SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Laporan Hasil Observasi di SMA Negeri 3 Karawang

Disusun Untuk Mememnuhi Tugas Kapita Selekta II

Dosen :          Rafiq Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd.




                       DISUSUN OLEH:


               Dayat                  11510439
               Lamrona Limbong        11510370




     SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                 SILIWANGI BANDUNG

  Jalan Jenderal Sudirman Cimahi, 40526 telp. +62 (22)6658680
ABSTRAK




       Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi salah satu

kebutuhan system dan melatih penalaran. Selain itu, matemaika adalah saran

berpikir logis, sistematis dan konsisten. Dalam mempelajari matematika, banyak

siswa yang hanya menerima begitu saja pelajaran tanpa mempertanyakan

mengapa dan untuk apa matematika diajarkan. Tidak jarang muncul pendapat

bahwa matematika adalah pelajaran yang hanya memusingkan siswa, sehinga

pembelajaran dikelas tidak menghasilkan aspek- aspek pembelajaran matematika.

Aspek- aspek pembelajaran matematika diantaranya; pemahaman konsep,

pembuktian, keterampilan, algoritma, penyelesaian soal, pemahaman ruang

apresiasi, dan keterampilan psikomotorik.


       Statistika dan peluang adalah salah satui bab yang dipelajari dibangku XI

SMA, dan merupakan cabang ilmu matematika yang sangat luas penerapannnya,

yang cukup banyak berperan pada cabang ilmu lain. Statistika dan peluang

kadang terlihat sullit, karena statistika dan peluang adalah materi pelajaran

matematika yang berkaitan dengan konsep abstrak, sehingga membutuhkan daya

nalar yang tinggi. Maka penulis memilih materi statistika dan peluang sebagai

tema dalam observasi ini.
Observasi dilakukan dalam 4 metode pengumpulan data yaitu, observasi

langsung pada saat pemberian materi, pemberian test uji kompetensi (pre test dan

post test), wawancara dan angket.


       Setelah melakukan observasi di SMA Negeri 3 Karawang pada kelas XI,

penulis menarik beberapa kesimpulan, bahwa kesulitan siswa dalam memahami

materi statistika dan peluang antara lain;


       Kesulitan dalam memahami materi prasyarat.

       ► kesulitan siswa mentukan ruang sample dan ruang kejadian

       (menggunakan pemahaman materi himpunan).


       ► Beberapa siswa sulit memahami arti ! (faktorial).


       Kesalahan konsep (misconception)/ kesulitan siswa memahami konsep.

       ► Banyak siswa yang masih sulit membedakan kejadian yang termasuk

       combinasi dan permutasi.


       ► Banyak siswa yang masih sulit menyelesaikan operasi permutasi dan

       combinasi.


       ► kesulitan siswa dalam mengerjakan soal komplemen suatu kejadian.


       ► kesulitan siswa dalam membedakan data tunggal dan data kelompok.


       ► kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal kejadian majemuk.


       Kurangnya pengetahuan berstruktur

       ► Kesulitan siswa mengaplikasikan rumus data kelompok
► Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal pengayaan atau soal dalam

       bentuk soal cerita.




       Dalam tahapan observasi yang kedua, penulis melakukan pemberian

materi sebelum uji kompetensi kedua (post test) dengan metode pembelajaran

’problem solving’ agar hasil belajar siswa memenuhi aspek- aspek pembelajaran

matematika yang telah disebutkan diatas.
KATA PENGANTAR


       Puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas berkat dan karunia-Nya kami

memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini .

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem

dalam melatih penalaran. Selain itu matematika adalah sarana berpikir dalam

menentukan dan mengembangkan teknologi bahkan matematika merupakan

metode berpikir logis, sistematis, dan konsisten. Namun sebagian besar siswa

memandang bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membingungkan.


       Makalah ini berisi tentang observasi yang kami lakukan di SMA Negeri 3

Karawang khususnya kelas XI dengan membahas “kesulitan siswa memahami

statistika dan peluang”, beberapa buku yang kami gunakan sebagai sumber

pendukung penyusunan makalah ini antara lain: Matematika Untuk Kelas XI,

Kompetensi Matematika 2A, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Research), Matematika Inovativ 2 Konsep dan Aplikasi, Diagnosis

Kesulitan Belajar SMP dan Alternatif Proses Remidi, Pengantar Kepada

Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pngajaran Matematika

untuk Meningkatkan CBSA.


       Dalam makalah ini selain membahas tentang kesulitan siswa memahami

materi statistika dan peluang, kami juga mencoba melakukan sebuah metode

pembelajaran “problem solving” yang bisa digunakan sebagai pemecahan

masalah dalam kesulitan siswa dalam memahami statistika dan peluang.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak

kekurangan dan jauh dari nilai sempurna, maka kami dengan tangan terbuka dan

ucapan terima kasih untuk setiap saran dan kritik yang membangun dari para

pembaca.


      Tujuan utama penulisan makalah ini, untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Kapita Selekta II, dan mudah- mudahan dapat memberi manfaat dan

pengetahuan baru untuk setiap pembaca.




                                                                 Cimahi,


                                                       Penulis
DAFTAR ISI


ABSTRAK.......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv


DAFTAR ISI....................................................................................................... vi


BAB1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1


                      1.1 Latar Belakang....................................................................... 1

                      1.2 Identifikasi Masalah............................................................... 2

                      1.3 Perumusan Masalah................................................................ 3

                      1.4 Tujuaan Penelitian ................................................................. 3

                      1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis ............................................ 4


BAB 2 ISI ........................................................................................................... 5


           2.1 Waktu dan Tempat Observasi........................................................... 5


           2.2 Pelaksanaan Observasi...................................................................... 7


           2.3 Hasil dan Pembahasan Observasi..................................................... 14


           2.4 Penyelesaian Masalah.................................................................... 24


BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 37


           3.1 Kesimpulan................................................................................... 37


           3.2 Saran dan Kritik ............................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 38


LAMPIRAN


                   Surat ijin observasi

                   Data hasil uji kompetensi 1 (pre test)

                   Data hasil uji kompetensi 2 (post test)

                   Contoh hasil pekerjaan siswa pre test dan post test

                   Angket/ Pendapat siswa Tentang Observasi

                   Foto- foto pelaksanaan observasi
BAB I

                     PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

      “Matematika merupakan mata pelajaran yang sukar untuk diajarkan

   ataupun untuk di pelajari”. Pendapat itu dikemukan oleh Cockcroft dalam

   buku “Mathematics Count” (HMSO, 1991) yang menyatakan “mathematics

   is a difficult subject both to teach and to learn” dengan beberapa alasan :


   a). matematika merupakan sebuah mata pelajaran yang sangat hirarkis,

       sehingga hampir setiap materi yang diajarkan akan merupakan prasyarat

       untuk materi berikutnya, dan itu berarti apabila suatu materi prasyarat

       tidak dipahami, maka seorang pelajar akan sangat dan sulit untuk

       memahami materi berikutnya.


   b). beragamnya kecepatan pelajar atau siswa dalam memahami materi atau

       konsep yang diajarkan oleh guru.


       Berhitung atau matematika adalah pelajaran sulit dan menakutkan,

   bahkan baru mendengar kata “matematika” pun banyak orang yang lebih

   dulu mengerutkkan dahi, tak heran jika sejak dulu bimbingan belajar maupun

   les privat matematika banyak diminati, semua bertujuan agar anak-anak bisa

   lebih mudah memahami matematika dan tidak lagi menganggapnya sebagai

   “monster” yang menakutkan.
Jika dibandingkan dengan cabang matematika yang lain, satistika bisa

    dibilang merupakan cabang yang termudah. Namun demikian statistika

    merupakan cabang ilmu yang paling luas penerapannya dibanding yang lain.

    Kajian tentang statistika dimulai oleh seorang berkebangsaan Inggris, Jhon

    Graunt (1620-1674) ketia ia sedang mengumpulkan dan mempelajari

    cacatan kematian diberbagai kota di Inggris. Dia tertarik pada adanya pola

    yang dia temukan, bukannya ketidak teraturan dari kematian individual.

    Adolph Quetelet (1796-1874) seorang ahli astronomi dari Belgia

    mengemukakan bahwa dengan menggunakan teknik-teknik dari teori

    peluang, ia dapat memprediksi tingkat kriminalitas dan tingkat kematian

    dalam 1 tahun. Prediksi ini ternyata serupa dengan pengguna peluang pada

    sample yang di ambil dari kantong. Peristiwa ini menunjukan bahwa adanya

    keterkaitan erat antara statistika dan teori peluang. Statistika dan peluang

    banyak di pelajari atau diterapkan bukan saja dalam ilmu matematika, maka

    dalam observasi yang kami lakukan mengambil subjek materi satistika dan

    peluang karena penting untuk setiap siswa memahami satistika dan peluang.


1.2 Identifikai Masalah


           Kesulitan belajar matematika sudah menjadi hal biasa bagi beberapa

    orang, dalam makalah ini kami coba menyampaikan beberapa hal yang

    berhubungan dengan kesulitan siswa dalam belajar matematika khususnya

    satistika dan peluang.
 Apa saja faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa?

     Apa saja contoh kesulitan siswa dalam memahami statistika dan peluang?

     Bagai mana penyelesaian kesulitan siswa dalam satistika dan peluang?

     Apa langkah-langkan observasi?

     Bagaimana hasil observasi?



1.3 Perumusan Masalah

            Dari beberapa masalah yang dibahas dalah makalah ini, masalah

    utama yang akan dibahas adalah apa kesulitan siswa dalam memahami

    statistika dan peluang.



1.4 Tujuan Penelitian

            Tujian dalam penulisan makalah ini adalah agar mengetahui faktor-

    faktor penyebab kesulitan belajar, Mengetahui contoh kesulitan belajar

    dalam    materi   satistika   dan   peluang,   Mengetahui    langkah-langkah

    penyelesaian masalah dalam kesulitan belajar satistika dan peluang,

    Mengetahui langkah-langkah dan hasil observasi.




1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis

            Dari hasil observasi, banyak hal-hal yang menjadi sesulitan siswa

    dalam mempelajari satistika dan peluang, salah satunya kesulitan siswa

    dalam memahami konsep (miskonsepsi) dan kesulitan siswa dalam
penyelesaian soal berstruktur. Untuk kesulitan siswa dalam memahami

konsep, dibutuhkan keakifan guru untuk mencari metode pembelajaran agar

tidak terjadi miskonsepsi. Sedangkan untuk kesulitan siswa dalam

penyelesaian soal berstruktur, metode pembelajaran problem Solving dapat

menjadi metode yang cocok, dimana siswa diajarkan untuk mulai dengan

memahami pertanyaan nengetahui poin-poin pendukung dan rumus yang

digunakan atau cara penyelesaian.
BAB II

                              ISI

2.1 Lokasi dan waktu observasi

      Observasi di laksanakan di SMA Negeri 3 Karawang dengan

ruang sample kelas XI IPS 2 dan beberapa siswa XI IPA. Waktu

observasi dimulai pada tanggal 16 Mei 2012 dan berakhir pada tanggal

24 Mei 2012



Berikut ini table waktu dan kegiatan observasi

   Tanggal/hari        Kelas/lokasi                      Kegiatan

Rabu, 16-05-12     Ruang kep.sek                    Meninta ijin observasi

                                                 ke kepala sekolah

                                                    Perkenalan
Sabtu 19-05-12     Kelas XI IPS 2

                                                    Pengulasan materi

                                                 secara singkat

                                                    Uji kompetensi (Pre

                                                 test)

                                                    Permainan matematika

                                                    Pembahasan singkat
Selasa 22-05-12   Sekitar   kelas   XI          Wawncara singkat

                  IPA (1,2 dan 3)            tentang statistika dan

                                             peluan.

                                                Wawncara singkat
                  Sekitar   kelas   XI
Rabu 23-05-12
                                             tentang statistika dan
                  IPA (4,5 dan 6)
                                             peluan.


                  Kelas Xi IPS 2
Kamis 24-05-12                                  Pembahasan materi

                                             atau hasil pre test




                                                Uji kompetensi II (post

                                             test)




                                                Permainan matematika




                                                Angket observasi




                                                Diskusi tentang soal-

                                             soal statistika dan peluang.
2.2. Pelaksanaan Observasi

2.2.1 Subjek dan objek observasi

       Objek observasi adalah mengetahui kesulitan siswa dalam

mempelajari materi statistika dan peluang. Materi statistika dan peluang

dipelajari di bangku kelas XI SMA, maka observasi ini mengambil subjek

siswa kelas XI SMA Negeri 3 Karawang. Dibagi dalam 2 ruang sempel,

yaitu ruang sempel kelas XI IPS dan gabungan siswa dari beberapa kelas

XI IPA.



