SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
Latihan Pelayan Sel



       Pelajaran 2


METODE EVANGELISASI

            O
            I
            K
            O
            S




 KADERISASI KTM 2003
Pelajaran 2

     METODE EVANGELISASI OIKOS

A.   Mengubah Strategi

B.   Memperkenalkan Kristus
     1. Memulai Percakapan
     2. Memasukkan Kristus dalam Percakapan
     3. Empat cara mensharingkan Kristus.

C.   Menanggulangi Penolakan

D.   Beberapa Pendekatan untuk menjawab keluhan-
     keluahan tentang Gereja

E.   1.   Refleksi
     1.   Bahan Diskusi
     2.   Bahan Studi
     3.   Survei Pribadi
     4.   Tugas
Teknik-teknik evangelisasi itu baik,
       Tetapi teknik yang paling canggih sekalipun
 Tidak dapat menggantikan karya Roh Kudus yang lembut.
Persiapan yang paling sempurnapun dari seorang evangelis,
     Tidak ada efeknya sama sekali tanpa Roh Kudus.
                     Tanpa Roh Kudus
    Skema yang mengandalkan sosiologi atau psikologi
              Yang paling canggih sekalipun,
         Akan segera tampak tidak ada nilainya.
                     -Paus Paulus VI-




              Kalau komunitas-komunitas dasar
             menjadi sungguh-sungguh aktif dan
              mengarah keluar kelompok, maka
                mereka akan dapat menjadi
               pembawa kuasa misioner sejati
                   bagi gereja masa depan
                     -Karl Rahner-
METODE EVANGELISASI OIKOS

A. Mengubah strategi
         Apa yang menjadi pusat perhatian gereja dewasa ini? Gereja
memberi perhatian besar pada pembangunan gedung-gedung yang efisien
misalnya gedung gereja, gedung pertemuan untuk dapat menampung
jumlah umat yang besar,dll. Gereja memberikan perhatian pada karya-
karya misioner karitatif berupa kesehatan dengan mendirikan rumah-rumah
sakit, pendidikan dengan sekolah-sekolah yang bermutu, panti-panti asuhan
dan karya-karya sosial lainnya.
         Situasi Umat saat ini banyak yang kehausan dan kekeringan,
seolah-olah berada di tengah padang gurun. Tetapi perhatian gereja belum
terarah pada kenyataan ini. Seandainyapun gereja memberi perhatian pada
kebutuhan-kebutuhan rohani atau evangelisasi maka seringkali hal ini
merupakan cara yang bertolak belakang dengan metode evangelisasi yang
diterapkan Yesus yang telah terbukti dipakai oleh gereja awali dan
menghasilkan pertobatan yang gemilang karena peranan Roh Kudus.
Awam masih kurang dilibatkan dalam karya evangelisasi sehingga
merekapun tidak tertarik dan tidak mempunyai motivasi dengan karya
evangelisasi. Padahal tugas pewartaan ini merupakan tugas mereka juga.
Sekaranglah saatnya merubah strategi, awam bukan hanya menerima
makanan rohani, bukan hanya sebagai objek tetapi juga menjadikan dirinya
pelaksana dan sungguh-sungguh terlibat di dalam karya evangelisasi ini.
Allah mau menyelamatkan manusia lewat manusia pula. Paus Yohanes
Paulus II dalam pesannya pada hari minggu misi sedunia pada tanggal 22
oktober 2000 mengatakan: ”Setiap orang Kristen adalah misionaris.
Mereka dapat menyumbangkan sesuatu: mulai dari doa, kurban, kesaksian
hidup serta derma bahkan kemartiran. Api misi perlu lebih bernyala dan
berkobar.” Karena awam ditempatkan di tengah-tengah dunia dengan
tugas-tugas duniawi yang sangat beraneka macam, maka Paus Paulus VI
mengharapkan keterlibatan awam dalam evangelisasi yang sangat khusus
itu.1 Awam bersentuhan langsung dengan dunia maka awampun mendapat
tugas untuk menguduskan nilai-nilai duniawi karena awam dapat
menembus seluruh aspek kehidupan. Untuk itu perlu memotivasi para
awam dan sekaligus membekali mereka untuk dapat mewartakan Kristus
dengan teknik-teknik sederhana yaitu dengan memakai strategi oikos.
B. Memperkenalkan Kristus
1
    Evangelii Nuntiandi 70.
B.1.   Memulai percakapan.
        Pertama-tama carilah kesempatan, tentu saja ini diperlukan
kebijaksanaan dan terutama mohon campur tangan Allah melalui doa.
Ingatlah selalu bahwa Tuhan-lah yang akan membuka pintu jika waktunya
tiba. Kalau anda sungguh-sungguh memohon pada Tuhan supaya diberikan
kesempatan, maka anda akan heran menyaksikan betapa banyaknya
kesempatan yang diberikan Tuhan untuk anda, Tuhan memberikan kejutan-
kejutan yang anda tidak pernah duga lebih dahulu. Ramahlah terhadap
semua orang dan layanilah mereka. Kadangkala orang yang anda anggap
tidak mungkin menerima Kristus justru dialah ladang yang subur. Cara
pandang anda terhadap orang tersebut mungkin sama dengan orang lain
memandang dia. Karena itu mungkin anda-lah satu-satunya orang yang
bersikap hangat padanya sehingga dia dapat membuka pintu hatinya
terhadap pelayananmu.
Ajaklah dia berbicara dan anda hanya mendengarkan. Setiap orang
mempunyai kesenangan sendiri, punya topik-topik pembicaraan yang
menarik bagi-nya sekalipun dia orang yang pendiam. Karena itu orang
yang pendiampun akan ikut berbicara jika yang dibicarakan itu adalah topik
yang dia senangi apalagi kalau dia mengetahui bahwa dia sungguh-sungguh
didengarkan. Jika sudah yakin akan hal ini, anda dapat mengambil kesem-
patan untuk mengajukan pertanyaan yang paling mengena. Saat itu pasti
dia akan menjawab pertanyaan anda.
Bagaimana caranya?
-   Pertama-tama pandanglah mata orang itu dengan penuh kasih tanpa
    menimbulkan curiga baginya.
-   Kemudian tersenyumlah dengan lembut, wajah anda harus kelihatan
    ramah.
-   Sesudah itu ajukanlah pertanyaan yang dimulai dengan kata “bagaimana”
    atau “mengapa”.
Pada saat dia berbicara tentang kejenuhan, hidup yang tidak berarti, rasa
bersalah, kesepian, dll, secara tidak langsung dia sudah bertanya tentang
Yesus itu sendiri. Jangan terburu-buru dulu, ciptakanlah suasana rilex.
Sediakanlah waktu untuk berbicara, mungkin dengan sambil minum kopi
atau ajaklah makan bersama. Terimalah orang itu sebagaimana adanya. Itu
tidak berarti bahwa anda membiarkan mereka dalam keadaan seperti itu
terus. Tapi dengan menerima dia, sudah merupakan awal untuk memasuki
pembicaraan yang baik. Paus Paulus VI berkata: ”Hormatilah keadaan
rohani orang yang dilayani. Bergeraklah sesuai waktu dan kecepatan
mereka. Tidak ada orang yang berhak untuk terlalu memaksa mereka”.
Berikanlah pujian yang jujur dan dengan tulus. Pujian yang sesuai dapat
membantu banyak. Jangan kikir dengan pujian bagi orang lain, tapi jangan
juga memberikan pujian yang berlebihan. Dari cara anda menanggapi, dia
dapat menilai siapa anda. Perhatikanlah apa yang menyebabkan orang itu
stress, dan kebutuhan apa yang diperlukan akhibat stress tersebut.
Tunjukkanlah rasa belas kasihan (empati) anda dengan menceritakan hal
yang hampir sama menimpa hidup anda dulu dan bagaimana anda telah
menanggulanginya dengan kuasa Yesus.

