SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
KURIKULUM 2004



  STANDAR KOMPETENSI



       Mata Pelajaran

PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA


   SEKOLAH MENENGAH ATAS




 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
         Jakarta, Tahun 2003
Katalog dalam Terbitan


Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional
         Standar Kompetensi Mata Pelajaran
         Pendidikan Agama Buddha SMA, - Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003
iv, 32 hal.


         ISBN 979-725-155-1




2
KATA PENGANTAR

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami
perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi
respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional
pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan
serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu
dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.
Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan
pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian
kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan
berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah.
Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar
Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk
masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.
Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Buddha untuk satuan pendidikan SMA.
Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat
menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan
pembelajaran di sekolah masing-masing.

                                                   Jakarta, Oktober 2003
        Direktur Jendral                          Kepala Badan Penelitian
Pendidikan Dasar dan Menengah                       dan Pengembangan


      Dr. Ir. Indra Jati Sidi                          Dr. Boediono
        NIP. 130672115                                NIP. 130344755


                                                                            3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................                   3

DAFTAR ISI .................................................................................................         4

I.    PENDAHULUAN .................................................................................                   5
      A. Rasional .........................................................................................           6
      B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB) ...............................                                     7
      C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha .............................                                      8
      D. Ruang Lingkup .............................................................................                  9
      E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ......................................                                   10
      F Standar Kompetensi Bahan Kajian ........................................
       .                                                                                                             10
      G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran SMA ..............................                                        11
      H. Rambu-rambu ...............................................................................                 11

II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ......                                                             18
    Kelas X ......................................................................................................   18
    Kelas XI .....................................................................................................   22
    Kelas XII ....................................................................................................   27




4
1           PENDAHULUAN


Dewasa ini, perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
terjadi begitu cepat dan dampaknya menyentuh hampir seluruh aspek
kehidupan. Perubahan tersebut menuntut adanya paradigma baru dalam
penanganannya, termasuk pada sektor pendidikan. Di antara ragam tuntutan
perbaikan di sektor pendidikan adalah kebutuhan dilakukannya
penyempurnaan kurikulum.

Kurikulum disempurnakan bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan secara nasional. Agar lulusan pendidikan lebih memiliki
keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan
internasional, kurikulum berbasis kompetensi dipilih untuk mewujudkan
harapan itu. Hal ini dilakukan agar Sistem Pendidikan Nasional dapat
merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan
cara seperti ini lembaga pendidikan tidak akan kehilangan relevansi
program pembelajarannya terhadap kepentingan daerah dan karakteristik
siswa, serta tetap memiliki fleksibilitas dalam melaksanakan kurikulum
yang berdiversifikasi. Selain itu, basis kompetensi harus menjamin
pertumbuhan keimanan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, penguasaan keterampilan hidup, akademik, dan seni,
serta pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak
mulia.

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi sangat tepat dalam rangka
implementasi pendidikan agama yang bertujuan mencapai nilai-nilai
agama dalam kehidupan siswa pada setiap jenjang pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi memberikan ruang yang sama pada
setiap siswa dengan keunikan yang berbeda untuk pemahaman iman
terhadap setiap agama sesuai tingkat kemampuan, serta daya pikir
masing-masing.




                                                                      5
Pendidikan Agama Buddha



A. Rasional

     Pendidikan agama di sekolah seharusnya memberikan warna bagi
     lulusan pendidikan, khususnya dalam merespon segala tuntutan
     perubahan yang ada di Indonesia. Hingga kini pendidikan agama
     dipandang sebagai acuan nilai-nilai keadilan dan kebenaran, tetapi dalam
     kenyataannya dipandang hanya sebagai pelengkap. Dengan demikian,
     terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Memang tidak adil
     menimpakan tanggung jawab munculnya kesenjangan antara harapan
     dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah, sebab hal itu
     bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan
     watak dan kepribadian siswa. Apalagi dalam pelaksanaan pendidikan
     agama masih terdapat berbagai kelemahan. Ini mendorong dilakukannya
     penyempurnaan terus-menerus, di antaranya materi pendidikan agama
     yang selama ini lebih banyak terfokus pada pengayaan pengetahuan
     (kognitif), sementara pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan
     (psikomotorik) sangat kurang. Kendala lain adalah kurangnya
     keikutsertaan guru mata pelajaran lain dalam memberikan motivasi
     kepada siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai pendidikan agama dalam
     kehidupan sehari-hari, lemahnya sumber daya guru dalam
     pengembangan pendekatan dan metode pengajaran yang variatif atau
     beragam, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, serta
     rendahnya peran serta orang tua siswa dalam pelaksanaan pendidikan
     agama di rumah.

     Di dalam kurikulum Pendidikan Agama tahun 1975, 1984, dan 1994,
     target yang harus dicapai (attainment target) dicantumkan dalam tujuan
     pembelajaran umum. Hal ini kurang memberi kejelasan tentang
     kemampuan siswa yang harus dikembangkan. Atas dasar teori dan
     prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dipraktikkan di berbagai
     negara seperti Singapura, Australia, Inggris, dan Amerika, juga didorong
     oleh arus reformasi, visi, misi, dan paradigma baru, maka penyusunan
     kurikulum Pendidikan Agama perlu dilakukan dengan berbasis
     kemampuan dasar (basic competencies).

     Dalam implementasinya kurikulum Pendidikan Agama tahun 1994 lebih
     banyak didominasi oleh pencapaian kemampuan kognitif dan sangat


6
Pendahuluan



   kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah, meski secara
   nasional kebutuhan keberagamaan siswa pada dasarnya tidak berbeda.
   Dengan pertimbangan tersebut, perlu disusun Kurikulum dan Hasil
   Belajar Pendidikan Agama (KHB PA) yang memuat perencanaan
   pengembangan kompetensi siswa yang perlu dicapai secara menyeluruh
   dan bertahap sejak Taman Kanak-kanak sampai dengan kelas 12 (TK-
   12) dan diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
   pengembangan kurikulum Pendidikan Agama sesuai dengan kebutuhan
   daerah dan sekolah.


B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB)

   Pendidikan Agama Buddha adalah usaha sadar yang dilakukan secara
   terencana dan kontinyu dalam rangka mengembangkan kemampuan
   peserta didik agar dengan pemahaman terhadap Buddha Dharma yang
   diperoleh dari Pendidikan Agama Buddha di sekolah dapat diterapkan
   dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, sehingga memberikan
   manfaat bagi dirinya sendiri, sesama dan lingkungannya. Dengan
   demikian tiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran Pendidikan
   Agama Buddha memiliki keyakinan (Saddha) dan motivasi untuk
   mengamalkan Buddha Dharma dalam kehidupan sebagai pribadi
   maupun sebagai bagian dari komunitas masyarakat.

   Wilayah kajian Pendidikan Agama Buddha salah satunya menitik
   beratkan kepada segi moral (sila). Kajian moral mencakup kajian
   duniawi dan keyakinan (Saddha).

   Pendidikan Agama Buddha yang diberikan di semua sekolah termasuk
   pada Sekolah mengacu kepada Ajaran Sakyamuni Buddha (Buddha
   Gautama) yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka. Dengan
   demikian secara singkat Pendidikan Agama Buddha di Sekolah
   Menengah memiliki karakteristik pokok yaitu penguasaan
   pengetahuan secara komprehensif (Pariyatti), mengamalkan hasil
   yang dipelajari menjadi pedoman dalam berperilaku sehari-hari
   (Patipatti), dan pada akhirnya pencapaian kebenaran Dharma
   (Pativedha). Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan


                                                                         7
Pendidikan Agama Buddha



     Agama Buddha di Sekolah Menengah Atas tidaklah hanya berorientasi
     pada pelaksanaan formal belaka, tetapi lebih menekankan pada
     implementasi nilai-nilai agama Buddha (Buddha Dharma) dalam
     berprilaku sehari-hari.


C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha

     1. Fungsi
        Fungsi Pendidikan Agama Buddha tingkat Sekolah Menengah Atas
        adalah:
        a. Membantu anak didik dalam menerima transformasi informasi
            nilai-nilai Dharma sesuai Tripitaka.
        b. Membantu anak didik dalam menghayati, mengamalkan, dan
            mempraktikkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari sesuai
            dengan tingkat kemampuannya.
        c. Menjadikan anak didik mampu bertanggung jawab terhadap
            segala tindakan melalui pikiran, ucapan, dan badan jasmani yang
            dilakukan sesuai dengan prinsip Dharma.

     2. Tujuan
        Tujuan Pendidikan Agama Buddha pada siswa Sekolah Menengah
        Atas yaitu:
        a. Meningkatnya keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti)
            kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, para Bodhisattva, dan
            Mahasattva.
        b. Meningkatnya pelaksanaan Moral (Sila), Meditasi (Samadhi),
            dan Kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Buddha Dharma
            (Agama Buddha).
        c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu memahami,
            menghayati, dan mengamalkan/menerapkan Dharma sesuai
            dengan Ajaran Buddha yang terkandung dalam Kitab Suci
            Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang
            bertanggung jawab (sesuai dengan prinsip Dharma) dalam
            kehidupan sehari-hari.
        d. Memahami dan meneladan sifat-sifat Buddha Gotama melalui
            riwayat hidup-Nya.


8
Pendahuluan



D. Ruang Lingkup

   Melalui penyajian Kurikulum PAB diharapkan siswa mampu mengalami
   sutau proses transformasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan Buddha
   Dharma yang dipelajari melalui Pendidikan Agama Buddha. Hal itu
   tercermin pada Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Berbasis
   Kompetensi.

