SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Banjir Melanda: Siapa Rugi?

         Potret Kerugian Banjir di Wilayah Administratif Provinsi Riau


Kerugian masyarakat akibat banjir diperkirakan mencapai hingga ratusan milyar rupiah. Dari 15
kabupaten yang ada dalam wilayah administratif Provinsi Riau, 7 diantaranya tertimpa banjir.
Sebaran titik-titik banjir berbeda untuk setiap kabupaten.

 Kabupaten                          Kerugian
 Di Kabupaten Rokan Hulu            Banjir melanda 32 desa yang berada di 8 kecamatan. Diperkirakan
                                    3.923 KK atau sekitar 16.698 jiwa menjadi korban. Ketinggian air per
                                    Desember 2002 diperkirakan mencapai 2 hingga 4 meter dari ketinggian
                                    normal.
 Di Kabupaten Rokan Hilir           Banjir melanda 5 Kecamatan yaitu Tanah Putih, Rimba Melintang,
                                    Pujud, Bangko dan Kubu. Lebih dari 1.865 unit rumah tersapu air dan
                                    kerusakan lahan sawah mencapai 1.637 Ha, Kebun/Ladang 872 Ha dan
                                    keramba yang hanyut 3 buah. Kerusakan fasilitas umum mencapai
                                    9,986 km untuk jalan umum, 21 unit jembatan, 5 unit bangunan sekolah
                                    serta 5 unit rumah ibadah. Bencana banjir kali ini ini juga menimbulkan
                                    penyakit terhadap 444 penduduknya.
 DI Pekanbaru                       Banjir telah merusak sekitar 180 unit kolam ikan, menghanyutkan sekitar
                                    160 unit keramba. Jumlah ternak yang mati tercatat 800 ekor ayam/itik,
                                    5 ekor kambing serta menyebabkan terendamnya 764 rumah warga
                                    (DinSos dan Pemakaman Kota Pekanbaru akhir Januari 2003)
 Di Kabupaten Kuantan Singingi      Banjir pada awal Januari tahun ini terjadi di 9 kecamatan. Sekitar 6.000
                                    jiwa harus hidup di tempat penampungan korban banjir dengan fasilitas
                                    yang sangat terbatas. Korban ternak mencapai 1.500 ekor ayam
                                    disamping Kambing yang juga diperkiran hingga ratusan ekor. Lebih
                                    menyedihkan lagi, banyak sawah, kebun, ladang dan kolam ikan yang
                                    terendam banjir. Pemulihan pasca banjir menjadi lebih berat mengingat
                                    fasilitas umum berupa jembatan, jalan, sekolah dan rumah ibadah
                                    banyak yang mengalami kerusakan parah.
 Di Kabupaten Kampar                Luas lahan pertanian Palawija yang terendam banjir mencapai sekitar
                                    1.237.08 ha, Jeruk 149.9 ha, Pisang 511,29 ha. Bibit Karet yang
                                    mengalami kerusakan mencapai hingga sekitar 1.200 batang, Bibit Sawit
                                    13.993 batang, Keramba Ikan 396 buah dan Kolam Ikan 96 buah.
                                    Ternak yang mati antara lain Kerbau 15 ekor, Kambing 62 ekor dan
                                    Ayam 76.437 ekor. Belum lagi Puskesmas yang mengalami kerusakan
                                    sebanyak 5 buah, bangunan sekolah 11 buah jalan kabupaten/desa
                                    sekitar 29,5 kilometer, rakit 3 unit serta jembatan 7 unit.
 Di Kabupaten Indragiri Hulu        Banjir telah menyebabkan kerusakan dibeberapa kecamatan, dengan
                                    intensistas yang berbeda-beda. Di Peranap, tingkat kerusakan lahan
                                    budidaya termasuk kolam ikan sekitar 97,6 ha dengan total kerugian
                                    akibat gagal panen diperkirakan mencapai hingga Rp 366,3 juta.
                                    Kerusakan lahan budidaya (pertanian+perikanan) sekitar 142,5 ha
                                    dengan kerugian sekitar Rp 447,5 juta. Kerusakan lahan pertanian
                                    mencapai 42 ha dengan kerugian sekitar Rp 122,1 juta di Kecamatan
                                    Pasir Penyalaian. Selain itu kerugian akibat kegagalan panen karena
                                    kerusakan lahan pertanian di beberapa kecamatan lainnya seperti
                                    kecamatan Siberida, R. Barat, Btg. Cinaku, Btg. Gangsal dan Rengat,
                                    juga terjadi. Secara keseluruhan, Pemda Kabupaten Indragiri Hulu pada
                                    Januari 2003 lalu memperkirakan kerugian karena kegagalan panen
                                    sekitar Rp 2,3 miliar dengan sekitar 6.194 lahan pertanian (termasuk



