1.
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Direktorat Diplomasi Publik
Jalan Taman Pejambon No. 6 Jakarta 10110
Telepon : 021-3813480
Faksimili : 021-3858035
Diplomasi
tabloiddiplomasi.org tabloiddiplomasi@Kemlu.go.id @diplik_kemlu
www. kemlu.go.id
TABLOID NO. 118
TAHUN XIV
TGL. 15 JUNI 2022
IKHTIAR
MENGATASI
TANTANGAN
PELINDUNGAN TIGA JUTA
WNI DI LUAR NEGERI
DIPLOMASI EKONOMI
AKSES PASAR DAN
PELINDUNGAN
INVESTASI
PERHATIAN
INDONESIA
DARI ROHINGYA,
PALESTINA HINGGA
AFGHANISTAN
2.
SURAT PEMBACA
CATATAN REDAKSI
Pembaca Tabloid Diplomasi yang budiman.
Edisi Juni 2022 kali ini Tabloid Diplomasi me
nyuguhkan tema utama pelindungan War-
ga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Di
bawah koordinasi Direktorat Pelindungan
WNI Kemlu RI, jejak rekam pelindungan WNI
kita di berbagai negara, terekam secara gam-
blang dari tahun ke tahun.
Dari sisi penyelesaian kasus, hingga akhir ta-
hun 2021, persentase Kasus WNI di Luar Ne
geri yang diselesaikan adalah sebanyak 26.173
kasus dari 29.223 kasus WNI di luar negeri
yang ditangani. Dari jumlah tersebut, seba
nyak 11.066 kasus khusus telah diselesaikan
dari 11.938 kasus khusus yang sedang dita
ngani (92,70%). Sebanyak 15.107 kasus umum
telah diselesaikan dari 17.295 kasus umum
yang sedang ditangani (87,35%). Dengan for
mula penghitungan realisasi dikali bobot
(45% untuk kasus umum dan 55% untuk ka-
sus khusus), maka diperoleh realisasi sebesar
90,29%.
Ikhtiar pelindungan lain yang telah ditun-
taskan pemerintah, dalam hal ini Kemlu RI
di antaranya mengenai evakuasi 33 orang
dari Kabul, Afghanishtan yang terdiri dari 26
WNI dan 7 WNA, penyelesaian 1.157 dari 1.202
kasus yang ditangani pada anak buah kapal
(ABK) dari 285 kapal dengan 21 flag states,
Penanganan tersebut termasuk pemulang
an untuk 38 jenazah ABK yang meninggal
dunia di tahun 2021, Fasilitasi pemulangan
75.591 WNI dengan rincian: 69.688 repatriasi
dari Malaysia, 4.463 repatriasi mandiri, dan
1.440 ABK, hingga dipulangkannya 133 WNI
dari Ukraina akibat adanya agresi Rusia ke
wilayah Ukraina.
Topik mengenai Bali Democracy Forum (BDF)
juga tidak ketinggalan. Penyelenggaraan
nya yang masih menggunakan metode hyb
rid, yakni virtual dan tatap muka langsung,
menandai bahwa pandemi hingga akhir ta-
hun lalu menjadi peristiwa besar yang masih
berpengaruh pada banyak gelaran interna-
sional. Pandemi yang mulai melandai tahun
ini, semoga dapat menjadi awal yang baik
untuk perbaikan dan pemulihan ekonomi se-
cara global.
Sejumlah artikel lain mengenai kerja sama
antarnegara, pengiriman bantuan ke Sri Lan-
ka, hingga beragam kejadian menarik dari
belahan dunia lain, menjadi pelengkap edisi
kali ini. Semoga beragam suguhan tersebut
makin mencerahkan dan menginspirasi upa-
ya diplomasi kita di berbagai level.
Selamat membaca.
Cerita nasib WNI di luar negeri yang tidak mengenakkan sudah se
ring kita dengar dari berbagai media maupun cerita-cerita personal
yang kita dengar langsung dari para korban. Saya meyakini pemerin-
tah sudah berbuat terbaik dan maksimal dalam melakukan pelindu
ng
an untuk para WNI kita di luar negeri. Sebenarnya, pihak yang nakal
justeru sering berasal dari perusahaan pemberangkatan Pekerja Mi-
gran Indonesia ke luar negeri.
Sebagai warga yang merasa miris dengan nasib PMI kita, saya ber-
harap pemerintah dapat menertibkan perusahaan-perusahaan nakal
yang sering memberi iming-iming janji manis kepada para perem-
puan kita, terutama yang dari pelosok-pelosok, yang masih banyak
sekali tertipu oknum seperti ini. Cabut saja izin perusahaan pem-
berangkatan PMI yang jelas-jelas menipu masyarakat kita. Tentu ke-
wenangan ini bukan di Kemlu RI, namun di BP2MI. semoga antarin-
stansi pemerintah dapat saling berkoordinasi semata-mata untuk
melindungi WNI kita di luar negeri.
(Husni Salim, Bengkulu).
Perlu Koordinasi antarinstansi Pemerintah Untuk menangkap Perusahaan Nakal
Sebagai WNI yang pernah berada di luar negeri, saya merasakan
betul jasa besar dan pertolongan yang diberikan oleh perwakilan pe-
merintah di luar negeri. Saat menjadi pelajar di Suriah, tidak pernah
terlintas bahwa situasi Suriah akan menjadi porak-poranda seperti se-
karang. Kesigapan diplomat dan staf perwakilan pemerintah dalam
mengawal dan memberikan perlindungan warga Indonesia di sana
benar-benar luar biasa.
Hal yang sama pun terulang saat membaca banyak pemberitaan
mengenai usaha Indonesia mengevakuasi warganya dari Ukraina
beberapa waktu lalu. Pastilah tidak mudah di tengah kepanikan
terjadinya perang di sana. Di Yaman, Libya, Afghanistan, dan banyak
negara konflik lain, kita harus benar-benar angkat topi pada kerja
keras wakil kita di luar negeri. Saya merasakan betul evakuasi sangat
tidak mudah. Menurut saya, kesigapan Kemenlu dan tim KBRI dan
KJRI adalah kuncinya.
(Abdur Rasyid, Malang)
Apresiasi Tindakan Evakuasi Kemlu RI
3.
DAFTAR ISI
Penanggung Jawab
Teuku Faizasyah
(Direktur Jenderal Informasi dan
Diplomasi Publik)
Yusron B. Ambary
(Direktur Diplomasi Publik)
REDAKTUR
Joneri Alimin
ANGGOTA REDAKTUR
Annisa Paramita
Nadya Almira
Yasyfi Yahya
Wulan Widyaningrum
PENYUNTING/EDITOR
Khariri
SEKRETARIAT
Sofiah
Alamat Redaksi
Direktorat Diplomasi Publik,
Kementerian Luar Negeri RI, Lt. 12
Jl. Taman Pejambon No.6, Jakarta
Pusat
Telp. 021- 68663162,3863708,
Fax : 021- 29095331, 385 8035
Tabloid Diplomasi edisi bahasa
Indonesia dan Inggris dapat
di-download di :
http://www.tabloiddiplomasi.org
Email : tabloiddiplomasi@Kemlu.
go.id
Diterbitkan oleh
Direktorat Diplomasi Publik,
Direktorat Jenderal IDP
Kementerian Luar Negeri R.I.
Wartawan Tabloid Diplomasi tidak
diperkenankan menerima dana atau
meminta imbalan dalam bentuk apapun dari
narasumber.
Wartawan Tabloid Diplomasi dilengkapi
kartu pengenal atau surat keterangan
tugas. Apabila ada pihak mencurigakan
sehubungan dengan aktivitas kewartawanan
Tabloid Diplomasi, segera hubungi redaksi.
BAGI ANDA YANG INGIN MENGIRIM TULISAN ATAU MENYAMPAIKAN TANGGAPAN, INFORMASI, KRITIK DAN SARAN
SILAHKAN KIRIM EMAIL: tabloiddiplomasi@Kemlu.go.id
FOKUS UTAMA
04
05
06
07
FOKUS
08
09
10
11
LENSA
12
13
14
15
16
17
18
19
SOROT
20
21
22
KILAS
23
24
Perhatian Indonesia : Rohingya (Rakhine State), Palestina Hingga Afghanistan
Menlu RI Tekankan Kesetaraan Akses Vaksin Bagi Semua Negara
Kisah Awal BDF: Terinspirasi Reformasi, Libatkan Beragam Pemangku Kepentingan
The 14Th
BDF 2021 Menyoroti Konektivitas Antarnegara Hingga Pemulihan Ekonomi
Lokal
Kesiapan Infrastruktur Dukung Presidensi G20 Indonesia
Diplomasi Ekonomi Demi Akses Pasar dan Pelindungan Investasi
Pemimpin Keuangan dan Kesehatan Negara G20 Tekankan Pentingnya
Arsitektur Kesehatan Global
Menkeu Tekankan Penanganan Luka Ekonomi Akibat Pandemi Dalam Pembukaan
FMCBG G20 Pertama
Mendorong Inovasi dan Investasi dalam Upaya Pemulihan Global Pascapandemi
Infografik Diplomasi Vaksin dan Kerjasama Multilateral Hadapi Pandemi
Diplomasi Kedaulatan Wilayah Capaian perundingan Perbatasan Dengan Sejumlah
Negara
Kontribusi Indonesia Sebagai Anggota Dewan HAM PBB
Misi Kemanusiaan Indonesia di Afghanistan, Palestina, dan Negara-Negara PBB
Beragam Tantangan Pelindungan WNI Selama Pandemi
Cerita di Balik Evakuasi WNI dari Ukraina
Capaian Kinerja 2021 dari Pembebasan Hukuman Mati Hingga Pelepasan
Penyanderaan oleh Kelompok Bersenjata
Ikhtiar Mengatasi Tantangan Pelindungan Tiga Juta WNI di Luar Negeri
Indonesia-Malaysia Sepakati MoU Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
Wujud Negara Hadir Indonesia Kawal Kepulangan WNI di Malaysia Hingga Suriah
Tampilan Budaya dan Kuliner Indonesia Hiasi Kegiatan Amal untuk Pengungsi Ukraina
di Rumania
Indonesia Luncurkan Deklarasi Bali untuk Memerangi Perdagangan Ilegal Merkuri
4.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
FOKUS UTAMA
4
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
PERHATIAN INDONESIA
DARI ROHINGYA, PALESTINA HINGGA
AFGHANISTAN
Terkait dengan isu pengungsi,
pada tahun 2021 dapat disam-
paikan bahwa atas dasar kemanu-
siaan, peme
rintah telah melaku-
kan koordinasi dan penanganan
pendaratan 81 (delapan puluh
satu) pengungsi Rohingya di Ka-
bupaten Aceh Timur pada Juni
2021 dan 105 pengungsi Rohingya
yang mendarat di Lhokseumawe
pada 31 Desember 2021.
Sepanjang tahun 2021, telah
dilakukan vaksinasi COVID-19 ke-
pada pengungsi LN yang difasili-
tasi oleh Pemerintah Daerah, IOM,
UNHCR, dan pihak swasta. Data
per 23 Februari 2022, sebanyak
4638 orang (67.1% dari total 6914
pengungsi LN yang eligible untuk
vaksin) telah mendapatkan vaksi-
nasi COVID-19 dosis kedua.
Kemlu RI juga berkontribusi da-
lam proses penjajakan awal ren-
cana revisi Perpres No. 125 tahun
2016 tentang Penanganan Pen-
gungsi dari Luar Negeri. Kemlu RI
juga memulai pembahasan kerja
sama Data Sharing Pengungsi
dari Luar Negeri di Indonesia an-
tara Pemri dan IOM yang ditarget-
kan akan rampung pada tahun
2022. MoU Data Sharing dengan
IOM akan melengkapi MoU Data
Sharing serupa yang telah ber-
langsung dengan UNHCR sejak
tahun 2019.
Dukungan Indonesia terhadap
situasi kemanusiaan di Palesti-
na. Menambahkan komitmen
ban
tuan Indonesia sebesar USD
800.000 kepada UNRWA dan
USD 500.000 kepada ICRC se-
bagai bagian dari total hibah pen-
anganan COVID-19 sebesar USD
2,5 juta kepada Pemerintah Pa
lestina, UNRWA, dan ICRC). Pada
pertemuan International Confe
rence on UNRWA-sustaining the
rights and human development
of Palestine refugees tanggal 16
November 2021 Indonesia kem-
bali menyampaikan komitmen
dukungan kepada UNRWA sebe-
sar USD 200.000.
Bantuan Kemanusiaan ke
Afghanistan
Menlu RI telah berpartisipasi da-
lam High Level Ministerial Meet
ing on Humanitarian Situation in
Afghanistan dan menyampaikan
pledge sebesar USD 3 juta untuk
Afghanis
tan. Bantuan kemanu-
siaan sebesar USD 150,000 terse-
but disalurkan melalui mitra NGOs
lokal yang kre
dibel. Sementara itu,
USD 2,85 juta akan diberikan da-
lam bentuk kerja sama pembangu-
nan selama periode (Development
assistance) 2022-2024, utamanya
dalam bidang kesehat
an, pendi-
dikan, dan pertambang
an.
Di tingkat nasional, Pemerintah
Indonesia juga secara aktif terli-
bat dalam Keanggotaan Komnas
HAM di dalam Global Alliance of
National Human Rights Institu
tions (GANRI) dan Asia-Pacific Fo
rum for National Human Rights
Institutions (APF). Kemudian terli-
bat aktif dalam penyusunan Ren-
cana Aksi Nasional di Bidang HAM
(RANHAM) tahun 2021-2025, yang
telah disahkan melalui Peraturan
Presiden Nomor 53 Tahun 2021.
Tidak hanya itu, perhatian negara
terhadap kemanusiaan ini juga di-
wujudkan dalam Gugus Tugas Na-
sional Bisnis dan HAM yang diben-
tuk pada tanggal 5 April 2021. Saat
ini pemerintah tengah menyusun
Strategi Nasional Bisnis dan HAM.
Untuk itu diharapkan tahun 2022
draf tersebut telah selesai dan
dapat diimplementasikan.
Terkait penghilangan orang se-
cara paksa, pemerintah saat ini
juga tengah dalam proses ratifika-
si Konvensi Penghilangan Orang
Secara Paksa (International Con
vention for the Protection of All
Persons from Enforced Disap
pearance) yang diharapkan dapat
selesai dibahas dengan DPR pada
tahun 2022.
Semua keterlibatan tersebut
adalah bagian penting dari per-
hatian negara terhadap nilai-
nilai kemanusiaan yang sedang
mengemuka di berbagai negara,
terutama negara-negara yang ku-
rang beruntung secara kebijakan
ekonomi dan politik regional. []
SEMUA KETERLIBATAN TERSEBUT ADALAH BAGIAN PENTING DARI PERHATIAN NEGARA TERHADAP NILAI-
NILAI KEMANUSIAAN YANG SEDANG MENGEMUKA DI BERBAGAI NEGARA, TERUTAMA NEGARA-NEGARA YANG
KURANG BERUNTUNG SECARA KEBIJAKAN EKONOMI DAN POLITIK REGIONAL..
5.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi FOKUS UTAMA 5
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
MENLU RI TEKANKAN KESETARAAN
AKSES VAKSIN BAGI SEMUA NEGARA
Dalam penyampaian refleksi
awal tahun 2022, Menteri Luar
Nege
ri Republik Indonesia Retno
L.P. Marsudi menggarisbawahi
bahwa sepanjang 2021 pandemi
Covid-19 masih hidup bersama
bangsa Indonesia. “Dua varian
baru muncul dengan tingkat
penyebaran yang cukup tinggi,
yaitu varian Delta dan Omicron.