   Ruang lingkup Pendidikan Agama Buddha pada tingkat Sekolah
   Menengah Atas adalah:
   a. Melalui pengajaran yang didasarkan pada Kurikulum Pendidikan
      Agama Buddha, anak didik tingkat Sekolah Menengah Atas
      diharapkan menyelami proses transformasi informasi nilai-nilai
      kehidupan berdasarkan Buddha Dharma sesuai dengan tingkat
      kemampuan yang dipelajari pada tiap tingkat kelasnya.
   b. Fokus Kurikulum Pendidikan Agama Buddha adalah menyoroti
      kehidupan manusia sebagai pusat kehidupannya dan Tiratana
      (Buddha, Dharma, dan Sangha) sebagai teladan dan pelindung serta
      menjadikan Tipitaka/Tripitaka sebagai sumber ajaran Buddha
      sekaligus sebagai pedoman hidup.
   c. Berdasarkan hasil yang akan dicapai pada tingkat Sekolah Menengah
      Atas diharapkan dapat membimbing siswa untuk memahami nilai-
      nilai keagamaan sesuai Buddha Dharma dan sekaligus dapat
      mengekspresikan Dharma dalam perilaku kehidupan sehari-hari
      sehingga siswa dapat belajar memahami, menganalisis, dan
      mempraktikkannya.
   d. Pada jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas
      diperkenalkan komponen-komponen: (1) Sejarah, (2) keyakinan
      (Saddha), (3) perilaku/moral (Sila), (4) Kitab Suci Agama Buddha
      (Tipitaka/Tripitaka), (5) Samadhi meditasi (Samadhi), dan (6)
      kebijaksanaan (Panna). Keenam aspek tersebut dalam penjabarannya
      disesuaikan dengan kemampuan dasar yang diharapkan pada setiap
      jenjang pendidikan.
   e. Seluruh rangkaian Kurikulum Pendidikan Agama Buddha Sekolah
      Menengah Atas adalah Pendidikan Agama Buddha yang menjadikan
      pedoman bagi peserta didik.



                                                                       9
Pendidikan Agama Buddha



E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

     Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk
     hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai
     oleh peserta didik melalui pengalaman belajar.

     Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi:
     1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan
         kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman sesuai dengan
         agama yang dianutnya.
     2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan
         mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi
         dengan orang lain.
     3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik-
         teknik, pola, struktur, dan hubungan.
     4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang
         diperlukan dari berbagai sumber.
     5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan
         teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
         nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
     6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam
         masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks
         budaya, geografis, dan historis.
     7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual
         serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan
         pribadi menuju masyarakat beradab.
     8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi
         dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
     9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri,
         dan bekerja sama dengan orang lain.


F. Standar Kompetensi Bahan Kajian

     Kompetensi Pendidikan Agama adalah kompetensi untuk pendidikan
     agama secara keseluruhan yang terdapat pada semua mata pelajaraan
     agama. Kompetensi ini dijadikan acuan dalam menjabarkan kompetensi


10
Pendahuluan



   untuk mata pelajaran agama masing-masing. Kompetensi Pendidikan
   Agama adalah: Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
   Esa; berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur, yang tercermin dalam
   kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami,
   menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya; serta mampu
   menghormati agama lain dalam kerangka kerukunan antarumat beragama.


G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran

   Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Buddha adalah kemampuan yang
   meliputi pengetahuan (kognitif), penghayatan (afektif), dan perubahan
   sikap (psikomotorik) yang dicapai melalui proses kegiatan pembelajaran
   dan pengalaman hidup sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
   Kompetensi Dasar pendidikan agama Buddha merupakan penjabaran
   ajaran nilai-nilai Buddhis yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/
   Tripitaka yang berlaku untuk pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah
   Menengah Atas, yaitu:
   a. Siswa beriman (memiliki Saddha) dan bertakwa kepada Tuhan Yang
       Maha Esa, Sang Tiratana/Triratna, para Bodhisattva dan Mahasattva.
   b. Meningkatnya latihan dan pengamalan sila, samadhi, dan panna
       dalam kehidupan sehari-hari.
   c. Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Buddha sesuai
       dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/
       Tripitaka. Dengan demikian, peserta didik diharapkan menjadi
       manusia yang bertanggung jawab dalam bermasyarakat, berbangsa,
       dan bernegara.
   d. Memahami dan meneladani perilaku Buddha sesuai riwayat hidup
       Buddha Gotama.


H. Rambu-rambu

   1. Pendekatan Pembelajaran Dan Penilaian
      a. Pendekatan Pembelajaran
         Pendidikan Agama Buddha diterapkan melalui pendekatan
         terpadu yang meliputi:


                                                                        11
Pendidikan Agama Buddha



               •    Pendekatan pembinaan, yaitu memberikan pembinaan
                    keagamaan Buddha kepada siswa dalam rangka penanaman
                    nilai-nilai ajaran Dharma.
               •    Pendekatan pengamalan, yaitu memberikan kesempatan
                    kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan Buddha Dharma.
               •    Pendekatan emosional, yaitu usaha untuk menggugah
                    emosi siswa dalam meyakini, memahami, dan menghayati
                    Buddha Dharma.
               •    Pendekatan rasional, yaitu usaha untuk memberikan
                    rangsangan/stimulus kepada rasio atau akal dalam
                    memahami dan menerima kebenaran Buddha Dharma.
               •    Pendekatan fungsional, yaitu usaha menyajikan nilai-nilai
                    Buddha Dharma dengan menempatkan segi manfaat bagi
                    siswa dalam kehidupan sehari-hari.
               •    Pendekatan keteladanan, yaitu menjadikan figur Buddha,
                    Bodhisattva, siswa-siswa utama Buddha, guru agama dan
                    tokoh agama, maupun orang tua sebagai cermin manusia
                    yang berkepribadian sesuai Buddha Dharma.

               Selain beberapa pendekatan di atas, juga dijelaskan rambu-
               rambu sebagai berikut:
               1. Kurikulum Pendidikan Agama Buddha pada dasarnya
                   menyajikan:
                   a. Kompetensi dasar merupakan uraian kognitif
                       (pengetahuan), afektif (penghayatan) dan psikomotorik
                       (perubahan sikap) yang dicapai melalui proses
                       pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan
                       tahap perkembangan siswa.
                   b. Materi pokok, merupakan sarana atau wahana untuk
                       mencapai/mengembangkan kompetensi dasar sebagai
                       bagian dari bahan kajian yang berupa bahan ajar/
                       pengertian konseptual.
                   c. Indikator pencapaian hasil belajar secara spesifik yang
                       dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian
                       kompetensi dasar.
                   d. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian
                       kegiatan proses yang mencakup seluruh komponen:


12
Pendahuluan



             kompetensi dasar, materi pokok dan indikator
             pencapaian hasil.
        e. Guru diharapkan dapat menyesuaikan materi dan
             kegiatan pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan
             daerah setempat
   2.   Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Buddha,
        Saddha, Sila, dan Samadhi diberikan perhatian khusus pada
        setiap level.
   3.   Pokok-pokok Buddha Dharma yang dipandang perlu dapat
        dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
   4.   Dalam PAB ranah Psikomotorik lebih diutamakan tanpa
        mengabaikan ranah kognitif dan ranah afektif sehingga
        penilaian terhadap hasil belajar siswa dapat dilaksanakan
        dalam bentuk tes dan nontes.
   5.   Bila di suatu sekolah Pendidikan Agama Buddha tidak
        terlaksana karena tidak adanya guru Agama Buddha, maka
        pihak sekolah dapat mencari kemungkinan pelaksanaannya
        bersama pembimas atau penyelenggara bimas Buddha dan
        vihara setempat.
   6.   Sumber Pendidikan Agama Buddha adalah Kitab Suci
        Tipitaka/Tripitaka, buku pegangan lain baik untuk guru
        maupun untuk siswa merupakan buku referensi yang saling
        melengkapi.
   7.   Alokasi waktu untuk pendidikan Agama Buddha adalah 2
        (dua) jam per minggu. Guru diharapkan dapat menentukan
        alokasi waktu untuk setiap Materi Pokok dan Kompetensi
        Dasar dengan menyesuaikan dan mempertimbangkan
        kondisi setempat.

b. Penilaian
   Penilaian adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai
   informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh
   tentang proses dan hasil dari perubahan perkembangan sikap,
   perilaku, dan pengetahuan yang telah dicapai anak didik
   dalam PAB.
   Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
   menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil


                                                                13
Pendidikan Agama Buddha



               belajar siswa yang dilakukan secara sistematik dan
               berkesinambungan dengan aspek yang dinilai sehingga menjadi
               informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

               Tujuan penilaian proses dan hasil belajar siswa adalah untuk
               menentukan tingkat ketercapaian kemampuan dasar yang
               diharapkan. Selain itu, penilaian juga dapat dijadikan pedoman
               untuk perbaikan dan penyempurnaan Proses Belajar Mengajar
               serta output pembelajaran PAB.

               Penilaian hasil belajar siswa untuk PAB mencakup tiga tujuan
               pembelajaran yang meliputi tiga ranah yakni; kognitif, afektif,
               dan psikomotorik. Melalui pendekatan dialogis partisipatif maka
               hasil belajar diharapkan lebih berorientasi pada sikap,
               pertumbuhan perilaku siswa ke arah yang lebih baik dan benar
               menurut ajaran Buddha. Di samping itu, juga
               mempertimbangkan kemampuan siswa memahami pengetahuan
               agama Buddha dengan benar.

