Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan yang diperlukan oleh seorang arsitek dalam merancang sebuah bangunan, termasuk keterampilan grafis, intelektual, serta kemampuan berkritik diri. Keterampilan grafis diperlukan untuk menggambarkan desain kepada klien, sementara keterampilan intelektual dan kritik diri membantu arsitek mengevaluasi dan menyempurnakan desainnya.
2. Dengan kemampuan membuat bagan dan
gambar kerja dinilai telah trampil dalam dunia
arsitektur
Sesungguhnya keliru bila berpendapat bahwa
para arsitek menghabiskan banyak waktu untuk
menggambarkan proyek-proyek mereka secara
terperinci
5. Apa tidak ada yang tahu kalau
itu lipatan di kertas blue
print-nya?
Mandor Arsitek
6. Yang membuat gambar-gambar detail adalah
para spesialis yang bekerja sebagai
“konsultan” bagi para arsitek
7. Ketrampilan yang layak dan tipikal dalam
proses perancangan:
◦ Ketrampilan Grafik, tidak hanya pengetahuan
menggambar namun juga pengetahuan lain seperti
fotografi, percetakan (layout) dan seni grafis
◦ Ketrampilan Intelektual,
◦ Kritik Diri
8. Ketrampilan Grafik
Para klien ingin melihat apakah sebuah bangunan
akan nampak terlihat seperti sebelum dibangun
Para klien menginginkan gambar, karena gambar
dan model merupakan dasar bagi komunikasi
antara klien dan arsitek
9.
10.
11. Model
Perspektif (udara, normal, bawah)
Slide atau penyajian grafis
◦ Lebih memiliki daya tarik bagi klien, karena lebih
mudah dipahami daripada grafik standar arsitektur
(denah, tampak dan potongan)
◦ Yang lain adalah diagram (sirkulasi, drainase,
struktur, topografi tapak) dan
◦ Sketsa sederhana (pemassaan bangunan dan tapak)
Lanjutan…
Contoh penyajian grafis pwr.point untuk
memudahkan klien melihat kondisi kini
(eksisting) bangunan
klik
12. Pengetahuan umum di tingkat
akademik
◦ Untuk berpikir mengenai
persoalan dan metode-
metode dalam memecahkan
masalah
Ketrampilan khusus:
◦ Perancang harus mampu
bekerja dalam batasan waktu
yang ditelah ditentukan klien
◦ Mampu membuat keputusan
ketika kita (perancang)
tidak memiliki informasi atau
data-data yang cukup dan
memadai, berakibat pada
timbulnya kekecewaan dari
pihak klien
Proses untuk memperoleh
pemecahan sering tidak pasti
13. Para arsitek harus menggunakan penalaran
deduktif maupun induktif
◦ Deduktif – menarik kesimpulan khusus dari suatu
keadaaan umum
Mengadakan pengujian terhadap suatu kasus sehingga
diperoleh solusi yang paling sesuai
Membutuhkan banyak percobaan dan pemikiran yang
rumit
Arsitek jarang menggunakan sebab membutuhkan
proses yang lama namun seringkali output-nya
brillian
Lanjutan…
14. ◦ Induktif – menarik kesimpulan umum dari suatu
keadaaan khusus
Memiliki keyakinan umum terhadap hal-hal yang
dilihatnya, seperti survey terhadap bangunan-
bangunan serupa dan trend arsitektur pada masanya
Tidak membutuhkan banyak percobaan dan pemikiran
yang rumit
Arsitek sering menggunakan sebab tidak
membutuhkan proses yang lama dan Profit Oriented
Lanjutan…
15. camkan ini, ada arsitektur yang
fungsional dan ada yang
“fungsional”!
“ Bagaimana Morrison, apakah kita
batalkan desain gedungnya dan
menggantinya dengan bukit besar
dengan terowongan-terowangan yang
saling berhubungan? ”
Rumah
Para
Pensiunan
16. “ bagaimana, setuju dengan desain final
ini? ”
“Turning Torso”, Santiago Calatrava
17. Kritik merupakan tanggapan pendapat atas suatu
gagasan atau solusi
Kritik Diri adalah kesanggupan perancang memberikan
pendapat yang kritis (positif dan negatif)
Ditujukan agar:
◦ Perancang dapat melukiskan kembali setiap gagasan
dalam cara yang berbeda-beda sehingga dapat timbul
pembandingan
◦ Menelusuri kembali penggunaan unsur-unsur
bangunan, seperti orientasi, organisasi, permassaan,
ukuran dan sebagainya
◦ Mengetahui apakah rancangan tersebut telah
memecahkan sasaran-sasaran dari program pokok