2. Karakteristik BIK
1. Lugas dan Jelas
Lugas diartikan:
Mengandung makna apa adanya,
Gagasannya jelas,
Tidak berbelit-belit,
Mudah dipahami,
Tidak diungkapkan dalam bentuk kiasan, dan
Tidak berbunga-bunga
3. Contoh
1. Para pendidik yang kadangkala atau bahkan
sering kena getahnya oleh sebagian anak-
anak mempunyai tugas yang tidak ringan.
2. Para pendidik kadang-kadang terkena akibat
ulah sebagian anak-anak, mempunyai tugas
yang berat.
4. 3. Organisasi intrasekolah, biasanya oleh bapak dan ibu
guru diadakan pemilihan atau pengurus-pengurus
organisasi siswa intra sekolah di antara kelas satu, dua
atau tiga, serta diadakan pemilihan untuk membimbing
dengan kata lain bapak pembimbing organisasi intra
sekolah oleh bapak dan ibu guru
4. Regenerasi dalam organisasi siswa intrasekolah
biasanya dilakukan dengan cara pemilihan. Pengurus
terpilih dapat berasal dari kels satu, dua, atau tiga.
Selama proses pemilihan, bapak dan ibu guru selalu
membimbingnya. Dengan demikian, peran sebagai
pembimbing yang dilakukan oleh bapak dan ibu guru
berjalan secara proposional.
6. Contoh
5. Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan
dari penanaman moral di rumah yang dilaksanakan melalui mata
pelajaran Pendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata
pelajaran yang paling strategis karena langsung menyinggung
tentang moral Pancasila, juga diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Agama, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Sejarah
Perjuangan Bangsa, dan Kesenian
6. Penanaman moral di sekolah merupakan kelanjutan penanaman
moral di rumah. Penanaman moral di sekolah dilaksanakan melalui
mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata
pelajaran paling strategis karena langsung menyangkut moral
pancasila. Di smping itu, penanaman moral Pancasila juga
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Agama, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, dan Kesenian
7. 7. Kalau pada zaman Kalijaga kesenian wayang
termasuk dalam ceritanya, digunakan sebagai
pemyebaran agama. Maka di masa sekarang
lebih tepat apabila penanaman budi pekerti
dalam cerita wayang melalui pengajaran
apresiasi
8. kalau pada zaman Kalijaga kesenian wayang,
termasuk ceritanya, digunakan sebagai media
penyebaran agama, sekarang kesenian
wayang itu digunakan sebagai media
penanaman budu pekerti melalui apresiasi
8. Penggunaan kalimat yang tidak gramatikal
dapat mengakibatkan gagasan yang
diungkapkan dalam paragraf tidak jelas.
Rangkaian satuan dalam paragraf tersebut
menjadi rangkaian kalimat yang fragmentaris.
9. Kalimat-kalimat yang disusun bukan merupakan
kalimat yang lengkap karena hanya terdiri atas
kata-kata atau frase-frase
9. Pribadi guru bidang studi pendidikan moral Pancasila
seharusnya mempunyai keyakinan terhadap
kebenaran Pancasila. Mempunyai sikap dn tingkah laku
sebagai manusia Pancasila. Memiliki pengetahuan
yang benar tentang Pancasila, Undang-undang dasar
1945, Garis-garis Besar Haluan Negara, dan bahan
penunjang lainnya. Mempunyai keyakinan terhadap
kebenaran Pancasila
10. Kalimat-kalimat fragmentaris itu tidak
mengungkapkan gagasan yang memenuhi
persyaratan proposisi sehingga gagasan
yang terungkap tidak jelas
10. Guru bidang studi pendidikan moral
Pancasila mempunyai keyakinan terhadap
kebenaran Pancasila, mempunyai sikap dan
tingkah laku yang mencerminkan manusia
Pancasila, memiliki pengetahuan yang benar
tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, serta bahan penunjang lainnya
11. 2. OBJEKTIF
• Mengungkapkan segala sesuatu dalam
keadaan sebenarnya
• Tidak dipengaruhi emosi pribadi pemakainya
• Tidak boleh bersifat subjektif
• Tidak mengemukakan suatu pandangan dari
sudut pribadi saja, tanpa memperhatikan
sudut pandang orang lain secara umum
12. Penggunaan frase saya rasa, kita duga, alangkah, sekiranya
dalam contoh (11), (12),(13) dan (14) di bawah ini, misalnya
dipengaruhi oleh emosi pribadi dan menjadikan kalitas
keilmiahannya menjadi rendah.
(11) Tingginya jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional saya
rasa merupakan bukti bahwa kualitas pendidikan masih rendah
(12) Peraturan Menteri No. 11/2005 yang mewajibkan buku
pelajaran berlaku lima tahun kita duga akan memicu
ketidaksetujuan sebagai masyarakat.
(13) Taman-taman bunga di sudut kota itu membuktikan
alangkah besarnya kepedulian warga pada keindahan
lingkungan
(14) Berdasarkan pertimbangan itu kiranya pemerintah berusaha
sekuat tenaga mencari bantuan dana pembinaan bagi generasi muda
13. Ketiga kalimat di atas akan objektif bila diubah menjadi
kalimat (15), (16), (17), dan (18) di bawah ini
(15) Tingginya jumlah siswa yang tidak lulus ujian
nasional merupakan bukti bahwa kualitas pendidikan
masih rendah.
(16) Peraturan Menteri No 11?2005 yang mewajibkan
buku pelajaran berlaku lima tahun akan memicu
ketidaksetujuan sebagian masyarakat
(17) taman-taman bunga di sudut kota itu membuktikan
besarnya kepedulian warga pada keindahan lingkungan
(18) Berdasarkan pertimbangan itu pemerintah berusaha
sekuat tenaga mencari bantuan dana pembinaan bagi
generasi muda
14. Selain kata-kata yang bersifat
subjektif/emosional, kata-kata yang
menunjukan sikap ekstrem pun perlu dihindari.
Hadirnya kata-kata harus, wajib, mestinya,
perlu,pasti memberikan kesan emosional.
Karena itu, penggunaan kata-kata tersebut
sebaiknya dihindari. Kalimat (19) di bawah ini
berciri subjektif/ emosional, sedangkan kalimat
(20) menunjukan ciri objektif/rasional
15. Contoh
(19) Dalam makalah ini kami harus membahas
pengembangan paragraf yang mestinya
dikuasai oleh seorang penulis.
(20) Dalam makalah ini di bahas pengembangan
paragraf sebagai bekal bagi seorang penulis
16. 3. Cendekia
1. Pada era global ini dikhawatirkan akan terjadi
pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia
yang disebabkan oleh pengaruh budaya Barat
yang masuk ke Indonesia
2. Kemajuan informasi pada era global ini
dikhawatirkan akan menyebabkan pergeseran
nilai-nilai moral bangsa Indonesia ke arah
budaya Barat yang tidak selalu sesuai dengan
nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia
17. Perbedaan tingkat kecendekiaan antar kalimat
kadang kurang tampak, sebagaimana terlihat
pada (3), (4), (5)
3. Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi
karena pengaruh budaya barat yang masuk ke
Indonesia
4. Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya bangsa
disebabkan oleh pengaruh budaya barat yang
masuk ke Indonesia
5. Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya bangsa
karena pengaruh budaya baray yang masuk ke
Indonesia