SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
TEKS DALAM
KEHIDUPAN NYATA
KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK
• Annisha Anggrie Yani
• Dhimas Ilya’sa Swandy
• Khomariah Sarah
• M. Rifki Amanulloh
• Ruri Islami Suci Putri
MEMBANDINGKAN TEKS LAPORAN DAN TEKS
DESKRIPSI
a. Teks Laporan
• Teks laporan adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang
didasarkan hasil observasi.Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks
tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria
tertentu
b. Teks Deskripsi
• Deskripsi adalah sebuah paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan
tujuan agar para pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang
digambarkan itu. Paragraf deskripsi ini menggambarkan sesuatu dengan kata-
kata secara jelas dan terperinci. Aspek yang digambarkan bisa tentang
keindahan alam, keadaan jasmani, watak, atau perasaan seseorang
PERBEDAAN ANTARA TEKS LAPORAN DAN TEKS
DESKRIPSI
Teks laporan Teks deskripsi
Menekankan pada
pengelompokkan berbagai
hal ke dalam jenis-jenis
sesuai dengan ciri-ciri tiap
jenis pada umumnya
Menekankan pada
uraian bentuk, ciri-
ciri, dan keadaan
sesuatu yang
dideskripsikan untuk
tempat dan waktu
tertentu
Berkaitan dengan hub.
Berjenjang antara kelas
dan sub-kelas yang ada di
dalamnya
Berkaitan dengan
hub. Antara
keseluruhan dan
bagian-bagiannya
MENGUBAH TEKS LAPORAN MENJADI TEKS
PROSEDUR KOMPLEKS
Pengertian Teks Prosedur Kompleks adalah jenis
teks yang berisi langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Langkah-langkah itu biasanya tidak dapat dibalik-
balik, tetapi apabila teks prosedur mengandung
langkah-langkah yang dapat dibalik-balik, teks
tersebut disebut protokol.
KERJA SAMA MEMBANGUN BERBAGAI JENIS TEKS
DALAM SATU TEMA
Dari berbagai jenis teks yang digunakan untuk mengungkapkan
tema yang sama, kita mendapatkan pelajaran hidup yang sangat
berharga. Makin banyak tujuan yang akan dicapai dan makin banyak
hal yang akan dikomunikasikan, makin banyak pula jenis teks yang
harus digunakan. Pada Kegiatan 2, kita akan belajar lebih jauh untuk
menjalani hidup melalui teks. Lebih khusus lagi, kalian akan
memanfaatkan eksposisi untuk mengetahui dan menghadapi
persoalan.
MENGHADAPI TEKS EKSPOSISI DARI DUA SISI
PROGRAM AKSELERASI SANGAT DIPERLUKAN
• Program Akselerasi sangat dibutuhkan oleh pelajar yang mempunyai ritme belajar cepat. Meskipun sering dikatakan terlalu
mahal, itu tidak berarti bahwa program ini tidak diperlukan.
• Sebagian besar orang mengatakan bahwa sayang sekali apabila program akselerasi ditutup karena program ini sudah banyak
membuat siswa berhasil menyelesaikan studi dengan cepat sampai jenjang perguruan tinggi. Mereka mengatakan bahwa
siswa-siswa dari program akselerasi juga dapat menyesuaikan diri dengan siswa-siswa dari program reguler.
• Mereka juga tidak setuju apabila alasan yang digunakan untuk menutup program akselerasi adalah biaya yang mahal. Dapat
ditunjukkan bahwa apabila keseluruhan biaya dijumlahkan, jumlah itu hampir sama besar dengan jumlah biaya yang
dikeluarkan pada program reguler. Apabila ada biaya yang dikatakan sedikit lebih mahal, itu wajar karena mereka
