Aspek-Aspek dalam Studi Kelayakan Investasi _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Aspek-Aspek Kajian dalam
Feasibility Study
https://www.slideshare.net/KenKanaidi/panduan-lengkap-aspekaspek-
kajian-dalam-penyusunan-feasibility-study-studi-kelayakan-aspek-
marketing-business-model-canvas
INVESTASI
Dalam penyusunan studi kelayakan, terdapat
sedemikian banyak aspek yang harus dikaji, a.l:
Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek Hukum atau Legalitas
Aspek Teknologi dan Proses Produksi
Aspek Kapasitas Produksi
Aspek Manajemen dan Organisasi
Aspek Keuangan
Aspek Ekonomi, Lingkungan, Sosial dan
Budaya
• Pada dasarnya aspek-aspek tersebut bersifat
fleksibel, sehingga bisa ditambah ataupun
dikurangi (sesuai dengan kebutuhan perusahaan).
Aspek-Aspek yang Dikaji dalam
Penyusunan .
1. Analisis kondisi pasar saat ini, meliputi ;
• Perkembangan permintaan & penawaran produk
• Perkembangan harga (misal 3 thn terakhir)
• Karakteristik konsumen yg dituju baik karakteristik
demografis (usia, tempat tinggal, pekerjaan dll)
• Jumlah konsumen potensial
• Kebijakan pemerintah yg terkait dgn usaha.
Adalah analisis tentang karakteristik konsumen, peluang & resiko dalam
pasar yg akan dimasuki.
Secara spesifik analisis aspek pasar meliputi hal-hal sbb :
2. Estimasi Kondisi Pemasaran dimasa mendatang seperti ;
• Estimasi perubahan permintaan & penawaran
• Perubahan selera konsumen
3. Estimasi Potensi Pasar ;
Yaitu menghitung potensi penerimaan berdasarkan
pembelanjaan yang dilakukan konsumen
Analisis ASPEK PASAR
Tujuan Analisis ASPEK PASAR
1. Memaksimumkan Konsumsi
2. Memaksimumkan Kepuasan Konsumen
3. Memaksimumkan Pilihan (ragam Produk)
4. Memaksimumkan Mutu Produk
5. Meningkatkan penjulan barang dan jasa
6. Menguasai pasar dan menghadapi pesaing
7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk dan
jasa
8. Memenuhi keinginan pelanggan atas produk
Market space dan Market share
Market space = ekses permintaan dari penawaran
Market share = bagian pasar yang dikuasai oleh perusahaan
(penjualan perusahaan dibagi dengan penjualan industri)
Daur hidup produk ( PLC / Product Life Cycle)
S
a
l
e
s
Time
Introduction
Growth
Maturity
Decline
Markting Mix
Product
Price
Promotion
Place/ Distribution
Karakteristik Aspek Pasar
No. Objek Informasi Data
1 Jumlah konsumen 400
2. Pendapatan rata-rata
konsumen
Rp 1.000.000
3 Jumlah pesaing 4
4 Besar pendapatan yng di
alokasikan u/ berbelanja (misal
64%)
64% x Rp 1000.000 = Rp 640.000
5 Kemungkinan berbelanja (misal
50%)
50% x Rp 640.000 = Rp 320.000
6 Potensi pasar Rp 320.000 x 400 = Rp 128.000.000
7 Potensi penerimaan Rp 128.000.000 / 5 = Rp 25.600.000
MENGHITUNG POTENSI PASAR
• PENDEKATAN PERAMALAN :
1. Pendekatan Time Series : model yang tidak
memperhatikan hubungan sebab akibat.
Dengan kata lain hasil peramalan hanya
memperhatikan kecenderungan dari data
masa lalu yang tersedia.
2. Pendekatan Hubungan sebab akibat :
pendekatan yang menjelaskan terjadinya
suatu keadaan oleh sebab-sebab tertentu.
