Advertisement

Paparan Bappenas Capaian Nasional & Peran Pemda untuk SDGs.pptx

Mar. 22, 2023
Advertisement

More Related Content

Similar to Paparan Bappenas Capaian Nasional & Peran Pemda untuk SDGs.pptx(20)

Advertisement

Paparan Bappenas Capaian Nasional & Peran Pemda untuk SDGs.pptx

  1. Evaluasi Pencapaian Nasional dan Dukungan Pemda dalam Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs) Disampaikan pada acara Uji Publik Laporan Pencapaian TPB/SDGs Jateng Tahun 2021 Senin, 24 Oktober 2022 Wahyuningsih Darajati - Perencana Ahli Utama Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas
  2. PENCAPAIAN TPB/SDGs INDONESIA TAHUN 2021 1 2 OUTLINE PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN TPB/SDGs 3 PENUTUP Uji Publik Laporan Pencapaian TPB/SDGs Jateng Tahun 2021
  3. PENCAPAIAN TPB/SDGs INDONESIA TAHUN 2021 Uji Publik Laporan Pencapaian TPB/SDGs Jateng Tahun 2021 1
  4. ARAHAN PRESIDEN: UNTUK PELAKSANAAN PENCAPAIAN TPB/SDGs 4 1. Tantangan untuk mencapai target TPB/SDGs semakin berat dengan adanya pandemi yang melanda dunia. 2. Tantangan ini tidak boleh menyurutkan semangat kita dan tidak boleh menurunkan target TPB/SDGs kita. 3. Harus mencari cara-cara baru dan menemukan terobosan-terobosan baru agar kita dapat melakukan lompatan dalam mencapai target TPB/SDGs. 4. Inovasi harus terus dilakukan untuk mencapai target TPB/SDGs tersebut. 5. Kementerian PPN/Bappenas menyiapkan orkestrasi nasional yang berkelanjutan, guna percepatan pencapaian target SDGs. (Presiden Jokowi dalam SDGs Annual Conference 2020)
  5. PENGUATAN REGULASI TPB/SDGs 5 5 Memutakhirkan sasaran nasional TPB/SDGs selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Menguatkan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP) dalam implementasi TPB/SDGs di tingkat daerah Amanat memutakhirkan Peta Jalan TPB/SDGs dan Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB/SDGs Mendorong platform pembiayaan inovatif untuk TPB/SDGs. Menekankan Peran Para Pihak, baik pemerintah maupun non-pemerintah  melalui Tim Pelaksana Nasional TPB/SDGs yang terdiri atas unsur K/L, Filantropi, Pelaku usaha, Akademisi, serta Ormas dan Media  sebagai bagian Tim Koordinasi Nasional TPB/SDGs yang melaksanakan arahan Dewan Pengarah Nasional. Perubahan Peraturan Presiden No 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian TPB/SDGs: Highlight Urgensi Perpres No 111 Tahun 2022 Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perubahan
  6. STATUS CAPAIAN INDIKATOR TPB/SDGs 2021 Akan tercapai/membaik Perlu perhatian khusus Tercapai Keterangan: 216 Indikator yang datanya tersedia  Lebih dari separuh (63%) dari total 216 indikator SDGs yang tersedia datanya telah tercapai dan 35 indikator (16%) membaik.  Masih terdapat 46 indikator (21%) yang perlu perhatian khusus dan upaya percepatan agar kembali on-track.  Seluruh pilar pembangunan SDGs menunjukkan kemajuan yang baik pada tahun 2021. Kemajuan yang cukup progresif terjadi di pilar pembangunan lingkungan dan ekonomi.  Sebanyak 73 indikator datanya belum tersedia sehingga perlu penguatan penyediaan data. PILAR SOSIAL (59 indikator tersedia datanya dari 87 indikator) *Status per 6 Oktober 2022 PILAR LINGKUNGAN (54 indikator tersedia datanya dari 77 indikator) PILAR EKONOMI (75 indikator tersedia datanya dari 89 indikator) PILAR HUKUM & TATA KELOLA (28 indikator tersedia datanya dari 36 indikator) 135 35 46 21% 11% 25% 25% 25% 11% 12% 22% 54% 78% 63% 53%
