2. Inventarisasi Aset
• Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan
untuk melakukan pendataan, pencatatan,
pelaporan hasil pendataan aset, dan
mendokumentasikannya baik aset berwujud
maupun aset tidak berwujud pada suatu
waktu tertentu.
(Sugiama, 2013)
3. Penerimaan &
Penyaluran Barang
• Penerimaan barang dilakukan setelah diperiksa oleh
Panitia Pemeriksa Barang dengan membuat BA
Pemeriksaan.
• Panitia Pemeriksa Barang bertugas untuk memeriksa,
meneliti, dan menyaksikan barang yg diserahkan sesuai
dg persyaratan yg tertera dlm SPK atau kontrak /
perjanjian
• BA Pemeriksaan digunakan sebagai salah satu syarat
pembayaran
• Penyaluran barang / pendistribusian barang dilaksanakan
berdasarkan Surat Perintah Pengeluaran barang/ SPPB
dengan Berita Acara Serah Terima
6. Receiving Put Away Storage
Delivery Sortation Picking
AKTIFITAS DI GUDANG
7. Definisi Aktifitas :
“Menerima fisik barang dari pabrik, prinsipal
atau distributor yang disesuaikan dengan
dokumen pemesanan dan pengiriman dan
dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan
penanganan barangnya”
Penerimaan Barang
fisik barang dokumen
persyaratan penanganan
8. • Prinsip penerimaan barang adalah menerima FISIK
BARANG secara langsung. Bukan hanya DOKUMENnya
saja.
• Secara fisik, barang dapat dilihat, diraba atau dirasa dan
dapat dibandingkan dengan dokumen pengantaran.
• Pengecekan acak atau
keseluruhan kondisi isi
kemasan
• Tanggal Kadaluarsa barang,
nomor batch
• Kuantitas barang VS
dokumen
1. Fisik Barang
Penerimaan Barang
9. 1. Aktifitas transportasi
2. Pengecekan dokumen vs dokumen
3. Pengecekan dokumen vs barang
4. Aktifitas barang vs lokasi (space)
5. Aktifitas dokumen vs system
Prinsip Goods Receiving
10. 1. Tidak ada jadual pengiriman
2. Parkir kendaraan
3. Loading dock tidak ada/penuh
4. Sarana unloading kurang
5. Warehouse penuh/Lokasi penyimpanan jauh
6. Kondisi barang “recehan”
7. Regristasi produksi : batch no, exp date
8. Dokumentasi
Tantangan Goods Receiving
11. • Dokumen adalah pendamping barang yang secara fisik
dapat dibaca dan dicocokan dengan barang yang
dikirimkan.
• Dokumen yang diperlukan minimal dokumen
pengiriman (DN, DO, Packing List atau Surat Jalan).
• Akan lebih baik jika dokumen Pemesanan (PO)
dilampirkan juga.
2. Dokumen
Penerimaan Barang
12. 3. Persyaratan Penanganan
Barang memiliki karakteristik tersendiri didalam
penangannya. Supaya barang tetap HIDUP, maka perlu
diperhatikan:
1. Tangani barang sesuai dengan siklus hidupnya
• Suhu
• Kadaluarsa
• Maksimal tumpukan
2. Gunakan peralatan yang sesuai
• Pallet
• Drum
• Forklit
3. Pahami aturan keselamatannya
• Kimia
• Racun
• Meledak
Penerimaan Barang
13. 3. Persyaratan Penanganan
1. Barang Consumer Goods
2. Barang Kimia
3. Barang Bahan Baku Pabrik Makanan
4. Barang Obat-obatan
5. Barang Cairan
Penerimaan Barang
14. 1. Masuk gudang.
2. Parkir dan antri.
3. Bongkar muat di loading dock.
4. Penyusunan barang bongkaran.
5. Pengecekan barang vs dokumen.
6. Pemasukan data ke dalam system (GRN).
7. Legitimasi dokumen.
8. Keluar gudang.
Kegiatan
Penerimaan Barang
15. 1. Masuk gudang.
• Pastikan bahwa TRUK tsb memang menuju gudang anda
dengan melakukan pengecekan dokumen masuk di pos
pintu masuk areal pergudangan.