Marketing Mix
Peramalan Permintaan
Trend Linier
Tahun X
(Produk A)
Demand
(Y)
XY X2
2012 0 50.000 0 0
2013 1 75.000 75.000 1
2014 2 65.000 130.000 4
2015 3 80.000 240.000 9
2016 4 82.000 328.000 16
2017 5 85.000 425.000 25
Total 15 437.000 1.198.000 55
nΣXY – ΣXΣY ΣY-b ΣX
b = ------------------ a = ----------- Y = 57.761.90 +6.028.57X
n ΣX2 – (ΣX)2 n
Contoh Perhitungan:
Peramalan Permintaan …
• Prosedur PERAMALAN:
1. Analisis Ekonomi : mengadakan proyeksi
terhadap aspek-aspek makro
(kependudukan, kebijakan pemerintah &
pendapatan).
2. Analisis Industri : Analisis terhadap
permintaan pasar dari seluruh
perusahaan yang menghasilkan produk
sejenis.
Prosedur PERAMALAN ….
3. Analisis penjualan masa lalu. Hal ini
dilakukan untuk melihat posisi produk di
mata konsumen.
4. Analisis peramalan permintaan. Dilakukan
identifikasi permintaan terhadap suatu
produk.
5. Pengawasan hasil peramalan. Yakni usaha
memimalkan kesalahan dalam peramalan.
Peramalan Permintaan …
• KENDALA dalam Peramalan:
1. Waktu
2. Perilaku data
3. Tipe model
4. Biaya yang tersedia
5. Tingkat ketepatan yang diinginkan
6. Kemudahan penerapan
Peramalan Permintaan …
• Pengukuran Permintaan Produk:
1. Penggunaan data impor, ekspor dan produksi
dalam negeri yang bersangkutan.
Rumus : PE = P + (I – E) + ΔC
PE = Pemintaan yang dicari
P = Produksi dalam negeri
I = Impor
E = Ekspor
ΔC = Jumlah perubahan cadangan produk
Peramalan Permintaan …
Permintaan TV berwarna (20 inchi) ditemukan fungsi permintaan secara
umum sebagai berikut : QDX = -1,4 – 15 PX + 7,5 PR + 2,6 I + 2,5 A
QDX = kuantitas permintaan TV berwarna (ribuan unit)
PX = harga dari TV berwarna (ratusan ribu rupiah)
PR = harga TV dari merk lain (ratusan ribu rupuah)
I = pendapatan konsumen (jutaan rupiah per tahun)
A = pengeluaran iklan produk TV tersebut (ratusan juta rupiah per
tahun)
Contoh :
Tahun 2020, harga rata-rata TV berwarna 20 inchi Samsung di Surabaya Rp.
1,1 juta; harga TV berwarna merk lain Rp. 0,9 juta; rata-rata pendapatan
konsumen Rp. 10 juta per tahun dan total pengeluaran iklan untuk TV berwarna
Samsung 20 inchi Rp. 5 milyar.
1. Tentukan fungsi permintaan TV berwarna Samsung 20 inchi !
2. Hitunglah besar kuantitas permintaan TV berwarna Samsung 20 inchi !
3. Gambarkan fungsi Demand tersebut !
Demand Analysis
1. Fungsi Permintaan
QDX = - 1,4 – 15 PX + 7,5 PR + 2,6 I + 2,5 A
= - 1,4 – 15 PX + 7,5 (9) + 2,6 (10) + 2,5 (50)
= 217,1 – 15 PX
2. Kuantitas Permintaan
QDX = 217,1 – 15 (11)
= 217,1 – 165
= 51,9
3. - Titik potong sumbu QDX, syarat PX = 0
QDX = 217,1 – 0 = 217,1 (217,1 ; 0)
- Titik potong sumbu PX, syarat QDX = 0
0 = 217,1 – 15 PX
15 PX = 217,1
PX = 14,47 (0 ; 14,47)
JAWABAN
Model matematis konsep permintaan barang atau jasa
QDX = f (PX, I, PR, PE, IE, PAE, T, N, A, F, O)
2. Metode Rasio Rantai, yakni metode yang
menghitung permintaan dengan cara
memilah-milah komponen yang berhubungan
menjadi lebih kecil lagi.
Teknik PERAMALAN PENJUALAN
► Judgmental method
► Analisis trend (liner, non linier, regresi korelasi)
► Specific purpose method (analisis industri,
product line, analisis Penggunaan produk
akhir).
