2. PENDAHULUANPENDAHULUAN
A.A. DefinisiDefinisi
Tarikh diartikan sejarah, yaitu penafsiranTarikh diartikan sejarah, yaitu penafsiran
terhadap peristiwa zaman lampau yangterhadap peristiwa zaman lampau yang
dipelajari secara kronologis.dipelajari secara kronologis.
Al-tasyri’ merupakan istilah teknis tentangAl-tasyri’ merupakan istilah teknis tentang
proses pembentukan fikih atau peraturanproses pembentukan fikih atau peraturan
perundang-undangan.perundang-undangan.
3. Tarikh al-tasyri’ al-Islami adalah ilmu yangTarikh al-tasyri’ al-Islami adalah ilmu yang
membahas keadaan hukum Islam pada Zamanmembahas keadaan hukum Islam pada Zaman
Rosul dan sesudahnya dengan uraian danRosul dan sesudahnya dengan uraian dan
periodisasi, yang padanya hukum ituperiodisasi, yang padanya hukum itu
berkembang, serta membahas ciri-ciriberkembang, serta membahas ciri-ciri
spesifiknya, keadaan fuqaha dan mujtahid dalamspesifiknya, keadaan fuqaha dan mujtahid dalam
merumuskan hukum itu. (Kamil Musa, 1989 :merumuskan hukum itu. (Kamil Musa, 1989 :
64-65)64-65)
4. B. Macam-macam Tasyri’B. Macam-macam Tasyri’
Tasyri’ dibedakan menjadi dua :Tasyri’ dibedakan menjadi dua :
1. al-tasyri’ dari sudut sumber, dibatasi pada tasyri’ yang1. al-tasyri’ dari sudut sumber, dibatasi pada tasyri’ yang
dibentuk pada zaman Nabi Muhammad yaitu Al Qurandibentuk pada zaman Nabi Muhammad yaitu Al Quran
dan Sunnahdan Sunnah
2. al-tasyri’ dari sudut keluasan dan kandungan,2. al-tasyri’ dari sudut keluasan dan kandungan,
mencakup ijtihad sahabat, tabi’in dan ulamamencakup ijtihad sahabat, tabi’in dan ulama
sesudahnya.sesudahnya.
5. Periode-periode Tasyri’Periode-periode Tasyri’
1.1. Periode Rosul, yaitu periode insya’ dan takwinPeriode Rosul, yaitu periode insya’ dan takwin
(pertumbuhan dan pembentukan), berlangsung(pertumbuhan dan pembentukan), berlangsung
dari tahun 610 M-632 Mdari tahun 610 M-632 M
2.2. Periode Sahabat, yaitu periode tafsir dan takmilPeriode Sahabat, yaitu periode tafsir dan takmil
(penafsiran dan penyempurnaan), berlangsung(penafsiran dan penyempurnaan), berlangsung
selama 90 tahun, dari tahun 11 H-berakhirnyaselama 90 tahun, dari tahun 11 H-berakhirnya
abad pertama Hijriah.abad pertama Hijriah.
6. 3. Periode Tabi’in, 661 – 750 M3. Periode Tabi’in, 661 – 750 M
4. Periode Pembentukan madzab dan pembukuan4. Periode Pembentukan madzab dan pembukuan
hadits, 750 – 1258 Mhadits, 750 – 1258 M
4. Periode Taklid atau kemunduran4. Periode Taklid atau kemunduran
7. Periode RosulPeriode Rosul
Periode ini terbagi 2 fase :Periode ini terbagi 2 fase :
1.1. Fase Rosul berada di Mekah, yakni selama 12 tahunFase Rosul berada di Mekah, yakni selama 12 tahun
beberapa bulan, semenjak beliau diangkat menjadibeberapa bulan, semenjak beliau diangkat menjadi
Rosul hingga waktu hijrahnya. Ciri fase ini :Rosul hingga waktu hijrahnya. Ciri fase ini :
Jumlah masyarakat Islam sangat sedikitJumlah masyarakat Islam sangat sedikit
Karena sedikit, mereka lebih lemah dibanding musuh-Karena sedikit, mereka lebih lemah dibanding musuh-
musuhnyamusuhnya
Karena lemah mereka dikucilkan oleh penentangnyaKarena lemah mereka dikucilkan oleh penentangnya
8. 2. Fase Rosul berada di Madinah2. Fase Rosul berada di Madinah
Berlangsung selama 10 tahun, yaitu dari waktuBerlangsung selama 10 tahun, yaitu dari waktu