               Penilaian hasil belajar PAB menurut jenjang dan satuan
               pendidikan terdiri atas:
               a. Pencapaian pembiasaan hidup beriman dan bertakwa
                  kepada Tuhan dengan berprilaku susila pada keluarga,
                  teman, maupun masyarakat.
               b. Pencapaian kemampuan pengetahuan agama Buddha secara
                  baik dan benar.
               c. Melalui kemajuan Dharma maka siswa tumbuh menjadi
                  pribadi yang bijaksana, dewasa, mandiri, kritis, dan rasional
                  dalam menghadapi setiap aspek kehidupannya.

     2. Pengorganisasian Materi
        Untuk melaksanakan kegiatan intra kurikuler terdapat berbagai cara
        pengorganisasian belajar di sekolah agar siswa dapat mengikuti
        pelajaran dengan minat dan motivasi yang besar. Kegiatan
        pengorganisasian tersebut mencakup:
        1) Memeriksa keadaan kelas, Guru dalam aktivitas mengajar harus
            mengenal siswa, cara pengenalannya diantaranya dengan


14
Pendahuluan



    menggunakan peta kelas, mengajukan pertanyaan, menunjuk
    untuk mengerjakan soal-soal di depan kelas dan lain sebagainya.
    Bilamana guru telah mengenal kelas dan mampu menguasai
    keadaan kelas, maka proses belajar-mengajar akan berjalan
    dengan lancar. Guru harus pandai-pandai memikat hati siswa
    dan membangkitkan serta memberikan motivasi besar sehingga
    dapat menimbulkan suasana yang baik antara guru dengan
    siswa, agar tercipta ketertiban, kemauan dan semangat belajar.

2) Memeriksa Keadaan Siswa, Pada waktu guru memasuki kelas
   hendaknya berusaha memelihara ketertiban kelas,
   membangkitkan semangat, motivasi dan minat belajar siswa.
   Oleh karena itu, seorang guru harus melihat situasi dan kondisi
   siswa ketika pertama kali masuk, apakah dalam keadaan tenang,
   gaduh, ribut dan sebagainya. Selain itu guru juga harus peka
   terhadap kondisi fisik siswa, misalnya untuk siswa yang kurang
   dengar dan kurang awas sehingga siswa tersebut merasa terbantu
   dengan tempat duduk yang disarankan guru. Jangan sekali-kali
   memulai pelajaran di kala situasi belum tertib, upayakan dengan
   mengendalikan siswa yang membuat suasana belajar kurang
   tertib dengan cara menegur, memberikan pertanyaan dan
   sebagainya.

3) Menguasai Materi yang akan disampaikan, minat dan motivasi
   belajar siswa akan tumbuh bilamana guru mampu mengusai
   bahan atau materi yang akan diajarkannya, mampu
   menyampaikan dengan metode yang mudah dipahami oleh
   siswa. Apabila materi belum dikuasai guru, maka akan timbul
   suasana belajar yang tidak menyenangkan, siswa akan merasa
   jenuh, bosan dan tidak mempunyai minat, sehingga kemampuan
   yang hendak dicapai dalam proses belajar-mengajar tidak akan
   terwujud. Dalam menyampaikan materi guru seyogyanya
   melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
   a. Pendahuluan - Doa Pembukaan
       Pendahuluan merupakan bagian yang sangat penting dari
       pembelajaran. Proses pembelajaran dimulai dengan
       membaca Namaskara gatha, agar seluruh kegiatan


                                                                  15
Pendidikan Agama Buddha



                  pembelajaran dapat terlaksana dengan tenang, damai, lancar
                  dan tercapainya tujuan. Pendahuluan yang baik akan
                  mengiringi kegiatan belajar-mengajar ke arah yang
                  bermakna (meaningful learning). Sebaliknya, pendahuluan
                  yang asal-asalan akan membuat kegiatan pembelajaran tidak
                  akan tercapai.
               b. Kegiatan Inti
                  Kegiatan Inti adalah kegiatan belajar-mengajar yang
                  dilakukan di kelas. Kegiatan ini adalah bagian pokok dari
                  kegiatan pembelajaran atau proses belajar-mengajar.
               c. Diskusi Akhir
                  Pada tahap ini semua kegiatan kelompok diakhiri dengan
                  pemaparan hasil kerja kelompok yang dipimpin oleh guru
                  atau seorang siswa yang ditunjuk oleh guru. Di akhir diskusi
                  guru menuliskan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh
                  di papan tulis. Dapat juga siswa diminta untuk
                  menuliskannya di papan tulis. Kemudian dapat didiskusikan
                  penerapan-penerapan pengetahuan yang telah disimpulkan
                  tadi dalam kehidupan sehari-hari.
               d. Doa Penutup
                  Pada bagian ini guru atau siswa berharap agar seluruh
                  kegiatan belajar-mengajar untuk diberkahi oleh Sang Tri
                  Ratna, dan persiapan untuk pembelajaran yang akan datang.

     3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
        Pendidikan Agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi
        baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi
        dan komunikasi. Inovasi-inovasi baru tersebut erat kaitannya dengan
        kreativitas guru dalam memahami substansi agama yang permanen
        dan substansi informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut
        saling terkait dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada
        siswa secara terpadu.

          Fasilitas yang dapat mendukung ke arah itu perlu diupayakan,
          misalnya penyediaan komputer yang dilengkapi dengan akses
          internet, kliping artikel-artikel dari surat kabar dan majalah yang
          topik-topiknya berkaitan dengan masalah agama dan kemoderenan.


16
Pendahuluan



Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat
dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain; televisi, radio,
video, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan
kemampuan masing-masing sekolah.




                                                                 17
2         KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN
               MATERI POKOK


KELAS                :X

Standar Kompetensi : 1. Mengenal Buddha Dharma sebagai salah satu
                        agama.

     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR            MATERI POKOK
Memiliki Keyakinan yang
kuat terhadap Buddha
Dharma

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Merumuskan peranan      • Mendefinisikan kata • peranan macam-
   agama dalam               agama                 macam agama dan
   kehidupan               • Merumuskan peranan    kerukunan umat
                             agama-agama           beragama
                           • Mengenal agama-
                             agama besar di
                             Indonesia
                           • Merumuskan
                             kerukunan hidup
                             umat beragama

2. Menjelaskan keyakinan • Merumuskan dasar-    • Dasar-dasar keyakinan
                           dasar keyakinan umat   umat Buddha
                           Buddha
                         • Menunjukkan sesuatu
                           yang diyakini umat
                           Buddha

3. Menceritakan tokoh-     • Menceritakan Buddha • Buddha sebagai Guru
   tokoh sehubungan          sebagai Guru          Pembimbing dan
   dengan perkembangan       Pembimbing            tokoh-tokoh penerus
   Buddha Dharma           • Menceritakan Tokoh-
                             tokoh penerus Buddha
                             Dhamma



18
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Standar Kompetensi : 2. Mengenal makna beriman kepada Tuhan.

 KOMPETENSI DASAR                INDIKATOR                  MATERI POKOK
Memiliki keyakinan
terhadap hukum yang
mengatur alam semesta
(Niyama)

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang     • Menjelaskan        • Hakekat Ketuhanan
   Ketuhanan                 Ketuhanan dalam      dan Hukum Tertib
                             agama Buddha         Kosmis
                           • Menunjukkan Hukum
                             Tertib Kosmis yang
                             mengatur alam
                             semesta

2. Menyebutkan sifat-sifat • Mengartikan sifat-sifat • Sifat-sifat luhur
   luhur (Brahma Vihara)     luhur                     (Brahma Vihara)
                           • Menunjukkan
                             perbuatan-perbuatan
                             yang sesuai dengan
                             sifat luhur

3. Menafsirkan hubungan    • Menunjukkan orang    • Ciri orang yang
   antara Tuhan dengan       yang beriman kepada    memiliki Saddha
   manusia                   Tuhan
                           • Menunjukkan terlahir
                             sebagai manusia
                             merupakan berkah
                             termulia




                                                                                     19
Pendidikan Agama Buddha



Standar Kompetensi : 3. Mendeskripsikan Kitab Suci sebagai pedoman
                        hidup.

     KOMPETENSI DASAR              INDIKATOR              MATERI POKOK
Mengidentifikasi dan
meyakini kebenaran yang
terdapat dalam Kitab Suci
Tri Pitaka

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Mengenal Kitab Suci       • Mengartikan Tri Pitaka • Pengertian Tri Pitaka
   Agama Buddha              • Menunjukkan wujud
                               kitab suci Tri Pitaka

2. Menceritakan sejarah     • Menceritakan sejarah    • Dasar-dasar
   penulisan Kitab Suci Tri   dasar- dasar              pelestarian Dharma
   Pitaka                     pelestarian Dharma        dan Vinaya
                              dan Vinaya

3. Menguraikan bagian-       • Menyebutkan bagian-    • Bagian-bagian dari Tri
   bagian dari Kitab Suci      bagian Vinaya, Sutta     Pitaka
   Tri Pitaka.                 dan Abhidhamma
                               Pitaka

Standar Kompetensi : 4. Mendeskripsikan makna sebuah perlindungan.

