Proses pembelajaran dalam masa pandemi ini merupakan bentuk tantangan tersendiri bagi para pengajar atau pendidik. Selain kita dihadapkan dengan rasa was-was dan rasa kehati-hatian dengan virus yang sulit dilihat dengan mata telanjang, para pendidik juga sangat rentan tertular virus. Selain itu, para pendidik juga dituntuk mampu dalam mengolah pembelajaran yang saat ini dilaksanakan secara daring.
Mulai dari pembuatan media pembelajarn, materi, hingga bagaimana penyampaian materi tersebut secara efektif dan maksimal. Namun secara pribadi yang dilaksanakan oleh guru dalam memberikan pembelajaran pada peserta didik atau peserta didik tidak selamanya melalui daring atau virtual. Adapun sebab dari hal tersebut adalah banyaknya kendala yang dijumpai selama berjalannya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring. Mulai dari keterbatasan kemampuan guru-guru dalam IT, sehingga sulit dilaksanakan oleh guru tersebut.
Selanjutnya bagi guru muda yang sudah menguasai IT namun pekerjaannya akan terganggu dikarenakan banyak membantu guru yang kurang dalam IT. Namun, kendala tersebut dapat diatasi dengan cara kerja sama antar semua guru dengan baik. Salah satunya adalah dengan kegiatan workshop IT (googlemeet, googleform, zoom, dll) secara bersama-sama.
Artikel azizil alim, s.pd., 199512142019021001, smpn16 malang compressed
2. PENTINGNYA PENDIDIKAN SENI DALAM PEMBELAJARAN DARING
PADA MASA PANDEMI COVID -19
ARTIKEL
OLEH
AZIZIL ALIM, S.Pd.
NIP. 19951214 201902 1 001
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 16 MALANG
NOVEMBER 2020
4. 1
Pentingnya Pendidikan Seni dalam Pembelajaran Daring pada Masa
Pandemi Covid -19
Azizil Alim
SMP Negeri 16 Malang
Email: azizialim98@gmail.com
Abstrak: Pembelajaran daring memiliki kelebihan dan kelemaha.
Adapun kelebihannya adalah Pembelajaran jarak jauh dapat lebih
dimungkinkan karena peserta didik dapat menyesuaikan
pelajarannya sambil bekerja. Sedangkan kelemahannya adalah
Kurangnya struktur dan kebutuhan akan motivasi/inisiatif yang
tinggi dapat merupakan tantangan (masalah) bagi para peserta
didik. Selain itu kita harus memperhatikan foktor-faktor
keberhasilan yang dapak kita capai melalui pembelajaran daring.
Terutama dalam pembelajaran seni budaya yang penting bagi
pembentukan karakter peserta didik. Setiap hari, dimana-mana
membutuhkan guru seni dan terdapat keinginan memasukkan
kegiatan seni ke dalam program sekolah. Para guru, para orang tua
dan pejabat menyadari bagaimana berharganya pengalaman seni
yang dapat berguna untuk memvisualisasikan pelajaran dan
membantu peserta didik mengekspresikan idea dan rasa.
Pendidikan seni tidak seragam bentuknya. Beberapa sekolah
memasukkan kegiatan seni pada kesempatan pertama, sementara
lainnya mengejar timbulnya tantangan idea-idea yang baru dan
praktis. Dalam situasi yang berlainan terdapat perbedaan sikap
dalam menanggapi nilai pengalaman seni, fungsi dalam program
pendidikan dan metode penggunaan seni untuk pendidikan. Hal ini
membingungkan para guru muda yang seringkali menghadapi
pertentangan antara teori pendidikan seni dan pelaksanaannya
dalam praktek.
Kata kunci: daring, pandemi covid, pendidikan seni, pengalaman
seni, nilai seni
Pembelajaran jarak jauh (juga disebut juga pendidikan jarak jauh)
merupakan pelatihan yang diberikan kepada peserta atau peserta didik yang
tidak berkumpul bersama di satu tempat secara rutin untuk menerima pelajaran
secara langsung dari guru. Bahan-bahan dan instruksi-instruksi detail yang
bersifat khusus dikirimkan atau disediakan untuk para peserta yang selanjutnya
melaksanakan tugas-tugas yang akan dievaluasi oleh guru. Dalam kenyataannya
5. 2
dapat dimungkinkan guru dan peserta tersebut terpisah tidak hanya secara
geografis namun juga waktu.
Pembelajaran jarak jauh memungkinkan para peserta mengambil kelas
kapanpun dan dimanapun. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan
pendidikan dan pelatihannya dengan tanggung jawab dan komitmen-komitmen
lainnya, seperti keluarga dan pekerjaan. Ini juga memberi kesempatan kepada
para peserta yang mungkin tidak dapat belajar karena keterbatasan waktu, jarak
atau dana untuk ikut serta. Dan juga memungkinkan subyek-subyek yang
dianggap tidak begitu umum diajarkan tersedia bagi lebih banyak peserta.
Proses pembelajaran dalam masa pandemi ini merupakan bentuk
tantangan tersendiri bagi para pengajar atau pendidik. Selain kita dihadapkan
dengan rasa was-was dan rasa kehati-hatian dengan virus yang sulit dilihat
dengan mata telanjang, para pendidik juga sangat rentan tertular virus. Selain
itu, para pendidik juga dituntuk mampu dalam mengolah pembelajaran yang saat
ini dilaksanakan secara daring. Mulai dari pembuatan media pembelajarn, materi,
hingga bagaimana penyampaian materi tersebut secara efektif dan maksimal.