hijrahnya hingga meninggalnya Rosul. Ciri fasehijrahnya hingga meninggalnya Rosul. Ciri fase
ini :ini :
Islam tidak lagi lemah, jumlahnya banyak danIslam tidak lagi lemah, jumlahnya banyak dan
berkualitasberkualitas
Adanya ajakan untuk mengamalkan syariat IslamAdanya ajakan untuk mengamalkan syariat Islam
dalam rangka memperbaiki hidupdalam rangka memperbaiki hidup
9. A.A. Pengendali Kekuasaan Tasyri’Pengendali Kekuasaan Tasyri’
Pada periode ini pengendali kekuasaan tasyri’ adalahPada periode ini pengendali kekuasaan tasyri’ adalah
Rosul sendiri. Dengan adanya Rosul maka umat IslamRosul sendiri. Dengan adanya Rosul maka umat Islam
saat itu, apabila menghadapi suatu peristiwa, atausaat itu, apabila menghadapi suatu peristiwa, atau
terjadi sengketa, atau terlintas pertanyaan maka akanterjadi sengketa, atau terlintas pertanyaan maka akan
bertanya langsung kepada Rosul Muhammad SAW.bertanya langsung kepada Rosul Muhammad SAW.
Hukum-hukum yang keluar dari beliau menjadi tasyri’Hukum-hukum yang keluar dari beliau menjadi tasyri’
bagi kaum muslimin yang wajib diikuti, baik itu dalambagi kaum muslimin yang wajib diikuti, baik itu dalam
bentuk wahyu dari Allah maupun dari ijtihad beliaubentuk wahyu dari Allah maupun dari ijtihad beliau
sendiri.sendiri.
10. Pada fase ini, ada sebagian sahabat yang melakukanPada fase ini, ada sebagian sahabat yang melakukan
ijtihad saat terjadi persengketaan (sahabat yangijtihad saat terjadi persengketaan (sahabat yang
berselisih dalam pelaksanaan shalat ashar),berselisih dalam pelaksanaan shalat ashar),
namun keputusan mereka merupakan penerapannamun keputusan mereka merupakan penerapan
hukum, bukan sebagai tasyri’ atau undang-hukum, bukan sebagai tasyri’ atau undang-
undang bagi kaum muslimin kecuali denganundang bagi kaum muslimin kecuali dengan
ketetapan dari Rosulullah.ketetapan dari Rosulullah.
11. B. Sumber Tasyri’ pada Periode RosulB. Sumber Tasyri’ pada Periode Rosul
Perundang-undangan di masa Rosul mempunyaiPerundang-undangan di masa Rosul mempunyai
dua sumber yaitu wahyu Allah dan ijtihad Rosuldua sumber yaitu wahyu Allah dan ijtihad Rosul
sendiri, yang tidak terlepas dari pengawasansendiri, yang tidak terlepas dari pengawasan
Allah.Allah.
Bahwa tiap-tiap hukum dalam Al QuranBahwa tiap-tiap hukum dalam Al Quran
disyariatkan untuk sesuatu kejadian yangdisyariatkan untuk sesuatu kejadian yang
memerlukan penetapan hukumnya.memerlukan penetapan hukumnya.
12. C. Garis Perundang-undangan dalam periode RosulC. Garis Perundang-undangan dalam periode Rosul
Sistem yang ditempuh oleh Rosul dalam mengembalikanSistem yang ditempuh oleh Rosul dalam mengembalikan
persoalan kepada sumber tasyri’ adalah bila datangpersoalan kepada sumber tasyri’ adalah bila datang
kebutuhan kepada hukum, beliau menanti wahyu Allahkebutuhan kepada hukum, beliau menanti wahyu Allah
yang berupa satu atau beberapa yang mengandungyang berupa satu atau beberapa yang mengandung
hukum dari persoalan yang ditanyakan, apabila tidakhukum dari persoalan yang ditanyakan, apabila tidak
ada wahyu, maka beliau akan berijtihad denganada wahyu, maka beliau akan berijtihad dengan
mengambil petunjuk ayat-ayat hukum yang telah ada,mengambil petunjuk ayat-ayat hukum yang telah ada,
atau berdasarkan kemaslahatan serta bermusyawarahatau berdasarkan kemaslahatan serta bermusyawarah
dengan para sahabat.dengan para sahabat.
