Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Basis Data dan Gudang Data
1. i
BASIS DAN GUDANG DATA
KONSEP SISTEM INFORMASI
Dosen Pembimbing :
Catur Budy Cahyono, S.Pd
Disusun Oleh :
005131121007 Ahmad Munawar
005131121025 Faisal Ahmad
005131121049 Muhamad Hasan
STMIK ERESHA
2014
2. ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kita sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang
membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan
yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh
karenanya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan,
namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui
kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh
hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari
Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan
kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca
lain pada umumnya.
Bogor, 10 Mei 2014
3. iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ii
Daftar Isi ...................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1.Latar Belakang......................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................2
2.1. Pengertian Basis Data ..........................................................2
2.1.1. Komponen Dasar Basis Data..........................3
2.1.2. Tujuan Dibuatnya Basis Data.........................3
2.1.3. Hirarki Data....................................................5
2.1.4. Abstraksi Data ................................................6
2.1.5. Model Basis Data ...........................................8
2.1.6. Normalisasi...................................................10
2.2. Pengertian Gudang Data ....................................................12
2.2.1. Karakteristik Gudang Data...........................12
2.2.2. Komponen Gudang Data..............................14
2.2.3. Bentuk Gudang Data ....................................15
BAB 3 PENUTUP ...................................................................................17
3.1. Kesimpulan .......................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................18
4. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan yang pesat dari teknologi komputer dalam
perkembangan perangkat keras maupun perangkat lunak serta teknologi
komunikasi merupakan alternatif bagi suatu organisasi atau perusahaan
dalam mendapatkan arus informasi yang diperlukan. Kemajuan yang
dicapai oleh bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan
banyaknya perubahan dan bilamana kemajuan-kemajuan ini ditelusuri
jelaslah bahwa sumber utamanya adalah pengelolaan sumber daya
informasi.
Peran basis data sangatlah berperan penting . Pemrosesan basis
data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh
berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya mempercepat
perolehan informasi, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan sehingga efektifitas waktu dapat dimaksimalkan.
Di sisi lain, basis data juga sangat diperlukan dalam administrasi
perkuliahan. Di dalam perkuliahan peran basis data sangatlah penting
sebagai sarana untuk menunjang berlangsungnya proses perkuliahan.
Banyak data-data yang diterima oleh akademik setiap tahunnya, untuk itu
diperlukan suatu basis data yang tersusun rapi sesuai ketentuan-ketentuan
yang berlaku supaya dalam pengolahan basis data tidak terjadi adanya
kerancuan data dalam sebuah akademik.
5. 2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Basis Data
Menurut James A. O'Brien (2003, p145), Basis Data adalah
sebuah kumpulan yang terintegrasi dari elemen data dengan elemen
data lainnya yang terhubung secara logikal. Elemen data tersebut
mendeskripsikan entitas-entitas dan juga hubungan antara entitas satu
dengan yang lainnya.
Basis data atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan
kata yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi
secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan
data-data yang saling berhubungan, disusun menurut aturan tertentu
secara logis, sehingga menghasilkan informasi.
Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query basis data agar
dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan
perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga
disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan
Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan
membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Sistem
Basis Data adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-
record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk
menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap
sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses
pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan/organisasi.
6. 3
2.1.1 Komponen Dasar Basis Data
Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar.
Agar terciptanya basis data maka hal yang diperhatikan adalah
tersedianya:
a) Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu
objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks,
gambar, bunyi atau kombinasinya.
b) Hardware : terdiri dari semua peralatan perangkat keras
komputer yang digunakan untuk mengelola sistem basis data
berupa: peralatan penyimpanan (harddisk), peralatan input dan
output, atau peralatan komunikasi.
c) Software : sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik
pada basis data, dapat berupa: Database Management System
(DBMS) atau program-program aplikasi dan prosedur-
prosedur.
2.1.2 Tujuan Dibuatnya Basis data
Tujuan serta kelebihan basis data sebagai berikut :
a) Kecepatan & kemudahan (speed)
Memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data,
melakukan perubahan/manipulasi terhadap data, dan
menampilkan kembali data tersebut secara cepat dengan cara
yang mudah.