                                                                                                        1
kolam) mengalami kerusakan.
 Di Kabupaten Pelalawan              Diperkirakan, jumlah penduduk yang mengalami penderitaan sebagai
                                     akibat banjir yang terjadi akhir tahun 2002 sekitar 10.958 jiwa. Sekitar
                                     1.718 unit rumah terendam banjir. Air juga merendam sekitar 814,5 ha
                                     lahan pertanian, merusak sekitar 80 unit keramba ikan, tewasnya 812
                                     ekor ayam, 60 ekor kambing, 7 ekor sapi, menyebabkan 88 orang
                                     terkena wabah penyakit, menyebabkan kerusakan 19 unit sekolah, 9
                                     unit rumah ibadah, kerusakan 9 km jalan umum dan 24 jembatan.



TOTAL KERUSAKAN
Kerusakan Lahan Pertanian
Perhitungan ekonomi secara total memperlihatkan bahwa kerusakan yang terjadi pada ladang
pertanian dan kebun penduduk telah menimbulkan kerugian sekitar Rp 23,2 miliar dengan
kerusakan sekitar 5.104 ha sawah. Kerugian ini barulah merupakan kerugian di sektor pertanian
yang bersifat langsung.

Kerusakan Ladang Hortikultura
Kerusakan hampir terjadi merata pada ladang-ladang produksi komoditas jagung, palawija, dan
tanaman hortikultura lainnya. Dari hasil perhitungan ditemukan bahwa kerugian yang relatif besar
adalah
    1. Ladang jagung yang mencapai hingga Rp 513,19 juta, dengan kerusakan lahan mencapai
       195,5 hektar
    2. Ladang cabe sebesar Rp 239,25 juta, dengan kerusakan lahan mencapai 66 hektar.
    3. Kerusakan lahan pertanian lainnya yang besar juga terjadi pada lahan kacang panjang,
       ubi kayu, ketimun, kacang tanah dan kedelai.


Kerusakan Sektir Budidaya Perikanan Darat
   1. Kolam ikan mencapai 350 unit, dengan nilai kerugian sebesar Rp 175 juta.
   2. Keramba yang hanyut sekitar 479 buah dengan nilai kerugian sebesar Rp 359,25 juta.

Besarnya nilai kerugian keramba ditambah dengan modal pembuatannya yang memerlukan input
seperti jaring, kayu/bambu atau peralatan lainnya dengan biaya mencapai Rp 500 ribu + tenaga
kerja selama masa pembuatannya.

Kerusakan Sektor Peternakan
   1. Ternak ayam yang mati mencapai hingga 80.000 ekor, dengan total kerugian diatas satu
      miliar rupiah.
   2. Ternak kambing yang mati sekitar 332 ekor dengan kerugian sekitar Rp 166 juta
   3. Ternak sapi yang mencapai 107 ekor, atau kerugian hingga diatas 200 juta rupiah.