B.2.    Memasukkan Kristus ke dalam percakapan.
        Untuk berbicara terang-terangan tentang Kristus biasanya kita tidak
punya keberanian. Ingatlah bahwa keberanian itu bukan berarti tidak ada
rasa takut. Keberanian berarti mengambil tindakan di tengah-tengah rasa
takut. Di bawah ini diuraikan sembilan cara yang kreatif untuk memasuk-
kan Kristus dalam pembicaraan anda:
1. Apabila orang itu tahu bahwa hidupmu baik, tanyalah kepadanya,
   ”apakah saya pernah menceritakan kepada anda bagaimana saya tertarik
   kepada hal-hal rohani?”
2. Apabila orang itu tahu bahwa keluargamu baik dan anda punya kasih
   serta aktif dalam pelayanan, Katakanlah kepadanya:
   ”Seandainya engkau mengenal saya sepuluh tahun yang lalu, mungkin
   engkau tidak akan berkata seperti itu”.
    Apabila saat itu bukan merupakan waktu dan tempat yang tepat untuk
    berbicara tentang Kristus, katakanlah:
   “Apabila nanti ada kesempatan biar 15 menit saja, saya akan menceritakan
   tentang apa yang membuat hidup saya berubah seperti ini”
3. Jika anda berbicara dengan orang Katolik yang sudah murtad, mungkin
   anda dapat berkata, “Dulu saya juga merasa seperti anda…. Saya juga
    mempunyai banyak problem dengan gereja, tetapi sekarang tidak lagi. Saya
    akan ceritakan kepadamu apa yang telah saya alami.”
   Ingatlah bahwa mungkin alasan yang diungkapkan orang itu tentang
   kemurtatannya bukanlah alasan yang utama atau sebenarnya. Seringkali
   alasan itu hanya menutupi sesuatu yang lebih besar. Jadi janganlah
   terlalu memperhatikan alasan yang dikemukakan pertama. Dengarkan
   saja tetapi tidak perlu terlalu dihiraukan. Katakanlah bahwa hidup
   dengan Yesus itu sangat menyenangkan, karena anda sendiri
   mengetahuinya dan sudah mengalaminya sendiri.
3. Apabila orang itu adalah orang non kristen tapi anda dekat dengannya
   dan mengenalnya secara pribadi, maka dia akan percaya pada anda dan
   dia mulai mensharingkan tentang segala beban, kerinduan, frustasi,
   kekosongan, kerinduan mereka dll. Jika itu yang terjadi dan pengalaman
   anda hampir sama dengannya, katakanlah,
    ”Saya juga dulu merasa begitu sampai saya mengalami sesuatu yang benar-
    benar mengubah pandangan saya tentang hidup ini. Apakah engkau mau
    mendengar pengalaman saya?”
     Jika pengalaman anda tidak sama dengan yang dia alami, anda dapat
     berkata,
    “Kalau cara pandang saya masih seperti dulu, dan saya mengalami seperti
    yang anda alami sekarang ini, tentu perasaan saya seperti anda. Tetapi
    sekarang tidak begitu, karena ada suatu pengalaman yang benar-benar
    telah mengubah pandangan saya tentang hidup ini. Apakah anda ingin
    mendengarnya?”
 5. Kepada orang yang telah lama anda kenal tetapi anda belum pernah
    berbicara tentang Kristus kepadanya, katakanlah,
    “Saya kira saya perlu minta maaf kepadamu. Saya sudah mengenalmu
    beberapa tahun tetapi saya belum pernah menceritakan apa yang paling
    berarti bagi hidup saya.”
 6. Kepada orang yang mengeluh tentang dunia ini, katakanlah,
    “Pernahkah anda mempertimbangkan diagnosa Yesus dan perbaikan yang
    dilakukanNya bagi dunia?”
 7. Jika anda sedang membicarakan pokok berita yang sedang terjadi atau
    krisis dunia yang paling akhir atau beberapa peristiwa yang paling
    mutakhir, mungkin anda dapat bertanya,
     ”Menurut anda, apakah yang tidak beres dalam dunia ini?”
     Setelah mendengar dari dia tentang berbagai penyebab eksternal yang
     menyebabkan problema pada manusia, kita dapat bertanya,
     “Apakah anda pernah memikirkan apa yang dikatakan Yesus tentang hal
     ini?”
    Kemudian katakanlah apa yang dipikirkan Yesus tentang manusia
    dalam Mrk.7:21-23. Manusia sendirilah, karena sikap batinnya
    penyebab masalah pokok.
 8. Untuk mengangkat pembicaraan tentang hal-hal rohani, bertanyalah:
     “Apakah anda tertarik pada hal-hal rohani?”
     Perhatikan apakah mereka menjawab ya atau tidak, selanjutnya
     tanyalah:
     “Menurut anda, yang disebut orang kristen sejati itu yang bagaimana?”
Biasanya jawaban mereka tentang orang kristen adalah mereka yang
   melakukan kegiatan kristiani seperti: pergi ke gereja, hidup dengan
   baik, berdoa,dll. Jika mereka menjawab seperti itu, berkatalah:
   “Hal-hal itu memang benar. Itulah yang dilakukan orang kristen sejati.
   Bolehkah saya ceritakan apa yang dikatakan Kitab Suci mengenai orang
   kristen sejati?”
9. Jika pembicaraan sudah mulai mengenai hal-hal rohani, tanyakanlah
   dua pertanyaan ini:
   a. “Sudah tahukah anda bahwa sekarang ini anda memiliki hidup yang
       kekal?”
      Jawaban selalu ya atau tidak. Tetapi kalau mereka menjawab
      “mungkin”, anggaplah jawaban itu “tidak”.
   b. “Seandainya saat ini anda berdiri di hadapan Allah, kemudian Dia
       bertanya: Mengapa Aku harus membawa engkau masuk surga?
       bagaimana anda menjawabnya?”
       Jawaban akan selalu didasarkan pada iman atau karya. (Jawaban
       atas pertanyaan ini akan membuat anda mengetahui sampai di
       mana kerohanian mereka).