Namun secara pribadi yang dilaksanakan oleh guru dalam memberikan
pembelajaran pada peserta didik atau peserta didik tidak selamanya melalui
daring atau virtual. Adapun sebab dari hal tersebut adalah banyaknya kendala
yang dijumpai selama berjalannya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
secara daring. Mulai dari keterbatasan kemampuan guru-guru dalam IT,
sehingga sulit dilaksanakan oleh guru tersebut. Selanjutnya bagi guru muda yang
sudah menguasai IT namun pekerjaannya akan terganggu dikarenakan banyak
membantu guru yang kurang dalam IT. Namun, kendala tersebut dapat diatasi
dengan cara kerja sama antar semua guru dengan baik. Salah satunya adalah
dengan kegiatan workshop IT (googlemeet, googleform, zoom, dll) secara
bersama-sama.
Proses pembelajaran
Proses pembelajaran jarak jauh dapat disampaikan dengan menggunakan
berbagai teknik dan teknologi. E-learning mungkin merupakan bentuk
pembelajaran jarak jauh yang paling mahal dan paling maju, namun ada cara-
cara penyampaian pelatihan lainnya yang telah digunakan dengan berhasil
selama bertahun-tahun. Metode penyampaian tersebut antara lain:
E-learning: penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi
internet serta pemrograman yang memungkinkan para peserta didik
untuk berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran melalui chat room
(ruang komunikasi), notice board (papan pengumuman), video
conferencing, dll.
Program televisi: merupakan suatu seri program televisi yang dirancang
untuk menyampaikan teknik-teknik dan teori. Metode ini dapat berupa
penyiaran melalui saluran kabel atau saluran terestrial atau dengan
6. 3
menyediakan video tape atau DVD. Selama beberapa tahun Open
University di Inggris menggunakan teknik ini.
Bahan-bahan tertulis: kadangkala disebut kursus melalui surat
(correspondence courses), dimana bahan-bahan teks ditulis secara
khusus untuk kursus dengan proses belajar jarak jauh, misalnya buku
kerja (workbook) yang berisikan tugas-tugas dan latihan-latihan, dimana
peserta didik dapat mengerjakannya dengan tingkat kecepatan yang
ditentukannya sendiri.
Pembelajaran jarak jauh memerlukan suatu pendekatan yang berbeda
dalam hal perencanaan, perancangan, penyampaian kursus dan komunikasi.
Peserta membutuhkan motivasi diri untuk memulai dan mengembangkan
persistensi dan keahlian-keahlian dalam tugas yang bersifat mandiri (self-
directing work). Guru akan mengembangkan dan menggunakan metodologi-
metodologi dan gaya-gaya pembelajaran baru, mulai dari instruksi langsung
hingga mengelola strategi-strategi pembelajaran, memberi dukungan terhadap
peserta didik, memfasilitasi komunikasi jarak jauh, serta mendiseminasi informasi
dan pandangan-pandangan. Beberapa elemen dari proses pembelajaran yang
difasilitasi dan yang individual dipresentasikan dalam proses pembelajaran jarak
jauh.
Saat membuat bahan-bahan tekstual untuk pembelajaran jarak jauh,
penting sekali bahwa bahan-bahan tersebut ditulis sedemikian rupa dengan
mengikutsertakan peserta didik. Beberapa tip diantaranya :
Tulisan dibuat sederhana, tidak bertele-tele, dan jelas
Berikan definisi untuk kata-kata atau peristilahan yang dipergunakan
Gunakan suatu gaya informal dan yang dapat dipahami
Berikan hasil pembelajaran yang akan dicapai secara jelas untuk setiap
unit/modul
Petakan langkah-langkah bagi peserta tersebut pada saat anda
mengemukakan mengenai hasil-hasil proses pembelajaran tersebut
sehingga mereka mengetahui dimana mereka berada dan hendak kemana
selanjutnya.
Jika memungkinkan, ulangi konsep-konsep, ide-ide dan teori-teori
beberapa kali
Selingi aktivitas-aktivitas dan latihan-latihan untuk penilaian sendiri secara
terus-menerus yang nantinya diakhiri dengan sesuatu yang lebih penting
Bangun pengetahuan dan pemahaman melalui beberapa latihan
Apabila memungkinkan, gunakan contoh-contoh dan studi-studi kasus
yang relevan
Pembelajaran jarak jauh tang dilaksanankan atau diterapkan oleh para
pendidik di SMP Negeri 16 Malang khususnya berbeda-beda, begitupun media
yang digunakan. Namun, para guru masih memperhatikan dan
mempertimbangkan apakah peserta didik yang kita hadapi mampu ataukah tidak
7. 4
dengan teknik dan media tersebut. Adapun media yang digunakan oleh bapak
ibu guru diantaranya yaitu, Chat Whatsapp, googlemeet, gooleform,
googleclassroom, thatquist, zoom, dan lain-lain. Ada salah satu media yang
digunakan oleh bapak ibu guru yang saat ini digunakan sehingga tidak hanya
peserta didik SMP Negeri 16 Malang yang dapat mempelajarinya. Media tersebut
adalah blog pribadi bapak ibu guru di SMP Negeri 16 Malang.