Di tengah tantangan ini, ketim-
pangan vaksinasi masih cukup
besar,” ujarya. Hingga pertengah
an Desember 2021, Dirjen WHO
menyebutkan bahwa 41 negara
belum memvaksinasi 10% popu-
lasi dan 98 negara belum menca-
pai vaksinasi 40% populasi sesuai
target WHO.
Dampak pandemi memang sa
ngat dalam dirasakan. Pandemi
telah menggerus berbagai capai
an SDGs terutama bagi negara
berkembang. Lebih dari 100 juta
orang tambahan di seluruh dunia
jatuh kembali ke jurang kemis
kinan dan sekitar 800 juta orang
menderita kelaparan. “Selain
pandemi, du
nia juga dihadapkan
pada berbagai tantangan lainnya
seperti konflik dan ketegang
an
di berbagai belahan dunia; ben-
cana alam; krisis pe
ngungsi; pe-
rubahan iklim dan masih banyak
lagi,” ujar Menlu.
Di tengah berbagai tantangan
ini, Indonesia melihat rivalitas an-
tara negara besar semakin me-
najam. Rivalitas ini juga terlihat di
kawasan Indo-Pasifik. Ini menja-
di tantangan tersendiri bagi ASE-
AN. Pen
ting bagi ASEAN untuk
terus memperkuat kesatuan dan
sentralitasnya. Di saat yang sama,
ASEAN juga dihadapkan pada
krisis politik di Myanmar. ASE-
AN telah mengambil sikap yang
bulat di Jakarta April 2021 untuk
membantu Myanmar menga
tasi
krisis politiknya melalui “Five-
Point Consensus” agar kekerasan
dapat dihentikan dan demokrasi
dapat dipulihkan melalui dialog
yang inklusif.
Soliditas ASEAN harus terus
diperkuat. ASEAN harus terus
melanjutkan kerjanya untuk
membangun komunitas ASE-
AN dan mewujudkan kawasan
Indo-Pasifik yang aman, stabil,
dan sejahtera. Ibu Bapak hadirin
sekalian, untuk dunia bisa pu-
lih kesehatan menjadi agenda
utama. “Untuk itulah, diplomasi
kesehatan meru
pakan prioritas
Indonesia di tahun 2021. Sepan-
jang 2021, berbagai langkah di-
plomasi terus dilakukan baik se-
cara bilateral, regional maupun
multilateral,” ujar Menlu.
Pertama, untuk memenuhi
kebutuhan vaksin rakyat
Indo
nesia. Menjelang akhir
Desember 2021, Indonesia telah
menyuntikkan le
bih dari 270
juta dosis vaksin. Kelima terbesar
didunia setelah RRT, India,
Amerika dan Brazil. Dari semua
vaksin yang diterima Indonesia,
le
bih dari 20,15 % berasal dari
COVAX maupun dukungan dose-
sharing negara sahabat. Pada
22 Desember 2021, Indonesia
telah memenuhi target WHO
melakukan vaksinasi penuh
terhadap 40% penduduknya.
Menlu menyatakan bahwa
tantangan selanjutnya adalah
memenuhi target 70% vaksinasi
penuh dari total populasi pada
pertengahan 2022.
Kedua, Indonesia juga terus
memperjuangkan kesetaraan
akses vaksin bagi semua negara.
Perjuangan ini dibawa Indonesia
di semua forum internasional.
Sebagai salah satu co-chairs CO-
VAX AMC Engagement Group,
Indonesia ikut bekerja memper-
juangkan kesetaraan vaksin. Di
tengah segala kesulitan dan tan-
tangan, sampai minggu ke-4 De-
sember 2021, COVAX Facility telah
berhasil menyalurkan vaksin se-
jumlah 811 juta dosis kepada 144
negara dan entitas. Kedepannya,
COVAX akan terus memperkuat
infrastruktur distribusi, logistik
dan kapasitas tenaga kesehatan
di negara penerima.
Di tingkat kawasan, sebagai
ketua badan sektor kerja sama
kesehatan ASEAN untuk 2020-
2021, Indonesia memimpin dan
mendorong berbagai inisiatif
ASEAN dalam mengatasi pan-
demi dan memperkuat me-
kanisme ketahanan kesehatan
kawasan. Ibu Bapak Ysh. Untuk
tahun 2022, diplomasi kesehatan
akan terus menjadi salah satu
prioritas Indonesia. Pandemi
Covid-19 mengajarkan kita untuk
memperbaiki ketahanan kese-
hatan nasional dan global. Kerja
sama jangka panjang diperlukan
termasuk untuk memperkuat
infrastruktur kesehatan nasional
maupun industri kesehatan baik
obat-obatan maupun vaksin. In-
donesia harus mampu mempro-
duksi vaksin sendiri dan dapat
menjadi hub produksi vaksin di
kawasan.
Indonesia harus mampu mem-
buat obat sendiri dan memenuhi
bahan baku obat. Pengembang
an riset dan jejaring manufaktur
vaksin juga terus didorong, ter-
masuk melalui CEPI. Di tingkat
global, arsitektur kesehatan du
nia harus diperkuat agar dunia
lebih siap menghadapi ancaman
pandemi kedepan. Penguatan
arsitektur kesehatan global men-
jadi salah satu prioritas keketuaan
Indonesia pada G-20.
Indonesia akan terus mendo
rong penguatan peran sentral
WHO dalam mengoordinasikan
aksi global bidang kesehatan. In-
donesia juga menilai pentingnya
sebuah Pandemic Treaty yang
baru agar dunia lebih siap meng-
hadapi pandemi. Indonesia siap
berkontribusi secara konstruktif
dalam proses negosiasi Pande
mic Treaty tersebut. Mekanisme
baru pendanaan kesehatan bagi
negara berkembang juga harus
dibentuk. []
6.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
FOKUS UTAMA
6
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
Pada awal pembentukan dan penyelengga-
raan di tahun 2008, BDF berangkat dari se-
buah keyakinan bahwa promosi demokrasi
merupakan sebuah cerminan dari komitmen
Pemerintah Indonesia serta bagian yang ti-
dak terpisahkan dari kebijakan luar negeri
Indonesia.
Menilik kembali pada konstelasi politik do-
mestik pada saat itu Indonesia baru saja
melalui sebuah proses reformasi yang tidak
mudah. Pemilu 1999 yang menjadi tonggak
penting dalam demokratisasi yang merupakan
pilar utama reformasi, secara cepat membuat
demokrasi merasuk ke dalam kehidupan
rakyat Indonesia dan bertransformasi men-
jadi sistem nilai berkebangsaan di Indonesia.
Diplomasi sebagai alat memperjuangkan
kepentingan nasional serta memproyeksikan
sistem nilai nasional, menjadikan pemajuan
Demokrasi menjadi salah satu agenda diplo-
masi yang penting bagi Indonesia.
Urgensi pemajuan demokrasi juga semakin
terasa dengan kondisi kawasan Asia-Pasi
fik yang hanya sepertiga menganut sistem
demokrasi, sementara sisanya masih dalam
kuasi-demokratis maupun non-demokratis,
dengan sistem peme
rintahan otoriter yang
tidak sedikit. Di samping itu, tercatat bah-
wa dari sejumlah negara di dunia yang tidak
menyelenggarakan pemilu, sebagian besar
terkonsentrasi pada kawasan ini. Pada kondi-
si ini, Indonesia berupaya menjadi pionir un-
tuk menanam benih demokrasi di kawasan.
BDF yang lahir dari proses internal
demokratisasi yang penuh perjuangan,
juga menjadikannya berbeda dari forum
demokrasi lain di dunia. Kearifan nusantara
turut mewarnai semangat pemajuan
demokrasi. Indonesia meyakini bahwa
demokrasi merupakan proses yang tumbuh
dan berkembang dari inisiatif internal
(home-grown). Tidak terdapat satu bentuk
demokrasi rigid yang sama untuk semua
negara, karena itu demokrasi merupakan
proses yang terkait erat dengan nilai dan
budaya negara terkait. Indonesia juga
meyakini bahwa demokrasi adalah sistem
yang menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme
dan keberagaman. Dan Indonesia juga
berpandangan bahwa demokrasi haruslah
bersifat inklusif.
Pada beberapa tahun ke belakang, per
kembangan BDF juga melebar ti
dak hanya
melibatkan kalangan/pilar pemerintah. Tiga
pilar lain yang turut berkembang dengan
melibatkanberbagaipemangkukepentingan
di antaranya Pilar Masyarakat Madani dan
Media (yang dikenal dengan Bali Civil Society
and Media Forum), Pilar Kepemudaan (Bali
Democracy Student Conference), serta Pilar
Ekonomi dan Bisnis. Pertemuan pilar-pilar ini
kemudian diselenggarakan secara terpisah
dari pertemuan utama melalui rangkaian
Road to BDF, yang diselenggarakan 1 s/d 2
bulan sebelum penyelenggaraan BDF.
Hal ini selain memperluas diskusi mengenai
demokrasi beserta berbagai isunya yang se-
makin beragam, juga menunjukkan bahwa
demokrasi tidak dilakukan oleh pemerintah,
namun menjadi milik bersama seluruh aspek
masyarakat.
Sejak diinisiasi pertama kali, hingga penye-
lenggaraan yang ke-14 kalinya pada tahun
2021 yang lalu, keanggotaan BDF terus
meng
alami perkembangan. Hingga saat
ini terdapat 73 ne
gara peserta, yaitu nega-
ra-negara yang berada di kawasan Asia Pa
sifik. Kemudian, ada 56 ne
gara peninjau ser-
ta 10 organisasi internasional. Kepesertaan
tidak terbatas pada negara yang demokratis,
namun BDF juga menerima ber
bagai negara
yang belum maupun yang terinspirasi untuk
menjadi demokratis. Hal ini berdasar pada
keyakinan bahwa nilai demokratisasi yang
menjunjung hak asasi manusia, kebebasan
berpendapat, pemerintahan yang melibat-
kan seluruh pihak di dalam negeri, tidak ek-
sklusif bagi segelintir, namun sesuatu yang
perlu untuk terus ditularkan dan dikembang-
kan.[]
KISAH AWAL BDF:
TERINSPIRASI REFORMASI, MELIBATKAN
BERAGAM PEMANGKU KEPENTINGAN
7.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi FOKUS UTAMA 7
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
(pemerintah dan non-pemerintah)
dalam rangka mendiskusikan hasil
diskusi dari masing-masing pilar
dan menyusun rekomendasi yang
mewakili berbagai stakeholder
demokrasi. Pada pelaksanaannya,
BDF ke-14 telah dihadiri secara fisik
oleh 105 delegasi dari 48 negara
dan organisasi internasional, serta
sebanyak 230 delegasi dari 49 neg-
ara dan organisasi internasional ha
dir melalui fasilitas daring. Format
penyelenggaraan secara hybrid di
satu sisi mampu meningkatkan
jumlah kehadiran pejabat tinggi,
nya berbagai kasus pengucilan dan
diskriminasi yang juga memper-
buruk kondisi ketidakadilan sosial.
Pada akhirnya, saat pelaksanaan
di 2021, BDF juga berupaya mem-
berikan way forward yang memas-
tikan demokrasi tetap efektif da-
lam perannya untuk mewujudkan
keadilan ekonomi dan sosial bagi
masyarakat.
Diskusi dalam BDF ke-14 dilak-
sanakan baik secara luring maupun
daring dengan membagi tema be-
sar menjadi tiga pembahasan sub
bijakan yang mempertimbangkan
pendekatan holistik, berkesinam-
bungan, serta terintegrasi. BDF juga
menyoroti penguatan konektivitas
dan kerjasama antarnegara dalam
rangka menjamin free and fairer
trade. Berkaitan dengan hal terse-
but, maka multilateralisme dan
so
lidaritas internasional menjadi
kunci bagi percepatan pemulihan
pascapandemi.
Salah satu yang menjadi fokus
dalam pembahasan pilar non-
peme
rintah adalah mengenai
Tahun 2021 menjadi peringatan
ke-14 tahun dari penyelenggaraan
BDF. Pelaksanaan kali ini adalah
kali kedua penyelenggaraan BDF
di masa pandemi Covid-19 de
ngan sejumlah pembatasan dan
penyesuaian. Menyesuaikan de
ngan protokol kesehatan, BDF ke-
14 diselenggarakan dalam format
hybrid.
Keikutsertaan fisik dibatasi hanya
bagi 50 negara/organisasi interna-
sional dan selebihnya mengikuti
kegiatan melalui daring. Penye-
lenggaraan dalam format hybrid
juga ditujukan untuk membantu
pemulihan ekonomi dan pariwisata
Bali yang terdampak pandemi.
Democracy for Humanity: Ad
vancing Economic and Social Jus
tice during the Pandemic men-
jadi tema utama dan haluan bagi
seluruh rangkaian BDF, termasuk
di dalamnya sejumlah pertemuan
pilar non-pemerintah di dalam
THE 14th
BDF 2021
MENYOROTI KONEKTIVITAS
ANTARNEGARA HINGGA
PEMULIHAN EKONOMI LOKAL
tema, yaitu Democracy for Huma
nity: Addressing Poverty, Democ
racy for Humanity: Addressing
Inequality, dan Democracy for Hu
manity: Advancing Inclusion. Se-
jumlah 22 pembicara tingkat men-
teri turut serta berbagi pengalaman
dan praktik terbaik, dan untuk per-
tama kalinya BDF juga menghadir-
kan pembicara dari kalangan expert
(sejumlah 9 pembicara) dalam di-
skusi terbatas ini.
Diskusi ditutup dengan diskusi
ter
buka antar keempat pilar BDF
Road to BDF. Sejumlah pertim-
bangan yang mendasari pemilihan
tema di antaranya terkait dengan
kondisi pandemi yang telah beru-
jung pada krisis multiaspek yang
menimbulkan tantangan tersendiri
bagi upaya penegakan nilai-nilai ke-
manusiaan sebagai prinsip dan inti
demokrasi.
Di sisi lain, pandemi juga men-
jadi pemicu peningkatan angka
kemiskinan global yang alhasil se-
makin memperlebar ketimpangan
yang telah ada, di samping muncul
terbukti dengan jumlah kehadiran
pejabat tingkat menteri pada BDF
ke-14 tercatat paling tinggi sejak
pelaksanaan pertama kalinya tahun
2008.
Sebagai hasil akhir BDF ke-14,
disepakati sejumlah key messages
yang menggarisbawahi sejumlah
rekomendasi, di antaranya men-
dukung pemajuan good gover
nance dan kepastian hukum serta
jaminan kesetaraan khususnya
bagi kelompok rentan. Hal ini ten-
tunya memerlukan perumusan ke-
pengembangan dan pemulihan
ekonomi lokal melalui berbagai
skema pendanaan, seperti deve
lopment financing dan private
financing. Semangat yang sama
juga dimunculkan bagi dukungan
kepada negara berkembang me
lalui berbagai sovereign debt
restructuring. Pada akhirnya, de
mokrasi merupakan milik seluruh
masyarakat, oleh karenanya peli
batan aktor non-peme
rintah secara
aktif, baik civil society, media, dan
generasi muda menjadi perhatian
khusus dari BDF ke-14.[]
8.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
FOKUS
8
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
KESIAPAN INFRASTRUKTUR
MENDUKUNG PRESIDENSI
G20 INDONESIA
Memasuki bulan keempat Presiden-
si G20 Indonesia dan menjelang KTT
Bali 15-16 November mendatang,
Pemerintah RI terus menggiatkan
persiapan di semua lini. Dengan
jumlah rangkaian kegiatan Presi-
densi yang banyak, yaitu 184 kegiat
an utama serta 254 side event dan
kegiatan showcase Road-to-G20,
dibutuhkan dukungan infrastruk-
tur yang kuat. Apalagi, acara-acara
dimaksud tersebar di 25 kota, ter-
masuk Bali, DKI Jakarta, Bogor, Solo,
Medan, Manado, hingga Samarinda.