B.3.   Empat cara mensharingkan Kristus
         Biasanya kita mempunyai anggapan bahwa mensharingkan Kristus
adalah berbicara tentang Injil, hal itu merupakan salah satu cara.
Sebenarnya ada empat cara untuk mensharing Kristus dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap saat kita mempunyai kesempatan untuk mensyaringkan
Kristus dengan menggunakan salah satu dari empat cara ini:
1. Kebenaran.
    Di sini kita hanya dapat berbicara tentang kebenaran Allah. Misalnya
    kita dapat berkata:
   “Allah telah memberikan hari yang indah ini”,
   “Anak-anak merupakan suatu karunia Allah yang berharga” atau
   “bintang-bintang yang indah itu menunjukkan kepada saya bahwa Allah di
   balik alam raya”.
   Kita dapat mengatakan perkataan kebenaran ini kita pada situasi yang
   paling santai sekalipun. Dalam Yohanes 1:29 Yohanes pembaptis
   mengatakan satu sabda kebenaran ketika ia mengakui Kristus sebagai
   “Anak domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia”.
2. Kesaksian.
   Di sini kita hanya menceritakan kebaikan Allah dalam pengalaman
   hidup kita. Suatu kesaksian merupakan pengalaman pribadi karena itu
kesaksian tidak dapat dibantah. Suatu kesaksian tidak selalu mengenai
   mengapa menjadi kristen, tetapi juga tentang apa yang telah dilakukan
   Allah. Dalam Yoh.1:41 Andreas menceritakan kesaksiannya ketika ia
   berkata kepada Petrus: “Kami sudah menemukan Mesias”.
   Paus Paulus VI mengatakan “Manusia modern lebih mau
   mendengarkan kesaksian daripada mendengarkan guru. Dan jika ia
   mendengarkan guru, hal itu disebabkan karena mereka adalah saksi-
   saksi.”2
3. Injil.
   Menceritakan siapa Yesus itu. Yesus adalah Allah yang menjadi
   manusia. Dia datang ke dunia dengan ajaran-ajaran-Nya, teladan-
   teladan-Nya dll. Dia rela menderita dan wafat bagi manusia untuk
   menebus dosa-dosa manusia. Kemudian Dia bangkit dari mati lalu naik
   ke surga. Semuanya Dia lakukan demi cintaNya pada manusia. Dalam
   hal ini seakan-akan kita berkotbah tentang Yesus.
4. Mengajak (mengundang).
   Dengan cara mengajak mereka datang menghadiri pertemuan sel
   komunitas. Perlihatkanlah bahwa anda akan sangat senang jika mereka
   mau memenuhi undangan anda. Kalau perlu tawarkan untuk dijemput,
   kontaklah selalu dengan menelpon.


