Konsep Collaborative Governance
1. Kolaborasi dipahami sebagai kerjasama antar pelaku, antar organisasi atau antar institusi
dalam rangka pencapaian tujuan yang tidak bisa dicapai atau dilakukan secara independen
2. Collaborative governance “sebagai sebuah proses yang melibatkan antar aktor
governance
2. Tujuannya adalah mencakrup kemitraan institusi pemerintahan untuk pelayanan publik
3. Institusi pemerintahan secara langsung mengajak para pemangku kepentingan untuk
membuat keputusan secara bersama-sama dalam sebuah forum yang bersifat formal,
berorientasi consensus, dan ada kebebasan, yang bertujuan membuat atau melaksanakan
kebijakan public atau mengelola program dan asset publik (Ansell and Gash, 2007)
Karakteristik CG
Asalan
Kompleksitas dan saling ketergantungan antar institusi.
Konflik antar kelompok kepentingan yang bersifat laten dan
sulit diredam
Ciri CG
Adanya kesetaraan di antara pelaku/pemangku
kepentingan. Sifat partisipatif dan menghindari tekanan
politis dan administratif. Fokus terhadap penyelesaian
kebijakan dan program secara efektif
Aspek
Eksistensi forum deliberative; Pelaku majemuk meliputi
negara dan non negara; berorientasi consensus; Terkait
kebijakan publik
Koordinasi Hubungan
Kolaborasi Kolaborasi
Perbedaan Koordinasi dan Kolaborasi
01
03
02
04
Upaya organisasi dari
pihak yang berbeda
untuk mencapai tujuan
Hubungan antar organisasi
dalam koordinasi bersifat
independen
Seluruh pihak
bekerjasama dan
membangun konsensus
Suatu keputusan yang
menghasilkan kemanfaatan
bagi seluruh pihak
Kriteria CG
01
Forum yang
diprakarsai oleh
lembaga publik
02
Peserta dalam
forum termasuk
Aktor Non State
03
Peserta terlibat langsung
dalam pengambilan
keputusan, dan bukan hanya
di konsultasikan oleh agensi
publik
04
Forum secara resmi
diatur dan bertemu
secara kolektif
05
Forum ini bertujuan
untuk membuat
keputusan dengan
konsensus
06
Fokus kolaborasi
adalah kebijakan
publik dan
manajemen
Model Collaborative Governance
Self Governance
Individu atau kelompok
untuk menjalankan
tupoksi tanpan
intervensi dari pihak
luar
Lead Governance
Memberikan dukungan
penting dan praktis
kepada institusi
pemerintah
Lead Organization
Organisasi
perdagangan,
perguruan tinggi
menjadi mitra
Network Administrative
Mengawasi sistem komunikasi di kantor
agar tetap berjalan lancar
Kriteria Keberhasilan
• Lingkungan
• Keanggotaan
• Proses / Struktur
• Komunikasi
• Tujuan
• Sumber Daya
Kriteria Collaborative
Governance Kriteria Kegagalan
• Faktor Budaya
• Faktor Institusi
• Faktor Politik
Dalam perspektif administrasi publik,
kolaborasi merupakan kerja secara
bersama atau bisa dikatakan bekerja
bersama dengan beberapa pihak yang
terkait di dalam suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan.
Insert your multimedia content here
Hal ini tentu pula sependapat dengan pengertian
dari administrasi itu sendiri, administrasi
merupakan suatu kerja sama antara dua orang
atau lebih untuk mencapai suatu tujuan.
Untuk mengetahui posisi kolaborasi dalam
konteks administrasi publik dilakukan dengan
mencermati konsep tersebut dari berbagai
perspektif keilmuan.
Dalam literatur administrasi publik sering
digunakan terminologi governance untuk
menjelaskan keterkaitan antar organisasi.
Pengertian governance tidak sekadar pelibatan
lembaga publik dalam formulasi dan
implementasi kebijakan, tetapi terhubungnya
berbagai organisasi untuk melaksanakan tujuan-
tujuan publik
Dari penjelasan di atas, kolaborasi bisa
diaplikasikan pada sektor publik.
Keterbatasan dari pemerintah sebagai
pelayan publik untuk mencapai suatu tujuan
atau hasil yang baik perlu melibatkan pihak
lain agar dapat mencapai hasil tersebut
secara maksimal.
Di sadari bahwa kolaborasi itu ada karena
adanya sifat saling membutuhkan antar
organisasi dalam mengurusi suatu
permasalahan atau kegiatan
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Terima Kasih!
Ada Pertanyaan?