Peramalan bagi Produk yang MAPAN
• Metode Pendapat
• Metode Eksperimen
• Metode Survey
• Metode Time series
• Metode Regresi Korelasi
• Metode Input Output
Marketing Mix
• adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat
mempengaruhi konsumen agar para konsumen
menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang
ditawarkan, dan akhirnya puas sehingga loyal dan
akan selalu membeli produk perusahaan.
Efektivitas Marketing Mix
dalam Masa Kehidupan Produk
S
a
l
e
s
Time
Introduction
Growth
Maturity
Decline
Markting Mix
Product
Price
Promotion
Place/ Distribution
Daur hidup produk ( PLC / Product Life Cycle)
Segmentasi, Targeting and Positioning (STP)
Segmentasi
Identifikasi Segmen
Mengembangkan Profil
setiap segmen
Targeting
Kembangkan Ukuran
Daya Tarik Segmen
Memilih Segmen
Sasaran
Positioning
Kembangkan posisi setiap
segmen
Kembangkan bauran
pemasaran per segmen
Geografi
Demografi
Psikografi
Perilaku
Karakteristik
Distintive
Measurable
Accessible
Substantially
Actionable
Evaluasi
Ukuran permintaan
Pertumbuhan Segmen
Intensitas Persaingan
Sumber Daya
-Undifferentiatd Market
-Differentiated Market
-Concentrated Market
Tentukan Produk Unggul
Bauran Pemasaran
Profile Segmen
Industri Kecil Industri Menengah Industri Besar
Teknologi kadang
perlu bila murah dan
harganya mudah
diterapkan
Teknologi diperlukan
bila menunjang
efisiensi dan
meningkatkan
produksi
Teknologi mutlak
diperlukan untuk
meningkatkan daya
saing industri
Teknologi Sederhana Teknologi Tepat Guna Teknologi Tinggi dan
Otomatisasi
Mengukur Daya Tarik Segmen
No Daya Tarik Segmen Bobot Rating Skor
1 Ukuran Permintaan 0.40 4 1.6
2 Pertumbuhan Segmen 0.30 5 1.5
3 Intesitas Persaingan 0.20 3 0.6
4 Akses terhadap Segmen 0.10 2 0.2
Total 1.00 3.9
Rating : 1 = STM, 2 = TM, 3 = CM, 4 = M, 5 = SM
Total Skor : 1.00 – 2.56 = TM 2.57 – 3.56 = Cukup 3.57 – 5.00 = Menarik
Contoh:
I. Strategi Produk :
- Logo dan Moto (memiliki arti, menarik, mudah diingat)
- Menciptakan Merk (mudah diingat, kesan modern, memiliki
arti, dan menarik)
- Kemasan (kualitas, bentuk, warna dan persyaratan lainnya)
- Label (pembuat, dimana dibuat, cara penggunaan, masa
daluarsa, dll
II.Strategi Harga :
Tujuan : bertahan hidup, laba maksimal, market share, pesaing.
Metoda penetapan harga :
1. Diskriminasi harga (menurut pelanggan, bentuk produk,
tempat, waktu).
2. Harga produk baru (Market skimming pricing, market
penetration pricing).
Marketing Mix
Strategi Marketing Mix
III. Strategi Place (Distribution)
Faktor yang berpengaruh : Pasar/pelanggan, karakteristik
produk, pertimbangan pengendalian
Jenis Distribusi : Distribusi intensif, eksklusif, dan selektif
IV. Strategi Promosi (promotional mix) :
Advertising, Direct Marketing, Sales Promotion, Public
Relation, Personal Selling.
Marketing Mix
Strategi Marketing Mix
• Differentiated produk : merupakan produk yang unggul
• Core competency (Kompetensi Inti) : Kumpulan
ketrampilan dan teknologi yang memungkinkan
perusahaan menyediakan manfaat tertentu kepada
pelanggan.
• Kompetensi bersumber dari Kapabilitas dan Sumber Daya
Organisasi, akan tetapi tidak semua kapabilitas dan SDO
merupakan kompetensi.