7. 4
b) Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Untuk efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan
dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan
membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling
berhubungan.
c) Keakuratan (accuracy)
Pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama
dengan penerapan keunikan data, yang secara ketat dapat
diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk
menekan ketidak akuratan penyimpanan data.
d) Ketersediaan (availability)
Dengan pemanfaatan jaringan komputer, maka data
yang berada di suatu lokasi/cabang dapat juga diakses
(tersedia) bagi lokasi/cabang lain.
e) Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan data yang disimpan dalam sebuah basis
data itu bersifat relatif, bisa dikatakan benar dan bisa saja
dikatakan salah jika dalam kurun waktu tertentu.
f) Keamanan (security)
Aspek keamanan dapat diterapkan pada basis data,
dengan begitu kita dapat menentukan pemakai obyek-obyek di
dalamnya ,serta jenis-jenis operasi apa saja yang dapat
dilakukannya.
g) Kebersamaan pemakaian (sharability)
Basis data yang dikelola dengan aplikasi multi user
dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan pemakaian secara
bersama.
8. 5
2.1.3 Hirarki Data
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data
dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling
sederhana hingga yang paling komplek.
Gambar 2.1 Hirarki Data
a) Basis data merupakan kumpulan file-file yang berhubungan
secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi
sistem informasi manajemen. Semua basis data umumnya
berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file
yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur
tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software
untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu.
b) File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara
logic berhubungan yang berkaitan dengan suatu objek.
c) Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic
saling berhubungan. Setiap record dapat dihubungkan dengan
primary key.
9. 6
d) Field atau kolom merupakan sekumpulan byte yang
mempunyai makna/maksud tertentu, bisa dikatakan kumpulan
karakter yang membentuk suatu kata.
e) Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional
terdiri atas kombinasi delapan bit. Jadi byte adalah kumpulan
bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda).
f) Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua
macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. merupakan sekumpulan
komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua
keadaan saja, Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
2.1.4 Abstraksi Data
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna
dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah
sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya
dihadapi oleh pengguna sehari-hari.. Sebuah DBMS seringkali
menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan
dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan
untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut.
Karena itu seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya
berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
10. 7
Gambar 2.2 Abstraksi Data
Terdapat 3 level abstraksi :
a) Level Fisik (Physical Level)
Lapis fisik merupakan lapis terendah, lapis ini
menjelaskan bagaimana data sesungguhnya disimpan. Pada
lapis inilah struktur data dijabarkan secara rinci.
b) Level Logik / Konseptual (Conceptual Level)
Lapis ini menjabarkan data apa saja yang sesungguhnya
disimpan pada basisdata, dan juga menjabarkan hubungan-
hubungan antardata secara keseluruhan.
c) Level Penampakan/pandangan (View Level)
Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada
abstraksi data. Pada lapis ini pengguna hanya mengenal
struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada
kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing
pengguna bisa berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup
sebagian dari basis data.
11. 8
2.1.5 Model Basis Data
Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam
menggambarkan hubungan antardata dan batasan-batasan data
dalam suatu basis data. Berdasarkan pada hubungan antar record
tersebut ada 3 jenis model yang digunakan pada basis data, yaitu :
a) Model Basis Data Hirarki (Hierarchical Database Model)
Model hirarkis model yang menggunakan pola
hubungan antara orangtua “parent ” dan anak “child”.
Gambar 2.3 Model Basis Data Hirarki
b) Model Basis Data Jaringan (Network Database Model)
Model Basis data Jaringan menyerupai model hirarki
namun dalam model jaringan suatu anak “child” bisa
memiliki lebih dari satu orangtua “parent”.
12. 9
Gambar 2.4 Model Basis Data Jaringan
c) Model Basis Data Relasi (Relational Database Model)
Model Relasional merupakan model yang paling
sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh
pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan tabel
berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan
masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan
atribut.
