Money laundering (Money Laundering) occurs because law enforcement does not detect financial transactions conducted by money launderers (Money launders) at the time of the activity of financial transactions made in cash, bank transfer (transactions between banks in the country with a bank abroad) , including the use of financial instruments, as defined in the legislation.
Law enforcement, has not been able to work optimally, in the fight against money laundering and catch the culprit
Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat Penerjemah
2. Background
1. Pencucian uang (Money Laundering) terjadi karena Penegak Hukum
tidak mendeteksi transaksi keuangan yang dilakukan oleh pelaku
pencucian uang (Money Launders) pada saat melakukan aktifitas
transaksi keuangan, dilakukan secara tunai, transfer bank (transaksi antar
bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri), termasuk
mempergunakan instrument keuangan, sebagaimana di definisikan di
dalam peraturan perundang-undangan.
2. Penegak hukum, bekerja berdasarkan pelaporan dari pihak-pihak tertentu
yang mengetahui adanya transaksi keuangan, yang dilengkapi dengan
dasar hukum peraturan perundang-undangan sehingga kinerja yang
dilakukan hanya bersifat penindakan, dan belum bersifat pencegahan
(prevention).
3. Pengertian
Pencucian uang adalah suatu upaya perbuatan untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
uang/dana/harta kekayaan yang berasal dari hasil tindak
pidana melalui berbagai transaksi keuangan, sehingga
seolah-olah uang/dana/harta kekayaan berasal dari
kegiatan yang sah/legal.
4. Tahapan pencucian uang menurut Undang-undang
1. Pertama, uang/dana yang dihasilkan dari suatu kegiatan tindak
pidana/kejahatan diubah ke dalam bentuk yang tidak menimbulkan
kecurigaan melalui penempatan kepada sistem keuangan dengan berbagai
cara (tahap penempatan/placement);
2. Kedua, melakukan transaksi keuangan yang kompleks, berlapis dan anonim
dengan tujuan memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya ke berbagai
rekening sehingga sulit untuk dilacak asal muasalnya (tahap
pelapisan/layering);
3. Ketiga (final) merupakan tahapan di mana pelaku memasukkan kembali
dana yang sudah kabur asal usulnya ke dalam harta kekayaan yang telah
tampak sah baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai
bentuk kekayaan material maupun keuangan, dipergunakan untuk membiayai
kegaiatan bisnis yang sah ataupun untuk membiayai kembali kegiatan tindak
pidana (tahap integrasi).
5. Program Strategy Pencegahan Pencucian Uang
1. Transformasi ilmu pengetahuan dan implementasi hasil
penelitian pada perbuatan pencucian uang
2. Di Indonesia, melibatkan lembaga/institusi Notaris,
Perbankan, Konsultan Hukum dan Keuangan
3. Di negara asing, melibatkan lembaga Konsultan Hukum,
Konsultan Keuangan/Pajak, Perbankan dan Chamber of
Commerce
6. Kriteria Negara Asing
1. Memiliki hubungan diplomatik dengan
Indonesia
2. Tidak memiliki hubungan diplomatik dengan
Indonesia
3. System Hukum yang dipergunakan, System
Hukum Commenwealth.
7. Tahapan Program
1. Di Indonesia
2. Di luar negeri, negara yang memiliki hubungan
diplomatik dengan Indonesia
3. Di luar negeri, negara yang tidak memiliki hubungan
diplomatik dengan Indonesia
4. Di Indonesia
8. Negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik
1. Konsultan akan mempergunakan “jaringan internasional”
untuk mempermudah kegiatan transformasi ilmu
pengetahuan dan implementasi hasil riset
2. Jaringan internasional yang digunakan, Konsultan
Hukum, Konsultan Keuangan, Biro Perjalanan, Imigrasi,
MinistryTaxes and Finance dan Chamber of Commerce
9. Objective
1. Mengenal kegiatan bisnis yang dilakukan untuk melakukan
pencucian uang
2. Mengidentifikasi adanya rencana kegiatan pencucian uang
3. Mengidentifikasi infrastruktur dan framework yang akan
digunakan
4. Mengidentifikasi environment yang memungkinkan untuk
digunakan dalam pencucian uang
5. Meningkatkan kerjasama lokal, regional dan international
antar institusi jasa keuangan dan penegak hukum serta
perbankan
10. Benefits
1. Menarik uang yang berasal dari Indonesia, tapi beredar di
luar negeri
2. Membangun kerjasama lokal, regional dan internasional
dalam pemberantasan perbuatan pencucian uang
3. Meningkatkan pencegahan pencucian uang melalui strategy
terbaru (modern), dengan strategy yang belum pernah
digunakan
4. Meningkatkan pengetahuan terhadap perbuatan pencucian
uang diluar perhatian lembaga penegak hukum.
