PEMBINAAN OLAHRAGA TAEKWONDO KLUB
MAHAMERU DI KABUPATEN SUKOHARJO
(Studi Interpretatif Dasar pada Aspek Sejarah, Sistem Pembinaan,
Sumberdaya Manajemen dan Pembinaan Prestasi)
NUR SETYASIH
A122002008
Penelitian pada pembinaan olahraga taekwondo mungkin sudah banyak dikaji,
akan tetapi dalam aspek sejarah, sumberdaya manajemen, system pembinaan dan
pembinaan prestasi banyak orang yang belum mengetahuinya, terlebih pada
taekwondo klub mahameru di Kabupaten Sukoharjo dalam membina organisasi
maupun atlet mendapatkan prestasi yang diharapkan.
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1. Bagaimana sejarah perkembangan Taekwondo Klub Mahameru di
Kabupaten Sukoharjo?
2. Bagaimana sistem pembinaan organisasi dan sistem pembinaan atlet pada
Taekwondo Klub Mahameru di Kabupaten Sukoharjo?
3. Bagaimana sumberdaya manajemen dalam pembinaan organisasi
Taekwondo Klub Mahameru di Kabupaten Sukoharjo?
4. Bagaimana pembinaan prestasi atlet Taekwondo Klub Mahameru di
Kabupaten Sukoharjo?
BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
START
Pemahaman sejarah menurut Moh.Ali , yakni :
1. Banyaknya perubahan, peristiwa atau kejadian di
sekitar kita.
2. Cerita tentang perubahan, peristiwa atau kejadian di
sekitar kita.
3. Ilmu yang mempelajari perubahan, peristiwa dan
kejadian di sekitar kita.
Konseptual sejarah menurut Ismaun (2016) ada 3, yaitu :
1. Sejarah sebagai peristiwa
2. Sejarah sebagai kisah
3. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah adalah proses komunikasi langsung antara
sejarawan dan fakta masa lalu mereka;
komunikasi tidak memiliki kesimpulan sekarang
maupun yang lalu (Ismaun, 2016).
BAB II LANDASAN TEORI
SEJARAH
Menurut (Tetikay, 2019) Olahraga adalah serangkaian
latihan teratur dan terencana untuk mempertahankan
mobilitas (mempertahankan hidup) dan meningkatkan
mobilitas (meningkatkan kualitas hidup)
Klasifikasi Olahraga berdasarkan tujuan:
1. Olahraga Pendidikan
untuk memperolah pendidikan, pengetahuan,
keterampilan pada cabang-cabang olahraga yang
digunakan untuk media pendidikan.
2. Olahraga Rekreasi
selain meningkatkan kebugaran jasmani dapat
memperoleh kesenangan dan kegembiraan biasa
dilakukan diwaktu luang.
3. Olahraga Prestasi
aktivitas jasmani yang peningkatan prestasinya di
dapat dengan cara pelatihan dan pembinaan
secara terencana, sistematik, bertahap, dan
berkelanjutan sebagian milik negara yang dikelola
secara profesional dalam sebuah prestasi pada
cabang olahraga. Olahraga prestasi yang sedang
banyak diminati masyarakat salah satunya yaitu
taekwondo.
BAB II LANDASAN TEORI
OLAHRAGA
Definisi Taekwondo
Taekwondo adalah seni beladiri modern
yang berakar pada seni beladiri tradisional korea,
berkembang pesat di Indonesia dan dipelajari oleh
berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia.
“Menurut Fay Goodman (1998: 12) Taekwondo
merupakan gabungan dari beberapa seni bela diri
dan yang paling berpengaruh adalah Taekwon. Tae
berarti menghancurkan dengan kaki, Kwon berarti
serangan dengan tangan, Do berarti Jalan Seni.
Singkatnya, Taekwondo berarti seni bela diri
menggunakan kaki dan tangan yang bertujuan untuk
mengalahkan serangan cepat.
BAB II LANDASAN TEORI
Taekwondo
Sejarah Taekwondo
Istilah Taekwondo ada pada tahun 1954, merupakan
perubahan dan perbaikan dari bermacam teknik beladiri
tradisi Korea. Taekwondo beralih nama taesoodo tanggal
16 September 1961, akan tetapi kembali lagi pada
tanggal 5 Agustus 1965 Taekwondo menjadi organisasi
nasional Korea Taekwondo Association (KTA).
Kukkiwon berdiri pada tahun 1972 menjadi rumah
Taekwondo yang berperan dalam perkembangan
Taekwondo di dunia, termasuk Indonesia. Pada tahun
1970-an taekwondo menyebar luas di Indonesia dan juga
di sekolah Taekwondo yang berafiliasi dengan WTF
(The World Taekwondo Federation) saat ini berpusat di
Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan. Taekwondo Indonesia
berdiri pertama kali di Kabupaten Sukoharjo pada tahun
1989.