     KOMPETENSI DASAR              INDIKATOR              MATERI POKOK

Memiliki keyakinan
terhadap sifat-sifat luhur
Tri Ratna

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Mendefinisikan Tri        • Menunjukkan definisi • Tri Ratna
   Ratna sebagai               Buddha
   perlindungan              • Menunjukkan definisi
                               Dharma
                             • Menunjukkan definisi
                               Sangha



20
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




 KOMPETENSI DASAR               INDIKATOR                  MATERI POKOK
2. Menunjukkan             • Menunjukkan              • Kebajikan Tri Ratna
   kebajikan Tri Ratna       kebajikan-kebajikan
                             Buddha
                           • Menunjukkan
                             kebajikan-kebajikan
                             Dharma
                           • Menunjukkan
                             kebajikan-kebajikan
                             Sangha

3. Menunjukkan makna       • Menunjukkan makna        • Makna berlindung
   berlindung kepada Tri     berlindung kepada          kepada Tri Ratna
   Ratna                     Buddha
                           • Menunjukkan makna
                             berlindung kepada
                             Dharma
                           • Menunjukkan makna
                             berlindung kepada
                             Sangha
                           • Menunjukkan Tri
                             Ratna sebagai soko
                             Guru
                           • Menunjukkan syarat-
                             syarat menjadi umat
                             Buddha




                                                                                    21
Pendidikan Agama Buddha



KELAS                     : XI

Standar Kompetensi : 5. Mengenal makna Puja.

     KOMPETENSI DASAR                 INDIKATOR              MATERI POKOK
Menumbuhkan kesadaran
luhur dalam
melaksanakan peringatan
hari raya

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Menunjukkan makna             • Merumuskan             • Puja
   Puja                            pengertian puja
                                 • Merumuskan manfaat
                                   puja

2. Menceritakan sejarah          • Menceritakan sejarah   • Sejarah Puja
   Puja                            upacara
                                 • Menceritakan sejarah
                                   amisa puja

3. Menunjukkan sarana            • Menunjukkan sarana     • Sarana dan prasarana
   dan prasarana puja              puja dalam agama         Puja
                                   Buddha
                                 • Menunjukkan
                                   prasarana puja

4. Menjelaskan puja di    • Menceritakan hari             • Hari Raya Agama
   hari raya agama Buddha   raya Waisak                     Buddha
                          • Menceritakan hari
                            raya Asadha
                          • Menceritakan hari
                            raya Kathina
                          • Menceritakan hari
                            raya Magha Puja




22
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Standar Kompetensi : 6. Mendeskripsikan etika moral.

  KOMPETENSI DASAR              INDIKATOR                  MATERI POKOK
Mendeskripsikan sila,
sebab terdekatnya sila,
akibat dan manfaat
melaksanakan sila

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Menjelaskan makna sila • Mengartikan sila          • Sila
                          • Merumuskan dasar-
                            dasar sila
                          • Menunjukkan sila
                            dalam kitab suci Tri
                            Pitaka

2. Merumuskan manfaat     • Menunjukkan manfaat • Manfaat pelaksanaan
   pelaksanaan sila dan     sila bagi umat awam   sila dan vinaya
   vinaya                 • Menunjukkan manfaat
                            Vinaya bagi para
                            bhikkhu/bhikkhuni

3. Menguraikan            • Menunjukkan               • Pembagian sila
   pembagian sila           pembagian sila
                            menurut jenisnya
                          • Menunjukkan
                            pembagian sila
                            menurut
                            pelaksanaannya
                          • Menunjukkan
                            pembagian sila
                            menurut jumlah
                            latihannya




                                                                                    23
Pendidikan Agama Buddha



Standar Kompetensi : 7. Mengenal Hukum-hukum alam.

     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR            MATERI POKOK
Meyakini Hukum
Kesunyataan sebagai
hukum alam

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Mendefinisikan hukum • Mengartikan Hukum      • Hukum Kesunyataan
   alam                    Kesunyataan
                         • Menunjukkan
                           perbedaan hukum
                           Kesunyataan dan
                           hukum yang dibuat
                           oleh manusia

2. Menguraikan bagian-    • Menunjukkan bagian- • Uraian dan Konsep
   bagian hukum alam        bagian dari hukum     Hukum Kesunyataan
                            kesunyataan
                          • Menunjukkan konsep
                            hukum Paticca
                            Samuppada
                            Menunjukkan konsep
                            hukum Cattari Ariya
                            Saccani
                          • Menunjukkan konsep
                            hukum Karma dan
                            Punarbhava
                          • Menunjukkan konsep
                            hukum Tilakkhana

3. Menjelaskan proses     • Menggambarkan        • Proses kerja hukum
   kerja hukum-hukum        proses kerja hukum     Kesunyataan
   alam.                    Paticca Samuppada
                          • Menggambarkan
                            proses kerja hukum
                            Karma
                          • Menggambarkan
                            proses kerja hukum
                            Punarbhava




24
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Standar Kompetensi : 8. Mengkonstruksi sikap umat Buddha terhadap
                        lingkungan.

 KOMPETENSI DASAR                 INDIKATOR                  MATERI POKOK
Mendeskripsikan macam-
macam kewajiban timbal
balik sesuai dengan
Sigalovada Sutta

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Menjelaskan sila dalam   • Menunjukkan            • Sila dalam keluarga
   keluarga                   kewajiban timbal balik
                              antara anak dengan
                              orangtua
                            • Menunjukkan
                              kewajiban timbal balik
                              antara suami dengan
                              istri
                            • Menunjukkan
                              kewajiban timbal balik
                              antara kita dengan
                              sanak keluarga

2. Menjelaskan sila dalam   • Menunjukkan tata       • Sila dalam vihara
   vihara                     susila memasuki
                              vihara
                            • Menunjukkan
                              kewajiban timbal balik
                              antara anggota sangha
                              dengan umat

3. Menjelaskan sila dalam   • Menunjukkan            • Sila dalam masyarakat
   masyarakat                 kewajiban timbal balik
                              kita dengan sahabat
                              dan kenalan
                            • Menunjukkan
                              kewajiban timbal balik
                              antara guru dengan
                              murid
                            • Menunjukkan kewajiban
                              timbal balik antara
                              atasan dengan bawahan



                                                                                      25
Pendidikan Agama Buddha



KELAS                     : XII

Standar Kompetensi : 9. Mengkonstruksi umat Buddha menuju manusia
                        seutuhnya.
     KOMPETENSI DASAR               INDIKATOR              MATERI POKOK
Memahami keterkaitan
antara pembangunan
material dan spiritual
dengan lenyapnya
dukkha.

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi           • Mengartikan manusia    • Manusia seutuhnya
   manusia seutuhnya            seutuhnya menurut        menurut agama
                                agama Buddha             Buddha
                              • Mengartikan manusia
                                seutuhnya bagi umat
                                awam

2. Membedakan                 • Menunjukkan             • Pelaksanaan sila
   pelaksanaan sila secara      pelaksanaan sila secara
   pasif dan aktif              pasif
                              • Menunjukkan
                                pelaksanaan sila secara
                                aktif

3. Menjelaskan upaya     • Menunjukkan upaya     • Upaya menjadi
   untuk menjadi manusia   untuk menjadi           manusia seutuhnya
   susila                  manusia seutuhnya
                           menurut agama Buddha
                         • Menunjukkan upaya
                           untuk menjadi
                           manusia seutuhnya
                           bagi umat awam
                         • Menunjukkan nasib
                           ada di tangan sendiri

4. Buddha Dharma              • Menganalisis tentang   • Buddha Dharma
   konstekstual terkait         rasa cemas,              dengan problematika
   dengan problematika          menyongsong masa         siswa
   siswa                        depan.



26
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




 KOMPETENSI DASAR                 INDIKATOR                  MATERI POKOK
                             • Menunjukkan
                               pandangan Buddha
                               Dharma tentang
                               penyalah gunaan
                               narkotik
                             • Menunjukkan
                               pandangan Buddha
                               Dharma tentang aborsi
                             • Menunjukkan
                               pandangan Buddha
                               Dharma tentang
                               perkosaan
                             • Menunjukkan
                               pandangan Buddha
                               Dharma tentang
                               tawuran pelajar

Standar Kompetensi : 10. Mengenal Buddha, Arahat dan Bodhisatva
                         sebagai suri teladan.

 KOMPETENSI DASAR                 INDIKATOR                  MATERI POKOK
Memahami cara-cara
untuk mencapai tingkat
Kebuddhaan dan Kearahatan.

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang       • Mengartikan Buddha • Macam dan sifat
   Buddha                    • Menunjukkan macam-   Buddha
                               macam Buddha
                             • Menunjukkan cara
                               untuk mencapai
                               tingkat Kebuddhaan

2. Menjelaskan tentang       • Mengartikan Arahat • Macam dan sifat
   Arahat                    • Menunjukkan macam-   Arahat
                               macam Arahat
                             • Menunjukkan cara
                               untuk mencapai
                               tingkat Kearahatan



                                                                                      27
Pendidikan Agama Buddha




     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR             MATERI POKOK
3. Menjelaskan tentang     • Mengartikan        • Macam dan sifat
   Bodhisatva.               Bodhisatva           Bodhisatva
                           • Menunjukkan macam-
                             macam Bodhisatva
                           • Menunjukkan cara
                             untuk mencapai
                             tingkat Bodhisatva

Standar Kompetensi : 11. Mengenal meditasi untuk belajar mengendalikan
                         diri.

     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR             MATERI POKOK
Mengidentifikasikan
faktor-faktor penghambat
dan penunjang meditasi.