2.2.2 Rencana observasi

       Materi peluang dan statistika yang dipelajari dibangku XI SMA,

IX SMA di bagi dua jurusan IPA dan IPS, kedua jurusan memliki standar

kompetensi dasar yang sama, tapi bentuk pengayaan soal berbeda. Maka

kedua jurusan pasti memiliki kesulitan yang berbeda. Oleh sebab itu,

observasi dilakukan dalam dua ruang sample.

       Pertama dengan objek observasi yang sama, berpusat pada subjek

kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Karawang, dengan ruang sample XI IPS.

Observasi dilakukan dalam beberapa hari.

       Di mulai dengan kegiatan pengulasan materi dan prasyarat

“Statistika dan Peluang”, melakukan evaluasi diagnosis, penilaian hasil

uji kompetensi sambil memberi beberapa permainan matematika.
Sebelum masuk pada observasi ke dua, melakukan penelitian dan analisis

hasil uji kompetensi dasar.

       Pada observasi ke dua, membahas hasil uji kompetensi pada

observasi pertama, melakukan uji kompetensi kedua, dan memberi

beberapa permainan matematika agar tidak membosankan.

       Kedua dengan objek observasi yang sama, mengambil subjek

kelas XI IPA, dengan ruang sample khusus gabungan dari beberapa siswa

kelas XI IPA, kegiatan pada tahap ini yaitu melakukan wawancara singkat

dengan siswa kelas XI IPA, dan meminta waktu mereka untuk berkumpul

pada satu hari, untuk diskusi dan mencoba beberapa jenis soal dan

penyelesaian.



2.2.3 Metode pengumpulan data

       Pengumpulan data pada kedua ruang data sample yang berbeda

dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :

 Test evaluasi diagnosis (uji kompetensi).


       Uji kompetensi yang diberikan pada siswa dalam bentuk soal

pilihan ganda dengan cara penyelesaian, agar dapat menilai tingkat

pemahaman dan penguasaan konsep siswa tentang materi statistika dan

peluang.


       Pemberian test dilakukan dua kali, yaitu sebelum proses

pembelajaran    dengan    pelaksana   observasi   (Pre   test),   dengan
mengandalkan pengetahuan siswa setelah mempelajari materi tersebut

pada semester 1. (Post test) atau test produk untuk mengetahui

kemampuan     keterampilan   pada    siswa   setelah   mendapat     proses

pembelajaran untuk materi-materi yang di anggap sulit oleh siswa.


 Observasi


       Mengamati aktifitas siswa pada saat pembahasan materi awal

observasi dan saat proses pembelajaran (Pembahasan materi yang

dianggap sulit) pada observasi kedua. Untuk menilai kesalahan konsep,

penguasaan pengetahuan prasyarat dasar, dilakukan dengan pendekatan

pada siswa saat mengerjakan contoh- contoh soal.


 Wawancara dan diskusi


       Metode pengumpulan data pada ruang sample kedua dengan

subjek kelas XI IPA, dilakukan dengan wawancara langsung dan diskusi.

Wawancara dilakukan di jam-jam istirahat dalam beberapa hari dengan

siswa dari kelas yang berbeda-beda sebagai sample. Kegiatan wawancara,

dilakukan dengan membahas secara singkat materi-materi statistika dan

peluang, dan meminta siawa mendeskripsikan arti atau pemahaman

beberapa rumus. Meminta siswa memberi komentar tentang kesulitan

yang mereka alami dalam mempelajari statistika dan peluang.


       Setelah melakukan beberapa kali wawancara dengan siswa

kelasXI IPA, meminta beberapa orang untuk menyempatkan waktu pada
tanggal setelah jam pelajaran usai untuk diskusi singkat membahas

beberapa contoh soal.


 Angket


     Pada tahap akhir dengan ruang sample kelas XI IPS 2, diberikan

angket dengan dua butir soal yaitu mendeskripsikan hal-hal yang menjadi

kesulitan siswa dalam belajar statistika dan peluang, dan mendeskripsikan

pendapat mereka tentang observasi.


2.2.4 Teknik analisis data


a.      Teknik nalisis data dari ruang sample kels XI IPS 2


        Setelah uji kometensi pada observasi pertama (pre test) menilai

tingkat kesulitan soal-soal dengan rumus :




        Maka dari 8 butir soal pada pre test, berikut inni susunan soal dan

tingkat kesulitan soal dari 8 butir soal pada uji kompetensi awal (pre test).

     1. Materi Peluang (Komplemen suatu kejadian)

        21 orang menjawab benar dari 40 siswa = 52.5%.

     2. Materi Frekuensi Harapan

        16 orang menjawab benar dari 40 siswa = 40%.

     3. Data Kelompok (Modus)

        4 orang menjawab benar dari 40 siswa = 9.75%
4. Combinasi

                Tak ada yang benar.

             5. Permutasi

                5 orang menjawab benar dari 40 siswa = 12.5%

             6. Pengayaan materi data tunggal

                Tak ada yang benar.

             7. Table   distribusi   frekuensi   (menentukan     modus,rata-ratadan

                median)

                12 orang menjawab benar dari 40 siswa = 30%

             8. Data Tunggal

                21 orang menjawab benar dari 40 siswa = 52.5%

Berikut adalah kategori tingkat kesukaran butir soal menurut Thorndike and hagen.

      Persentasi jawaban benar         Tingkat kesukaran
      <30%                             Sangat sukar
      30%-40%                          Sukar
      40%-84%                          Sedang
      85-90%                           Mudah
      >90%                             Sangat mudah


      Berdasarkan kategori tersebut, berikut tingkat kesukaran butir soal pada
Uji Kompetensi I

   No Soal     Persentase Jawaban           Tingkat Kesukaran
               Benar
       1                52.5%                          Sedang
       2                  40%                           Sukar
       3                  9.75%                     Sangat sukar
       4                    0%                      Sangat sukar
       5                  12.5%                     Sangat sukar
6                 0%                     Sangat sukar
       7                 30%                       Sukar
       8                 52%                      Sedang



        Dari hasil diatas maka pada observasi ke dua dalam uji kompetensi

berpatok pada soal yang terlihat sulit untuk siswa, dan beberapa soal yang 50%

sudah di kuasai tapi dalam penyelesaian maslih mengalami salah konsep. Maka

uji kompetensi ke dua (post tets) menampilkan butir soal dengan materi sebagai

berikut :

        No. 1 Pengayaan materi data tunggal

        No. 2 Tabel distribusi frekuensi (menentukan median, modus dan rataan)

        No. 3 Frekuensi harapan

        No. 4 Data kelompok (Modus)

        No. 5 Combinasi/Permutasi

        Setelah memberi uji kompetensi kedua dilakukan perbandingan hasil dari

kedua uji kompetensi dan menilai sudahkah siswa memahami konsep sebenarnya

dari materi- materi yang dianggap sulit.

        b.     Teknik analisis data dari ruang sample XI IPA

        Dengan melalui wawancara singkat dan meminta siswa menjelaskan

sejauh mana hal yang merreka ketahui tentang statistika dan peluang, meminta

siswa mendeskripsikan kesulitan – kesulitan yang mereka alami saat mempelajari

statistika dan peluang. Meminta siswa menyebutkan materi apa saja yang menjadi

materi prasyarat dalam mempelajari statistika dan peluang. Mengambil

kesimpulan dari hasil wawancara dan melakukan diskusi singkat dengan siswa-
siswa tersebut membahas beberapa bentuk soal yang berhubungan dengan hasil

kesimpulan wawancara.

       c.     Teknik Analisis Data dari kedua sample

       Pada saat berjalannya observasi, menyediakan buku kecil untuk mencatat

kemampuan dan keterampilan siswa pada proses pembelajatan dan diskusi

dengan siswa serta mencacat kesalahan konsep yang diketahui siswa. Teknik ini

dilakukan pada ke dua sample.

2.3 Hasil observasi dan pembahasan

       Setelah selesai melakukan observasi dan mengolah data, berikut hasil

observasi dan pembahasan.

       Matematika merupakan sarana berpikir dalam menentukan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika merupakan

metode berpikir logis, sistematis dan konsisten. Namun masih banyak siswa yang

mengangap bahwa matematika tidak lebih sekedar menghitung rumus dan angka

yang mengakibatkan motivasi belajar siswa menjadi sulit tumbuh.

       Statistika dan peluang, materi ini kadang terlihat sulit, karena statistika

dan peluang adalah pelajaran matematika yang berkaitan dengan konsep abstrak,

sehingga membutuhkan daya nalar yang tinggi. Kesulitan siswa dalam

mempelajari statistika dibagi menjadi dua yaitu dengan ruang sample kelas XI

IPS2 dan ruang sample kelas XI IPA.

       Dari hasil observasi dikedua ruang sample membuktikan bahwa tingkat

kesulitan antara kedua ruang sample untuk materi statistika berbeda-beda.
Kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari materi statistika dan peluang

dapat di sebabkan oleh beberapa hal; contohnya :

                                     Tidak mampu membaca atau imajinasi,
                         mengintgrasikan      pengetahuan   dan    pengalaman
                         terutama dalam memahami contoh soal cerita.
                                     Kurang        mampu    mencerna   sebuah
                         fenomena abstrak .
                                     Pengelolaan kegiatan belajar yang tidak
                         membangkitkan motivasi belajar siswa.
                                     Metode pengajaran yang digunakan tidak
                         cocok untuk siswa, atau tidak membuat siswa berfikir
                         kreatif.
       Sebelum masuk dalam penilaian kesulitan siswa, perlu diketahui terlebih

dahulu kompetensi dasar dan standar kompetensi, sebagai berikut:

BAB Statistika dan Peluang

Kompetensi dasar :

            Membaca data dalam bentuk table dan diagram batang, garis,

              lingkaran dan ogive.

            Menyajikan data dalam bentuk table dan diagram batang, garis,

              lingkatan,ogive serta penafsirannya.

            Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak dan ukuran

              penyebaran data dan penafsirannya.

            Mengggunakan aturan perkalian, permutasi, combinasi dalam

              pemecahan masalah.

            Menentukan ruang sample suatuu percobaan.

            Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsirannyha.
Standar Kompetensi :

`      Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan dan sifat-sifat peluang

       dalam pemecahan maslah.



        Siswa yang sudah memahami kompetensi dasar dan standar kompetensi,

tentu tidak akan mengalami kesulitan. Sedangkan jika siswa masih merasa kurang

disalah satu kompetensi dasar, maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan

untuk memahami semua kompetensi dasar dan salah satu sub topic bab statistika

dan peluang. Maka dari kompetensi dasar dan standar kompetensi inilah berawal

pembuatan jenis soal untuk uji kompetensi (pre test). Dari hasil pre test, observasi

langsung, angket siswa dan wawancara singkat, diperoleh hasil observasi

kesulitan siswa dalam materi statistika dan peluang sebagai beriku :



2.3.1 Pemahaman materi prasyarat

        Peluang merupakan salah satu materi prasyarat untuk dapat menguasai

satistika, dan untuk peluang salah satu meteri prasyaratnya adalah pemetaan atau

relasi, himpunan, logika dan operasi dalam bentuk pecahan. Jika siswa kurang

memahami materi prasyarat tersebut, tentu siswa akan merasa kesulitan untuk

memahami materi statistika dan peluan pada kelas XI IPS 2.
      Beberapa siswa merasa kesulitan menentukan ruang sample dan

           kejadian, contoh :




        menunjukan bahwa siswa masih sulit untuk menentukan ruang sample

       dan kejadian.

             Beberapa siswa belum memahami arti ! (Faktorial) yang

           merupakan bagian syarat agar dapat menyelesaikan combinasi dan

           permutasi (Gambar sample II)




        dari gambar diatas, terlihat bagai mana siswa tidak memahami arti !

       (Faktorial) dan cara penyelesaiannya.

2.3.2 Kesalaha konsep (Misconception) kesulitan siswa memahami konsep

       Belajar konsep adalah belajar tentang apakah sesuatu itu, konsep dapat

dipandang sebagai abstraksi pengalaman-pengalaman yang melibatkan contoh-

contoh tentang konsep itu.
 Banyak siswa yang masih sulit membedakan kejadian yang

   termasuk combinsi atau permutasi, contoh Gambar sample 3.




   Dari contoh ini, siswa paham bagaimana mengoprasikan

   combinasi, tapi siswa tidak paham konsep dasar pengertian atau

   perbedaan dari combinasi dan permutasi. Hal ini yang menjadi

   salah satu tingkat kesulitan tertinggi dari siswa diruang sample XI

   IPS 2 dan XI IPA.