C.         Menanggulangi Penolakan

   Dalam memenangkan orang bagi Kristus, kita perlu mengetahui
mengapa orang menolak Kristus dan bagaimana menangani alasan-alasan
penolakan itu.
Tingkat pertama: melayani.
Dalam melayani anggota oikos mungkin anda menemukan orang-orang
yang menolak Kristus dengan macam-macam alasan misalnya:
1. Menolak karena tidak pernah mendengar tentang Kristus. Masalah ini
   dapat ditangani dengan mengatakan kebenaran-kebenaran tentang
   Kristus.
2. Yang lain menolak karena keliru, mereka hanya tahu dari dengar-
   dengar saja, akhibatnya. mereka salah dengar tentang Kristus dan

2
     Pidato kepada Para Anggota Consilium de Laici, (2Okt 1974): AAS 66 (1974),
    hal 568
agama kristen. Cara menanggulanginya ialah melayani orang tersebut
   dengan mengatakan yang sebenarnya.
3. Ada yang menilai agama kristen tidak baik karena mengenal orang-
   orang kristen yang salah. Cara menanggulanginya ialah dengan
   melayani dan mengasihi orang itu sehingga ia dapat mempunyai
   gambaran yang benar tentang seorang kristen.
Tingkat kedua: sharing
Pada tingkat ini orang mendengarkan sharing anda dan dia akan mengambil
perbandingan dengan keadaan dirinya. Jika mereka menolak Kristus pada
tingkat-tingkat ini, hal itu disebabkan karena:
1. Tidak mau tunduk kepada siapapun.
    Mungkin mereka tidak mau menerima siapa saja sebagai Tuhan dalam
    hidup mereka, karena merasa puas dengan gaya hidupnya. Ini
    merupakan salah satu alasan yang paling menakutkan dalam penolakan
    karena orang itu percaya kepada berita yang diwartakan tetapi tetap
    berkanjang pada gaya hidupnya. Beritahukanlah kepadanya bahwa
    dirinya dalam bahaya. Dan sampaikanlah kebenaran ini:
   “Jika percaya, maka engkau dapat menerima Kristus sebagai Tuhan.”
2. Menolak menerima Kristus karena takut kehilangan orang-orang
   dekat.
   Biasanya dia mendapat tekanan dari keluarga dan kerabatnya. Hal ini
   adalah hal yang biasa, karena itu kita harus mengerti dengan orang
   tersebut. Anda dapat menjelaskan Sabda Tuhan dalam Mat.10:34-35.
   Di lain pihak jelaskan juga bahwa menerima Kristus berarti membawa
   keluarga dan teman kepada Kristus. Kis.16:13-15.
Tingkat ketiga: Menjelaskan
Pada tingkat ini orang perlu mendengarkan penjelasan yang logis tentang
Injil supaya dia dapat mengambil suatu keputusan. Apabila pada tingkat ini
dia menolak hal itu disebabkan karena:
1. Orang tersebut merasa tidak layak karena dosanya terlalu besar.
     Ia merasa tidak layak menerima pengampunan Kristus. Penolakan ini
     dapat diungkapkan dengan perkataan
     “dosaku terlalu berat” atau
   “Bagaimana mungkin Allah akan menerima saya?”
   Anda dapat menangani masalah ini dengan mengatakan bahwa Allah
   justru mau menyelamatkan orang-orang yang berdosa dan bahwa
   karena Dia adalah Allah, maka kuasaNya untuk mengampuni lebih
   besar daripada kemampuan kita untuk berbuat dosa. Dasar-dasar kitab
suci untuk menunjang penjelasan anda adalah: Mat.9:12; Lk.15:11-32;
   Lk.19:1-10; Yoh.8:1-11; Lk.7:36-50, dll.
2. Menolak karena tidak dapat berhenti melakukan kebiasaan
   berdosa.
   Orang ini tidak mengerti bahwa Tuhan berkuasa untuk memberikan
   kemampuan kepadanya mengalahkan kebiasaan berdosa. Anda dapat
   memberi penjelasan seperti pada no.3.
3. Menunda-nunda.
   Orang ini merasa bahwa nanti jika sudah ada waktu, ia dapat
   membenahi dirinya dan kemudian ia dapat berbuat seperti yang
   dikehendaki Kristus baginya. Pendekatan yang paling baik untuk
   menangani orang-orang seperti ini adalah katakanlah padanya:
   a. “Mungkin tidak ada lagi hari esok.” (Yoh.4:14; II Kor.6:2; Mzm.14:4)
   b. “Jika anda ingin menunggu sampai anda berbenah diri, anda tidak
         akan pernah dapat mewujudkannya.”


