Kerajaan Sriwijaya berpusat di sekitar Palembang, Sumatera. Kerajaan ini makmur berkat strategi lokasi, perdagangan maritim, dan keruntuhan kerajaan Funan. Sriwijaya dipengaruhi budaya India dan menganut agama Buddha. Kerajaan ini mengendalikan perdagangan antara India dan Tiongkok sampai mulai melemah akibat serangan dari kerajaan lain pada abad ke-11-14.
4. •Lokasi Kerajaan Sriwijaya : Di wilayah Sumatera bagian
selatan
•Pusat pemerintahannya kemungkinan besar di sekitar
`
Palembang, Sumatera, meskipun ada pendapat lain yang
menyebutkan Ligor di Semenanjung malaya sebagai
pusatnya.
5. FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN
KERAJAAN SRIWIJAYA :
• Letaknya yang strategis
• Kemajuan kegiatan perdagangannya.
• Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan
memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya
sebagai negara maritim (sarwajala) yang selama abad ke-
6 dipegang oleh kerajaan Funan.
• Memiliki armada laut yang kuat
• Melayani distribusi ke berbagai wilayah nusantara
6. Kerajaan Sriwijaya memiliki banyak sumber
sejarah yang berasal dari dalam maupun
luar negeri.
•Berita Asing yaitu Berita Cina, Berita Arab, Dan
Berita India
• Dari dalam negeri berwujud prasasti yaitu
prasasti kedukan bukit, prasasti talang tuo ,
prasasti kota kapur ,prasasti telaga batu, prasasti
karang berahi dan prasasti ligor
7. Kehidupan Politik
Menurut sejarah kerrajaan sriwijaya merupakan kerajaan yang megah dan jaya di
masa lampau. Raja raja yang pernah memerintah adalah :
Dapunta Hyang Srijayanegara
Dharmasetu
Balaputradewa
Cudamani Warmadewa
Sanggrama Wijaya Tunggawarman
Kerajaan Sriwijaya ternyata menjalankan Politik Ekspansif ( perluasan
kekuasaan). Pada abad ke-9 Raja Balaputradewa dapat memperluas wilayah
Sriwijaya. Wilayah itu neliputi Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka,
Belitung, Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan.
8. Pengaruh Budaya
• Sriwijaya terkenal dengan kerajaan budha terbesar yang bermula
dari pembangunan wihara di Nalanda yang di terangkan dalam
prasasti Nalanda selain itu Menurut I-tsing, agama Budha semakin
berkembang di Sriwijaya ketika banyak pendeta dari negeri Cina
dan India berdatangan ke Sriwijaya. Namun Kerajaan Sriwijaya
banyak dipengaruhi budaya India , pertama oleh budaya agama
Hindu dan kemudiana diikuti pula oleh agama Buddha. Agama
Buddha diperkenalkan di Sriwijaya pada tahun 425 Masehi.
• Sriwijaya merupakan pusat terpenting agama Buddha Mahayana.
9. Perdagangan
Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur
perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni dengan
penguasaan atas selat Malaka dan selat Sunda.
Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditi
seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading,
emas, dan timah yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di
India. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya
membeli kesetiaan dari vassal-vassalnya di seluruh Asia Tenggara
10. Keadaan masyarakat
Karena kerajaan sriwijaya dipengaruhi oleh agama budha
maka kehidupan masyarakat sesuai dengan ajaranya selain itu
masyarakat juga menjali hubungan dengan kerajaan lain. Agama
Buddha yang berkembang di Sriwijaya ialah aliran Mahayana
dengan salah satu tokohnya yang terkenal ialah Dharmakirti.
11.
12. Kehidupan Ekonomi
Menurut catatan asing, Bumi Sriwijaya menghasilkan bumi
beberapa diantaranya, yaitu cengkeh, kapulaga, pala, lada,
pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur barus,
gading,timah, emas, perak, kayu hitam, kayu sapan, rempah-
rempah dan penyu.
Barang-barang tersebut dijual atau dibarter dengan kain
katu, sutera dan porselen melalui relasidagangnya dengan
Cina, India, Arab dan Madagaskar.
13. Mundurnya Kerajaan Sriwijaya
Faktor Politik Kedudukan Kerajaan Sriwijaya makin terdesak, karena
munculnya kerajaan-kerajaan besar yang juga memiliki kepentingan dalam
dunia perdagangan, seperti Kerajaan Siam di sebelah utara.
Pada akhir abad ke-13 M, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran. Hal
ini disebabkan oleh faktor politik dan ekonomi.Kerajaan Siam memperluas
kekuasaannya ke arah selatan dengan menguasai daerah-daerah di
Semenanjung Malaka termasuk Tanah Genting Kra.
Jatuhnya Tanah Genting Kra ke dalam kekuasaan Kerajaan Siam
mengakibatkan kegiatan pelayaran perdagangan di Kerajaan Sriwijaya
semakin berkurang.
14. Sebab-sebab keruntuhan kerajaan Sriwijaya :
Kebesaran Kerajaan Sriwijaya mulai surut sejak abad ke-11. Kemunduran
itu bermula dari serangan besar – besaran yang dilancarkan Kerajaan Cola
(India) di bawah pimpinan Raja Rajendra Coladewa pada tahun 1017 dan
tahun 1025. Perisitiwa serangan Kerajaan Cola dapat diketahui dari prasasti
Tanjore ( 1030 )
• Pada saat tahun 990 M Kerajaan Sriwijaya diserang oleh raja
Dharmawangsa dari P. Jawa
• Banyak daerah atau kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri
• pernah diserang oleh raja Rajendra Coladewa dari Colamandala India dua
kali, yaitu tahun 1025 M dan 1030 M
15. • Adanya ekspedisi Pamalayu dari kerajaan Singasari pada tahun 1275 M
• Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.
• Serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah
Mahapatih Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan
Majapahit Terjadinya serangan dari kerajaan Majapahit pada tahun
1477M
Pada sekitar pertengahan abad ke-14, nama Sriwijaya sudah tidak
pernah lagi disebut – sebut dalam sumber sejarah. Kerajaan Sriwijaya
benar – benar runtuh akibat serangan Kerajaan Majapahit dari Jawa.