnyy ddtMakalah sejarah fhy pnyy ddt
Makalah sejarah fhy pnyy ddtDavid Makmur
 
Adhetia, eryca, aini, rosa
Adhetia, eryca, aini, rosaAdhetia, eryca, aini, rosa
Adhetia, eryca, aini, rosaTrootex XI MIA 6
 
Ambarawa, pengobatan alternatif
Ambarawa, pengobatan alternatifAmbarawa, pengobatan alternatif
Ambarawa, pengobatan alternatifAbu Haidar
 
Presentasi Tentang Kejadian Westerling
Presentasi Tentang Kejadian WesterlingPresentasi Tentang Kejadian Westerling
Presentasi Tentang Kejadian WesterlingIka
 
Pertempuran medan area kel. 5 (XI MIPA 5) BY PUPUNGKURNIAWAN
Pertempuran medan area kel. 5 (XI MIPA 5) BY PUPUNGKURNIAWANPertempuran medan area kel. 5 (XI MIPA 5) BY PUPUNGKURNIAWAN
Pertempuran medan area kel. 5 (XI MIPA 5) BY PUPUNGKURNIAWANPupung Kurniawan
 
PAHLAWAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
PAHLAWAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)PAHLAWAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
PAHLAWAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)ARISKA COMPNET
 
Bab x a pembebasan irian-barat-smt-2
Bab x a pembebasan irian-barat-smt-2Bab x a pembebasan irian-barat-smt-2
Bab x a pembebasan irian-barat-smt-2Nanang Sd
 
Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar Zahra_Ulla
 
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPAsejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPAOneda Rahayu
 
Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan apiRiana Indah
 
ppt Peristiwa merah putih di menado
ppt Peristiwa merah putih di menadoppt Peristiwa merah putih di menado
ppt Peristiwa merah putih di menadoMuhammad Anu Ka II
 

Viewers also liked (20)

Makalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
Makalah Sejarah - Pertempuran AmbarawaMakalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
Makalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
 
Pertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaPertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa
 
Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawa
 
Palagan ambarawa
Palagan ambarawaPalagan ambarawa
Palagan ambarawa
 
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan areaPertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaPertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaPertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan AreaPertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area
 
Makalah sejarah fhy pnyy ddt
Makalah sejarah fhy pnyy ddtMakalah sejarah fhy pnyy ddt
Makalah sejarah fhy pnyy ddt
 
Adhetia, eryca, aini, rosa
Adhetia, eryca, aini, rosaAdhetia, eryca, aini, rosa
Adhetia, eryca, aini, rosa
 
Ambarawa, pengobatan alternatif
Ambarawa, pengobatan alternatifAmbarawa, pengobatan alternatif
Ambarawa, pengobatan alternatif
 
Presentasi Tentang Kejadian Westerling
Presentasi Tentang Kejadian WesterlingPresentasi Tentang Kejadian Westerling
Presentasi Tentang Kejadian Westerling
 
Pertempuran medan area kel. 5 (XI MIPA 5) BY PUPUNGKURNIAWAN
Pertempuran medan area kel. 5 (XI MIPA 5) BY PUPUNGKURNIAWANPertempuran medan area kel. 5 (XI MIPA 5) BY PUPUNGKURNIAWAN
Pertempuran medan area kel. 5 (XI MIPA 5) BY PUPUNGKURNIAWAN
 
Bandung Lautan Api
Bandung Lautan ApiBandung Lautan Api
Bandung Lautan Api
 
PAHLAWAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
PAHLAWAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)PAHLAWAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
PAHLAWAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
 
Bab x a pembebasan irian-barat-smt-2
Bab x a pembebasan irian-barat-smt-2Bab x a pembebasan irian-barat-smt-2
Bab x a pembebasan irian-barat-smt-2
 
Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar
 
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPAsejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
 
Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan api
 
ppt Peristiwa merah putih di menado
ppt Peristiwa merah putih di menadoppt Peristiwa merah putih di menado
ppt Peristiwa merah putih di menado
 

Similar to Perang ambarawa

SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPASEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPAOneda Rahayu
 
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesiahadi hadi
 
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan IndonesiaPerjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan IndonesiaAnnisa Monitha
 
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAHKONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAHAnisa Istiqamah
 