Kapabilitas dapat dikatakan kompetensi jika :
1. Valuable capabilities : perusahaan dapat memanfaatkan
peluang dan meminimalkan ancaman.
2. Rare capabilities : kapabilitas yang dimiliki sedikit oleh pesaing.
3. Imperfectly imitable capabilities : kapabilitas yang sulit ditiru oleh
pesaing
4. Non substitutable capabilities : tidak dapat digantikan.
Marketing Mix
Efek Marketing Mix
Perlu Juga dipertimbangkan Marketing Mix bagi
konsumen dari
• Siapa Generasi Millenial ?
• Apa Karakteristik Generasi Millenial?,
• Bagaimana Purchasing Habits Generasi
Millenial?.
Efek Marketing Mix ...
1. Produknya memang menarik untuk difoto
2. Produk yang kesannya susah didapatkan.
3. Keberadaannya di dalam produk (product
co-creator)
4. Produk yang harganya fantastis.
utk Generasi Millennial
Produk
Produk menarik untuk difoto
• mempunyai spot menarik untuk berfoto
• memuaskan rasa ingin tahu
• dapat menambah koleksi foto mereka.
https://digitalentrepreneur.id/4-ide-bisnis-untuk-generasi-millennial/
• Keingintahuan “kepo” yang cenderung tinggi bagi anak
muda, misalnya melihat orang lain antri begitu panjang
atau ada yang memasang foto duluan, akan membuat
mereka penasaran dan ingin mencobanya.
• Produknya bisa apa saja (tentu produknya harus layak
dibeli juga). Tidak perlu mahal, yang penting bikin
penasaran.
• Untuk membuat seseorang menjadi penasaran, bisa
dengan melakukan pembatasan, misal :
– Hanya dijual atau diskon hari ini.
– Hanya dijual dalam 1 jam saja.
– Hanya tersedia 10 buah.
– Ada artis (public figure) yang rela antri.
Tinggal dipikirkan bagaimana agar mereka bersedia antri.
Produk yang kesannya susah
didapatkan
Produk : Keberadaan dia di dalam
produk
• Salah satu ciri Generasi Millennial adalah ingin
“eksis”.
• Contoh saja Starbucks yang akan menuliskan
nama kita di gelas minuman kita. Atau minuman
biasa dimana penutupnya di-print foto kita.
• Millenial akan tergoda untuk mem-posting itu.
Tentunya ini cenderung akan menarik perhatian
dan mendorong “follower”-nya untuk ingin juga
melakukan hal yang sama, atau lebih dari itu.
(Product co-creator)
Contoh lain: desain kaos yang cukup laris dibeli oleh ibu-ibu,
yaitu coretan gambar anak mereka sendiri
Produk : yang harganya fantastis
• Harga seringkali tidak begitu menjadi masalah
bagi Generasi Millennial.
• Ini akan dibahas lebih lanjut pada P ke-2
(yaitu: Price) berikutnya.
Harga seringkali tidak begitu menjadi masalah
bagi Generasi Millennial, asalkan produk itu:
• Dipandangnya layak (setelah melalui
pertimbangan dari teman atau perbandingan
secara online, dll),
• Mudah didapatkan,
• Dapat memenuhi keinginan/kepuasannya,
• Menambah gengsi dirinya,
• Adanya unsur diskon.
Price (Harga)
• Contoh, membeli nasi goreng biasa dengan harga
150 ribu rupiah. Ini memang agak tidak masuk
akal, tapi entah mengapa tetap ada yang
membelinya.
• Membeli produk dengan harga yang tidak wajar
dianggap akan menaikkan gengsi pembelinya,
dan berlagak seolah orang lain tidak bisa seperti
dia.
• Spontan pembeli tersebut akan segera memfoto
nasi goreng itu dan mem-posting-nya. Atau
minimal foto struk pembelian yang “fantastis”
tersebut.
Kecepatan & Ketepatan
• Semakin banyak millennial yang sindrom
gratifikasi instan (Instant Gratification
Syndrome).
• Cepat dalam akses (utk memesan atau
mendapatkan),
• Millennial cenderung menyukai adanya
kejelasan/kepastian hasil. Misalnya,
kepastian status diterimanya pesanan.