  7. 1. HIGHLIGHT CAPAIAN PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL 7 Pada Tahun 2021, 31 indikator di Pilar Pembangunan Sosial telah tercapai ( ), 13 Indikator yang akan tercapai/membaik ( ), dan 15 indikator yang membutuhkan perhatian khusus ( ) Cakupan kepesertaan program jaminan sosial bidang ketenagakerjaan pada pekerja informal menunjukkan peningkatan signifikan. Akses Pelayanan Dasar Akses layanan dasar terutama sarana sanitasi dan higiene pada penduduk 40% terbawah masih perlu ditingkatkan Perempuan di Posisi Managerial Upaya dan tata kelola pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak masih perlu terus ditingkatkan. Indikator sudah mencapai target, antara lain: Indikator yang akan tercapai/membaik, antara lain: Indikator membutuhkan perhatian yang serius, antara lain: Ketersediaan Obat Esensial di Fasilitas Kesehatan Puskesmas dengan ketersediaan paket obat esensial telah mencapai target nasional. 2020 2021 92,12% 92,33% Sumber: Kemenkes (2021) 27.67 24.4 7.4 7.1 Stunting Wasting Prevalensi stunting dan wasting pada balita terus menurun. Sumber: SSGBI dan SSGI Kemenkes Status Gizi Balita Kualifikasi dan kompetensi pendidik masih perlu ditingkatkan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas Sumber: Dapodik Kemendikbud Ristek, 2021 73.1 7% 25.7 6% Guru dengan kualifikasi minimal S1/D4 Guru yang bersertifikat pendidik Kualitas Guru/Tenaga Pendidik Proporsi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Formal Informal 53,98 % 8,14% Sumber: BPJS Ketenagakerjaan (2021) 49.78 71.45 74.22 33.95 89.55 86.09 Akses air minum Akses sanitasi dasar Akses fasilitas penyehatan dasar 40% terbawah 20% teratas Sumber: BPS (2021) manajer 32,5% adalah PEREMPUAN Sumber: Susenas, BPS (2021)
  8. 2. HIGHLIGHT CAPAIAN PILAR PEMBANGUNAN EKONOMI 8 Pada tahun 2021, 47 indikator di Pilar Pembangunan Ekonomi telah tercapai ( ), 9 Indikator yang akan tercapai/membaik ( ), dan 19 indikator yang membutuhkan perhatian khusus ( ) Sumber: Kementerian ESDM Persentase Penduduk Miskin di Daerah Tertinggal Laju Pertumbuhan PDB Industri Manufaktur Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indikator sudah mencapai target, antara lain: Indikator yang akan tercapai/membaik, antara lain: Indikator membutuhkan perhatian yang serius, antara lain: Intensitas Energi Primer 133.7 133.9 139.5 138 2020 2021 Realisasi Target Nilai intensitas energi primer mengalami penurunan melampaui target yang telah ditetapkan pada RAN TPB/SDGs 4.33 4.26 4.29 4.27 3.8 -2.93 3.39 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Laju pertumbuhan PDB industri manufaktur sempat menurun drastis pada saat pandemi, namun telah kembali menuju angka sebelum pandemi, walaupun belum mencapai target RAN TPB/SDGs. Sumber: Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistik (BPS) Proporsi Kredit UMKM terhadap Total Kredit Sumber: Bank Indonesia Proporsi Penduduk yang Terlayani Mobile Broadband 21.68 21.4 20.96 20.49 20.1 26.43 26.68 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal menurun selama pandemi, namun setelah pandemi, angkanya masih cukup tinggi. Di tahun 2021, angka ini tidak mencapai target RAN TPB/SDGs. Total Pendapatan Pemerintah sebagai Proporsi terhadap PDB 87.98 93.26 94.63 96.1 96.19 98.5 2017 2018 2019 2020 2021 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Proporsi penduduk yang terlayani mobile broadband terus mengalami kenaikan, namun pada tahun 2021 tidak mencapai target RAN TPB/SDGs. Target 2021 2020 19,67 2021 20,02 Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit meningkat dari tahun 2020 ke tahun 2021, namun belum mencapai target RAN TPB/SDGs. 13.08 12.55 12.26 13.09 12.38 10.68 11.8 10.24 10 12 14 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Target 2021 Capaian total pendapatan pemerintah sebagai proporsi terhadap PDB melampaui target yang telah ditetapkan pada RAN TPB/SDGs