Usaha Mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Usaha Mempertahankan kemerdekaan IndonesiaUsaha Mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Usaha Mempertahankan kemerdekaan IndonesiaUmi Rosyidah
 
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia 9
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia 9Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia 9
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia 9Redemtius Supriyanto
 
Materi Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS Kel
Materi Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS KelMateri Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS Kel
Materi Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS KelRakhmad Sahri
 
Presentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPSPresentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPSbagoeskhasan
 
Insiden setelah proklamasi.ppt
Insiden setelah proklamasi.pptInsiden setelah proklamasi.ppt
Insiden setelah proklamasi.pptLee Eun Hee
 
Sejarah Kelas XI SMA Kurikulum 2013 -Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memper...
Sejarah Kelas XI SMA Kurikulum 2013 -Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memper...Sejarah Kelas XI SMA Kurikulum 2013 -Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memper...
Sejarah Kelas XI SMA Kurikulum 2013 -Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memper...Wa Ode Aisyah Aisyah
 
Perlawanan terhadap sekutu dan belanda
Perlawanan terhadap sekutu dan belandaPerlawanan terhadap sekutu dan belanda
Perlawanan terhadap sekutu dan belandaPurna Senda
 

Similar to Perang ambarawa (20)

SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPASEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
 
PPT SEJ INDO.pptx
PPT SEJ INDO.pptxPPT SEJ INDO.pptx
PPT SEJ INDO.pptx
 
Sejarah kel. 1
Sejarah kel. 1 Sejarah kel. 1
Sejarah kel. 1
 
Masa perjuangan
Masa perjuanganMasa perjuangan
Masa perjuangan
 
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
 
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan IndonesiaPerjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
 
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAHKONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
 
Usaha Mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Usaha Mempertahankan kemerdekaan IndonesiaUsaha Mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Usaha Mempertahankan kemerdekaan Indonesia
 
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia 9
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia 9Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia 9
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia 9
 
Materi Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS Kel
Materi Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS KelMateri Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS Kel
Materi Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS Kel
 
Sejarah - Materi Semester 2
Sejarah - Materi Semester 2Sejarah - Materi Semester 2
Sejarah - Materi Semester 2
 
Perjanjian
PerjanjianPerjanjian
Perjanjian
 
Presentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPSPresentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPS
 
Kedatangan sekutu xi
Kedatangan sekutu xiKedatangan sekutu xi
Kedatangan sekutu xi
 
Insiden setelah proklamasi.ppt
Insiden setelah proklamasi.pptInsiden setelah proklamasi.ppt
Insiden setelah proklamasi.ppt
 
AMBARAWA.pptx
AMBARAWA.pptxAMBARAWA.pptx
AMBARAWA.pptx
 
Sejarah Kelas XI SMA Kurikulum 2013 -Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memper...
Sejarah Kelas XI SMA Kurikulum 2013 -Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memper...Sejarah Kelas XI SMA Kurikulum 2013 -Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memper...
Sejarah Kelas XI SMA Kurikulum 2013 -Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Memper...
 
pertempuran ambarawa
pertempuran ambarawapertempuran ambarawa
pertempuran ambarawa
 
Perang kemerdekaan
Perang kemerdekaanPerang kemerdekaan
Perang kemerdekaan
 
Perlawanan terhadap sekutu dan belanda
Perlawanan terhadap sekutu dan belandaPerlawanan terhadap sekutu dan belanda
Perlawanan terhadap sekutu dan belanda
 

More from Rizka Pratiwi

Resensi film habibie & ainun
Resensi film habibie & ainunResensi film habibie & ainun
Resensi film habibie & ainunRizka Pratiwi
 
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap perkecambahan
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap perkecambahanPengaruh intensitas cahaya matahari terhadap perkecambahan
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap perkecambahanRizka Pratiwi
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanRizka Pratiwi
 
Anecdote for example
Anecdote for exampleAnecdote for example
Anecdote for exampleRizka Pratiwi
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tumbuhan pacar air
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tumbuhan pacar airPengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tumbuhan pacar air
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tumbuhan pacar airRizka Pratiwi
 

More from Rizka Pratiwi (12)

Ich liebe dich
Ich liebe dichIch liebe dich
Ich liebe dich
 
Di batas senja
Di batas senjaDi batas senja
Di batas senja
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 
Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan saraf
 
