2. PENDAHULUAN
Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi
lingkungan dengan hilangnya sumber daya air, udara,
dan tanah. Kerusakan ekosistem dan punahnya fauna liar.
Kerusakan lingkungan adalah salah satu dari sepuluh
ancaman yang secara resmi diperingatkan oleh High Level
Threat Panel dari PBB.
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi
karena dua faktor baik faktor alami ataupun karena
tangan-tangan jahil manusia. Pentingnya lingkungan hidup
yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal
ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak
maksimal pada lingkungan tersebut.
Berikut beberapa faktor secara mendalam
yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup :
1. Faktor alami. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir,
tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, angin
topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain
berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk
lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya
lingkungan.
2. Faktor buatan (tangan jahil manusia). Manusia sebagai
makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi
dibandingkan dengan makhluk lain akan terus
berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke
kehidupan yang modern. Dengan adanya
perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya
juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan
eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
3. KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA LINGKUNGAN
SEKITAR DANAU TOBA
Penggundulan Hutan Danau Toba
Kerusakan ekosistem hutan di
sekitar Danau Toba di Sumatera Utara
dalam tingkat mencemaskan.
Penggundulan hutan di sana, bukan
hanya menghilangkan keindahan alam,
tetapi juga mengakibatkan permukaan air
Danu Toba tidak stabil dan cenderung
menurun.
Penggundulan hutan di kawasan
Danau Toba telah mengancam kehidupan
masyarakat yang bermukim di pinggiran
Danau Toba. Pada musim hujan tiba,
sebagian besar daerah yang berada di
sekitar kawasan danau terancam bencana
alam, seperti banjir bandang dan longsor,
sebagaimana yang belum lama ini
menimpa masyarakat Desa Sabulan dan
Desa Rangsang Bosi, Kecamatan Sitio-tio
Kabupaten Samosir.
4. KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA LINGKUNGAN
SEKITAR DANAU TOBA
Kerusakan Vegetasi Danau Toba
Di samping itu, pencemaran
danau juga harus mendapat
perhatian yang lebih. Pencemaran
danau kebanyakan disebabkan sisa
pakan ikan dan limbah domestik dari
pemukiman yang masuk ke danau.
Sisa pakan ikan, yang secara besar
berasal dari keramba ikan jaring
apung, akan menyebabkan
terjadinya eutropikasi, yaitu suatu
keadaan tingginya konsentrasi fosfat
yang terlatur di air danau. Kondisi
eutrofik sangat memungkinkan alga
untuk dapat tumbuh dengan sangat
pesat (blooming).
5. KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA LINGKUNGAN
SEKITAR DANAU TOBA
Perusakan Terumbu Karang
Sepuluh tahun terakhir,
kawasan Danau Toba mengalami
kerusakan ekologis yang
mengkhawatirkan. Kerusakan itu dipicu
oleh faktor alam maupun manusia tidak
bertanggungjawab. Kerusakan ini nyata-
nyata mengancam ikon budaya maupun
ekologi Sumatera Utara
Salah satu upaya pemeliharaan
terumbu karang di Danau Toba ini
adalah menjaga dan melengkapi
berkembangnya, memiliki dan
mengembangkan hasil penelitiannya
dengan cara mensosialisasikan di
tengah-tengah masyarakat sehingga
penggunaan terumbu karang sangat
bermanfaat sebagaimana yang di
harapkan.
6.
7. KESIMPULAN
1. Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan hilangnya sumber
daya air, udara, dan tanah. Ketika alam rusak dihancurkan dan sumber daya
menghilang, maka lingkungan sedang mengalami kerusakan.
2. Ancaman hilangnya Danau Toba dan beberapa danau lain ini merupakan akibat
dari pencemaran dan kerusakan, baik kerusakan danau itu sendiri maupun
kerusakan lingkungan sekitar danau.
3. Penggundulan hutan di kawasan Danau Toba telah mengancam kehidupan
masyarakat yang bermukim di pinggiran Danau Toba. Pada musim hujan tiba,
sebagian besar daerah yang berada di sekitar kawasan danau terancam bencana
alam, seperti banjir bandang dan longsor.
4. Berdasar data yang diterima, dari 260.154 hektar daerah tangkapan air Danau
Toba, sebagian besar sudah menjadi lahan kritis atau mengalami penurunan
kualitas lingkungan. Pemerintah mengambil sikap tegas dan berani untuk bisa
mengatasi penggundulan hutan di sana.
5. Salah satu upaya pemeliharaan terumbu karang di Danau Toba ini adalah
menjaga dan melengkapi berkembangnya, memiliki dan mengembangkan hasil
penelitiannya dengan cara mensosialisasikan di tengah-tengah masyarakat
sehingga penggunaan terumbu karang sangat bermanfaat sebagaimana yang di
harapkan.