• Pengecekan kelengkapan keamanan alat transportasi
• Pengecekan kondisi box – apakah masih terkunci atau
memang sudah terbuka, atau ada security seal dll.
• Dicatat jam berapa truk tsb masuk di pos gudang.
• Catat siapa saja yang ada didalam truck.
Penerimaan Barang
16. 2. Parkir dan antri.
• Mobil pengirim barang telat datang dan
tidak sesuai dengan jadual yang
ditentukan.
• Kartu parkir dan kartu antri sering kali
rusak/dirusak oleh sopir/kenek.
• Kondisi parkir penuh sementara mobil
pengiriman masih menumpuk di luar
gudang.
Penerimaan Barang
17. 3. Bongkar muat di loading dock.
• Sopir pengiriman tidak membawa kenek/kuli untuk
menurunkan barang.
• Sopir tidak mau mempergunakan jasa kuli bongkar
gudang.
• Tempat penerimaan barang di gudang penuh, masih
ada beberapa mobil yang menunggu di bongkar.
• Barang salah bongkar
• Pallet habis untuk bongkar barang
Contoh Penanganan Barang ber Suhu:
• Cek Suhu pengiriman – apakah masih
didalam range yang dianjurkan ?
• Kondisi kontainer pada waktu di buka
Penerimaan Barang
18. 4. Penyusunan barang bongkaran.
• Sopir/kenek melakukan penyusunan
barang diatas pallet/loading dock sesuai
dengan petunjuk checker.
• Penyusunan diawasi oleh checker atau
security.
• Training penyusunan barang diberikan
kepada bagian pengiriman atau disiapkan
gambar dan petunjuk yang membantu.
• Hati-hati terhadap antar tumpukan barang
(tir) diatas pallet.
Penerimaan Barang
19. 5. Pengecekan barang vs dokumen.
• Label barang sebagai alat penghitung
penerimaan barang.
• Dokumen dahulu atau barang dahulu ?
• Memberikan tanda pada dokumen pada
saat barang selesai di cek.
• Memberikan komentar pada saat barang
tidak sesuai dengan dokumen.
• Tanda tangan bersama antara checker
dengan sopir.
Penerimaan Barang
20. 6. Pemasukan data ke dalam system (GRN).
• Jika barang tidak sesuai dengan dokumen.
• Barang yang diterima ber-lebih atau ber-
kurang.
• Bonus dan hadiah bagaimana
mengelolanya.
• Pengecekan ulang setelah memasukan
data dan tanda tangan karyawan yang
memasukan.
• Pencetakan dokumen dari system.
Penerimaan Barang
21. 7. Legitimasi dokumen.
• Dokumen ini sebagai dasar penagihan ke
perusahaan.
• Jika dokumen kotor/rusak pada saat akan
diserahkan.
• Stempel, nama terang dan komentar.
Penerimaan Barang
8. Keluar gudang.
• Saat kritis terjadinya potensi kehilangan
barang.
• Pengecekan box.
• Penanganan jika barang masih ada didalam
box karena ada pengiriman selanjutnya
• Catat kapan truk keluar dan siapa yang ada
didalam truck.
22. Memaksimalkan Proses Penerimaan Barang
1. Pengiriman langsung ke tujuan
o Tenaga kerja yang minim, waktu yang singkat
o Mengurangi terjadinya kecelakaan/kesalahan.
o Mirip Just In Time (JIT)
o Cross Docking
TipsPenerimaan Barang
23. Memaksimalkan Proses Penerimaan Barang
2. Penerimaan terjadual
o Optimalisasi penerimaan barang berkenaan dengan
pemakaian loading, tenaga kerja, peralatan dan ruangan
penyimpanan.
o Diperlukan WMS untuk pengontrolan keseimbangan
penerimaan dan pengiriman barang
3. Penerimaan terencana
o Penjenisan pallet dan peralatannya
o Dokumen dan label yang telah tercetak dari
pabrik/distributor
o Optimalisasi penyimpanan dan rencana transportasi
Tips Penerimaan Barang
24. “Waspada Itu Lebih Baik …”
1. Waspada 1: Dokumen & Fisik Barang harus sama
o Ada beberapa gudang yang melakukan penerimaan
barang asal terima dan waktu mencocokan
dokumen ternyata bukan untuk gudangnya,
padahal barang sudah ditumpuk diatas pallet.
