Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Jurnal ini membahas keterlibatan guru dalam pengembangan kurikulum di Nigeria dan hanya sedikit guru yang terlibat langsung.
2. Mayoritas guru di Nigeria tidak mengikuti kurikulum nasional dan cenderung menggunakan versi yang dimodifikasi.
3. Guru perlu diberdayakan dan dilibatkan secara langsung dalam pengembangan kurikulum agar prosesnya lebih bottom-up dan mudah d
1. TUGAS REVIEW JURNAL
TEACHERS’ INVOLVEMENT, COMMITMENT AND
INNOVATIVENESS IN CURRICULUM DEVELOPMENT AND
IMPLEMENTATION
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD EKA PUTRA RAMANDHA
NIM : I2E016021
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MATARA
2016
2. REVIEW JURNAL
TEACHERS’ INVOLVEMENT, COMMITMENT AND INNOVATIVENESS IN
CURRICULUM DEVELOPMENT AND IMPLEMENTATION
A. Pendahuluan
Pengembangan Kurikulum, Implementasi dan Perubahan pengembangan kurikulum
telah digambarkan sebagai Proses bertahap atau prosedur mengembangkan Program studi,
proyek atau penawaran kursus untuk sekelompok orang (peserta didik di sekolah-sekolah
konvensional dan pengaturan informal pengrajin, narapidana).
Tujuan dari proses kurikulum ini di negara-negara adalah untuk mengembangkan
kurikulum yang akan menguntungkan dibandingkan dengan orang-orang dari negara
terkemuka lainnya. Isu-isu yang memadai pelaksanaan kurikulum terencana yang sangat
penting. Selalu ada kesenjangan antara kurikulum yang dikembangkan dan
pelaksanaannya.
Bagaimana status keterlibatan guru dan partisipasi dalam pengembangan kurikulum di
Nigeria? Apa pendekatan pembangunan yang bekerja di desain nya (Nigeria) kurikulum,
itu top-down, bottom-up, atau pendekatan kolaboratif? Apakah yang disposisi guru
terhadap pengenalan kurikulum baru itu dengan pelukan atau keengganan? Apakah
program pelatihan diletakkan di tempat untuk memperbarui guru? Bagaimana
mempersiapkan guru untuk pelatihan? Ini adalah beberapa pertanyaan yang ini dicari dan
berusaha diatasi dalam penelitian ini.
B. Tujuan :
Penelitian ini di desain untuk menginvestigasi keterlibatan guru sains di Nigeria,
komitmen dan inovasinya dalam pengembangan kurikulum, serta peran guru dalam
merubah dan mengimplementasikan kurikulum itu.
C. Metode :
Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 630 guru sekolah menengah yang diambil
secara acak dari 6 negara bagian barat daya Nigeria. Guru diberikan kusioner yang berisi
tentang keterlibatan, komitmen dan inovasi. Kuesioner tersebut berusaha mencari tahu
keterlibatan guru dalam pengembangan kurikulum dan pelaksanaannya, inovasi dan
kesiapan untuk pengembangan diri dan variabel lainnya. Validasi keusionerdilakukan oleh
tim ahli kurikulum (rekan di antara staf akademik universitas), dengan r = 0,78. Data yang
dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan jumlah frekuensi dan persentase
3. D. Hasil
Sebagian besar responden (95%) setuju bahwa guru harus terlibat dalam pengembangan
kurikulum, namun hanya sedikit (38%) menyatakan bahwa mereka pernah terlibat. Mereka
hanya terlibat dalam memperkenalkan kurikulum saja.
Hasil di atas menunjukkan bahwa guru tidak mengikuti pelaksanaan kurikulum
nasional. Hanya 22,3% guru saja yang mengikutinya. Kurikulum nasional seperti yang
dinyatakan sebelumnya adalah salah satu yang dikembangkan oleh Penelitian Pendidikan dan
Dewan Pengembangan Nigeria (NERDC). Mayoritas menerapkan versi kurikulum yang
disiapkan sebagai silabus oleh badan pemeriksaan seperti Dewan Pemeriksaan Afrika Barat
(WAEC), Dewan Pemeriksaan Nasional (NECO) dan Dewan Nasional untuk Pendidikan
Teknis (NABTEB). Sejumlah besar guru (21,1%) menggunakan versi NERDC yang
dimodifikasi oleh Badan Konferensi Kepala Sekolah Menengah Nigeria (ANCOPSS).
4. Mayoritas responden (53,7%) berpendapat bahwa guru yang tidak bisa menggunakan
komputer/ GAPTEK tidak akan efektif dalam pembelajaran. Cukup banyak (76,8%) guru yang
tetap dengan pekerjaannya tanpa bisa menggunakan komputer/GAPTEK, terlepas dari transisi
yang ditetapkan oleh Dewan Pendaftaran Guru dari Nigeria (TRCN) dan meskipun telah diberi
kesempatan yang disediakan oleh pemerintah, hal ini berarti bahwa guru tidak mau
memperbaiki dirinya. Tampaknya para guru, seperti yang studi yang dilakukan Kimpston &
Anderson (1986), tidak mau berubah bahkan ketika mereka tahu apa yang terbaik baik bagi
siswa dan profesi mereka.
E. Kesimpulan
Menyimpulkan bahwa guru Nigeria jarang terlibat dalam proses pengembangan
kurikulum.
F. Komentar
Berdasarkan hasil review jurnal tersebut, penulis memberikan pandangan mengenai isi
jurnal dan memberikan opini :
1. Guru memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkomitmen dan
mengikuti pelaksanaan kurikulum nasional, maka apa yang diharapkan pembuat
kurikulum terhadap hasil dari pendidikan, sesuai dengan apa yang diinginkan
2. Guru berperan penting dalam ourput/ hasil dari pendidikan, karena guru sebagai
pelaksana kebijakan dilapangan, oleh karena itu guru sebaiknya diikut sertakan dalam
membuat dan mengambangkan kurikulum
3. Guru yang professional adalah guru yang dapat mengimplementasikan dan melakukan
inovasi pada kurikulum sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran.
4. Seiiting dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, seharusnya guru harus
juga mengikuti perkembangan zaman, dengan menggunakan teknologi dalam proses
5. pembelajaran, misalnya dalam pengumpulan tugas maupun dalam menjelaskan
didalam kelas.
5. Guru harus diberitahu, dilatih dan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum.
Sebagian besar reformasi harus dimulai dari akar rumput, bottom-up, terutama oleh
para guru yang berada di lapangan dan mereka harus tahu apa dan di mana perubahan
diperlukan. Kurikulum yang muncul melalui proses ini akan lebih diterima. Pertanyaan
keengganan guru dalam pelaksanaan tidak akan timbul. struktur yang tepat harus
diletakkan di tempat untuk pengembangan guru sehingga dapat meningkatkan
produktivitas mereka dan membuat mereka bertanggung jawab untuk pendidikan
berkualitas.