1. DASAR – DASAR PERILAKU INDIVIDUAL
Berry & Derek (1993)
Perilaku organisasi ialah bagaimana cara setiap orang dan
kelompok bertindak (berperilaku) didalam organisasi serta
pengaruh – pengaruhnya terhadap tindakan.
“
“
3. 6. Kemampuan
Kemampuan Intelektual
Yaitu Kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan mental.
Uji IQ misalnya, dirancang untuk memastikan kemampuan – kemampuan
intelektual umum seseorang. Tujuh dimensi yang paling sering dikutip yang
menyusun kemampuan intelektual adalah kemahiran berhitung, pemahaman
(comprehension) verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran
deduktif, visualisasi ruang, dan ingatan (memory).
4. Kemampuan Fisik
Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan yang kurang menuntut ketrampilan dan
yang lebih terbakukan. Misalnya, pekerjaan yang menuntut stamina,
kecekatan tangan, kekuatan, atau bakat – bakat serupa yang menuntut
manajemen untuk mengenali kapabilitas fisik seorang karyawan.
5. Kesesuaian Pekerjaan – Kemampuan
Kemampuan intelektual atau fisik yang khusus diperlukan untuk kinerja
yang memadai pada suatu pekerjaan bergantung pada persyaratan
kemampuan dari pekerjaan itu. Misalnya, pilot pesawat terbang memerlukan
kemampuan – kemampuan visualisasi ruang yang kuat.
6. 7. Kepribadian
Pengertian Kepribadian
Menurut Gordon Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis didalam
masing – masing sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik
terhadap lingkungannya. Secara umum, kepribadian adalah hasil dari cara-
cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain.
7. Determinan Kepribadian (Penentu)
Keturunan (Kepribadian ditentukan oleh genetic)
Lingkungan
Lingkungan adalah faktor – faktor budaya yang mempengaruhi pembentukan
kepribadian kita dimana kita dibesarkan, pengkondisian dini, norma diantara
keluarga, teman, kelompok sosial, serta pengaruh lain yang dialami. Misalnya,
budaya menegakkan norma, sikap, dan nilai yang diteruskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya dan menciptakan konsistensi sepanjang kurun waktu.
Situasi
Situasi mempengaruhi efek keturunan dan lingkungan pada kepribadian.
Kepribadian seorang individu yang konsisten dapat berubah dalam situasi yang
berbeda.
9. Belajar
Belajar
Ialah setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku yang terjadi sebagai
hasil dari pengalaman.
Teori Pembelajaran
Pengkondisian klasik : Suatu tipe pengkondisian dimana seorang individu menanggapi
beberapa rangsangan yang tidak akan selalu menghasilkan respons.
10. Pengkondisian Operan : Pengkondisian operan berargumen bahwa perilaku
merupakan suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. Orang-orang belajar
untuk berperilaku agar mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau
menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Teori pembelajaran-sosial : Orang dapat belajar lewat pengamatan dan
pengalaman langsung.
11. Pembentukan : Suatu Alat Manajerial
Pembentukan perilaku yaitu memperkuat secara sistematis tiap langkah
berturutan yang menggerakkan seorang individu lebih mendekati respons
yang diinginkan.
12. 4 Metode Pembentukan Perilaku
Penguatan Positif
Bila suatu respon diikuti dengan sesuatu yang menyenangkan, respon tersebut
disebut dengan penguatan positif. Memuji hasil kinerja karyawan
Penguatan Negatif
Bila suatu respon diikui dengan feedback yang tidak menyenangkan
Hukuman
Hukuman yang diberikan ketika berbuat salah dan tidak sesuai
Pemusnahan
Menyingkirkan penguatan apa sjaa yang mempertahankan suatu perilaku disebut
pemunahan (ekstingsi)
13. Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
Pengertian Persepsi
Persepsi adalah proses di mana seseorang mengorganisasi dan
menginterpretasikan suatu kesan yang mereka rasakan yang
bertujuan untuk mengartikan keadaan lingkungan mereka.
Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat berbeda
dari kenyataan yang objektif. Karena perilaku orang
didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan bukan pada
realitas itu sendiri, maka persepsi sangat penting pula
dipelajari dalam perilaku organisasi
15. Teori Atribusi
Teori atribusi mencoba menjelaskan cara kita menilai orang
secara berbeda, tergantung pada makna yang kita kaitkan
dengan perilaku tertentu. Ini menunjukkan bahwa ketika kita
mengamati perilaku seseorang, kita berusaha untuk menentukan
apakah itu disebabkan oleh internal atau eksternal.
Penentuan itu, sebelumnya sangat bergantung pada tiga faktor:
(1) kekhususan, (2) konsensus, dan (3) konsistensi
sebagaimana terlihat dari gambar 6.2.