Untuk menghindari kejadian ‚lucu’ ini pastikan
bahwa dokumen pengiriman benar untuk gudang
anda dan barang yang ada sesuai dengan dokumen
yang melengkapinya.
2. Waspada 2: Penyiapan perlengkapan penerimaan
o Bayangkan gudang anda bekerja dengan
perlengkapan pallet. Pastikan bahwa pallet dan
hand pallet telah tersedia dengan lengkap dan
aman sehingga mempermudah waktu proses
penerimaan nanti.
Tips Penerimaan Barang
25. “Waspada Itu Lebih Baik …”
3. Waspada 3: Kondisi fisik barang
o Yang mudah dilihat secara kasat mata adalah kerusakan fisik
barang. Pastikan tidak ada yang penyok kemasan luarnya,
tidak ada yang basah dan tidak ada yang pecah. Cara
termudah dalam men-cek ini adalah guncangkan kardus yang
anda terima dan jika terdengar bunyi barang pecah maka
lakukan pembongkaran kardus. Bahkan ada salah satu
perkulakan di Jakarta yang kardusnya bertanda produk
elektronik tetapi berisikan batu bata didalamnya !.
Tips : ada baiknya bersama-sama dengan trasnporter anda
melakukan cek buka kardus secara acak. Hal ini bermanfaat
langsung untuk memastikan barang benar dan secara
psikologis akan menambah ‚nilai lebih’ gudang anda dimata
transporter maupun prinsipal.
Tips Penerimaan Barang
26. 3. Waspada 4: Barang bonus atau promosi
o Sepele memang, barang bonus atau promosi tidaklah mempunyai
nilai tagihan. Namun pastikan bahwa pada saat menerima barang
jika memang ada promosi dan bonusnya barang-barang tsb harus
benar-benar diterima. Dampak yang akan terjadi jika anda terima
barang tanpa promosinya maka akan menghasilkan klaim/complain
dari konsumen pada waktu barang tsb dipajang didalam toko.
4. Waspada 5: Dahulukan barang keluar
o Mudah-mudah kondisi ini tidak terjadi didalam gudang anda.
Namun jika memang harus terjadi dimana gudang dalam kondisi
yang penuh, dahulukan proses pengeluaran barang baru kemudian
lakukan penerimaan barang. Berikan pengertian kepada transporter
agar mereka bersabar dan pada akhir pekannya laporkan kepada
bagian merchandise/purchase mengapa mereka melakukan order
melebihi kapasitas gudang.
“Waspada Itu Lebih Baik …”
27. “SALAH KAPRAH”
Sesuatu yang salah tetapi karena biasa/banyak/sering
dilakukan didalam aktifitas logistik
Akhirnya hal tsb dianggap biasa dan “benar”
Padahal, nyatanya tetap salah
Solusinya:
• Jangan biasakan
• Jangan lakukan
• Jangan beri kesempatan
XDon’t try this at your home Warehouse
Trik Penerimaan Barang
28. 1. Sopir tidur, hitunganpun hancur
2. Siapa bayar dia yang lancar
3. Dokumen kurang, tetapi karena penting barangnya maka
tetap diproses
4. “Beda dikit, ah cincaylah”
5. Meletakkan barang yang tersisa atau salah dari
penerimaan barang disembarang tempat
6. Malas melakukan pengecekan barang full pallet
7. Waktunya “mepet” barangpun digencet
8. Terima nyatanya tidak terima
9. Unlimited Jam Terima
Trik Penerimaan Barang
34. PENGAMANAN DAN
PEMELIHARAAN BMD
PENGAMANAN
• Pengamanan Adminisrasi: pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan
• Pengamanan Fisik: mis. Penyimpanan, pemagaran dll.
• Pengamanan Hukum: sertifikasi tanah, dan bukti status
kepemilikan
• Bukti kepemilikan tanah/bangunan disimpan Pengelola brg , selain
itu disimpan pengguna.
PEMELIHARAAN
• Penanggung jawab: Pengguna Barang
• Pihak yg melaksanakan pemeliharaan: Kuasa Pengguna
Barang & Pejabat yg ditunjuk.