 Banyak siswa yang masih tidak dapat menyelesaikan operasi

   permutasi dan combinasi. Kesulitan ini termasuk kesalahan atau

   kesulitan memahami konsep, karena kebanyakan siswa hanya

   menghapal rumus tanpa bisa menyelesaikan bentuk operasi.

   a. hasil salah ssat siswa dikelas XI IPS 2
b. hasil salah satu siswa saat diskusi bersama siswa XI IPA




   Gambar diatas adalah hasil seorang siswa yang menunjukan dia

   cukup paham algoritma, penulisan operasi tapi tidak bisa

   menjabarkan arti dari algoritma tersebut. Ini dikarenakan cara

   belajar yang hanya menghapal rumus tanpa tahu arti rumus

   tersebut.

 Kesulitan mengerjakan komplemen suatu kejadian dikarnakan

   tidak memahami arti peluang hal ini didapat dari hasil observasi

   saat pembahasan materi, siswa tidak tahu kisaran nilai peluang.

   1. 0< P(E)<1,untuk setiap E.

      Dimana nilai peluang terbesar adalah 1(pasti) dan terkecil

      adalah0 (tidak mungkin terjadi).

   2. P (S)=1, Peluang untuk ruang sample bernilai satu atau pasti

      terjadi.
 Kesulitan siswa membedakan data kelompok atau data tunggal

   Kesulitan ini hanya dialami oleh siswa pada ruang sample XI IPS

   2, siswa tidak paham membedakan data tunggal dan data

   kelompok. Contoh




   Cukup       mengejutkan   ketika   sempat   banyak   siswa   yang

   mengerjakan soal diatas dengan rumus data kelompok, ternyata

   pada kelas ini siswa suit membedakan data tunggal atau data

   kelompok karena terkecoh bentuk soal, soal tersebut adalah data

   tunggal dalam table frekuensi, tetapi banyak siswa yang mengira

   itu adalah data kelompok karena terbiasa menemukan bentuk soal

   data tunggal tidak dalam bentuk tabel. Dan mengambil kesimpulan

   bahwa data dalam bentuk tabel adalah data kelopmok. Selain itu

   hal ini juga menunjukan siswa tidak paham dengan rumus

   tersebut.
 Kesulitan siswa menyelesaikan soal kejadian majemuk

               Kesulitan ini terlihat ketika melakunan wawancara dengan kelas

               XI IPA, banyak siswa yang tidak dapat membedakan kejadian

               saling lepas atau saling bebas dan kejadian bersyarat tidak saling

               bebas.



2.3.3   Kurangnya pengetahuan terstruktur

        Hal ini sudah menjadi salah satu masalah dari kebanyakan siswa, ketika

pengayaan atau aplikasi rumus dihubungkan dengan soal yang membutuhkan

daya nalar yang tinggi. Berikut beberapa kesulitan siswa yang berhubungan

dengan pengetahuan terstruktur dari hasil observasi.

            Siswa kesulitan mengoeprasikan rumus data kelompok dengan

               bentuk soal diagram. Contoh

           a. hasil salah seorang siswa di kelas IX IPS2
b. Hasil siswa saat diskusi bersama anak IX IPA




   Dari gambar a (hasil siswa IX IPS2 siswa hanya menarik

   kesimpulan dari pertanyaan “berapa modus data tersebut” dengan

   menulis rumus modus tanpa dilanjutkan, hal ini menunjukan

   kurangnya pemahaman siswa dari apa yang diketahui, yang

   ditanyakan dan hubungan antara yang diketahui dan ditanyakan.

   Dari ke 40 siswa pada pre test hampir 50% mengetahui rumus,

   tapi tidak dapat menyelesaikan. Hal ini juga terjadI karena system

   belajar siswa yang hanya menghapal rumus, tapi tidak memahami

   rumus. contoh soal dan penyelesaian secara terstruktur.

 Kesulitan siswa yang mengerjakan soal pengayan yang diperluas.

   Perhatikan gambar berikut

hasil salah seorang siswa di kelas IX IPS2
Hasil siswa saat diskusi bersama anak IX IPA




               Soal tersebut adalah perluasan dari soal combinasi, dari 40 siswa

               dikelas XI IPS 2 hanya satu orang yang mengerjakan, tapi masih

               juga salah.

               Dari cara penyelesaian menunjukan siswa tidak paham struktur

               soal mulai dari hal-hal yang diketahui, hal yang ditanyakan,

               hubungan rumus dan cara penyelesaian.

               Sedikit berbeda ketika soal tersebut dibahas bersama kelas XI

               IPA, mereka paham apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan

               rumus yang digunakan, tapi ketika penyelesaian mengacu pada

               bentuk persamaan kuadrat, siswa sempat bingung.



           Dari beberapa kesulitan-kesulitan siswa yang telah dibahas, sedikit

berpendapat kesulitan siswa yang cukup mengejutkan kami adalah ketika siswa

tidak tahu nilai peluang yang terletak antara 0 dan 1, dimana 0 berarti suatu

ketidak mungkinan mutlak dan 1 berarti kepastian mutlak. Ketika siswa kesulitan

untuk menentukan ruang sample dan ruang kejadian dalam kejadian mejemuk.

dua hal ini adalah hal pokok atau inti dari sebuah peluang, jika kedua hal ini saja

tidak dipahami siswa , tentu siswa akan sulit untuk memahami subbahasan lain.
Oleh karena itu, guru pengajar harus lebih cermat dalam memilih metode

pengajaran, agar siswa bukan hanya beusaha menghapal tapi memahami konsep

dan pengetahuan-pengetahuan dasar.Untuk kesulitan siswa yang berhubungan

dengan penyelesaian masalah soal, dapat menggunakan metode problem solving

dan memberi latihan soal.


       Tapi untuk kesulitan siswa dalam dua hal ini, guru pengajar harus sangat

cermat karena kedua hal ini adalah pengetahuan dasar yang tampak simple tapi

jika salah penyampaian dapat menyebabkan miskonsepsi dalam beberapa sub

pokok bahasan.



2.4 Penyelesaian Masalah

       Untuk Penyelesaian masalah atas kesulitan- kesulitan siswa dalam

mempelajari materi statistika dan peluang ini, kami menggunakan metode

pembelajaran problem solving.

a. Pengertian metode pembelajaran problem solving

              Menurut Hunsaker Pemecahan masalah (problem solving )

       didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak

       sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil hasil yang

       diinginkan. Sementara menurut Mu’Qodin mengatakan bahwa problem

       solving adalah merupakan suatu keterampilan yang meliputi kemampuan

       untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah

       dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian
mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang

dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan

suatu tindakan yang tepat. Berdasarkan dari beberapa definisi problem

solving yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

problem    solving   merupakan     suatu    keterampilan   yang meliputi

kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi dan

mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif

sehingga dapat mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapai

sasaran, dengan berbagai cara dan teknik.

       Adapun langkah-langkah lain yaitu menurut konsep Dewey yang

merupakan berpikir itu menjadi dasar untuk problem solving adalah

sebagai berikut:


1.     Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya

masalah.

2.     Masalah itu diperjelas dan dibatasi.

3.     Mencari informasi atau data dan kemudian data itu

diorganisasikan atau diklasifikasikan.

4.     Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-

hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan

untuk diterima atau ditolak.
5.     Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus

      berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat

      sampai kepada kesimpulan.


b. penggunaa metode pembelajaran problem solving pada observasi kedua

di kelas XI IPS2


             Tahapan ke dua observasi pada kelas XI IPS 2 adalah membahas

      materi menggunakan metode problem solving.. Alasan penggunan metode

      problem solving yaitu, dari hasil observasi di tahap pertama, tampak

      bahwa banyak siswa yang bermasalah dalam hal-hal dasar (prasyarat),

      tampak ketidak pahaman siswa dari sebuah soal dan cara mengaplikasikan

      rumus-rumus yang ada. Pada tahap pemberi materi, kami mencoba agar

      siswa dapat lebih aktif dan kreatif, dengan memberi beberapa contoh soal,

      dan meminta mereka mengerjakan


             Dari langkah- langkah problem solving, salah satu cara yang dapat

      digunakan untuk menyelesaikan soal- soal yaitu penyusunan jawaban

      secara sistematis, cara yang pernah diterapkan dibangku SD, penyusunan

      jawaban secara sistematis dengan unsur penulisan ”diketahui, ditanya, dan

      dijawab” dengan cara ini kita dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif.

              Diketahui: berisi tentang informasi atau data- data pendukung dari

              sebuah soal. Dari pengisian initerlihat bagaimana siswa

              memahami unsur- unsur pendukung yang terdapat pada soal.
Ditanya: berisi pertanyaan yang terkandung dari soal, dan

       membatasi masalah ysng menjadi pertanyaan pokok.

       Jawab: berisi hipotesis atau rumusan yang sesuai, yang

       mengandung hubungan antara unsur yang diketahui dan ditanya,

       dan sebagai pemecahan masalah.

       Cara menjawab sistematis ini, yang kadang dilupakan siswa,

sehingga siswa hanya membaca soal tanpa paham makna dari pertanyaan.

Siswa lebih sering mengabaikan satu atau lebih ide yang terkandung

dalam soal, tidak membaca ulang bagian yang sulit, memulai

menyelesaikan soal sebelum membaca tuntas soal tersebut. Maka kami

coba kembalikan kebiasaan baik tersebut. Dengan cara ini, dapat

membuat siswa peka dengan masalah yang dan mencoba berpikir kreatif

untuk menyelesaikan masalah dari hubungan antara data- data yang

diketahui dengan pertanyaan.

       Selain itu, dalam pemberian materi kami mencoba sedikit fokus

pada pemahaman konsep dan materi prasyarat, jadi sebelum memulai

materi pokok dimulai dengan mencari tahu seberapa jauh siswa

memahami tentang relasi, fungsi dan pemetaan, himpunan, kemampuan

dasar berhitung, logika dsn operasi dalam bentuk pecahan,. Karena

menurut kami pengetahuan prasyarat memiliki pengaruh penting agar

siswa dapat memahami materi yang akan dibahas.
c. perbandingan hsil pre test dan post test setelah menggunakan metode

problem solving



      berikut tabel hasil uji kompetensi siswa pada obsrvasi pertama:


                                                         SIMPA
                                     NILAI     RATA-                ANGKA
NO                                                       NGAN
                                     SISWA     RATA                 BAKU
     NAMA SISWA                                          BAKU


1    VICKI MUTIA                     62.5      40.4      14.95      1.48


2    KURNIA SOPYAN                   37.5      40.4      14.95      -0.19


3    M. RIDZKY. A                    37.5      40.4      14.95      -0.19


4    FILMA SEKAR UNI                 37.5      40.4      14.95      -0.19


5    OKI RISMAYANA                   37.5      40.4      14.95      -0.19


6    AHMAD KIKI                      37.5      40.4      14.95      -0.19


7    ISLAIL FAHMI                    37.5      40.4      14.95      -0.19


8    M. ARIF. J                      37.5      40.4      14.95      -0.19


9    LARIL NURUL IMANI               37.5      40.4      14.95      -0.19
10   MUH. IRWAN           37.5   40.4   14.95   -0.19


11   YADI                 16     40.4   14.95   -1.63


12   LUKMANADIANSYAH      37.5   40.4   14.95   -0.19


13   YUNIA ALAMLIA DEWI   37.5   40.4   14.95   -0.19


14   IVO MUSTOFA          37.5   40.4   14.95   -0.19


15   FAIZ KHOERUL NIJAM   37.5   40.4   14.95   -0.19


16   NAZMI NURLAILA       50     40.4   14.95   0.64


17   RIZKA MAULINA        50     40.4   14.95   0.64


18   NUR ISTIQOMAH        50     40.4   14.95   0.64


19   DEVIA ANDRIANI       50     40.4   14.95   0.64


20   RIMA LEDI DAHLIA     50     40.4   14.95   0.64


21   RIRIN AGISTINA A     50     40.4   14.95   0.64


22   AJENG MARYANI        50     40.4   14.95   0.64


23   HENA SETIANI         50     40.4   14.95   0.64


24   HENI AFRIYANTI       50     40.4   14.95   0.64


25   DITA SINTA           50     40.4   14.95   0.64
26   HABIBAH               50     40.4   14.95   0.64


27   FIAN ADHAMEILANO      12.5   40.4   14.95   -1.87


28   RATNA HADYANTI        12.5   40.4   14.95   -1.87


29   JUBAEDAH              12.5   40.4   14.95   -1.87


30   DINI. N               12.5   40.4   14.95   -1.87


31   INDAH NURFATIMAH      12.5   40.4   14.95   -1.87


32   LINA KURNIASARI       12.5   40.4   14.95   -1.87


33   DESY PERTAMA SARI     50     40.4   14.95   0.64


34   RADEN ARIAYOGA        62.5   40.4   14.95   1.48


35   DIAZ. D               37.5   40.4   14.95   -0.19


36   FATWAH SOFYANA        62.5   40.4   14.95   1.48


37   M. LITFI ISMAIL


38   SRI RAIKA             62.5   40.4   14.95   1.48


39   NUR MUTHIA FITRIANI   50     40.4   14.95   0.64


40   KARYA DINATA          50     40.4   14.95   0.64


41   NOVA                  50     40.4   14.95   0.64
42     ANWAR BAHARUDIN




         Rata- rata kelas      : 40.4

        Modus                  : 50

        Simpangan baku         : 14.95


        Jangkauan              : 50


        Nilai terbesar         : 62.5


        Nilai terrkecil        : 12.5


Ket: background kuning= siswa yang mendapat nilai dibawah rata- rata dapat

dilihat dari nilai angka bakunya yang bernilai negative, maka kurang dari rata-

rata.


