Dokumen tersebut membahas tentang bahan aktif penyerap dalam tanah yaitu koloid tanah yang terdiri atas koloid organik berupa humus dan koloid anorganik berupa liat. Kedua jenis koloid ini memiliki sifat bermuatan yang memungkinkan pertukaran ion di dalam tanah.
3. Bahan yang menjerap aktif dari tanah adalah
bahan yang berada dalam bentuk :
KOLOIDAL
ORGANIK : HUMUS ANORGANIK : LIAT
4. 1. Koloid Liat
Koloid Liat tersusun dari mineral-
mineral liat yaitu liat silikat dan
bukan silikat
Sifat dan ciri-ciri liat akan
menentukan sifat dan ciri koloid
liat.
5. Sifat dan ciri koloid liat :
a. Umumnya berbentuk kristal
b. Mudah mengalami subtitusi isomorfik
c. Umumnya bermuatan negatif
d. Sebagian kecil bermuatan positif
e. Menjerap air
f. Menjerap dan mempertukarkan kation
g. Mempunyai permukaan yang luas
h. Merupakan suatu garam yang bersifat
masam
6. 2. Koloid Organik
Koloid organik : koloid humus
Koloid humus bermuatan negatif
Muatan negatif berasal dari : gugus
karboksil dan fenolik yang dinetralkan
Koloid humus mempunyai kemampuan
menjerap kation dan air melebihi koloid liat
Berdasarkan kelarutan dalam asam dan
alkali humus dibedakan menjadi 3 : Asam
fulfat, Asam humat dan Asam humin
7. Perbedaan Koloid anorganik dan organik
Koloid Humus terdiri dari C, O dan H
sedangkan Koloid liat terdiri dari Si
(silicon), Al (aluminium) dan O (oksigen).
Koloid humus tidak kristalin sedangkan
koloid liat umumnya kristalin
Daya jerap koloid humus jauh melebihi
koloid liat
Koloid humus tidak semantap koloid liat
oleh karena itu ia bersifat dinamik, mudah
dihancurkan dan dibentuk
12. Pertukaran Kation terjadi karena tanah bermuatan
negatif baik pada butir liat maupun bahan organik
tanah
Pertukaran Kation adalah pertukaran antara satu
kation dalam suatu larutan dan kation lain pada
permukaan koloid
Kation yang mudah dan cepat dapat diganti dalam
reaksi pertukaran dinamakan Kation Dapat Tukar
Kation dapat tukar penting dalam tanah : H+, Al3+,
Ca2+,Mg2+, K+ dan Na+
Kapasitas Tukar kation (KTK) : Jumlah Total
Kation yang dapat ditukar (me/100 gram tanah)
20. Pertukaran anion timbul dari protonisasi
hidroksil pada permukaan liat
Anion dapat tukar penting dalam tanah : PO4
2-
dan SO4
2-
Kapasitas Tukar Anion meningkat dengan
berkurangnya pH tanah
Tanah yang bermuatan positif menjerap anion
nitrat dan klor, kation seperti Ca, Mg dan K
ditolak sehingga rentan terhadap pencucian
22. Konsentrasi H+ atau OH- di tanah sangat
kecil.
Tanah netral, adalah
kadar H+ = 1/10.000.000 mole per liter atau
10-7 mole per liter
Jadi pH = log 1/[H+] = - log [H+]
Tanah reaksi netral, maka :
pH = log 1/10-7 = - log 10-7 = 7
23. Nilai pH berkisar 0-14 :
Besarnya kisaran pH didasarkan konstanta
disosiasi air murni :
HOH - H+ + OH-
[H+] [OH-] = 10-14 = K (konstanta)
pH tanah umumnya 3,0 – 9,0
Di Indonesia : tanah masam , pH 4,0 – 5,5, sehingga
bila pH 6,0 -6,5 dianggap cukup netral, meskipun
masih agak masam
Di Rawa, ditemukan tanah sangat masam, pH < 3,0
(sulfat masam, cat clay) karena mengandung sulfat
Daerah kering/arid, pH tanah sangat
tinggi/pH>9,0, karena mengandung Na
24. pH Tanah Berpengaruh Terhadap :
Laju dekomposisi min tanah dan bo
Pembentukan min lempung
Pertumbuhan tanaman