Indikator asam basa
Indikator asam basaIndikator asam basa
Indikator asam basa
 
Resensi film habibie & ainun
Resensi film habibie & ainunResensi film habibie & ainun
Resensi film habibie & ainun
 
Aloe vera
Aloe veraAloe vera
Aloe vera
 
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap perkecambahan
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap perkecambahanPengaruh intensitas cahaya matahari terhadap perkecambahan
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap perkecambahan
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 
Anecdote for example
Anecdote for exampleAnecdote for example
Anecdote for example
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tumbuhan pacar air
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tumbuhan pacar airPengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tumbuhan pacar air
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tumbuhan pacar air
 

Perang ambarawa

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, menyebabkan vacuum of Power (kekosongan kekuasaan) di Hindia Belanda (Indonesia). Kekosongan kekuasaan tersebut tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta. Hal ini berarti, bangsa lain tidak lagi mempunyai hak untuk melakukan penjajahan di atas bumi Indonesia. Proklamasi berarti pengumuman yang dilakukan oleh suatu bangsa yang menyatakan bahwa bangsa tersebut telah merdeka dan lepas dari penjajahan. Meskipun demikian, terdapat pihak-pihak yang berusaha untuk mengembalikan Indonesia sebagai jajahan Belanda. Hal ini dikarenakan pemerintah Belanda merasa masih mempunyai historiesch recht (hak sejarah) untuk meneruskan pemerintahan kolonialnya. Hal ini didasarkan dari perjanjian yang dilakukan Inggris dengan Belanda yang disebut Civil Affairs Aggreement pada tanggal 24 Agustus 1945 yang mengatur pemindahan kekuasaan di Indonesia dari British Military Administration kepada NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Oleh sebab itu, Belanda dengan organisasi pemerintahannya, NICA membonceng tentara sekutu kembali ke Indonesia. Pendaratan tentara Sekutu pada tanggal 20 Oktober 1945 di Semarang, berbarengan dengan usaha perebutan kekuasaan dan senjata rakyat Indonesia terhadap Jepang. Usaha melucuti tentara Jepang oleh para pejuang Indonesia ini memang merupakan tindakan yang harus dilakukan sesegera mungkin. Sebab, usaha tersebut sudah diperhitungkan akan adanya suatu kemungkinan bahaya yang ditimbulkan sehubungan dengan mendaratnya Sekutu di Indonesia. Bagaimanapun, pasti Sekutu tidak akan rela melepaskan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka begitu saja. Dengan demikian, tujuan kedatangan Sekutu yang bermaksud untuk melucuti tentara Jepang telah dilakukan oleh para pejuang Indonesia, sehingga menimbulkan kekecewaan dari pihak Sekutu. Selanjutnya, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut justru dipersenjatai. Ketegangan dimulai ketika tawanan-tawanan Belanda yang dibebaskan bertingkah congkak dan sombong, serta mengabaikan kedaulatan pemerintah dengan terang-terangan berusaha untuk menduduki kembali Indonesia. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Indonesia, sehingga muncul gerakan pemboikotan keperluan makanan dan kebutuhan sehari-hari terhadap Sekutu yang semula dibantu oleh rakyat Indonesia dalam usaha melucuti tentara Jepang. Akhirnya pecah pertempuran melawan Sekutu di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945, disusul tanggal 31 Oktober 1945 di Magelang. 1|Page