• Perpedoman pemeliharaan: Daftar Kebutuhan Pemeliharaan
Barang (DKPB), beban APBD
• Kewajiban Kuasa Pengguna Barang: membuat daftar hasil
pemeliharaan barang utk dilaporkan kpd Pengguna Brg secara
periodik
35. Intrasindo Pte Ltd's Warehouse
Tantangan
Barang tercampur/
Rusak
Tantangan
Keamananya Krn
Tidak Berseragam
Tantangan
Kecelakaan Kaki
Terluka
Tantangan
Boros Listrik
Penerangannya
Tantangan
Tdk Efisien
Penyimpanannya
Tantangan
Tidak Akurat Tidak
ada alamatnya
Tantangan GUDANG ++
36. Tatkala ‘gudang’ identik dengan keterbelakangan dan selalu menjadi urusan belakang
Tidur di gudang
Tumpukan palet
kosong
Dus isi atau
Kosong ?
Palet berdiri ?
Cara menumpuk
barang
Lantai
Penghematan
Energi Lampu ?
Baju Seragam
Melihat Tantangan
37. Tahun 1900-an …
Saat ‘safety (keselamatan)” masih menjadi faktor keberuntungan ….
KESELAMATAN ?!
AKURASI ?!
Melihat Tantangan
38. Jelang Abad 20
Tatkala ‘gudang’ identik dengan keterbelakangan dan selalu menjadi urusan belakang
EFISIENSI ?!
Melihat Tantangan
39. Tatkala ‘gudang’ TIDAK identik dengan keterbelakangan dan TIDAK selalu menjadi urusan
belakang
Lampu
Lantai
Penanganan
Barang
Petunjuk
Lokasi
Pengaman
Rak
Jarak Antar
Rak
Melihat Tantangan
40. 1. Data pelaporan rutin (Reporting)
2. Dinding, atap, lantai
3. Kebersihan toilet dan kantin
4. Palet, rak
5. Forklift, hand pallet, loading dock
6. Lampu penerangan, musik dan udara
7. Struktur organisasi
8. Akurasi dan lay out penempatan barang
9. Keamanan barang di picking face
10. Tikus, lalat
11. Perlengkapan P3K dan poster/spanduk keselamatan
12. Prosedur penerimaan dan pengiriman barang
13. Pakaian kerja dan perlengkapan keamanan kerja
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
41. Step 1 : Data Pelaporan Rutin
Kelihatannya sepele, apa sih gunanya data prestasi gudang di sajikan
secara rutin di papan pengumuman karyawan ?
Ada yang bilang nanti malah buka aib bagi yang membacanya atau akan
terkesan sombong ?
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
42. TOTAL INBOUND vs PRODUCTIVITY
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
By Month
TotalCases
0
100
200
300
400
500
Case/Man/Hour
Import 145,084 117,523 158,064 154,396 178,223 337,736 147,596 250,831 151,635 234,649 160,476
Domestic 282,600 358,886 525,567 345,674 300,543 538,652 390,392 469,914 485,185 469,642 527,613
Productivity 278 312 376 350 304 457 373 364 374 375 336
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
Step 1 : Data Pelaporan Rutin
43. Manfaatnya …
Tujuan dari pencantuman prestasi tsb
sebagai tolok ukur seberapa jauh prestasi
atau kegagalan yang kita alami.
Jika semua karyawan tahu kondisi
sebenarnya mengenai kinerja gudangnya,
maka sebagai satu team operasional yang
tangguh tentu akan mengambil suatu
langkah yang strategis untuk menjalankan
rencana selanjutnya.
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
44. Keamanan adalah syarat mutlak yang harus
dijamin 100%, karena keamanan merupakan
salah satu jenis pelayanan yang diharapkan
oleh sipengguna gudang.
Step 2 : Dinding, Atap & Lantai
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
45. Pastikan dinding gudang
dalam kondisi yang baik,
tidak bolong-bolong atau
mudah untuk memasukan/
mengeluarkan barang/
manusia.
Yakinkan juga bahwa
dinding gudang tidak rapuh
sehingga mudah rubuh.
Step 2 : Dinding, Atap & Lantai
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
46. Atap juga perlu dicek
kondisinya agar aman dari
bocor pada saat hujan. Saat
yang tepat pada untuk
mengetahui kondisi atap adalah
saat hujan, carilah tetesan air
dan segeralah beri catatan
dimana terjadinya kebocoran
untuk diperbaiki.