Sedangkan dalam pembelajaran Seni Budaya yang diampu oleh penulis
menggunakan beberapa media daring. Adapun media tersebut yaitu web atau
blog pribadi, chat Whatsapp, googlemeet, google classroom, dan googleform.
Pertama adalah menggunakan blog pribadi. Penerapan blog pribadi dalam
pembelajran digunakan untuk memposting materi seni budaya yang akan
disampaikan. Selain itu, blog pribadi juga dapat digunakan untuk memposting
media berupa video pembelajaran. Selain kita membantu peserta didik SMP
Negeri 16 Malang membuka materi tersebut, media berupa blog pribadi juga
dapat membantu peserta didik lain untuk belajar materi sesuia yang mereka
butuhkan. Adapun alamat blog yang dipakai oleh penulis yaitu
https://azizilalim98.blogspot.com/.
a. b.
Gambar 1: tampilan blog penulis (a. tampilan PC, b. tampilan android)
(sumber: dokumentasi pribadi, 8 Novenber 2020)
Media yang kedua adalah melalui chat whatsapp. Chat whatsapp
digunakan oleh penulis untuk memberikan informasi awal kepada peserta didik.
Informasi tersebut disampaikan kepada peserta didik dan orang tua melalui grup
info kelas yang sudah dibentuk sebelumnya oleh admin SMP Negeri 16 Malang.
Informasi tersebut dapat berupa jadwal pelajaran, tugas hari ini, dan informasi
lain yang dianggap penting untuk segera di infokan kepada peseta didik dan
orang tua.
8. 5
Gambar 2: grup info kelas melalui whatsapp
(sumber: dokumentasi pribadi, 25 Agustus 2020)
Gambar 3: informasi tugas yang diinformasikan kepada peserta didik melalui whatsapp
(sumber: dokumentasi pribadi, 25 Agustus 2020)
Media ketiga yang digunakan penulis dalam pembelajaran daring adalah
googlemeet. Googlemeet penulis gunakan untuk pembelajaran memerlukan tatap
muka dengan peserta didik. Sehingga guru dan peserta didik dapat secara
langsung berdiskusi mengenai pembelajaran dan meteri yang sedang
disampaikan. Selain itu, googlemeet juga dapat membantu mengobati rasa
kangen antar guru dan peserta didik karena lama tidak bertemu secara tatap
muka langsung. Namun, kendala dari googlemeet adalah masih terdapat peserta
9. 6
didik yang tidak menyalakan kamera dan nama yang tertulis bukan nama aslinya,
sehingga guru sulit mengenali peserta didik tersebut.
Gambar 4: penyampaian materi melaui virtual daring dengan googlemeet
(sumber: dokumentasi pribadi, 22 Oktober 2020)
Media keempat yang digunakan oleh penulis adalah google classroom.
Media ini digunakan oleh penusis sebagai media untuk menampung atau
menyimpan file tugas berupa gambar yang dikumpulkan oleh peserta didik.
Media ini dinilai lebih baik daripada media penyimpanan melalui memori HP atau
PC. Hal ini dikarenakan penyimpanan PC atau HP lebih mudah atau rawan terjadi
kehilangan atau terhapus. Sedangkan google classroom jauh lebih aman dan
dapat digunakan sewaktu-waktu.
Gambar 5: tampilan google classroom pada akun penulis
(sumber: dokumentasi pribadi, 15 November 2020)
Media terakhir yang dugunakan oleh penulis adalah googleform. Media ini
digunakan oleh penulis sebagai media pelaksanaan ujian seperti UH, latihan,
PTS, dan yang saat ini direncanakan yaitu PAS. Media ini diseragamkan dan
dipakai oleh seluruh guru untuk memudahkan peserta didik karena
enggunaannya yang cukup mudah dioperasikan.
10. 7
Gambar 6: salah satu tampilan googleform yang dibuat oleh penulis
(sumber: dokumentasi pribadi, 15 November 2020)
Dari beberapa media tersebut, tidak bisa berdiri sendi atau digunakan
secara sendiri-sendiri. Namun, media tersebut digunakan secara bersamaan dan
saling mendukung. Dari beberapa media yang digunakan dalam pembelajaran
jarak jauh atau daring terdapat beberapa factor keberhasilan yang bisa dicapai
Faktor-faktor keberhasilan
Terdapat beberapa faktor penting keberhasilan pembelajaran jarak jauh:
Guru harus semangat dan konsisten
Tim harus melibatkan dukungan administratif yang baik, tergantung pada
jenis bahan dan metode-metode penyampaian yang dipergunakan, serta
staf perancangan dan pembuatan yang baik
Bahan-bahan pengajaran harus direncanakan dengan baik sehingga
mereka dapat diuji dan selalu tersedia. Sebagian besar pekerjaan
dilakukan sebelum bahan-bahan tersebut diterima oleh para peserta
Harus ada fasilitasi dan dorongan terhadap interaksi peserta didik baik
dengan guru maupun dengan para peserta didik sendiri
Guru harus tetap berkomunikasi secara rutin dengan semua peserta didik
Kemampuan untuk menggunakan setiap teknologi yang digunakan
merupakan keharusan. Harus diujikan dan dijelaskan kepada para peserta
sepenuhnya sehingga mereka mereka mengenali dengan baik dan merasa
nyaman dengannya
Masalah-masalah komunikasi dan teknis harus diselesaikan begitu muncul
Guru perlu menggunakan berbagai metode interaksi dan feedback
(misalnya komunikasi satu per satu conference calls, snail-mails, e-mail,
video dan komunikasi tatap muka dengan menggunakan komputer atau
PC
11. 8
Para peserta dapat menyimpan buku hariannya mengenai pandangan-
pandangan mereka terhadap kemajuan dan isi dari kursus tersebut dan
selanjutnya mengirimkan atau menyampaikan secara berkala
Sangat penting untuk dapat melakukan kursus langsung tatap muka
paling tidak satu kali, yang akan lebih baik bila dilakukan diawal dalam
rangka membantu para peserta terbiasa dengan rutinitas pembelajaran
jarak jauh dan untuk memberikan beberapa arahan mengenai teknik-
teknik belajar
Diagram 1: perasaan peserta didik ketika belajar dari rumah
(sumber: angket, 30 Juli 2020)
Pembelajaran jarak jauh dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta didik
yang lebih dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan
senang diberi kepercayaan melakukan proses belajar secara mandiri. Namun
demikian, kesuksesan paket Pembelajaran Jarak Jauh, yang meninggalkan
ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap muka, bukanlah
merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi guru maupun peserta didik.