• Kesesuaian dengan apa yang
diinginkan/pesanan.
Kepraktisan & Fleksibelitas
• Sudah menjadi tugas penyedia jasa/produk untuk
menyediakan fasilitas sebagai ‘rumah kedua’ bagi
para millennial.
• Tempat yang keren versi millennial adalah dapat
memberikan fasilitas dan memanjakan millennial
yang membuat mereka nyaman, merasa seperti di
rumah sendiri.
• Millennial menginginkan kepraktisan dalam
pemesanan, pelayanan, dan pembayaran.
• Millennial cenderung tidak ingin yang sifatnya
bertele-tele dengan prosedur yang rumit.
Respon
Terhadap
• Generasi millennial tidak terpengaruh oleh iklan.
• Bisa dikatakan bahwa mereka sangat percaya
pada kekuatan word of mouth. Hal ini bisa
bertahan lama apabila kita berhasil menciptakan
image yang sesuai dengan karakter
generasi millennial.
• Jika memang tetap akan ada iklan, sebaiknya
konten promosi yang digunakan lebih menjurus
pada soft selling, bukan hard selling (promosi
produk secara terang-terangan).
Iklan (Advertising)
• Iklan bukanlah media yang efektif dalam
merangkul pasar millennial ini.
• Generasi Millennial cenderung lebih kritis dan
analisis bila mendapati sebuah iklan. Generasi ini
bahkan termasuk tak terlalu suka ‘diperintah’.
• Karena itu, jangan buat konten yang terang-
terangan meminta mereka untuk membeli produk
Anda. Tapi buatlah konten yang cenderung
menyentuh atau bahkan membuka kesadaran
mereka terhadap manfaat produk.
Respon
Terhadap Iklan (Advertising) …
• Dalam pemasaran langsung kepada
Millennial sangat penting untuk
mengkomunikasikan nilai-nilai positif serta
reputasi, termasuk kelebihan dan
keunggulan produk Anda.
• Bangun image atau citra yang baik agar
konsumen percaya untuk melakukan
transaksi.
Respon
Terhadap Direct Marketing
• Millennial lebih tertarik bila pembelian
diikuti dengan adanya unsur diskon,
bonus, voucher belanja dan sejenisnya.
• Bisa juga dilakukan membuat promosi
yang melibatkan konsumen untuk
melakukan “promosi” untuk produk atau
brand Anda. Kepada Millennial yang
terlibat tersebut dapat juga diberikan
insentif penjualan yang menarik baginya.
Respon
Terhadap Sales Promotion
• Publikasi terhadap Millennial lebih menarik dengan
pendekatan personal branding dari sebuah merek.
• Personal branding memiliki arti penting dalam dunia
bisnis online, yaitu untuk membangun brand
awareness khalayak terhadap produk Anda (produk
branded).
• Tujuannya adalah membuat orang lain terkesan dan
kemudian menganggap merek produk memiliki
kapabilitas tertentu. Di sinilah peran personal
branding diperlukan.
Respon
Terhadap Publisitas
• Personal selling terhadap Millennial tidak la seperti
pemasaran konvensional selama ini (di mana
penjual dan pembeli akan bertatap muka secara
langsung). Melainkan, nyaris seluruh kegiatan jual
beli Millennial terjadi di dunia maya/online, tanpa
adanya tatap muka. Oleh karena itu, faktor
kepercayaan adalah yang utama.
• Millennial lebih tertarik dan percaya pada
pengalaman langsung (testimoni) dari teman-
temannya/orang lain yang sudah pernah
menggunakan suatu produk.
Respon
Terhadap Personal Selling
Business Model CANVAS (BMC) ...
• Bisnis model kanvas adalah sebuah strategi dalam
manajemen yang berupa visual chart. yang terdiri dari
9 elemen.
• Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh
Alexander Osterwalder dalam bukunya “Business
Model Generation”, yang menjelaskan sebuah
framework sederhana untuk mempresentasikan
elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah
model bisnis.
• Alur model bisnis kanvas memeng cukup sederhana.
Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen
bisnis menuju elemen penting berikutnya.