D.       Beberapa pendekatan untuk menjawab keluhan-
         keluhan tentang Gereja

       Banyak kali kita temukan orang-orang Katolik yang tidak lagi
menjalankan kehidupan iman mereka karena berbagai macam alasan.
Dibawah ini diuraikan mengenai alasan-alasan mereka dan cara
pendekatannya.
1. “Semua yang mereka bicarakan di gereja ialah uang”
   Kerapkali pernyataan seperti ini hanyalah alasan permukaan untuk
   menyembunyikan alasan yang sesungguhnya.
   Untuk menanggapinya ada beberapa usul:
     •   “Saya sudah menerima begitu banyak dari Allah melalui gereja
         (komunitas), sehingga saya merasa tidak akan pernah dapat membayar
         semuanya”.
     •   “Saya merasa bahwa Gereja seolah-olah rumah saya yang kedua
         sehingga saya juga bertanggung jawab atas kebutuhannya dalam hal
         keuangan”
     Jelaskan juga pandangan anda tentang sumbangan itu sebagai suatu
     karya misioner, sebagai salahsatu cara untuk pengungkapan syukur
     kepada Allah. Sebagaimana kita mengalami masalah keuangan rumah
     tangga sendiri, demikian juga gereja mengalaminya, bahkan kebutuhan
itu jauh lebih besar. Sumber pemasukan keuangan gereja adalah
   sumbangan umat.
2. “Hidupku sudah terlalu buruk, sehingga Tuhan tidak mau dengan
   aku lagi.”
   Biasanya orang seperti ini telah menjadikan hal-hal lain sebagai
   allahnya dan terikat olehnya. Terikat oleh pekerjaan, keluarga, uang,
   kenikmatan, dll. Cara pendekatan pada orang seperti ini adalah
   menekankan rasa bersalah dan rasa berdosa yang ada pada mereka.
   Untuk dapat menolong orang seperti ini anda dapat melakukan sebagai
   berikut:
   • Ingatkan dia akan masa lalunya dan saat-saat ketika dia beribadat:
       “Bukankah anda ke gereja ketika masih muda?”
       Tetaplah membicarakan masa itu dan ceritakan juga pengalaman
       anda sendiri. Dengan demikian anda telah mengingatkan padanya
       sesuatu yang mungkin akan direnungkannya setelah anda pergi.
   •   Berikanlah kesaksian tentang keluarga anda sendiri, tentang
       problem anda dan bagaimana anda dapat menanggungnya berkat
       pertolongan Tuhan.
       “Syukurlah saya mempunyai banyak saudara seiman di dalam gereja
       yang mau ikut menanggung beban saya. Sel komunitas kami benar-
       benar memberikan penghiburan dalam masalah ini. Ceritanya
       begini…..”
3. “Beberapa tahun yang lalu saya dikecewakan oleh seorang pastor,
   karena itu saya meninggalkan gereja.”
   Terhadap orang seperti ini janganlah berbantahan dan berlagak menjadi
   pembela gereja. Dengarkanlah cerita orang itu, mungkin juga yang
   terjadi tidaklah seperti yang dipikirkan atau yang dirasakannya.
   Beberapa cara untuk menanggapinya:
   •   “Itu belum seberapa, ada cerita yang lebih hebat lagi.”
       Dia tidak menyangka bahwa reaksi anda lain sekali. Hal ini akan
       memperlunak pengalaman yang dialaminya dengan pastor itu.
   •   “Itu menunjukkan bahwa sebagai manusia, kadang-kadang kita semua
       juga, dapat berbuat buruk seperti itu.”
       Dalam Kitab Suci orang-orang memperlakukan Yesus dengan
       tidak baik. Mereka menyebut-Nya “orang Samaria”, “anak haram”,
       “dirasuk setan”. Meskipun begitu, Ia tidak menyerah.
   •   Undanglah dia ke sel komunitasmu:
“Lupakan semua itu, datanglah dan lihatlah sendiri bagaimana
       pertemuan sel komunitas kami. Setiap orang pernah terluka seperti
       anda juga. Ikutlah dengan sel kami, anda akan senang.”
4. “Saya tidak setuju dengan banyak hal dalam gereja…. Karena itu
   saya tidak pergi ke gereja lagi.”
   Anda dapat menjelaskan beberapa hal tentang gereja sbb:
   • Kebijaksanaan Gereja Katolik sudah berlangsung dan teruji selama
      2000 tahun. Gereja dengan sungguh-sungguh telah mengemban
      mandat Yesus untuk “mengajarkan segala hal yang telah
      Kuperintahkan kepadamu” (Mat.28:20).
   • Yesus berkata kepada Gereja yang dilambangkan oleh Petrus:
      “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan
      mendirikan      jemaatKu       dan alam    maut      tidak   akan
      menguasainya…….” (Mat.16:18-19)
   • Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja yang teguh dalam
      memperjuangkan moral kemanusiaan dengan menentang hal-hal
      seperti pengguguran kandungan, perceraian, kontrasepsi, Eutanasia,
      homoseks, ketidakadilan, dll.
   • Undanglah dia ke sel komunitas anda:
       “Banyak hal menarik yang kami bicarakan dalam sel komunitas kami.
       Kami akan senang sekali mendengarkan pandangan-pandangan anda
       dan anda dapat belajar banyak di sana. Saya juga begitu.”
5. “Gereja tidak mau menerima saya, saya sudah cerai.”
   Orang-orang yang sudah bercerai biasanya berpikir bahwa mereka
   dikucilkan oleh gereja. Ini pendapat keliru dan salah. Anda harus
   mengetahui aturan gereja tentang hal ini dan menjelaskan kepada
   mereka:
   • Jika orang yang sudah bercerai dan belum kawin lagi, ia bebas
       menerima sakramen. Sedangkan orang yang sudah bercerai dan
       kawin lagi, dia boleh menghadiri misa dan ikut kegiatan gereja
       tetapi tidak boleh menerima komuni. Tidak menerima komuni ini
       disebut “puasa ekaristi”. Bagi orang yang telah cerai dan kawin lagi
       “Puasa ekaristi” bukan berarti Tuhan telah diambil daripadanya.
       Sama sekali tidak! Penerimaan Ekaristi merupakan cara yang lazim
       bagi kita di dunia untuk berkomunikasi dengan cinta Yesus. Namun
       Allah tidak terbelenggu oleh sakramen-sakramen cintaNya.
       Menerima Sakramen Mahakudus tidak lain adalah menerima cinta
       Tuhan yang tersalib dan mengambil bagian dalam buah
       kehidupanNya. Orang yang sudah cerai dan kawin lagi diundang
Yesus ke perjamuan kudusNya untuk turut ambil bagian di dalam
      perayaan kurban cintaNya itu, justru dengan tidak menerima
      Komuni Suci. Kepada kaum Kristiani yang mengalami kegagalan
      perkawinan, Yesus bersabda: “Engkau saudaraKu, engkau
      saudariKu, hendaklah kamu berkomunikasi dengan salib dan
      kebangkitanKu, justru dengan tidak menerima Komuni Suci.
      Terimalah sengsara ini demi cintamu kepadaKu dan demi
      hormatmu bagi perjanjian cintaKu. Dan Aku Tuhanmu dan
      Allahmu, pasti menemukan sarana-sarana untuk menghibur
      dengan cara lain dan memenuhimu dengan karunia yang
      berlimpah-limpah. Percayalah padaKu dan pada GerejaKu.”
   • Anda tidak boleh meninggalkan Tuhan karena Ia tidak pernah
      meninggalkan anda. Lakukanlah yang terbaik dalam situasi yang
      anda hadapi. Jika anda bertekun dalam iman yang baik, anda akan
      menyaksikan bagaimana Tuhan akan membuka pintu-pintu yang
      dulu tertutup.
6. “Saya tidak tahan terhadap semua perubahan yang terjadi dalam
   gereja, karena itu saya keluar.”
   Orang ini mempunyai type konserfatif, yang sulit menerima perubahan.
   Oleh karena itu kita perlu hati-hati dalam menjelaskan kepada mereka.
   • Sebagian besar perubahan yang terjadi dalam Gereja Katolik akhir-
      akhir ini merupakan hasil konsili Vatikan II, yang diprakrsai oleh
      Paus Yohanes XXIII. Hasilnya adalah gereja senantiasa selalu peka
      terhadap perkembangan zaman yang senantiasa selalu berubah.
      Misalnya dalam Misa, konstitusi hasil Konsili mengadakan
      perubahan dari bahasa Latin ke bahasa Indonesia, justru supaya kita
      dapat mengikuti liturgi dengan baik. Tidak ada perubahan pada inti
      misa. Pengantin tetap pengantin meskipun bajunya sudah diganti.
   •   “Banyak perubahan yang dulu tidak saya senangi, sekarang dapat saya
       ikuti dengan lebih baik. Berdoa, bernyanyi dll, membuat saya lebih
       banyak mengalami kepuasan dalam mengikuti misa.”
   •   Undanglah dia ke misa:
       “Datanglah dan saksikan sendiri. Misanya sama, hanya bajunya saja
       yang lain.”
7. “Saya tidak membutuhkan gereja, saya beribadat kepada Tuhan
   dengan cara saya sendiri.”
   Anda harus mengatakan suatu kebenaran bahwa kita tidak boleh
   beribadat kepada Tuhan dengan cara kita sendiri tetapi harus menurut
   cara yang dikatakanNya kepada kita di dalam Kitab Suci.
Ada dua dimensi ibadat yang harus kita lakukan:
   - Pribadi: Hubungan pribadi dengan Yesus yang dikembangkan
       terutama melalui doa pribadi dan bacaan Kitab Suci.
   - Umum: Yesus mendirikan Gereja yang diberiNya kuasa.
       (Mat.16:18). Yesus berkata dalam Lk.10:16: “Siapa yang
       mendengarkan kamu mendengarkan Aku dan siapa yang menolak
       kamu menolak Aku.”
   Untuk dapat berkembang dalam hubungan pribadi dengan Tuhan,
   dibutuhkan pengajaran-pengajaran dari gereja.
8. “Mengapa orang Katolik harus menghadiri misa pada hari
   minggu?”
   Orang seperti ini belum mengerti banyak tentang kehidupan beriman
   karena itu kita dapat memberi penjelasan:
   • Perintah ketiga berbunyi: “Peliharalah hari Sabat.” Dalam Doa
       Kesepuluh perintah Allah dalam perintah ketiga disebutkan
       “Kuduskanlah hari Tuhan”. Gereja mempunyai kewajiban untuk
       menganjurkan umatnya memenuhi perintah ketiga ini. Seperti
       seorang ibu yang baik, Gereja katolik mengetahui apa yang baik
       bagi anak-anaknya. Untuk itu gereja mengharuskan anak-anaknya
       untuk taat dengan mematuhi aturan-aturan gereja demi kebaikan
       anak-anaknya. Betapa seringnya orang tua mengatakan, ”Ayo,
       makanlah sayuran ini supaya kamu tumbuh sehat dan kuat.”
   • Supaya kita dapat tumbuh menjadi orang kristen, misa pada hari
       minggu merupakan hal yang penting sekali. Inilah cara yang
       diinginkan Yesus.
R e f l e k s i