  • 2. Di Magelang tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti Tentara Keamanan Rakyat dan membuat kekacauan. TKR Resimen Magelang pimpinan Letkol. M. Sarbini membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan Presiden Soekarno yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka dan meluas sampai ke Ambarawa. Pertempuran di Ambarawa, merupakan pertempuran yang cukup penting. Sebab pertempuran Ambarawa merupakan salah satu dari rangkaian peristiwa mempertahankan kemerdekaan pada masa revolusi. Sebab, bagi Indonesia revolusi Indonesia bertujuan untuk melengkapi dan menyempurnakan proses penyatuan dan kebangkitan nasional yang telah dimulai empat dasawarsa sebelumnya. Namun di lain pihak, bagi Belanda masa revolusi sebagai suatu zaman yang merupakan kelanjutan dari masa lampau untuk melakukan penjajahan yang menurut mereka sudah dilakukan selama 300 tahun. Pada masa ini pulalah, hak Indonesia akan kemerdekaan dan kedaulatan atas nama revolusi mendapatkan banyak dukungan dari rakyat Indonesia. Demikian pentingnya arti pertempuran Ambarawa bagi bangsa Indonesia dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sehingga meskipun pertempuran itu berlangsung singkat (12 Desember 1945 – 15 Desember 1945) tetapi memberikan kemenangan yang gilang-gemilang bagi Indonesia. Dipimpin oleh Kolonel Sudirman, para pejuang berhasil memukul Sekutu yang terdesak ke mundur Semarang. Disamping itu, pertempuran di Ambarawa berhasil mempengaruhi dan melemahkan kekuatan Belanda, sehingga Belanda kesulitan dalam melakukan pertempuran di wilayah lainnya. Berakhirnya pertempuran pada tanggal 15 Desember 1945 dengan kemenangan di pihak Indonesia tersebut kini diperingati sebagai Hari Infanteri/hari jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika. Peristiwa tersebut diabadikan dalam sebuah karya monumental, yaitu Monumen Palagan Ambarawa yang dibangun pada tanggal 15 Desember 1974. Dalam pertempuran Ambarawa, memunculkan tokoh yang paling berjasa dalam upaya mengusir Sekutu dari bumi Ambarawa yang kelak menjadi Jenderal Panglima Besar Republik Indonesia, yaitu Kolonel Sudirman. Dalam pertempuran ini pulalah dikenal strategi yang sangat jitu yang dapat dirumuskan dari hasil pemikiran dan kerja keras beliau bersama para pejuang lainnya. Strategi tersebut dikenal dengan sebutan “Strategi Supit Urang” atau dalam terjemahan bahasa Indonesia disebut “Strategi Supit udang”. Dengan kedisiplinan yang tinggi dari para pejuang yang termasuk dalam bagian strategi Kolonel Sudirman, dan dengan didukung perencanaan yang matang, strategi tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik sehingga membawa kemenangan yang gilang gemilang bagi para pejuang tanah air. 1.2 Rumusan Masalah 2|Page
  • 3. 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.2.6 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.4 Apa penyebab terjadinya pertempuran Ambarawa? Bagaimana kronologis terjadinya pertempuran Ambarawa? Apa saja isi naskah persetujuan yang ditentukan presiden Soekarno dengan Brigadir Jedral Bethell yang dituangkan dalam 12 pasal? Apa maksud kedatangan sekutu ke Ambarawa? Bagaimana akhir dari pertempuran Ambarawa? Apa dampak dari pertempuran Ambarawa? Untuk mengetahui penyebab terjadinya pertempuran Ambarawa Untuk mengetahui kronologis terjadinya pertempuran Ambarawa Untuk mengetahui isi naskah persetujuan yang ditentukan presiden Soekarno dengan Brigadir Jendral Bethell yang dituangkan dalam 12 pasal Untuk mengtahui maksud kedatangan sekutu ke Ambarawa Untuk mengetahui akhir dari pertempuran Untuk mengetahui dampak dari pertempuran Ambarawa Batasan Masalah 1.4.1 1.4.2 1.4.3 Subyek yang diteliti adalah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Sekutu yang terjadi di Ambarawa, sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah. Pihak yang terlibat adalah bangsa Indonesia dan Belanda Perang Ambarawa menghasilkan kemenangan Indonesia 3|Page