13. Prinsip-prinsip umum pada periode takwin :Prinsip-prinsip umum pada periode takwin :
1.1. Berangsur-angsur dalam menetapkan hukumBerangsur-angsur dalam menetapkan hukum
Hikmahnya : agar secara bertahap mudahHikmahnya : agar secara bertahap mudah
mengetahui isi undang-undang, materi demimengetahui isi undang-undang, materi demi
materi dan mudah memahami hukum-materi dan mudah memahami hukum-
hukumnya secara sempurna dengan berpijakhukumnya secara sempurna dengan berpijak
kepada peristiwa dan situasi yang memerlukankepada peristiwa dan situasi yang memerlukan
penetapan hukum.penetapan hukum.
14. 2. Mensedikitkan pembuatan undang-undang2. Mensedikitkan pembuatan undang-undang
Hukum-hukum disyariatkan sekedar memenuhiHukum-hukum disyariatkan sekedar memenuhi
kebutuhan hukum yang diperlukankebutuhan hukum yang diperlukan
3. Memberikan kemudahan dan keringanan3. Memberikan kemudahan dan keringanan
4. Berjalannya undang-undang sesuai dengan4. Berjalannya undang-undang sesuai dengan
kemaslahatan manusia.kemaslahatan manusia.
15. Perundang-undangan yang ditinggalkan PeriodePerundang-undangan yang ditinggalkan Periode
Rosul adalah wahyu Ilahi yang berwujud ayat-Rosul adalah wahyu Ilahi yang berwujud ayat-
ayat hukum dalam Al Quran dan ijtihad Rosulayat hukum dalam Al Quran dan ijtihad Rosul
yang berwujud hadits-hadits hukum. Keduanyayang berwujud hadits-hadits hukum. Keduanya
merupakan undang-undang asasi bagi kaummerupakan undang-undang asasi bagi kaum
muslim, dasar bagi perundang-undangan Islam,muslim, dasar bagi perundang-undangan Islam,
dan tempat kembali bagi tiap-tiap mujtahiddan tempat kembali bagi tiap-tiap mujtahid
muslim di masa mendatang.muslim di masa mendatang.
16. Periode SahabatPeriode Sahabat
Periode ini adalah periode penafsiran undang-undang danPeriode ini adalah periode penafsiran undang-undang dan
terbukanya pintu ijtihad terhadap kejadian-kejadianterbukanya pintu ijtihad terhadap kejadian-kejadian
yang belum ada dasar hukumnya.yang belum ada dasar hukumnya.
Setelah Nabi Muhammad wafat, telah terpilih Abu BakarSetelah Nabi Muhammad wafat, telah terpilih Abu Bakar
sebagai pengganti Nabi Muhammad memimpin umatsebagai pengganti Nabi Muhammad memimpin umat
Islam. Ia kemudian digantikan Umar bin Khattab, laluIslam. Ia kemudian digantikan Umar bin Khattab, lalu
diganti oleh Usman bin Affan, dan penggantidiganti oleh Usman bin Affan, dan pengganti
selanjutnya adalah Ali bin Abi Thalib. Keempatnyaselanjutnya adalah Ali bin Abi Thalib. Keempatnya
dikenal dengan nama Khulafaur Rasyidin.dikenal dengan nama Khulafaur Rasyidin.
17. A.A. Pengendali Kekuasaan Tasyri’Pengendali Kekuasaan Tasyri’
Periode Rosul telah meninggalkan untuk kaumPeriode Rosul telah meninggalkan untuk kaum
muslimin undang-undang yang terbentuk darimuslimin undang-undang yang terbentuk dari
nash-nash hukum dalam Al Quran dan Asnash-nash hukum dalam Al Quran dan As
Sunnah. Namun, persoalannya :Sunnah. Namun, persoalannya :
1.1. Terdapat orang muslim yang awam, yangTerdapat orang muslim yang awam, yang
hanya dapat memahami nash-nash hukumhanya dapat memahami nash-nash hukum
dengan perantaraan orang yang faham dengandengan perantaraan orang yang faham dengan
nash-nash hukum.nash-nash hukum.