Gambar 2.5 Model Basis Data Relasi
13. 10
2.1.6 Normalisasi
Adalah proses untuk memperoleh properti-properti skema
yang baik menjadi bentuk normal yang mengoptimalisasi redudansi
(pengulangan data yang sama) pada sebuah basis data. Redudansi
tersebut bisa sangat berpengaruh dalam hal penggunaan media
penyimpanan (harddisk) karena jumlah data yang akan masuk akan
lebih banyak menggunakan ruang sehingga akan media
penyimpanan pun akan cepat penuh dengan banyaknya data
redudansi. Normalisasi pun mengoptimalisasi anomali (data tidak
konsisten) pada sebuah basis data. Anomali tersebut bisa
berpengaruh pada relasi yang telah kita buat karena adanya
kesamaan data pada satu relasi data, sehingga relasi pun akan
menggunakan data yang tidak konsisten.
Normalisasi terbagi menjadi beberapa bentuk dimulai dengan
tingkat terendah sampai dengan tingkat tertinggi, yaitu :
Gambar 2.6 Bentuk Normalisasi
a) Bentuk Normal Pertama (1NF)
Membuat lebih sederhana dengan penghilangan
group pada relasi tersebut dan penentuan primary key.
14. 11
b) Bentuk Normal Kedua (2NF)
Mempunyai ketergantungan fungsional pada primary
key yang telah ditentukan.
c) Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali pada ketergantungan
fungsional yang telah ditentukan.
d) Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan ketergantungan multivalue pada
setiap atribut-atribut dengan relasi yang ditentukan karena
pada bentuk ini bisa memiliki lebih dari satu primary key.
e) Bentuk Normal Keempat (4NF)
Membagi ketergantungan yang berlebihan untuk
menjadi dua relasi baru yang mempunyai hubungan banyak
nilai.
f) Bentuk Normal Kelima (5NF)
Membuat adanya join pada properti tanpa kehilangan
informasi, namun bentuk ini jarang muncul dan sulit untuk
di deteksi secara praktis.
15. 12
2.2 Pengertian Gudang Data (Warehouse)
Menurut O’Brien (2010, p191), Gudang Data / warehouse adalah
suatu kumpulan data yang diekstrak dari database operasional, historis,
dan juga eksternal, yang dibersihkan, diubah, dan dikatalogkan untuk
penelusuran serta analisis untuk pengambilan keputusan bisnis.
Data warehouse memisahkan beban kerja analisis dari beban kerja
transaksi dan memungkinkan organisasi menggabung data dari berbagai
macam sumber. Jadi, data warehouse merupakan metode dalam
perancangan database, yang menunjang DSS(Decission Support System)
dan EIS (Executive Information System). Secara fisik data warehouse
adalah database, tapi perancangan data warehouse dan database sangat
berbeda. Dalam perancangan database tradisional menggunakan
normalisasi, sedangkan pada data warehouse normalisasi bukanlah cara
yang terbaik.
2.2.1 Karakteristik Gudang Data
Beberapa karakteristik dari gudang data, yaitu :
a) Berorientasi subjek (Subject Oriented)
Data warehouse berorientasi subject artinya data
warehouse didesain untuk menganalisis data berdasarkan
subjek-subjek tertentu dalam organisasi, bukan pada proses
atau fungsi aplikasi tertentu. Data warehouse
diorganisasikan disekitar subjek-subjek utama dari
perusahaan (customers, products dan sales) dan tidak
diorganisasikan pada area-area aplikasi utama (customer
invoicing, stock control dan product sales). Hal ini
dikarenakan kebutuhan dari data warehouse untuk
menyimpan data-data yang bersifat sebagai penunjang
suatu keputusan, dari pada aplikasi yang berorientasi
terhadap data.
16. 13
b) Terintegrasi (Integrated)
Data Warehouse dapat menyimpan data-data yang
berasal dari sumber-sumber yang terpisah kedalam suatu
format yang konsisten dan saling terintegrasi satu dengan
lainnya. Dengan demikian data tidak bisa dipecah-pecah
karena data yang ada merupakan suatu kesatuan yang
menunjang keseluruhan konsep data warehouse itu sendiri.
Syarat integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan
berbagai cara sepeti konsisten dalam penamaan variable,
konsisten dalam ukuran variable, konsisten dalam struktur
pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data.
c) Rentang waktu (Time-variant)
Seluruh data pada data warehouse dapat dikatakan
akurat atau valid pada rentang waktu tertentu. Untuk
melihat interval waktu yang digunakan dalam mengukur
keakuratan suatu data warehouse, kita dapat menggunakan
beberapa cara diantaranya :
Cara yang paling sederhana adalah menyajikan
data warehouse pada rentang waktu tertentu,
misalnya antara 5 sampai 10 tahun ke depan.