  • 4. BAB II HASIL PEMBAHASAN 2.1 Penyebab Terjadinya Pertempuran Ambarawa Permulaan peristiwa pertempuran Ambarawa ini sendiri mulai terjadi pada tahun 1945, persisnya pada tanggal 20 bulan oktober. Jadi, hanya sekitar empat bulan lebih tiga hari setelah Indonesia meproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus pada tahun yang sama. Ketika itu, datang rombongan tentara Sekutu yang dipimpin oleh seorang perwira bernama Brigadir Bethell. Mereka dating dan langsung masuk ke Ibu kota Semarang melalui jalur laut dengan menggunakan kapal. Adapun maksud dan tujuan kedatangannya adalah untuk mengurus tentara Jepang dan tawanan lain yang telah kalah perang. Namun pada kenyataannya, rombongan tentara ini tidak dating sendirian saja. Hal itu karena dalam rombongan tersebut terdapat NICA, yaitu tentara Belanda yang dating dan ingin menjajah kembali bangsa Indonesia. Padahal sebelumnya, tentara sekutu tersebut telah membuat perjanjian jika mereka tidak akan melakukan gangguan terhadap kedaulatan dan kemerdekaan Negara ini. Bahkan pada awal kedatangannnya, oleh Mr Wongsonegoro, gubernur pertama provinsi Jawa tengah saat itu, rombongan tentara sekutu ini disambut dengan baik tanpa ada prasangka buruk sedikitpun apalagi rasa curiga karena dianggap punya niat menyediakan makanan sekaligus keperluan yang lain dengan maksud agar para tentara sekutu tersebut bias mengajarkan tugasnya dengan lancar. Namun setelah sampai di kota Ambarawa, tentara Belanda yang juga menjadi tawanan oleh NICA justru diberi senjata tempur untuk melawan tentara Indonesia yang saat itu sedang giat menjaga keamanan negeri ini. Hal yang lebih parah lagi, di kota Magelang tentara sekutu tersebut malah memosisikan dirinya menjadi penguasa dan berusaha untuk merampas senjata yang dimiliki oleh TKR atau Tentara Keamanan Rakyat. Hal ini tentu saja membuat rakyat merasa tertipu dan marah lalu mengadakan serangan secara langsung dan spontan, maka terjadilah pertempuran di kota tersebut. Namun, untunglah kejadian ini bias diredam dan dikendalikan serta tidak berlangsung berlarut – larut karena presiden Soekarno dapat meredam kemarahan rakyat Indonesia. Tentara sekutu yang sebelumnya sudah terkepung oleh tentara TKR yang dipimpin Letkol M. Sarbini menjadi selamat dari pertempuran tersebut. Sementara itu, di daerah ngipik, tentara sekutu juga mengalami hal yang tidak jauh berbeda. Mereka mendapat penghadangan dari Batalyon I yang dipimpin langsung oleh Soerjosoempeno. Ketika itu, tentara sekutu tersebut mencoba untuk menguasai dua 4|Page
  • 5. desa yang ada di sekitar kota Ambarawa. Namun, tentara Indonesisa yang dipimpin oleh Letkol Isdiman berhasil memenangkan pertempuran Ambarawa tersebut. Sayangnya, Letkol Isdiman sendiri gugur dalam pertempuran Ambarawa tersebut. Sejak saat itu, pertempuran dilanjutkan dipimpin langsung oleh Kolonel Soedirman yang merupakan komandan dari Divisi V Banyumas. Kepemimpinan Kolonel Soedirman yang terkenal punya karisma tinggi ini menjadi dorongan semangat dan gairah yang baru bagi tentara Indonesia, baik yang sedang bertugas di garis depan maupun yang ada di garis belakang. 2.2 Kronologis Terjadinya Pertempuran Ambarawa 2.2.1 Awal Pertempuran Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diboncengi oleh NICA. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik, bahkan Gubernur Jawa Tengah Mr Wongsonegoro menyepakati akan menyediakan bahan makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia. Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Insiden bersenjata timbul di kota Magelang, hingga terjadi pertempuran. Di Magelang, tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti Tentara Keamanan Rakyat dan membuat kekacauan. TKR Resimen Magelang pimpinan Letkol. M. Sarbini membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan Presiden Soekarno yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan Oni Sastrodihardjo yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari Ambarawa, Suruh dan Surakarta. Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I Soerjosoempeno di Ngipik. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol. Isdiman berusaha membebaskan kedua desa tersebut, namun ia keburu gugur terlebih dahulu. Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Kol. Soedirman merasa kehilangan seorang perwira terbaiknya dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. 5|Page
