3. Pengertian Production Planning
Menurut KBBI:
perencanaan merupakan proses, cara, perbuatan merencanakan
(merancangkan)
produksi adalah proses mengeluarkan hasil.
Perencanaan produksi merupakan kegiatan perencanaan yang dilakukan
sebelum melakukan kegiatan produksi dengan mempertimbangkan
jumlah permintaan berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan. Dalam perencanaan produksi penentuan jumlah optimal
produk yang akan diproduksi menjadi kunci bagi perencanaan produksi
yang tepat (Shoyuke, et al., 2014).
5. Siklus Production Planning
Production proposal, perencanaan untuk melaksanakan produksi
yang didokumentasikan dalam bentu proposal. proposal tersebut berisi
jumlah pesanan, material, mesin-mesin, jumlah kerja, dan uang yang
dibutuhkan. Selain itu proposal juga berisi batas waktu yang diberikan
untuk melaksanakan produksi.
Capacity planning adalah perencanaan kapasitas produksi dengan
memperhatikan ketersediaan material, mesin, tenaga kerja, dan biaya
yang ada.
Schedule and release adalah kegiatan penjadwalan untuk
pelaksanaan produksi.
6. salah satu proses yang paling kompleks dalam
organisasi
Hasil
procurement proposals
(usulan pengadaan)
permintaan pembelian
pesanan yang
direncanakan
7. Material Planning
Material Planning berkaitan dengan menjawab tiga pertanyaan dasar:
1. Bahan apa yang diperlukan,
2. Berapa banyak yang diperlukan,
3. Kapan bahan dibutuhkan?
Menyeimbangkan permintaan (demand) bahan
dengan persediaan (supply) bahan
TUJUA
N
UTAMA • Demand: proses pemenuhan dan produksi
• Supply: proses memperoleh dan produksi
Proses Lain -> manajemen modal, sistem proyek, manajemen gudang, serta pengaruh
permintaan dan persediaan
9. Data Master
Data master yang relevan dengan material planning adalah:
Material Master
Bill of Material
Product Routing
Work Centers
Product Group.
10. Material Master
Berisi detail/informasi dari suatu bahan yang dibutuhkan dalam proses
produksi.
11. Contoh Material Master
Component Component Name
Category
Un
Weight
(KG)
Delivery Cost /
KG Delivery Cost Residu
WO001 JATI 0.1 M3
WO002 MERANTI 0.1 M3
NA001 PAKU
POTO
NG
PS001 POLISH
KALE
NG
DH001 GAGANG PINTU
POTO
NG
WH001 GAGANG LEMARI
POTO
NG
KS001 KUNCI SET
12. Bill Of Material
Bill of Material (BOM) biasanya disebut sebagai Daftar Kebutuhan
bahan baku.
BOM biasanya dijadikan landasan untuk:
Merancang pengadaan material (dengan cara memeriksa stok atau membeli
kekurangan bahan baku)
Proses produksi (menentukan penjadwalan dan perhitugan kapasitas
produksi)
Pengadaan
Penetapan biaya produk
13. Material C1 LEMARI STANDAR
Amount of Order 772
Category 5
Count Sub
Material 5
SO Number
Material
Item Code Item Name Quantity Qty * Amount
WO001 JATI 7 5404
NA001 PAKU 70 54040
PS001 POLISH 5 3860
WH001 GAGANG LEMARI 3 2316
KS001 KUNCI 3 2316
14. Routing
routings memungkinkan untuk merencanakan bahan produksi
Operasi
Urutan
Standar
Bergantian
Paralel
Pusat kerja
Waktu
Setup, mesin, tenaga kerja
routings digunakan sebagai template untuk pesanan produksi dan
menjalankan jadwal produksi
routing juga digunakan sebagai basis untuk penetapan biaya
15. Work
Center
Product
Product
Name
Activity Machine
Operatio
n ID
Operation
Name
Productivity
Machine/hour
Duration/item
WC-1-001 SA1
POTONGAN
KAYU A1 Sawing