mendapatkan pemadatan materi sekolah reguler.
• Selain itu, yang lebih penting adalah bahwa program akselerasi dapat mewadahi bakat dan minat siswa yang dapat belajar
dengan langkah yang lebih cepat. Itu berarti bahwa program ini dapat meningkatkan efisiensi waktu.
• Dengan demikian, berdasarkan alasan di atas, program akselerasi tidak perlu ditutup. Sebaliknya, program ini tetap
dipertahankan dengan memperbaiki kekurangan yang ada.
Betulkah Program Akselerasi Dibutuhkan?
• Program akselerasi tidak selalu cocok bagi semua siswa. Program ini tidak perlu dibuka karena program ini tidak
mempertimbangkan siswa yang tidak menginginkan irama belajar yang cepat.
• Pertama, program akselerasi terkesan eksklusif, yaitu hanya menerima siswa tertentu. Program ini hanya
diperuntukkan bagi siswa yang menginginkan ritme belajar cepat. Kadang-kadang keinginan itu tidak didasari
oleh kesiapan dan kemampuan diri siswa yang bersangkutan. Jadi, apabila siswa tidak betul-betul siap dengan
kerja keras dan mampu mengikuti irama belajar yang serba cepat, mereka tidak dapat mencapai prestasi yang
maksimal.
• Kedua, dari segi biaya, program akselerasi dinilai lebih mahal jika dibandingkan dengan program reguler. Program
ini dapat dianggap bertentangan dengan prinsip keadilan. Hanya siswa yang kaya yang bisa masuk ke program ini.
Siswa yang kurang mampu tidak dapat mengikuti program ini meskipun mereka pintar.
• Di samping itu, program akselerasi dapat mengurangi rasa kebersamaan. Siswa yang masuk ke program ini sering
dikatakan sebagai siswa yang lebih pintar. Di pihak lain, siswa yang tidak dapat masuk ke program ini dikatakan
sebagai siswa yang tidak pintar. Akibatnya, nilai kebersamaan di antara dua kelompok siswa itu kurang terpupuk.
• Terbukti bahwa program akselerasi lebih banyak menimbulkan dampak negatif daripada dampak positif. Oleh
karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa pihak menginginkan program akselerasi ditutup.
MENEMUKAN TEKS ANEKDOT DALAM FENOMENA
SOSIAL DAN BUDAYA
Pengertian Teks Anekdot : Anekdot adalah sebuah cerita
singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan
pengalaman dari seseorang. Teks Anekdot bertujuan untung
menghibur pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi
tentang peristiwa – peristiwa menarik, konyol dan
menjengkelkan, melainkan juga berisi tentang ungkapan
suatu kebenaran yang lebih umum.
CIRI-CIRI ANEKDOT
• Lebih dekat dengan perumpamaan tentang dongeng
• Menampilkan karakter hewan dan figur manusia pada
umumnya dan sering terhubung dengan realitas,
meskipun perumpamaan dan anekdot tentu berbeda
dalam kekhususan sejarah mereka
KATA KUNCI
Untuk memudahkan kita untuk mempelajari teks anekdot, kami telah
menyediakan beberapa kata kunci yang mudah untuk diingat :
• Abstraksi : Pembukaan/gambaran umum
• Orientasi : Latar belakang peristiwa
• Krisis : Masalah
• Reaksi : Penyelesaian masalah
• Koda : Kesimpulan
MEMANFAATKAN INFORMASI DARI SUMBER MANUAL
Dalam membaca teks prosedur manual, kita
tidak dapat melaksanakan tahap selanjutnya
ketika kita tidak mengerjakan prosedur
sebelumnya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to TEKS LAPORAN