  • 6. Kehadiran Kol. Soedirman memberikan napas baru kepada pasukanpasukan RI. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan pendadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari Yogyakarta, Solo, Salatiga, Purwokerto, Magelang, Semarang, dan lain-lain. Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah tembakmenembak dengan pasukan Sekutu yang bertahan di kompleks gereja dan kerkhop Belanda di Jl. Margo Agoeng. Pasukan Indonesia terdiri dari Yon. Imam Adrongi, Yon. Soeharto dan Yon. Soegeng. Tentara Sekutu mengerahkan tawanan-tawanan Jepang dengan diperkuat tanknya, menyusup ke tempat kedudukan Indonesia dari arah belakang, karena itu pasukan Indonesia pindah ke Bedono. Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Kolonel Soedirman pada pertengahan Desember 1945, membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang. Walaupun dihadang dengan seluruh kekuatan persenjataan modern serta kemampuan taktik dan strategi sekutu, para pejuang RI tak pernah gentar sedikitpun. Mereka melancarkan serangan dengan gigih seraya melakukan pengepungan ketat di semua penjuru kota Ambarawa. Dengan gerakan pengepungan rangkap ini sekutu benar-benar terkurung dan kewalahan. Jenderal Soedirman sebagai pemimpin pasukan menegaskan perlunya mengusir tentara sekutu dari Ambarawa secepat mungkin. Sebab sekutu akan menjadikan Ambarawa sebagai basis kekuatan untuk merebut Jawa Tengah. Dengan semboyan “Rawe-rawe rantas malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti”, pasukan TKR memiliki tekad bulat membebaskan Ambarawa atau dengan pilihan lain gugur di pangkuan ibu pertiwi. 2.2.2 Peristiwa Pertempuran Ambarawa Tanggal 11 Desember 1945 malam hari, di sebuah rumah penduduk desa kelurahan Ambarawa, para komandan sektor pertempuran dan komandan kelaskaran berkumpul. Mereka mendengarkan instruksi dari Komandan Divisi V Kolonel Soedirman tentang rencana serangan yang akan digelar. Instruksi itu sebagai berikut : “Ambarawa harus kita rebut dengan serangan serentak Karena Ambarawa merupakan kunci bagi mereka untuk menguasai seluruh Jawa tengah dan Jogjakarta. Ini akan membahayakan posisi Republik. Kita akui terus terang bahwa kita kurang kuat dalam persenjataan kita. Tetapi keadaan semacam ini tidak menghambat kita, atau mengurangi hasrat kita untuk mempertahankan negara kita. Kami sudah menentukan suatu siasat, yaitu pendadakan serentak dengan taktik Mangkara Yudha atau Supit Urang.Komandan penyerangan dipegang oleh komandan sektor TKR. Pasukan pasukan dari badan perjuangan sebagai barisan 6|Page
  • 7. belakang. Serangan dimulai besok pagi pukul 04.30. Selamat berjuang, Allah SWT bersama kita, Amin. Merdeka ! ". Taktik Mangkara Yudha atau Supit Urang merupakan tata yudha klasik yang pernah digelar pada jaman Majapahit, kemudian digelar kembali oleh Kolonel Soedirman untuk mengusir Sekutu dari Ambarawa. Tanggal 12 Desember 1945 pukul 04.30 letusan karaben mitralyurpun menyalak memecah keheningan mengisyaratkan serangan umum pembebasan Ambarawa sudah dimulai. Pertempuran yang dipimpin langsung Kolonel Soedirman itupun kemudian berlangsung dengan sangat sengitnya. Prajurit-prajurit kita yang gagah perkasa terus maju dari segenap penjuru, bagai banteng ketaton patriot-patriot itu terus menyerbu menerkam musuh, menggagahi tank-tank dan ranjau-ranjau sambil menembus hujan peluru senjata musuh dengan tekad bulat “Rawe-rawe rantas malang –malang putung "membebaskan kota Ambarawa atau gugur sebagai bangsa. Pasukan-pasukan