1. MANASIK UMRAH
PT. NUR HARAMAIN MULIA
JL. IR. H. JUANDA 370 PATOKAN KRAKSAAN
PROBOLINGGO JAWA TIMUR
Telp. 0335 – 8401062 / 082302003045
2. ِِّلَعَل ى ِ
رْدَأ َال ىِِّنِإَف ْمُكَكِسَانَم ىِِّنَع واُذُخ
ِهِذَه ىِتَّجَح َدْعَب َّجُحَأ َال ْنَأ ى
“ Ambillah dariku manasik-manasik kalian, karena sesungguhnya
aku tidak mengetahui, mungkin saja aku tidak berhaji setelah
6. PAKAIAN IHRAM
Pakaian ihram bagi lelaki ialah
dua helai kain lepas. Sehelai
dipakai sebelah bawah untuk
menutup aurat, (
antara puser dan lutut ) dan
sehelai lagi dibuat selendang.
Kain ini disunahkan berwarna
putih.
Pakaian ihram untuk perempuan
menutup semua badannya kecuali
muka dan tapak tangan, seperti
dalam shalat
9. v
Keterangan Gambar
1. Sudut Hajar Aswad
2. Sudut Irak
3. Sudut Syami
4. Sudut Yaman
5. Hajar Aswad
6. Pintu Ka’bah
7. Lokasi Multazam
8. Hijir Ismail
9. Mizab ( Talang )
10. Maqam Ibrahim
11. Start Memulai Thawaf
11
q
u
x
w
y
z
7
r
s
18. Hadits yang mutawatir dari Nabi bahwasanya beliau menggundul rambutnya
saat haji dan umrahnya. Begitu pula hal ini dilakukan oleh para sahabat beliau.
Diantara mereka ada yang menggundul habis saat tahallul, ada pula yang
memendekkannya. Namun menggundul habis saat tahallul lebih utama daripada
memendekkan. Oleh karenanya Nabi mendo’akan,
واُلاَق َينِقِِّلَحُمْلِل ْ ِفْغا َّمُهَّالل
:
َي
َين ِ ِ
ِّصَقُمْال َو ِ َّ
َّللا َلوُسَر ا
َلاَق ؟
:
َّمُهَّالل
واُلاَق َينِقِِّلَحُمْلِل ْ ِفْغا
:
ِ َّ
َّللا َلوُسَر اَي
َلاَق ؟ َين ِ ِ
ِّصَقُمْال َو
:
ْ ِفْغا َّمُهَّالل
واُلاَق َينِقِِّلَحُمْلِل
:
َو ِ َّ
َّللا َلوُسَر اَي
َلاَق ؟ َين ِ ِ
ِّصَقُمْال
:
َقُمْال َو
َين ِ ِ
ِّص
“Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.” Para sahabat berkata, “Wahai
Rasulullah, bagaimana kalau hanya sekedar memendekkan?” Beliau masih bersabda, “Ya
Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.” Para sahabat balik bertanya, “Wahai
Rasulullah, bagaimana kalau sekedar memendekkan?” Beliau masih bersabda, “Ya Allah,
ampunilah mereka yang menggundul habis.” Para sahabat kembali bertanya, “Wahai
Rasulullah, bagaimana kalau sekedar memendekkan?” Baru beliau menjawab, “Dan juga bagi
yang memendekkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
n
n
19. Bagi Wanita, dengan mengumpulkan rambutnya
dari seluruh bagian kepala, lalu memotongnya
sepanjang satu ruas jari
Potong Rata 2 cm Potong Ujungnya 2 cm
20. WAJIB
NIAT IHRAM
DARI MIQAT
MIQAT
ZAMANI
MIQAT
MAKANI
MENJAUHI
LARANGAN IHRAM,
UNTUK:
LAKI
PEREMPUAN
LAKI &
PEREMPUAN
Catatan:
WAJIB jika ditinggalkan, umrah tetap sah tapi harus bayar DAM
Kecuali melanggar larangan bersetubuh antar suami-istri,
Umrahnya tetap batal dan harus membayar kafarat berupa unta/sapi
22. LARANGAN-LARANGAN IHRAM BAGI LAKI-
LAKI
Menutup mata kaki
LARANGAN-LARANGAN IHRAM BAGI
PEREMPUAN
Memakai kaos tangan
yang menutupi telapak
Menutup muka/
Memakai cadar
Menutup mata kaki
25. SUNNAH
SHALAT SUNNAH IHRAM
MANDI BESAR
MEMBACA TALBIYAH & SHALAWAT
ITHTIBA’ BAGI LAKI-LAKI MEMBUKA
BAHU KANAN
MELAMBAIKAN TANGAN PADA SETIAP
PERMULAAN THAWAT
BERLARI-LARI KECIL SAAT THAWAF
SHALAT SUNNAH THAWAF
MINUM AIR ZAMZAM
BERLARI-LARI KECIL SAAT SA’I DI TEMPAT YANG
DIKHUSUSKAN
MEMBACA DOA PADA STIAP RUKUN UMRAH
27. MELAKUKAN IDHTIBA’
Bentangkan kain ihram (bagian atas / penutup) letakan kain bagian
kiri di atas bahu kiri, Silangkan kain bagian kanan melewati bawah
ketiak kanan ke atas bahu kiri.
28. SETELAH THAWAF
Menutup kedua pundaknya,
lalu menuju ke maqam Ibrahim membaca
“Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat
Shalat.”
Q.S. Al-Baqoroh : 125.
29. ……………….
Pada rakaat pertama setelah membaca
Surat Al-Fatihah
Surat Al-Kafirun
Pada rakaat kedua setelah membaca
Surat Al-Fatihah
Surat Al-Ikhlas
HR. Abu Dawud no. 1905 dan Shahih Abi Dawud (al-umm) no. 1663
30. Ya Allah aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat,
rizqi yang luas, dan kesembuhan dari segala macam
penyakit.
HR. Ad-Daruquthni no. 2701 dan al-Hikam dalam kitabnya al-Mustadrak 1/473
dari Abdullah bin ‘Abbas:
32. Dari Abu Hurairahaberkata, “Sesungguhnya
Rasûlullâh n bersabda :
َارَّفََ ِةَ ْمُعال ىَلِإ ُةَ ْمُعال
،اَمُهَنْيَب اَمِل ٌة
َج ُهَل َْسيَل ُورُ َُْمال ُّ جَحال َو
َُُّنَجال َّ
الِإ ٌٌاَز
“Umrah satu ke Umrah lainnya adalah penebus dosa antara keduanya,
dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain Surga.”
HR. Al-Bukhari dalam Sahîh-nya Bab Wujûb al-‘Umrah wa Fadhluha (no. 1773) dan Muslim dalam
Sahih-nya pada Bab Fadhl al-Hajj wa al-‘Umrah (no. 437) dari jalur Malik bin Anas.[2]