Step 2 : Dinding, Atap & Lantai
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
47. Lantai menjadi syarat pokok
dalam hal penjaminan
kebersihan dan keamanan
barang. Lantai yang kotor
berdebu pasti akan menjadikan
barang juga kotor dan berdedu.
Belum lagi masalah kesehatan
karyawan.
Sedangkan lantai yang
berlubang/ bergelombang perlu
dibuatkan rambu-rambu agar
forklit/hand pallet tidak
melaluinya.
Step 2 : Dinding, Atap & Lantai
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
48. “Untuk melihat mutu suatu gudang, lihatlah kondisi kamar
mandi/toiletnya.”
Kata-kata bijak tsb mungkin ada baiknya kita terapkan
disemua gudang. Kebersihan toilet, kantin dan sarana
karyawan lainnya memang tidak secara langsung
mempengaruhi prestasi gudang, namun secara tidak
langsung akan menciptakan dukungan moral dan fisik
yang sangat baik terhadap karyawan dan pengunjung
gudang lainnya. Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk
menciptakan kebersihan ini andai kedisiplinan dan
kontrol dilakukan dengan baik.
Step 3 : Kebersihan Toilet & Kantin
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
49. Paku yang menonjol diatas pallet sering dianggap sebagai
hal biasa. Padahal paku ini dapat menyebabkan kejadian
yang fatal bagi barang diatasnya dan mungkin juga bagi
karyawan yang kebetulan menginjak pallet ini. Paku yang
menonjol juga secara langsung mengurangi daya ikat kayu-
kayu yang ada di pallet tsb dan hal ini tentunya sangat
membahayakan.
Step 4 : Pallet & Rak
Debu dari kotoran pallet
dapat menyebabkan barang
kotor dan kemungkinan
terkontaminasi
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
50. Sedangkan rak yang tanpa
paku ‘sok’ yang menancap
ditiang-tiangnya mungkin juga
sering dianggap biasa,
padahal –seperti halnya
pallet- tanpa paku sok tsb
kekuatan ikat antar besi rak
menjadi lemah pada saat
forklift mengangkat pallet dari
rak jika menyentuh rak
diatasnya maka bisa fatal.
Step 4 : Pallet & Rak
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
51. Perawatan forklift, hand pallet
maupun loading dock yang
dilakukan secara rutin dan terjadual
akan memberikan ‘garansi’
keamanan dan keselamatan kerja
yang lebih pasti.
Pastikan seluruh prosedur
perawatan dan penanganan
peralatan kerja kita selalu dalam
kondisi yang prima sebelum
dipergunakan.
Step 5 : Forklift/hand pallet, load. dock
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
52. Secara ilmiah cahaya yang
diperlukan minimal 200
lumen.
Penerangan yang sesuai
akan memberikan
kepastian dalam
penyiapan barang pada
waktu picker membaca
dari picking list ke rak
yang dituju atau juga
memastikan bahwa antar
rak terlihat dengan jelas.
Step 6 : Lampu penerangan, musik dan udara
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
53. Beberapa gudang direkomendasikan untuk memutar lagu-lagu
yang ‘semangat’ tidak mendayu-dayu atau terlalu romantis.
Hindari memutar lagu yang hanya menjadi favorit seseorang
saja atau lagu-lagu yang terlalu memukau. Instrumentalia dapat
menjadi salah satu alternatif yang dapat dipilih.
Step 6 : Lampu penerangan, musik dan udara
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
Pastikan tidak ada ventilasi udara yang terhalang barang atau
tertutup sesuatu sehingga mengganggu kelancaran perputaran
udara. Jika perlu pastikan bahwa temperatur ruang gudang
selalu dicatat dan dikontrol untuk disesuaikan dengan standar
suhu barang yang disimpan. Bahkan di industri kimia misalnya,
ada barang yang harus selalu disimpan di suhu tertentu agar
tidak terjadi ledakan atau di industri consumer goods ada
komoditi yang memerlukan suhu khusus agar barang tidak
rusak texturnya.
54. Kejelasan akan jalur komunikasi dan koordinasi menjadi sarana wajib
yang dapat mengurangi terjadinya miss understanding dan menjadi
patokan suatu kerja bermuara kemana.