18. 2.2. Bahwa materi undang-undang belum tersebarBahwa materi undang-undang belum tersebar
secara merata di kalangan kaum muslimsecara merata di kalangan kaum muslim
3.3. Bahwa materi undang-undang hanyaBahwa materi undang-undang hanya
mensyariatkan hukum-hukum bagi kejadian-mensyariatkan hukum-hukum bagi kejadian-
kejadian yang terjadi ketika disyariatkannyakejadian yang terjadi ketika disyariatkannya
hukum-hukum tersebut, namun tidakhukum-hukum tersebut, namun tidak
mensyariatkan hukum-hukum bagi peristiwamensyariatkan hukum-hukum bagi peristiwa
yang kemungkinan terjadi di masa mendatang.yang kemungkinan terjadi di masa mendatang.
19. Dengan adanya sebab-sebab tersebut, makaDengan adanya sebab-sebab tersebut, maka
para ulama di kalangan sahabat dan parapara ulama di kalangan sahabat dan para
pemuka-pemukanya mempunyai kewajiban :pemuka-pemukanya mempunyai kewajiban :
1.1. Memberikan penjelasan kepada kaumMemberikan penjelasan kepada kaum
muslimin mengenai hal-hal yangmuslimin mengenai hal-hal yang
memerlukan penjelasan dan penafsiran ayat-memerlukan penjelasan dan penafsiran ayat-
ayat hukum dalam Al Quran dan Sunnahayat hukum dalam Al Quran dan Sunnah
20. 2. Menyebarluaskan di kalangan kaum muslimin2. Menyebarluaskan di kalangan kaum muslimin
apa yang mereka hafal dari ayat-ayat dalam Alapa yang mereka hafal dari ayat-ayat dalam Al
Quran dan Hadits RosulQuran dan Hadits Rosul
3. Memberi fatwa hukum kepada orang-orang3. Memberi fatwa hukum kepada orang-orang
dalam peristiwa-peristiwa hukum yang belumdalam peristiwa-peristiwa hukum yang belum
ada ketentuan hukumnya dalam Quran danada ketentuan hukumnya dalam Quran dan
Sunnah.Sunnah.
21. B. Sumber-sumber Tasyri’B. Sumber-sumber Tasyri’
Sumber hukum pada periode ini ada 3, yaitu :Sumber hukum pada periode ini ada 3, yaitu :
Al Quran, As Sunnah, dan Ijtihad Sahabat.Al Quran, As Sunnah, dan Ijtihad Sahabat.
Pada periode sahabat, khususnya saatPada periode sahabat, khususnya saat
pemerintahan Abu Bakar, Al Quran mulaipemerintahan Abu Bakar, Al Quran mulai
dibukukan. Hal ini dikarenakan banyak sahabatdibukukan. Hal ini dikarenakan banyak sahabat
penghafal Al Quran gugur dalam peperangan.penghafal Al Quran gugur dalam peperangan.
22. Pada periode ini As Sunnah belum dibukukan, karenaPada periode ini As Sunnah belum dibukukan, karena
dikhawatirkan akan bercampur dengan Al Quran.dikhawatirkan akan bercampur dengan Al Quran.
Dalam menghadapi perkembangan kehidupan, denganDalam menghadapi perkembangan kehidupan, dengan
berbagai persoalan yang memerlukan penetapanberbagai persoalan yang memerlukan penetapan
hukum, namun tidak terdapat dalam Al Quran danhukum, namun tidak terdapat dalam Al Quran dan
Sunnah, para sahabat melakukan ijtihad. Ada beberapaSunnah, para sahabat melakukan ijtihad. Ada beberapa
sahabat yang menentukan langkah-langkah dalamsahabat yang menentukan langkah-langkah dalam
berijtihad (Abu Bakar dan Umar). Pada periode iniberijtihad (Abu Bakar dan Umar). Pada periode ini
ijtihad sahabat belum dibukukan.ijtihad sahabat belum dibukukan.
23. C. Sebab-sebab Perbedaan Pendapat di KalanganC. Sebab-sebab Perbedaan Pendapat di Kalangan
SahabatSahabat
Pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar,Pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar,
dapat terjadi ijma’, artinya tidak terjadidapat terjadi ijma’, artinya tidak terjadi
perbedaan pendapat di kalangan para sahabatperbedaan pendapat di kalangan para sahabat
karena mereka bersama-sama memutuskankarena mereka bersama-sama memutuskan
hukum suatu peristiwa hukum yang belum diaturhukum suatu peristiwa hukum yang belum diatur
dalam Al Quran dan Sunnah.dalam Al Quran dan Sunnah.