Sawing
Machine MO001 Sawing 60 0:01:00
WC-1-001 NA1
HASIL PAKU
A1 Nailing
Nailing
Machine MO002 Nailing 240 0:00:15
WC-1-001 RA1
HASIL
AMPLAS A1
Rubbing with
Sandpaper
SandPaper
Machine MO003
Rubbing with
Sandpaper 30 0:01:00
WC-1-001 A1
MEJA
KUALITAS
PERTAMA Polishing
Polishing
Machine MO004 Polishing 15 0:01:00
WC-1-002 SA2
POTONGAN
KAYU A2 Sawing
Sawing
Machine MO001 Sawing 60 0:01:00
WC-1-002 NA2
HASIL PAKU
A2 Nailing
Nailing
Machine MO002 Nailing 240 0:00:15
16. Work Centers
Lokasi di dalam pabrik dimana operasi atau kegiatan dilakukan
Work center dapat menggambarkan
Orang atau Kelompok Orang
Mesin atau Kelompok Mesin
Assembly Line
Work Center digunakan untuk menentukan kapasitas
- Tenaga Kerja
- Mesin
- output
- Emisi (pengeluaran)
Kapasitas digunakan dalam
- Kapasitas persyaratan perencanaan (CRP)
Detailed Scheduling
Costing (penetapan biaya)
18. Work centers menggunakan data Sumber Daya Terkait berikut ini:
Basic Data
• Penanggung Jawab, Lokasi Kerja Pusat
Informasi Penjadwalan
• Antrian dan interoperation, Formula Keys
Data Costing
• Cost Center, Jenis Kegiatan
Data Personil
• Orang, Posisi, Kualifikasi
Perencanaan Kapasitas
• Tersedia Kapasitas, Rumus, Waktu Operasi
Data default
• Kontrol Key, Standard Teks Key
21. Request for Production
SO Number
Production
Request ID
Material Requirement Date
Requirem
ent Qty
Qty
Withdra
w
Material
Description
Plant Status Product
SO2014052100
1.1
PP-PR.21-05-
2014.001.1
WO001 21-05-2014 600 JATI Available B2
WO002 21-05-2014 1800 MERANTI Available B2
NA001 21-05-2014 15000 PAKU Available B2
PS001 21-05-2014 600 POLISH Available B2
22. Production Order
SO
Number
Production
Request ID
Production
Order ID
Materi
al
Material
Description
Requirem
ent Qty
Start of
Producti
on Plant Status
SO201405
21001.1
PP-PR.21-05-
2014.001.1
PP-PO.21-05-
2014.001.1
WO001 JATI 600
21-05-
2014
Availabl
e
WO002 MERANTI 1800
21-05-
2014
Availabl
e
NA001 PAKU 15000
21-05-
2014
Availabl
e
PS001 POLISH 600
21-05-
2014
Availabl
e
23. Job Order
SO
Number
Production
Order ID
Job Order ID
Material
Produced
Material
Description
Quantity
Asli
Operation
Name
Machine Goods Type
Material
Needed 1
Material
Needed
2
Residu
1
Residu
2
SO20140
521001.1
PP-PO.21-05-
2014.001.1
JO.21-05-
2014.001.1.000
1
SB2
POTONGAN KAYU
B2
600 Sawing
Sawing
Machine
B2 SB2 WO001 WO002 6 6
PP-PO.21-05-
2014.001.1
JO.21-05-
2014.001.1.000
2
NB2 HASIL PAKU B2 600 Nailing
Nailing
Machine
B2 NB2 NA001 24 0
PP-PO.21-05-
2014.001.1
JO.21-05-
2014.001.1.000
3
RB2
HASIL AMPLAS
B2
600
Rubbing
with
Sandpaper
SandPaper
Machine
B2 RB2 PS001 18 0
PP-PO.21-05-
2014.001.1
JO.21-05-
2014.001.1.000
4
B2
MEJA KUALITAS
KEDUA KECIL
600 Polishing
Polishing
Machine
B2 B2 0 0
26. Product Group
Produk dengan karakteristik perencanaan yang mirip atau proses
manufaktur yang mirip ditempatkan pada satu product group.
produk-produk tersebut dikumpulkan dalam grup dari level terendah sampai
level tertinggi.
grup dengan level terendah dapat bersarang dalam grup dengan level yang
lebih tinggi
product group terendah pada setiap hirarki terdiri dari bahan-bahan, barang-
barang yang terselesaikan atau barang-barang yang dijual
material dan product groups dapat menjadi anggota lebih dari satu grup
untuk skenario perencanaan yang berbeda.