Customer
Segments
1
Menentukan segmen pelanggan mana
yang akan menjadi target bisnis.
• Ini adalah kelompok orang atau
perusahaan yang Anda coba targetkan
dan jual produk atau layanan Anda.
• Mensegmentasikan pelanggan
berdasarkan kesamaan seperti area
geografis, jenis kelamin, usia, perilaku,
minat, dll akan memberi kesempatan
untuk melayani kebutuhan mereka
dengan lebih baik, khususnya dengan
menyesuaikan solusi yang akan Anda
berikan kepada mereka.
Business Model Canvas (BMC)
• Berbagai segmen pelanggan yang
dapat ditarget:
• Mass market (Pasar massal)
• Niche market (Pasar khusus/unik)
• Segmented (kebutuhan sedikit
berbeda)
• Diversified (kebutuhan sangat
berbeda)
• Multi-sided markets (saling
bergantung)
Customer
Segments
1
Business Model Canvas (BMC)
Customer
Segments
1
Menentukan segmen pelanggan mana
yang akan menjadi target bisnis….
• Setelah menganalisis segmen pelanggan
secara menyeluruh, Anda dapat
menentukan siapa yang harus Anda
layani dan abaikan. Kemudian buat
personal pelanggan untuk setiap segmen
pelanggan yang dipilih.
Business Model Canvas (BMC)
Customer
Relationship
2
Elemen di mana perusahaan menjalin
ikatan dengan pelanggannya. Perlu
pengawasan yang ketat dan intensif agar
pelanggan tidak mudah berpaling ke
bisnis yang lain hanya karena jalinan
hubungan yang kurang baik.
• Anda perlu menetapkan jenis hubungan
yang akan Anda miliki dengan setiap
segmen pelanggan Anda atau bagaimana
Anda akan berinteraksi dengan mereka
sepanjang perjalanan mereka dengan
perusahaan Anda.
Business Model Canvas (BMC)
Customer
Relationship
2
• Beberapa jenis hubungan dengan
pelanggan:
• Personal assistance: berinteraksi secara
langsung/pribadi dengan pelanggan.
• Dedicated personal assistance: bantuan
pribadi secara khusus dengan pelanggan.
• Self-service: menyediakan apa yang
dibutuhkan pelanggan yang suka swalayan.
• Automated services: termasuk proses
atau mesin otomatis yang membantu
pelanggan melakukan layanan itu sendiri.
• Communities: termasuk komunitas online
tempat pelanggan dapat saling membantu.
• Co-creation: pelanggan terlibat dalam
perancangan atau pengembangan produk.
Business Model Canvas (BMC)
Channels
3
Cara menyampaikan produk sampai
kepada konsumen.
• Ada dua jenis saluran:
• Saluran yang dimiliki: penjualan
internal, situs web perusahaan, situs
media sosial, dll.
• Saluran mitra: distribusi grosir,
eceran, situs web milik mitra, dll.
Business Model Canvas (BMC)
Value
Proposition
4
• Poin-poin keunggulan bisnis/produk Anda,
yang dapat mendatangkan manfaat yang
ditawarkan perusahaan bagi customer
segment-nya.
• Hal ini menjadi kesempatan bagi Anda
untuk menjabarkan kekuatan dan
keunggulan yang membedakan bisnis
Anda dengan yang lain.
Business Model Canvas (BMC)
Key
Activities
5
• Semua aktivitas yang berhubungan
dengan produktivitas bisnis yang berkaitan
dengan sebuah produk, di mana kegiatan
utamanya adalah menghasilkan proposisi
nilai.
• 3 categories of key activities;
• Production: merancang, membuat, dan
mengirimkan produk dalam jumlah banyak
dan / atau kualitas unggul.
• Problem-solving: solusi baru untuk
masalah individu yang dihadapi pelanggan.
• Platform/ network: Membuat dan
memelihara platform
Business Model Canvas (BMC)
Key
Resources
6
• Berisikan daftar sumber daya yang
sebaiknya direncanakan dan dimiliki
perusahaan untuk mewujudkan value
proposition.