24. Setelah Islam tersebar ke Mesir, Kufah, Basrah danSetelah Islam tersebar ke Mesir, Kufah, Basrah dan
banyak negara lain, maka para sahabat banyakbanyak negara lain, maka para sahabat banyak
yang keluar Madinah, tinggal di kota-kotayang keluar Madinah, tinggal di kota-kota
tersebut, dan mulailah terjadi perbedaantersebut, dan mulailah terjadi perbedaan
pendapat di kalangan para sahabat, disebabkan :pendapat di kalangan para sahabat, disebabkan :
1. Setelah Nabi wafat, timbul 2 pandangan yang1. Setelah Nabi wafat, timbul 2 pandangan yang
berbeda tentang otoritas kepemimpinan umatberbeda tentang otoritas kepemimpinan umat
Islam yang berhubungan dengan otoritasIslam yang berhubungan dengan otoritas
penetapan hukum.penetapan hukum.
25. Kelompok pertama memandang, otoritas untukKelompok pertama memandang, otoritas untuk
menetapkan hukum-hukum Tuhan dan menjelaskanmenetapkan hukum-hukum Tuhan dan menjelaskan
makna Al Quran setelah Nabi wafat adalah Ahlul Bait.makna Al Quran setelah Nabi wafat adalah Ahlul Bait.
Kelompok ini dikenal sebagai kelompok Syiah.Kelompok ini dikenal sebagai kelompok Syiah.
Kelompok kedua berpendapat bahwa Nabi tidakKelompok kedua berpendapat bahwa Nabi tidak
menentukan dan tidak menunjuk penggantinya yangmenentukan dan tidak menunjuk penggantinya yang
dapat menafsirkan dan menetapkan perintah Allah. Aldapat menafsirkan dan menetapkan perintah Allah. Al
Quran dan Sunnah adalah sumber hukum untukQuran dan Sunnah adalah sumber hukum untuk
menarik hukum-hukum berkenaan dengan masalahmenarik hukum-hukum berkenaan dengan masalah
yang timbul. Mereka dikenal sebagai kelompokyang timbul. Mereka dikenal sebagai kelompok
Ahlussunnah atau Sunni.Ahlussunnah atau Sunni.
26. 2. Perbedaan pendapat yang disebabkan oleh sifat2. Perbedaan pendapat yang disebabkan oleh sifat
Al QuranAl Quran
3. Perbedaan pendapat yang disebabkan oleh sifat3. Perbedaan pendapat yang disebabkan oleh sifat
SunnahSunnah
4. Perbedaan pendapat dalam penggunaan Ra’yu4. Perbedaan pendapat dalam penggunaan Ra’yu
27. Perbedaan pendapat karena sifat Al Quran :Perbedaan pendapat karena sifat Al Quran :
1. Dalam Al Quran terdapat kata yang bermakna1. Dalam Al Quran terdapat kata yang bermakna
ganda. Contoh :ganda. Contoh : quruquru dalam QS Al Baqarah :228dalam QS Al Baqarah :228
dapat diartikandapat diartikan haidlhaidl dandan thuhrthuhr (suci)(suci)
2. Hukum yang ditentukan Al Quran masing-2. Hukum yang ditentukan Al Quran masing-
masing berdiri sendiri tanpa mengantisipasimasing berdiri sendiri tanpa mengantisipasi
kemungkinan bergabungnya dua sebab pada satukemungkinan bergabungnya dua sebab pada satu
kasus. Contoh : waktu tunggu bagi wanita hamilkasus. Contoh : waktu tunggu bagi wanita hamil
yang ditinggal mati suaminya.yang ditinggal mati suaminya.
28. Adapun sebab-sebab perbedaan yangAdapun sebab-sebab perbedaan yang
berkenaan dengan sunnah :berkenaan dengan sunnah :
a.a. tidak semua sahabat memiliki penguasaan ygtidak semua sahabat memiliki penguasaan yg
sama terhadap sunnahsama terhadap sunnah
b.b. kadang-kadang riwayat telah sampai kepadakadang-kadang riwayat telah sampai kepada
seorang sahabat tapi belum atau tidak sampaiseorang sahabat tapi belum atau tidak sampai
kepada sahabat yang lain sehingga menerapkankepada sahabat yang lain sehingga menerapkan
ra’yu krn ketidaktahuan sunnah.ra’yu krn ketidaktahuan sunnah.