18. Cara Pintas dalam Menilai Orang Lain secara Umum
1 Persepsi Selektif (Selective Perpection)
2 Efek Halo (Halo Effect)
3 Efek Kontras (Contrast Effect)
4 Stereotip (Stereotype)
19. Aplikasi Penggunaan Cara Pintas dalam Sebuah Organisasi
Ekspektasi Kerja02
Wawancara Kerja01
Evaluasi Kinerja03
20. Hubungan Antara Persepsi dan Pengambilan
Keputusan Individu
Setiap individu akan mengambil keputusan ketika ia dihadapkan pada
dua atau lebih pilihan alternatif. Oleh karena itu, pengambilan keputusan
individu merupakan bagian penting dari perilaku organisasi. Akan
tetapi cara individu dalam mengambil keputusan dan kualitas pilihannya
sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka.
22. Pengambilan keputusan rasional
01 02
03
0405
06
Mendefinisikan masalahnya
Memperhitungkan
keputusan yang optimal
Menilai setiap alternatif dalam
setiap kriteria
Mengidentifikasikan kriteria
keputusan
Menimbang kriteria yang
telah di identifikasikan
sebelumnya
Membuat alternatif
Enam langkah model pengambilan keputusan rasional
23. Rasionalitas terbatas ( bounded rationality )
Sebuah proses pengambilan keputusan dengan mengembangkan
model yang disederhanakan yang mengeluarkan fitur-fitur esensial dari
masalah tanpa menangkap semua kompleksitasnya. Pikiran manusia
tidak dapat merumuskan dan memecahkan masalah kompleks dengan
rasionalitas penuh sehingga manusia beroperasi dalam batas-batas
rasionalitas yang dibatasi.
24. Intuisi ( Intiutive decision making )
Sebuah proses tanpa sadar yang diciptakan dari pengalaman yang di
peroleh pengambilan keputusan intuitif terjadi diluar pikiran sadar
berpegang pada asosiasi holistis atau kaitan antara potongan-potongan
informasi yang tidak sama, cepat,dan secara efektif di bebankan berarti
melibatkan emosi. Dalam kasus tertentu, mengandalkan intuisi dapat
meningkatkan pengambilan keputusan tetapi tidak juga dapat terlalu
mengandalkannya.
25. Bias Umum dan Kesalahan dalam Pengambilan Keputusan
Bias terlalu percaya diri
Bias terpaku pada satu informasi awal.
Bias konfirmasi,
Bias yang tersedia, kecenderungan untuk mendasarkan
penilaian atas informasi yang tersedia.
Eskalasi Komitmen
Kesalahan random
Menghindari risiko
Bias penglihatan
32. Nilai :
• Menurut Robbin (2001)
nilai adalah keyakinan-keyakinan dasar bahwa suatu modus perilaku
atau keadaan akhir dari eksistensi yang khas lebih disukai secara pribadi
atau sosial dibandingkan suatu modus perilaku atau keadaan akhir
eksistensi yang berlawanan.
33. Latar Belakang
01
02
03
04
Theoritical: nilai yang mengutamakan penemuan/pencarian
kebenaran melalui pendekatan rasional dan kritikal
Economic: nilai yang menekankan kegunaan dan kepraktisan
Aesthetic: nilai yang mengagungkan bentuk dan keharmonisan atau
keserasian
Social : nilai yang menekankan kecintaan terhadap orang-orang
34. 05
06
Political : nilai yang menitikberatkan pada
kekuasaan dan pengaruh
Religious: nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan
pemahaman yg mengenai kosmos atau alam semesta
secara keseluruhan.
35. Milton Rokeach
menciptakan RVS
(Rokeach Value Survey) :
dua perangkat nilai dengan
tiap perangkat berisi 18
butir nilai individu
a) Nilai- nilai terminal :
keadaan akhir eksistensi
yang sangat diinginkan ,
tujuan- tujuan yang ingin
dicapai seorang selama
hayatnya.
36. b) Nilai - nilai instrumental
: Modus-modus perilaku
yang lebih diinginkan atau
cara mencapai nilai-nilai
terminal seseorang
37. Tipe-tipe nilai
1. Nilai, Kesetiaan Dan Perilaku Etis
2. Nilai-nilai Antar Kebudayaan
A. Jarak Kekuasaan
B. Individualisme Vs Kolektivisme
C. Kuantitas Vs Kualitas Kehidupan
D. Penghindaran Ketidakpastian
E. Orientasi Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
38. Menurut Robbin (2001) Sikap adalah pernyataan
atau pertimbangan evaluatif (baik yang
diinginkan atau yang tidak diinginkan) mengenai
objek, orang, atau peristiwa. Sikap
mencerminkan bagaimana seseorang merasakan
sesuatu.