                               Berperan


  Kita dapat mengenali sesuatu dengan baik kalau kita melihat
  suatu perbuatan dilakukan. Sebagai pihak ketiga kita dapat
  mengamati sesuatu yang terjadi dengan objektif.
  Amatilah dengan baik dan buatlah catatan pada waktu anda
  melihat situasi-situasi di bawah ini:


  Situasi I : “Keluarga Katolik yang murtad”
          Anda sedang berbicara tentang tentang evangelisasi, pada
          saat yang sama anda berpapasan dengan tetangga anda
          yang    mobilnya sedang         mogok. Tetangga anda itu
          adalah seorang yang dulunya Katolik. Dia mengenal anda
          dan tahu bahwa anda adalah anggota KTM. Apa yang
          anda akan lakukan?


  Situassi II: “Anggota Paroki yang tidak aktif”
          Anda sedang berada di supermarket bersama dengan
          teman- teman anda. Akhirnya pembicaraan masuk ke
          dalam aktifitas paroki. Salah seorang yang bersama anda
          adalah seorang yang tidak aktif di paroki, tidak
          menyetujui aktifitas di paroki. Apa yang anda lakukan?
B a h a n                D i s k u s i




                                1. Bacalah Yohanes 4:5-15. Berdasarkan bacaan itu
                                        susunlah secara sistimatis metode yang dipakai
                                        Yesus dalam mewartakan Injil.
                                                            ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
       ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

     2. Biasanya orang katolik kurang begitu berani melakukan
       evangelisasi pribadi. Mengapa demikian?
        -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
       -----------------------------------------------------------

     3. Untuk dapat merubah strategi evangelisasi, apa yang harus
       dilakukan oleh gereja dewasa ini? Berilah beberapa jawaban.
                                                            ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
       --------------------------------------------------------------------------------------------------------------




B a h a n                S t u d i



                                                       Penolakan
Di dalam Kitab Suci kita dapat melihat orang-orang
                           yang menolak pewartaan Injil. Di bawah ini ada
                           beberapa contoh. Bacalah berulang-ulang kisahnya
                           kemudian tulislah dalam lembaran jawaban alasan
                           penolakan dan tingkat kriteria penolakannya.