Untuk itu, ketersediaan infrastruk-
tur dan fasilitas pertemuan yang
mumpuni berstandar internasional
dipekuat di tingkat daerah.
Secara khusus, Pemerintah telah
mendorong percepatan pemba-
ngunan infrastruktur di beberapa
daerah yang akan menjadi host ter-
banyak kegiatan Presidensi. Melalui
Peraturan Presiden No. 116 Tahun
2021, terdapat empat daerah yang
target percepatan itu adalah Bali,
DKI Jakarta, NTB, dan NTT. Bali ter-
catat akan menyelenggarakan 81
kegiatan Presidensi G20, Jakarta 102
kegiatan, NTB 5 kegiatan, dan NTT 9
kegiatan.
Persiapan yang masif ini memiliki
fungsi ganda. Selain untuk men
dukung penyelenggaraan kegi
atan Presidensi G20, berbagai
infrastruktur dan fasilitas ini juga
menjadi manfaat nyata bagi
warga, karena dapat dinikmati
masyarakat ke depannya. Dengan
ini, maka masyarakat pun bisa nyata
menikmati misi pulih bersama,
Recover Together Recover Stronger,
yang diusung Presidensi Indonesia.
PLN Siapkan Dukungan Daya
Listrik
Salah satu infrastruktur yang kru-
sial untuk mendukung rangkaian
kegiatan Presidensi G20 Indonesia
adalah kelistrikan. Memahami hal
ini, maka pasokan daya listrik terus
ditingkatkan. Dalam hal ini, PT PLN
(Persero) selaku BUMN penyedia
telah memperkuat sejumlah fasili-
tas energi, khususnya yang ramah
lingkungan, hingga ke pelosok
daerah.
Sebagai contoh adalah melalui
pemanfaatan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) di pulau-pu-
lau kecil di kawasan sekitar Labuan
Bajo, seperti PLTS di Pulau Messah
dan PLTS di Pulau Papagarang.
Fasilitas ini juga merupakan show-
case Indonesia kepada dunia, bah-
wa listrik ramah lingkungan telah
hadir di pulau-pulau kecil di tanah
air, untuk menopang kehidupan
masyarakat terpencil di Indonesia.
Pada akhir Februari lalu, Co-Sherpa
G20Indonesia,DubesDianTriansyah
Djani dan Dr. Edi Pambudi, beserta
Sekretaris Kementerian Koordinator
Perekonomian, Susiwijono selaku
Ketua Sekretariat Gabungan bid.
Sherpa Track dan Finance Track,
telah meninjau kesiapan PLTS
tersebut. Kunjungan juga sekaligus
memastikan bahwa Labuan Bajo
siap secara logistik sebagai kota
penyelenggara kegiatan G20.
“Labuan Bajo merupakan salah satu
lokasi yang didorong untuk menjadi
tempat penyelenggaraan berbagai
acara Presidensi G20. Ada sekitar 8
events yang akan dihelat di sini, an-
tara lain 2nd Sherpa Meeting serta
beberapa pertemuan tingkat Work
ing Group (Tourism, Supreme Audit,
Energy Transition, Digital Economy,
Trade-Invesment-Industry),” tutur
Susiwijono, sebagaimana dilansir
dari rilis Kemenko Perekonomian
(1/3).
Hadirnya PLTS ini tidak hanya me
nunjukkan komitmen Indonesia
un
tuk listrik ramah lingkungan,
tetapi juga secara nyata membawa
manfaat bagi masyarakat di wilayah
yang terisolasi. Listrik di pulau ter
pencil mampu mendorong pro
duk
tivitas dan perekonomian ma
syarakat setempat antara lain usaha
es batu, pertukangan dengan skap
listrik, isi ulang air galon, dan usaha
penyimpanan hasil penangkapan
ikan dengan alat pendingin.
Pemanfaatan ini dinilai baik untuk
di-showcase kepada masyarakat
internasional di G20.
Untuk mendukung berbagai ke-
giatan Presidensi G20 di Labuan
Bajo, PLN juga telah melakukan
rekonfigurasi konstruksi jaringan
listrik saluran kabel tanah sebagai
Kawasan DPSP (Destinasi Pariwisa-
ta Super Prioritas), yang meliputi ka-
wasan Puncak Waringin, Kampung
Ujung, Marina, Kampung Tengah,
Jl. Pantai Pede, dan kawasan Per-
hotelan. Saat ini, total daya mampu
kelistrikan Labuan Bajo pada Sistem
Kelistrikan Flores sebesar 98 mega-
watt (MW). Daya ini diperkirakan
cukup memenuhi beban puncak
saat acara Presidensi G20 sebesar
80 MW, dengan cadangan sebesar
18 MW.
Penguatan di Sektor Kesehatan
Sementara itu dalam aspek ke
sehatan, peningkatan kualitas in
frastruktur dan layanan tenaga medis
juga menjadi prioritas Pemerintah RI.
Misalnya untuk Bali, yang merupakan
kota host dengan kegiatan terbanyak,
faskes daerah setempat terus di
perkuat dan kini dinilai siap untuk
memberikan dukungan layanan
medis bagi kegiatan Presidensi G20
Indonesia.
Pada akhir Februari lalu, Menkes
dan Menkomarves telah melaku-
kan kunjungan kerja untuk menin-
jau faskes di Bali. Saat ini, sebanyak
30% dari total 400 ribu keterse-
diaan tempat tidur perawatan di
RS di seluruh Indonesia telah dia-
lokasikan untuk pasien COVID-19.
“Jadi 120 ribu itu 30% dari 400 ribu.
Kenapa 30%, karena masih ada
orang yang juga sakit jantung, sakit
kanker, sakit ginjal, dan lain-lain
yang harus juga dirawat,” ucapnya,
dikutip dari rilis Kementerian Kese-
hatan (25/2). Meskipun begitu, saat
ini keterpakaian hanya 38 ribu atau
sepertiga dari kapasitas kamar yang
tersedia.
RSUP Sanglah yang menjadi RS
rujukan karantina di Bali juga telah
kantongi kelas A dan standar in-
ternasional dari Joint Commission
Internasional (JCI) dan standar na-
sional dari Komisi Akreditasi Ru-
mah Sakit (KARS). Pemerintah turut
mempersiapkan beberapa faskes
lainnya, yaitu RSUD Bali Mandara
dan RS Siloam.
Dengan ini, langkah selanjutnya
adalah menyiagakan dokter ahli,
termasuk spesialis penyakit dalam,
bedah, jantung, anestesi, paru ter-
masuk tenaga keperawatan de
ngan kompetensi yang sudah di-
latih sesuai standar internasional.
Seluruh persiapan ini, mengutip
Menkomarves, ditargetkan siap
pada bulan Juni, atau lima bulan se-
belum KTT G20 di Bali.
Dari berbagai persiapan yang dilaku-
kan jelas terasa bahwa Presidensi
G20 Indonesia me
rupakan momen-
tum untuk mem
buktikan kemam-
puan dan kesiapan Indonesia se-
bagai lokasi penyelenggara konfer-
ensi kelas dunia. Upaya Indonesia ini
juga merupakan wujud percepat
an
pembangunan dan pembenahan
infrastruktur kesehatan dan energi
yang bermanfaat untuk masa de-
pan.[]
9.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi FOKUS 9
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
DIPLOMASI EKONOMI
DEMI AKSES PASAR DAN
PERLINDUNGAN INVESTASI
Diplomasi ekonomi terus
diperkuat oleh Kemlu RI. Upaya
pemulihan ekonomi dilakukan
tanpa mengorbankan aspek ke
sehatan. Ditekan
kan juga bah
wa
upaya pemulihan eko
nomi juga
dilakukan dengan memperhati-
kan lingkungan hidup dan SDGs.
Pertama, diplomasi Indonesia
bekerja untuk membentuk tra
vel corridor arrangement (TCA)
dengan tujuan pemulihan per-
jalanan lintas batas yang aman.
Saling pengakuan ser
tifikat vak-
sinasi dan interope
rabilitas plat-
form juga terus dijajaki. Menurut
Menlu RI Retno LP Marsudi, pem-
bahasan intensif sedang dilaku-
kan de
ngan Malaysia, Singapura,
Arab Saudi, India, Australia, UAE,
Turki, Belanda, Serbia, Hungaria,
Ukraina, Kazakhstan, dan Uni
Eropa.
Kedua, memperluas akses pa
sar
serta promosi dan pelindungan
investasi, antara lain dilakukan
melalui dimulainya perunding
an CEPA dengan UAE dan pe-
luncuran CEPA dengan Kanada
dan MERCOSUR dan FTA ASE-
AN-Kanada. Selain itu, Kemlu
RI juga berhasil menyelesaikan
Perundingan Perjanjian Investa-
si Bilateral (BIT) dengan Swiss.
Kemudian berlakunya CEPA In-
donesia dengan EFTA pada 1 No-
vember 2021. Selain itu, Indonesia
juga menyelenggarakan sejum-
lah temu bisnis hybrid, seperti:
Indonesia-Latin America and the
Caribbean (INA-LAC) Business
Forum III dengan transaksi dan
potensi bisnis Rp. 1,23 triliun, ser-
ta Indonesia-Central and Eastern
Europe (INA-CEE) Business Fo
rum 2021 dengan transaksi bisnis
senilai Rp. 44 miliar.
Indonesia juga berpartisipasi pa
da Dubai Expo 2020 dan komit-
men investasi saat kunjungan
Presiden di UAE sebesar USD 44,6
miliar. Diplomasi yang dijalan
kan
juga memperkokoh strategic
presence/outbound investment
BUMN dan swasta Indonesia di
luar negeri, antara lain melalui
program BUMN Go Global. Men-
lu Retno Marsudi menyatakan
bahwa penguatan industri stra
tegis Indonesia seperti bidang
kesehatan, bahan baku obat, in-
dustri pertahanan, petrokimia
maupun energi ter
barukan terus
dilakukan. “Diplomasi juga dige
rakkan un
tuk memperjuangkan
fair-treatment bagi komoditas In-
donesia termasuk kelapa sawit,”
ujarnya.
Ketiga, diplomasi melakukan
pe
nguatan ekonomi digital,
ekonomi kreatif dan ekonomi
hijau antara lain melalui penye-
lenggaraan ASEAN Creative Eco
nomy Business Forum (ACEBF)
dalam kerangka ASEAN Com
prehensive Recovery Frame
work (ACRF). Promosi investasi
ekonomi hijau dan transisi energi
juga dilakukan bersama pelaku
bisnis Inggris di sela pertemuan
COP26 di Glasgow yang meng-
hasilkan komitmen investasi USD
9,29 miliar.
Diplomasi juga digerakkan un-
tuk memperkuat kebijakan Pacific
Elevation di Pasifik, antara lain
melalui penyelenggaraan Virtual
2nd Pacific Exposition pada Ok-
tober 2021 yang dikunjungi lebih
dari 11 ribu orang dengan transak-
si perdagangan senilai USD 104
juta. Kemudian penguatan ker-
ja sama pembangunan melalui
dukungan hibah kepada sebelas
negara sahabat, yaitu Afghanis
tan, Antigua dan Barbuda, India,
Madagaskar, Mozambique, Palau,
Suriname, Timor Leste, PNG, Zim-
babwe dan Saint Vincent and the
Grenadines. Fokusnya pada kerja
sama pemberdayaan perempuan,
peningkatan digital literacy UMKM,
pemanfaatan teknologi pertanian
dan mitigasi dampak perubahan
iklim.
Untuk tahun 2022, upaya pemu-
lihan ekonomi global diperkira-
kan masih banyak menghadapi
berbagai tantangan. Pelaksa-
naan diplomasi ekonomi akan
terus diperkuat, antara lain me
lalui penguatan akses produk
industri strategis nasional seper
ti
kesehat
an, perkereta-apian, in-
dustri pertahanan, perkapalan
ke kawasan Asia, Timur Tengah
dan Afrika. Kemlu RI juga akan
menyelenggarakan Pacific Fo
rum for Development guna
meningkatkan kerja sama pem-
bangunan di Pasifik secara le
bih
terstruktur. Kemudian mening-
katkan engagement dengan para
investor di luar negeri guna mem-
perkuat kemitraan dengan Sove
reign Wealth Fund Indonesia.
Penguatan kemitraan guna
men
dukung transisi energi,
ekonomi hijau dan lestari juga
menjadi fokus penting. Kemu-
dian melanjutkan upaya mem-
percepat penyelesaian berbagai
perundingan CEPA, antara lain
dengan UAE, Uni Eropa. Turki
dan Chile. Di tingkat multilateral,
diplomasi dijalankan untuk terus
mendorong sistem perdagangan
internasional yang lebih adil dan
transparan.[]
10.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
FOKUS
10
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
Seminar Tingkat Tinggi yang
menjadi bagian dari rangkaian
pertemuan pertama Menteri
Keuangan dan Gubernur Bank
Sentral atau Finance Ministers
and Central Bank Governors
(FMCBG) meeting diadakan pada
hari, Kamis (17/2) secara hybrid.
Mengusung tema “Penguat
an
Arsitektur Kesehatan Global”,
seminar ini dibuka secara resmi
oleh Menteri Keuangan Indonesia,
Sri Mulyani Indrawati.
Demi memperkuat arsitektur
kese
hatan global, tema “Recover
Together, Recover Stronger” yang
diusung oleh Presidensi G20 Indonesia
menekankan pentingnya kerja
sama global untuk mengatasi
kondisi saat ini dan memper-
siapkan kondisi pandemi yang
mungkin terjadi di masa de-
pan, mengingat bahwa kapasi-
tas untuk mengatasi ancaman
kesehat
an sangat bervariasi di
seluruh negara.
Dalam pidato pembukaannya,
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati menyampaikan, “G20
harus berada di garis depan da-
lam pro
ses penguatan arsitek-
tur kesehatan global. Diperlu-
kan komitmen yang kuat dan
investasi yang lebih besar dari
sebelumnya untuk mengatasi
pandemi saat ini dan memitigasi
dampaknya dengan mobilisasi
sumber daya kesehatan.”
Salah satu kesenjangan yang
saat ini masih ditemui dalam ar-
sitektur kesehatan global adalah
masalah pembiayaan PPR (Pre
vention Preparedness and Res
ponse). Oleh sebab itu, Gugus
Tugas Gabungan Kementerian
Keuangan dan Kementerian
Kesehatan negara-negara G20
(Joint Finance and Health Task
Force/ JFHTF) yang dibentuk di-
harapkan untuk membahas mo-
dalitas dalam membangun fasili-
tas pembiayaan yang digerakkan
oleh G20 untuk dirancang secara
inklusif, dengan menekankan
pe
ran pentingnya Organisasi
Kesehatan Dunia (World Health
Organization atau WHO).
“Krisis pandemi COVID-19 telah
menunjukkan pentingnya kebu-
tuhan aliran pendanaan inter-
nasional untuk merealisasikan
PPR. Namun demikian, untuk
mendapat
kan hal tersebut dibu-
tuhkan assessment atas kesen-
jangan pembiayaan yang solid
dengan melibatkan berbagai pi-
hak,” pungkas Menteri Keuangan.