Kerusakan Infrastruktur
Kerugian yang ditimbulkan oleh rusaknya beberapa infrastruktur milik masyarakat ataupun
infrastruktur umum adalah yang paling besar jika dibandingkan dengan kerugian yang terjadi di
sektor-sektor lain.
     1. Rumah rusak mencapai 5.993 rumah rusak dengan kerugian mencapai hingga 90 miliar


                                                                                                         2
rupiah.
    2.   Kerusakan jalan umum sepanjang hampir 62 kilometer mencapai 7,7 miliar rupiah.
    3.   Kerusakan jembatan mencapai 63 unit dengan nilai kerugian sebesar Rp 393,75 juta
    4.   Kerusakan sekolah mencapai 74 unit dengan nilai Rp 2,2 miliar,
    5.   Puskesmas 5 unit dengan nilai Rp 50 juta,
    6.   Rumah ibadah mencapai 77 unit dengan nilai kerusakan Rp 770 juta, Rakit
         penyeberangan mencapai 7 unit dengan nilai Rp 14 juta serta
    7.   Dermaga mencapai 7 unit dengan nilai Rp 7 juta.


Penilaian kerugian langsung dilakukan dengan cara menginventarisasi seluruh kerugian resmi
yang dilaporkan kepada Gubernur Riau oleh ketujuh kabupaten tersebut dan menetapkan nilai
yang masuk akal terhadap setiap kerugian tersebut. Namun, dampak kerugian tersebut tidak
hanya memiliki dampak langsung, karena nilai tersebut sangatlah undervalued. Kerugian-kerugian
tersebut memiliki dampak pengganda (multiplier effect) yang harus diperhitungkan karena nilai
tersebut memiliki dampak yang lebih besar dan lebih luas. Dengan memperhitungkan dampak
pengganda tersebut dengan setiap sub sektor yang menderita banjir maka akan didapat kerugian
yang menyeluruh (total lost)

Analisa WALHI Riau menghasilkan temuan yang luar biasa.
Kerugian langsung akibat banjir di tujuh kabupaten di Riau adalah sebesar Rp 143,9 milyar
rupiah. Setelah memperhitungkan dampak pengganda masing masing sektor didapat angka yang
jauh lebih besar, yaitu Rp 793,3 milyar.

Yang harus                              APBD TA 2002 untuk 7 Sektor Publik
diperhatikan                                                                                                                  bahwa
angka                                                                                                                         tersebut
melebihi nilai                                                                                                                APBD
pengeluaran
                     Total Los t dari
                         Banjir



                  7 Kabupaten yang
                    terlanda banjir
                                                                                                   Total Los t dari B anjir


                       Propinsi Riau                                                               7 K abupaten y ang
                                                                                                   terlanda banjir
                                                                                                   P ropins i Riau
                                                                                     0


                                                                                               0
                                 0




                                                                 0
                                             0


                                                       0




                                                                           0

                                                                                    00


                                                                                              00
                                         00


                                                      00


                                                                00


                                                                          00

                                                                                0,


                                                                                          0,
                                        0,


                                                  0,


                                                            0,


                                                                      0,

                                                                               00


                                                                                         20
                                   20


                                                 40


                                                           60


                                                                     80

                                                                           1,


                                                                                     1,




                                                 Nila i d a la m Ju ta R u p ia h


pembangunan setiap kabupaten yang terkena banjir. Bahkan kerugian menyeluruh tersebut
mencapai 64% dari Anggaran Pengeluaran Pembangunan Propinsi Riau 2002.




                                                                                                                                  3
Hal yang juga harus dicermati adalah adanya pos-pos pengeluaran di APBD propinsi Riau maupun
APBD kabupaten-kabupaten di Riau, terutama tujuh pos penting pengeluaran pembangunan
dalam pembangunan sektor publik yang memiliki keterkaitan yang erat dengan fenomena banjir di
Riau. Sektor-sektor tersebut adalah sektor pertanian dan kehutanan, sektor sumber daya air dan
irigasi, sektor transportasi, sektor pembangunan daerah dan pemukiman, sektor lingkungan hidup
dan tata ruang, sektor kesehatan, kesejahteraan social, peranan wanita, anak dan remaja, dan
sektor perumahan dan pemukiman.



Selama tahun 2002, investasi sektor publik yang dilakukan oleh 7 kabupaten tersebut
diorientasikan untuk meningkatkan kesejahteraan kabupaten-kabupaten tersebut, tentu saja
dengan penduduk sebagai sasaran utamanya. Bahkan, investasi untuk 7 sektor seperti yang
disebutkan di atas memiliki proporsi yang besar terhadap anggaran pengeluaran pembangungan,
yakni mencapai 86% untuk APBD TA 2002 Propinsi Riau.