yang mendapat perintah menguasai jalan besar Ambarawa – Semarang telah berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Jalan itupun kemudian dipertahankan agar pengepungan atas musuh dalam kota Ambarawa dapat dilaksanakan dengan sempurna. Pasukan – pasukan itupun kemudian memasang barikade – barikade serta menerjang setiap konvoi musuh yang pergi dan datang dari arah Ambarawa - Semarang. Satu setengah jam dari awal penyerbuan, pasukan – pasukan kita sudah berhasil menghimpit dan mengepung musuh di dalam kota Ambarawa. Bagi Sekutu ( Inggris ) hanya tinggal satu jalan ke luar, yaitu jalan besar Ambarawa – Semarang. Pergelaran serangan umum di Ambarawa itu berupa pendobrakan oleh pasukan-pasukan pemukul dari arah selatan dan barat ke timur menuju ke arah Semarang. Bersamaan dengan pendobrakan tersebut, diikuti gerakan penjepitan dari lambung kanan dan kiri sebagaimana halnya gerakan "Supit Urang " sedang menjepit mangsanya yang ujung – ujungnya bertemu di bagian luar kota arah Semarang. Empat hari empat malam serangan yang heroik itu berlangsung, menggempita di seluruh kota Ambarawa. Desing peluru dan gema ledakan serta asap mesiu terus mewarnai udara Ambarawa sepanjang waktu. Semangat bertempur pasukan-pasukan kita terus bertambah berkat keberhasilan – keberhasilan yang telah dicapai, sebaliknya moril musuh semakin menipis, Persediaan amunisi mereka semakin menipis, bantuan yang mereka harapkan tak kunjung tiba karena jalur perhubungan lewat darat maupun udara terputus. Semakin hari mereka dicekam oleh rasa panik dan putus asa. Setelah beberapa waktu lamanya mereka berada di front pertempuran, akhirnya mereka sampai kepada keputusan harus meninggalkan Ambarawa, 7|Page
  • 8. merekapun kemudian mengadakan persiapan untuk menerobos pasukan TKR untuk menuju ke Semarang. Pada tanggal 15 Desember 1945 dengan tergopohgopoh tentara sekutu mundur ke luar kota Ambarawa tanpa sempat menyelamatkan mayat-mayat serdadunya. Mereka ditemui dan diusir oleh pasukan pemukul kita sampai ke luar kota Ambarawa. 2.3 Isi Naskah Persetujuan oleh presiden Soekarno dengan Brigadir Jedral Bethell dalam 12 Pasal Naskah persetujuan dalam 12 pasal, diantaranya : a) Pihak sekutu tetap akan menempatkan pasukannya di Magelang untuk melindungi dan mengurus evakuasi APWI (Allied Prisones War and Interneers atau Tawanan Perang dan Interniran Sekutu). b) Jalan Ambarawa – Magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia – Sekutu c) Sekutu tidak akan mengakui aktivitas NICA dalam badan – badan yang berada dibawahnya. 2.4 Maksud Kedatangan Sekutu ke Ambarawa 1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang. 2. Membebaskan para tawanan perang dan inteniran Sekutu. 3. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan 4. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil 5. Menghimpun keterangan tentang dan menuntut penjahat perang. Oleh sebab itu, RI menerima kedatangan Sekutu dengan sambutan yang baik 2.5 Akhir dari Pertempuran Ambarawa Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Semarang. Akhirnya, pasukan sekutu mundur dari Ambarawamenuju Semarang sambil melancarkan aksi bumi hangus pada 15 Desember 1945, pukul 17.30 WIB. Pertempuran berakhir dengan kemenangan gemilang pada pihak TKR. Pasukan TKR berhasil merebut benteng pertahanan sekutu yang tangguh. Keberhasilan Panglima Besar Jenderal Soedirman ini kemudian diabadikan dalam bentuk monumen Palagan Ambarawa. 2.6 Dampak dari Pertempuran Ambarawa • Indonesia kehilangan seorang perwira terbaiknya yaitu Letkol. Isdiman, Komandan Divisi Banyumas 8|Page
