Materi sesi 3 - Online Branding-PFPeneur 2022.pptx
1. Membangun merek melalui
saluran pemasaran daring
Dr. Widya Paramita, M.Sc.
Dosen Pemasaran, Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UGM
2. Perkenalan
• Widya Paramita, Ph.D.
• Dosen Bidang Pemasaran,
FEB UGM
• Kordinator Pusat Kajian
Kewirausahaan FEB UGM
• Kepala Kantor Publikasi FEB
UGM
3. Apa yang Anda ingat ketika melihat gambar di bawah ini?
4. Apa yang Anda ingat ketika melihat gambar di bawah ini?
5. Apa yang Anda ingat ketika melihat gambar di bawah ini?
6. Apa itu merek?
• Deskripsi suatu merek adalah
• Suatu nama, istilah, tanda, symbol, atau desain, atau kombinasi
dari kesemuanya itu yang dibuat sebagai identifikasi barang atau
jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing.
7. Mengapa kita perlu membangun merek?
Tujuan mendasar dari suatu
merek adalah…
Untuk menciptakan manfaat atau nilai bagi pelanggan, perusahaan,
dan kolaborator.
Manfaat merek bagi konsumen:
Merek adalah janji kepada konsumen (Apa harapan konsumen
terhadap merek kita?)
Merek dapat mengurangi resiko konsumen.
Merek dapat menentukan bagaimana konsumen menilai suatu
produk.
9. Apa untungnya bagi pengusaha jika dapat membangun
merek yang kuat?
Mempermudah manajemen persediaan dan pencatatan akuntansi
Memberikan sinyal kepada konsumen mengenai kualitas produk.
Merek yang kuat akan memiliki basis konsumen yang setia:
• Tidak mudah berpindah ke merek lainnya
• Bersedia membayar lebih mahal untuk merek tersebut.
• Merek yang kuat dapat menjadi sinyal positif terkait kualitas produk
• Kesan positif terhadap suatu merek tidak mudah hilang/ tahan lama.
• Merek yang kuat sebagai keunggulan dalam bersaing dengan merek lainnya.
11. Bagaimana cara mengembangkan merek?
Mengembangkan merek dapat dilakukan dengan memilih asosiasi-asosiasi yang positif
untuk dilekatkan dengan merek, melalui ELEMEN MEREK.
Elemen merek adalah segala hal sebagai identitias merek yang membedakan dengan
merek lain.
Contoh elemen merek:
• Slogan
• Logo
• Warna
• Simbol
12. Ciri-ciri elemen merek yang ideal
• Mudah diingat
• Bermakna
• Disukai
• Tidak terlalu khusus/umum
• Dapat diadaptasikan dan diperbarui
• Dapat dilindungi secara hukum
• Unik sehingga bisa mendapatkan HAKI
16. Memilih bentuk…
Bulat: kesempurnaan, komunitas, siklus,
persahabatan, inklusi, kekuatan.
Segitiga: percaya diri, ketergantungan, kepercayaan,
kekuatan, pencerahan, perkembangan, dan energi.
Kotak atau persegi: Stabil, seimbangan, dan dapat
diandalkan.
Garis: Pergerakan, inovasi, teknologi, stabil,
progress, pertumbuhan.
17. Tips memilih bentuk merek
Pilih bentuk huruf
yang sesuai dengan
makna bentuk yang
dipilih
Memperhatikan spasi
untuk menciptakan
komposisi logo merek.
Warna, bentuk dan
komponen lainnya
harus harmoni.
Menyesuaikan bentuk
logo dengan jenis
industry
Semua elemen merek
harus
mengkomunikasikan
hal yang sama.
18. Pemasaran Omnichannel
Memperhatikan karakteristik sosial media yang digunakan.
• Facebook dan Instagram memiliki karakter audiens yang berbeda (FB Gen Millenial;
Instagram Gen Z) (www.binus.ac.id)
• Twitter lebih banyak menggunakan pesan verbal, Instagram menggunakan pesan visual.
Menyesuaikan pendekatan konten sosial media dengan karakteristik
demografisnya dengan membangun karakteristik persona yang berbeda.
Menggunakan elemen merek yang konsisten di setiap saluran sosial media.
21. Mengelola media sosial
Selalu perbaharui akun media sosial
• Akun yang tidak digunakan sebaiknya dihapus supaya konsumen tidak kecewa
• Informasi harus terkini dan akurat
• Profil Instagram sebaiknya dapat menampilkan merek secara jelas
Publikasikan konten secara teratur
• Konsistensi
• Tidak terlalu sering, tetapi penjadwalan teratur dan kualitas konten yang tinggi.
Bergabung dengan komunitas dan grup yang sejalan dengan merek Anda
Membuat persona merek
Gunakan akun berbeda untuk strategi yang berbeda
22. Influencer untuk
membangun merek
Influencer adalah seseorang yang
mendapatkan popularitas melalui
kontennya di akun sosial media yang
berisi ulasan dan rekomendasi
produk serta pengalaman personal.
• Influencer dinilai lebih terpercaya
dan otentik
• Influencer dinilai sebagai
konsumen biasa dan bukan
selebriti
23. Tingkat Jangkauan Influencer: Mana yang dipilih?
Memilih antara influencer dengan jumlah pengikut yang banyak atau sedikit?
Influencer dengan jumlah pengikut yang banyak:
•Mahal
•Jangkauan yang luas untuk setiap unggahan
•Saturasi dengan berbagai macam kontan
Influencer dengan jumlah pengikut sedikit
•Keahlian spesifik
•Pengikut spesifik: lebih aktif dan setia
•Lebih efektif untuk produk-produk yang khusus
•Lebih murah dan efektif (22,2 x pengikut cenderung akan membeli)
Kesimpulan: Penting untuk menyesuaikan pilihan influencer dengan jenis produk yang dijual
24. Apakah influencer relevan untuk produk kita?
Apakah nilai-nilai,
ketertarikan dan karakter
pengikut dari seorang
influencer relevan/ sesuai
dengan merek kita?
Akan lebih efektif jika kita
bisa menggunakan ekspert
di bidang yang sesuai
dengan produk/ merek kita?
• Lebih didengarkan
• Lebih dipercaya
25. Siapa yang diidolakan oleh konsumen Anda
Karakteristik demografis konsumen
Apa yang dikagumi/ menjadi inspirasi oleh kelompok konsumen tersebut
Apa yang menjadi permasalahan-permasalahan mereka
28. Tingkat keterlibatan pengikut
Berapa banyak pengikut yang berkunjung ke akun influencer dalam sehari
Seberapa tingkat keterlibatan pengikut
Berapa banyak pengikut yang membeli produk dari iklan influencer tersebut
Bagaimana komentar-komentar yang diperoleh dari pengikut-pengikutnya
Bagaimana pemberitaan mengenai influencer tersebut
30. Waspada terhadap beberapa hal negatif
Kontroversi di masa lalu
Pemberitaan negative
Sentimen public
Harga yang terlalu mahal
Influencer yang tidak dapat bekerja sama/ diandalkan
Influencer yang berbohong mengenai suatu konten.
31. QUIZ 3: Siapakah yang cocok menjadi influencer untuk
produk berikut ini?
A. Dwihanda
B. Rachel Vennya
C. Sabrina Chairunissa
D. Bunda Corla