        Dari data diatas, dengan melihat angka baku yang diperoleh siswa,

menunjukkan prestasi siswa- siswa tersebut. Nilai- nilai siswa banyak yang

berdistribusi didaerah nilai dibawah rata- rata. Terdapat 21 siswa mendapat nilai

dibawah rata- rata. Nilai terbesar 62.5 tidak jauh dari nilai rata- rata kelas.
Berikut tabel hasil uji kompetensi siswa pada observasi kedua:


                              NILAI      RATA-      SIMPANGAN         ANGKA
NO   NAMA SISWA
                              SISWA      RATA       BAKU              BAKU


1    VICKI MUTIA              100        75.37      15.51             1.59


2    KURNIA SOPYAN            90         75.37      15.51             0.94


3    M. RIDZKY. A             60         75.37      15.51             -0.99


4    FILMA SEKAR UNI          60         75.37      15.51             -0.99


5    OKI RISMAYANA            100        75.37      15.51             1.59


6    AHMAD KIKI               80         75.37      15.51             0.30


7    ISLAIL FAHMI             80         75.37      15.51             0.30


8    M. ARIF. J               60         75.37      15.51             -0.99


9    LARIL NURUL IMANI        100        75.37      15.51             1.59


10   MUH. IRWAN               60         75.37      15.51             -0.99


11   YADI


12   LUKMAN ADIANSYAH         80         75.37      15.51             0.30
13   YUNIA ALAMLIA DEWI   60    75.37   15.51   -0.99


14   IVO MUSTOFA          80    75.37   15.51   0.30


15   FAIZ KOERUL NIJA     60    75.37   15.51   -0.99


16   NAZMI NURLAILA       80    75.37   15.51   0.30


17   RIZKA MAULINA        100   75.37   15.51   1.59


18   NUR ISTIQOMAH        80    75.37   15.51   0.30


19   DEVIA ANDRIANI       100   75.37   15.51   1.59


20   RIMA LEDI DAHLIA     80    75.37   15.51   0.30


21   RIRIN AGISTINA A     60    75.37   15.51   -0.99


22   AJENG MARYANI        60    75.37   15.51   -0.99


23   HENA SETIANI         80    75.37   15.51   0.30


24   HENI AFRIYANTI       80    75.37   15.51   0.30


25   DITA SINTA           100   75.37   15.51   1.59


26   HABIBAH              60    75.37   15.51   -0.99


27   FIAN ADHAMEILANO     60    75.37   15.51   -0.99


28   RATNA HADYANTI       60    75.37   15.51   -0.99
29   JUBAEDAH                80     75.37   15.51   0.30


30   DINI. N                 80     75.37   15.51   0.30


31   INDAH N. FATIMAH        80     75.37   15.51   0.30


32   LINA KURNIASARI         60     75.37   15.51   -0.99


33   DESY PERTAMA SARI       80     75.37   15.51   0.30


34   RADEN ARIAYOGA          80     75.37   15.51   0.30


35   DIAZ. D                 60     75.37   15.51   -0.99


36   FATWAH SOFYANA          80     75.37   15.51   0.30


37   M. LITFI ISMAIL         60     75.37   15.51   -0.99


38   SRI RAIKA               100    75.37   15.51   1.59


39   N. MUTHIA FITRIANI      80     75.37   15.51   0.30


40   KARYA DINATA            80     75.37   15.51   0.30


41   NOVA                    60     75.37   15.51   -0.99


42   ANWAR BAHARUDIN         40     75.37   15.51   -2.28




     Rata- rata:          : 75.37

     Modus:               : 80
Simpangan baku:       : 15.51

       Jangkauan             : 60

       Nilai terbesar        : 100

       Nilai terkecil        : 40


       Ket: background kuning= siswa yang mendapat nilai dibawah rata- rata

dapat dilihat dari nilai angka bakunya yang bernilai negative, maka kurang dari

rata- rata.


       Dari data diatas, dengan melihat angka baku yang diperoleh siswa,

menunjukkan prestasi siswa- siswa tersebut. Nilai- nilai siswa banyak yang

berdistribusi diatas nilai rata- rata. Terdapat 16 siswa mendapat nilai dibawah

rata- rata, jumlahnya lebih sedikit dibanding pada observasi pertama. Nilai

terbesar 100.


KESIMPULAN PENYELESAIAN MASALAH:


       Dari hasil kedua observasi tersebut, terlihat jelas nilai siswa di observasi

kedua lebih baik dibanding pada observasi pertama. Nilai rata- rata kelas yang

meningkat membuktikan hasil siswa pada observasi kedua lebih baik. Jika

melihat dari angka baku, angka baku yang diperoleh siswa pada observasi

pertama dan kedua memperoleh peningkatan. 17 siswa mendapat peningkatan

prestasi di observasi kedua, siswa yang mendapat nilai dibawah rata- ratapun

lebih sedikit di observasi yang kedua. Hasil ini membuktikan, penggunaan

metode pembelajaran problem solving pada statistika dan peluang cukup sesuai
sebagai pemecahan masalah kesulitan siswa memahami materi statistika dan

peluang.


           Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan

masing- masing, begitu juga metode problem solving. Tidak semua anak bersikap

aktif dikelas dan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah secara sistematis.

Maka metode ini lebih kami tekan kan untuk mendidik siswa dapat

menyelesaikan soal secara sistematis dan terstruktur, sedangkan untuk

pemahaman konsep- konsep lain, agar tidak terjadi misconcepsi lebih baik

mengunakan metode yang beragam dan tidak monoton, memanfaatkan alat

peraga yang disesuaikan dengan pokok bahasa. Agar siswa daapat lebih mudah

memahami konsep.
BAB III
                             PENUTUP
3.1 Kesimpulan

       Fase observasi dibagi menjadi 3 yaitu pertemuan perencanaan, observasi

kelas dan diskusi balikan. Metode pengumpulan data di bagi dalam 4 metode

yaitu : Observasi, Uji kompotensi dan wawancara. Objek observasi adalah

kesulitan siswa dalam mempelajari matematika “statistika dan peluang. Subjek

observasi adalah siswa kelas XI IPS 2 dan beberapa siswa kelas XI IPA.


       Hasil pengolahan data, terdapat banyak faktor penyebab siswa kesulitan

dalam belajar matematika. Jenis-jenis kesulitannyapun banyak contohnya :

kesulitan   siswa   memahani   konsep-konsep     dasar   dan   kesulitan   siswa

menyelesaikan soal berstruktur. Cara penyelesaian masalah kami menyarankan

metode Problem solving sebagai metode pembelajaran untukkesulitan siswa

dalam menelesaikan soal berstruktur.


3.2 Saran dan Kritik


       Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak

kekurangan dan jauh dari nilai sempurna, maka kami dengan tangan terbuka dan

ucapan terima kasih untuk setiap saran dan kritik yang membangun dari para

pembaca.
DAFTAR PUSTAKA


Noormandiri, BK, Drs Mpd. Dkk. Matematika untuk Kelas 2A. Jakarta :

Erlangga(2007).


Johanes, M.Pd. S.Pd. dkk kompetensi Matematika 2A. Jakrta:Yudistira (2007).


Ruseffendi,   S.Pd.     Mcs.   PhD.    Pengantar   Kepada    Membantu    Guru

Mengembangkan         Kompetensinya   dalam   Pengajaran    Matematika   untuk

Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito (2006).


Trianto M.Pd. Panduan Lngkap Penelitian Tikndakan Kelas (Classroom Action

Research) Teori dan Prakik. Jakarta:Prestasi Pustaka Karya.(2011)


Supraptinah, Umi dkk. Matematika Inovatif 2 Konsep dan Aplikasi.Jakarta : PT.

3 Serangkai Putra Mandiri.(2009)


Widddihartanto, Rachmadi MA. Diagnosis Kesulitan Belajar SMP dan Alternatif

Proses Remidi. Yogyakarta : Pusat Perkembangsn dan Pemberdayaan Pendidikan

dan Tenaga Kpependidikan Matematika. (2008)


http://eduklinik.info/category/fun-math/
1. SALAH SATU HASIL PRETEST STATISTIKA DAN PELUANG
2. SALAH SATU HASIL POSTEST STATISTIKA DAN PELUANG
3. ANGKET PENDAPAT SISWA TENTANG OBSERVASI
4. CONTOH SOAL PADA PRE TEST
5. CONTOH SOAL PADA POST TEST

                                   SOAL POST TEST

                UJI KOMPETENSI STATISTIKA DAN PELUANG II


Nama:

Kelas:



Jawablah pertanyaan dalam tabel ini, disertai cara pada kolom yang telah
disediakan!.

Soal                                                 Penyelesaian          Jawaban

      1. Rataan hitung nilai ulangan statistika 10
         orang siswa adalah 6.25, jika ditambah
         dengan nilao seorang anak baru
         rataannya menjadi 6.4. Tentukan nilai
         seorang anak baru tersebut!
             a. 7,9
             b. 8
             c. 6,9
             d. 6,4


    2. Berapakah rata- rata, median, modus
       dari data berikut?
 Nilai        Frekuensi

 40              2

 50              7

 60              10

 70              6

 80              11

 90              4
a.   65;70;70
b.   66; 65; 70
c.   66; 70; 70
d.   67; 65; 70


3. Pelemparan 1 buah dadu sebanyak 50
   kali, berapakah frekuensi harapan
   muncul mata dadu genap?
        a. 25       c. 20
        b. 35       d. 40




4. Perhatikan diagram batang berikut, dan
   tentukan nilai modusnya!

     30

     25

     20

     15

     10

     5

     0
          4,5- 9,5   9,5-   14,5-   19,5-   24,5-   29,5-
                     14,5   19,5    24,5    29,5    34,5

.

       a. 22
       b. 21
       c. 19
       d. 20
5. Dalam suatu ulangan Matematika,
   setiap siswa diwajibkan menjawab 5
   soal dari 8 soal yang tersedia. Berapa
   banyak pilihan untuk menjawab soal?
       a. 56
       b. 28
       c. 6720
       d. 40
6. FOTO- FOTO KEGIATAN OBSERVASI PERTAMA DI KELAS XI IPS 2
7. FOTO- FOTO KEGIATAN OBSERVASI KEDUA DI KELAS XI IPS 2
8. FOTO KEGIATAN DISKUSI BERSAMA SISWA GABUNGAN KELAS XI IPA

More Related Content

What's hot

Matematika 2 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 2
Matematika 2 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 2Matematika 2 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 2
Matematika 2 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 2Setiadji Sadewo
 
Bahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurusBahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurusHannisaNurdini
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
PECAHAN SENILAI (Moragati)
PECAHAN SENILAI (Moragati)PECAHAN SENILAI (Moragati)
PECAHAN SENILAI (Moragati)Neni Susanti
 
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunankumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunansiska sri asali
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
 
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada PecahanLKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada PecahanAlorka 114114
 
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulatLks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulatAndriani Widi Astuti
 
Gemar Matematika 3 Untuk SD dan MI kelas III
Gemar Matematika 3 Untuk SD dan MI kelas III Gemar Matematika 3 Untuk SD dan MI kelas III
Gemar Matematika 3 Untuk SD dan MI kelas III Setiadji Sadewo
 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiMartiwiFarisa
 
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...kreasi_cerdik
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulatEman Mendrofa
 
Senang Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas 2
Senang Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas 2Senang Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas 2
Senang Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas 2Setiadji Sadewo
 
Pendekatan problem solving
Pendekatan problem solvingPendekatan problem solving
Pendekatan problem solvingUmmi Rachmawati
 
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Bang Jon
 
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013AYU Hardiyanti
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 

What's hot (20)

RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1
 
Matematika kelas 2 - tri dayat
Matematika kelas 2  - tri dayatMatematika kelas 2  - tri dayat
Matematika kelas 2 - tri dayat
 
Matematika 2 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 2
Matematika 2 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 2Matematika 2 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 2
Matematika 2 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 2
 
Matematika untuk kelas 2 - fatkul anam
Matematika untuk kelas 2  - fatkul anamMatematika untuk kelas 2  - fatkul anam
Matematika untuk kelas 2 - fatkul anam
 
Bahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurusBahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurus
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
PECAHAN SENILAI (Moragati)
PECAHAN SENILAI (Moragati)PECAHAN SENILAI (Moragati)
PECAHAN SENILAI (Moragati)
 
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunankumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada PecahanLKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
 
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulatLks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
 
Gemar Matematika 3 Untuk SD dan MI kelas III
Gemar Matematika 3 Untuk SD dan MI kelas III Gemar Matematika 3 Untuk SD dan MI kelas III
Gemar Matematika 3 Untuk SD dan MI kelas III
 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
 
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
 
Senang Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas 2
Senang Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas 2Senang Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas 2
Senang Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas 2
 
Pendekatan problem solving
Pendekatan problem solvingPendekatan problem solving
Pendekatan problem solving
 
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
 
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
 

Similar to OBSERVASI STATISTIKA

137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02Smile Honay
 
Kelas09 pegangan mtk-wagiyo
Kelas09 pegangan mtk-wagiyoKelas09 pegangan mtk-wagiyo
Kelas09 pegangan mtk-wagiyoNurdin Al-Azies
 
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esKelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esfitriana416
 
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esKelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esFahreniega
 
Matematika SMP Kelas 9
Matematika SMP Kelas 9Matematika SMP Kelas 9
Matematika SMP Kelas 9sekolah maya
 
SMP-MTs kelas09 pegangan belajar matematika wagiyo sri susanto
SMP-MTs kelas09 pegangan belajar matematika wagiyo sri susantoSMP-MTs kelas09 pegangan belajar matematika wagiyo sri susanto
SMP-MTs kelas09 pegangan belajar matematika wagiyo sri susantosekolah maya
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaJasmin Jasin
 
3 modul-himpunan
3 modul-himpunan3 modul-himpunan
3 modul-himpunanardita89
 
SMP-MTs kelas07 pegangan belajar matematika wagiyo surati irine
SMP-MTs kelas07 pegangan belajar matematika wagiyo surati irineSMP-MTs kelas07 pegangan belajar matematika wagiyo surati irine
SMP-MTs kelas07 pegangan belajar matematika wagiyo surati irinesekolah maya
 
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)Novriheriyani
 
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsiAplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsiQonitha Amalia
 
Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)Dia Cahyawati
 
SMP-MTs kelas09 smk mahir matematika non teknologi agus erens pratikno bayan
SMP-MTs kelas09 smk mahir matematika non teknologi agus erens pratikno bayanSMP-MTs kelas09 smk mahir matematika non teknologi agus erens pratikno bayan
SMP-MTs kelas09 smk mahir matematika non teknologi agus erens pratikno bayansekolah maya
 
Pembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran Matematika RealistikPembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran Matematika RealistikMade Rai Adnyana
 

Similar to OBSERVASI STATISTIKA (20)

137163469 pkp-pgsd-2
137163469 pkp-pgsd-2137163469 pkp-pgsd-2
137163469 pkp-pgsd-2
 
137163469 pkp-pgsd-2
137163469 pkp-pgsd-2137163469 pkp-pgsd-2
137163469 pkp-pgsd-2
 
137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
 
20080726142651
2008072614265120080726142651
20080726142651
 
Kelas09 pegangan mtk-wagiyo
Kelas09 pegangan mtk-wagiyoKelas09 pegangan mtk-wagiyo
Kelas09 pegangan mtk-wagiyo
 
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esKelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
 
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esKelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
 
Matematika SMP Kelas 9
Matematika SMP Kelas 9Matematika SMP Kelas 9
Matematika SMP Kelas 9
 
SMP-MTs kelas09 pegangan belajar matematika wagiyo sri susanto
SMP-MTs kelas09 pegangan belajar matematika wagiyo sri susantoSMP-MTs kelas09 pegangan belajar matematika wagiyo sri susanto
SMP-MTs kelas09 pegangan belajar matematika wagiyo sri susanto
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
 
3 modul-himpunan
3 modul-himpunan3 modul-himpunan
3 modul-himpunan
 
KALKULUS
KALKULUSKALKULUS
KALKULUS
 
SMP-MTs kelas07 pegangan belajar matematika wagiyo surati irine
SMP-MTs kelas07 pegangan belajar matematika wagiyo surati irineSMP-MTs kelas07 pegangan belajar matematika wagiyo surati irine
SMP-MTs kelas07 pegangan belajar matematika wagiyo surati irine
 
Matematika SMP 7
Matematika SMP 7Matematika SMP 7
Matematika SMP 7
 
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
 
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsiAplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
 
Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)
 
SMP-MTs kelas09 smk mahir matematika non teknologi agus erens pratikno bayan
SMP-MTs kelas09 smk mahir matematika non teknologi agus erens pratikno bayanSMP-MTs kelas09 smk mahir matematika non teknologi agus erens pratikno bayan
SMP-MTs kelas09 smk mahir matematika non teknologi agus erens pratikno bayan
 
Pembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran Matematika RealistikPembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran Matematika Realistik
 
1.bagian awal
1.bagian awal1.bagian awal
1.bagian awal
 

Recently uploaded

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 

Recently uploaded (20)