Di sesi pertama, Menteri Kesehat
an Budi Gunadi Sadikin menyo
roti tiga prioritas Indonesia untuk
mencapai arsitektur kesehatan
global yang lebih kuat, yaitu:
(i) meningkatkan ketahanan
kesehatan global; (ii) menye-
laraskan standar protokol kese-
hatan global; dan (iii) redistribu-
si pusat manufaktur dan pusat
penelitian global untuk mengu
rangi kerentanan kesehatan
di masa depan. Hal ini diamini
oleh Direktur Jenderal Organi-
sasi Kese
hatan Dunia Dr. Tedros
Adhanom Ghebreyesus, di mana
skema pendanaan untuk arsitek-
tur kesehatan butuh dilakukan
oleh agensi khusus dan bersifat
mengikat secara legal.
Pada sesi kedua yang bertajuk
“Mobilisasi Pembiayaan untuk
Global Public Goods”, Menteri
Keuangan Amerika Serikat Ja
net Yellen menyampaikan pen
tingnya peningkatan peran pi-
hak swasta untuk berkolaborasi
dalam pendanaan sektor kese-
hatan global. Para pembicara di
sesi II sepakat bahwa situasi pan-
demi Covid-19 dan untuk meng-
hadapi kemungkinan ter
jadinya
pandemi lainnya di masa de-
pan mengharuskan komunitas
global untuk bersatu dan bertin-
dak bersama serta memastikan
tidak ada negara yang tertinggal.
Selanjutnya dalam pidato pe
nutupannya, Gubernur Bank In-
donesia Perry Warjiyo menyam
paikan bahwa penguatan sistem
kesehatan global dengan me-
kanisme pembiayaan yang
berkelanjutan menjadi bagian
krusial dari exit strategy menuju
Recover Together dan Recover
Stronger. Dengan itu, presidensi
G20 Indonesia berkomitmen un-
tuk mendorong agenda ini dapat
memberikan hasil yang konkret
pada 2022.
Seminar Tingkat Tinggi ini terdiri
atas dua sesi diskusi. Sesi perta-
ma yang bertema “Penguatan
Sistem Kesehatan Global” di-
hadiri oleh narasumber antara
lain Menteri Kesehatan Italia
Roberto Sparanza, Menteri Ke
sehatan Indonesia Budi Gunadi
Sadikin, Menteri Kesehatan Nor-
wegia Anne Beathe Tvinnereim,
dan Direktur Jenderal WHO Dr.
Tedros Adhanom Ghebreye-
sus. Sedangkan, sesi kedua di-
hadiri oleh narasumber antara
lain Menteri Keuangan Ameri-
ka Serikat Janet Yellen, Menteri
Keuang
an India Nirmala Sitha-
raman, Presiden World Bank Da-
vid Malpass, dan Menteri Senior
dan Menteri Koordinator Bidang
Kebijakan Sosial Singapura Thar-
man Shanmugaratnam.[]
PEMIMPIN KEUANGAN DAN KESEHATAN
NEGARA G20 TEKANKAN PENTINGNYA
ARSITEKTUR KESEHATAN GLOBAL
“KRISIS PANDEMI COVID-19 TELAH MENUNJUKKAN PENTINGNYA KEBUTUHAN ALIRAN
PENDANAAN INTERNASIONAL UNTUK MEREALISASIKAN PPR. NAMUN DEMIKIAN,
UNTUK MENDAPATKAN HAL TERSEBUT DIBUTUHKAN ASSESSMENT ATAS KESENJANGAN
PEMBIAYAAN YANG SOLID DENGAN MELIBATKAN BERBAGAI PIHAK.”
MENTERI KEUANGAN
11.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi FOKUS 11
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
MENKEU TEKANKAN PENANGANAN
LUKA EKONOMI AKIBAT PANDEMI DALAM
PEMBUKAAN FMCBG G20 PERTAMA
Mengawali rangkaian kegiatan
Indonesia sebagai Presidensi
G20, hari ini, Kamis (17/02), telah
berlangsung pertemuan pertama
Menteri keuangan dan Gubernur
Bank Sentral atau Finance Minis
ters and Central Bank Governors
(FMCBG) Meeting, yang akan ber
langsung hingga 18 Februari 2022
mendatang. Pertemuan pertama
ini dibuka oleh sambutan dari Pre
siden Indonesia Joko Widodo, Men
teri Keuangan Indonesia Sri Mulyani,
dan Gubernur Bank Indonesia
Perry Warjiyo yang turut hadir dan
menyambut para delegasi secara
virtual.
Untuk menandai dimulainya rang-
kaian pertemuan seluruh Menteri
Keuangan negara anggota G20,
Menteri Keuangan Indonesia, Sri
Mulyani memaparkan bagaimana
kondisi perekonomian global terus
meningkat sejak pertemuan FMC-
BG tahun lalu, meskipun masih ada
berbagai tantangan yang perlu di-
hadapi.
“Indonesia memegang masa Pre
sidensi G20 pada momentum yang
sangat menantang. Di tahun ini,
penanganan dampak ekonomi dan
finansial dari pandemi, serta akses
vaksin yang belum merata masih
menjadi prioritas utama. Meskipun
demikian, terdapat risiko dari sisi
pengaturan kebijakan makro-fiskal
salah satunya yaitu kebijakan khu-
sus di masa pandemi yang tidak
dapat terus menerus diterapkan di
tengah ruang fiskal yang lebih ter-
batas,” ujar Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Menteri Keuangan
menyampaikan bahwa untuk men-
capai pemulihan yang kuat, berke-
lanjutan, seimbang, dan pertum-
buhan inklusif, penting mengatasi
masalah atas luka ekonomi (scar
ring effect) yang berkepanjangan.
Sebagai salah satu fokus dari G20,
Menteri Keuangan juga menyoro-
ti pentingnya isu perubahan iklim
yang menjadi ancaman yang lebih
besar dari pandemi. “Masa pandemi
merupakan peringatan yang cukup
keras kepada kita semua akan beta-
pa rentannya ekonomi global terha-
dap kejutan-kejutan nontradisional.
Dalam hal ini, kita harus mengingat
bahwa perubahan iklim dapat me-
nimbulkan dampak yang jauh lebih
besar dari pandemi. Disinilah peran
G20 dibutuhkan dalam memerangi
perubahan iklim. Bukan hanya da-
lam penurunan emisi karbon, teta-
pi juga menemukan skema untuk
meningkatkan dan mengarahkan
lebih banyak pembiayaan dan in-
vestasi pada teknologi berkelanjut
an yang memfasilitasi aksi iklim.”
pungkas Sri Mulyani.
Selanjutnya, Gubernur Bank Indonesia,
Perry Warjiyo dalam sambutannya
menekankan bahwa di tengah tan-
tangan yang dihadapi, peran dan
kepemimpinan G20 menjadi lebih
penting dari sebelumnya, baik da-
lam mengatasi akar permasalahan,
seperti memastikan kecukupan pro-
duksi dan distribusi vaksin COVID-19,
maupun dalam mengatasi berbagai
isu strategis pada tataran global un-
tuk mendorong pemulihan ekonomi.
Sejalan dengan Tema Presidensi
G20 Indonesia ‘recover together,
recover stronger, Presiden Repub-
lik Indonesia, Joko Widodo menga-
jak seluruh negara anggota untuk
bersinergi dan berkolaborasi da-
lam meraih pemulihan global. Ia
menyampaikan bahwa pertemuan
FMCBG akan menciptakan sinergi
kebijakan moneter dan fiskal untuk
menyelesaikan masalah bersama
guna mempercepat transformasi
digital, menciptakan ekonomi baru,
dan mendukung UKM.
Di tengah kondisi peningkatan ka-
sus baru COVID-19, penyelengga-
raan acara Pertemuan Pertama
Finance Ministers and Central
Bank Governors (FMCBG) yang
dilaksanakan pada 17 dan 18 Feb-
ruari 2022 dilakukan secara hybrid
(fisik dan virtual), dan memberlaku-
kan protokol kesehatan yang ketat
untuk pertemuan fisik.[]
“UNTUK MENCAPAI PEMULIHAN YANG KUAT, BERKELANJUTAN, SEIMBANG, DAN PERTUMBUHAN INKLUSIF,
PENTING MENGATASI MASALAH ATAS LUKA EKONOMI (SCARRING EFFECT) YANG BERKEPANJANGAN.”
MENTERI KEUANGAN
12.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
LENSA
12
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
MENDORONG INOVASI DAN INVESTASI
DALAM UPAYA PEMULIHAN GLOBAL
PASCAPANDEMI
Jakarta (29/4) – Pada masa pandemi,
dunia mengalami perubahan sig-
nifikan. Kondisi ekonomi dan pem-
bangunan yang terdampak krisis
telah mengharuskan pelaku usaha
untuk bertransformasi agar dapat
bertahan, salah satunya beralih ke
digitalisasi. Untuk membantu pro
ses ini, diperlukan investasi, inovasi,
dan kemitraan. Hal ini ditekankan
Dubes Tri Tharyat, Dirjen Kerja Sama
Multilateral, dalam pertemuan In-
formal Working Group ke-2 sesi
Leadership Dialogue 2 (IWG-2 LD-2),
yang merupakan bagian dari forum
Stockholm+50 pada Jumat malam
(29/4).
Dalam sesi LD-2 ini, Indonesia
adalah co-chair bersama Jerman.
Stockholm+50 (S+50) adalah fo-
rum untuk memperingati 50 ta-
hun United Nations Conference
on the Environment, atau yang
dikenal dengan Konferensi Stock-
holm 1972. Tema besarnya adalah “A
healthy planet for the prosperity
of all - our responsibility, our op
portunity”.
Dirjen Tri Tharyat menambahkan
bahwa ke depan, sektor digital dan
teknologi masih akan berperan da-
lam upaya pemulihan global. Arti
penting transformasi digital juga
mendorong Presidensi G20 Indo-
nesia mengangkat upaya ini men-
jadi salah satu prioritasnya. Namun
diakui, bahwa perubahan ke arah
ini masih akan sangat menantang
karena membutuhkan sumber da
ya yang besar di tengah dampak
pandemi yang sangat terasa.
“Untuk itu, kita perlu kontribusi ak-
tif semua pihak melalui kerja sama
dan investasi, agar roda ekonomi
dan langkah SDGs bisa berge
rak kembali, bersama,” demikian
disampaikan Dirjen KSM. Sektor
UMKM merupakan salah satu con-
toh yang memerlukan dukungan
kemitraan. Selama pandemi, UMKM
di berbagai belahan dunia sangat
terdampak, terutama di negara pu-
lau kecil (SIDS) dan yang paling ter-
tinggal (LDCs). Prinsip inklusivitas
menjadi sangat penting, dan setiap
langkah pemulihan harus mem-
perhitungkan kemampuan setiap
negara yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, proses kemitraan
dengan UMKM di Indonesia dilaku-
kan melalui sejumlah kegiatan
pe
latihan dan inisiatif lab inovasi.
Indonesia juga menelurkan sejum-
lah regulasi untuk mempermudah
UMKM dan melahirkan usaha-usa-
ha baru. Dampaknya besar untuk
menggerakkan ekonomi sekaligus
menciptakan lapangan kerja.
Dalam sesi dialog, sejumlah pe-
serta menyampaikan pandangan
dan pe
ngalaman dalam strategi
pemulihan. Ada yang menyoroti
tantangan dalam upaya reaktivitasi
pembangunan pascapandemi. Di
negara berkembang misalnya ada
kendala pendanaan, kesenjangan
tingkat pendidikan, dan akses tek
nologi yang menyulitkan upaya
pemulihan.
Sejumlah peserta memberikan ma
sukan akan pentingnya pendidikan,
program beasiswa, pemberdayaan
perempuan, transfer teknologi,
pembentukan peraturan, dan tata
kelola pemerintahan yang baik.
Penguatan aksi iklim, ekonomi sir
kuler, dan implementasi transisi
energi juga sangat penting untuk
menciptakan pertumbuhan yang
berkelanjutan ke depan.
Pertemuan IWG-2 LD-2 ini ber-
langsung virtual dan dihadiri lebih
dari 100 peserta perwakilan ne
gara anggota PBB dan organisasi
internasional. Tercatat hadir pula
sejumlah NGOs dari berbagai ne
gara dan bidang, seperti energi, so-
sial, kepemudaan, HAM, iklim, dan
lingkungan hidup. Banyak partisi-
pan dari negara berkembang yang
menyuarakan perspektifnya, seperti
dari Algeria, Kolombia, Peru, Filipina,
India, dan Kenya.
Setelah IWG-2, masih dijadwalkan
satu kali lagi pertemuan yaitu IWG-
3 untuk menjaring masukan dari
berbagai pihak, sebelum kegiatan
puncak S+50 tanggal 2-3 Juni 2022
di Stockholm, Swedia.[]
13.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi LENSA 13
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
10
PENGEMBANGAN
VAKSIN MANDIRI
A
Bio Farma – Baylor College of Medicine (AS) /
Vaksin BUMN
PT BCHT - Anhui Zhifei (Joint Venture: JBio)
Etana – Walvax-Abogen (RRT)
Bio Farma - Sinovac Biotech (RRT)
Kerja Sama Vaksin dengan AstraZeneca
(bilateral)
Kimia Farma – Sinopharm
Indo Farma - Serum Institute India (SII)
Penjajakan Kerja Sama Kalbe Farma (Swasta)
- Genexine (Korea Selatan)
Bio Farma dan CEPI (Coalition for Epidemic
Preparedness Innovation)
Pengembangan TRIPS Waiver
Partisipasi dalam Kerja Sama di bawah WHO
Kontribusi Indonesia pada ACT-A
Partisipasi Indonesia dalam COVAX Facility
PENGEMBANGAN
VAKSIN MELALUI
KERJA SAMA
B
DIPLOMASI VAKSIN
DAN KERJA SAMA MULTILATERAL HADAPI PANDEMI
KERJA SAMA
MULTILATERAL
TERKAIT
PENANGANAN
PANDEMI
C
Saat ini sejumlah institusi
di Indonesia tengah
mengembangkan vaksin
dari coronavirus strain
yang ditemukan di
Indonesia.
Sudah berjalan:
UNAIR – PT Biotis
Pharmaceuticals :
inactivated virus.
Progress : Uji Klinis Fase 1
pada Februari 2022
Dalam upaya penanganan pandemi COVID-19, Kemlu RI telah memfasilitasi
dan berperan dalam mengembangkan beberapa kerja sama vaksin melalui
skema mandiri maupun kerja sama dengan mitra internasional, yaitu:
14.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
14
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
LENSA
DIPLOMASI KEDAULATAN WILAYAH
CAPAIAN PERUNDINGAN PERBATASAN DENGAN SEJUMLAH NEGARA
Pemerintah Indonesia terus
berupaya mempercepat pe-
rundingan perbatasan dengan
sejumlah negara pada tahun
2020. Upaya tersebut juga akan
dilanjutkan kembali pada tahun
ini. Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi mengatakan selama
tahun 2021 pemerintah Indone-
sia telah menggelar 17 perundingan
dengan Malaysia, Palau, Filipina,
dan Vietnam. Jumlah perundingan
yang dilakukan selama pan-
demi Covid-19 bahkan dua kali
lebih banyak ketimbang tahun 2020
yang hanya 7 kali perundingan.
“Di tahun 2022, upaya akselera-
si intensitas perundingan per-
batasan darat dan maritim akan
terus ditingkatkan,” ujar Retno
melalui keterangan resmi pada
Kamis (6/1). pemerintah berharap
Perjanjian Batas Laut Teritorial
di Laut Sulawesi dan Selat Mala
ka bagian selatan dapat ditan-
datangani dengan Malaysia pada
tahun ini.