Yang patut disayangkan sekaligus dipertanyakan adalah ketidakberhasilan investasi di sektor
publik ini untuk menanggulangi bencana banjir dan bahkan sekedar untuk mengantisipasinya-pun
tidak sanggup. Dana yang sudah dikeluarkan sebagai dana investasi di sektor publik seolah-olah
menjadi sia-sia mengingat besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir. Investasi sia-
sia ini dapat disebut, dalam ilmu ekonomi sumber daya alam sebagai unproductive expenditure
(pengeluaran yang seharusnya tidak perlu dilakukan)


Alokasi APBD TA 2002 untuk investasi di tujuh sektor publik di ketujuh kabupaten tersebut,
memperlihatkan komposisi yang hampir sama. Untuk propinsi Riau, investasi ditujuh sektor publik
tersebut mencapai Rp 1,069 trilyun, dan tujuh kabupaten yang terlanda banjir menginvesatsikan


                                                                                            4
sebesar Rp 876,5 milyar, dengan total kerugian yang diderita mencapai Rp 793,3 milyar. Kerugian
tersebut mencapai 74% dari investasi propinsi Riau di tujuh sektor publik selama tahun 2002.
Sedangkan untuk tujuh kabupaten tersebut, kerugian mencapai 91% dari seluruh investasi di tujuh
sektor publik di kabupaten-kabupaten tersebut. Dengan mengasumsikan bahwa investasi sektor
publik tersebut telah dilaksanakan ketika banjir melanda, maka hal ini mengindikasikan investasi
sia-sia melalui investasi uang negara untuk kepentingan publik.


Bencana banjir ini diperkirakan memiliki dampak pengganda yang sangat besar. Apabila dirunut
lebih jauh, dampak ini ujung-ujungnya akan menyengsarakan masyarakat. Walaupun propinsi
Riau terkenal dengan industri yang berbasis sumber padat modal dalam hal ini industri minyak dan
gas, akan tetapi yang dilanda bencana banjir adalah daerah daerah yang memiliki ketergantungan
terhadap industri yang berbasis sumber daya alam nonmigas.             Industri seperti ini memiliki
karakteristik yang berbeda dengan industri migas, karena industri ini bersifat padat karya bukan
padat modal. Hal ini menjelaskan mengapa nilai kerugian tidak langsung dan kerugian lanjutan
yang diderita oleh tujuh kabupaten tersebut melebihi nilai kerugian langsung.


Pertanyaan krusial lainnya adalah mampukah ketujuh kabupaten ini membiayai kerugian akibat
banjir? Apabila dibandingkan dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah ketujuh kabupaten tersebut,
kerugian total yang diderita jauh lebih besar. Nilai PAD gabungan ketujuh kabupaten ini hanya
mampu membiayai 11% dari kerugian total yang diderita akibat banjir.




                                                                                                5
Perbandingan PAD 7 Kabupaten yang
           Terkena Banjir dengan Kerugian Akibat
                           Banjir




    800,000,000
    700,000,000                              PAD 7 Kabupaten
    600,000,000
    500,000,000                              Direct Lost

    400,000,000
                                             Indirect + Induced
    300,000,000                              Lost
    200,000,000                              Total Lost
    100,000,000
             0




Ketidakmampuan PAD untuk membiayai kerugian banjir menempatkan pemerintah daerah pada
posisi yang sulit. Berbagai investasi sektor publik, khususnya tujuh sektor yang terkait dengan
perbaikan dan pembangunan sumber daya alam dan manusia, yang telah dikeluarkan pada tahun
anggaran 2002, seolah-olah hanyut terbawa banjir dipenghujung 2002. Untuk merehabilitasi
dampak dan kerugian tersebut dibutuhkan dana, minimal sebesar kerugian banjir secara
keseluruhan. Bagi pemerintah daerah, dana tersebut tidak dapat diperoleh dengan mengandalkan
PAD. Bahkan, sasaran pemerintah untuk meningkatkan PAD di tahun anggaran 2003 sebagai
hasil investasi di sektor publik terancam tidak tercapai karena objek-objek pajak dan retribusi
daerah banyak yang hancur. Sehingga kebijakan untuk memarjinalkan perbaikan lingkungan hidup
dan pembangunan sumberdaya alam lewat alokasi anggaran pembangunan yang tidak
proporsional, akan kontraproduktif terhadap Penerimaan Asli Daerah.