Step 7 : Struktur Organisasi
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
56. Akurasi antara data di system pergudangan dengan
fisik barang boleh jadi menjadi taruhan nama nomor
satu dalam bidang logistik.
Walaupun tidak didukung dengan system yang
canggih, banyak gudang-gudang modern tetap
melakukan cek dan recek terhadap akurasi antara
barang dengan data komputernya secara periodik
guna mencapai akurasi yang tertinggi.
Step 8 : Akurasi dan lay out penempatan barang
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
58. Tingkat akurasi ini dipengaruhi oleh:
• kedisiplinan staff gudang dalam menerima barang,
• kedisiplinan dalam menempatkan barang di rak,
• kedisiplinan menurunkan barang dalam rangka
refill ke pick face
• kedisiplinan staff dalam penyiapan barang sesuai
dengan yang tertera di picking list.
Step 8 : Akurasi penempatan barang
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
59. Banyak staff picking yang mempersiapkan barang
dari pick face dilakukan dengan cara ‘menggerus’
atau istilah lainnya adalah menggangsir tumpukan
barang. Memang secara umum staff akan lebih
mudah mengambil barang yang terdekat dari
posisinya, oleh karena itu diperlukan komitmen dari
semua staff untuk tetap mengambil barang dari pick
face dari tumpukan teratas, mengangkat barang
dengan hati-hati dan menumpuk di pallet berikutnya
dengan aman.
Step 9 : Keamanan di picking face
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
60. Kebanyakan gudang-gudang modern sudah bekerja
sama dengan kontraktor pest control yang cukup
kualified untuk mengontrol tikus, nyamuk, lalat dan
sejenisnya. Namun tidak ada salahnya
staff/manajemen gudang tetap melakukan kontrol
dan cek-ricek terhadap kondisi umpan yang telah
mereka siapkan.
Banyak umpan yang ‘kadaluarsa’, tumpah atau
hilang sehingga tidak akan pernah memberikan hasil
yang maksimal. Mungkin perlu juga setiap 1 atau 3
bulan sekali menanyakan ‘hasil’ buruan dari
kontraktor pest control.
Step 10 : Tikus, lalat
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
61. Poster atau spanduk keselamatan juga sangat perlu
untuk dikampanyekan disetiap sudut strategis
didalam gudang untuk mengingatkan semua
karyawan.
Step 11 : P3K dan poster keselamatan
Di salah satu gudang di
Bekasi, di depan kantornya
tertera jumlah jam terlampaui
tanpa kecelakaan kerja serta
sarana pendukung lainnya
yang walaupun sederhana
namun memberikan kesan
kepedulian yang mendalam.
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
62. Kejelasan akan prosedur penerimaan barang dan
pengiriman barang menjadikan jurus jitu yang layak
dipertimbangkan dengan serius. Betapa tidak,
dengan adanya aturan prosedur yang jelas didua
bagian ini, maka akan menjamin akurasi barang
dengan baik, kehilangan barang yang mungkin nihil,
penyiapan barang yang cepat dan tentu kepuasan
klien akan on time delivery yang kita lakukan. Tugas
manajemen gudanglah untuk memastikan dengan
baik adanya prosedur dan aturan yang jelas serta
komitmen staff yang tinggi untuk tetap terus
mengikuti aturan yang telah disiapkan.
Step 12 : Prosedur terima & kirim (SOP)
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
63. Sekali lagi untuk masalah keselamatan dan
keamanan kerja tidak ada toleransi yang dapat
mengamini untuk dilakukan pelanggaran.
Perlengkapan kerja, pakaian kerja atau ID card
adalah hal wajib yang harus diterapkan sehari-hari di
waktu bekerja.
Di gudang industri baja --misalnya-- seluruh staff
yang bertugas tetap konsisten memakai helm, sepatu
pengaman dan kaca mata dalam aktifitas hariannya.
Untuk mewujudkan hal ini, perlu komitmen tegas
diantara karyawan dan manajemen dalam usaha
menerapkan area kerja yang aman, nyaman dan
selamat.
Step 13 : Pakaian & keamanan kerja
13 FOKUS SUKSES MENGELOLA GUDANG
XX