Sementara dengan Palau, pe-
merintah tengah melanjutkan
perundingan di tingkat Tim
Tek
nis untuk garis batas Zona
Ekonomi Ekslusif (ZEE) agar
dapat memperoleh kesepakatan.
Terkait dengan Filipina, Menlu
Retno menyebut saat ini ter-
dapat dua rencana yakni memu
lai perundingan penetapan ba-
tas landas kontinen di Tingkat
Teknis. Selain itu, pemerintah
tengah berupaya mencapai
kesepakatan terkait penetapan
batas landas kontinen dan ZEE
dalam dua garis batas yang ber-
beda. Perundingan tingkat Tim
Teknis juga tengah dilakukan
dengan Vietnam untuk mem-
peroleh garis batas ZEE.
Menlu Retno menegaskan Indo-
nesia akan tetap menolak klaim
perbatasan maritim yang tidak
memiliki dasar hukum yang
diakui secara internasional. Hal
ini juga dilakukan berdasarkan
UNCLOS 1982. Mantan Dubes RI
untuk Belanda tersebut menga-
takan perundingan batas mari-
tim harus didasarkan pada UN-
CLOS 1982. “Indonesia akan terus
menolak klaim yang tidak memi-
liki dasar hukum yang diakui se-
cara internasional,” tandas man-
tan Dubes RI untuk Norwegia
tersebut.
Menlu Retno menyebut klaim
perbatasan yang dilakukan oleh
pihak manapun harus dilakukan
sesuai dengan UNCLOS 1982 dan
hukum internasional lainnya. Atu
ran tersebut lantas menjadi prin-
sip kedaulatan dan hak berdaulat
di perairan Indonesia. Sementara
untuk batas darat, pada tahun
2022 pemerintah akan mempri-
oritaskan untuk menyelesaikan
demarkasi outstanding bounda
ry problems (OBP) sektor Timur
termasuk Pulau Sebatik dengan
Malaysia.
Pemerintah juga telah menyele-
saikan dua unresolved segments
dengan Timor Leste sesuai de
ngan agreed principles yang di
se
pakati 2019 lalu. “Tim perun
ding telah sepakat bahwa pe-
rundingan batas laut akan dimu-
lai setelah perbatasan darat ram-
pung,”ujarnya. Sebagai catatan,
salah satu perbatasan ZEE yang
kerap menimbulkan ketegang
an ada di Laut Natuna. Wilayah
tersebut memiliki kekayaan laut
melimpah sehingga membuat
nelayan dari berbagai negara
mencari ikan di sana termasuk
Vietnam.[]
INFOGRAFI PERUNDINGAN BATAS MARITIM 2020/2021
15.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi 15
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
LENSA
Pada tahun 2019, Indonesia kemba-
li terpilih menjadi anggota Dewan
HAM. Hal tersebut menjadikan In-
donesia sebagai negara yang telah
berkiprah selama 13 tahun pada
badan subsider PBB yang berumur
16 tahun tersebut. Konsistensi Indo-
nesia menjadi anggota Dewan HAM
tidak terlepas dari adanya kepen
tingan nasional agar Dewan HAM
dapat memperkuat mekanisme
HAM nasional, adanya perhatian
berimbang antara hak ekososbud
dan hak sipol, serta mencegah agar
Dewan HAM tidak teregresi seperti
Komisi HAM.
Sebagai anggota, Indonesia telah
berkomitmen untuk mendukung
pemajuan dan pelindungan HAM
tidak hanya di tingkat global, tetapi
juga regional dan nasional. Di ting-
kat global, Indonesia telah menjadi
penholder atau mensponsori ber-
bagai resolusi, di antaranya menge
nai situasi di Palestina, situasi di
Myanmar, dampak negatif korupsi
terhadap penerapan HAM, upaya
memperkuat mekanisme HAM;
serta berbagai resolusi terkait kerja
sama teknis dan capacity-building.
Selain itu, pemerintah telah meme
nuhi sejumlah kewajiban Indonesia
untuk menyampaikan pe
laporan
berkala berdasarkan treaty-based
mechanism, yaitu: Laporan Perio-
dik Kelima dan Ke
enam Indonesia
atas Implementasi Convention on
the Rights of the Child (CRC) pada
21 Januari 2021, Tanggapan peme
rintah atas List of Issue, laporan Ini-
sial Indonesia atas Convention on
the Rights of Persons with Disabili
ties (CRPD) pada 28 Januari 2021,
Laporan Nasional atas List of Issues
Prior to Reporting (LOIPR) Interna
tional Covenant on Civil and Politi
cal Rights (ICCPR) pada 29 Juli 2021,
Laporan Periodik Pemri ke-2 atas In
ternational Covenant on Economic,
Social and Cultural Rights (ICESCR)
pada 30 Juli 2021, dan dialog dalam
kerangka pelaporan nasional Pem-
ri atas implementasi Convention
on the Elimination of All Forms of
Discrimi
nation against Women
(CEDAW) dengan Komite CEDAW
pada 28-29 Oktober 2021.
Indonesia juga memperkuat meka-
nisme regional dan menginisiasi se-
jumlah wadah untuk menggalang
awareness kegiatan-kegiatan yang
mendukung prinsip-prinsip HAM
internasional, melalui kegiatan Re
gional Conference on Business and
Human Rights 2021 (18-19 Novem-
ber 2021). Pertemuan diikuti oleh
sejumlah dignitaries yaitu Dirjen KS
Multilateral Kemlu, Wakil Direktur
Regional Asia Pasifik UNDP, Presi-
den Dewan HAM PBB, Menteri Hu-
kum dan HAM, Menteri BUMN, dan
Wakil Menteri Luar Negeri.
Sekitar 250 peserta hadir secara
hybrid yang berasal dari 18 negara
di kawasan, berbagai organisasi in-
ternasional, national human rights
institutions, non-govermental orga
nization, akademisi, asosiasi bisnis
dan pengacara, serta berbagai pe-
mangku kepentingan nasional In-
donesia (termasuk anggota Gugus
Tugas Nasional Bisnis dan HAM dan
33 Kantor Wilayah Kemenkumham
di seluruh Provinsi di Indonesia).
Pertemuan menghasilkan chair
summary mengenai perubahan
mindset bahwa adopsi nilai-nilai
bisnis dan HAM bukan sebagai
beban namun sebagai investasi.
Diperlukan kerja sama dan koor-
dinasi antarinstansi pemerintah
dan pemangku kepentingan guna
mendukung perumusan dan im-
plementasi Rencana Aksi Nasio
nal mengenai bisnis dan HAM.
Pemerintah juga dapat menggu-
nakan insentif dan pendekatan
smart-mix antara peraturan yang
bersifat mengikat maupun inisia
tif non-binding guna mendorong
implementasi nilai-nilai bisnis dan
HAM.
Pelaku usaha perlu beradaptasi
dan responsif terhadap tantang
an-tantangan yang timbul akibat
dampak dari kegiatan usaha terha-
dap pelindungan HAM. Dibutuhkan
penguatan kapasitas mediasi dan
mekanisme multi-stakeholders un-
tuk memperluas akses pemulihan
bagi para korban kasus-kasus bisnis
dan HAM. Upaya pengarusutamaan
UNGP dalam dekade selanjutnya
memerlukan (1) advokasi kepada
pemangku kepentingan yang lebih
luas yang saat ini belum memaha-
mi prinsip-prinsip bisnis dan HAM,
(2) penguatan akses pemulihan,
dan (3) enabling environment un-
tuk mendorong adaptasi UNGP
oleh UMKM dan sektor informal.
Selain itu, kegiatan lainnya beru-
pa Second Regional Conference
on Humanitarian Assistance (6-7
Oktober 2021) melanjutkan kesuk-
sesan penyelenggaraan Regional
Conference on Humanitarian As
sistance (RCHA) pada tahun 2019.
Direktorat HAM dan Kemanu
siaan
mengadakan pertemuan RCHA
ke-2 dengan tema “Advancing Hu
manitarian Capacities in a Chang
ing World: National and Local
Leadership”. RCHA dihadiri oleh
lebih dari 100 aktor kemanusiaan
negara dan non-negara dari 21 ne
gara Asia Pasifik.
RCHA 2021 berhasil menyusun Di
rectories untuk Contact Points dan
Expertise aktor kemanusiaan di Asia
Pasifik yang dapat menjadi rujukan
dalam mendukung penguatan
kerja sama bantuan kemanusiaan
di Asia. Directories ini akan menja-
di living document dan Indonesia
masih membuka pendaftaran aktor
kemanusiaan di kawasan.
Upaya mendorong promosi HAM
juga dilakukan melalui kerja sama
bilateral dalam bentuk Dialog HAM,
sebagai forum saling tukar pan
dangan mengenai isu-isu HAM
yang menjadi kepentingan bersa-
ma serta tukar pengalaman upa
ya pelindungan HAM di tingkat
domestik masing-masing. Pada
tahun 2021, dialog HAM juga telah
diselenggarakan dengan Norwegia,
Rusia, Uni Eropa, dan Iran.[]
KONTRIBUSI INDONESIA
SEBAGAI ANGGOTA DEWAN HAM PBB
16.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
16
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
LENSA
Menjelang tutup tahun 2021, Menlu RI Retno
LP Marsudi telah menghadiri Sidang Luar Bia-
sa Menlu OKI mengenai situasi kemanusiaan di
Afghanistan. Indonesia termasuk inisiator pelak-
sanaan pertemuan tersebut mengingat situasi
kemanusian Afghanistan yang semakin membu-
ruk.
“Posisi Indonesia selalu konsisten, ingin melihat
Afghanistan damai, stabil dan sejahtera. Dalam
engagement Indonesia dengan Taliban, Indone-
sia terus mendorong agar janji yang disampaikan
16 Agustus 2021 dapat dipenuhi, termasuk peng-
hormatan terhadap hak-hak perempuan,” ujar
Menlu.
Atas dorongan Indonesia, sebuah roadmap
pemenuhan komitmen Taliban telah dimasuk-
kan dalam Resolusi pertemuan OKI tersebut. Di
bidang kemanusiaan, Indonesia juga terus ber-
komitmen untuk berkontribusi. Tidak kurang
dari dua pesawat Indonesia tiba di Afghanistan
membawa bantuan makanan dan nutrisi bagi
rakyat Afghanistan, bekerja sama dengan badan
PBB.
Tahun 2022, Indonesia akan melanjutkan fokus
pada isu pendidikan dan pemberdayaan bagi
perempuan Afghanistan, termasuk melalui pem-
berian beasiswa Pendidikan. Mengenai peace
keeping mission, partisipasi Indonesia dalam
misi perdamaian tidak pernah surut. Saat ini,
lebih dari 2.800 personel Indonesia bertugas di 8
misi perdamaian PBB. Indonesia adalah ne
gara
penyumbang pasukan pemeliharaan perda-
maian PBB, terbesar ke-7 di dunia, naik dari per-
ingkat ke-8 selama tiga tahun terakhir.
Persentase peacekeepers perempuan Indone-
sia, naik dari 5,9% pada tahun 2020, menjadi
6,7% pada tahun 2021. Indonesia juga aktif dalam
penyusunan norma dan tata kelola Misi Perda-
maian PBB. Indonesia menjadi salah satu Ke
tua Group of Friends on Safety and Security of
UN Peacekeeping yang diluncurkan bulan April
2021. Ini adalah sebuah inisiatif untuk memasti-
SAAT INI, LEBIH DARI 2.800 PERSONEL INDONESIA BERTUGAS DI 8 MISI PERDAMAIAN PBB.
INDONESIA ADALAH NEGARA PENYUMBANG PASUKAN PEMELIHARAAN PERDAMAIAN
PBB, TERBESAR KE-7 DI DUNIA, NAIK DARI PERINGKAT KE-8 SELAMA
TIGA TAHUN TERAKHIR.
kan peningkatan
keamanan dan ke-
selamatan peace
keepers.
Dalam rangka me
majukan isu Wo
men, Peace and
Security, Indonesia
bersama South
east Asia Network
of Women Peace
Negotiators and
Mediators telah
menyelenggara-
kan Regional Fo
rum of Women
Peace Negotiators
and Mediators.
Network kawasan
ini telah tergabung
dalam Global Alli
ances of Regional
Women Mediator
Networks pada
April 2021 sebagai
anggota ke-6 dan
satu-satunya wakil
Asia.
Untuk tahun 2022,
Indonesia berko
mitmen mengi
rim
kan 5 (lima)
Satgas militer de
ngan total 950 per-
sonel dan satu Satgas polisi dengan total 198 per-
sonel. Indonesia juga akan menyelenggarakan
berbagai pelatihan dan program peningkatan
kapasitas peacekeepers, termasuk dalam skema
UN Triangular Partnership Project (TPP).
Di bidang HAM dan demokrasi, sepanjang 2021,
Indonesia telah menjadi penholder atau men-
sponsori berbagai resolusi terkait hak-hak rakyat
Palestina, Rohingya serta isu hak asasi manusia
dan kegiatan bisnis. Indonesia juga telah menye-
lenggarakan berbagai kegiatan dalam men-
dorong pemajuan HAM di kawasan, antara lain
melalui Regional Conference on Business and
Human Rights 2021, Second Regional Confe
rence on Humanitarian Assistance, dan ASEAN
Human Rights Dialogue yang sudah vakum se-
lama 6 tahun terakhir dan Indonesia berhasil me
ngadakannya kembali tahun lalu.
Selain itu, Indonesia juga kembali menyelengga-
rakan BDF ke-14 di tahun 2021. Secretary Blinken
dan State Councellor Wang Yi berpartisipasi dalam
BDF tahun 2021. BDF adalah bentuk komitmen In-
donesia untuk terus memajukan demokrasi dan
HAM di kawasan dan global. “Our commitment
toward democracy goes beyond our borders,” ujar
Menlu RI.
MISI KEMANUSIAAN INDONESIA
DI AFGHANISTAN, PALESTINA, DAN
NEGARA-NEGARA PBB
17.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi 17
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
LENSA
BERAGAM TANTANGAN
PELINDUNGAN WNI SELAMA PANDEMI
Pandemi menghadirkan tantang
an tersendiri bagi pelindung
an WNI. Direktorat Pelindung
an WNI Kemlu RI menegaskan
bahwa mesin pelindungan terus
diperkuat untuk membantu WNI
yang berada di luar negeri. Jika
di awal 2020 evakuasi Wuhan
menghadirkan tantangan yang
sangat tinggi, maka di tahun
2021 evakuasi dari Kabul juga
memiliki tingkat kesulitan yang
sangat tinggi.
Pada tahun 2021, 33 orang (26
WNI dan 7 WNA) dievakuasi dari
Kabul. Lebih dari 73.000 orang
difasilitasi repatriasi, terma-
suk 1.300 ABK. Hampir 240 ribu
bantuan sembako disalurkan,
kemudian 7 WNI dibebaskan
dari hukuman mati. Lalu, 4 WNI
dibebaskan dari penyanderaan,
kemudian lebih dari Rp179,3 mili
ar hak finansial diselamatkan,
serta fasilitas pemberian vaksin
bagi 88.637 WNI diberikan di
berbagai kawasan dunia.
Pemerintah juga memperkuat
sistem pelindungan baik dalam
penguatan infrastruktur hing-
ga pembentukan kerja sama
bilateral maupun norm setting
di level multilateral. Untuk ta-
hun 2022, dengan kompleksitas
kasus pelindungan yang tinggi,
maka fokus utama diplomasi
pelindungan akan diberikan de
ngan sejumlah fokus. Pertama,
percepatan transformasi digital
melalui penguatan Integrated
Data Operating Centre (IDOC)
untuk mengelola Big Data ten-
tang pelindungan.