                                                                                           6

More Related Content

More from People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 

More from People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

Recently uploaded

Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikHaseebBashir5
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptxAnalisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptxEvita50
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"HaseebBashir5
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptxSahlimaHutagalung
 

Recently uploaded (10)

Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptxAnalisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
 

Lembar Informasi 112004 Banjir Riau Siapa Yang Rugi

  • 1. Banjir Melanda: Siapa Rugi? Potret Kerugian Banjir di Wilayah Administratif Provinsi Riau Kerugian masyarakat akibat banjir diperkirakan mencapai hingga ratusan milyar rupiah. Dari 15 kabupaten yang ada dalam wilayah administratif Provinsi Riau, 7 diantaranya tertimpa banjir. Sebaran titik-titik banjir berbeda untuk setiap kabupaten. Kabupaten Kerugian Di Kabupaten Rokan Hulu Banjir melanda 32 desa yang berada di 8 kecamatan. Diperkirakan 3.923 KK atau sekitar 16.698 jiwa menjadi korban. Ketinggian air per Desember 2002 diperkirakan mencapai 2 hingga 4 meter dari ketinggian normal. Di Kabupaten Rokan Hilir Banjir melanda 5 Kecamatan yaitu Tanah Putih, Rimba Melintang, Pujud, Bangko dan Kubu. Lebih dari 1.865 unit rumah tersapu air dan kerusakan lahan sawah mencapai 1.637 Ha, Kebun/Ladang 872 Ha dan keramba yang hanyut 3 buah. Kerusakan fasilitas umum mencapai 9,986 km untuk jalan umum, 21 unit jembatan, 5 unit bangunan sekolah serta 5 unit rumah ibadah. Bencana banjir kali ini ini juga menimbulkan penyakit terhadap 444 penduduknya. DI Pekanbaru Banjir telah merusak sekitar 180 unit kolam ikan, menghanyutkan sekitar 160 unit keramba. Jumlah ternak yang mati tercatat 800 ekor ayam/itik, 5 ekor kambing serta menyebabkan terendamnya 764 rumah warga (DinSos dan Pemakaman Kota Pekanbaru akhir Januari 2003) Di Kabupaten Kuantan Singingi Banjir pada awal Januari tahun ini terjadi di 9 kecamatan. Sekitar 6.000 jiwa harus hidup di tempat penampungan korban banjir dengan fasilitas yang sangat terbatas. Korban ternak mencapai 1.500 ekor ayam disamping Kambing yang juga diperkiran hingga ratusan ekor. Lebih menyedihkan lagi, banyak sawah, kebun, ladang dan kolam ikan yang terendam banjir. Pemulihan pasca banjir menjadi lebih berat mengingat fasilitas umum berupa jembatan, jalan, sekolah dan rumah ibadah banyak yang mengalami kerusakan parah. Di Kabupaten Kampar Luas lahan pertanian Palawija yang terendam banjir mencapai sekitar 1.237.08 ha, Jeruk 149.9 ha, Pisang 511,29 ha. Bibit Karet yang mengalami kerusakan mencapai hingga sekitar 1.200 batang, Bibit Sawit 13.993 batang, Keramba Ikan 396 buah dan Kolam Ikan 96 buah. Ternak yang mati antara lain Kerbau 15 ekor, Kambing 62 ekor dan Ayam 76.437 ekor. Belum lagi Puskesmas yang mengalami kerusakan sebanyak 5 buah, bangunan sekolah 11 buah jalan kabupaten/desa sekitar 29,5 kilometer, rakit 3 unit serta jembatan 7 unit. Di Kabupaten Indragiri Hulu Banjir telah menyebabkan kerusakan