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian • Menjelaskan arti dari • Meditasi dasar
   meditasi                 Meditasi
                          • Menunjukkan macam-
                            macam meditasi
                          • Merumuskan manfaat
                            meditasi
                          • Menunjukkan syarat-
                            syarat meditasi

2. Mengenal praktek        • Mengartikan samatha • Samatha Bhavana
   samatha bhavana           bhavana
                           • Menunjukkan tujuan
                             samatha bhavana
                           • Menunjukkan macam-
                             macam gangguan
                             dalam meditasi
                           • Menunjukkan obyek
                             samatha bhavana
                           • Menunjukkan macam-
                             macam nivarana
                           • Mengartikan tentang
                             nimitta



28
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




 KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR                  MATERI POKOK
                       • Menunjukkan              • Vipassana Bhavana
                         pengertian jhana
                       • Mengartikan tentang
                         vasita
                       • Mengartikan tentang
                         abhinna

3. Mengenal praktek    • Mengartikan tentang
   vipassana bhavana     vipassana bhavana
                       • Menunjukkan tujuan
                         vipassana bhavana
                       • Menunjukkan obyek
                         vipassana bhavana
                       • Mengartikan tentang
                         satipatthana
                       • Menunjukkan tempat
                         dan waktu vipassana
                         bhavana
                       • Menunjukkan tentang
                         bimbingan vipassana
                         bhavana
                       • Mengartikan tentang
                         kalyanamitta
                       • Menunjukkan tentang
                         pedoman vipassana
                         bhavana
                       • Mengartikan tentang
                         tilakkhana
                       • Mengartikan tentang
                         samyojana
                       • Menyebutkan macam-
                         macam ariya puggala




                                                                                29
Pendidikan Agama Buddha



Standar Kompetensi : 12. Mengenal asal mula manusia dan kelanjutan
                         hidup manusia.

     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR            MATERI POKOK
Memahami stratifikasi 31
alam kehidupan

Perwujudan KD ini
ditunjukkan dengan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Membedakan alam-        • Mengenal alam       • Alam-alam kehidupan
   alam kehidupan dan        kehidupan
   nibbana                 • Merumuskan
                             pengertian nibbhana
                           • Membandingkan alam
                             kehidupan dengan
                             nibbana

2. Menguraikan alam-alam • Menunjukkan            • Pembagian alam
   kehidupan               pembagian alam           kehidupan
                           kehidupan secara garis
                           besar
                         • Menunjukkan
                           pembagian alam
                           duggati
                         • Menunjukkan
                           pembagian alam
                           suggati
                         • Menunjukkan
                           pembagian alam rupa
                           loka
                         • Menunjukkan
                           pembagian alam arupa
                           loka

3. Menafsirkan karma dan • Menggambarkan          • Karma dan kelahiran
   akibatnya dalam         perbuatan yang           kembali
   kehidupan berikut       menyebabkan terlahir
                           di alam duggati
                         • Menggambarkan
                           perbuatan yang
                           menyebabkan
                           terlahir di alam
                           suggati



30
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




KOMPETENSI DASAR        INDIKATOR                  MATERI POKOK
                   • Menggambarkan
                     perbuatan yang
                     menyebabkan terlahir
                     di alam rupa loka
                   • Menggambarkan
                     perbuatan yang
                     menyebabkan terlahir
                     di alam arupa loka
                   • Menggambarkan usia
                     makhluk-makhluk
                     hidup




                                                                            31
Kutipan Pasal 44
Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987

1.   Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
     memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,
     dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
     dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta
     rupiah).

2.   Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
     mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
     barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud
     dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
     (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima
     puluh juta rupiah).

More Related Content

What's hot

Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313Waosutro Waosutro
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Feriey Hadie
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Misdar Scout
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miKompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miLaila Nur Salim
 
dskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdfdskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdfNas Lin
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummahAqil Al Asy'ariyyah
 
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 105.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 1Heri Waluyo
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Desi Wijayanti
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen33335
 
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Achmad Jainudin
 
Kbk 03. pengembangan silabus
Kbk 03. pengembangan silabusKbk 03. pengembangan silabus
Kbk 03. pengembangan silabusJasmin Jasin
 
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Guss No
 
Panduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusPanduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusLies Tina
 

What's hot (15)

Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miKompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
dskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdfdskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdf
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
 
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 105.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
 
Dskp pjk-tingkatan1
Dskp pjk-tingkatan1Dskp pjk-tingkatan1
Dskp pjk-tingkatan1
 
Kbk 03. pengembangan silabus
Kbk 03. pengembangan silabusKbk 03. pengembangan silabus
Kbk 03. pengembangan silabus
 
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
 
Panduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusPanduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabus
 

Similar to Kbk sma e. pendidikan agama buddha

Kbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikKbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Kbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenKbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenJasmin Jasin
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenJasmin Jasin
 
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenKbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenJasmin Jasin
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiJasmin Jasin
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiJasmin Jasin
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamJasmin Jasin
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamJasmin Jasin
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaJasmin Jasin
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupIyizz Hatikecil
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaJasmin Jasin
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
01. buku 1 = pedoman pkb rev2
01. buku 1 = pedoman pkb rev201. buku 1 = pedoman pkb rev2
01. buku 1 = pedoman pkb rev2herusetiawan161
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
KBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematikaKBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematikaJasmin Jasin
 

Similar to Kbk sma e. pendidikan agama buddha (20)

Kbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikKbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
 
Kbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenKbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenKbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologi
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologi
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alam
 
Kbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimiaKbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimia
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alam
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesia
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidup
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisika
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
 
Buku 1 rev22
Buku 1 rev22Buku 1 rev22
Buku 1 rev22
 
01. buku 1 = pedoman pkb rev2
01. buku 1 = pedoman pkb rev201. buku 1 = pedoman pkb rev2
01. buku 1 = pedoman pkb rev2
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
 
KBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematikaKBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematika
 

More from Jasmin Jasin

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkJasmin Jasin
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiJasmin Jasin
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahJasmin Jasin
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianJasmin Jasin
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaJasmin Jasin
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisJasmin Jasin
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaJasmin Jasin
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanJasmin Jasin
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanJasmin Jasin
 
Kbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kKbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kJasmin Jasin
 
Kbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianKbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianJasmin Jasin
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaJasmin Jasin
 
Kbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisKbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisJasmin Jasin
 
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaKbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaJasmin Jasin
 
Kbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kKbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kJasmin Jasin
 
Kbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanKbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanJasmin Jasin
 

More from Jasmin Jasin (16)

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframework
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografi
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarah
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenian
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggris
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilan
 
Kbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kKbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & k
 
Kbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianKbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenian
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematika
 
Kbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisKbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggris
 
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaKbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
 
Kbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kKbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & k
 
Kbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanKbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilan
 