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 

OBSERVASI STATISTIKA

  • 1. Laporan Hasil Observasi di SMA Negeri 3 Karawang Disusun Untuk Mememnuhi Tugas Kapita Selekta II Dosen : Rafiq Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. DISUSUN OLEH: Dayat 11510439 Lamrona Limbong 11510370 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI BANDUNG Jalan Jenderal Sudirman Cimahi, 40526 telp. +62 (22)6658680
  • 2. ABSTRAK Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi salah satu kebutuhan system dan melatih penalaran. Selain itu, matemaika adalah saran berpikir logis, sistematis dan konsisten. Dalam mempelajari matematika, banyak siswa yang hanya menerima begitu saja pelajaran tanpa mempertanyakan mengapa dan untuk apa matematika diajarkan. Tidak jarang muncul pendapat bahwa matematika adalah pelajaran yang hanya memusingkan siswa, sehinga pembelajaran dikelas tidak menghasilkan aspek- aspek pembelajaran matematika. Aspek- aspek pembelajaran matematika diantaranya; pemahaman konsep, pembuktian, keterampilan, algoritma, penyelesaian soal, pemahaman ruang apresiasi, dan keterampilan psikomotorik. Statistika dan peluang adalah salah satui bab yang dipelajari dibangku XI SMA, dan merupakan cabang ilmu matematika yang sangat luas penerapannnya, yang cukup banyak berperan pada cabang ilmu lain. Statistika dan peluang kadang terlihat sullit, karena statistika dan peluang adalah materi pelajaran matematika yang berkaitan dengan konsep abstrak, sehingga membutuhkan daya nalar yang tinggi. Maka penulis memilih materi statistika dan peluang sebagai tema dalam observasi ini.
  • 3. Observasi dilakukan dalam 4 metode pengumpulan data yaitu, observasi langsung pada saat pemberian materi, pemberian test uji kompetensi (pre test dan post test), wawancara dan angket. Setelah melakukan observasi di SMA Negeri 3 Karawang pada kelas XI, penulis menarik beberapa kesimpulan, bahwa kesulitan siswa dalam memahami materi statistika dan peluang antara lain; Kesulitan dalam memahami materi prasyarat. ► kesulitan siswa mentukan ruang sample dan ruang kejadian (menggunakan pemahaman materi himpunan). ► Beberapa siswa sulit memahami arti ! (faktorial). Kesalahan konsep (misconception)/ kesulitan siswa memahami konsep. ► Banyak siswa yang masih sulit membedakan kejadian yang termasuk combinasi dan permutasi. ► Banyak siswa yang masih sulit menyelesaikan operasi permutasi dan combinasi. ► kesulitan siswa dalam mengerjakan soal komplemen suatu kejadian. ► kesulitan siswa dalam membedakan data tunggal dan data kelompok. ► kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal kejadian majemuk. Kurangnya pengetahuan berstruktur ► Kesulitan siswa mengaplikasikan rumus data kelompok
  • 4. ► Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal pengayaan atau soal dalam bentuk soal cerita. Dalam tahapan observasi yang kedua, penulis melakukan pemberian materi sebelum uji kompetensi kedua (post test) dengan metode pembelajaran ’problem solving’ agar hasil belajar siswa memenuhi aspek- aspek pembelajaran matematika yang telah disebutkan diatas.
  • 5. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas berkat dan karunia-Nya kami memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini . Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih penalaran. Selain itu matematika adalah sarana berpikir dalam menentukan dan mengembangkan teknologi bahkan matematika merupakan metode berpikir logis, sistematis, dan konsisten. Namun sebagian besar siswa memandang bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membingungkan. Makalah ini berisi tentang observasi yang kami lakukan di SMA Negeri 3 Karawang khususnya kelas XI dengan membahas “kesulitan siswa memahami statistika dan peluang”, beberapa buku yang kami gunakan sebagai sumber pendukung penyusunan makalah ini antara lain: Matematika Untuk Kelas XI, Kompetensi Matematika 2A, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Research), Matematika Inovativ 2 Konsep dan Aplikasi, Diagnosis Kesulitan Belajar SMP dan Alternatif Proses Remidi, Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pngajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Dalam makalah ini selain membahas tentang kesulitan siswa memahami materi statistika dan peluang, kami juga mencoba melakukan sebuah metode pembelajaran “problem solving” yang bisa digunakan sebagai pemecahan masalah dalam kesulitan siswa dalam memahami statistika dan peluang.
  • 6. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari nilai sempurna, maka kami dengan tangan terbuka dan ucapan terima kasih untuk setiap saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Tujuan utama penulisan makalah ini, untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta II, dan mudah- mudahan dapat memberi manfaat dan pengetahuan baru untuk setiap pembaca. Cimahi, Penulis
  • 7. DAFTAR ISI ABSTRAK.......................................................................................................... i KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv DAFTAR ISI....................................................................................................... vi BAB1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang....................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah............................................................... 2 1.3 Perumusan Masalah................................................................ 3 1.4 Tujuaan Penelitian ................................................................. 3 1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis ............................................ 4 BAB 2 ISI ........................................................................................................... 5 2.1 Waktu dan Tempat Observasi........................................................... 5 2.2 Pelaksanaan Observasi...................................................................... 7 2.3 Hasil dan Pembahasan Observasi..................................................... 14 2.4 Penyelesaian Masalah.................................................................... 24 BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 37 3.1 Kesimpulan................................................................................... 37 3.2 Saran dan Kritik ............................................................................ 37
  • 8. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 38 LAMPIRAN Surat ijin observasi Data hasil uji kompetensi 1 (pre test) Data hasil uji kompetensi 2 (post test) Contoh hasil pekerjaan siswa pre test dan post test Angket/ Pendapat siswa Tentang Observasi Foto- foto pelaksanaan observasi
  • 9. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang “Matematika merupakan mata pelajaran yang sukar untuk diajarkan ataupun untuk di pelajari”. Pendapat itu dikemukan oleh Cockcroft dalam buku “Mathematics Count” (HMSO, 1991) yang menyatakan “mathematics is a difficult subject both to teach and to learn” dengan beberapa alasan : a). matematika merupakan sebuah mata pelajaran yang sangat hirarkis, sehingga hampir setiap materi yang diajarkan akan merupakan prasyarat untuk materi berikutnya, dan itu berarti apabila suatu materi prasyarat tidak dipahami, maka seorang pelajar akan sangat dan sulit untuk memahami materi berikutnya. b). beragamnya kecepatan pelajar atau siswa dalam memahami materi atau konsep yang diajarkan oleh guru. Berhitung atau matematika adalah pelajaran sulit dan menakutkan, bahkan baru mendengar kata “matematika” pun banyak orang yang lebih dulu mengerutkkan dahi, tak heran jika sejak dulu bimbingan belajar maupun les privat matematika banyak diminati, semua bertujuan agar anak-anak bisa lebih mudah memahami matematika dan tidak lagi menganggapnya sebagai “monster” yang menakutkan.
  • 10. Jika dibandingkan dengan cabang matematika yang lain, satistika bisa dibilang merupakan cabang yang termudah. Namun demikian statistika merupakan cabang ilmu yang paling luas penerapannya dibanding yang lain. Kajian tentang statistika dimulai oleh seorang berkebangsaan Inggris, Jhon Graunt (1620-1674) ketia ia sedang mengumpulkan dan mempelajari cacatan kematian diberbagai kota di Inggris. Dia tertarik pada adanya pola yang dia temukan, bukannya ketidak teraturan dari kematian individual. Adolph Quetelet (1796-1874) seorang ahli astronomi dari Belgia mengemukakan bahwa dengan menggunakan teknik-teknik dari teori peluang, ia dapat memprediksi tingkat kriminalitas dan tingkat kematian dalam 1 tahun. Prediksi ini ternyata serupa dengan pengguna peluang pada sample yang di ambil dari kantong. Peristiwa ini menunjukan bahwa adanya keterkaitan erat antara statistika dan teori peluang. Statistika dan peluang banyak di pelajari atau diterapkan bukan saja dalam ilmu matematika, maka dalam observasi yang kami lakukan mengambil subjek materi satistika dan peluang karena penting untuk setiap siswa memahami satistika dan peluang. 1.2 Identifikai Masalah Kesulitan belajar matematika sudah menjadi hal biasa bagi beberapa orang, dalam makalah ini kami coba menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan kesulitan siswa dalam belajar matematika khususnya satistika dan peluang.
  • 11.  Apa saja faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa?  Apa saja contoh kesulitan siswa dalam memahami statistika dan peluang?  Bagai mana penyelesaian kesulitan siswa dalam satistika dan peluang?  Apa langkah-langkan observasi?  Bagaimana hasil observasi? 1.3 Perumusan Masalah Dari beberapa masalah yang dibahas dalah makalah ini, masalah utama yang akan dibahas adalah apa kesulitan siswa dalam memahami statistika dan peluang. 1.4 Tujuan Penelitian Tujian dalam penulisan makalah ini adalah agar mengetahui faktor- faktor penyebab kesulitan belajar, Mengetahui contoh kesulitan belajar dalam materi satistika dan peluang, Mengetahui langkah-langkah penyelesaian masalah dalam kesulitan belajar satistika dan peluang, Mengetahui langkah-langkah dan hasil observasi. 1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis Dari hasil observasi, banyak hal-hal yang menjadi sesulitan siswa dalam mempelajari satistika dan peluang, salah satunya kesulitan siswa dalam memahami konsep (miskonsepsi) dan kesulitan siswa dalam
  • 12. penyelesaian soal berstruktur. Untuk kesulitan siswa dalam memahami konsep, dibutuhkan keakifan guru untuk mencari metode pembelajaran agar tidak terjadi miskonsepsi. Sedangkan untuk kesulitan siswa dalam penyelesaian soal berstruktur, metode pembelajaran problem Solving dapat menjadi metode yang cocok, dimana siswa diajarkan untuk mulai dengan memahami pertanyaan nengetahui poin-poin pendukung dan rumus yang digunakan atau cara penyelesaian.
  • 13. BAB II ISI 2.1 Lokasi dan waktu observasi Observasi di laksanakan di SMA Negeri 3 Karawang dengan ruang sample kelas XI IPS 2 dan beberapa siswa XI IPA. Waktu observasi dimulai pada tanggal 16 Mei 2012 dan berakhir pada tanggal 24 Mei 2012 Berikut ini table waktu dan kegiatan observasi Tanggal/hari Kelas/lokasi Kegiatan Rabu, 16-05-12 Ruang kep.sek  Meninta ijin observasi ke kepala sekolah  Perkenalan Sabtu 19-05-12 Kelas XI IPS 2  Pengulasan materi secara singkat  Uji kompetensi (Pre test)  Permainan matematika  Pembahasan singkat
  • 14. Selasa 22-05-12 Sekitar kelas XI  Wawncara singkat IPA (1,2 dan 3) tentang statistika dan peluan.  Wawncara singkat Sekitar kelas XI Rabu 23-05-12 tentang statistika dan IPA (4,5 dan 6) peluan. Kelas Xi IPS 2 Kamis 24-05-12  Pembahasan materi atau hasil pre test  Uji kompetensi II (post test)  Permainan matematika  Angket observasi  Diskusi tentang soal- soal statistika dan peluang.
  • 15. 2.2. Pelaksanaan Observasi 2.2.1 Subjek dan objek observasi Objek observasi adalah mengetahui kesulitan siswa dalam mempelajari materi statistika dan peluang. Materi statistika dan peluang dipelajari di bangku kelas XI SMA, maka observasi ini mengambil subjek siswa kelas XI SMA Negeri 3 Karawang. Dibagi dalam 2 ruang sempel, yaitu ruang sempel kelas XI IPS dan gabungan siswa dari beberapa kelas XI IPA. 2.2.2 Rencana observasi Materi peluang dan statistika yang dipelajari dibangku XI SMA, IX SMA di bagi dua jurusan IPA dan IPS, kedua jurusan memliki standar kompetensi dasar yang sama, tapi bentuk pengayaan soal berbeda. Maka kedua jurusan pasti memiliki kesulitan yang berbeda. Oleh sebab itu, observasi dilakukan dalam dua ruang sample. Pertama dengan objek observasi yang sama, berpusat pada subjek kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Karawang, dengan ruang sample XI IPS. Observasi dilakukan dalam beberapa hari. Di mulai dengan kegiatan pengulasan materi dan prasyarat “Statistika dan Peluang”, melakukan evaluasi diagnosis, penilaian hasil uji kompetensi sambil memberi beberapa permainan matematika.
  • 16. Sebelum masuk pada observasi ke dua, melakukan penelitian dan analisis hasil uji kompetensi dasar. Pada observasi ke dua, membahas hasil uji kompetensi pada observasi pertama, melakukan uji kompetensi kedua, dan memberi beberapa permainan matematika agar tidak membosankan. Kedua dengan objek observasi yang sama, mengambil subjek kelas XI IPA, dengan ruang sample khusus gabungan dari beberapa siswa kelas XI IPA, kegiatan pada tahap ini yaitu melakukan wawancara singkat dengan siswa kelas XI IPA, dan meminta waktu mereka untuk berkumpul pada satu hari, untuk diskusi dan mencoba beberapa jenis soal dan penyelesaian. 2.2.3 Metode pengumpulan data Pengumpulan data pada kedua ruang data sample yang berbeda dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :  Test evaluasi diagnosis (uji kompetensi). Uji kompetensi yang diberikan pada siswa dalam bentuk soal pilihan ganda dengan cara penyelesaian, agar dapat menilai tingkat pemahaman dan penguasaan konsep siswa tentang materi statistika dan peluang. Pemberian test dilakukan dua kali, yaitu sebelum proses pembelajaran dengan pelaksana observasi (Pre test), dengan
