Dokumen tersebut merangkum proses analisis kimia dan keseimbangan ion dari fluida geotermal. Ia menjelaskan prosedur pengambilan sampel, analisis parameter kimia minimum, penyajian data, dan perhitungan keseimbangan ion untuk menilai kualitas analisis kimia. Contoh perhitungan ion balance untuk beberapa lokasi menunjukkan analisis yang baik jika nilainya kurang dari 5%.
1. CHEMICAL ANALYSES
AND ION BALANCE
Oleh : Kelompok 3
1. Anis Kurnia Dewi 1015051016
2. Muhammad Amri Satria 1015051029
3. Muhammad Satria Maulana 1015051048
4. Alfhareza Shandy 0855051003
4. Pendahuluan
Menurut Giggenbach (1983), agar dapat
menyediakan dasar umum perbandingan
dan klasifikasi dari fluida geothermal,
sebuah kelompok internasional dari para
ahli geokimia panas bumi mencapai
persetujuan umum mengenai analisis
kimia, yaitu nilai minimum dari parameter
geokimia yang dilaporkan untuk sebuah
sampel harus mencakup : pH, Na, K, Mg,
Ca, SiO2 , Cl, SO4 , HCO3 .
5. Sample Collection
Analisis sampel fluida geothermal hanya
bagian dari program yang lebih luas yang
berisikan:
a. Definisi dari sebuah permasalahan
b. Keputusan dalam strategi
c. Pengumpulan sampel
d. Analisis sampel
e. Interpretasi hasil
f. Komunikasi dan kesimpulan
6. Pada saat pengambilan sampel, temperatur
dan pH harus diukur, dan jumlah alkalinitas
dari air ditentukan dengan titrasi 0.05N asam
sulfur ke titik infleksi dari kurva titrasi
(Bames, 1964).
Sampel air harus disiapkan untuk analisa
laboratorium sebagai berikut:
a. Analisis anion
b. Analsisis kation
7. Banyak unsur kimia yang harus diawetkan selama
pengumpulan sampel untuk menstabilisasikan
konsentrasi dan analisis selanjutnya di laboratorium.
Sampel air harus disiapkan untuk analisis
laboratorium sebagaimana berikut:
a) Untuk analisis anion, porsi air harus disaring
melalui pori membran penyaringan berukuran 0.45μm
sehingga menghilangkan partikel-partikel dan material
biologi.
b) Porsi air diasamkan dengan konsentrasi pH 2, asam
hidroklorit dengan tingkat kemurnian yang tinggi
untuk menstabilkan kation, terutama Mg, Ca, dan Fe.
8. Penyajian data
Ada dua penggunaan data : kimiawi dan non-
kimiawi. Secara kimiawi lebih kepada penilaian
termodinamika, lebih berdasarkan unit-unit
pada kuantitas molar sementara non-kimiawi
menemukan unit-unit massa yg lebih berguna.
Konsentrasi unit umumnya diambil dan
digunakan disini untuk unsur larutan adalah
mg atau kg. Konversi yang teliti dari
konsentrasi ci dalam mg/kg dari larutan untuk
konsentrasi molal mi dalam mol/kg air,
dinyatakan dengan:
9. Keterangan:
M Wi = berat molekul dari unsur i
∑ ci = jumlah muatan dari suatu larutan
11. Pengertian Ion
Ion adalah atom atau kelompok atom yang
bermuatan listrik. Ion dibedakan menjadi
dua, yaitu ion yang bermuatan listrik positif
disebut kation dan ion yang bermuatan
listrik negatif disebut anion.
13. Ion balance
Untuk mengetahui seberapa baik analisa
kimia yang kita miliki.
Ion balance 5% atau kurang menunjukkan
analisa yang baik.
Σmi zi = 0
Keterangan:
m=molality dan z=valensi charge.
14. Untuk menghitung, perlu dirubah unit hasil
analisis (mis.mg/l) kedalam meq
(milimolequivalen) yaitu dengan membaginya
dengan berat formula masing-masing unsur.
Umumnya dominant ion adalah Na+, K+,
Ca+2, Mg+2, Cl-, HCO3-, dan SO4-2
mNa+mK+2mCa+2mMg =
mCl+mHCO3+2mSO4
15. Sebuah keseimbangan ion dikatakan baik jika
bernilai ≤ 5% dengan menggunakan
persamaan berikut:
18. White Island
272+17+(2)166+(2)85=791
-1156-(2)54=-1264
Δ charge % = 23 % (poor)
Maka dapat disimpulkan bahwa Wairakei dan
Waitangi memiliki analisa kimia yang baik,
sedangkan White Island sebaliknya.
19. Sumber
Suryantini. Manifestation and geothermal
fluids. Bandung: ITB.
Marshall J. Reed and Robert H. Marine.
Quality Control Of Chemical And Isotopic
Analyses Of Geothermal Water Samples.
Stuart F. Simmons. Geochemiwtry Lecture
Notes 1998. University of Auckland.