Kbk sma e. pendidikan agama buddha

  • 1. KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SEKOLAH MENENGAH ATAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003
  • 2. Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha SMA, - Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003 iv, 32 hal. ISBN 979-725-155-1 2
  • 3. KATA PENGANTAR Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah. Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah. Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan. Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk satuan pendidikan SMA. Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan pembelajaran di sekolah masing-masing. Jakarta, Oktober 2003 Direktur Jendral Kepala Badan Penelitian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pengembangan Dr. Ir. Indra Jati Sidi Dr. Boediono NIP. 130672115 NIP. 130344755 3
  • 4. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... 3 DAFTAR ISI ................................................................................................. 4 I. PENDAHULUAN ................................................................................. 5 A. Rasional ......................................................................................... 6 B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB) ............................... 7 C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha ............................. 8 D. Ruang Lingkup ............................................................................. 9 E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ...................................... 10 F Standar Kompetensi Bahan Kajian ........................................ . 10 G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran SMA .............................. 11 H. Rambu-rambu ............................................................................... 11 II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ...... 18 Kelas X ...................................................................................................... 18 Kelas XI ..................................................................................................... 22 Kelas XII .................................................................................................... 27 4
  • 5. 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi begitu cepat dan dampaknya menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan. Perubahan tersebut menuntut adanya paradigma baru dalam penanganannya, termasuk pada sektor pendidikan. Di antara ragam tuntutan perbaikan di sektor pendidikan adalah kebutuhan dilakukannya penyempurnaan kurikulum. Kurikulum disempurnakan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar lulusan pendidikan lebih memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan internasional, kurikulum berbasis kompetensi dipilih untuk mewujudkan harapan itu. Hal ini dilakukan agar Sistem Pendidikan Nasional dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti ini lembaga pendidikan tidak akan kehilangan relevansi program pembelajarannya terhadap kepentingan daerah dan karakteristik siswa, serta tetap memiliki fleksibilitas dalam melaksanakan kurikulum yang berdiversifikasi. Selain itu, basis kompetensi harus menjamin pertumbuhan keimanan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penguasaan keterampilan hidup, akademik, dan seni, serta pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi sangat tepat dalam rangka implementasi pendidikan agama yang bertujuan mencapai nilai-nilai agama dalam kehidupan siswa pada setiap jenjang pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi memberikan ruang yang sama pada setiap siswa dengan keunikan yang berbeda untuk pemahaman iman terhadap setiap agama sesuai tingkat kemampuan, serta daya pikir masing-masing. 5
  • 6. Pendidikan Agama Buddha A. Rasional Pendidikan agama di sekolah seharusnya memberikan warna bagi lulusan pendidikan, khususnya dalam merespon segala tuntutan perubahan yang ada di Indonesia. Hingga kini pendidikan agama dipandang sebagai acuan nilai-nilai keadilan dan kebenaran, tetapi dalam kenyataannya dipandang hanya sebagai pelengkap. Dengan demikian, terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab munculnya kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah, sebab hal itu bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Apalagi dalam pelaksanaan pendidikan agama masih terdapat berbagai kelemahan. Ini mendorong dilakukannya penyempurnaan terus-menerus, di antaranya materi pendidikan agama yang selama ini lebih banyak terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif), sementara pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik) sangat kurang. Kendala lain adalah kurangnya keikutsertaan guru mata pelajaran lain dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari, lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode pengajaran yang variatif atau beragam, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, serta rendahnya peran serta orang tua siswa dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumah. Di dalam kurikulum Pendidikan Agama tahun 1975, 1984, dan 1994, target yang harus dicapai (attainment target) dicantumkan dalam tujuan pembelajaran umum. Hal ini kurang memberi kejelasan tentang kemampuan siswa yang harus dikembangkan. Atas dasar teori dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dipraktikkan di berbagai negara seperti Singapura, Australia, Inggris, dan Amerika, juga didorong oleh arus reformasi, visi, misi, dan paradigma baru, maka penyusunan kurikulum Pendidikan Agama perlu dilakukan dengan berbasis kemampuan dasar (basic competencies). Dalam implementasinya kurikulum Pendidikan Agama tahun 1994 lebih banyak didominasi oleh pencapaian kemampuan kognitif dan sangat 6
  • 7. Pendahuluan kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah, meski secara nasional kebutuhan keberagamaan siswa pada dasarnya tidak berbeda. Dengan pertimbangan tersebut, perlu disusun Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Agama (KHB PA) yang memuat perencanaan pengembangan kompetensi siswa yang perlu dicapai secara menyeluruh dan bertahap sejak Taman Kanak-kanak sampai dengan kelas 12 (TK- 12) dan diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Agama sesuai dengan kebutuhan daerah dan sekolah. B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB) Pendidikan Agama Buddha adalah usaha sadar yang dilakukan secara terencana dan kontinyu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pemahaman terhadap Buddha Dharma yang diperoleh dari Pendidikan Agama Buddha di sekolah dapat diterapkan dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, sehingga memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, sesama dan lingkungannya. Dengan demikian tiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Buddha memiliki keyakinan (Saddha) dan motivasi untuk mengamalkan Buddha Dharma dalam kehidupan sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas masyarakat. Wilayah kajian Pendidikan Agama Buddha salah satunya menitik beratkan kepada segi moral (sila). Kajian moral mencakup kajian duniawi dan keyakinan (Saddha). Pendidikan Agama Buddha yang diberikan di semua sekolah termasuk pada Sekolah mengacu kepada Ajaran Sakyamuni Buddha (Buddha Gautama) yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka. Dengan demikian secara singkat Pendidikan Agama Buddha di Sekolah Menengah memiliki karakteristik pokok yaitu penguasaan pengetahuan secara komprehensif (Pariyatti), mengamalkan hasil yang dipelajari menjadi pedoman dalam berperilaku sehari-hari (Patipatti), dan pada akhirnya pencapaian kebenaran Dharma (Pativedha). Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan 7
  • 8. Pendidikan Agama Buddha Agama Buddha di Sekolah Menengah Atas tidaklah hanya berorientasi pada pelaksanaan formal belaka, tetapi lebih menekankan pada implementasi nilai-nilai agama Buddha (Buddha Dharma) dalam berprilaku sehari-hari. C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha 1. Fungsi Fungsi Pendidikan Agama Buddha tingkat Sekolah Menengah Atas adalah: a. Membantu anak didik dalam menerima transformasi informasi nilai-nilai Dharma sesuai Tripitaka. b. Membantu anak didik dalam menghayati, mengamalkan, dan mempraktikkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuannya. c. Menjadikan anak didik mampu bertanggung jawab terhadap segala tindakan melalui pikiran, ucapan, dan badan jasmani yang dilakukan sesuai dengan prinsip Dharma. 2. Tujuan Tujuan Pendidikan Agama Buddha pada siswa Sekolah Menengah Atas yaitu: a. Meningkatnya keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, para Bodhisattva, dan Mahasattva. b. Meningkatnya pelaksanaan Moral (Sila), Meditasi (Samadhi), dan Kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Buddha Dharma (Agama Buddha). c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan/menerapkan Dharma sesuai dengan Ajaran Buddha yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab (sesuai dengan prinsip Dharma) dalam kehidupan sehari-hari. d. Memahami dan meneladan sifat-sifat Buddha Gotama melalui riwayat hidup-Nya. 8
  • 9. Pendahuluan D. Ruang Lingkup Melalui penyajian Kurikulum PAB diharapkan siswa mampu mengalami sutau proses transformasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan Buddha Dharma yang dipelajari melalui Pendidikan Agama Buddha. Hal itu tercermin pada Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ruang lingkup Pendidikan Agama Buddha pada tingkat Sekolah Menengah Atas adalah: a. Melalui pengajaran yang didasarkan pada Kurikulum Pendidikan Agama Buddha, anak didik tingkat Sekolah Menengah Atas diharapkan menyelami proses transformasi informasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan Buddha Dharma sesuai dengan tingkat kemampuan yang dipelajari pada tiap tingkat kelasnya. b. Fokus Kurikulum Pendidikan Agama Buddha adalah menyoroti kehidupan manusia sebagai pusat kehidupannya dan Tiratana (Buddha, Dharma, dan Sangha) sebagai teladan dan pelindung serta menjadikan Tipitaka/Tripitaka sebagai sumber ajaran Buddha sekaligus sebagai pedoman hidup. c. Berdasarkan hasil yang akan dicapai pada tingkat Sekolah Menengah Atas diharapkan dapat membimbing siswa untuk memahami nilai- nilai keagamaan sesuai Buddha Dharma dan sekaligus dapat mengekspresikan Dharma dalam perilaku kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat belajar memahami, menganalisis, dan mempraktikkannya. d. Pada jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas diperkenalkan komponen-komponen: (1) Sejarah, (2) keyakinan (Saddha), (3) perilaku/moral (Sila), (4) Kitab Suci Agama Buddha (Tipitaka/Tripitaka), (5) Samadhi meditasi (Samadhi), dan (6) kebijaksanaan (Panna). Keenam aspek tersebut dalam penjabarannya disesuaikan dengan kemampuan dasar yang diharapkan pada setiap jenjang pendidikan. e. Seluruh rangkaian Kurikulum Pendidikan Agama Buddha Sekolah Menengah Atas adalah Pendidikan Agama Buddha yang menjadikan pedoman bagi peserta didik. 9