  • 17. mengandalkan pengetahuan siswa setelah mempelajari materi tersebut pada semester 1. (Post test) atau test produk untuk mengetahui kemampuan keterampilan pada siswa setelah mendapat proses pembelajaran untuk materi-materi yang di anggap sulit oleh siswa.  Observasi Mengamati aktifitas siswa pada saat pembahasan materi awal observasi dan saat proses pembelajaran (Pembahasan materi yang dianggap sulit) pada observasi kedua. Untuk menilai kesalahan konsep, penguasaan pengetahuan prasyarat dasar, dilakukan dengan pendekatan pada siswa saat mengerjakan contoh- contoh soal.  Wawancara dan diskusi Metode pengumpulan data pada ruang sample kedua dengan subjek kelas XI IPA, dilakukan dengan wawancara langsung dan diskusi. Wawancara dilakukan di jam-jam istirahat dalam beberapa hari dengan siswa dari kelas yang berbeda-beda sebagai sample. Kegiatan wawancara, dilakukan dengan membahas secara singkat materi-materi statistika dan peluang, dan meminta siawa mendeskripsikan arti atau pemahaman beberapa rumus. Meminta siswa memberi komentar tentang kesulitan yang mereka alami dalam mempelajari statistika dan peluang. Setelah melakukan beberapa kali wawancara dengan siswa kelasXI IPA, meminta beberapa orang untuk menyempatkan waktu pada
  • 18. tanggal setelah jam pelajaran usai untuk diskusi singkat membahas beberapa contoh soal.  Angket Pada tahap akhir dengan ruang sample kelas XI IPS 2, diberikan angket dengan dua butir soal yaitu mendeskripsikan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa dalam belajar statistika dan peluang, dan mendeskripsikan pendapat mereka tentang observasi. 2.2.4 Teknik analisis data a. Teknik nalisis data dari ruang sample kels XI IPS 2 Setelah uji kometensi pada observasi pertama (pre test) menilai tingkat kesulitan soal-soal dengan rumus : Maka dari 8 butir soal pada pre test, berikut inni susunan soal dan tingkat kesulitan soal dari 8 butir soal pada uji kompetensi awal (pre test). 1. Materi Peluang (Komplemen suatu kejadian) 21 orang menjawab benar dari 40 siswa = 52.5%. 2. Materi Frekuensi Harapan 16 orang menjawab benar dari 40 siswa = 40%. 3. Data Kelompok (Modus) 4 orang menjawab benar dari 40 siswa = 9.75%
  • 19. 4. Combinasi Tak ada yang benar. 5. Permutasi 5 orang menjawab benar dari 40 siswa = 12.5% 6. Pengayaan materi data tunggal Tak ada yang benar. 7. Table distribusi frekuensi (menentukan modus,rata-ratadan median) 12 orang menjawab benar dari 40 siswa = 30% 8. Data Tunggal 21 orang menjawab benar dari 40 siswa = 52.5% Berikut adalah kategori tingkat kesukaran butir soal menurut Thorndike and hagen. Persentasi jawaban benar Tingkat kesukaran <30% Sangat sukar 30%-40% Sukar 40%-84% Sedang 85-90% Mudah >90% Sangat mudah Berdasarkan kategori tersebut, berikut tingkat kesukaran butir soal pada Uji Kompetensi I No Soal Persentase Jawaban Tingkat Kesukaran Benar 1 52.5% Sedang 2 40% Sukar 3 9.75% Sangat sukar 4 0% Sangat sukar 5 12.5% Sangat sukar
  • 20. 6 0% Sangat sukar 7 30% Sukar 8 52% Sedang Dari hasil diatas maka pada observasi ke dua dalam uji kompetensi berpatok pada soal yang terlihat sulit untuk siswa, dan beberapa soal yang 50% sudah di kuasai tapi dalam penyelesaian maslih mengalami salah konsep. Maka uji kompetensi ke dua (post tets) menampilkan butir soal dengan materi sebagai berikut : No. 1 Pengayaan materi data tunggal No. 2 Tabel distribusi frekuensi (menentukan median, modus dan rataan) No. 3 Frekuensi harapan No. 4 Data kelompok (Modus) No. 5 Combinasi/Permutasi Setelah memberi uji kompetensi kedua dilakukan perbandingan hasil dari kedua uji kompetensi dan menilai sudahkah siswa memahami konsep sebenarnya dari materi- materi yang dianggap sulit. b. Teknik analisis data dari ruang sample XI IPA Dengan melalui wawancara singkat dan meminta siswa menjelaskan sejauh mana hal yang merreka ketahui tentang statistika dan peluang, meminta siswa mendeskripsikan kesulitan – kesulitan yang mereka alami saat mempelajari statistika dan peluang. Meminta siswa menyebutkan materi apa saja yang menjadi materi prasyarat dalam mempelajari statistika dan peluang. Mengambil kesimpulan dari hasil wawancara dan melakukan diskusi singkat dengan siswa-
  • 21. siswa tersebut membahas beberapa bentuk soal yang berhubungan dengan hasil kesimpulan wawancara. c. Teknik Analisis Data dari kedua sample Pada saat berjalannya observasi, menyediakan buku kecil untuk mencatat kemampuan dan keterampilan siswa pada proses pembelajatan dan diskusi dengan siswa serta mencacat kesalahan konsep yang diketahui siswa. Teknik ini dilakukan pada ke dua sample. 2.3 Hasil observasi dan pembahasan Setelah selesai melakukan observasi dan mengolah data, berikut hasil observasi dan pembahasan. Matematika merupakan sarana berpikir dalam menentukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika merupakan metode berpikir logis, sistematis dan konsisten. Namun masih banyak siswa yang mengangap bahwa matematika tidak lebih sekedar menghitung rumus dan angka yang mengakibatkan motivasi belajar siswa menjadi sulit tumbuh. Statistika dan peluang, materi ini kadang terlihat sulit, karena statistika dan peluang adalah pelajaran matematika yang berkaitan dengan konsep abstrak, sehingga membutuhkan daya nalar yang tinggi. Kesulitan siswa dalam mempelajari statistika dibagi menjadi dua yaitu dengan ruang sample kelas XI IPS2 dan ruang sample kelas XI IPA. Dari hasil observasi dikedua ruang sample membuktikan bahwa tingkat kesulitan antara kedua ruang sample untuk materi statistika berbeda-beda.
  • 22. Kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari materi statistika dan peluang dapat di sebabkan oleh beberapa hal; contohnya : Tidak mampu membaca atau imajinasi, mengintgrasikan pengetahuan dan pengalaman terutama dalam memahami contoh soal cerita. Kurang mampu mencerna sebuah fenomena abstrak . Pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar siswa. Metode pengajaran yang digunakan tidak cocok untuk siswa, atau tidak membuat siswa berfikir kreatif. Sebelum masuk dalam penilaian kesulitan siswa, perlu diketahui terlebih dahulu kompetensi dasar dan standar kompetensi, sebagai berikut: BAB Statistika dan Peluang Kompetensi dasar :  Membaca data dalam bentuk table dan diagram batang, garis, lingkaran dan ogive.  Menyajikan data dalam bentuk table dan diagram batang, garis, lingkatan,ogive serta penafsirannya.  Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak dan ukuran penyebaran data dan penafsirannya.  Mengggunakan aturan perkalian, permutasi, combinasi dalam pemecahan masalah.  Menentukan ruang sample suatuu percobaan.  Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsirannyha.
  • 23. Standar Kompetensi : ` Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan maslah. Siswa yang sudah memahami kompetensi dasar dan standar kompetensi, tentu tidak akan mengalami kesulitan. Sedangkan jika siswa masih merasa kurang disalah satu kompetensi dasar, maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan untuk memahami semua kompetensi dasar dan salah satu sub topic bab statistika dan peluang. Maka dari kompetensi dasar dan standar kompetensi inilah berawal pembuatan jenis soal untuk uji kompetensi (pre test). Dari hasil pre test, observasi langsung, angket siswa dan wawancara singkat, diperoleh hasil observasi kesulitan siswa dalam materi statistika dan peluang sebagai beriku : 2.3.1 Pemahaman materi prasyarat Peluang merupakan salah satu materi prasyarat untuk dapat menguasai satistika, dan untuk peluang salah satu meteri prasyaratnya adalah pemetaan atau relasi, himpunan, logika dan operasi dalam bentuk pecahan. Jika siswa kurang memahami materi prasyarat tersebut, tentu siswa akan merasa kesulitan untuk memahami materi statistika dan peluan pada kelas XI IPS 2.
  • 24. Beberapa siswa merasa kesulitan menentukan ruang sample dan kejadian, contoh : menunjukan bahwa siswa masih sulit untuk menentukan ruang sample dan kejadian.  Beberapa siswa belum memahami arti ! (Faktorial) yang merupakan bagian syarat agar dapat menyelesaikan combinasi dan permutasi (Gambar sample II) dari gambar diatas, terlihat bagai mana siswa tidak memahami arti ! (Faktorial) dan cara penyelesaiannya. 2.3.2 Kesalaha konsep (Misconception) kesulitan siswa memahami konsep Belajar konsep adalah belajar tentang apakah sesuatu itu, konsep dapat dipandang sebagai abstraksi pengalaman-pengalaman yang melibatkan contoh- contoh tentang konsep itu.
  • 25.  Banyak siswa yang masih sulit membedakan kejadian yang termasuk combinsi atau permutasi, contoh Gambar sample 3. Dari contoh ini, siswa paham bagaimana mengoprasikan combinasi, tapi siswa tidak paham konsep dasar pengertian atau perbedaan dari combinasi dan permutasi. Hal ini yang menjadi salah satu tingkat kesulitan tertinggi dari siswa diruang sample XI IPS 2 dan XI IPA.  Banyak siswa yang masih tidak dapat menyelesaikan operasi permutasi dan combinasi. Kesulitan ini termasuk kesalahan atau kesulitan memahami konsep, karena kebanyakan siswa hanya menghapal rumus tanpa bisa menyelesaikan bentuk operasi. a. hasil salah ssat siswa dikelas XI IPS 2
  • 26. b. hasil salah satu siswa saat diskusi bersama siswa XI IPA Gambar diatas adalah hasil seorang siswa yang menunjukan dia cukup paham algoritma, penulisan operasi tapi tidak bisa menjabarkan arti dari algoritma tersebut. Ini dikarenakan cara belajar yang hanya menghapal rumus tanpa tahu arti rumus tersebut.  Kesulitan mengerjakan komplemen suatu kejadian dikarnakan tidak memahami arti peluang hal ini didapat dari hasil observasi saat pembahasan materi, siswa tidak tahu kisaran nilai peluang. 1. 0< P(E)<1,untuk setiap E. Dimana nilai peluang terbesar adalah 1(pasti) dan terkecil adalah0 (tidak mungkin terjadi). 2. P (S)=1, Peluang untuk ruang sample bernilai satu atau pasti terjadi.
  • 27.  Kesulitan siswa membedakan data kelompok atau data tunggal Kesulitan ini hanya dialami oleh siswa pada ruang sample XI IPS 2, siswa tidak paham membedakan data tunggal dan data kelompok. Contoh Cukup mengejutkan ketika sempat banyak siswa yang mengerjakan soal diatas dengan rumus data kelompok, ternyata pada kelas ini siswa suit membedakan data tunggal atau data kelompok karena terkecoh bentuk soal, soal tersebut adalah data tunggal dalam table frekuensi, tetapi banyak siswa yang mengira itu adalah data kelompok karena terbiasa menemukan bentuk soal data tunggal tidak dalam bentuk tabel. Dan mengambil kesimpulan bahwa data dalam bentuk tabel adalah data kelopmok. Selain itu hal ini juga menunjukan siswa tidak paham dengan rumus tersebut.
  • 28.  Kesulitan siswa menyelesaikan soal kejadian majemuk Kesulitan ini terlihat ketika melakunan wawancara dengan kelas XI IPA, banyak siswa yang tidak dapat membedakan kejadian saling lepas atau saling bebas dan kejadian bersyarat tidak saling bebas. 2.3.3 Kurangnya pengetahuan terstruktur Hal ini sudah menjadi salah satu masalah dari kebanyakan siswa, ketika pengayaan atau aplikasi rumus dihubungkan dengan soal yang membutuhkan daya nalar yang tinggi. Berikut beberapa kesulitan siswa yang berhubungan dengan pengetahuan terstruktur dari hasil observasi.  Siswa kesulitan mengoeprasikan rumus data kelompok dengan bentuk soal diagram. Contoh a. hasil salah seorang siswa di kelas IX IPS2
  • 29. b. Hasil siswa saat diskusi bersama anak IX IPA Dari gambar a (hasil siswa IX IPS2 siswa hanya menarik kesimpulan dari pertanyaan “berapa modus data tersebut” dengan menulis rumus modus tanpa dilanjutkan, hal ini menunjukan kurangnya pemahaman siswa dari apa yang diketahui, yang ditanyakan dan hubungan antara yang diketahui dan ditanyakan. Dari ke 40 siswa pada pre test hampir 50% mengetahui rumus, tapi tidak dapat menyelesaikan. Hal ini juga terjadI karena system belajar siswa yang hanya menghapal rumus, tapi tidak memahami rumus. contoh soal dan penyelesaian secara terstruktur.  Kesulitan siswa yang mengerjakan soal pengayan yang diperluas. Perhatikan gambar berikut hasil salah seorang siswa di kelas IX IPS2
  • 30. Hasil siswa saat diskusi bersama anak IX IPA Soal tersebut adalah perluasan dari soal combinasi, dari 40 siswa dikelas XI IPS 2 hanya satu orang yang mengerjakan, tapi masih juga salah. Dari cara penyelesaian menunjukan siswa tidak paham struktur soal mulai dari hal-hal yang diketahui, hal yang ditanyakan, hubungan rumus dan cara penyelesaian. Sedikit berbeda ketika soal tersebut dibahas bersama kelas XI IPA, mereka paham apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan rumus yang digunakan, tapi ketika penyelesaian mengacu pada bentuk persamaan kuadrat, siswa sempat bingung. Dari beberapa kesulitan-kesulitan siswa yang telah dibahas, sedikit berpendapat kesulitan siswa yang cukup mengejutkan kami adalah ketika siswa tidak tahu nilai peluang yang terletak antara 0 dan 1, dimana 0 berarti suatu ketidak mungkinan mutlak dan 1 berarti kepastian mutlak. Ketika siswa kesulitan untuk menentukan ruang sample dan ruang kejadian dalam kejadian mejemuk. dua hal ini adalah hal pokok atau inti dari sebuah peluang, jika kedua hal ini saja tidak dipahami siswa , tentu siswa akan sulit untuk memahami subbahasan lain.