Berikut ini beberapa pro dan kontra:
Kelebihan
Logistik yang mudah — yang dibutuhkan adalah komunikasi yang baik
Mengurangi pengeluaran tambahan, seperti untuk ruang kelas dan staf
pengajar
Peserta didik dapat mengontrol kapan mereka belajar dan pada tahapan
apa
Pembelajaran jarak jauh dapat lebih dimungkinkan karena peserta didik
dapat menyesuaikan pelajarannya sambil bekerja
12. 9
Diagram 2: penggunaan gawai cenderung milik sendiri
(sumber: angket, 30 Juli 2020)
Kekurangan
Waktu dan pekerjaan yang berkaitan dengan penyampaian proses
pembelajaran jarak jauh lebih banyak daripada proses pembelajaran
secara tatap muka
Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan
untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak
Beberapa peserta merasa terasing karena jarak
Kurangnya struktur dan kebutuhan akan motivasi/inisiatif yang tinggi
dapat merupakan tantangan (masalah) bagi para peserta didik
Diagram 3: peran orang tua terhadap putra-putrinya dalam pembelajaran daring
(sumber: angket, 30 Juli 2020)
Namun pembelajaran jarak jauh yang saat ini dilaksanakan di SMP Negeri
16 Malang masih diinginkan oleh sebagian besar walipeserta didik. Dikarenakan
oeleh beberapa sebab yang dimungkinkan muncul pada peserta didik maupun
guru ketika belajar secara langsung.
13. 10
Diagram 4: perbedaan pendapat walipeserta didik tentang pembelajaran langsung
(sumber: angket, 9 November 2020)
Adanya keuntungan dan kelemahan dalam pembelajaran secara daring
harus dilakukan dan dilaksanakan dengan maksimal. Hal ini dikarenakan demi
kemajuan pendidikan yang mulai menurun terutama pada pembelajaran seni
budaya. Membicarakan tentang seni adalah sebagai suatu yang penting, apalagi
pokok, selalu terasa berlebihan. Sebabnya adalah karena seni umumnya
dianggap sekedar sebagai hiburan dan hiasan. Sebagai hiburan, pentingnya seni
hanyalah untuk membuat hati senang dan pikiran tenang, membantu kita
untuksejenak melarikan diri dari persoalan. Sebagai hiasan, seni diperlukan
sekedar untuk membuat tempilan diri lebih menawan, atau membuat suasana
terasa lebih nyaman. Kalaupun perlu dipelajari, seni hanya dianggap
keterampilan tambahan saja. Bukan keterampilan yang di utamakan.
Pentingnya Pendidikan Seni dalam Pembelajaran Daring pada Masa
Pandemi Covid -19
Masalah pendidikan seni adalah menemukan cara untuk menetapkan arti
nilai pengalaman seni, cara menemukan dan mengembangkan gagasan dan
sikap pribadi terhadap seni yang didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman
cara untuk memahami dan mengembangkan program seni di antara pendapat
yang banyak jumlahnya yang saling bertentangan. Bagaimana hal itu dapat
dilaksankan? Setiap guru kelas yang berpengalaman dan terlatih dalam seni
harus mampu membimbing program seni. Dapat ditambahkan bahwa program
seni mengikut sertakan setiap orang yang mengajar di sekolah, yang
membimbing peserta didik yang sedang melakukan penilaian terhadap sesuatu
yang berkualitas seni dalam kata lain peserta didik yang sedang melakukan
apresiasi terhadap karya seni. Menolong peserta didik yang mengembangkan
keputusan seni dan sikap kreatif harus menjadi bagian dari seluruh progaram
pendidikan seni. Untuk itu, para guru perlu mempelajari perlu mempelajari watak
proses seni dengan cara merasakan pengalaman seni kreatif, menghayati cara
14. 11
untuk berkreasi seni dan mempelajari karya seniman. Perlu juga mempelajari
sifat peserta didik yang kratif, serta responsinya terhadap seni. Terlebih dalam
masa pembelajaran yang sulit untuk berkomunikasi seperti pada saat ini.
Sehingga diperlukan guru yang dapat megolah peserta didik dalam pembelajaran
seni yang sejatinya sangat penting bagi peserta didik.
