More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Majalah Mahligai - Rias Pengantin Yogyakarta
1. Rias Pengantin . Bridal Beauty
Foto: Aldi - Aldivo Photography
Tata Rias Wajah, Paes, & Rambut: Novi Arimuko
Busana Pengantin & Perhiasan: Novi Arimuko Model: Adila
Teks & Pengarah Gaya: Dwi Ani Parwati
PENGANTIN
YOGYAKARTACORAK YOGYAKARTA PUTERI & PAES AGENG JANGAN MENIR
TRADISIONAL & MODIFIKASI
89
2. Rias Pengantin . Bridal Beauty
Malam
Midodareni
Calon pengantin dirias
tipis atau samar-samar,
untuk warna disesuaikan
dengan warna kebaya,
sedangkan gelungnya
berbentuk ukel tekuk
dengan sunggar
serta sasak yang
tidak terlalu tinggi.
Rias wajah natural
make-up juga
cocok dipakai saat
menemui tamu
siang hari.
90
3. Riasan simpel namun menarik
menjadi kunci penampilan calon
pengantin di malam Midodareni.
Oleskan concealer di bawah
mata, ratakan dengan ujung jari.
Menggunakan stick foundation untuk
‘mendempul’ wajah, kemudian ratakan
dengan jari tangan. Ratakan bedak
tabur ke seluruh rias make-up, supaya
warna rias merata, terutama di bagian
bawah mata, untuk mendapatkan dasar
rias wajah sempurna.
Menggunakan pensil alis warna
cokelat untuk mempertegas garis alis
mata. Hindari pensil alis warna hitam
yang akan memberi kesan rias wajah
yang ‘judes’. Sapukan eyeshadow warna
cokelat pada kelopak mata, kemudian
bingkai mata dengan eyeliner.
Bubuhkan perona pipi (blush on) ke
arah telinga. Oleskan lipliner untuk
mengoreksi bentuk bibir lalu pilih
lipstik mengilap warna netral.
Sapukan maskara bulu mata atas
dan bawah, masing-masing dua
kali.
Busana kebaya dengan
model dan warna bebas,
namun sebaiknya yang
sederhana tanpa
menggunakan
perhiasan sama
sekali. Kain jarik yang
dikenakan bisa batik
motif Truntum.
91
4. Rias Pengantin . Bridal Beauty
Yogyakarta Puteri
Pengantin Yogya Puteri berkebaya
pakem menggunakan make-up
warna klasik, misalnya cokelat,
hitam, dan emas dengan garis
eyeliner dan alis bentuk biasa.
Menggunakan paes yang diisi
dengan pidih warna hitam dengan
bentuk cengkorongan paes
Yogyakarta Puteri, serta dipasang
cithak yang terbuat dari daun sirih
yang digunting berbentuk wajik
yang diletakkan di dahi, sedikit di
atas antara dua alis
92
5. Sanggul ukel tekuk dengan sunggar
dan lungsen (sambungan) dari rambut
depan untuk mengikat sanggul. Bunga
untaian melati (roncen usus), ceplok
(bunga mawar bahan beludru warna
merah) di sanggul dan sepasang
jebehan (tiga rangkaian mawar bahan
beludru warna merah) di kanan kiri
yang tampak dari depan, dan sebaran
pelik (guntingan kertas putih dengan
kelopak empat, yang ditusukkan dengan
jarum pentul ke sanggul) menyebar di
sanggul. Perhiasan berupa satu buah
sisir gunungan, satu buah mentul besar,
dan satu pasang subang ceplik.
Kebaya beludru panjang tanpa bef
atau kutubaru, dengan perhiasan bros
tiga susun. Sedangkan jarik (kain batik)
yang digunakan adalah dengan corak
Sidomukti, Sidoasih, Sidoluhur, Nitik,
Simbar Lintang, Parangkusuma, Semen
Rama, Gandasuli, atau Semen Raja.
93
6. Rias Pengantin . Bridal Beauty
Yogyakarta Puteri
Modifikasi
Gaya pengantin Yogyakarta Puteri
modifikasi diterapkan melalui
penambahan hiasan di sanggul
berupa cunduk menthul menjadi
tiga buah. Hiasan dahi berupa
paes cengkorongan Pengantin
Yogyakarta maupun bentuk
sanggul tekuk beserta hiasan
jebehan dari mawar beludru
merah tetap mengikuti pakemnya.
94
7. Penampilan modifikasi juga
diterapkan pada busana, kebaya
pakem beludru hitam berhias benang
sulam gym digantikan dengan
kebaya modifikasi lace putih panjang
hingga bawah lutut, dengan model
kerah kutubaru modifikasi. Kain
jarik sebaiknya tetap memakai batik
motif tradisional pakem. Sesuai
tema warnanya, gaya rias pengantin
Yogyakarta Puteri modifikasi dengan
busana kebaya lace putih seperti ini
cocok dikenakan untuk penampilan
pengantin saat acara akad nikah.
