Dokumen ini membahas tentang sistem saraf dan indra pada udang air, khususnya fungsi chemoreseptor atau indera penciuman dan rasa. Chemoreseptor berperan penting dalam mencari makanan, komunikasi, dan mengetahui lingkungan sekitar. Stimulus kimia diterima oleh chemoreseptor lalu dikirim ke otak melalui saraf untuk diproses dan menghasilkan respon seperti mendekati sumber makanan.
1. PENGINDRAAN DAN SISTEM SARAF PADA HEWAN AIR DAN HUBUNGAN NYA
DENGAN BUDIDAYA
RESEPTOR KIMIA
Oleh : Kelompok 3
2. 20XX
Sample Footer Text
2
Menurut Roger (1978), menyatakan bahwa reseptor
dapat dibagi menjadi beberapa bagian stimulus yang
dideteksi :
1. Mekanoreseptor
2. Termoreseptor
3. Nosiseptor
4. Fotoreseptor
5. Kemoreseptor
6. Osmoreseptor
7. Glukoreseptor
Secara umum fungsi chemoreseptor pada udang
mSecara umumSecara umum fungsi
chemoreseptor pada udang menurut Green
(1967), adalah sebagai berikut :
fungsi chemoreseptor pada udang menurut
Green (1967), adalah sebagai berikut :
enurut Green (1967), adalah sebagai berikut :
3. 20XX
Sample Footer Text 3
Reseptor Udang
Secara umum fungsi chemoreseptor pada udang
menurut Green (1967), adalah sebagai berikut :
1. Sebagai indera pembau.
2. Berperan dalam mencari dan menemukan
makanan.
3. Untuk mengetahui posisi tubuh.
4. Sebagai media komunikasi antar hewan yaitu
menangkap stimulus kimia berupa feromon dari
hewan lawan jenis.
4. 20XX
SuChemoreseptor, atau indera penciuman dan rasa (pencicipan)
merupakan alat untuk berinteraksi dengan dunia luar dan
perubahan atau gustatori sensitivitas penciuman sering
memainkan peran kunci dalam habitat dan pilihan pasangannya,
sedangkan interaksi antara dua udang sering mulai dengan
menampilkan visual dan sinyal kimia. Biasanya udang yang lebih
besar dapat mendorong lawan yang lebih kecil untuk mundur,
sehingga menjadi dominan terhadap udang. Menggunakan udang
sebagai organisme percobaan dan banyak studi perilaku telah
dilakukan melibatkan ablasi selektif dari populasi tertentu
sensilla antennal (Kawamura et al., 2017).
btitle
5. udang melakukan beberapa gerakan flicking, wipping, withdraw, rotation, dan mendekati pakan. Masing-
masing penjelasannya yaitu :
Sample Footer Text 20XX 5
◦ Gerakan flicking, yaitu gerakan dimana udang melakukan gerakan pelucutan antennula ke depan, dan
gerakan tersebut berfungsi dalam mencari atau mendekati pakan.
◦ Gerakan wipping, yaitu gerakan pembersihan antennula, dimana gerakan tersebut berfungsi dalam
pembersihan setelah mendapatkan makanan atau setelah memakan pakan.
◦ Gerakan withdraw, yaitu gerakan dimana udang melakukan gerakan pelucutan ke belakang, dimana
gerakan tersebut berfungsi untuk melawan atau menghindari musuh yang akan mendekatinya.
◦ Gerakan rotation, yaitu gerakan pemutaran antennula yang berfungsi untuk mencari sensor kimia.
Frekuensi flicking, dipengaruhi oleh keadaan fisiologis udang seperti parameter sensori berupa kimia,
cahaya, osmotik, dan rangsangan mekanik (Gordon et al.,1982).
6. ◦ Mekanisme chemoreseptor pada udang yaitu stimulus dimulai dari pakan yang diberikan atau dimasukan
ke akuarium kemudian berdifusi ke dalam air dalam bentuk ion-ion yang akan diterima oleh sel khusus
chemoreseptor yang terdapat dalam antennula. Impuls dari antennula akan ditransfer menuju otak melalui
neuron afferent. Impuls itu diproses oleh otak menjadi tangkapan dan diteruskan ke organ reseptor
melalui neuron afferent. Organ reseptor kemudian melakukan gerakan sesuai informasi yang diterima
otak dan terjadilah gerakan yang mendekati dan memakan pakan yang disediakan dalam akuarium
tersebut (Yuwono, 2001).
7. Kesimpulan
Sample Footer Text 20XX 7
◦ dapat disimpulkan bahwa fungsi chemoreseptor pada udang adalah sebagai indera pembau, untuk
mencari dan menemukan makanan, mengetahui posisi tubuh dan media komunikasi antar hewan yaitu
menangkap stimulus kimia berupa feromon dari hewan lawan jenis.