setiap anggota dari product group diberikan faktor proporsi
27. Code Parent Item Child Item Amount Needed
A1
MEJA KUALITAS PERTAMA Jati 6
MEJA KUALITAS PERTAMA Meranti 2
MEJA KUALITAS PERTAMA Paku 25
MEJA KUALITAS PERTAMA Polish 1
A2
MEJA KUALITAS KEDUA Jati 3
MEJA KUALITAS KEDUA Meranti 1
MEJA KUALITAS KEDUA Paku 25
MEJA KUALITAS KEDUA Polish 1
B1
MEJA KUALITAS PERTAMA KECIL Jati 2
MEJA KUALITAS PERTAMA KECIL Meranti 6
MEJA KUALITAS PERTAMA KECIL Paku 25
MEJA KUALITAS PERTAMA KECIL Polish 1
B2
MEJA KUALITAS KEDUA KECIL Jati 1
MEJA KUALITAS KEDUA KECIL Meranti 3
MEJA KUALITAS KEDUA KECIL Paku 25
MEJA KUALITAS KEDUA KECIL Polish 1
C1
LEMARI STANDAR Jati 7
LEMARI STANDAR Gagang Lemari 3
LEMARI STANDAR Kunci 3
LEMARI STANDAR Paku 70
LEMARI STANDAR Polish 5
D1
PINTU STANDAR Jati 5
PINTU STANDAR Gagang Pintu 4
PINTU STANDAR Polish 1
29. Tipe-tipe perencanaan strategi:
Make to Stock
Make to Order
Assembly to Order
Engineering to Order
Configurable Materials (Configure to Order)
30. Make to Stock (MTS)
Produk dibuat dan disimpan pada gudang penyimpanan (warehouse)
sebelum menerima pesanan dari konsumennya.
Konsumen dapat membeli produk dari gudang atau melalui outlet retail
Dapat juga perusahaan mengirimkan produk tersebut kepada pabrik
lain atau distributor
Perusahaan ini tergantung pada analisis pasar dan perkiraan
kebutuhan dalam perencanaan proses produksinya
31. Make To Order (MTO)
Perusahaan yang memulai mengolah material dan menghasilkan
komponen atau produk setelah menerima order dari konsumen
Biasanya perusahaan yang fokus pada customisasi produk dan
melayani konsumen dengan menyediakan produk yang unik atau
khusus
Perusahaan jenis ini sangat bergantung pada perencanaan produksi
dari pembri order
32. Assembly to Order
Order dikerjakan dengan cara melakukan proses perakitan atas
komponen-komponen tertentu untuk menghasilkan produk yang sudah
dipesan.
Komponen yang digunakan sudah standar, dengan pilihan dan variasi
yang sudah distandarkan.
Contoh klasik perusahaan jenis ini adalah mobil, merakit mobil jenis
tertentu sesuai spesifikasi dan jumlah pesanan dari para dealernya.
Komponen baru akan dipesan setelah menerima order sehingga
mempersingkat penerimaan.
33. Engineering to Order (ETO)
Perusahaan jenis ini benar-benar melayani customisasi penuh kepada
konsumen.
Memiliki karakteristik variasi, customisasi, dan fleksibilitas atas
pengerjaan ordernya.
Produk dibuat berdasarkan order tertentu dan harga tertentu.
Misal perusahaan pakaian jadi yang bersifat “adi busana” hanya
membuat 1 item untuk setiap jenis rancangannya.
Tidak menyimpan bahan baku, biaya produksi biasanya tinggi.
34. Configure to Order
Bisa dipandang sebagai penggabungan perusahaan jenis ATO (fitur dan
pilihan terbatas) dengan ETO (kebebasan pilihan dan fitur).
Penyederhanaan proses penerimaan order, dan tetap mempertahankan
fleksibilitas ETO, tanpa harus menyimpan material untuk setiap
kombinasi produk yang ada.
Editor's Notes
proses dimulai dengan SOP (rencana operasional dan penjualan) yang menggunakan strategi pendapatan dan penjualan oleh senior manajemen untuk membuat rencana operasional yang spesifik.
Langkah manajemen permintaan (demand management) menerjemahkan SOP menjadi permintaan yang menentukan berapa banyak bahan yang dibutuhkan dan kapa bahan tersebut dibutuhkan. persyaratan tsb kemudian digunakan oleh perencanaan kebutuhan bahan (MRP) untuk menghasilkan sebuah usulan pengadaan final untuk semua bahan.
usulan ini memicu proses produksi atau proses pengadaan yang membuat atau membeli bahan yang dibutuhkan.
Akhirnya perusahaan menggunakan bahan-bahan untuk melaksanakan proses pemenuhan.
Maintenance = pemeliharaan
Requirement = kebutuhan
Product = Meja Kualitas Kedua Kecil
SO = Sales Order
Requirement Qty = permintaan
Goods Type = Tipe Bahan
Material Needed = Bahan yang dibutuhkan
WO001 = Jati
WO002 = Meranti
Residu = sisa