Cara yang kedua, dengan menggunakan
variasi/perbedaan waktu yang disajikan dalam
data warehouse baik implicit maupun explicit
secara explicit dengan unsur waktu dalam hari,
minggu, bulan dsb. Secara implicit misalnya pada
saat data tersebut diduplikasi pada setiap akhir
bulan, atau per tiga bulan.
Cara yang ketiga, variasi waktu yang disajikan
data warehouse melalui serangkaian snapshot
yang panjang. Snapshot merupakan tampilan dari
sebagian data tertentu sesuai keinginan pemakai
dari keseluruhan data yang ada bersifat read-only
(hanya dibaca).
17. 14
d) Non-Volatile
Pada data warehouse tidak di-update secara real time
tetapi di refresh dari sistem operasional secara reguler.
Data yang baru selalu ditambahkan sebagai suplemen bagi
database itu sendiri sebagai sebuah perubahan. Database
tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini, kemudian
secara incremental disatukan dengan data sebelumnya.
2.2.2 Komponen Gudang Data
Gambar 2.7 Komponen Data Warehouse
a) Current Detail Data
Current detail data merupakan data detil yang aktif
saat ini, mencerminkan keadaan yang sedang berjalan dan
merupakan level terendah dalam data warehouse. Didalam
area ini warehouse menyimpan seluruh detail data yang
terdapat pada skema basis data.
18. 15
b) Older Detail Data
Data ini merupakan data historis dari current detail
data, dapat berupa hasil cadangan atau archive data yang
disimpan dalam media peyimpanan terpisah. Karena
bersifat back-up(cadangan), maka biasanya data disimpan
dalam media penyimpanan alternatif seperti harddisk.
c) Lighlty Summarized Data
Data ini merupakan ringkasan atau rangkuman dari
current detail data. Data ini dirangkum berdasar periode
atau dimensi lainnya sesuai dengan kebutuhan.
d) Highly Summarized Data
Data ini merupakan tingkat lanjutan dari Lightly
summarized data, merupakan hasil ringkasan yang bersifat
totalitas, dapat di akses misal untuk melakukan analisis
perbandingan data berdasarkan urutan waktu tertentu dan
analisis menggunakan data multidimensi.
2.2.3 Bentuk Gudang Data
Berikut bentuk dari gudang data :
a) Gudang Data Fungsional (Data Warehouse Funtional)
Pada bentuk ini dibagi ke dalam beberapa kelompok
berdasarkan dengan fungsinya.
Gambar 2.8 Gudang Data Fungsional
19. 16
b) Gudang Data Terpusat (Data Warehouse Centralized)
Sama halnya dengan bentuk fungsional, namun
terlebih dahulu dikumpulkan pada suatu tempat terpusat, dan
kemudian data akan disebarkan sesuai dengan fungsiya.
Gambar 2.9 Gudang Data Terpusat
c) Gudang Data Terdistribusi (Data Warehouse Distributed)
Pada data warehouse terdistribusi ini, digunakan
gateway yang berfungsi sebagai jembatan penghubung
antara data warehouse dengan workstation yang
menggunakan sistem beraneka ragam. Dengan sistem
terdistribusi seperti ini dapat mengakses sumber data yang
berada diluar lokasi (eksternal).
Gambar 2.10 Gudang Data Terdistribusi
20. 17
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu
dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya.
Basis data merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan
pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif
kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah
system informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem basis
data yang mendukungnya.
Data warehouse merupakan suatu cara/metode dari suatu database yang
berorientasi kepada subjek, non-volatile, time-variance dan terintegrasi yang
digunakan untuk mempermudah para pengambil keputusan dalam
memecahkan masalah. Keberadaan data warehouse sangat penting sebagai
tools dari DSS, karena data warehouse memang digunakan untuk itu. Dengan
adanya data warehouse, diharapkan suatu dengan data warehouse kita bisa
mengelola data dengan baik.