Selama ini para ahli DNA, peneliti, dokter, ilmuwan fokus mencari solusi talasemia hanya dari "akibat", sehingga blm ada penemuan yang tepat untuk penyembuhan talasemia. Penulis menawarkan ide untuk fokus kepada "penyebab". Penyebab itu adalah DNA misterius yang selama ini di klaim sebagai DNA yang menurunkan talasemia.
2. KLAIM AHLI DNA
Ahli DNA telah menemukan suatu alat untuk mendeteksi DNA yang
dapat menunjukkan adanya DNA misterius di dalam tubuh penyandang
talasemia.
DNA itu dianggap DNA orang yang menurunkan talasemia. Akan tetapi
pada kenyataannya hampir semua pasien yang diindikasikan talasemia
kebingungan karena dikatakan ada yang menurunkan DNA talasemia,
tapi setelah dikonfirmasi ke keluarga pasien tidak ada yang pernah
sakit talasemia dari ortu mereka ke atas.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh pasien, dokter tdk dpt menjelaskan dan
hanya mengatakan “pokoknya”, sebuah doktrin yang harus
diungkapkan kembali.
3. Para ahli DNA hrs berpikir ulang utk keraguan masalah DNA talasemia
tersebut. Pada dasarnya untuk memecahkan masalah apapun
termasuk talasemia yang harus dicari adalah “penyebabnya” agar dpt
dicarikan solusinya.
Selama ini yang penulis amati adalah “para ahli DNA, para LSM peduli
talasemia” selalu mencari pemecahan masalah melalui “akibat”,
sehingga rata-rata pemecahan masalah atau solusinya selalu
merugikan pasien. Misalnya pasien harus transfusi darah seumur
hidup. Pasien harus ditafis dan dikucilkan dari kehidupan
bermasyarakat.
Berpikir dari keraguan yang ada, besar kemungkinan DNA misterius
itulah penyebab talasemia dan DNA itulah yg hrs disingkirkan (diusir)
dari tubuh pasien. Juga DNA misterius itulah yang hrs ditafis atau lebih
baik lagi dikarantina. Jadi bukan manusianya (pasien talasemia) yang
harus ditafis, diputuskan mata rantainya, disingkirkan dari pergaulan
masyarakat.
4. Jadi betapa gila dan merupakan pembodohan mengeluarkan ide-ide
pemutusan mata rantai, pengucilan pasien talasemia sebagai manusia yang
memiliki hak hidup layak seperti manusia lainnya (HAK AZASI MANUSIA).
Dimanakah pejuang Hak Azasi manusia itu, koq diam saja ? Apakah mulutnya
sudah tersumbat oleh kucuran dana sehingga tiba-tiba jadi pendiam.
Apa yang telah ditemukan oleh para ahli DNA adalah merupakan sesuatu yang
baik, tetapi yang namanya ilmu pengetahuan tidaklah baik kalau berpijak pada
doktrin-doktrin semata. Kalau memang masih tidak jelas mari lakukan
penelitian lagi agar permasalahannya menjadi jelas.
Caranya :
1. Teliti beberapa pasien talasemia apakah DNA misterius setiap pasien
talasemia sama satu dengan lainnya ?
2. Teliti pasien yang sudah sembuh (melalui terapi kami, juga pernah diterapi
kedokteran atau di transfusi) apakah masih ada DNA misterius tersebut ?
3. Teliti pasien yang terindikasi talasemia (ada DNA misterius) untuk
dipindahkan ke orang yang sehat (kalau boleh coba pada salah satu
anggota
tim penafis talasemia agar mereka dapat merasakan penderitaan keluarga
pasien talasemia).
5. 1. Para Ilmuwan, Ahli DNA, Peneliti, Dokter, Elemen LSM, Industri obat dan
alat kesehatan, terlalu fokus pada “AKIBAT” sehingga melupakan
“PENYEBAB”, sehingga pemecahan masalahnya tidak kunjung tiba .
Penemuan baru dengan fokus akibat ternyata tidak banyak menolong,
hanya sebatas bertahan atau mengurangi penderitaan penyandang
talasemia, tidak menyembuhkan, hanya menambah-nambah pengeluaran
finansial yang dramatis dan fantastis.
2. Talasemia adalah gangguan makhluk non fisik, perlakukan DNA misterius
sebagai penyebab talasemia
3. Memeriksa ulang prosedur rujukan pengobatan talasemia yang ada saat
ini menjadi ke dokter Psikiater atau Psikolog karena penyebabnya adalah
makhluk non fisik (jin).
4. Mengusahakan pelatihan penanganan gangguan makhluk non fisik secara
agama kepada para dokter yang menangani talasemia. Penanganan yang
tidak tepat akan berdampak merugikan pasien baik moral maupun materi.
5. Efek samping Terapi Kedokteran saat ini :
Pada penderita talasemia hrs transfusi darah seumur hidup
(biaya besar) dan efek lainnya adl penumpukan zat besi pada ginjal
efek dari hasil transfusi darah dapat mengganggu organ tubuh lain.
Hal ini terjadi karena penanganan yang tidak tepat.
6. 6. Adakah yang peduli dengan derasnya kucuran air mata pasien dan
keluarga pasien talasemia ?
Apakah mereka lebih peduli pada kucuran dana pasien dan keluarga yang
mati-matian mencari biaya berobat untuk keluarganya. ?
Apakah mereka lebih peduli pada kucuran dana dari industri obat dan alat
kesehatan ?
Bila anda peduli pada kucuran air mata pasien dan keluarga pasien
talasemia , maka anda adalah seorang dermawan yang sudah tercerahkan
hatinya.
Bila anda lebih tertarik pada kucuran dana pasien dan keluarga pasien
talasemia serta dana industri obat dan alat kesehatan, maka anda masih
perlu menata hati mengasah hati agar lebih tersentuh untuk melihat
kebahagiaan hidup di akherat kelak.
7. Mari kita dengarkan keluh kesah dan perhatikan air mata para keluarga
dan pasien talasemia dari puisi mereka : Nyanyian pilu pasien talasemia”
yang sangat menyayat hati. Menunggu tibanya setetes air penyembuh dari
para dokter, peneliti, ilmuwan, ahli DNA dan juga seluruh lapisan
masyarakat.. Kalau kita belum bisa membuat banyak kebaikan maka
janganlah berbuat jahat kepada sesama manusia dan janganlah berbuat
kerusakan di alam ini.
KLIK VIDEO