1. Konsep & Pengertian
Metodologi Sejarah
Adinda Fathya/1403619069
Ayu Rizky Eamalia/1403619010
Rizky Abi Siswanto/1403619042
Saddam Ghazali/1403619076
Salsabila Nasution/1403619048
2. Definisi Metodologi Sejarah
Metodologi sejarah terdiri dari dua kata yaitu metodologi dan sejarah. Metodologi itu sendiri
berasal dari kata Yunani “metodos”, kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti
melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Pengertian metodologi itu sendiri
adalah ilmu atau kajian yang membahas tentang kerangka-kerangka pemikiran (frameworks)
tentang konsep-konsep, cara atau prosedur, yang maksudnya adalah untuk menganalisis tentang
prinsip-prinsip atau prosedur yang akan menuntun, mengarahkan dalam penyelidikan dan
penyusunan suatu bidang ilmu (dalam bahasan ini adalah ilmu sejarah yaitu kenyataan tentang
peristiwa yang terjadi di masa lampau, untuk disusun dijadikan sebuah cerita sejarah).
3. Metodologi sejarah merupakan suatu prosedur atau metode yang digunakan untuk tahu bagaimana
mengetahui. Metodologi sejarah atau 'science of methods' juga berarti sebagai suatu ilmu yang
membicarakan tentang cara, yaitu cara untuk mengetahui bagaimana mengetahui peristiwa yang terjadi
dimasa lampau (sejarah). Misalnya seorang sejarawan yang ingin mengetahui sejarah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, Dia akan menempuh secara sistematis prosedur penyelidikan dengan
menggunakan teknik untuk pengumpulan bahan sejarah sehingga dia dapat menjaring informasi yang
dia dapatkan selengkap mungkin. Namun hanya sampai itu saja tidaklah cukup bagi seorang sejarawan
karena seorang sejarawan harus dilengkapi juga dengan pengetahuan metodologis ataupun teoritis
bahkan filsafat. Artinya bagaimana sejarawan itu menggunakan ilmu metode itu pada tempat yang
seharusnya sehingga untuk mengetahui bagaimana mengetahui sejarah itu diperlukanlah suatu ilmu
yaitu Metodologi Sejarah. Helius Sjamsuddin (2007: 15).
4. Dalam metodologi sejarah, seorang sejarawan dituntut harus menguasai metode
yang digunakan untuk mengetahui peristiwa di masa lampau, untuk mengetahui peristiwa di
masa lampau itu maka dilakukanlah penelitian berupa prosedur penyelidikan dengan
menggunakan teknik pengumpulan data sejarah baik berupa arsip-arsip dan perpustakaan-
perpustakaan (di dalam atau di luar negeri) maupun dari wawancara dengan tokoh-tokoh
yang masih hidup sehubungan dengan peristiwa bersejarah. Mempelajari metodologi sejarah
berarti kita juga menguraikan metode penelitian sejarah, sumber sejarah dan penulisan
sejarah. Profesor Kuntowijoyo memberi batasan metodologi sebagai ilmu yang
membicarakan jalan, bagaimana metodologi sejarah harus dilakukan. Metodologi harus
ditempatkan secara benar, membicarakan teori dan konsep-konsep, dan sumber sejarah yang
akan digunakan.
5. HUBUNGAN
ANTARAMETODE
&METODOLOGI
SEJARAH
Metode berbeda dengan metodologi. Metode dan metodOlogi
mempunyai tugas yang sama yaitu untuk mendapatkan objek yang sedang
diteliti oleh seorang peneliti itu sendiri. Hal ini juga ditambahkan oleh
Sjamsuddin bahwa metode ada hubungannnya dengan suatu prosedur, proses
atau teknik yang sistematis untuk mendapatkan objek yang diteliti. Selain
mempunyai tugas yang sama antara metode dan metodelogi mempunyai
kegiatan yang berbeda. Ibarat seorang tukang tembok yang jelas mengetahui
bagaimana mengetahui dan menguasai (metode) membangun rumah dengan
melakukan sendiri penyusunan bata demi bata, pencampuran semen untuk
beton dan plester tembok tanpa harus mengetahui segala macam teori dan
perhitungan yang rumit. Tetapi seorang insinyur membangun rumah harus
menguasai metodologi (ada metode juga) dalam membangun sebuah gedung. Ia
merencanakan semua dari awal sampai dengan desainnya, kekuatan
bangunannya, keamanan dan kenyamannnnya sampai pada hubungan gedung
dengan lingkungan sekitarnya (2007:16). Jadi seorang sejarawan profesional
dituntut penguasaan sekaligus metode dan metodologis disiplinnya. Lebih
jelasnya oleh Sartono Kartodhirjo menambahkan diantara keduanya. Pertama:
metode sebagai bagaimana orang memperoleh pengetahuan (how to know) dan
Kedua: metodologi sebagai mengetahui bagaimana harus mengetahui 'to know
how to know' (Kartodirjo, 1992: 9).