Dalam masyarakat terdapat gagasan yang bertujuan memperbaiki
pendidikan melalui hal-hal yang praktis, dengan demikian perlu diadakan
pengujian kembali tujuan seni sebagai pengalaman edukatif, karena masyarakat
telah mengambangkan bahan-bahan baru yang banyak jumlahnya
danmenggunakan cara baru untuk membimbing pendidikan seni secara lebih
efektif, kita harus menyadari masalah-masalahnya. Kita mempelajari tujuan dan
kenyataan pendidikan seni, watak, struktur serta proses pengalaman seni. Kita
perlu memiliki untuk menggunakan seni sebagai kekuatan dinamis dalam
pendidikan. Untuk memperoleh pandangan yang jelas mengenai masalah
tersebut, kita perlu mempelajari teori dan praktek pendidikan seni sebelum dapat
mengetahui bagaimana pendidikan seni dilaksanakan dalam sekolah. Pengertian
dapat memperjelas hubungan seni dengan subjek-subjek lain, dan dapat
membebaskan guru dari dari praktek-paraktek yang terikat yang tujuannya tidak
dipikirkan. Mempelajari teori pendidikan seni sebenarnya sama dengan
membahas dan merangkum apa yang dipikirkan orang mengenai pendidikan seni
itu dan bagaiman memasukkan gagasan orang ke dalam prakteknya. Pengertian
pendidikan seni yang dihasilkan oleh pembahasan dan rangkuman akan
memungkinkan guru mengatasi situasi baru dan masalah seni yang muncul tiap
hari.
Seni Sebagai Media Dalam Pendidikan
Pendidikan Seni selalu hadir dalam kurikulum sekolah, karena seni
merupakan bagian dari kebutuhan manusia. Sebagaimana Pratt (1980: 54)
mengatakan, bahwa dalam menyusun kurikulum sebaiknya melibatkan lima
kebutuhan manusia (human needs), yakni “need for self-actualization, needs for
meaning, social needs, aesthetic needs, and survival needs”. Pernyataan Pratt
tersebut menunjukkan bahwa aesthetic needs dipandang sebagai bagian yang
esensial dari kurikulum sekolah, sehingga penting dilaksanakan di sekolah-
sekolah.
Pendidikan Seni sebagai aesthetic needs memiliki fungsi yang esensial
dan unik, sehingga mata pelajaran ini tidak dapat digantikan dengan mata
pelajaran lain. Berdasarkan berbagai kajian dan penelitian, baik secara filosofis,
psikologis maupun sosiologis ditemukan bahwa pendidikan seni memiliki
keunikan peran atau nilai strategis dalam pendidikan sesuai perubahan dan
dinamika masyarakat. Menurut pakar pendidikan seni dampak hasil belajar seni
antara lain: dapat meningkatkan daya kreativitas anak (Dewey: , Read: 1970,
dan Ross: 1978), dapat membantu pertumbuhan mental anak melalui penyaluran
15. 12
ekspresi dan kreativitas (Lowenfeld: 1982), dapat meningkatkan kemampuan
apresiasi (Chapman: 1978 ), dapat membantu perkembangan kepribadian dan
pembinaan estetik anak (Wickiser: 1974), dapat membantu mengembangkan
perasaan anak (Ross: 1990). Depdiknas (2001:7) menjelaskan sebagai berikut:
Pendidikan Seni dipakai sebagai mata pelajaran pada pendidikan
sekolah didasarkan pada pemikiran bahwa, pertama, pendidikan
seni memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural.
Multilingual berarti melalui pendidikan seni dikembangkan
kemampuan mengekspresikan diri dengan berbagai bahasa rupa,
bunyi, gerak, dan paduannya. Multidimensional berarti dengan seni
dapat dikembangkan kompetensi dasar anak yang mencakup
persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi,
dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak kanan dan
kiri, dengan memadukan unsur logika, etika dan estetika.
Multikultural berarti pendidikan seni bertujuan menumbuh
kembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhadap
keragaman budaya lokal dan global sebagai pembentukan sikap
menghargai, toleran, demokratis, beradab, dan hidup rukun dalam
masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pengertian Seni dan Peran dalam Pendidikan
Pendidikan Seni, khususnya seni budaya hadir sebagai bagian integral dari
prinsip pendidikan. Artinya, pendidikan seni rupa sebagai bagian dari pendidikan
umum yang mendapat kewajiban (tugas) utama melatih kepekaam rasa estetis
(keindahan), maupun apresiasi seni, melalui pembelajaran praktek berkarya seni
rupa. Pembelajaran seni rupa yang dimaksudkan adalah pendidikan untuk anak
yang didasari oleh pembinaan intelegensi rupa (visual intelligenci) dengan
kemampuan memahami objek secara komprehensif maupun detail. Pemahaman
terhadap objek dengan kinerja belajarnya melalui pengamata, asosiasi,
pemahaman bentuk akhirnya berekspresi. Lingkup seni sebagai hasil aktivitas
artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media
aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan
batasan-batasan dari lingkup seni tersebut.
Dalam pendidikan, seni memiliki peran sebagai bahasa visual anak dalam
kehidupannya sangat dekat dengan berkarya seni. Hampir bisa dikatakan bahwa
perilaku anak dekat dengan kegiatan berkesenian, tiada hari tanpa berseni.