29. Periode Tabi’inPeriode Tabi’in
Setelah masa khalifah yang keempat berakhir fase selanjutnyaSetelah masa khalifah yang keempat berakhir fase selanjutnya
adalah zaman tabi’in yang pemerintahannya dipimpin Baniadalah zaman tabi’in yang pemerintahannya dipimpin Bani
Umayyah.Umayyah.
Fitnah besar yang dihadapi umat islam pada akhir pemerintahanFitnah besar yang dihadapi umat islam pada akhir pemerintahan
khalifah Ali adalah Tahkim yaitu perdamaian antara Ali sebagaikhalifah Ali adalah Tahkim yaitu perdamaian antara Ali sebagai
khalifah dan Mu’awiyah bin abi sufyan sebagai gubernurkhalifah dan Mu’awiyah bin abi sufyan sebagai gubernur
Damaskus.Damaskus.
Pendukung Ali yang tidak menyetujuai tahkim membelot danPendukung Ali yang tidak menyetujuai tahkim membelot dan
tidak lagi mendukung Ali, selanjutnya mereka disebut kelompoktidak lagi mendukung Ali, selanjutnya mereka disebut kelompok
khawarij. kelompok ini disebut-sebut yang merencanakankhawarij. kelompok ini disebut-sebut yang merencanakan
pembunuhan terhadap Ali dan Mu’awiyah, namun hanya Alipembunuhan terhadap Ali dan Mu’awiyah, namun hanya Ali
yang berhasil dibunuh.yang berhasil dibunuh.
30. Mu’awiyah mengambil alih kepemimpinan umat Islam.Mu’awiyah mengambil alih kepemimpinan umat Islam.
ketika itu umat Islam terpecah menjadi tiga kelompokketika itu umat Islam terpecah menjadi tiga kelompok
yaitu penentang Ali dan Mu’awiyah (khawarij), pengikutyaitu penentang Ali dan Mu’awiyah (khawarij), pengikut
setia Ali (syiah) dan jumhur ulama.setia Ali (syiah) dan jumhur ulama.
Pada fase ini perkembangan hukum Islam ditandaiPada fase ini perkembangan hukum Islam ditandai
dengan munculnya aliran-aliran politik yang secaradengan munculnya aliran-aliran politik yang secara
implisit mendorong terbentuknya aliran hukum. faktor-implisit mendorong terbentuknya aliran hukum. faktor-
faktor lain yang mendorong perkembangan hukumfaktor lain yang mendorong perkembangan hukum
Islam adalah :Islam adalah :
31. 1.1. Perluasan wilayahPerluasan wilayah
Mu’awiyah melakukan ekspansi hingga dapatMu’awiyah melakukan ekspansi hingga dapat
menguasai tunisia, aljazair, maroko sampaimenguasai tunisia, aljazair, maroko sampai
kepantai samudera atlantik. banyaknya daerahkepantai samudera atlantik. banyaknya daerah
baru yang dikuasai berarti banyak pulabaru yang dikuasai berarti banyak pula
persoalan yang dihadapi oleh umat Islam danpersoalan yang dihadapi oleh umat Islam dan
harus diselesaikan. oleh karenanya hukumharus diselesaikan. oleh karenanya hukum
Islam menjadi berkembang.Islam menjadi berkembang.
32. 2. Perbedaan penggunaan ra’yu2. Perbedaan penggunaan ra’yu
pada jaman tabi’in fuqaha dapat dibedakanpada jaman tabi’in fuqaha dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu aliran hadits (Madinah) danmenjadi 2 yaitu aliran hadits (Madinah) dan
aliran ra’yu. (Kufah)aliran ra’yu. (Kufah)
Aliran hadis adalah golongan yang banyakAliran hadis adalah golongan yang banyak
menggunakan riwayat dan sangat hati-hati dalammenggunakan riwayat dan sangat hati-hati dalam
pemakaian ra’yu sedangkan aliran ra’yu lebihpemakaian ra’yu sedangkan aliran ra’yu lebih
banyak menggunakan ra’yu dibanding aliranbanyak menggunakan ra’yu dibanding aliran
hadis.hadis.