Ppt pembelajaran aksel
Ppt pembelajaran akselPpt pembelajaran aksel
Ppt pembelajaran akselnonie_nonie
 
Program pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptkProgram pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptkayu hutria
 
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdfPengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdfBsIsmail1
 
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdfPengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdfJamaludinElSobry1
 
01. Merdeka Belajar.pptx
01. Merdeka Belajar.pptx01. Merdeka Belajar.pptx
01. Merdeka Belajar.pptxHafidMRafdi2
 
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptxAmiruddin65
 
02. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
02. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx02. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
02. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptxAufulAmsyari1
 
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04) (1).pptx
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04) (1).pptx2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04) (1).pptx
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04) (1).pptxefakurniyanti
 
2. Prinsip Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
2. Prinsip  Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf2. Prinsip  Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
2. Prinsip Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdfDediSuhendar3
 
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdfDismanAza
 
Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdfPrinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdfBedoelTh3Anarchie
 
6 Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
6 Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf6 Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
6 Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdfrezaaditama3
 
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranPower point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranNdah Nabilla
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfImplementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfNurhadiniNurhadini1
 
Tugas 1 zulvijar purba
Tugas 1 zulvijar purbaTugas 1 zulvijar purba
Tugas 1 zulvijar purbaVijar Purba
 
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptxEdwarAulyaHandaka
 
KB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya AkademikKB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya Akademikpjj_kemenkes
 
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayuBmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayuMuhammad Aizat
 

Similar to TEKS LAPORAN (20)

ppkn
ppknppkn
ppkn
 
Ppt pembelajaran aksel
Ppt pembelajaran akselPpt pembelajaran aksel
Ppt pembelajaran aksel
 
Program pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptkProgram pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptk
 
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdfPengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
 
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdfPengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdf
 
01. Merdeka Belajar.pptx
01. Merdeka Belajar.pptx01. Merdeka Belajar.pptx
01. Merdeka Belajar.pptx
 
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
 
02. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
02. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx02. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
02. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pptx
 
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04) (1).pptx
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04) (1).pptx2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04) (1).pptx
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04) (1).pptx
 
2. Prinsip Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
2. Prinsip  Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf2. Prinsip  Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
2. Prinsip Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
 
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
2. Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar (07_04).pdf
 
Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdfPrinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
 
6 Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
6 Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf6 Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
6 Prinsip & Prosedur Penyusunan Modul Ajar.pdf
 
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranPower point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfImplementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
Lessonslearned
LessonslearnedLessonslearned
Lessonslearned
 
Tugas 1 zulvijar purba
Tugas 1 zulvijar purbaTugas 1 zulvijar purba
Tugas 1 zulvijar purba
 
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
86. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
 
KB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya AkademikKB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya Akademik
 
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayuBmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
Bmm3101 bmm3101 pengajian_sukatan_pelajaran_bahasa_melayu
 

More from Dhimas Ilya'sa

Manajemen Layanan Sistem Informasi
Manajemen Layanan Sistem InformasiManajemen Layanan Sistem Informasi
Manajemen Layanan Sistem InformasiDhimas Ilya'sa
 
Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)Dhimas Ilya'sa
 
Perkembangan Tetikus (Mouse)
Perkembangan Tetikus (Mouse)Perkembangan Tetikus (Mouse)
Perkembangan Tetikus (Mouse)Dhimas Ilya'sa
 
Potret Budaya Politik Masyarakat
Potret Budaya Politik MasyarakatPotret Budaya Politik Masyarakat
Potret Budaya Politik MasyarakatDhimas Ilya'sa
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiHukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiDhimas Ilya'sa
 
Pemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di MadiunPemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di MadiunDhimas Ilya'sa
 
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Dhimas Ilya'sa
 
Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara
Sejarah Perkembangan Islam di NusantaraSejarah Perkembangan Islam di Nusantara
Sejarah Perkembangan Islam di NusantaraDhimas Ilya'sa
 
Penjelasan Kamera (Fisika)
Penjelasan Kamera (Fisika)Penjelasan Kamera (Fisika)
Penjelasan Kamera (Fisika)Dhimas Ilya'sa
 

More from Dhimas Ilya'sa (10)

Manajemen Layanan Sistem Informasi
Manajemen Layanan Sistem InformasiManajemen Layanan Sistem Informasi
Manajemen Layanan Sistem Informasi
 
Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)
 
Perkembangan Tetikus (Mouse)
Perkembangan Tetikus (Mouse)Perkembangan Tetikus (Mouse)
Perkembangan Tetikus (Mouse)
 
Potret Budaya Politik Masyarakat
Potret Budaya Politik MasyarakatPotret Budaya Politik Masyarakat
Potret Budaya Politik Masyarakat
 
Pemurnian koloid sol
Pemurnian koloid solPemurnian koloid sol
Pemurnian koloid sol
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiHukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Pemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di MadiunPemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di Madiun
 
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
 
Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara
Sejarah Perkembangan Islam di NusantaraSejarah Perkembangan Islam di Nusantara
Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara
 
Penjelasan Kamera (Fisika)
Penjelasan Kamera (Fisika)Penjelasan Kamera (Fisika)
Penjelasan Kamera (Fisika)
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 

TEKS LAPORAN

  • 2. ANGGOTA KELOMPOK • Annisha Anggrie Yani • Dhimas Ilya’sa Swandy • Khomariah Sarah • M. Rifki Amanulloh • Ruri Islami Suci Putri
  • 3. MEMBANDINGKAN TEKS LAPORAN DAN TEKS DESKRIPSI a. Teks Laporan • Teks laporan adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan hasil observasi.Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu b. Teks Deskripsi • Deskripsi adalah sebuah paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar para pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf deskripsi ini menggambarkan sesuatu dengan kata- kata secara jelas dan terperinci. Aspek yang digambarkan bisa tentang keindahan alam, keadaan jasmani, watak, atau perasaan seseorang
  • 4. PERBEDAAN ANTARA TEKS LAPORAN DAN TEKS DESKRIPSI Teks laporan Teks deskripsi Menekankan pada pengelompokkan berbagai hal ke dalam jenis-jenis sesuai dengan ciri-ciri tiap jenis pada umumnya Menekankan pada uraian bentuk, ciri- ciri, dan keadaan sesuatu yang dideskripsikan untuk tempat dan waktu tertentu Berkaitan dengan hub. Berjenjang antara kelas dan sub-kelas yang ada di dalamnya Berkaitan dengan hub. Antara keseluruhan dan bagian-bagiannya
  • 5. MENGUBAH TEKS LAPORAN MENJADI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS Pengertian Teks Prosedur Kompleks adalah jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah itu biasanya tidak dapat dibalik- balik, tetapi apabila teks prosedur mengandung langkah-langkah yang dapat dibalik-balik, teks tersebut disebut protokol.
  • 6. KERJA SAMA MEMBANGUN BERBAGAI JENIS TEKS DALAM SATU TEMA Dari berbagai jenis teks yang digunakan untuk mengungkapkan tema yang sama, kita mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berharga. Makin banyak tujuan yang akan dicapai dan makin banyak hal yang akan dikomunikasikan, makin banyak pula jenis teks yang harus digunakan. Pada Kegiatan 2, kita akan belajar lebih jauh untuk menjalani hidup melalui teks. Lebih khusus lagi, kalian akan memanfaatkan eksposisi untuk mengetahui dan menghadapi persoalan.