Berseni merupakan, kebutuhan anak dalam mengutarakan pendapat dan
perasaan, berkhayal atau berimajinasi, bermain-main, belajar memahami bentuk
yang ada di sekitarnya, dan mengungkapkan apa yang dia rasakan. Dalam
Konteks seni berperan mengemukakan pendapat, tampak ketika anak menyanyi
atau menari ataupun menggambar bertema maupun tanpa tema. Karya seni
mereka berikan tema Sesuai dengan keinginan pada saat itu; ketika anak
16. 13
membayangkan nikmatnya berada dalam ban-ban ibu, dan ibu menimangnya
sambil menyanyikan lagu akan kembali muncul dalam bentuk gambar seorang
perempuan dan kain. Ungkapan itu juga dapat berupa celotehan suaran
menyanyi dan menirukan orang sedang menimang boneka. Namun, dapat pula
berupa gambar tanpa bentuk, yang dimulai dari menggambar pesawat terbang
yang indah dengan bentuknya yang khas anak, kemudia sealng beberapa menit
gam,bar tersebut dicoret sampai menutup permukaan. Gambar pesawat yang
semula sudah tidak nampak lagi. Disinilah ungkapan kesal pesawat musuh
menembak pesawat idealnya.
Seni Penting Bagi Kehidupan dan Pendidikan
Seni adalah jalan memvisualisasikan pengalaman lewat imajinasi dan rasa.
Dengan melalui seni orang dapat menyatakan struktur visual dari semua tipe
pengalaman pada orang lain maupun pada orang lain. Seni tidak lagi terbatas
pada lukisan, patung, bangunan dan kerajinan, akan tetapi suatu cara mengukur
dan memahami kuwalitas pengalaman. Bila kita peka terhadap pengalaman, kita
akan menjumpai kuwalitas seni dari pengalaman tersebut. Guru yang
berpengalaman dan peka menuturkan bagaimana para peserta didik menjumpai
kwulitas seni tersebut. Guru yang kreatif akan menyadari bahwa kwalitas seni
adalah segala sesuatu tentang diri kita yang menunggu untuk disadarkan tentang
pentingnya seni bagi pendidikan. Guru tersebut akan memperluas pandangan
seninya. Seperti yang tertulis dalam majalah Florida, “Seni dalam Kehidupan
Anak-anak Florida”.
Fungsi Seni yang Bersifat Mendidik
Meskipun seni yang merupakan bagian dari kehidupan dan pengalaman
telah diterima oleh masyarakat atau pendidikan, akan tetapi pentingnya seni bagi
pendidikan belum diterima di semua sekolah. Tiap-tiap kegiatan seni di sekolah
mempunyai konsep pendidikan seni yang secara sadar akan membatasi atau
memetapkan cara pendididkan seni. Jika guru tidak memikirkan tujuan
pendidikan yang yang akan mengarahkan usaha, nilai, dan menghubungkannya
dengan seni lain. Setiap guru yang melaksanakan kegiatan seni sebagai bagian
pendidiakn seni harus menjawab pertanyaan fungsi seni sebagai pengalaman
edukatif. Dalam kenyataan, seni menjadi lebih penting dalam rangka mendidik
kehidupan sosial dan mencapai arti yang maksimal dari kehidupan yang baik.
Seni penting dalam pendidikan seperti seni membantu peserta didik dalam mata
pelajaran lain seperti IPA, Matematika, Ilmu sosial dan lain-lain. Karena dari itu,
seni di sekolah dibagi menjadi menggambar mistar untuk jurusan IPA dan
menggambar benda untuk IPS dan Bahasa.
17. 14
Seni Membantu Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan dalam pendidikan dipandang sebagai suatu proses
berkelanjutan yang melibatkan perkembangan sdari semua kecakapan dan
potensi anak. Pengalaman seni menyediakan kesempatan yang dapat
mengembangkan hal-hal tersebut. Seni meningkatkan pertumbuhan fisik, mental
dan estetis. Melalui kegiatan yang berhubungan dengn konstruksi, tiap-tiap
perkembangan fisik anak dikembangkan mulai dari tingkat manipulasi tidak
terkontrol sampai ke tingkat penguasa motoris. Setiap pertumbuhan fisik anak
akan menghasilkan kegiatan konstruksi seperti memukul, menjahit, membentuk
dan menganyam. Kegiatan-kegiatan seperti itu akan mengembangkan anak
secara fisik. Pada setiap tahap perkembangan fisik anak tersebut dapat
menyusun proyek-proyek yang mendorong anak memperluas fisik, mental dan
nilai estetis senidari dalam dirinya sendiri dan lama kemudian akan tumbuh dan
berkembang.
Melaui kegiatan seni keunikan setiap indifidu akan terbina. Ekspresi
pribadi dirangsang dan dibiarkan muncul. Anak didorong agar dapat
mengembangkan rasa ingin tahu, menuju ke arah eksplorasi, eksperiman dan
invensi. Dalam kegiatan seni ekspresif, disiplin diri menimbulakan impuls kreatif
dan mengambangkan kesadaran. Jadi pendidikan seni berfungsi dalam
pertumbuhan dan perkembangan sadar diri peserta didik. Seni mengembangkan
imajinasi kreatif. Dengan kata lain, imajinasi kreatif berusaha melengkapi
pengalaman secara artistikdenga cara memberi kesempatan pada imajinasi.