dibeberapa kecamatan, dengan intensistas yang berbeda-beda. Di Peranap, tingkat kerusakan lahan budidaya termasuk kolam ikan sekitar 97,6 ha dengan total kerugian akibat gagal panen diperkirakan mencapai hingga Rp 366,3 juta. Kerusakan lahan budidaya (pertanian+perikanan) sekitar 142,5 ha dengan kerugian sekitar Rp 447,5 juta. Kerusakan lahan pertanian mencapai 42 ha dengan kerugian sekitar Rp 122,1 juta di Kecamatan Pasir Penyalaian. Selain itu kerugian akibat kegagalan panen karena kerusakan lahan pertanian di beberapa kecamatan lainnya seperti kecamatan Siberida, R. Barat, Btg. Cinaku, Btg. Gangsal dan Rengat, juga terjadi. Secara keseluruhan, Pemda Kabupaten Indragiri Hulu pada Januari 2003 lalu memperkirakan kerugian karena kegagalan panen sekitar Rp 2,3 miliar dengan sekitar 6.194 lahan pertanian (termasuk 1
  • 2. kolam) mengalami kerusakan. Di Kabupaten Pelalawan Diperkirakan, jumlah penduduk yang mengalami penderitaan sebagai akibat banjir yang terjadi akhir tahun 2002 sekitar 10.958 jiwa. Sekitar 1.718 unit rumah terendam banjir. Air juga merendam sekitar 814,5 ha lahan pertanian, merusak sekitar 80 unit keramba ikan, tewasnya 812 ekor ayam, 60 ekor kambing, 7 ekor sapi, menyebabkan 88 orang terkena wabah penyakit, menyebabkan kerusakan 19 unit sekolah, 9 unit rumah ibadah, kerusakan 9 km jalan umum dan 24 jembatan. TOTAL KERUSAKAN Kerusakan Lahan Pertanian Perhitungan ekonomi secara total memperlihatkan bahwa kerusakan yang terjadi pada ladang pertanian dan kebun penduduk telah menimbulkan kerugian sekitar Rp 23,2 miliar dengan kerusakan sekitar 5.104 ha sawah. Kerugian ini barulah merupakan kerugian di sektor pertanian yang bersifat langsung. Kerusakan Ladang Hortikultura Kerusakan hampir terjadi merata pada ladang-ladang produksi komoditas jagung, palawija, dan tanaman hortikultura lainnya. Dari hasil perhitungan ditemukan bahwa kerugian yang relatif besar adalah 1. Ladang jagung yang mencapai hingga Rp 513,19 juta, dengan kerusakan lahan mencapai 195,5 hektar 2. Ladang cabe sebesar Rp 239,25 juta, dengan kerusakan lahan mencapai 66 hektar. 3. Kerusakan lahan pertanian lainnya yang besar juga terjadi pada lahan kacang panjang, ubi kayu, ketimun, kacang tanah dan kedelai. Kerusakan Sektir Budidaya Perikanan Darat 1. Kolam ikan mencapai 350 unit, dengan nilai kerugian sebesar Rp 175 juta. 2. Keramba yang hanyut sekitar 479 buah dengan nilai kerugian sebesar Rp 359,25 juta. Besarnya nilai kerugian keramba ditambah dengan modal pembuatannya yang memerlukan input seperti jaring, kayu/bambu atau peralatan lainnya dengan biaya mencapai Rp 500 ribu + tenaga kerja selama masa pembuatannya. Kerusakan Sektor Peternakan 1. Ternak ayam yang mati mencapai hingga 80.000 ekor, dengan total kerugian diatas satu miliar rupiah. 2. Ternak kambing yang mati sekitar 332 ekor dengan kerugian sekitar Rp 166 juta 3. Ternak sapi yang mencapai 107 ekor, atau kerugian hingga diatas 200 juta rupiah. Kerusakan Infrastruktur Kerugian yang ditimbulkan oleh rusaknya beberapa infrastruktur milik masyarakat ataupun infrastruktur umum adalah yang paling besar jika dibandingkan dengan kerugian yang terjadi di sektor-sektor lain. 1. Rumah rusak mencapai 5.993 rumah rusak dengan kerugian mencapai hingga 90 miliar 2