  • 10. Pendidikan Agama Buddha E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi: 1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman sesuai dengan agama yang dianutnya. 2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain. 3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik- teknik, pola, struktur, dan hubungan. 4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber. 5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai untuk mengambil keputusan yang tepat. 6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis, dan historis. 7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab. 8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan. 9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri, dan bekerja sama dengan orang lain. F. Standar Kompetensi Bahan Kajian Kompetensi Pendidikan Agama adalah kompetensi untuk pendidikan agama secara keseluruhan yang terdapat pada semua mata pelajaraan agama. Kompetensi ini dijadikan acuan dalam menjabarkan kompetensi 10
  • 11. Pendahuluan untuk mata pelajaran agama masing-masing. Kompetensi Pendidikan Agama adalah: Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur, yang tercermin dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya; serta mampu menghormati agama lain dalam kerangka kerukunan antarumat beragama. G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Buddha adalah kemampuan yang meliputi pengetahuan (kognitif), penghayatan (afektif), dan perubahan sikap (psikomotorik) yang dicapai melalui proses kegiatan pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Kompetensi Dasar pendidikan agama Buddha merupakan penjabaran ajaran nilai-nilai Buddhis yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/ Tripitaka yang berlaku untuk pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, yaitu: a. Siswa beriman (memiliki Saddha) dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Tiratana/Triratna, para Bodhisattva dan Mahasattva. b. Meningkatnya latihan dan pengamalan sila, samadhi, dan panna dalam kehidupan sehari-hari. c. Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Buddha sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/ Tripitaka. Dengan demikian, peserta didik diharapkan menjadi manusia yang bertanggung jawab dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. d. Memahami dan meneladani perilaku Buddha sesuai riwayat hidup Buddha Gotama. H. Rambu-rambu 1. Pendekatan Pembelajaran Dan Penilaian a. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha diterapkan melalui pendekatan terpadu yang meliputi: 11
  • 12. Pendidikan Agama Buddha • Pendekatan pembinaan, yaitu memberikan pembinaan keagamaan Buddha kepada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai ajaran Dharma. • Pendekatan pengamalan, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan Buddha Dharma. • Pendekatan emosional, yaitu usaha untuk menggugah emosi siswa dalam meyakini, memahami, dan menghayati Buddha Dharma. • Pendekatan rasional, yaitu usaha untuk memberikan rangsangan/stimulus kepada rasio atau akal dalam memahami dan menerima kebenaran Buddha Dharma. • Pendekatan fungsional, yaitu usaha menyajikan nilai-nilai Buddha Dharma dengan menempatkan segi manfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. • Pendekatan keteladanan, yaitu menjadikan figur Buddha, Bodhisattva, siswa-siswa utama Buddha, guru agama dan tokoh agama, maupun orang tua sebagai cermin manusia yang berkepribadian sesuai Buddha Dharma. Selain beberapa pendekatan di atas, juga dijelaskan rambu- rambu sebagai berikut: 1. Kurikulum Pendidikan Agama Buddha pada dasarnya menyajikan: a. Kompetensi dasar merupakan uraian kognitif (pengetahuan), afektif (penghayatan) dan psikomotorik (perubahan sikap) yang dicapai melalui proses pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan tahap perkembangan siswa. b. Materi pokok, merupakan sarana atau wahana untuk mencapai/mengembangkan kompetensi dasar sebagai bagian dari bahan kajian yang berupa bahan ajar/ pengertian konseptual. c. Indikator pencapaian hasil belajar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian kompetensi dasar. d. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan proses yang mencakup seluruh komponen: 12
  • 13. Pendahuluan kompetensi dasar, materi pokok dan indikator pencapaian hasil. e. Guru diharapkan dapat menyesuaikan materi dan kegiatan pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan daerah setempat 2. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Buddha, Saddha, Sila, dan Samadhi diberikan perhatian khusus pada setiap level. 3. Pokok-pokok Buddha Dharma yang dipandang perlu dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. 4. Dalam PAB ranah Psikomotorik lebih diutamakan tanpa mengabaikan ranah kognitif dan ranah afektif sehingga penilaian terhadap hasil belajar siswa dapat dilaksanakan dalam bentuk tes dan nontes. 5. Bila di suatu sekolah Pendidikan Agama Buddha tidak terlaksana karena tidak adanya guru Agama Buddha, maka pihak sekolah dapat mencari kemungkinan pelaksanaannya bersama pembimas atau penyelenggara bimas Buddha dan vihara setempat. 6. Sumber Pendidikan Agama Buddha adalah Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka, buku pegangan lain baik untuk guru maupun untuk siswa merupakan buku referensi yang saling melengkapi. 7. Alokasi waktu untuk pendidikan Agama Buddha adalah 2 (dua) jam per minggu. Guru diharapkan dapat menentukan alokasi waktu untuk setiap Materi Pokok dan Kompetensi Dasar dengan menyesuaikan dan mempertimbangkan kondisi setempat. b. Penilaian Penilaian adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perubahan perkembangan sikap, perilaku, dan pengetahuan yang telah dicapai anak didik dalam PAB. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil 13
  • 14. Pendidikan Agama Buddha belajar siswa yang dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan dengan aspek yang dinilai sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Tujuan penilaian proses dan hasil belajar siswa adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian kemampuan dasar yang diharapkan. Selain itu, penilaian juga dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan dan penyempurnaan Proses Belajar Mengajar serta output pembelajaran PAB. Penilaian hasil belajar siswa untuk PAB mencakup tiga tujuan pembelajaran yang meliputi tiga ranah yakni; kognitif, afektif, dan psikomotorik. Melalui pendekatan dialogis partisipatif maka hasil belajar diharapkan lebih berorientasi pada sikap, pertumbuhan perilaku siswa ke arah yang lebih baik dan benar menurut ajaran Buddha. Di samping itu, juga mempertimbangkan kemampuan siswa memahami pengetahuan agama Buddha dengan benar. Penilaian hasil belajar PAB menurut jenjang dan satuan pendidikan terdiri atas: a. Pencapaian pembiasaan hidup beriman dan bertakwa kepada Tuhan dengan berprilaku susila pada keluarga, teman, maupun masyarakat. b. Pencapaian kemampuan pengetahuan agama Buddha secara baik dan benar. c. Melalui kemajuan Dharma maka siswa tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana, dewasa, mandiri, kritis, dan rasional dalam menghadapi setiap aspek kehidupannya. 2. Pengorganisasian Materi Untuk melaksanakan kegiatan intra kurikuler terdapat berbagai cara pengorganisasian belajar di sekolah agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan minat dan motivasi yang besar. Kegiatan pengorganisasian tersebut mencakup: 1) Memeriksa keadaan kelas, Guru dalam aktivitas mengajar harus mengenal siswa, cara pengenalannya diantaranya dengan 14
  • 15. Pendahuluan menggunakan peta kelas, mengajukan pertanyaan, menunjuk untuk mengerjakan soal-soal di depan kelas dan lain sebagainya. Bilamana guru telah mengenal kelas dan mampu menguasai keadaan kelas, maka proses belajar-mengajar akan berjalan dengan lancar. Guru harus pandai-pandai memikat hati siswa dan membangkitkan serta memberikan motivasi besar sehingga dapat menimbulkan suasana yang baik antara guru dengan siswa, agar tercipta ketertiban, kemauan dan semangat belajar. 2) Memeriksa Keadaan Siswa, Pada waktu guru memasuki kelas hendaknya berusaha memelihara ketertiban kelas, membangkitkan semangat, motivasi dan minat belajar siswa. Oleh karena itu, seorang guru harus melihat situasi dan kondisi siswa ketika pertama kali masuk, apakah dalam keadaan tenang, gaduh, ribut dan sebagainya. Selain itu guru juga harus peka terhadap kondisi fisik siswa, misalnya untuk siswa yang kurang dengar dan kurang awas sehingga siswa tersebut merasa terbantu dengan tempat duduk yang disarankan guru. Jangan sekali-kali memulai pelajaran di kala situasi belum tertib, upayakan dengan mengendalikan siswa yang membuat suasana belajar kurang tertib dengan cara menegur, memberikan pertanyaan dan sebagainya. 3) Menguasai Materi yang akan disampaikan, minat dan motivasi belajar siswa akan tumbuh bilamana guru mampu mengusai bahan atau materi yang akan diajarkannya, mampu menyampaikan dengan metode yang mudah dipahami oleh siswa. Apabila materi belum dikuasai guru, maka akan timbul suasana belajar yang tidak menyenangkan, siswa akan merasa jenuh, bosan dan tidak mempunyai minat, sehingga kemampuan yang hendak dicapai dalam proses belajar-mengajar tidak akan terwujud. Dalam menyampaikan materi guru seyogyanya melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Pendahuluan - Doa Pembukaan Pendahuluan merupakan bagian yang sangat penting dari pembelajaran. Proses pembelajaran dimulai dengan membaca Namaskara gatha, agar seluruh kegiatan 15
  • 16. Pendidikan Agama Buddha pembelajaran dapat terlaksana dengan tenang, damai, lancar dan tercapainya tujuan. Pendahuluan yang baik akan mengiringi kegiatan belajar-mengajar ke arah yang bermakna (meaningful learning). Sebaliknya, pendahuluan yang asal-asalan akan membuat kegiatan pembelajaran tidak akan tercapai. b. Kegiatan Inti Kegiatan Inti adalah kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan di kelas. Kegiatan ini adalah bagian pokok dari kegiatan pembelajaran atau proses belajar-mengajar. c. Diskusi Akhir Pada tahap ini semua kegiatan kelompok diakhiri dengan pemaparan hasil kerja kelompok yang dipimpin oleh guru atau seorang siswa yang ditunjuk oleh guru. Di akhir diskusi guru menuliskan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh di papan tulis. Dapat juga siswa diminta untuk menuliskannya di papan tulis. Kemudian dapat didiskusikan penerapan-penerapan pengetahuan yang telah disimpulkan tadi dalam kehidupan sehari-hari. d. Doa Penutup Pada bagian ini guru atau siswa berharap agar seluruh kegiatan belajar-mengajar untuk diberkahi oleh Sang Tri Ratna, dan persiapan untuk pembelajaran yang akan datang. 3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Inovasi-inovasi baru tersebut erat kaitannya dengan kreativitas guru dalam memahami substansi agama yang permanen dan substansi informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkait dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secara terpadu. Fasilitas yang dapat mendukung ke arah itu perlu diupayakan, misalnya penyediaan komputer yang dilengkapi dengan akses internet, kliping artikel-artikel dari surat kabar dan majalah yang topik-topiknya berkaitan dengan masalah agama dan kemoderenan. 16
  • 17. Pendahuluan Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain; televisi, radio, video, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing sekolah. 17