33. Sumber hukum Islam z. Tabi’inSumber hukum Islam z. Tabi’in
Langkah-langkah penetapan hukumnya :Langkah-langkah penetapan hukumnya :
1.1. Mencari Ketentuan dalam Al QuranMencari Ketentuan dalam Al Quran
2.2. Apabila tidak didapati dalam Quran makaApabila tidak didapati dalam Quran maka
dicari dalam Sunnahdicari dalam Sunnah
3.3. Apabila tidak ada dalam Quran dan SunnahApabila tidak ada dalam Quran dan Sunnah
maka kembali kepada pendapat sahabatmaka kembali kepada pendapat sahabat
4.4. Apabila tidak diperoleh dalam pendapatApabila tidak diperoleh dalam pendapat
sahabat, maka mereka berijtihad.sahabat, maka mereka berijtihad.
34. P. Pembentukan Mazhab danP. Pembentukan Mazhab dan
Pembukuan HaditsPembukuan Hadits
Setelah kekuasaan Umayyah berakhir kendaliSetelah kekuasaan Umayyah berakhir kendali
pemerintahan Islam dipegang Dinasti Abassiah.pemerintahan Islam dipegang Dinasti Abassiah.
Berbeda dengan fase sebelumnya yang ditandaiBerbeda dengan fase sebelumnya yang ditandai
dengan perluasan wilayah, maka fase ini ditandaidengan perluasan wilayah, maka fase ini ditandai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
35. Berkembangnya ilmu pengetahuanBerkembangnya ilmu pengetahuan
disebabkan :disebabkan :
1.1. Banyak karya-karya Yunani diterjemahkanBanyak karya-karya Yunani diterjemahkan
dalam bahasa Arabdalam bahasa Arab
2.2. banyak berkembang pemikiran, perdebatanbanyak berkembang pemikiran, perdebatan
dalam pemahaman Islam.dalam pemahaman Islam.
3.3. Ada upaya umat Islam untuk melestarikan AlAda upaya umat Islam untuk melestarikan Al
Quran dengan dicatat dan dihafalkan.Quran dengan dicatat dan dihafalkan.
36. Aliran hukum Islam yang terkenal dan masih adaAliran hukum Islam yang terkenal dan masih ada
pengikutnya hingga sekarang, diantaranyapengikutnya hingga sekarang, diantaranya
Hanafiah, Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah.Hanafiah, Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah.
Aliran fikih yang tumbuh dan berkembangAliran fikih yang tumbuh dan berkembang
hingga sekarang dimungkinkan karena adahingga sekarang dimungkinkan karena ada
dukungan dari penguasa. Contoh :dukungan dari penguasa. Contoh :
Mazhab Hanafi mulai berkembang ketika AbuMazhab Hanafi mulai berkembang ketika Abu
Yusuf, muridnya menjadi hakim dalam tigaYusuf, muridnya menjadi hakim dalam tiga
pemerintahan abbasuyah.pemerintahan abbasuyah.
37. Akhir zaman keemasan fikih adalahAkhir zaman keemasan fikih adalah
ketidakmunculan mujtahid mutlak yang dapatketidakmunculan mujtahid mutlak yang dapat
membangun cara dan mekanisme berfikir hinggamembangun cara dan mekanisme berfikir hingga
tidak ada lagi mujtahid pendiri mazhab.tidak ada lagi mujtahid pendiri mazhab.
38. P. TaklidP. Taklid
Fase ini merupakan fase pergeseran orientasi.Fase ini merupakan fase pergeseran orientasi.
Kalau sebelumnya merujuk langsung kepada AlKalau sebelumnya merujuk langsung kepada Al
Quran dan Sunnah, maka yang dirujuk pada faseQuran dan Sunnah, maka yang dirujuk pada fase
ini adl kitab-kitab fikih.ini adl kitab-kitab fikih.
39. Beberapa sebab munculnya taklid :Beberapa sebab munculnya taklid :
1.1. penghargaan yang berlebihan terhadap gurupenghargaan yang berlebihan terhadap guru
2.2. banyaknya kitab fikih sehingga ulama disibukkanbanyaknya kitab fikih sehingga ulama disibukkan
dengan membuat penjelasan-penjelasandengan membuat penjelasan-penjelasan
3.3. melemahnya daulah islamiyahmelemahnya daulah islamiyah
4.4. adanya anjuran penguasa untuk mengikuti aluran yangadanya anjuran penguasa untuk mengikuti aluran yang
dianutnyadianutnya
5.5. adanya keyakinan sebagian ulama bahwa pendapatadanya keyakinan sebagian ulama bahwa pendapat
mujtahid adalah benar.mujtahid adalah benar.