Imajinasi dalam diri kita akan membatu kita membuat hidup menjadi lebih
menarik. Seni juag bisa memperkaya belajar. Karena pengalaman seni
menghidupkan situasi belajar maka terciptalah situasi pemecahan masalah.
Dengan demikian seni memperkaya belajar, karena seni menyebabkan proses
mental turut terlibat. Masih banya pandangan dalam seni yang membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak seperti menekankan kemurnian berpikir,
membantu memecahkan masalah, memberi sumbangan kepada perkembangan
kepribadian dan mempengaruhi perkembangan kepribadian.
Kebiasaan berolah seni yang memperhatikan dan memberi keleluasaan
yang cukup terhadap subyek didik untuk menampilkan sifat-sifat kepribadian,
memberi peluang yang luas untuk pembentukan kepribadian ( Soehardjo, 1995).
Kepribadian dalam seni lebih diarahkan kepada tumbuhnya rasa cinta terhadap
kesenian bangsanya dan mau menerima kesenian asing yang terseleksi. Dengan
pengenalan benda-benda seni dan tokoh-tokoh seniman serta lingkungan alam
sekitar yang indah dapat menumbuhkan kecintaan atau kebanggaan anak
terhadap alam dan kesenian bangsanya. Dan ini berarti telah mengurangi
timbulnya penyimpangan-penyimpangan sifat kepribadian yang merusak moral
dan identitas jati diri bangsa.
18. 15
Seni Membina Perkembangan Estetis
Perkembangan seni perlu untuk kematangan secara total. Karena
tindakan seni mengikut sertakan banyak rasa, maka kecakapan dari kesadaran
kita mendapatkan bantuan untuk berkembang. Seni berfungsi untuk melatih
mata, berarti mengemabangkan kekuatan penghayatan dan keputusan yang ada
dalam diri kita. Seni mengamangkan paresiasi dan pertimbangan. Perkembangan
apresiasi seni dan keputusan seni telah menjadi tujuan dari para pendidik seni.
Apresiasi akan berjalan baik jika jka kita melakukan respon secara total terhadap
seni. Seni mendorong ekspresi, dengan usaha mengembangkan perkembangan
estetis yang berarti menjadikan anak menyadari pengalaman visual secara
sensitif, sehingga anak akan menyumbangkan penglaman estetisnya pada orang
lain. Dengan kata lain, seni mendorong ekspresi individual dan ekspresi
kelompok.
Seni mengmabangkan kemampuan kreatif. Pembinaan ekspresi dapat menunjang
pembinaan kreatifitas. Pada umumnya kreatifitas diartikn sebagai daya atau
kemampuan untuk mencipta. Melalui kegiatan berolah seni kreatifitas atau daya
cipta anak dapat dikembangkan. Berolah seni yang dimaksudkan adalah
melakukan kegiatan pengenalan, eksperimen dalam berbagai bentuk jenis
alat/bahan dan teknik mewujudkan/menampilkan karya seni, baik melalui rupa,
gerak, nada suara atau kata. Membangkitkan dan membebaskan anak untuk
melakukan kegiatan berolah seni sesuai kemampuan dan minatnya serta
memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mencoba memecahkan masalah
ketika berolah seni sehingga menghasilkan hal-hal baru dan unik baginya
merupakan sarana yang baik dalam upaya membina dan mengembangkan
kreatifitas. Sebagimana dikatakan oleh tokoh-tokoh seperti Dewey, Read and
Ross, bahwa melalui pembelajaran seni dapat membantu meningkatkan daya
kreatifitas anak.
Orang yang tidak setuju dengan pendidikan seni hanya berpendapat bahwa
fungsi seni dalam pendidikan hanya untuk mengembangkan peserta didik yang
berbakat. Meskipun pendidikan seni membekali para peserta didik yang berbakat,
tetapi lebih cenderung ke arah mengembangkan kreatif setiap anak. Ada
kemampuan kreatif yang terpendam dalam diri semua anak yang memantikan
kunci pengertian untuk membuaka kekuatannya. Seni mengembangkan kapasitas
kreatif yang sesuai dengan diri anak. Setiap orang mempunyai kemampuan
kratif, beberap orang mempunyai bakat khusus, dan sebagian kecil genius.
Ekspresi merupakan pernyataan kejiwaan yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam mencari kepuasan. Ekpresi juga
merupakan kebutuhan manusia dalam mengkomunikasikan isi hatinya kepada
pihak lain. Berekpresi dalam seni berarti menuangkan isi hati dengan
menggunakan sarana gambar, gerak, nada suara atau kata (Soehardjo, 1995).
Bagi anak-anak art itu bisa dijadikan alat/sarana untuk berekpresi “a means of
19. 16
expretion” (Lowenfeld, 1982). Dalam berekspresi ini pikiran, perasaan dan emosi
anak ikut berperan.
Seni juga sebagai sarana impuls estetik. Secara naluri setiap anak
memiliki impuls estetik (Read,1974). Jika naluri ini tidak mendapat kesempatan
tumbuh dan berkembang, maka naluri tersebut bisa mati atau tumbuh kerdil.
Melalui program pendidikan seni naluri/kepekaan citarasa keindahan dapat dibina
dan ditumbuh-kembangkan. Caranya dimulai dari pengakraban dengan obyek
yang bermuatan estetik, maka seseorang akan semakin peka estetiknya.