  • 3. rupiah. 2. Kerusakan jalan umum sepanjang hampir 62 kilometer mencapai 7,7 miliar rupiah. 3. Kerusakan jembatan mencapai 63 unit dengan nilai kerugian sebesar Rp 393,75 juta 4. Kerusakan sekolah mencapai 74 unit dengan nilai Rp 2,2 miliar, 5. Puskesmas 5 unit dengan nilai Rp 50 juta, 6. Rumah ibadah mencapai 77 unit dengan nilai kerusakan Rp 770 juta, Rakit penyeberangan mencapai 7 unit dengan nilai Rp 14 juta serta 7. Dermaga mencapai 7 unit dengan nilai Rp 7 juta. Penilaian kerugian langsung dilakukan dengan cara menginventarisasi seluruh kerugian resmi yang dilaporkan kepada Gubernur Riau oleh ketujuh kabupaten tersebut dan menetapkan nilai yang masuk akal terhadap setiap kerugian tersebut. Namun, dampak kerugian tersebut tidak hanya memiliki dampak langsung, karena nilai tersebut sangatlah undervalued. Kerugian-kerugian tersebut memiliki dampak pengganda (multiplier effect) yang harus diperhitungkan karena nilai tersebut memiliki dampak yang lebih besar dan lebih luas. Dengan memperhitungkan dampak pengganda tersebut dengan setiap sub sektor yang menderita banjir maka akan didapat kerugian yang menyeluruh (total lost) Analisa WALHI Riau menghasilkan temuan yang luar biasa. Kerugian langsung akibat banjir di tujuh kabupaten di Riau adalah sebesar Rp 143,9 milyar rupiah. Setelah memperhitungkan dampak pengganda masing masing sektor didapat angka yang jauh lebih besar, yaitu Rp 793,3 milyar. Yang harus APBD TA 2002 untuk 7 Sektor Publik diperhatikan bahwa angka tersebut melebihi nilai APBD pengeluaran Total Los t dari Banjir 7 Kabupaten yang terlanda banjir Total Los t dari B anjir Propinsi Riau 7 K abupaten y ang terlanda banjir P ropins i Riau 0 0 0 0 0 0 0 00 00 00 00 00 00 0, 0, 0, 0, 0, 0, 00 20 20 40 60 80 1, 1, Nila i d a la m Ju ta R u p ia h pembangunan setiap kabupaten yang terkena banjir. Bahkan kerugian menyeluruh tersebut mencapai 64% dari Anggaran Pengeluaran Pembangunan Propinsi Riau 2002. 3
  • 4. Hal yang juga harus dicermati adalah adanya pos-pos pengeluaran di APBD propinsi Riau maupun APBD kabupaten-kabupaten di Riau, terutama tujuh pos penting pengeluaran pembangunan dalam pembangunan sektor publik yang memiliki keterkaitan yang erat dengan fenomena banjir di Riau. Sektor-sektor tersebut adalah sektor pertanian dan kehutanan, sektor sumber daya air dan irigasi, sektor transportasi, sektor pembangunan daerah dan pemukiman, sektor lingkungan hidup dan tata ruang, sektor kesehatan, kesejahteraan social, peranan wanita, anak dan remaja, dan sektor perumahan dan pemukiman. Selama tahun 2002, investasi sektor publik yang dilakukan oleh 7 kabupaten tersebut diorientasikan untuk meningkatkan kesejahteraan kabupaten-kabupaten tersebut, tentu saja dengan penduduk sebagai sasaran utamanya. Bahkan, investasi untuk 7 sektor seperti yang disebutkan di atas memiliki proporsi yang besar terhadap anggaran pengeluaran pembangungan, yakni mencapai 86% untuk APBD TA 2002 Propinsi Riau. Yang patut disayangkan sekaligus dipertanyakan adalah ketidakberhasilan investasi di sektor publik ini untuk menanggulangi bencana banjir dan bahkan sekedar untuk mengantisipasinya-pun tidak sanggup. Dana yang sudah dikeluarkan sebagai dana investasi di sektor publik seolah-olah menjadi sia-sia mengingat besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir. Investasi sia- sia ini dapat disebut, dalam ilmu ekonomi sumber daya alam sebagai unproductive expenditure (pengeluaran yang seharusnya tidak perlu dilakukan) Alokasi APBD TA 2002 untuk investasi di tujuh sektor publik di ketujuh kabupaten tersebut, memperlihatkan komposisi yang hampir sama. Untuk propinsi Riau, investasi ditujuh sektor publik tersebut mencapai Rp 1,069 trilyun, dan tujuh kabupaten yang terlanda banjir menginvesatsikan 4