Kemudian, Integrasi Aplikasi Safe
Travel dengan Aplikasi Peduli
Lindungi guna meningkatkan
rasa aman pada saat WNI beper-
gian di masa pandemi. Ini men-
jadi bagian dari pembangun
an
data awal pemilih luar negeri
untuk Pemilu 2024. Kedua, Kem-
lu RI akan meningkatkan infra-
struktur dan SDM pelindungan
melalui pembangunan Indone
sian Seafarers’ Corner di Busan,
Korea Selatan. Ikhtiar ini diiringi
peningkatan kualitas infrastruk-
tur dan tata kelola shelter di Per-
wakilan RI. Selain itu, dilakukan
juga penguatan kapasitas diplo-
mat responsif gender.
Ketiga, pengembangan kerang-
ka hukum dan kerja sama di
tingkat nasional maupun inter
nasional melalui MoU integrasi
sistem informasi antar Kemen
terian/Lembaga,MouPenempat
an dan Pelindungan PMI, Finali
sasi Guidelines IMO-ILO untuk
penanganan kasus penelantaran
pelaut, dan perkuatan standar
pelindungan pekerja migran da-
lam kerangka PBB.[]
KINERJA DIREKTORAT PWNI KEMLU RI
TOTAL 26.173 KASUS
DITUNTASKAN,
REALISASI 90,29%
Direktorat Pelindungan Warga
Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI
mengalami transformasi struktur
organisasi sejak tahun 2021. Ber-
dasarkan Peraturan Menteri No.
6/2021, nama direktorat yang semu-
la “Direktorat Pelindungan WNI dan
BHI” berubah menjadi “Direktorat
Pelindungan WNI”. Hal ini merupa-
kan bentuk komitmen Kemlu RI
untuk senantiasa mengedepankan
pelindungan WNI sebagai prioritas
nasional pemerintah.
Secara faktual, tahun kemarin
masih diwarnai dengan pandemi
global COVID-19, terutama dengan
munculnya mutasi virus baru se
perti varian delta. Distribusi vaksin
COVID-19 yang belum merata juga
mempengaruhi kerentanan WNI
di Luar Negeri baik PMI, mahasis
wa, masyarakat umum, hingga
pejabat dan staf pelaksana fungsi
pelindungan WNI. Protokol kese-
hatan dan pembatasan pergerakan
masyarakat yang dilakukan secara
ketat untuk mencegah penyebaran
COVID-19 juga mempengaruhi mig
rasi WNI.
Meski demikian, volume kasus di
tahun 2021 tidak sebanyak tahun
2020, namun masih lebih banyak
dibandingkan tahun 2019. Kondi-
si ini antara lain dipengaruhi oleh
arus pergerakan WNI ke luar ne
geri
yang masih terbatas serta tingkat
kesiapan negara-negara dalam
pe
ngelolaan pandemi COVID-19
yang semakin membaik. Kondi-
si ini berbanding terbalik dengan
kondisi awal pandemi pada tahun
2020. Saat itu terjadi kepanikan
masif dan tiap negara masih da-
lam tahap mengupayakan pem-
bangunan “COVID-19 response”
yang ideal se
suai kapasitas nasional
masing-masing. Penurunan volu
me kasus pada tahun 2021 mem-
berikan peluang bagi Kemlu untuk
menuntaskan kasus-kasus pada
tahun 2020 serta menangani ka-
sus-kasus baru yang dilaporkan. Di
sisi lain, pembatasan pergerakan
masyarakat membuat pembatalan,
penjadwalan ulang, atau peruba-
han format berbagai kegiatan pe-
lindungan WNI.
Dari sisi penyelesaian kasus, persen-
tase Kasus WNI di Luar Negeri yang
diselesaikan adalah sebanyak 26.173
kasus dari 29.223 kasus WNI di luar
negeri yang ditangani. Dari jum-
lah tersebut, sebanyak 11.066 kasus
khusus telah diselesaikan dari 11.938
kasus khusus yang sedang ditan-
gani (92,70%). Sebanyak 15.107 ka-
sus umum telah diselesaikan dari
17.295 kasus umum yang sedang
ditangani (87,35%). Dengan formula
penghitungan realisasi dikali bobot
(45% untuk kasus umum dan 55%
untuk kasus khusus), maka diper-
oleh realisasi sebesar 90,29%.
Selain itu, sebanyak 88.895 WNI
telah terverifikasi datanya di Portal
Peduli WNI atau 8,72% dari target
sebanyak 50% data WNI terverifika-
si dari Daftar Pemilih Tetap Pemilu
RI. Kemudian, adanya partisipasi 12
SDM Kemlu RI dan 165 SDM Per-
wakilan RI pada pelatihan/bim
bingan teknis terkait sistem infor-
masi pelayanan dan pelindungan
WNI di luar negeri.
DarisisiIndeksDiplomasiPelindung
an WNI di Luar Negeri, sejumlah ca-
paian utamanya adalah: (i) Penan-
datanganan Memorandum of Un
derstanding on the Cooperation in
the Fields of Employment and La
bour Affairs for Fishermen Working
in Korean Coastal Fishing Vessels
(MoU) antara Republik Indonesia
dan Korea Selatan pada tanggal 31
Mei 2021, (ii) Diterimanya rekomen-
dasi Kemlu pada 13th Global Forum
on Migration and Development
(GFMD) 2021 di Uni Emirat Arab se-
cara virtual, 18-26 Januari 2021 dan
Asia Pacific Regional Review of Im
plementation of the Global Com
pact for Safe, Orderly and Regular
Migration di Bangkok secara virtual,
10-12 Maret 2021, (iii) Diterimanya
masukan Kemlu pada Rencana Aksi
Nasional Instruksi Presiden RI No-
mor 2 Tahun 2021 tentang Optimali
sasi Pelaksanaan Program Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan dan Pera-
turan Presiden RI Nomor 52 Tahun
2021 tentang Rencana Aksi Nasional
Hak Asasi Manusia; serta (iv) 100%
responden memberikan umpan
balik positif atas Public Awareness
Campaign.[]
18.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
18
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
LENSA
CERITA DI BALIK EVAKUASI
WNI DARI UKRAINA
Menyikapi ketegangan antara Rusia dan Ukraina,
KBRI Kyiv dan Direktorat PWNI Kemlu RI sejak
Desember 2021 telah menyelenggarakan serang-
kaian pertemuan untuk menyusun Rencana
Kontingensi Pelindungan WNI di Ukraina. Secara
bertahap, pada 22 Februari 2022, Dubes RI di Kyiv
telah menetapkan status Siaga III sesuai dengan
parameter yang disusun dalam Rencana Kontingen-
si.
Pada 24 Februari 2022, Dubes RI kembali mene-
tapkan status Siaga I untuk eskalasi situasi yang
terjadi di Ukraina. Pada saat yang sama, Pasu-
kan Rusia melancarkan serangan ke Ibu Kota
Ukraina, sementara Kyiv dan Pemerintah Ukraina
menetapkan state of emergency.
Merespon situasi tersebut, KBRI Kyiv segera
melaksanakan ekstraksi WNI dan mengum-
pulkan WNI sementara di beberapa safe house
di 3 titik kumpul, yakni Kyiv (KBRI Kyiv), Odessa
(Hotel), Lviv (rumah milik WNI). WNI bergerak
mandiri maupun atas penjemputan KBRI Kyiv.
Pergerakan WNI keluar dari Ukraina dari mas-
ing-masing titik kumpul, difasilitasi oleh Per-
wakilan RI yang berbeda. Evakuasi WNI dari titik
kumpul Kyiv dilaksanakan oleh KBRI Kyiv, se-
mentara evakuasi WNI dari titik kumpul Odessa
dilaksanakan oleh KBRI Bucharest, dan evakua-
si WNI dari titik kumpul Lviv dilaksanakan oleh
KBRI Warsawa. Total pada 28 Februari 2022, Pe-
merintah Indonesia berhasil mengevakuasi 99
WNI dan 5 WNA dari Ukraina.
Pada data awal KBRI Kyiv, terdapat 122 WNI
yang sebagian besar berada di Kyiv, sedangkan
sebagian lainnya terpencar di berbagai daerah.
Dalam rencana, disepakati bahwa seluruh WNI
akan berkumpul di Kyiv untuk selanjutnya die-
vakuasi melalui Lviv menuju ke Polandia. Sejalan
dengan upaya untuk mengekstraksi WNI dimak-
sud, pemerintah terus mendapatkan pengaduan
lain dari WNI yang tidak lapor diri sebelumnya.
Jumlah akhir, terdapat 165 WNI yang berada di
Ukraina.
Penjemputan dengan Pesawat Charter
Pada 2 Maret 2022, Tim Penjemput yang terdiri
atas unsur Kementerian Luar Negeri, TNI, dan
BIN berangkat ke Bucharest, Rumania, dengan
Pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan
GA 7730. Pesawat tiba pada 2 Maret 2022 pukul
15.10 LT dan berangkat kembali ke Indonesia pada
pukul 20.23 LT dengan membawa 80 WNI dan 3
WNA. Tim Penjemput dan peserta evakuasi tiba
di Indonesia pada 3 Maret 2022 pukul 17.00 WIB.
Pada saat itu, tidak seluruh WNI yang dievakua-
si keluar dari Ukraina ikut kembali ke Indonesia
menggunakan pesawat charter. Ada 12 orang
WNI (dan 1 orang guardian pendamping) tidak
ikut penerbangan karena positif COVID-19, se-
dangkan sebagian lagi ada yang kembali ke tem-
pat domisili baik untuk tujuan bekerja ataupun
studi.
Evakuasi Susulan
Pasca kepulangan WNI, sepanjang tanggal 3-18
Maret 2022, pemerintah masih melaksanakan
evakuasi WNI susulan dalam jumlah yang le
bih
kecil. Terdapat total 20 WNI dan 1 WNA yang ber-
partisipasi dalam evakuasi susulan dimaksud.
Selain dari WNI yang masih belum dapat keluar
karena wilayahnya masih menjadi lokasi pertem-
puran (Chernihiv dan Kharkiv), terdapat bebera-
pa WNI yang sebelumnya sudah menandatan-
gani SPTJM namun memutuskan kembali ke
Indonesia (5 kasus). Lebih lanjut, terdapat 2 WNI
lain yang baru lapor diri pascaevakuasi dengan
pesawat charter.
Evakuasi dilaksanakan oleh
KBRI Kyiv dibantu oleh Tim
Aju Pusat dan KBRI Warsa-
wa. Tim gabungan dimak-
sud membentuk Safe House
di Kota Lviv (Ukraina ba-
gian barat) untuk menam-
pung sementara WNI yang
datang sebelum dievakuasi
melalui Ukraina. Evakuasi 9
WNI dari Chernihiv memiliki
tingkat kesulitan dan risiko
yang cukup tinggi meng
ingat wilayah Chernihiv
tepat menjadi lokasi per-
tempuran antara Pasukan Rusia yang berusaha
masuk dari Utara dengan territorial defense Pa-
sukan Ukraina.
WNI dari Chernihiv dijemput dari lokasi tempat
kerja menuju ke bunker umum pada 14 Maret
2022, sebelum dievakuasi ke Lviv pada 17-18 Ma-
ret 2022. Tim Aju Pusat dan WNI tiba kembali ke
Indonesia pada 21 Maret 2022.
Walhasil, pemerintah telah berhasil menge-
vakuasi 133 WNI dan 6 WN Ukraina dalam evakua-
si yang dilakukan sejak 28 Februari – 18 Maret
2022. Terdapat 23 WNI yang memutuskan untuk
tetap berada di Ukraina. Proses evakuasi berhasil
dilaksanakan atas kerjasama lintas Kementerian/
Lembaga K/L di Pusat, serta lintas Perwakilan RI,
yakni KBRI Kyiv, KBRI Bucharest, KBRI Bratislava,
KBRI Budapest, KBRI Moskow, dan KBRI Warsa-
wa.
Menlu RI Retno Marsudi bahkan mengakui pros-
es evakuasi sangat tidak mudah. “Setiap hari,
selama kurang lebih 22 hari, upaya untuk men-
gevakuasi para WNI dari Chernihiv terus dilaku-
kan. Berbagai skenario dan jalur evakuasi yang
kita buat terus perlu dilakukan adjustment ham-
pir setiap hari. Tentunya adjustment ini dilaku-
kan karena situasi lapangan yang terus berubah,”
ujarnya.
Alhamdulillah. Setelah pengalaman hidup-mati
evakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan beberapa
waktu lalu, kini evakuasi WNI di Ukraina pun ber-
hasil dilakukan dengan gemilang. []
19.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi 19
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
LENSA
CAPAIAN KINERJA 2021
DARI PEMBEBASAN HUKUMAN MATI HINGGA
PELEPASAN PENYANDERAAN OLEH KELOMPOK
BERSENJATA
(bimtek) yang diselenggarakan
Direktorat Pelindungan WNI.
10. Telah terverifikasinya 88.894 data
WNI di luar negeri pada Portal
Peduli WNI.
11. Telah diterbitkannya Keputusan
Menteri Luar Negeri No. 8 Tahun
2021 tentang Panduan Penggu
naan Anggaran Pelindungan
War
ga Negara Indonesia untuk
Penanganan Pandemi COVID-19
yang merupakan kerja sama Di-
rektorat Pelindungan WNI dan
Biro Keuangan.
12. Setelah diluncurkan pada tahun
2018, aplikasi perjalanan Safe
Travel dapat diakses oleh seluruh
pengguna telepon genggam ber-
basis Android dan iOS. Aplikasi
tersebut telah diunduh sebanyak
93.493 kali, dengan rincian 70.900
unduhan di platform Android
dan 22.593 unduhan di platform
iOS. Pengguna telah melaporkan
perjalanan mereka ke luar negeri
pada tahun 2018 sebanyak 4.320
laporan, pada tahun 2019 seba
nyak 6.421, pada tahun 2020 se-
banyak 2.599 laporan, dan pada
tahun 2021 sebanyak 515 laporan.
penyanderaan dari kelompok ber-
senjata Abu Sayyaf di Filipina. Hal
ini menandai tidak adanya lagi
WNI yang disandera di luar nege
ri. Adapun total jumlah korban
penyanderaan WNI di luar negeri
hingga Desember 2021 adalah 54
orang dengan rincian 44 di Filipi-
na, 4 di Somalia, 3 di Rep. Kongo,
dan 3 di Gabon. Data ini termasuk
di antaranya 2 orang tewas di Fili-
pina.
7. Evakuasi 33 orang dari Kabul, Af-
ghanistan yang terdiri atas 26
WNI dan 7 WNA.
8. Penyelesaian 1.157 dari 1.202 kasus
yang ditangani pada anak buah
kapal (ABK) dari 285 kapal dengan
21 flag states. Penanganan terse-
but termasuk pemulangan untuk
38 jenazah ABK yang meninggal
dunia di tahun 2021.
9. Penyelenggaraan dan partisipasi
412 (empat ratus dua belas) peja-
bat dan staf Kemlu, 276 (dua ratus
tujuh puluh enam) pejabat dan
staf Perwakilan RI, dan 19 (sem-
bilan belas) pejabat dan staf Ke-
menterian/Lembaga Teknis pada
pelatihan dan bimbingan teknis
Semakin berkembangnya isu-isu so-
sial akibat perkembangan yang pe-
sat teknologi transportasi dan infor-
masi ikut mendorong peningkatan
pergerakan manusia di luar negeri.