Kepekaan itu merupakan modal dasar dalam mengapresiasi seni, berolah seni
dan menghargai hasil budaya bangsa sendiri, maupun bangsa lain.
Seni Membantu Kita untuk Hidup Lebih Sempurna
Seni membantu hidup menjadi lebih sempurna, kenapa , kerena seni akan
membawa dampak yang besar bagi setiap orang yang mengembangkan kreatif
seninya dengan baik. Seni memperkaya segi kehidupan kreatif. Fungsi seni
dalam pendidikan adalah untuk menyadarkan peserta didik terhadap cara hidup
yang di dalamnya seni menjadi penting. Apabila peserta didik menyadari bahwa
seni memberikan pendekatan agar dapat hidup sempurna, pendekatan cara
hidup yang mendorong individualitas dan menimbulkan kecintaan terhadap
kerjasama, disiplin diri, percaya diri dan berpendirian diri. Seni akan
menyempurnakan peserta didik, sensitif, sadar, imajinatif, praktis, tangkas
pengamatan, ekspresif dan lain-lain. Dari pengalaman tersebut membantu
kehidupan kelompok akan berkembang.
Seni memberi sumbangan kepada pertumbuhan sosial. Banyak kegiatan
seni yang harus dimanfaatkan untuk pengembangan kebiasaan sosial yang dapat
diarahkan seperti kerjasama, rasa tanggung jawab, percaya diri, inisatf dan lain-
lain. Melalui poster-poster, arak-arakan, kunjungan ke museum, anak akan
menjadi sadar akan nilai estetis yang ada di sekitarnyadan mengetahui betapa
pentingnya bagi dirinya agar dapat turut mengambil bagian dalam usaha lanjutan
untuk memperbaiki daya tariknya. Jadi, fungsi seni dalam pendidikan sebgai
bantuan kepada pertumbuhan sosial.
Seni juga berperan untuk mematangkan bakat peserta didik dan setiap
orang. Bagi mereka yang berbakat, yang ingin menjadi seniman, pelukis,
perancang, pematung, arsitek, seniman grafisataupun tukang. Kegiatan seni di
sekolah melengkapi latar belakang yang perlukan dan latihan-latihan yang
ditujukan ke pekerjaan dalam hidup nanti. Pendidikan seni memberikan peserta
didik pada ejspresi pribadi, memperluas pengalaman, ataupun bisa sebagai
pekerjaan sampingan untuk mengisi waktu senggang. Secara umum orang
berpendapat bahwa bakat anak dibawa sejak lahir, namun bakat anak ini sulit
berkembang jika tidak dipupuk. Bakat anak dibidang seni dapat dipupuk melalui
pembelajaran seni. Pendidikan seni yang memberikan kesempatan pada anak
untuk mengenal dan menjelajah berbagai media seni, serta sikap/dukungan dan
20. 17
motivasi guru yang positif terhadap anak-anak untuk berpeluang memelihara dan
mengembangkan bakatnya.
Sekarang kita bisa mengetahui bahwa seni dalam pendidikan mempunyai
fungsi positif. Seni membantu pertumbuhan dan perkembangan anak,
mengembangkan kematangan estetis dan membantu orang untuk menikmati
hidup yang lebih sempurna.
Kesimpulan
Pembelajaran daring memiliki kelebihan dan kelemaha. Adapun
kelebihannya adalah Pembelajaran jarak jauh dapat lebih dimungkinkan karena
peserta didik dapat menyesuaikan pelajarannya sambil bekerja. Sedangkan
kelemahannya adalah Kurangnya struktur dan kebutuhan akan motivasi/inisiatif
yang tinggi dapat merupakan tantangan (masalah) bagi para peserta didik.
Selain itu kita harus memperhatikan foktor-faktor keberhasilan yang dapak kita
capai melalui pembelajaran daring. Terutama dalam pembelajaran seni budaya
yang penting bagi pembentukan karakter peserta didik.
Hakikat fungsi pendidikan seni diberikan di sekolah umum adalah untuk
membantu menumbuh kembangkan anak, di antaranya seni meningkatkan fisik,
mental dan estetis anak, memberi sumbangan ke arah sadar diri, seni
mengembangkan imajinasi kreatif, seni memberi sumbangan ke arah pemecahan
masalah, seni menekankan kemurnian berfikir berbuat dan menilai, memberi
sumbangan kepada perkembangan kepribadian. Selanjutnya seni berusaha
memberi sumbangan perkembangan estetis, di antaranya seni dapat melatih
mata, seni mengembangkan apresiasi dan pertimbangan, seni mendorong
ekspresi, seni mengembangangkan kemampuan kreatif. Dan yang terakhir
adalah seni membantu kita untuk hidup secara sempurna, yaitu seni
memperkaya segi kehidupan kreatif, seni memberi sumbangan kepada
pertumbuhan sosial, seni mengembangkan efisiensi ekonomis, dan seni seni
mematangkan bakat.
Daftar Rujukan
Rohidi, T.R. 2000. Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STSI
Bandung.
Salam, S. 2002. Paradigma dan Masalah Pendidikan Seni. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Soeharjo, A.J. 2005. Pendidikan Seni dari Konsep Sampai Program. Malang: balai
Kajian Seni dan Desain.
Sulikah. 2012. Seni Sebagi Media Pendidiakn. (online),
(http://sulikah26.blogspot.co.id/2012/07/seni-sebagai-media-
pendidikan_22.html), diakses 15 November 2020.