5. Mencegah terjadinya transaksi keuangan pada uang yang
berasal dari Indonesia yang dilakukan di luar negeri
11. Content Program
1. Pengertian tentang pencucian uang berdasarkan undang-
undang dan diluar undang-undang
2. Infrastruktur institusi jasa keuangan yang dipergunakan
sebagai pencucian uang
3. Institusi yang terlibat dalam proses pencucian uang
4. Framework yang dipergunakan sebagai pencucian uang
5. Environment yang memungkinkan terjadinya pencucian
uang
6. Business Form yang dipergunakan untuk pencucian uang
12. 7. Mode of Transaction yang berada diluar jangkauan undang-
undang pencucian uang
8. Mode of Transaction yang tidak menarik perhatian penegak
hukum
9. Mode of Transaction pencucian uang yang disamarkan
sebagai perbuatan yang sah/legal
10. Hirarki transaksi keuangan yang tidak dicurigai (terdefinisi)
oleh undang-undang pencucian uang
11. Identifikasi pihak-pihak yang terlibat di dalam pencucian
uang yang disamarkan
12. Membangun business model sebagai sarana pencucian uang
13. Run DownTahap Pertama
Di Indonesia
1. Transformasi ilmu pengetahuan dan diskusi hasil
penelitian
2. Pengenalan system hukum Negara Commenwealth
3. Pengenalan kegiatan yang dipergunakan sebagai
pencucian uang
4. Siklus pencucian uang
14. Run DownTahap Kedua/Ketiga
Dilakukan pada negara yang “memiliki/tidak memiliki
hubungan diplomatik dengan Indonesia:
1. Penjelasan tentang bentuk hukum kegiatan usaha
2. Penjelasan tentang kegiatan transaksi keuangan
3. Simulasi program melalui proses imitasi, “seolah-olah”
sedang melakukan bagian dari kegiatan pencucian uang
15. Tahap Ke empat
Di Indonesia
1. Mengambil kesimpulan atas kegiatan studi banding dan
pengembangan wawasan yang dilakukan
2. Membuktikan bahwa transaksi (proses imitasi) yang
dilakukan “seolah-olah” sedang melakukan pencucian uang,
terdeteksi atau tidak?
3. Membangun strategy untuk dapat mengetahui kegiatan
pencucian uang yang tidak terdeteksi
4. Mencegah terjadinya pencucian uang
5. Menarik dan mengembalikan uang yang berasal dari
Indonesia namun beredar di luar negeri, sebagai uang yang
dimiliki dari kegiatan ilegal/tidak sah
6. Membuatpelaku pencucian uang (koruptor atau pihak yang terafiliasi),
untuk menyerahkan
16. Profile Konsultan (Associate)
International (Overseas) Indonesia (Local)
1. Alue Asia, Siingapore and Jakarta
2. Synedriom, Singapore and
Germany
3. Learn the Corp, New Delhi India
4. Safal Management Inc, Banglaroe
India
5. United Pillars and Development,
Oman
6. Cross BorderTalent, Lisbon
Portugal
1. Value ConsultTraining, Jakarta
2. RBS InternationalTraining, Banten
3. And Learning and Coaching,
Bandung
4. MGM Consulting, Bandung
5. Integra Solusi Dinamika, Surabaya
6. EduTalents, Balikpapan
7. Target Dimensi Solusi, Jakarta
8. Qone Consulting, Bekasi
9. Premysis Consulting, Surabaya
10. Markshare, Jakarta
11. Seventhgrace, Jakarta