  • 7. MENGHADAPI TEKS EKSPOSISI DARI DUA SISI PROGRAM AKSELERASI SANGAT DIPERLUKAN • Program Akselerasi sangat dibutuhkan oleh pelajar yang mempunyai ritme belajar cepat. Meskipun sering dikatakan terlalu mahal, itu tidak berarti bahwa program ini tidak diperlukan. • Sebagian besar orang mengatakan bahwa sayang sekali apabila program akselerasi ditutup karena program ini sudah banyak membuat siswa berhasil menyelesaikan studi dengan cepat sampai jenjang perguruan tinggi. Mereka mengatakan bahwa siswa-siswa dari program akselerasi juga dapat menyesuaikan diri dengan siswa-siswa dari program reguler. • Mereka juga tidak setuju apabila alasan yang digunakan untuk menutup program akselerasi adalah biaya yang mahal. Dapat ditunjukkan bahwa apabila keseluruhan biaya dijumlahkan, jumlah itu hampir sama besar dengan jumlah biaya yang dikeluarkan pada program reguler. Apabila ada biaya yang dikatakan sedikit lebih mahal, itu wajar karena mereka mendapatkan pemadatan materi sekolah reguler. • Selain itu, yang lebih penting adalah bahwa program akselerasi dapat mewadahi bakat dan minat siswa yang dapat belajar dengan langkah yang lebih cepat. Itu berarti bahwa program ini dapat meningkatkan efisiensi waktu. • Dengan demikian, berdasarkan alasan di atas, program akselerasi tidak perlu ditutup. Sebaliknya, program ini tetap dipertahankan dengan memperbaiki kekurangan yang ada.
  • 8. Betulkah Program Akselerasi Dibutuhkan? • Program akselerasi tidak selalu cocok bagi semua siswa. Program ini tidak perlu dibuka karena program ini tidak mempertimbangkan siswa yang tidak menginginkan irama belajar yang cepat. • Pertama, program akselerasi terkesan eksklusif, yaitu hanya menerima siswa tertentu. Program ini hanya diperuntukkan bagi siswa yang menginginkan ritme belajar cepat. Kadang-kadang keinginan itu tidak didasari oleh kesiapan dan kemampuan diri siswa yang bersangkutan. Jadi, apabila siswa tidak betul-betul siap dengan kerja keras dan mampu mengikuti irama belajar yang serba cepat, mereka tidak dapat mencapai prestasi yang maksimal. • Kedua, dari segi biaya, program akselerasi dinilai lebih mahal jika dibandingkan dengan program reguler. Program ini dapat dianggap bertentangan dengan prinsip keadilan. Hanya siswa yang kaya yang bisa masuk ke program ini. Siswa yang kurang mampu tidak dapat mengikuti program ini meskipun mereka pintar. • Di samping itu, program akselerasi dapat mengurangi rasa kebersamaan. Siswa yang masuk ke program ini sering dikatakan sebagai siswa yang lebih pintar. Di pihak lain, siswa yang tidak dapat masuk ke program ini dikatakan sebagai siswa yang tidak pintar. Akibatnya, nilai kebersamaan di antara dua kelompok siswa itu kurang terpupuk. • Terbukti bahwa program akselerasi lebih banyak menimbulkan dampak negatif daripada dampak positif. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa pihak menginginkan program akselerasi ditutup.
  • 9. MENEMUKAN TEKS ANEKDOT DALAM FENOMENA SOSIAL DAN BUDAYA Pengertian Teks Anekdot : Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan pengalaman dari seseorang. Teks Anekdot bertujuan untung menghibur pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi tentang peristiwa – peristiwa menarik, konyol dan menjengkelkan, melainkan juga berisi tentang ungkapan suatu kebenaran yang lebih umum.
  • 10. CIRI-CIRI ANEKDOT • Lebih dekat dengan perumpamaan tentang dongeng • Menampilkan karakter hewan dan figur manusia pada umumnya dan sering terhubung dengan realitas, meskipun perumpamaan dan anekdot tentu berbeda dalam kekhususan sejarah mereka
  • 11. KATA KUNCI Untuk memudahkan kita untuk mempelajari teks anekdot, kami telah menyediakan beberapa kata kunci yang mudah untuk diingat : • Abstraksi : Pembukaan/gambaran umum • Orientasi : Latar belakang peristiwa • Krisis : Masalah • Reaksi : Penyelesaian masalah • Koda : Kesimpulan
  • 12. MEMANFAATKAN INFORMASI DARI SUMBER MANUAL Dalam membaca teks prosedur manual, kita tidak dapat melaksanakan tahap selanjutnya ketika kita tidak mengerjakan prosedur sebelumnya.