  • 31. Oleh karena itu, guru pengajar harus lebih cermat dalam memilih metode pengajaran, agar siswa bukan hanya beusaha menghapal tapi memahami konsep dan pengetahuan-pengetahuan dasar.Untuk kesulitan siswa yang berhubungan dengan penyelesaian masalah soal, dapat menggunakan metode problem solving dan memberi latihan soal. Tapi untuk kesulitan siswa dalam dua hal ini, guru pengajar harus sangat cermat karena kedua hal ini adalah pengetahuan dasar yang tampak simple tapi jika salah penyampaian dapat menyebabkan miskonsepsi dalam beberapa sub pokok bahasan. 2.4 Penyelesaian Masalah Untuk Penyelesaian masalah atas kesulitan- kesulitan siswa dalam mempelajari materi statistika dan peluang ini, kami menggunakan metode pembelajaran problem solving. a. Pengertian metode pembelajaran problem solving Menurut Hunsaker Pemecahan masalah (problem solving ) didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil hasil yang diinginkan. Sementara menurut Mu’Qodin mengatakan bahwa problem solving adalah merupakan suatu keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian
  • 32. mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat. Berdasarkan dari beberapa definisi problem solving yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa problem solving merupakan suatu keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi dan mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif sehingga dapat mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapai sasaran, dengan berbagai cara dan teknik. Adapun langkah-langkah lain yaitu menurut konsep Dewey yang merupakan berpikir itu menjadi dasar untuk problem solving adalah sebagai berikut: 1. Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah. 2. Masalah itu diperjelas dan dibatasi. 3. Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan. 4. Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa- hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
  • 33. 5. Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan. b. penggunaa metode pembelajaran problem solving pada observasi kedua di kelas XI IPS2 Tahapan ke dua observasi pada kelas XI IPS 2 adalah membahas materi menggunakan metode problem solving.. Alasan penggunan metode problem solving yaitu, dari hasil observasi di tahap pertama, tampak bahwa banyak siswa yang bermasalah dalam hal-hal dasar (prasyarat), tampak ketidak pahaman siswa dari sebuah soal dan cara mengaplikasikan rumus-rumus yang ada. Pada tahap pemberi materi, kami mencoba agar siswa dapat lebih aktif dan kreatif, dengan memberi beberapa contoh soal, dan meminta mereka mengerjakan Dari langkah- langkah problem solving, salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal- soal yaitu penyusunan jawaban secara sistematis, cara yang pernah diterapkan dibangku SD, penyusunan jawaban secara sistematis dengan unsur penulisan ”diketahui, ditanya, dan dijawab” dengan cara ini kita dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif. Diketahui: berisi tentang informasi atau data- data pendukung dari sebuah soal. Dari pengisian initerlihat bagaimana siswa memahami unsur- unsur pendukung yang terdapat pada soal.
  • 34. Ditanya: berisi pertanyaan yang terkandung dari soal, dan membatasi masalah ysng menjadi pertanyaan pokok. Jawab: berisi hipotesis atau rumusan yang sesuai, yang mengandung hubungan antara unsur yang diketahui dan ditanya, dan sebagai pemecahan masalah. Cara menjawab sistematis ini, yang kadang dilupakan siswa, sehingga siswa hanya membaca soal tanpa paham makna dari pertanyaan. Siswa lebih sering mengabaikan satu atau lebih ide yang terkandung dalam soal, tidak membaca ulang bagian yang sulit, memulai menyelesaikan soal sebelum membaca tuntas soal tersebut. Maka kami coba kembalikan kebiasaan baik tersebut. Dengan cara ini, dapat membuat siswa peka dengan masalah yang dan mencoba berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah dari hubungan antara data- data yang diketahui dengan pertanyaan. Selain itu, dalam pemberian materi kami mencoba sedikit fokus pada pemahaman konsep dan materi prasyarat, jadi sebelum memulai materi pokok dimulai dengan mencari tahu seberapa jauh siswa memahami tentang relasi, fungsi dan pemetaan, himpunan, kemampuan dasar berhitung, logika dsn operasi dalam bentuk pecahan,. Karena menurut kami pengetahuan prasyarat memiliki pengaruh penting agar siswa dapat memahami materi yang akan dibahas.
  • 35. c. perbandingan hsil pre test dan post test setelah menggunakan metode problem solving berikut tabel hasil uji kompetensi siswa pada obsrvasi pertama: SIMPA NILAI RATA- ANGKA NO NGAN SISWA RATA BAKU NAMA SISWA BAKU 1 VICKI MUTIA 62.5 40.4 14.95 1.48 2 KURNIA SOPYAN 37.5 40.4 14.95 -0.19 3 M. RIDZKY. A 37.5 40.4 14.95 -0.19 4 FILMA SEKAR UNI 37.5 40.4 14.95 -0.19 5 OKI RISMAYANA 37.5 40.4 14.95 -0.19 6 AHMAD KIKI 37.5 40.4 14.95 -0.19 7 ISLAIL FAHMI 37.5 40.4 14.95 -0.19 8 M. ARIF. J 37.5 40.4 14.95 -0.19 9 LARIL NURUL IMANI 37.5 40.4 14.95 -0.19
  • 36. 10 MUH. IRWAN 37.5 40.4 14.95 -0.19 11 YADI 16 40.4 14.95 -1.63 12 LUKMANADIANSYAH 37.5 40.4 14.95 -0.19 13 YUNIA ALAMLIA DEWI 37.5 40.4 14.95 -0.19 14 IVO MUSTOFA 37.5 40.4 14.95 -0.19 15 FAIZ KHOERUL NIJAM 37.5 40.4 14.95 -0.19 16 NAZMI NURLAILA 50 40.4 14.95 0.64 17 RIZKA MAULINA 50 40.4 14.95 0.64 18 NUR ISTIQOMAH 50 40.4 14.95 0.64 19 DEVIA ANDRIANI 50 40.4 14.95 0.64 20 RIMA LEDI DAHLIA 50 40.4 14.95 0.64 21 RIRIN AGISTINA A 50 40.4 14.95 0.64 22 AJENG MARYANI 50 40.4 14.95 0.64 23 HENA SETIANI 50 40.4 14.95 0.64 24 HENI AFRIYANTI 50 40.4 14.95 0.64 25 DITA SINTA 50 40.4 14.95 0.64
  • 37. 26 HABIBAH 50 40.4 14.95 0.64 27 FIAN ADHAMEILANO 12.5 40.4 14.95 -1.87 28 RATNA HADYANTI 12.5 40.4 14.95 -1.87 29 JUBAEDAH 12.5 40.4 14.95 -1.87 30 DINI. N 12.5 40.4 14.95 -1.87 31 INDAH NURFATIMAH 12.5 40.4 14.95 -1.87 32 LINA KURNIASARI 12.5 40.4 14.95 -1.87 33 DESY PERTAMA SARI 50 40.4 14.95 0.64 34 RADEN ARIAYOGA 62.5 40.4 14.95 1.48 35 DIAZ. D 37.5 40.4 14.95 -0.19 36 FATWAH SOFYANA 62.5 40.4 14.95 1.48 37 M. LITFI ISMAIL 38 SRI RAIKA 62.5 40.4 14.95 1.48 39 NUR MUTHIA FITRIANI 50 40.4 14.95 0.64 40 KARYA DINATA 50 40.4 14.95 0.64 41 NOVA 50 40.4 14.95 0.64
  • 38. 42 ANWAR BAHARUDIN Rata- rata kelas : 40.4 Modus : 50 Simpangan baku : 14.95 Jangkauan : 50 Nilai terbesar : 62.5 Nilai terrkecil : 12.5 Ket: background kuning= siswa yang mendapat nilai dibawah rata- rata dapat dilihat dari nilai angka bakunya yang bernilai negative, maka kurang dari rata- rata. Dari data diatas, dengan melihat angka baku yang diperoleh siswa, menunjukkan prestasi siswa- siswa tersebut. Nilai- nilai siswa banyak yang berdistribusi didaerah nilai dibawah rata- rata. Terdapat 21 siswa mendapat nilai dibawah rata- rata. Nilai terbesar 62.5 tidak jauh dari nilai rata- rata kelas.
  • 39. Berikut tabel hasil uji kompetensi siswa pada observasi kedua: NILAI RATA- SIMPANGAN ANGKA NO NAMA SISWA SISWA RATA BAKU BAKU 1 VICKI MUTIA 100 75.37 15.51 1.59 2 KURNIA SOPYAN 90 75.37 15.51 0.94 3 M. RIDZKY. A 60 75.37 15.51 -0.99 4 FILMA SEKAR UNI 60 75.37 15.51 -0.99 5 OKI RISMAYANA 100 75.37 15.51 1.59 6 AHMAD KIKI 80 75.37 15.51 0.30 7 ISLAIL FAHMI 80 75.37 15.51 0.30 8 M. ARIF. J 60 75.37 15.51 -0.99 9 LARIL NURUL IMANI 100 75.37 15.51 1.59 10 MUH. IRWAN 60 75.37 15.51 -0.99 11 YADI 12 LUKMAN ADIANSYAH 80 75.37 15.51 0.30
  • 40. 13 YUNIA ALAMLIA DEWI 60 75.37 15.51 -0.99 14 IVO MUSTOFA 80 75.37 15.51 0.30 15 FAIZ KOERUL NIJA 60 75.37 15.51 -0.99 16 NAZMI NURLAILA 80 75.37 15.51 0.30 17 RIZKA MAULINA 100 75.37 15.51 1.59 18 NUR ISTIQOMAH 80 75.37 15.51 0.30 19 DEVIA ANDRIANI 100 75.37 15.51 1.59 20 RIMA LEDI DAHLIA 80 75.37 15.51 0.30 21 RIRIN AGISTINA A 60 75.37 15.51 -0.99 22 AJENG MARYANI 60 75.37 15.51 -0.99 23 HENA SETIANI 80 75.37 15.51 0.30 24 HENI AFRIYANTI 80 75.37 15.51 0.30 25 DITA SINTA 100 75.37 15.51 1.59 26 HABIBAH 60 75.37 15.51 -0.99 27 FIAN ADHAMEILANO 60 75.37 15.51 -0.99 28 RATNA HADYANTI 60 75.37 15.51 -0.99
  • 41. 29 JUBAEDAH 80 75.37 15.51 0.30 30 DINI. N 80 75.37 15.51 0.30 31 INDAH N. FATIMAH 80 75.37 15.51 0.30 32 LINA KURNIASARI 60 75.37 15.51 -0.99 33 DESY PERTAMA SARI 80 75.37 15.51 0.30 34 RADEN ARIAYOGA 80 75.37 15.51 0.30 35 DIAZ. D 60 75.37 15.51 -0.99 36 FATWAH SOFYANA 80 75.37 15.51 0.30 37 M. LITFI ISMAIL 60 75.37 15.51 -0.99 38 SRI RAIKA 100 75.37 15.51 1.59 39 N. MUTHIA FITRIANI 80 75.37 15.51 0.30 40 KARYA DINATA 80 75.37 15.51 0.30 41 NOVA 60 75.37 15.51 -0.99 42 ANWAR BAHARUDIN 40 75.37 15.51 -2.28 Rata- rata: : 75.37 Modus: : 80
  • 42. Simpangan baku: : 15.51 Jangkauan : 60 Nilai terbesar : 100 Nilai terkecil : 40 Ket: background kuning= siswa yang mendapat nilai dibawah rata- rata dapat dilihat dari nilai angka bakunya yang bernilai negative, maka kurang dari rata- rata. Dari data diatas, dengan melihat angka baku yang diperoleh siswa, menunjukkan prestasi siswa- siswa tersebut. Nilai- nilai siswa banyak yang berdistribusi diatas nilai rata- rata. Terdapat 16 siswa mendapat nilai dibawah rata- rata, jumlahnya lebih sedikit dibanding pada observasi pertama. Nilai terbesar 100. KESIMPULAN PENYELESAIAN MASALAH: Dari hasil kedua observasi tersebut, terlihat jelas nilai siswa di observasi kedua lebih baik dibanding pada observasi pertama. Nilai rata- rata kelas yang meningkat membuktikan hasil siswa pada observasi kedua lebih baik. Jika melihat dari angka baku, angka baku yang diperoleh siswa pada observasi pertama dan kedua memperoleh peningkatan. 17 siswa mendapat peningkatan prestasi di observasi kedua, siswa yang mendapat nilai dibawah rata- ratapun lebih sedikit di observasi yang kedua. Hasil ini membuktikan, penggunaan metode pembelajaran problem solving pada statistika dan peluang cukup sesuai
  • 43. sebagai pemecahan masalah kesulitan siswa memahami materi statistika dan peluang. Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing, begitu juga metode problem solving. Tidak semua anak bersikap aktif dikelas dan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah secara sistematis. Maka metode ini lebih kami tekan kan untuk mendidik siswa dapat menyelesaikan soal secara sistematis dan terstruktur, sedangkan untuk pemahaman konsep- konsep lain, agar tidak terjadi misconcepsi lebih baik mengunakan metode yang beragam dan tidak monoton, memanfaatkan alat peraga yang disesuaikan dengan pokok bahasa. Agar siswa daapat lebih mudah memahami konsep.
  • 44. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Fase observasi dibagi menjadi 3 yaitu pertemuan perencanaan, observasi kelas dan diskusi balikan. Metode pengumpulan data di bagi dalam 4 metode yaitu : Observasi, Uji kompotensi dan wawancara. Objek observasi adalah kesulitan siswa dalam mempelajari matematika “statistika dan peluang. Subjek observasi adalah siswa kelas XI IPS 2 dan beberapa siswa kelas XI IPA. Hasil pengolahan data, terdapat banyak faktor penyebab siswa kesulitan dalam belajar matematika. Jenis-jenis kesulitannyapun banyak contohnya : kesulitan siswa memahani konsep-konsep dasar dan kesulitan siswa menyelesaikan soal berstruktur. Cara penyelesaian masalah kami menyarankan metode Problem solving sebagai metode pembelajaran untukkesulitan siswa dalam menelesaikan soal berstruktur. 3.2 Saran dan Kritik Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari nilai sempurna, maka kami dengan tangan terbuka dan ucapan terima kasih untuk setiap saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.
  • 45. DAFTAR PUSTAKA Noormandiri, BK, Drs Mpd. Dkk. Matematika untuk Kelas 2A. Jakarta : Erlangga(2007). Johanes, M.Pd. S.Pd. dkk kompetensi Matematika 2A. Jakrta:Yudistira (2007). Ruseffendi, S.Pd. Mcs. PhD. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito (2006). Trianto M.Pd. Panduan Lngkap Penelitian Tikndakan Kelas (Classroom Action Research) Teori dan Prakik. Jakarta:Prestasi Pustaka Karya.(2011) Supraptinah, Umi dkk. Matematika Inovatif 2 Konsep dan Aplikasi.Jakarta : PT. 3 Serangkai Putra Mandiri.(2009) Widddihartanto, Rachmadi MA. Diagnosis Kesulitan Belajar SMP dan Alternatif Proses Remidi. Yogyakarta : Pusat Perkembangsn dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kpependidikan Matematika. (2008) http://eduklinik.info/category/fun-math/
  • 46. 1. SALAH SATU HASIL PRETEST STATISTIKA DAN PELUANG
  • 47.
  • 48. 2. SALAH SATU HASIL POSTEST STATISTIKA DAN PELUANG
  • 49.
  • 50.
  • 51. 3. ANGKET PENDAPAT SISWA TENTANG OBSERVASI
  • 52.
  • 53. 4. CONTOH SOAL PADA PRE TEST
  • 54.
  • 55.
  • 56. 5. CONTOH SOAL PADA POST TEST SOAL POST TEST UJI KOMPETENSI STATISTIKA DAN PELUANG II Nama: Kelas: Jawablah pertanyaan dalam tabel ini, disertai cara pada kolom yang telah disediakan!. Soal Penyelesaian Jawaban 1. Rataan hitung nilai ulangan statistika 10 orang siswa adalah 6.25, jika ditambah dengan nilao seorang anak baru rataannya menjadi 6.4. Tentukan nilai seorang anak baru tersebut! a. 7,9 b. 8 c. 6,9 d. 6,4 2. Berapakah rata- rata, median, modus dari data berikut? Nilai Frekuensi 40 2 50 7 60 10 70 6 80 11 90 4
  • 57. a. 65;70;70 b. 66; 65; 70 c. 66; 70; 70 d. 67; 65; 70 3. Pelemparan 1 buah dadu sebanyak 50 kali, berapakah frekuensi harapan muncul mata dadu genap? a. 25 c. 20 b. 35 d. 40 4. Perhatikan diagram batang berikut, dan tentukan nilai modusnya! 30 25 20 15 10 5 0 4,5- 9,5 9,5- 14,5- 19,5- 24,5- 29,5- 14,5 19,5 24,5 29,5 34,5 . a. 22 b. 21 c. 19 d. 20 5. Dalam suatu ulangan Matematika, setiap siswa diwajibkan menjawab 5 soal dari 8 soal yang tersedia. Berapa banyak pilihan untuk menjawab soal? a. 56 b. 28 c. 6720 d. 40
  • 58. 6. FOTO- FOTO KEGIATAN OBSERVASI PERTAMA DI KELAS XI IPS 2
  • 59.
  • 60. 7. FOTO- FOTO KEGIATAN OBSERVASI KEDUA DI KELAS XI IPS 2
  • 61. 8. FOTO KEGIATAN DISKUSI BERSAMA SISWA GABUNGAN KELAS XI IPA