BAB II LANDASAN TEORI
Taekwondo
Prestasi Taekwondo
Pencapaian prestasi atau cita-cita menjadi atlet berprestasi
memang tidak mudah karena membutuhkan kesadaran,
kedisiplinan, kesabaran dan tekad untuk mencapai puncak
prestasi yang diimpikan. Pencapaian prestasi Taekwondo
Indonesia yaitu dibagi menjadi dua dalam prestasi Kyorugi
(pertarungan) maupun Poomsae (jurus seni).
BAB II LANDASAN TEORI Taekwondo
Ludwig von Bertalanffy pada tahun 1945, beliau
memperkenalkan model, prinsip, dan hukum yang berlaku untuk
sistem umum atau subkelas, terlepas dari jenis spesifikasinya,
sifat bagian penyusunannya, dan hubungan atau "kekuatan".
Upaya untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi
perilaku organisasi yang biasanya berasal dari teori sistem.
Dalam kajian teori umum sistem adalah munculnya dua bentuk
sistem, yaitu open system (sistem terbuka) dan closed system
(sistem tertutup) tergantung pada hubungan organisasi dengan
lingkungan eksternal.
BAB II LANDASAN TEORI Teori Sistem
Sistem organisasi dipandang sebagai sistem konteks umum yang
menggambarkan semua pola yang ada. Organisasi sebagai suatu
sistem yang menciptakan dan memelihara suatu lingkungan di dalam
dirinya mencakup hubungan yang kompleks antara orang-orang
(baik antar orang maupun di dalam kelompok).
Karakteristik sistem
10 karakteristik system :
Komponen Sistem
Batasan Sistem
Lingkungan Sistem
Penghubung Sistem
Masukan Sistem
Pengolahan Sistem
Keluaran Sistem
Sasaran/Tujuan
Sistem
Kendali Sistem
Umpan balik
Sistem
KLASIFIKASI sistem
Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem alam dan system buatan manusia
Sistem pasti dan sistem tak pasti
Sistem tertutup dan sistem terbuka
Pembinaan berasal dari kata bina dan berarti proses,
cara, tindakan promosi (keadaan, dll.) pembaharuan;
peningkatan dan upaya, tindakan dan kegiatan untuk
mencapai hasil yang lebih baik (KBBI) dilakukan
secara efektif dan efisien. Pada umumnya,
pengembangan sama dengan usaha yang
dilaksanakan dalam memajukan tujuan tertentu.
Pelatihan digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
dan sikap. Berdasarkan penjelasan tersebut pelatihan
ialah pendidikan, pembaharuan atau rangkaian
tindakan, kesempatan sponsorship, usaha dan
aktivitas dengan efektif dan efisien mencapai tujuan
yang diinginkan.
PEMBINAAN
SISTEM PEMBINAAN
Sistem pembinaan olahraga dilakukan
dengan susunan pengembangan,
pengawasan olahraga, serta pembinaan
bakat dan peningkatan prestasi yang
diselenggarakan oleh pemerintah yang
dipimpin oleh Kementerian Pemuda serta
perwakilan dan dukungan olahraga. dalam
pelaksanaannya oleh Komisi Olahraga
Nasional Indonesia (KONI).
2
1 3
Sistem Pembinaan dibagi
menjadi 3 :
Sistem Pembinaan
Olahraga
Sistem Pembinaan
Atlet
SISTEM PEMBINAAN
Sistem Pembinaan
Organisasi
Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa
sumberdaya menajemen adalah proses suatu
kelompok dalam mewujudkan tujuan atau
tugas tertentu yang dilakukan secara bersama
– sama.
Menurut G.R Terry, Manajemen adalah
suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengaktifan dan
pengendalian, yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya
Sumberdaya
Manajemen
Sumber daya olahraga dapat dibedakan menjadi 4 :
(1) Pelaku olahraga, yaitu orang atau kelompok orang
yang terlibat langsung dalam kegiatan olahraga;
(2) Pembina olahraga, yaitu individu yang memiliki
minat, pengetahuan, kepemimpinan, keterampilan
manajemen, dan/atau pendanaan untuk kepentingan
pendidikan dan pengembangan olahraga;
(3) Tenaga olahraga, kepada setiap orang yang
memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi di
bidang olahraga; dan
(4) Atlet
Sumberdaya Olahraga
START
Sumber daya manusia merupakan pengelolaan sumber
daya yang sangat mendasar dan memerlukan perhatian
khusus. SDM merupakan kebutuhan awal dari rangkaian
tindakan membina dari berbagai macam pilihan.
Manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan
praktek mengidentifikasi manusia atau sumber daya
manusia dalam posisi manajerial, termasuk rekrutmen,
penyaringan, pelatihan, penghargaan dan evaluasi.
Dasar SDM adalah sekelompok orang yang bekerja
dalam sebuah kesatuan kerja, yang mampu meraih
keberhasilan. Manajemen SDM beracuan kebijakan,
praktik, dan sistem berpengaruh terhadap perilaku,
sikap, dan kinerja.
Sumberdaya Manusia
Perencanaan keuangan, yaitu penyusunan rencana pendapatan dan
pengeluaran serta kegiatan lain untuk jangka waktu tertentu. Manajemen
keuangan adalah penggunaan dana perusahaan untuk memaksimalkan
dana yang tersedia dengan berbagai cara.
Kemampuan Keuangan
Kerjasama
Kolaborasi adalah mendukung tindakan bersama meraih keberhasilan
yang diinginkan. Karena hal tersebut, semua warga dibagi sesuai dengan
susunan pengurus, pengelola dan pekerja, bersama-sama membentuk
kekuatan manusia organisasi (Palmizal, 2019)
Sarana dan prasarana atau fasilitas merupakan hal yang harus dilakukan
oleh suatu organisasi olahraga. Pengembangan atau peningkatan dan
penambahan jumlah fasilitas yang ada mendukung kemajuan efisiensi dan
setidaknya dengan peralatan yang sesuai, meningkatkan kinerja.
Sarana Prasarana
Metode
Metode adalah cara yang diterapkan secara efektif dan efisien dalam
mencapai kunci keberhasilan suatu organisasi olahraga. Empat prinsip
metode manajemen Taylor, yaitu:
1) Secara ilmiah setiap bagian dari suatu tugas.
2) Pilih pekerja dengan hati-hati dan latih mereka untuk melakukan
tugas.
3) Bekerja sama sepenuhnya dengan pekerja untuk memastikan bahwa
mereka menggunakan metode yang tepat.
4) Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab.
Pembinaan berarti pemajuan, pembaharuan atau rangkaian tindakan, cara pemajuan,
usaha, perbuatan dan aktivitas yang efektif efisien mencapai tujuan yang diinginkan.
Prestasi adalah pencapaian dari keahlian, keberhasilan atau tingkat kemampuan yang
dicapai setelah menyelesaikan aktivitas pembinaan dan latihan yang ditujukan pada
pendekatan perilaku.
Keberhasilan pada latihan ialah peningkatan prestasi olahraga. Perkembangan kegiatan
olahraga tidak serta merta orientasi harus melalui proses dan tahapan yang tepat
pembelajaran yang benar dilaksanakan dengan bekerjasama antar lembaga, organisasi
dan pelaku olahraga (Rasyono, 2016, p. 46).
Menurut Djoko pekik (2002:27) Upaya untuk mencapai hal tersebut memerlukan
perencanaan sistematis yang berjenjang dan terus-menerus melalui tahapan
pemasalan, pembibitan, dan pelatihan sampai meraih tujuan pencapaian
Pembinaan Prestasi
Gambar Sistem Piramida Pembinaan Prestasi
(Sumber : Djoko Pekik, 2002 : 27)
Kerangka Berpikir
OBSERVASI
Mengumpulkan data lapangan
Rekaman video dan
foto
Biografi
WAWANCARA DOKUMENTASI
ANALISIS DATA
Data Siap Untuk Dianalisis
Pengenalan dan
Pengorganisasian
Coding dan
Reduksi
Interpretasi dan
Representasi
TEMPAT dan WAKTU
Penelitian akan dilaksanakan di Taekwondo
Klub Mahameru Kabupaten Sukoharjo
Waktunya mulai setelah dikeluarkannya ijin
penelitian
SUBYEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah pendiri,
ketua pengurus, pelatih dan atlet
klub taekwondo mahameru
Kabupaten Sukoharjo.
VALIDITAS dan RELIABILITAS
DATA
Triangulasi Data
(Observasi, wawancara,
dokumentasi)
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
Observasi, Wawancara
dan Dokumentasi
SUMBER DATA
Sumber data diperoleh di
Taekwondo Klub Mahameru
Sukoharjo melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi.
TEKNIK ANALISIS DATA
1. Pengenalan dan Pengorganisasian
2. Pengkodean dan Pengurangan
(Coding dan Reduksi)
3. Menafsirkan dan Mewakili
(Interpretasi dan Representasi)
A
B
C
D E
G
F
METODE PENELITIAN
Metode penelitian
menggunakan penelitian
kualitatif , pendekatan
studi interpretative dasar
BAB III Metode Penelitian