  9. 3. HIGHLIGHT CAPAIAN PILAR PEMBANGUNAN LINGKUNGAN 9 Pada Tahun 2021, sebanyak 42 indikator di Pilar Pembangunan Lingkungan telah tercapai ( ) 6 Indikator yang akan tercapai/membaik ( ), dan 6 indikator yang membutuhkan perhatian khusus ( ) Indikator sudah mencapai target, antara lain: Indikator yang akan tercapai/membaik, antara lain: Indikator membutuhkan perhatian yang khusus, antara lain: Luas Kawasan Konservasi Perairan (juta Ha) Luas kawasan konservasi perairan terus meningkat melampui Target RAN TPB/SDGs 2021 sebesar 28,4 Juta Ha Potensi penurunan emisi GRK tahun 2021 melampaui target RAN TPB/SDGs sebesar 24,51% Persentase Potensi Penurunan Emisi GRK (%) Sumber: KKP Sumber: Kementerian PPN/Bappenas 53.1 50.2 53.2 51.01 52.62 53.53 52.82 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Indeks Kualitas Air (IKA) Indeks Kualitas Air (IKA) menurun menjadi 52,82 56.51 59.54 60.90 2019 2020 2021 Persentase rumah tangga dengan akses hunian layak (%) Rumah tangga yang memiliki akses terhadap hunian yang layak terus membaik dan mencapai 60,90% Sumber: Susenas BPS Pemda Kab/kota yang menetapkan dan menerapkan Dokumen Strategi penanggulangan bencana hanya sebesar 23,35% Persentase Pemda kab/kota yang menerapkan strategi penanggulangan bencana (%) Sumber: BNPB Sumber: KLHK 23.35 35.6 34.44 20.43 2021 2020 2019 2018 Luas kawasan bernilai konservasi tinggi/High Conservation Value (HCV) Kawasan yang bernilai konservasi tinggi mencapai 24,2 juta hektar pada tahun 2021
  10. 4. HIGHLIGHT CAPAIAN PILAR PEMBANGUNAN HUKUM & TATA KELOLA 10 Pada Tahun 2021, sebagai pilar enabler: 15 indikator di Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola telah tercapai ( ), Angka IPAK terus mengalami kemajuan dan mencapai target RAN TPB/SDGs. Masyarakat semakin bergerak anti korupsi 3.66 3.7 3.84 3.88 3.4 3.6 3.8 4 2018 2019 2020 2021 Sumber: Badan Pusat Statistik (Survei Perilaku Anti Korupsi - SPAK). Indeks Perilaku Anti Korupsi Persentase Tahanan yang Melebihi Masa Penahanan 5.34 8.49 18.53 Indeks Aspek Kapasitas Demokrasi dan Aspek Kebebasan Sumber:IDI – Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi dan Aspek Kebebasan belum mencapai target RAN TPB/SDGs 75.67 79.72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 Indeks Aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi Indeks Aspek Kebebasan Indeks Reformasi Birokrasi telah mencapai target pada tingkat K/L, Provinsi, dan Kab/kota 96.39 95 88.24 82.35 24.8 27.17 0 50 100 150 2020 2021 Kementerian/Lembaga Provinsi Kabupaten/Kota Sumber: Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indeks Reformasi Birokrasi Instansi pemerintah dengan skor Sistem Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) ≥ B Sumber: Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Presentase K/L dengan skor SAKIP ≥ B telah menurun Jumlah kebijakan yang diskriminatif dalam 12 bulan lalu berdasarkan pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional Indikator sudah mencapai target, antara lain: Indikator yang akan tercapai/membaik, antara lain: Indikator membutuhkan perhatian yang serius, antara lain: 94.05 93.75 97.06 100 62.8 66.73 0 50 100 150 2020 2021 Kementerian/Lembaga Provinsi Kabupaten/Kota Persentase tahanan overstaying di Tahun 2021 mengalami peningkatan cukup tinggi Sumber: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumber: Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Dari 2 Dokumen/Kebijakan pada tahun 2020 menjadi 29 Dokumen/Kebijakan di tahun 2021
  11. PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN TPB/SDGs Uji Publik Laporan Pencapaian TPB/SDGs Jateng Tahun 2021 2
  12. OVERVIEW RAD & MONEV TPB/SDGs JATENG Rencana Aksi Daerah (RAD) TPB/SDGs Laporan Monitoring dan Evaluasi TPB/SDGs RAD dan Periodenya Narasi RAD Matriks Program & Kegiatan Full Bab RAD Target Indikator Pemerintah - Provinsi Pem. - Kab/Kota NSA - provinsi RAD TPB/SDGs Jawa Tengah 2017-2018 (Pergub 74/2018) Ada Ada Belum Ada Belum Ada Belum Ada RAD TPB/SDGs Jawa Tengah 2019-2023 (Pergub 62/2019) Ada Ada Ada Ada (Sebagian Besar) Ada  Provinsi Jawa Tengah sudah menyusun RAD TPB/SDGs 2 (dua) kali untuk dua periode RPJMD yang berbeda.  RAD TPB/SDGs Provinsi Jawa Tengah 2019-2023 sudah cukup lengkap sesuai dengan Panduan Penyusunan Renaksi TPB/SDGs  dan dilengkapi dengan matriks-matriks program/kegiatan baik dari Pem. Provinsi, Pem. Kabupaten/Kota, dan juga aktor non-pemerintah. Meskipun belum semua Kabupaten/Kota di bawah wilayah Jawa Tengah berpartisipasi dalam RAD TPB/SDGs Tahun Narasi Form 1 (realisasi program Pemerintah) Form 2 (realisasi program Non-Pem) Form 3 (identifikasi masalah) Form 4 (kinerja sasaran TPB/SDGs) Form 5 (pembelaja ran) 2019 Laporan Evaluasi Ada Ada (provinsi) Belum Ada Belum Ada Ada Belum Ada 2020 Laporan Evaluasi Ada Ada (provinsi dan Kab/Kota) Belum Ada Belum Ada Ada Belum Ada 2021* Draft Laporan Evaluasi Ada Ada  Provinsi Jawa Tengah sudah 2 (dua) kali TA melaporkan laporan evaluasi tahunan RAD TPB/SDGs kepada Seknas TPB/SDGs. Akan melaporkan kembali untuk ketiga kalinya (Evaluasi Tahun 2021).  Dari dokumen Laporan Evaluasi TPB/SDGs Jawa Tengah yang diterima oleh Seknas TPB/SDGs, belum terlihat adanya Form Evaluasi untuk aktor non- pemerintah, serta Form identifikasi masalah dan pembelajaran (best practice) Catatan: Urutan penomoran matriks dan form berdasarkan Pedoman Edisi I karena RAD TPB/SDGs Provinsi Jawa Tengah masih disusun mengacu pada Pedoman Edisi I *) Provinsi paling aktif melaporkan hasil monev secara berkala
  13. 13  Kendala utama dalam penyusunan Laporan Monev RAD TPB/SDGs: ⮚ Dalam pengumpulan data, masih terdapat data yang tidak dapat terisi realisasinya setiap tahunnya. ⮚ Pergantian orang dalam instansi/lembaga non pemerintah yang menangani data TPB/SDGs seringkali berganti-ganti sehingga koordinasi menjadi lebih panjang (perlu menjelaskan ulang bagaimana pengisian matrik). ⮚ Karena pengumpulan data yang masih manual (via spreadsheet) dan perlu validasi data dari pengampu menjadikan waktu pengumpulan data dan informasi lama.  Data Indikator TPB/SDGs yang paling sulit dikumpulkan/dilaporkan di tingkat daerah: ⮚ Beberapa data terkait kemiskinan, pendidikan, kekerasan seksual, disabilitas, TIK,  Kendala dalam pengumpulan data: ⮚ Pergantian orang dalam instansi/lembaga non pemerintah yang menangani data TPB/SDGs seringkali berganti-ganti sehingga koordinasi menjadi lebih panjang (perlu menjelaskan ulang bagaimana pengisian matrik). ⮚ Karena pengumpulan data yang masih manual (via spreadsheet) dan perlu validasi data PENGALAMAN PENYUSUNAN MONEV TPB/SDGs JATENG