Hal ini mengakibatkan jenis kasus
WNI di luar negeri yang ditangani
pemerintah lebih beragam dan se-
makin kompleks. Selain itu tuntutan
dari masyarakat untuk tindakan res
pon cepat, transparan, profesional,
dan akuntabel semakin meningkat.
Masyarakat tidak hanya berperan se-
bagai pemangku kepentingan, tetapi
juga sebagai auditor sekaligus penilai
dari kinerja jajaran pemerintah.
Capaian kinerja penyelesaian kasus
paling rendah tercatat pada tahun
2020, yaitu 88,35%. Itupun disebab-
kan jumlah kasus yang dihadapi pada
tahun 2020 merupakan ano
mali aki-
bat pandemi global COVID-19. Ini ber-
beda dengan capaian kinerja tahun
berikutnya, yakni pada 2021.
Sepanjang tahun kemarin, banyak
hal telah dilakukan Direktorat PWNI
Kemlu RI, di antaranya sebagai beri-
kut:
1. Sebanyak 26.173 kasus telah dise
lesaikan dari total 29.233 kasus
yang ditangani.
2. Terbebasnya 7 orang WNI ter-
ancam hukuman mati dan di-
turunkannya hukuman bagi 5
orang WNI terancam hukuman
mati yaitu WNI yang berada di
Malaysia, Arab Saudi, Singapura,
dan Suriah. Masih terdapat 205
sisa kasus yang tengah ditangani
yang tersebar di berbagai negara,
yaitu 189 kasus di Malaysia, 5 kasus
di Arab Saudi, 4 kasus di Persatu-
an Emirat Arab, 3 kasus di Laos, 2
kasus di RRT, dan masing-masing
1 kasus di Myanmar dan Vietnam.
3. Pengembalian hak-hak finansial
WNI di luar negeri (sisa gaji, asu-
ransi, diyat, dll) 179.374.605.591 Ru-
piah.
4. Fasilitasi pemulangan 75.591 WNI
dengan rincian: 69.688 repatria-
si dari Malaysia, 4.463 repatriasi
mandiri, dan 1.440 ABK.
5. Pemberian sebanyak 236.148 pa-
ket bantuan kepada WNI di luar
negeri yang terdampak COVID-19,
khususnya di Malaysia yang ma-
sih menerapkan movement con
trol order atau pembatasan sosial.
6. Pembebasan 4 orang WNI dari
Berbagai fitur pengembangan
seperti panic button telah digu-
nakan oleh WNI di luar negeri
dan berhasil menyelamatkan le
bih dari 40 WNI yang bermasalah
termasuk ABK korban TPPO pada
tahun 2019. Pada tahun 2020 ap-
likasi Safe Travel juga mengem-
bangkan fitur laman khusus
COVID-19 yang berisi kebijakan
terkait pencegahan dan penang-
gulangan COVID-19 negara2 di
dunia yang dapat berdampak ke-
pada WNI yang akan berangkat
atau sedang berada di luar negeri.
Berbagai capaian dan kemajuan
dalam ikhtiar melindungi WNI di
luar negeri tersebut tidak membuat
pemerintah, dalam hal ini Direk-
torat PWNI Kemlu RI berpuas diri.
Komitmen utamanya adalah selalu
memberikan pelayanan terbaik se-
mata-mata untuk mengangkat har-
kat dan martabat bangsa kita di luar
negeri, serta selalu berusaha seopti-
mal mungkin melakukan peningka-
tan penyelesaian kasus-kasus yang
masih tersisa. Tentu dengan belajar
dan mengambil pengalaman dari
hambatan-hambatan yang selama
ini melingkupi.[]
20.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
SOROT
20
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
IKHTIAR MENGATASI
TANTANGAN PELINDUNGAN TIGA JUTA
WNI DI LUAR NEGERI
Berdasarkan data E-Pelindungan-
dan Portal Peduli WNI, hingga
2019 Kemlu mencatat jumlah WNI
di luar negeri sebanyak 3.011.202
orang. Dari jumlah tersebut, se-
banyak 90% adalah pekerja migran
Indonesia (PMI), sisanya merupa-
kan pelajar dan anak buah kapal
(ABK). Jumlah WNI terbesar berada
di Malaysia yakni 1.330.303 orang,
kemudian Arab Saudi 665.552
orang, RRT 317.269 orang, Austra-
lia 131.053, Si
ngapura 112.785, Korea
Selatan 70.478, Amerika Serikat
63.360, Brunei 58.369, dan Emirat
Arab 52.843. Masyarakat Indonesia
yang berada di luar negeri mem-
butuhkan kuali
tas pelayanan dan
pelindungan yang responsif, cepat,
tanggap, transparan dan akuntabel,
sesuai amanat Undang-Undang
(UU) Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik. Berdasarkan UU
tersebut, masyarakat merupakan
pengguna layanan sekaligus penilai
atas kinerja instansi pemerintah, da-
lam hal ini Kemlu dan Perwakilan RI.
Pelindungan WNI di luar negeri
tercantum pada Sasaran Strategis
Kementerian Luar Negeri nomor 4
“Pelindungan WNI di Luar Negeri
dan Pelayanan Publik yang Prima”.
Sedangkan, arah kebijakan dan
strategi untuk meningkatkan pe-
lindungan WNI/BHI di luar negeri
dan pelayanan publik adalah: (i) Me-
mastikan kehadiran negara melalui
pembentukan sistem pelindungan
WNI di luar negeri dalam rangka
pelayanan publik dan pelindungan
WNI di luar negeri yang berbasis
semangat kepedulian dan keberpi-
hakan dengan fokus peningkatan
pada aspek pencegahan, deteksi
dini, dan respon cepat guna mewu-
judkan pelayanan yang tepat, mu-
dah, murah dan akurat, serta sesuai
peraturan perundang-undangan,
(ii) Investasi pada aspek pencegah
an melalui pembangunan inova-
si dan integrasi sistem informasi
pelayanan publik dan pelindung
an WNI, (iii) Memperkuat sistem
kelembagaan pelindungan WNI
dan pelayanan publik di luar negeri
dengan fokus pada pembangun
an standarisasi, norma, kebijakan,
kapa
sitas dan profesionalitas SDM,
serta sistem monitoring dan evalu-
asi.
Kebijakan dan strategi lain adalah
mengoptimalkan diplomasi pelin
dungan WNI di luar negeri melalui
pembentukan dan implementasi
instrumen hukum serta kerja sama
di tataran nasional dan internasio
nal, termasuk melalui pembangun
an tata kelola migrasi aman, reguler
dan teratur. Kebijakan ini juga dito-
pang dengan upaya meningkatkan
sinergi dan kolaborasi dengan K/L
terkait dengan seluruh pemangku
kepentingan lainnya di segala
lapisan, baik di dalam dan luar ne
geri. Tidak lupa juga memperkuat
sarana dan prasarana penunjang
pelindungan WNI di luar negeri dan
pelayanan publik.
Melindungi WNI di luar negeri bu-
kan tanpa kendala. Tantangan dari
tahun-tahun sebelumnya pada
ma
sa sebelum pandemi juga ma-
sih ada, yaitu: (i) banyaknya faktor
eksternal yang mempengaruhi
proses penyelesaian kasus seperti:
kebijakan pemerintah setempat,
termasuk kebijakan protokol kese-
hatan (lockdown, terbatasnya jam
pelayanan kantor pemerintahan
dsb), (ii) ketersediaan moda trans-
portasi repatriasi, (iii) keberadaan
alat bukti, saksi, dan sistem hukum
negara asing, (iv) proses koordinasi
di dalam negeri untuk penanganan
kasus juga kerap dihadapkan pada
kendala keterbatasan kapasitas
yang ada pada kementerian/lem-
baga/instansi yang menjadi mitra
kerja Direktorat Pelindungan WNI
dalam tindak lanjut penanganan
kasus di dalam negeri, (v) kendala
teknis pada integrasi Portal Peduli
WNI dan SIAK Dukcapil Kemdagri
yang menyebabkan verifikasi WNI
terhambat, (vi) proses kerja sama
dengan instansi lain yang memerlu-
kan waktu lama karena tergantung
dengan proses internal instansi
tersebut.
Dari sisi internal organisasi, Direk
torat Pelindungan WNI masih
meng
hadapi tantangan keterba
tasan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang timbul dari bezetting pe-
jabat dan/atau staf yang belum
memenuhi kebutuhan Direktorat
Pelindungan WNI. Tantangan in-
ternal kedua yang dihadapi adalah
kondisi sistem informasi pelayanan
dan pelindungan WNI “Portal Pedu-
li WNI” yang relatif baru dibangun
(2018) dan masih terus dalam tahap
pengembangan yang mengakibat-
kan kuantitas data dan fitur dalam
sistem tersebut masih terbatas. Di
saat yang sama Dit. PWNI dan BHI
juga belum memiliki mekanisme
khusus untuk menangani penge-
lolaan sistem informasi tersebut se-
cara intensif.
Untuk mengatasi tantangan-tan-
tangan tersebut, Direktorat Pelin
dung
an WNI berupaya melakukan
Penanganan Tantangan Eksternal,
di antaranya: 1) menyesuaikan tar-
get kinerja, bentuk kegiatan dan re-
visi serta optimalisasi anggaran un-
tuk mengadaptasi kondisi pandemi
COVID-19; 2) refocusing strategi, ke-
bijakan, dan kegiatan untuk pelin
dungan WNI terdampak COVID-19;
3) penguatan diplomasi Pelindung
an WNI terdampak COVID-19 de
ngan melibatkan pejabat Pusat
atau Eminent Person; 4) penguatan
pemanfaatan teknologi informasi
untuk pengaduan dan penanganan
kasus WNI di luar negeri; 5) pembe-
rian advokasi dan bantuan hukum
melalui penyediaan jasa pengaca-
ra untuk kasus-kasus khusus; dan
6) peningkatan kualitas koordinasi
dengan seluruh pemangku kepen
tingan terkait, baik di dalam dan di
luar negeri, untuk pencegahan dan
percepatan penyelesaian kasus WNI
di luar negeri.
Sementara secara internal, ikhtiar
yang dilakukan adalah melakukan
1) peningkatan jumlah dan kapasitas
SDM pada Direktorat Pelindungan
WNI; 2) peningkatan kapasitas SDM
Perwakilan RI di luar negeri dan K/L
terkait, khususnya di bidang peng-
gunaan Portal Peduli WNI dan Safe
Travel serta penanganan kasus; 3)
penyediaan dukungan anggaran
dan tenaga perbantuan teknis; 4)
pengawalan proses perencanaan
dan penyusunan, serta supervisi
penggunaan anggaran Pelindung
an di Perwakilan RI; 5) percepatan
proses migrasi data ke Portal Pedu-
li WNI; 6) pengembangan Portal
Peduli WNI dan Safe Travel se
suai dengan peta jalan yang telah
ditetapkan; dan 7) supervisi terha-
dap implementasi Portal Peduli WNI
oleh Perwakilan RI di luar negeri.[]
PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI TERCANTUM PADA SASARAN STRATEGIS
KEMENTERIAN LUAR NEGERI NOMOR 4 “PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI
DAN PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA”.
21.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi SOROT 21
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
INDONESIA-MALAYSIA
SEPAKATI MSP PELINDUNGAN PEKERJA
MIGRAN INDONESIA DI MALAYSIA
Pemerintah Indonesia dan Malaysia menyepakati
Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang
Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran
Indonesia Sektor Domestik di Malaysia. Mengu
tip situs resmi setkab.go.id, penandatanganan
MSP tersebut disaksikan langsung oleh Presiden
Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia
Ismail Sabri bin Yaakob di Istana Merdeka, Jakar-
ta, pada Jumat, 1 April 2022.
Dalam kunjungan kali ini, kita berdua menyaksikan
penandatanganan MSP mengenai penempatan
dan pelindungan pekerja migran Indonesia di
Malaysia,” ujar Presiden.
Presiden menjelaskan, MSP antara kedua negara
tersebut mengatur tentang penggunaan sistem
satu kanal atau one channel system sebagai
sistem perekrutan hingga pengawasan. Kepa-
la Negara menilai penggunaan sistem ini akan
memberikan pelindungan maksimal bagi para
pekerja migran Indonesia (PMI). “Pekerja migran
Indonesia telah berkontribusi banyak bagi pem-
bangunan ekonomi di Malaysia. Sudah sewajar
nya mereka mendapatkan hak dan pelindungan
yang maksimal dari dua negara kita,” tambahnya.
Presiden Jokowi pun berharap kesepakatan
yang telah tertuang dalam MSP tersebut dapat
dijalankan dengan baik di lapangan. Selain itu,
Presiden juga berharap ke depan akan ada ker-
ja sama serupa di sejumlah sektor lainnya antara
kedua negara. “Saya juga berharap kerja sama se-
rupa dapat dilanjutkan di sektor lain, antara lain
perladangan, pertanian, manufaktur, dan jasa,”
lanjutnya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin
negara juga berdiskusi mengenai permasalah-
an lain seperti praktik penyelundupan manusia
yang masih terjadi hingga saat ini. Kedua pemi-
mpin negara pun sepakat untuk membahas
kerja sama untuk menangani permasalahan
tersebut. Selain itu, pembahasan mengenai ba-
tas negara baik maritim dan darat juga menjadi
topik perbincangan dalam pertemuan Presiden
Jokowi dan PM Ismail Sabri. Presiden menutur-
kan, negosiasi secara intensif mengenai batas
negara harus segera diselesaikan.
“Dengan sudah mulai dibukanya perbatasan
kedua negara, maka sudah saatnya negosiasi ini
diintensifkan,” ucap Presiden. Sementara itu, PM
Ismail Sabri dalam keterangannya turut mene-
gaskan bahwa MSP yang baru ditandatangi akan
memastikan segala proses perekrutan dan per-
lindungan bagi PMI Indonesia di Malaysia.
“MSP ini akan memastikan segala proses
pengambilan dan mekanisme pelindungan PDI
(Perkhidmat Domestik Indonesia) akan dilak-
sanakan secara komprehensif oleh pihak-pihak
yang berkaitan, mengikuti dasar dan perundangan
di kedua negara,” ujar PM Ismail Sabri.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam per-
temuan tersebut yakni Menteri Luar Negeri Ret-
no Marsudi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Ma-
nusia Yasonna Laoly, Menteri Ketenagakerjaan
Ida Fauziah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung,
dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Malay-
sia Hermono.
Sedangkan PM Malaysia Ismail Sabri didampingi
oleh Menteri Sumber Daya Manusia M. Sarava-
nan, Menteri Komunikasi dan Multimedia Annu-
ar Haji Musa, Menteri Pembangunan Pedesaan
Mahdzir bin Khalid, Wakil Menteri Luar Negara
Malaysia Kamarudin Jaffar, dan anggota parle
men Tajuddin bin Abdul Rahman.[]
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri bin Yaakob di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 1 April 2022.
22.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022
Diplomasi
22
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
SOROT
Wujudkan komitmen pelindungan WNI, KBRI
Kuala Lumpur kembali memfasilitasi pemulang
an delapan orang WNI dari Malaysia ke Indone-
sia (06/04/2022). Para WNI tersebut merupakan
Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sebelum
nya ditampung KBRI Kuala Lumpur selama masa
penanganan kasusnya. Melansir kemlu.go.id,
dari delapan WNI tersebut, tiga orang berhasil
mendapatkan tuntutan gaji mereka, dua orang
adalah WNI terlantar ibu dengan anaknya yang
tunagrahita, dua orang WNI penderita sakit pa
rah, dan seorang PMI yang memerlukan bantuan
kepulangan.