“ “
Sikap
39. 3 Komponen Sikap
2
Komponen kognitif sikap :
Bagian kognitif bertautan
dengan proses berpikir
dengan tekanan khusus pada
rasionalitas dan logika.
Komponen perilaku sikap :
untuk berperilaku dalam cara
tertentu terhadap seseorang atau
sesuatu. Komponen perilaku ini
merupakan komponen tindakan
dari sifatKomponen Afektif sikap :
adalah segmen emosional atau
perasaan dari sikap. Komponen ini
dipelajari dari orang tua, guru dan
teman sejawat.
1 3
40. Sumber sikap
Diperoleh dari orang tua, anggota keluargarekan sekerja.Kita dilahirkan
dengan kecenderungan genetik tertentu, Kemudian dalam tahun tahun
dini kita mulai memodelkan sikap kita menurut orang yang kita kagumi,
hormati atau bahkan kita takuti. Dalam organisasi sikap penting karena
mempengaruhi perilaku kerja.
41. 1
2
3
Kepuasan kerja : sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya.Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi
menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja, sebaliknya
seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan
sikap yang negatif terhadap pekerjaan tersebut.
Keterlibatan kerja : Mengukur derajat sejauh mana atau sampai
tingkat mana seseorang memihak pada pekerjaannya,
berpartisipasi aktif didalamnya dan menganggap kinerjanya
penting bagi harga diri
Komitmen pada organisasi : Suatu keadaan atau sampai
sejauh mana seorang pegawaimemihak pada suatu organisasi
tertentu dan tujuannya, dan berniat memelihara keanggotaan
dalam organisasi tersebut.
Tipe tipe sikap
42. Teori Disonans Kognitif
• Disonansi Kognitif mengacu pada setiap ketidak sesuaian yang
mungkin ditemukan seorang individu antara dua atau lebih
sikapnya, atau antara perilaku dan sikapnya
• Festinger berpendapat bahwa setiap bentuk ketidakkonsistenan
tidak nyaman dan bahwa individu akan berusaha untuk
menguranginya. Mereka akan mencari keadaan stabil, yang
merupakan minimum disonansi
43. Suatu Penerapan: Survei Sikap
Survey ini menggali tanggapan karyawan
mealalui kuisioner tentang bagaiman perasaan
mereka terhadap pekerjaan, kelompok kerja,
pengawas, dan organisasi mereka. Penggunaan
survei sikap yang teratur akan memberikan
umpan balik yang berharga bagi para manajer
mengenai bagaimana para karyawan
mempersepsikan kondisi kerja mereka
44. Sikap Dan Keberagaman Angkatan Kerja
• Para manajer semakin peduli dengan perubahan sikap karyawan yang
mencerminkan pergeseran sudut pandang terhadap isu-isu, ras, jenis
kelamin, dan perbedaan lainnya.
• Perusahaan menanamkan investasi dalam pelatihan untuk membantu
pembentukan ulang sikap karyawan.
• Kegiatan-kegiatan tambahan dirancang untuk mengubah sikap antara
lain adalah merancang orang agar melakukan tugas sukarela dalam
komunitas atau pusat – pusat layanan sosial sehingga dapat bertatap
muka dengan individu atau kelompok dari latar belakang yang
berbeda.
45. Kepuasan Kerja
Robbin (2001) : mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu
sikap umum seorang individu terhadap perkerjaannya.
Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memegang
perasaan positif tentang pekerjaannya, sementara orang dengan
tingkat rendah memegang perasaan negatif
46. Faktor-Faktor Yang Mendorong Kepuasan Kerja
1. Kerja yang secara mental menantang.
2. Ganjaran yang bagus
3. Kondisi kerja yang mendukung
4. Rekan sekerja yang mendukung
5. Kesesuaian antara kepribadian dan pekerjaan
47. Efek Kepuasan Kerja Pada Kinerja Pegawai
1. Kepuasan kerja dan produktivitas
2. Kepuasan kerja dan kemangkiran
3. Kepuasan kerja dan keluarnya pegawai
49. Kesimpulan
Dasar-dasar perilaku individual sesorang sangat mempengaruhi kinerja dan perilaku
seseorang didalam suatu organisasi baik dari segi karakteristik biologis, kemampuan,
kepribadian, serta bagaimana seseorang tersebut memperlajari sesuatu.
Persepsi individu terhadap lingkungannya mempengaruhi produktivitas.. Dalam
pengambilan keputusan cendrung berfikir dan menalar sebelum bertindak, menentukan
nilai mana yang lebih besar dalam pilihan tersebut.
Kinerja dan kepuasan seorang pegawai atau karyawan kemungkinan besar akan lebih
tinggi jika nilai-nilainya sesuai dengan organisasi.
Para manajer hendaknya tertarik pada sikap-sikap karyawan mereka karena sikap
memberikan peringatan terhadap problem potensial dan karena sikap mempengaruhi
perilaku