  • 9. • TKR Indonesia dapat mengusir Sekutu dari Ambarawa menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Peristiwa palagan Ambarawa merupakan peristiwa penting karena merupakan peristiwa pertempuran yang pertama kali dimenangkan bangsa Indonesia setelah kemerdekaan. Kedatangan pasukan Sekutu Brigadir Altileri dari Divisi India ke 23 di Semarang (20 Oktober 1945)Peristiwa tersebut menjadi momentum bersejarah dalam pergelaran militer dengan gerak taktik pasukan darat. Kemenangan yang gemilang dalam palagan Ambarawa tersebut, selanjutnya setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri dan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 163 tahun 1999 diabadikan menjadi " Hari Juang Kartika ". 3.2 Saran 9|Page
  • 10. DAFTAR PUSTAKA http://adadvisor.net/adscores/g.pixel?sid=9201373478 http://www.ambarawaonline.com/2012/07/sejarah-pertempuran-ambarawa.html http://www.anneahira.com/pertempuran-ambarawa.htm http://api.bizographics.com/v2/profile.redirect?api_key=1be3a6866fd64648a7b0c808e85517 02&group_delimiter=,&industry_delimiter=,&functional_area_delimiter=,&callback_url=htt p://aud.pubmatic.com/AdServer/Artemis?dpid=7 http://blog-rye.blogspot.com/2013/02/sejarah-palagan-ambarawa.html http://cm.g.doubleclick.net/pixel?google_nid=pubmatic&google_cm&google_sc http://dis.criteo.com/dis/usersync.aspx?r=3&p=4&cp=pubmaticUS&cu=1&url=http%3A%2F %2Fimage2.pubmatic.com%2FAdServer%2FPug%3Fvcode%3Dbz0yJnR5cGU9MSZjb2RlP TE5MjgmdGw9NDMyMDA%3D%26piggybackCookie%3Duid%3A%40%40CRITEO_US ERID%40%40 http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=dampak%20pertempuran%20ambarawa&source= web&cd=7&cad=rja&ved=0CGIQFjAG&url=http%3A%2F%2Fsugrahablust01.blogspot.com%2F2011%2F09%2Fperjuangan-mempertahankankemerdekaan.html&ei=kwyeUZT_J8ThrAeW_IFA&usg=AFQjCNGprk6jHZFCNft8xJCiY_ YAiOUH8Q&bvm=bv.46865395,d.bmk http://sugraha-blust01.blogspot.com/2011/09/perjuangan-mempertahankankemerdekaan.html http://www.slideshare.net/BerlindaPutri/pertempuran-ambarawa http://mr-rifaifajrin.blogspot.com/2012/03/latar-belakang-pertempuran-ambarawa.html http://id.wikipedia.org/wiki/Palagan_Ambarawa 10 | P a g e
  • 11. http://i.w55c.net/ping_match.gif?ei=PUBMATIC&rurl=http%3A//image2.pubmatic.com/Ad Server/Pug%3Fvcode%3Dbz0yJnR5cGU9MSZjb2RlPTU3MSZ0bD0xNTc2ODAw%26pigg ybackCookie%3Duid%3A_wfivefivec_ http://sugraha-blust01.blogspot.com/2011/09/perjuangan-mempertahankankemerdekaan.html http://hyuizza.blogspot.com/2010/01/palagan-ambarawa.html http://hanifahmadi.blogspot.com/2012/09/pertempuran-ambarawa.html http://warofweekly.blogspot.com/2011/04/palagan-ambarawa.html http://www.google.com/search?biw=1327&bih=645&noj=1&sclient=psyab&q=penyebab+terjadinya+perang+ambarawa&oq=penyebab+terjadinya+perang+a&gs_l=s erp.1.3.0l4j0i22i30l6.2144359.2159054.1.2168533.28.22.0.4.4.2.1772.7595.63j0j3.6.0...0.0...1c.1.14.serp.HCT5xR4PFsY LAMPIRAN Latar Belakang : Kedatangan pasukan Sekutu Brigadir Altileri dari Divisi India ke 23 di Semarang (20 Oktober 1945) 11 | P a g e
  • 12. Waktu Peristiwa : 20 November – 15 Desember 1945 Tokoh – tokoh : Brigjen Bethel dan Kolonel Soedirman Sebab : Secara diam-diam sekutu diboncengi NICA dan mempersenjatai para bekas tawanan perang di Ambarawa dan Magelang. Jalan Peristiwa : Pertempuran Ambarawa dimulai dari insiden yang terjadi di Magelang pada tgl 26 Oktober 1945, kemudian reda setelah kedatangan Presiden Soekarno tgl 2 Nov 1945 untuk mengadakan perundingan. Pada 20 November 1945 di Ambarawa pecah pertempuran antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan tentara Sekutu. Pertempuran Ambarawa mengakibatkan gugurnya Letkol Isdiman(Panglima Divisi Purwokerto). Posisi Letkol Isdiman kemudian digantikan oleh Kolonel Soedirman. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari 4 malam oleh pasukan RI. Akhir Peristiwa : Mengingat posisi yang telah terjepit, maka pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa tanggal 15 Desember 1945 menuju Semarang. Keberhasilan TKR mengusir Sekutu dari Ambarawa menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI. Gambar : 12 | P a g e