• Semua jenis sumber daya, mulai dari
pengelolaan bahan baku, penataan sumber
daya manusia, dan penataan proses
operasional menjadi perhatian dalam
membuat model bisnis.
• Beberapa jenis sumber daya utama :
• Human (employees)
• Financial (cash, lines of credit, etc.)
• Intellectual (brand, patents, IP, copyright)
• Physical (equipment, inventory, buildings)
Business Model Canvas (BMC)
Key
Partners
7
• Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian
aliran suatu barang atau layanan lainnya.
• Posisi-posisi partner kunci tersebut bermanfaat
untuk efisiensi dan efektivitas dari key activites
yang telah dibuat. Tak ada salahnya menjalin
hubungan baik untuk menciptakan siklus bisnis
sesuai dengan ekspektasi.
• Jenis kemitraan adalah:
• Aliansi strategis: kemitraan antara non-
pesaing
• Coopetition: kemitraan strategis antar mitra
• Usaha patungan: mitra yang
mengembangkan bisnis baru
• Hubungan pembeli-pemasok: memastikan
persediaan yang andal
Business Model Canvas (BMC)
Cost
Structure
8
• Mengidentifikasi semua biaya yang terkait dengan
pengoperasian model bisnis Anda.
• Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis
yang dijalani menjadi lebih hemat dan bisa
meminimalkan risiko kerugian.
• Hal ini juga dapat menentukan proposisi nilai yang
tepat untuk pelanggan.
• Bisnis dapat secara cost-driven (berfokus pada
meminimalkan biaya bila memungkinkan) dan
value-driven (berfokus pada pemberian nilai
maksimum bagi pelanggan).
Business Model Canvas (BMC)
• Kesemuanya dicerminkan dalam
bentuk besar uang (Rupiah), agar
dapat dibadingkan dengan
Revenue Stream (butir 9).
Revenue
Streams
9
• Merupakan bagian yang paling vital, di mana organisasi
memperoleh pendapatan dari pelanggan.
• Elemen ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk
meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai ada bahan
baku, produk, atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara
maksimal.
• Aliran pendapatan dapat menjadi bagian dari salah satu
model pendapatan berikut,
• Pendapatan berbasis transaksi: dibuat dari pelanggan
yang melakukan pembayaran satu kali
• Pendapatan berulang: dibuat dari pembayaran
berkelanjutan untuk layanan berkelanjutan atau layanan
purnajual
Business Model Canvas (BMC)
• Sebaiknya dicerminkan dalam
bentuk besar uang (Rupiah), agar
dapat dibadingkan dengan Cost
Structure (butir 8).
Contoh
Bisnis Model Canvas
Key
Partners
Key
Activitie
s
Value
Proposition
Key
Resources
Cost
Structure
Customer
Relationshi
p
Customer
Segments
Channels
Revenue
Streams
• Membership
• Giropos
Account
• Gudang SRG
• Pasar Lelang
Online
• BAPPEPTI
• Dinas Kab/Provinsi
• Komunitas
• Juru Lelang
• Perbank
• Finance
• Asuransi
• Lembaga Penguji
Kesesuaian Mutu
• Penyedia Jasa
Transport
• Penyedia Jasa
Pergudangan
• Penyedia Jasa
Penggilingan
• Lembaga Clearing
(PTKBI)
• Dari Logistik: Warehouse & Transport
• Finance : Fee Dana Kredit, dan Hasil
Lelang Komuditi dari Gudang SRG
• SDM
• Jaringan KPC
• Kompetensi IT
• Komuniti
Manajemen
• Efisiensi Distribusi
• Kepastian Mutu &
Harga
• Jaminan Asuransi
atas komuditi
• Resi Gudang dpt
dijadikan Agunan
Kredit oleh Petani
• Petani & UKM
• Kepastian Mutu,
Harga
• Standing Buyer
• Supplier
kebutuhan
Petani
• Risk
Management
• Biaya sewa
Gudang,
• Biaya Operator,
• Biaya SDM,
• Biaya
Pembangunan
Aplikasi
Bisnis “
”
( )
1
2
3
4
5
7
6
8 9
Dicerminkan dalam besaran uang (Rupiah) Dicerminkan dalam besaran uang (Rupiah)