  14. TANTANGAN UTAMA PELAKSANAAN MONEV DI DAERAH Lagging penyampaian data realisasi kegiatan/anggaran dari Kabupaten/Kota. Terbatasnya pelaksana (SDM) yang melakukan monitoring dan evaluasi; Pemerintah Daerah masih kesulitan memahami teknis Pedoman Penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi; Ketersediaan dan lagging data untuk indikator capaian TPB/SDGs  utamanya untuk indikator yang datanya tidak bersumber dari BPS;
  15. PEMERINTAH DAERAH PERLU MENGOPTIMALKAN PENGUATAN REGULASI TPB/SDGs 15 AKSELERASI YANG DIDUKUNG PARAPIHAK MELALUI: KOORDINASI DATA SINERGI LINTAS LEMBAGA DAN SEKTOR SCALING UP PRAKTIK BAIK PENDANAAN INOVATIF Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2022 PEMDA
  16. 16 Pengintegrasian TPB/SDGs dalam Perencanaan Pembangunan Daerah KLHS RPJMD RAD TPB/SDGs RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Permendagri No. 7 Tahun 2018 “Pembuatan & Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan RPJMD” INSTRUMEN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN” Penguatan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (WPP) di daerah Pasal 5 Permendagri no. 86/2017 Rumusan penyusunan rencana pembangunan daerah : 1.Transparan, 2. 9. berwawasan lingkungan dan 10.berkelanjutan. Psl. 15 (a) Psl. 15 (b) Perpres 111/2022 ttg Pelaksanaan Pencapaian TPB Juklak KLHS RPJMD Contoh Indikator TPB/SDGs, RPJMD & SPM PEMDA MELAKUKAN OPTIMALISASI KESELARASAN KEBIJAKAN PUSAT DAN DAERAH
  17. PEMDA MENDORONG OPTIMALISASI PERAN PARA PIHAK 3 2 4 1 Menyelaraskan dan mengintegrasi program prioritas pemerintah dengan program non-pemerintah Memastikan penerapan prinsip inklusif dan no one left behind Mengatasi masalah teknis TPB/SDGs, seperti keterbatasan sumber daya, informasi, dan sumber dana Sesuai PerPres No. 111/2022 tentang Pencapaian TPB, Pemerintah mengundang seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mendukung pencapaian TPB/SDGs Tantangan KMP Implementasi Kemitraan Multi Pihak (KMP) Mempercepat Pencapaian TPB/SDGs
  18. OPD SEBAGAI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DI DAERAH Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada pemerintah daerah yg bertanggung jawab kpd Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah (PP 18/2016) PEMDA PERLU MENGOPTIMALKAN PERAN OPD
  19. 2) Kontribusi dukungan kegiatan PT untuk TPB/SDGs pada Matriks 3 RAD TPB/SDGs (mengisi matriks 3 dengan kegiatan terkait TPB/SDGs pada aspek pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat) 1) Pendampingan Pemda Provinsi dan Kab/Kota Dalam Penyusunan RAD TPB/SDGs  Peningkatan kapasitas mengenai indikator dan metadata TPB/SDGs  Analisis isu-isu TPB/SDGs di daerah (evidence-based analysis) (dukungan data dan hasil studi/ penelitian yang pernah dilakukan)  Exercise proyeksi target (berkoordinasi dengan BPS provinsi)  Pendampingan dalam identifikasi program/kegiatan pemda  Katalisator keterlibatan nonpemerintah dalam penyusunan RAD TPB/SDGs 3) Masukan penyempurnaan untuk Draf RAD TPB/SDGs  Review dan memberikan masukan terhadap draf RAD TPB/SDGs saat konsultasi publik dilakukan. 4) Sosialisasi dan Diseminasi RAD TPB/SDGs  Advokasi ke masyarakat  Meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan 5) Kontribusi pada saat kaji ulang RAD TPB/SDGs  Bagi daerah yang tengah melakukan kaji ulang/revisi RAD TPB/SDGs  PT dapat memberikan saran/masukan penyempurnaan. PEMDA MENDORONG OPTIMALISASI PERAN PERGURUAN TINGGI (PT)  Sampai dengan Agustus 2022, telah terbentuk 34 SDGs Center