Untuk riasan wajah,
make-up dapat disesuaikan
dengan warna kebaya, khususnya
pada penerapan palet warna
untuk hiasan mata, dapat
disesuaikan dengan warna
kebaya yang digunakan.
Meski demikian, hindari
aplikasi warna-warna terlalu
soft, karena akan berimbas
pada aura penampilan
pengantin menjadi
‘pucat’ dan terbanting
dengan hiasan paes yang
warna hitamnya cukup
kuat dan menonjol.
95
8. Rias Pengantin . Bridal Beauty
Paes Ageng
Jangan Menir
Hiasan dahi berupa cengkorongan
terdiri atas penunggul, pengapit
penitis, dan godeg, di mana
seluruhnya diisi dengan pidih kental
warna hitam, pada pinggirnya diberi
prada (bubuk emas). Bagian pengah
paes ditambahkan ornamen dan payet
yang terstruktur warna emas. Riasan
pengantin Paes Ageng Jangan Menir
juga tampak istimewa pada bentuk
khusus di mata dan alis.
Rias mata dan alis diawali dengan
membuat “jahitan mata” yang
bentuknya melingkari mata dan pada
ujung luar menyatu, untuk kemudian
ditarik ke arah pelipis. Dari bentuk
dasar itu baru diisi dengan warna
lain, disesuaikan warna baju, namun
dengan menggunakan garis eyelinner
yang tegas, agar seimbang
dengan warna paes yang
hitam. Lipstik dan blush-
on sebaiknya digunakan
warna kuat, jangan
terlalu lembut atau nude.
Kali ini make-up artist
Novi Arimuko
menggunakan
campuran
warna maroon,
ungu, emas, dan
hitam. Sedangkan
alisnya berbentuk
‘’menjangan ranggah”
--bentuknya dibuat
bercabang seperti tanduk rusa.
96
9. Tatanan rambut tanpa sasak, dibentuk
sanggul bokor yang terbuat dari rajut
pandan yang diisi dengan potongan
daun pandan, kemudian ditutup dengan
rambutnya sendiri, dan terakhir dibungkus
dengan rajut melati. Rangkaian melati
panjang dipasang melingkar di sanggul
sisi atas, kemudian dipasang gajah ngolig
–berupa rangkaian bunga melati yang
panjang, diletakkan di bawah sanggul
sedikit agak ke kanan. Tetap menggunakan
satu ceplok mawar di tengah sanggul dan
jebehan sritaman warna merah kuning dan
hijau di kanan kiri sanggul.
Perhiasan sepasang centhung secara
asimetris di perbatasan dahi dan rambut,
sumping pupus daun kates (daun papaya
muda) di atas telinga (bisa diganti
dengan sumping perhiasan), sisir
gunungan yang diletakkan antara
sanggul dan kepala, dua buah
bros yang diletakkan di kanan kiri
ceplok pada sanggul, serta lima
buah cunduk menthul di sanggul.
Untuk kebaya, sama dengan
model Yogyakarta Puteri, namun
kain yang digunakan motif
cinde, serta ditambah udet cinde
(selendang) yang dibentuk pita ke atas,
kemudian ditutup dengan pendhing (ikat
pinggang) emas, kemudian dipasang
buntal (rangkain daun dan bunga
yang berbentuk memanjang) dipasang
melingkar di pinggang dan sisa kedua
sisi menjutai di depan. Di lengan
dipasang kelat bahu, untuk kalung
digunakan kalung tiga susun, serta
subang bumbungan/ronyok.
97
10. Rias Pengantin . Bridal Beauty
Paes Ageng Jangan
Menir Modifikasi
Pola riasan Paes Ageng Jangan
Menir semula hanya diterapkan
bagi pengantin keluarga Keraton
Yogyakarta, saat upacara
‘’Jangan Menir’’ yakni melepas
pasangan pengantin pulang ke
kediaman masing-masing. Seiring
perkembangan zaman, riasan
pengantin Paes Ageng telah menjadi
bagian dari tradisi pernikahan di
kalangan masyarakat pada umumnya.
Seperti yang berkembang di kalangan
masyarakat, terdapat sejumlah
penyesuaian dan modifikasi dalam
penerapan Paes Ageng Jangan Menir.
Busana kebaya & kain.
Cipta Busana Martha Tilaar
Aksesori & tata rias.
Novi Arimuko
98
11. Untuk riasan, bentuk sanggul,
maupun perhiasan kepala sebaiknya
tetap mengikuti pakem yang ada,
kecuali bunga ceplok/jebehan dapat
diganti dengan mawar segar. Hiasan
sumping daun pepaya muda bisa
diganti dengan perhiasan sumping
dari logam keemasan.
Modifikasi juga diterapkan pada
kebaya, menggunakan brokat warna-
warni atau bahan beludru dengan
model yang sudah dimodifikasi,
tanpa ukel cinde, kelat bahu, slepe/
pendhing dan buntal. Sedangkan
jariknya dapat diganti batik dengan
corak seperti motif Yogya Puteri, atau
motif dan warna batik yang sudah
dimodifikasi.
99