Pada 31 Maret 2022, KBRI Kuala Lumpur juga te
lah memfasilitasi pemulangan dari Kuala Lum-
pur ke Jakarta bagi 12 orang WNI, termasuk tiga
orang anak-anak. Seperti pemulangan-pemu-
langan sebelumnya, KBRI Kuala Lumpur bekerja
sama dengan instansi terkait di Indonesia untuk
penanganan kedatangan para WNI tersebut dan
untuk transportasi ke daerah asalnya ma
sing-
masing.
Repatriasi WNI tersebut merupakan wujud
nyata kehadiran negara dalam memberikan
pelindung
an bagi para WNI di Malaysia. Proses
repatriasi WNI di antaranya mencakup bantuan
pembuatan dokumen perjalanan, pengurusan
administrasi repatriasi di kantor Imigrasi Malaysia
dan tes PCR Covid-19. Selama bulan Januari-Ma-
ret 2022, KBRI Kuala Lumpur telah memfasilitasi
sebanyak 111 orang WNI yang sebelumnya dita-
mpung di shelter KBRI Kuala Lumpur dan seba
nyak 36 orang WNI/PMI nonshelter.
Melansir kemenkopmk.go.id, Pemerintah Ma-
laysia sejak pertengahan tahun kemarin bahkan
mendeportasi sebanyak 7.200 Warga Negara In-
donesia (WNI). Kebijakan itu dikeluarkan usai Ma-
laysia menerapkan lockdown akibat melonjaknya
kasus Covid-19. Jumlah tersebut di antaranya ter-
diri dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) baik yang
documented atau undocumented, serta WNI de-
portan. Di antara 7.200 orang tersebut, terdapat
sebanyak 300 orang yang termasuk kelompok
rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas
Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika
Putri mengatakan, untuk mengantisipasi kepu-
langan WNI dari Malaysia diperlukan kehati-ha-
tian. Lebih lanjut, Deputi Femmy menerangkan,
pemerintah akan mendahulukan kepulangan
WNI kelompok rentan. 300 orang WNI yang ter-
masuk kelompok rentan ini akan dipulangkan
tanggal 24 Juni. “Persiapannya tentunya kami
mohon betul dari pihak Kementerian Luar Ne
geri, dan perwakilan kita di Malaysia supaya me-
mastikan mereka yang pulang betul-betul sehat.
Yang sakit jangan dipulangkan dulu. Nanti di sini
bisa kita terima, kita karantina lagi dengan baik,”
terangnya.
Repatriasi WNI di Suriah
KBRI Damaskus memulangkan 20 Pekerja Mig
ran Indonesia (PMI) dari Suriah melalui repatriasi
gelombang ke-5 pada Kamis (19/05/2022). Repat
riasi dilaksanakan dengan rute perjalanan darat
dari Damaskus menuju Beirut dan dilanjutkan
dengan penerbangan ke Jakarta dengan transit
di Abu Dhabi.
Salah satu PMI tersebut adalah WNI yang te
lah dipekerjakan selama 11 tahun di Suriah yang
belum menerima gaji. KBRI Damaskus telah
melakukan berbagai upaya dengan bekerja
sama dengan pihak terkait di Suriah sehingga
berhasil memperjuangkan hak gaji yang ber-
sangkutan dan memulangkannya ke Indonesia.
Saat melepas para-PMI, Duta Besar Indonesia
untuk Suriah, Wajid Fauzi, menyampaikan bah-
wa pemerintah Indonesia telah dan akan terus
melakukan upaya terbaik dalam memberikan
pelayanan dan pelindungan kepada WNI. Meli-
hat tren banyaknya sponsor yang lepas tanggu-
ng jawab dari permasalahan PMI yang dikirim,
Duta Besar meminta kepada para WNI/PMI agar
lebih berhati-hati ketika menerima tawaran
bekerja di luar negeri untuk mencegah timbul-
nya permasalahan ketika bekerja di luar negeri.
Duta Besar juga meminta kepada semua pihak
untuk menghentikan praktik pengiriman peker-
ja migran non-prosedural, yang tidak sesuai de
ngan ketentuan perundang-undangan.
Keberhasilan repatriasi tidak lepas dari kerja
sama dan dukungan Kementerian Luar Negeri,
KBRI Beirut, dan BP2MI serta pihak terkait lain-
nya.[]
WUJUD NEGARA HADIR
INDONESIA KAWAL KEPULANGAN WNI
DI MALAYSIA HINGGA SURIAH
23.
No. 118 Tahun XIV
15 Juni 2022 Diplomasi 23
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
KILAS
Oleh: Ahmad Fadli Rasyid
Indonesia berduka atas berpulang-
nya Duta Besar Luar Biasa/Berkuasa
Penuh (LBBP) Republik Indonesia
untuk Ukraina, Republik Georgia,
dan Armenia, Ghafur Akbar Dhar-
maputra. Dubes Ghafur mengem-
buskan napas terakhir pada 12 Mei
2022 sekitar pukul 21.50 WIB di Ru-
mah Sakit Medistra, Jakarta Selatan,
sebagaimana telah dikonfirmasi
serta Kedutaan Besar Republik In-
donesia (KBRI) Kiev lewat unggah
an di Instagram via akun @indo-
nesiainkyiv. Setelah berhasil mem-
bantu proses evakuasi WNI dari
Ukraina, Dubes Ghafur tutup usia di
usia 58 tahun, karena sakit.
Sosok Ghafur yang dikenal amanah
dan penuh tanggung jawab tercer-
min dalam jasa besarnya saat mem-
bantu proses evakuasi Warga Ne
gara Indonesia (WNI) dari Ukraina
setelah konflik Rusia-Ukrania pecah
menjadi perang terbuka menyusul
invasi yang dilakukan oleh Rusia
pada 24 Februari lalu. Sebagai Duta
Besar RI untuk Ukraina, Ghafur
memimpin langsung evakuasi WNI
yang tersebar di beberapa kota di
Ukraina, seperti Kiev, Kharkiv, dan
Chernihiv. Tidak hanya WNI, tapi
juga WNA yang keluarga/non-kelu-
arga WNI yang ingin dievakuasi pun
juga dipastikan keselamatannya.
Per 18 Maret 2022, Kemlu telah
mengkonfirmasi sebanyak 133 WNI
telah berhasil dievakuasi dari Ukraina ke be-
berapa titik aman di negara-negara tetangga
termasuk Rzeszow di Polandia dan Bucharest
di Rumania. Dubes Ghafur, bersama dengan
seluruh jajaran KBRI Kiev, berkoordinasi dengan
KBRI Bucharest, KBRI Warsawa, dan juga Men-
teri Luar Negeri RI Retno Marsudi dari Jakarta,
turun langsung untuk memastikan keselamatan
dan kesehatan para evacuee WNI maupun WNA.
Evakuasi dilaksanakan berangsur-angsur dalam
tiga gelombang.
Pertama, evakuasi via Odessa yang melibatkan
25 WNI pada 27 Februari 2022. Kendati sempat
tersendat dalam perjalanannya, tim evakuasi ber-
hasil sampai dengan selamat di Bucharest seki-
tar pukul 16.30 waktu setempat, setelah melalui 5
kali pemeriksan di checkpoint di wilayah Ukraina,
kemacetan antrian sepanjang lebih dari 10 km
di perbatasan, sampai 1 orang WNI yang positif
COVID hingga membutuhkan penanganan khu-
sus. Lebih dari satu hari, tim evakuasi berhasil
mengantarkan para evacuee ke titik aman perta-
ma. Kemudian, 6 WNI dan 1 WNA selamat dalam
mobilisasinya ke Rzeszow, Polandia, diikuti de
ngan 4 WNI dan 2 WNA yang juga dijemput tim
KBRI Warsawa dari Lviv menuju Polandia.
Tidak selesai disitu, pada 28 Februari, rombongan
evacuee sejumlah 60 orang (59 WNI & 1 WNA)
berhasil dievakuasi melalui Moldova menuju
Bucharest, Romania, setelah di hari sebelumnya
sempat terkendala jam malam dan keterbatasan
infrastruktur jalan yang terdampak perang. Ren-
cana awal evakuasi via Lviv pun dialihkan ke jalur
selatan melalui kota Vinnytsia. Selain itu, masih
ada evacuee yang masih membutuhkan bantu-
an tim evakuasi dari KBRI, yakni WNI yang bera-
da di Kharkiv dan Chernihiv. Walaupun perjalan
an memakan sekitar 22 jam, para WNI berhasil
diamankan ke Warsawa untuk selanjutnya diter-
bangkan ke Indonesia pada 20 Maret.
Sebelum menjadi Dubes RI untuk Ukraina, Gha-
fur sempat berkiprah sebagai Staf Ahli Bidang
Pembangunan Berkalnjutan Kementerian Pem-
bangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko
PMK) dan Konsul Jenderal di Konsulat Jenderal RI
di New York. Pria kelahiran Bandung, 16 Februari
1964 tersebut dilantik oleh Presiden Joko Widodo
sebagai Dubes LBBP RI untuk Ukraina, Republik
Georgia dan Armenia pada 12 November 2021.
Ghafur merupakan alumnus Fakultas Ekonomi
Bisnis (pada saat itu Fakultas Ekonomi) Univer-
sitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dan - menurut
salah seorang sahabat ‘kuliah’-nya, salah satu
lulusan terbaik dari angkatan 1982. Darah diplo-
mat memang mengalir di keluarga melalui Ayah
yang merupakan diplomat di Departemen Luar
Negeri RI. Sampai akhir hayat Ghafur dikenal
akan semangatnya yang tak surut dalam mem-
perjuangkan kemanusiaan, ungkap Taufan, seo-
rang sahabat Ghafur yang bersama-sama aktif di
keluarga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ko-
misariat FE UNS dan Lingkar Studi Pembangun
an (LSP) FE UNS.
Akhir kata, sesuai dengan amanat konstitusi, pe-
lindungan WNI telah menjelma sebagai salah
satu prioritas politik luar negeri RI, dan semakin
terasa implikasinya dalam aktivitas diplomasi
Kemlu RI dalam beberapa tahun terakhir. Dalam
hal ini, sosok Ghafur Akbar Dharmaputra akan
terus dikenang sebagai salah satu pahlawan In-
donesia yang telah berjasa menyelematkan pu-
tra-putri bangsa dari perang terbesar Eropa di
abad ke-21 ini. Tanpa kehadiran Ghafur beserta
tim dan jajarannya, proses evakuasi yang ber-
jalan aman dan lancar nampaknya sulit untuk
diwujudkan28
Selamat jalan, Dubes Ghafur.
OBITUARI
GHAFUR AKBAR DHARMAPUTRA
24.
MEDIA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Direktorat Diplomasi Publik
Jalan Taman Pejambon No. 6 Jakarta 10110
Telepon : 021-3813480
Faksimili : 021-3858035
Diplomasi
tabloiddiplomasi.org tabloiddiplomasi@Kemlu.go.id @diplik_Kemlu
www. Kemlu.go.id
TABLOID NO. 118
TAHUN XIV
15 Juni 2022
Nusa Dua, Bali (21/3) – Kepemim
pinan Indonesia pada Konvensi
Minamata telah membawa hasil
kon
kret bagi dunia. Melansir kemlu.
go.id, pada tanggal 21 Maret 2022,
di Nusa Dua, Bali, Menteri Lingkun-
gan Hidup dan Kehutanan RI, Siti
Nurbaya Bakar, dengan dukungan
negara-negara Pihak pada Kon-
vensi Minamata, telah secara resmi
meluncurkan Deklarasi Bali untuk
Memerangi Perdagangan Ilegal
Merkuri.
Peluncuran dilakukan di hari per-
tama Pertemuan Para Pihak ke-4
fase dua Konvensi Minamata (Con
ference of the Parties – COP4.2),
dengan penyerahan teks Deklara-
si Bali oleh Menteri LHK kepada
Sekretariat Minamata. Nantinya,
Deklarasi Bali akan menjadi lam-
piran dalam dokumen hasil COP-4
Konvensi Minamata.
Konvensi Minamata merupakan
konvensi internasional yang memi-
liki mandat untuk melindungi kese-
hatan manusia dan lingkungan dari
dampak buruk merkuri. Walaupun
konvensi ini telah melarang peng-
gunaan merkuri pada kegiatan Per-
tambangan Emas Skala Kecil dan
Menengah (PESK), namun belum
secara khusus mengatur perda
gangan ilegal merkuri.
Guna melengkapi kekosongan
tersebut dan menyikapi mening-
katnya perdagangan ilegal merku-
ri yang signifikan, Indonesia ter-
dorong untuk mengajukan Deklara-
si Bali guna menjawab tantangan
global ini.
Dalam sambutannya, Menteri LHK
menekankan bahwa industri per-
dagangan ilegal merkuri merupa-
kan tantangan besar dalam upaya
membebaskan dunia dari merkuri.
Sementara itu, Sekretaris Ekse-
kutif Konvensi Minamata, Monika
Stankiewicz, menyampaikan bah-
wa ancaman merkuri terhadap
kesehat
an manusia dan lingkung
an sangat mendesak sehingga aksi
nyata tidak dapat lagi dibiarkan
menunggu.
Turut berbicara dalam sesi pelun-
curan adalah Ketua Delegasi Indo-
nesia, Dubes Muhsin Syihab, yang
menjelaskan bahwa Deklarasi Bali
lahir dari kebutuhan untuk mem-
perkuat kerja sama global meme
rangi perdagangan ilegal merkuri
yang tiap tahunnya terus mening-
kat. “Deklarasi Bali merupakan ti
tik awal yang akan membuka jalan
untuk kerja sama yang lebih kuat
dan mendorong semangat global
dalam memerangi perdagangan
ilegal merkuri,” ujar Dubes Muhsin
di hadapan para delegasi COP 4.2.
Selain itu, hadir pada peluncuran
Deklarasi Bali adalah Chief Execu
tive Officer Global Environment
Facility (GEF), Carlos Manuel Rodri-
guez yang menyampaikan penting
nya upaya bersama dalam menga-
tasi perdagangan ilegal merkuri.
Lebih lanjut disampaikan bahwa
GEF siap untuk bekerja sama dalam
menindaklanjuti Deklarasi Bali.
Deklarasi Bali menggarisbawahi
dampak negatif yang besar dari
perdagangan ilegal merkuri. Pen
tingnya kerja sama internasional,
termasuk bantuan bagi negara
berkembang, merupakan salah
satu yang juga digarisbawahi oleh
Deklarasi Bali.
Proses penyusunan Deklarasi Bali
sediri telah melalui pembahasan
yang panjang, inklusif dan transpa
ran sejak awal tahun 2021. Deklarasi
Bali bersifat non-legally binding,
dengan fokus mendorong kerja
sama dan koordinasi internasio
nal untuk memerangi perdagang
an ilegal merkuri. Secara khusus,
Deklarasi Bali mendorong adanya
dukungan bagi pendidikan, ca
pacity building, bantuan teknis,
dan transfer teknologi bagi nega-
ra berkembang untuk memerangi
perdagangan ilegal merkuri.
COP4.2 merupakan paruh kedua
Pertemuan Antar Pihak ke-4 Kon-
vensi Minamata yang diselengga-
rakan secara tatap muka di BNDCC,
Nusa Dua, Bali, 21-25 Maret 2022.
Tercatat 461 delegasi dari 109 nega-
ra menghadiri pertemuan ini. Selain
wakil pemerintah, terdapat pula se-
jumlah organisasi masyarakat sipil
(CSOs) dari seluruh dunia. []
INDONESIA LUNCURKAN
DEKLARASI BALI UNTUK MEMERANGI
PERDAGANGAN ILEGAL MERKURI