  20. 20 PEMDA DAPAT MEMANFAATKAN DAN MENGEMBANGKAN DIGITALISASI PENYUSUNAN RAD DAN MONEV TPB/SDGs Tagging Database Analisis RAD SDGs SIPD Kemendagri Penyelarasan RAD:  Permendagri 90/2019  Kepmendagri 050-3708/2020  Kepmendagri 050-5889/2021
  21. PENUTUP Uji Publik Laporan Pencapaian TPB/SDGs Jateng Tahun 2021 3
  22. ASPEK PENTING: PENGUATAN PELAKSANAAN TPB/SDGs DI DAERAH Fasilitasi, pendampingan, dan penguatan pelaksanaan TPB/SDGs di daerah  Penguatan koordinasi Kementerian PPN/Bappenas dan Kemendagri dengan Pemda, termasuk workshop peningkatan kapasitas.  Kolaborasi erat dengan SDGs Center di Perguruan Tinggi dalam penyusunan, pemantauan, dan evaluasi RAD. Digitalisasi pemantauan, evaluasi, dan pelaporan RAN dan RAD TPB/SDGs  Dashboard SDGs untuk memantau pencapaian indikator TPB/SDGs di tingkat nasional dan daerah.  Pemanfaatan data e-monev untuk pemantauan dan evaluasi kinerja K/L melalui tagging TPB/SDGs.  Studi digitalisasi monev di daerah  sebagai input untuk pengembangan sistem monev TPB/SDGs yang terintegrasi dengan SIPD.  Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi untuk non-pemerintah  di tingkat pusat dan daerah. Penguatan penyediaan data (validitas, timeliness, disagregasi)  Penguatan kerjasama dengan BPS Provinsi/Kabupaten/Kota untuk penyediaan data.  Pengembangan Small Area Estimation (SAE) untuk penyediaan data indikator TPB/SDGs s/d tingkat Kabupaten/Kota.  Penguatan statistik dasar dan statistik sektoral serta sinergi tata kelola data TPB/SDGs dengan Satu Data Indonesia.
  23. HARAPAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH Provinsi mampu mengoptimalkan keanggotaan multipihak dan peran Tim Koordinasi TPB/SDGs tingkat Provinsi; Meningkatkan Integrasi TPB/SDGs ke dalam agenda pembangunan daerah:  Mengintegrasikan target & indikator TPB/SDGs ke dalam RENSTRA OPD;  Mengintegrasikan target & indikator TPB/SDGs ke dalam RKPD & Dokumen Penganggaran Daerah; Menyelaraskan RAD TPB/SDGs (sebagai “Wadah/Payung”) dengan berbagai RAD yang telah ada di daerah, seperti RAD-Pangan dan Gizi, RAD-GRK, RAD-Pengentasan Kemiskinan, dll; 2 1 3 Melaksanakan program & kegiatan pembangunan daerah selaras dengan TPB/SDGs  didukung dengan sumber daya (termasuk pembiayaan) yang memadai sesuai dengan kewenangan, serta didukung dengan data & informasi yang diperlukan. 4 Membangun Kerjasama antar Pemda Provinsi, dan antara Pemda Provinsi dengan Kabupaten/Kota, serta organisasi non-pemerintah dalam menyusun & melaksanakan RAD-TPB/SDGs; Meningkatkan kapasitas seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan pencapaian target dan indikator TPB/SDGs di daerah; Melakukan sosialisasi/diseminasi, komunikasi & advokasi pelaksanaan TPB/SDGs kepada seluruh masyarakat; 5 6 7 Melaksanakan pemantauan dan evaluasi, serta menyusun laporan kegiatan pelaksanaan RAD TPB/SDGs secara berkala dengan didukung data yang berkualitas 8 23
  24. TERIMA KASIH Sekretariat Koordinasi Nasional TPB/SDGs Website : http://sdgs.bappenas.go.id/ Instagram : @sdgs_indonesia Facebook : SDGsIndonesia Twitter : @SDGs_Indonesia Email : sekretariat.sdgs@bappenas.go.id
Advertisement