Pesawat AirAsia QZ8501 yang membawa 162 penumpang dan awak dari Surabaya ke Singapura hilang kontak 42 menit setelah lepas landas. Sebagian besar penumpang adalah warga Indonesia dengan beberapa warga negara lain. Berbagai negara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Australia, dan India melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di perairan sekitar Pulau Belitung.
1. Nama :antok rubi ani
Kelas : 6 [enam]
no.absn: 11 [sebelas]
SDN KUNCIR 3
Hilangnya kontak pesawatairasia QZ 8501
Pesawat AirAsia yang membawa 162 awak dan penumpang Minggu pagi (28/12)
hilang kontak dengan menara pengawas 42 menit setelah lepas landas dari Surabaya menuju
Singapura.
Kantor berita AP melaporkan pejabat Kementrian Perhubungan Hadi Mustofa, menyebut
pesawat itu kehilangan komunikasi setelah lepas landas pukul 5.20 pagi waktu setempat.
Mustofa mengatakan pesawat itu membawa tujuh awak dan 155 penumpang, dan pesawat itu
diyakini kehilangan kontak di atas Laut Jawa antara Pulau Kalimantan dan Jawa.
Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-250 yang diterbangkan oleh Kapten Irianto dan copilot
Remi Imanuel, hilang kontak 42 menit setelah lepas landas dari Bandara Juanda Surabaya.
Pesawat itu sedianya tiba di Singapura jam 08.30 pagi.
2. Sebagian besar awak dan penumpang pesawat adalah warga negara Indonesia. Ada pula
beberapa warga Korea Selatan dan Singapura. Data pasti masih belum diketahui.
149 Penumpang AirAsia yang Hilang Adalah WNI
General Manager Bandara Juanda Surabaya, Trikora Raharjo, sebagaimana dilaporkan
Associated Press mengatakan 149 penumpang pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura
yang hilang kontak Minggu pagi (28/12) adalah warga negara Indonesia. Lainnya adalah tiga
warga Korea Selatan, 1 warga Singapura, 1 warga Inggris dan 1 warga Malaysia.
Namun pihak Kementerian Perhubungan Indonesia belum menerima konfirmasi dari
kedutaan besar negara-negara yang diduga warganya menjadi bagian penumpang AirAsia
yang hilang kontak tersebut.
Data sementara menunjukkan dari 155 penumpang tersebut 138 orang dewasa, 17 anak-anak
dan 1 bayi.
Lewat pernyataan tertulis melalui situsnya www.airasia.com, maskapai penerbangan itu
menyatakan operasi pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan.
Informasi terbaru tentang status pesawat, kondisi penumpang dan upaya pencarian yang
sedang dilakukan akan disampaikan secara berkala begitu data itu tersedia. Emergency Call
Center AirAsia menyediakan layanan tersebut melalui nomor telfon +62-21-298-50801.
Otorita penerbangan Singapura mengatakan telah mendapat informasi tentang pesawat
AirAsia yang hilang itu dari menara pengawas di Jakarta, setengah jam setelah pesawat
hilang kontak.
Associated Press melaporkan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Singapura juga telah
mengaktifkan dua pesawat C-130 untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.
Setelah insiden itu, dengan segera ada laporan awal yang belum dikonfirmasikan yang
menunjukkan bahwa penerbangan AirAsia 8501 jatuh di Pulau Belitung, Indonesia. Operasi
pencarian dan penyelamatan telah berlangsung di bawah arahan otoritas penerbangan sipil
Indonesia.
Badan SAR Nasional Indonesia mengerahkan tujuh kapal dan dua helikopter untuk menyisir
pesisir Belitung dan Kalimantan. Angkatan Laut Indonesia dan Polisi Air dan Udara
Indonesia ikut mengirimkan tim pencari dan penyelamat Selain itu, sebuah pesawat pengintai
Boeing 737 milik Angkatan Udara Indonesia diterbangkan ke lokasi terakhir pesawat
Angkatan Laut Indonesia mengkonfirmasikan bahwa mereka telah mengirimkan empat kapal
pada akhir hari pertama pencarian, untuk bergabung dengan upaya pencarian awal.
Selanjutnya sebuah pesawat dari Angkatan Udara Indonesia juga bergabung dalam upaya ini.
Pasukan TNI angkatan darat juga dikerahkan untuk mencari di pesisir pantai dan
pegunungan pulau. Selain kapal pemerintah, nelayan setempat juga ikut dalam pencarian.
Operasi pencarian dan penyelamatan telah berlangsung di bawah bimbingan Otoritas
Penerbangan Sipil Indonesia. Pencarian dihentikan pada jam 19.45 waktu setempat pada 28
Desember karena sudah gelap dan cuaca buruk, yang akan dilanjutkan pada besok hari.
3. Sebuah operasi pusat untuk mengkoordinasikan upaya pencarian didirikan di Pangkal Pinang.
Daerah pencarian adalah 270 mil laut radius dekat Pulau Belitung.[
Singapore Rescue Coordination Centre (RCC), atas pimpinan (CAAS) dan dukungan dari
berbagai lembaga, termasuk Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF), juga mengirimkan
sebuah pesawat untuk membantu misi pencarian dan penyelamatan.[Seorang petugas dari
Singapura akan dikerahkan ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia pada
operasi pencarian, dan dua lagi pesawat C-130 Hercules akan digunakan untuk hari kedua
operasi pencarian dan penyelamatan.
Pemerintah Malaysia telah mendirikan pusat koordinasi penyelamatan di Subang dan
mengirimkan tiga kapal militer dan tiga pesawat, termasuk satu C-130 Hercules, untuk
membantu operasi pencarian dan penyelamatan.
Australi telah menegerahkan P-3 OrioN untuk membantu dalam operasi pencarian dan
penyelamatan.
India telah menyiagakan tiga kapal dan pesawat pengintai maritim untuk membantu operasi
pencarian. Angkatan Laut India mengatakan bahwa India telah mengerahkan satu kapal di
Teluk Benggala dan dua lagi di Laut Andaman yang disiapkan untuk memberikan bantuan.
Kemudian India juga telah menyiapkan sebuah pesawat Boeing P-8I yang disiagakan untuk
melakukan pencarian pesawat.
Pada tanggal 29 Desember 2014 Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo
mengatakan bahwa pemerintah Indonesia yakin bahwa pesawat AirAsia jatuh di dasar laut,
berdasarkan data radar dari kontak terakhir pesawat.