  • 5. sebesar Rp 876,5 milyar, dengan total kerugian yang diderita mencapai Rp 793,3 milyar. Kerugian tersebut mencapai 74% dari investasi propinsi Riau di tujuh sektor publik selama tahun 2002. Sedangkan untuk tujuh kabupaten tersebut, kerugian mencapai 91% dari seluruh investasi di tujuh sektor publik di kabupaten-kabupaten tersebut. Dengan mengasumsikan bahwa investasi sektor publik tersebut telah dilaksanakan ketika banjir melanda, maka hal ini mengindikasikan investasi sia-sia melalui investasi uang negara untuk kepentingan publik. Bencana banjir ini diperkirakan memiliki dampak pengganda yang sangat besar. Apabila dirunut lebih jauh, dampak ini ujung-ujungnya akan menyengsarakan masyarakat. Walaupun propinsi Riau terkenal dengan industri yang berbasis sumber padat modal dalam hal ini industri minyak dan gas, akan tetapi yang dilanda bencana banjir adalah daerah daerah yang memiliki ketergantungan terhadap industri yang berbasis sumber daya alam nonmigas. Industri seperti ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri migas, karena industri ini bersifat padat karya bukan padat modal. Hal ini menjelaskan mengapa nilai kerugian tidak langsung dan kerugian lanjutan yang diderita oleh tujuh kabupaten tersebut melebihi nilai kerugian langsung. Pertanyaan krusial lainnya adalah mampukah ketujuh kabupaten ini membiayai kerugian akibat banjir? Apabila dibandingkan dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah ketujuh kabupaten tersebut, kerugian total yang diderita jauh lebih besar. Nilai PAD gabungan ketujuh kabupaten ini hanya mampu membiayai 11% dari kerugian total yang diderita akibat banjir. 5
  • 6. Perbandingan PAD 7 Kabupaten yang Terkena Banjir dengan Kerugian Akibat Banjir 800,000,000 700,000,000 PAD 7 Kabupaten 600,000,000 500,000,000 Direct Lost 400,000,000 Indirect + Induced 300,000,000 Lost 200,000,000 Total Lost 100,000,000 0 Ketidakmampuan PAD untuk membiayai kerugian banjir menempatkan pemerintah daerah pada posisi yang sulit. Berbagai investasi sektor publik, khususnya tujuh sektor yang terkait dengan perbaikan dan pembangunan sumber daya alam dan manusia, yang telah dikeluarkan pada tahun anggaran 2002, seolah-olah hanyut terbawa banjir dipenghujung 2002. Untuk merehabilitasi dampak dan kerugian tersebut dibutuhkan dana, minimal sebesar kerugian banjir secara keseluruhan. Bagi pemerintah daerah, dana tersebut tidak dapat diperoleh dengan mengandalkan PAD. Bahkan, sasaran pemerintah untuk meningkatkan PAD di tahun anggaran 2003 sebagai hasil investasi di sektor publik terancam tidak tercapai karena objek-objek pajak dan retribusi daerah banyak yang hancur. Sehingga kebijakan untuk memarjinalkan perbaikan lingkungan hidup dan pembangunan sumberdaya alam lewat alokasi anggaran pembangunan yang tidak proporsional, akan kontraproduktif terhadap Penerimaan Asli Daerah. 6