  • 18. 2 KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK KELAS :X Standar Kompetensi : 1. Mengenal Buddha Dharma sebagai salah satu agama. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memiliki Keyakinan yang kuat terhadap Buddha Dharma Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Merumuskan peranan • Mendefinisikan kata • peranan macam- agama dalam agama macam agama dan kehidupan • Merumuskan peranan kerukunan umat agama-agama beragama • Mengenal agama- agama besar di Indonesia • Merumuskan kerukunan hidup umat beragama 2. Menjelaskan keyakinan • Merumuskan dasar- • Dasar-dasar keyakinan dasar keyakinan umat umat Buddha Buddha • Menunjukkan sesuatu yang diyakini umat Buddha 3. Menceritakan tokoh- • Menceritakan Buddha • Buddha sebagai Guru tokoh sehubungan sebagai Guru Pembimbing dan dengan perkembangan Pembimbing tokoh-tokoh penerus Buddha Dharma • Menceritakan Tokoh- tokoh penerus Buddha Dhamma 18
  • 19. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Standar Kompetensi : 2. Mengenal makna beriman kepada Tuhan. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memiliki keyakinan terhadap hukum yang mengatur alam semesta (Niyama) Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Menjelaskan tentang • Menjelaskan • Hakekat Ketuhanan Ketuhanan Ketuhanan dalam dan Hukum Tertib agama Buddha Kosmis • Menunjukkan Hukum Tertib Kosmis yang mengatur alam semesta 2. Menyebutkan sifat-sifat • Mengartikan sifat-sifat • Sifat-sifat luhur luhur (Brahma Vihara) luhur (Brahma Vihara) • Menunjukkan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan sifat luhur 3. Menafsirkan hubungan • Menunjukkan orang • Ciri orang yang antara Tuhan dengan yang beriman kepada memiliki Saddha manusia Tuhan • Menunjukkan terlahir sebagai manusia merupakan berkah termulia 19
  • 20. Pendidikan Agama Buddha Standar Kompetensi : 3. Mendeskripsikan Kitab Suci sebagai pedoman hidup. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mengidentifikasi dan meyakini kebenaran yang terdapat dalam Kitab Suci Tri Pitaka Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Mengenal Kitab Suci • Mengartikan Tri Pitaka • Pengertian Tri Pitaka Agama Buddha • Menunjukkan wujud kitab suci Tri Pitaka 2. Menceritakan sejarah • Menceritakan sejarah • Dasar-dasar penulisan Kitab Suci Tri dasar- dasar pelestarian Dharma Pitaka pelestarian Dharma dan Vinaya dan Vinaya 3. Menguraikan bagian- • Menyebutkan bagian- • Bagian-bagian dari Tri bagian dari Kitab Suci bagian Vinaya, Sutta Pitaka Tri Pitaka. dan Abhidhamma Pitaka Standar Kompetensi : 4. Mendeskripsikan makna sebuah perlindungan. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memiliki keyakinan terhadap sifat-sifat luhur Tri Ratna Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Mendefinisikan Tri • Menunjukkan definisi • Tri Ratna Ratna sebagai Buddha perlindungan • Menunjukkan definisi Dharma • Menunjukkan definisi Sangha 20
  • 21. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK 2. Menunjukkan • Menunjukkan • Kebajikan Tri Ratna kebajikan Tri Ratna kebajikan-kebajikan Buddha • Menunjukkan kebajikan-kebajikan Dharma • Menunjukkan kebajikan-kebajikan Sangha 3. Menunjukkan makna • Menunjukkan makna • Makna berlindung berlindung kepada Tri berlindung kepada kepada Tri Ratna Ratna Buddha • Menunjukkan makna berlindung kepada Dharma • Menunjukkan makna berlindung kepada Sangha • Menunjukkan Tri Ratna sebagai soko Guru • Menunjukkan syarat- syarat menjadi umat Buddha 21
  • 22. Pendidikan Agama Buddha KELAS : XI Standar Kompetensi : 5. Mengenal makna Puja. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Menunjukkan makna • Merumuskan • Puja Puja pengertian puja • Merumuskan manfaat puja 2. Menceritakan sejarah • Menceritakan sejarah • Sejarah Puja Puja upacara • Menceritakan sejarah amisa puja 3. Menunjukkan sarana • Menunjukkan sarana • Sarana dan prasarana dan prasarana puja puja dalam agama Puja Buddha • Menunjukkan prasarana puja 4. Menjelaskan puja di • Menceritakan hari • Hari Raya Agama hari raya agama Buddha raya Waisak Buddha • Menceritakan hari raya Asadha • Menceritakan hari raya Kathina • Menceritakan hari raya Magha Puja 22
  • 23. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Standar Kompetensi : 6. Mendeskripsikan etika moral. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mendeskripsikan sila, sebab terdekatnya sila, akibat dan manfaat melaksanakan sila Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Menjelaskan makna sila • Mengartikan sila • Sila • Merumuskan dasar- dasar sila • Menunjukkan sila dalam kitab suci Tri Pitaka 2. Merumuskan manfaat • Menunjukkan manfaat • Manfaat pelaksanaan pelaksanaan sila dan sila bagi umat awam sila dan vinaya vinaya • Menunjukkan manfaat Vinaya bagi para bhikkhu/bhikkhuni 3. Menguraikan • Menunjukkan • Pembagian sila pembagian sila pembagian sila menurut jenisnya • Menunjukkan pembagian sila menurut pelaksanaannya • Menunjukkan pembagian sila menurut jumlah latihannya 23
  • 24. Pendidikan Agama Buddha Standar Kompetensi : 7. Mengenal Hukum-hukum alam. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Meyakini Hukum Kesunyataan sebagai hukum alam Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Mendefinisikan hukum • Mengartikan Hukum • Hukum Kesunyataan alam Kesunyataan • Menunjukkan perbedaan hukum Kesunyataan dan hukum yang dibuat oleh manusia 2. Menguraikan bagian- • Menunjukkan bagian- • Uraian dan Konsep bagian hukum alam bagian dari hukum Hukum Kesunyataan kesunyataan • Menunjukkan konsep hukum Paticca Samuppada Menunjukkan konsep hukum Cattari Ariya Saccani • Menunjukkan konsep hukum Karma dan Punarbhava • Menunjukkan konsep hukum Tilakkhana 3. Menjelaskan proses • Menggambarkan • Proses kerja hukum kerja hukum-hukum proses kerja hukum Kesunyataan alam. Paticca Samuppada • Menggambarkan proses kerja hukum Karma • Menggambarkan proses kerja hukum Punarbhava 24
  • 25. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Standar Kompetensi : 8. Mengkonstruksi sikap umat Buddha terhadap lingkungan. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mendeskripsikan macam- macam kewajiban timbal balik sesuai dengan Sigalovada Sutta Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Menjelaskan sila dalam • Menunjukkan • Sila dalam keluarga keluarga kewajiban timbal balik antara anak dengan orangtua • Menunjukkan kewajiban timbal balik antara suami dengan istri • Menunjukkan kewajiban timbal balik antara kita dengan sanak keluarga 2. Menjelaskan sila dalam • Menunjukkan tata • Sila dalam vihara vihara susila memasuki vihara • Menunjukkan kewajiban timbal balik antara anggota sangha dengan umat 3. Menjelaskan sila dalam • Menunjukkan • Sila dalam masyarakat masyarakat kewajiban timbal balik kita dengan sahabat dan kenalan • Menunjukkan kewajiban timbal balik antara guru dengan murid • Menunjukkan kewajiban timbal balik antara atasan dengan bawahan 25
  • 26. Pendidikan Agama Buddha KELAS : XII Standar Kompetensi : 9. Mengkonstruksi umat Buddha menuju manusia seutuhnya. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami keterkaitan antara pembangunan material dan spiritual dengan lenyapnya dukkha. Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi • Mengartikan manusia • Manusia seutuhnya manusia seutuhnya seutuhnya menurut menurut agama agama Buddha Buddha • Mengartikan manusia seutuhnya bagi umat awam 2. Membedakan • Menunjukkan • Pelaksanaan sila pelaksanaan sila secara pelaksanaan sila secara pasif dan aktif pasif • Menunjukkan pelaksanaan sila secara aktif 3. Menjelaskan upaya • Menunjukkan upaya • Upaya menjadi untuk menjadi manusia untuk menjadi manusia seutuhnya susila manusia seutuhnya menurut agama Buddha • Menunjukkan upaya untuk menjadi manusia seutuhnya bagi umat awam • Menunjukkan nasib ada di tangan sendiri 4. Buddha Dharma • Menganalisis tentang • Buddha Dharma konstekstual terkait rasa cemas, dengan problematika dengan problematika menyongsong masa siswa siswa depan. 26
  • 27. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang penyalah gunaan narkotik • Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang aborsi • Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang perkosaan • Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang tawuran pelajar Standar Kompetensi : 10. Mengenal Buddha, Arahat dan Bodhisatva sebagai suri teladan. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami cara-cara untuk mencapai tingkat Kebuddhaan dan Kearahatan. Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Menjelaskan tentang • Mengartikan Buddha • Macam dan sifat Buddha • Menunjukkan macam- Buddha macam Buddha • Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Kebuddhaan 2. Menjelaskan tentang • Mengartikan Arahat • Macam dan sifat Arahat • Menunjukkan macam- Arahat macam Arahat • Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Kearahatan 27
  • 28. Pendidikan Agama Buddha KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK 3. Menjelaskan tentang • Mengartikan • Macam dan sifat Bodhisatva. Bodhisatva Bodhisatva • Menunjukkan macam- macam Bodhisatva • Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Bodhisatva Standar Kompetensi : 11. Mengenal meditasi untuk belajar mengendalikan diri. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mengidentifikasikan faktor-faktor penghambat dan penunjang meditasi. Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Menjelaskan pengertian • Menjelaskan arti dari • Meditasi dasar meditasi Meditasi • Menunjukkan macam- macam meditasi • Merumuskan manfaat meditasi • Menunjukkan syarat- syarat meditasi 2. Mengenal praktek • Mengartikan samatha • Samatha Bhavana samatha bhavana bhavana • Menunjukkan tujuan samatha bhavana • Menunjukkan macam- macam gangguan dalam meditasi • Menunjukkan obyek samatha bhavana • Menunjukkan macam- macam nivarana • Mengartikan tentang nimitta 28
  • 29. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Menunjukkan • Vipassana Bhavana pengertian jhana • Mengartikan tentang vasita • Mengartikan tentang abhinna 3. Mengenal praktek • Mengartikan tentang vipassana bhavana vipassana bhavana • Menunjukkan tujuan vipassana bhavana • Menunjukkan obyek vipassana bhavana • Mengartikan tentang satipatthana • Menunjukkan tempat dan waktu vipassana bhavana • Menunjukkan tentang bimbingan vipassana bhavana • Mengartikan tentang kalyanamitta • Menunjukkan tentang pedoman vipassana bhavana • Mengartikan tentang tilakkhana • Mengartikan tentang samyojana • Menyebutkan macam- macam ariya puggala 29
  • 30. Pendidikan Agama Buddha Standar Kompetensi : 12. Mengenal asal mula manusia dan kelanjutan hidup manusia. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami stratifikasi 31 alam kehidupan Perwujudan KD ini ditunjukkan dengan hasil belajar sebagai berikut: 1. Membedakan alam- • Mengenal alam • Alam-alam kehidupan alam kehidupan dan kehidupan nibbana • Merumuskan pengertian nibbhana • Membandingkan alam kehidupan dengan nibbana 2. Menguraikan alam-alam • Menunjukkan • Pembagian alam kehidupan pembagian alam kehidupan kehidupan secara garis besar • Menunjukkan pembagian alam duggati • Menunjukkan pembagian alam suggati • Menunjukkan pembagian alam rupa loka • Menunjukkan pembagian alam arupa loka 3. Menafsirkan karma dan • Menggambarkan • Karma dan kelahiran akibatnya dalam perbuatan yang kembali kehidupan berikut menyebabkan terlahir di alam duggati • Menggambarkan perbuatan yang menyebabkan terlahir di alam suggati 30
  • 31. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Menggambarkan perbuatan yang menyebabkan terlahir di alam rupa loka • Menggambarkan perbuatan yang menyebabkan terlahir di alam arupa loka • Menggambarkan usia makhluk-makhluk hidup 31
  • 32. Kutipan Pasal 44 Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).