                                                Kriteria Penolakan

      Tingkat 1                                                   Tingkat 2                                                   Tingkat 3
- Salah dengar karena                            - Halangan intelektual                                            - Dosa
  dengar-dengar saja                             - Tidak mau tunduk                                                - Rasa bersalah
- Ketidak tahuan                                 - Tekanan dari                                                    - Menunda-nunda
- Keliru.                                                keluarga dan teman




      1. Pemimpin yang muda dan kaya: Markus 10:17-23
            -------------------------------------------------------------------------------------------------------------
            ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

      2. Orang-orang Farisi : Yohanes 11:46-53
            ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
            --------------------------------------------------------
3. Nikodemus : Yohanes 3:1-21
          ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          ---------------------------------------------------------

      4. Perampok yang tidak percaya : Lukas 23:39
          ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          --------------------------------------------------------

      5. Agripa : Kisah 26:27-29
          ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          ---------------------------------------------------------

      6. Orang-orang Efesus : Kisah 19:21-40
          ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          --------------------------------------------------------

      7. Orang-orang Atena : Kisah 17:16-32




S u r v e i                p r i b a d i



                              Tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada lima
                              orang. Anda dapat bertanya kepada anggota oikos
                              anda sendiri atau orang lain. Mulailah dengan
                              berkata, “Saya mengikuti suatu kursus yang
                              berusaha mengajar saya bagaimana orang berpikir,
                              bolehkah                        saya              mengajukan                              lima               pertanyaan
                 pendek ini?
     (Jika anda belum kenal dengan orang yang anda ajak bicara itu,
     perkenalkanlah diri anda terlebih dahulu.)
     1. Menurut anda masalah paling besar yang dihadapi orang
dewasa ini adalah ……..
            Orang 1 ------------------------------------------------------------------------------
            Orang 2 ------------------------------------------------------------------------------
            Orang 3 ------------------------------------------------------------------------------
            Orang 4 ------------------------------------------------------------------------------
            Orang 5 ------------------------------------------------------------------------------
     2. Apakah yang paling memuaskan anda dalam hidup anda?
            Orang 1 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 2 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 3 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 4 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 5 -----------------------------------------------------------------------------

     4. Apakah yang membuat anda paling frustrasi?
            Orang 1 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 2 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 3 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 4 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 5 -----------------------------------------------------------------------------
     5. Apakah tujuan hidup anda?
            Orang 1 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 2 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 3 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 4 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 5 -----------------------------------------------------------------------------
     6. Menurut anda apakah agama yang terorganisasi (gereja) itu
        relevan bagi orang-orang dewasa ini? Jelaskan!
            Orang 1 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 2 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 3 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 4 -----------------------------------------------------------------------------
            Orang 5 -----------------------------------------------------------------------------




T u g a s
1.   Bacalah dan tandailah “Evangelii Nuntiandi no.40-82
2.   Hasil refleksi pribadi
3.   Hasil studi
4.   Buatlah survei “pertanyaan untuk lima orang”
5.   Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran
     jawaban dan kumpulkan pada pengarahan berikutnya.

More Related Content

What's hot

Evangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial Gereja
Evangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial GerejaEvangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial Gereja
Evangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial GerejaTheodora Suheriwanto
 
Daftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pelDaftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pelwilaxmalaikat
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Chatarina Pantja W
 
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDuniaPtt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di DuniaRuangguruKristen
 
Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Chatarina Pantja W
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikLusius Sinurat
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejabudhi pr
 
Pel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisPel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisKornelis Ruben
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI lokobaltenius
 
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualTeologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualLusius Sinurat
 
Pel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptisPel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptisKornelis Ruben
 

What's hot (20)

Evangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial Gereja
Evangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial GerejaEvangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial Gereja
Evangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial Gereja
 
Daftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pelDaftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pel
 
Evangelii Nuntiandi 2016
Evangelii Nuntiandi 2016Evangelii Nuntiandi 2016
Evangelii Nuntiandi 2016
 
Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
 
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDuniaPtt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
 
Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Ppt 2 pribadi yesus kristus
Ppt 2   pribadi yesus kristusPpt 2   pribadi yesus kristus
Ppt 2 pribadi yesus kristus
 
Pel 5 pelayan sel
Pel 5 pelayan selPel 5 pelayan sel
Pel 5 pelayan sel
 
Pribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristusPribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristus
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
SIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWG
SIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWGSIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWG
SIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWG
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gereja
 
Pel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisPel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen Baptis
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
 
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualTeologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
 
Pel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptisPel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptis
 

Similar to Pel 2 metode ev.oikos

Pemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangPemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangJohan Setiawan
 
Materi Evaluasi Kehidupan Rasul Paulus (KRP)
Materi Evaluasi Kehidupan Rasul Paulus (KRP)Materi Evaluasi Kehidupan Rasul Paulus (KRP)
Materi Evaluasi Kehidupan Rasul Paulus (KRP)SABDA
 
Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52alkitabiah
 
Pedang roh edisi_49
Pedang roh edisi_49Pedang roh edisi_49
Pedang roh edisi_49alkitabiah
 
Sacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe SpiritualSacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe SpiritualJohan Setiawan
 
366 Hari Hidup Bergaul dengan Allah
366 Hari Hidup Bergaul dengan Allah366 Hari Hidup Bergaul dengan Allah
366 Hari Hidup Bergaul dengan Allahalkitabiah
 
Bab 10 orientasi pelayanan gembala
Bab 10 orientasi pelayanan gembalaBab 10 orientasi pelayanan gembala
Bab 10 orientasi pelayanan gembalaChris Hukubun
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVabaskalolik
 
Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41alkitabiah
 
Peran gereja sebagai marturia
Peran gereja sebagai marturiaPeran gereja sebagai marturia
Peran gereja sebagai marturiaangritanaem1
 
Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47alkitabiah
 
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gerejaMakalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gerejafranciskussalabbaet
 
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)Johan Setiawan
 
Menjadikan segala bangsa murid
Menjadikan segala bangsa muridMenjadikan segala bangsa murid
Menjadikan segala bangsa muridAgus Marada
 
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_42
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_42Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_42
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_42Ikball Aja
 

Similar to Pel 2 metode ev.oikos (20)

Pemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangPemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua Orang
 
Strategi peginjilan smester i
Strategi peginjilan smester iStrategi peginjilan smester i
Strategi peginjilan smester i
 
Materi Evaluasi Kehidupan Rasul Paulus (KRP)
Materi Evaluasi Kehidupan Rasul Paulus (KRP)Materi Evaluasi Kehidupan Rasul Paulus (KRP)
Materi Evaluasi Kehidupan Rasul Paulus (KRP)
 
Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52
 
Hatiku Rumah Kristus
Hatiku Rumah KristusHatiku Rumah Kristus
Hatiku Rumah Kristus
 
Membuka Kedok
Membuka KedokMembuka Kedok
Membuka Kedok
 
Spiritual Check Up
Spiritual Check UpSpiritual Check Up
Spiritual Check Up
 
Pedang roh edisi_49
Pedang roh edisi_49Pedang roh edisi_49
Pedang roh edisi_49
 
Sacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe SpiritualSacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe Spiritual
 
366 Hari Hidup Bergaul dengan Allah
366 Hari Hidup Bergaul dengan Allah366 Hari Hidup Bergaul dengan Allah
366 Hari Hidup Bergaul dengan Allah
 
Bab 10 orientasi pelayanan gembala
Bab 10 orientasi pelayanan gembalaBab 10 orientasi pelayanan gembala
Bab 10 orientasi pelayanan gembala
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
 
Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41
 
Peran gereja sebagai marturia
Peran gereja sebagai marturiaPeran gereja sebagai marturia
Peran gereja sebagai marturia
 
Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47
 
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gerejaMakalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
 
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
 
Menjadikan segala bangsa murid
Menjadikan segala bangsa muridMenjadikan segala bangsa murid
Menjadikan segala bangsa murid
 
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_42
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_42Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_42
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_42
 
Multiply sept for view
Multiply sept for viewMultiply sept for view
Multiply sept for view
 

Pel 2 metode ev.oikos

  • 1. Latihan Pelayan Sel Pelajaran 2 METODE EVANGELISASI O I K O S KADERISASI KTM 2003
  • 2. Pelajaran 2 METODE EVANGELISASI OIKOS A. Mengubah Strategi B. Memperkenalkan Kristus 1. Memulai Percakapan 2. Memasukkan Kristus dalam Percakapan 3. Empat cara mensharingkan Kristus. C. Menanggulangi Penolakan D. Beberapa Pendekatan untuk menjawab keluhan- keluahan tentang Gereja E. 1. Refleksi 1. Bahan Diskusi 2. Bahan Studi 3. Survei Pribadi 4. Tugas
  • 3. Teknik-teknik evangelisasi itu baik, Tetapi teknik yang paling canggih sekalipun Tidak dapat menggantikan karya Roh Kudus yang lembut. Persiapan yang paling sempurnapun dari seorang evangelis, Tidak ada efeknya sama sekali tanpa Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus Skema yang mengandalkan sosiologi atau psikologi Yang paling canggih sekalipun, Akan segera tampak tidak ada nilainya. -Paus Paulus VI- Kalau komunitas-komunitas dasar menjadi sungguh-sungguh aktif dan mengarah keluar kelompok, maka mereka akan dapat menjadi pembawa kuasa misioner sejati bagi gereja masa depan -Karl Rahner-
  • 4. METODE EVANGELISASI OIKOS A. Mengubah strategi Apa yang menjadi pusat perhatian gereja dewasa ini? Gereja memberi perhatian besar pada pembangunan gedung-gedung yang efisien misalnya gedung gereja, gedung pertemuan untuk dapat menampung jumlah umat yang besar,dll. Gereja memberikan perhatian pada karya- karya misioner karitatif berupa kesehatan dengan mendirikan rumah-rumah sakit, pendidikan dengan sekolah-sekolah yang bermutu, panti-panti asuhan dan karya-karya sosial lainnya. Situasi Umat saat ini banyak yang kehausan dan kekeringan, seolah-olah berada di tengah padang gurun. Tetapi perhatian gereja belum terarah pada kenyataan ini. Seandainyapun gereja memberi perhatian pada kebutuhan-kebutuhan rohani atau evangelisasi maka seringkali hal ini merupakan cara yang bertolak belakang dengan metode evangelisasi yang diterapkan Yesus yang telah terbukti dipakai oleh gereja awali dan menghasilkan pertobatan yang gemilang karena peranan Roh Kudus. Awam masih kurang dilibatkan dalam karya evangelisasi sehingga merekapun tidak tertarik dan tidak mempunyai motivasi dengan karya evangelisasi. Padahal tugas pewartaan ini merupakan tugas mereka juga. Sekaranglah saatnya merubah strategi, awam bukan hanya menerima makanan rohani, bukan hanya sebagai objek tetapi juga menjadikan dirinya pelaksana dan sungguh-sungguh terlibat di dalam karya evangelisasi ini. Allah mau menyelamatkan manusia lewat manusia pula. Paus Yohanes Paulus II dalam pesannya pada hari minggu misi sedunia pada tanggal 22 oktober 2000 mengatakan: ”Setiap orang Kristen adalah misionaris. Mereka dapat menyumbangkan sesuatu: mulai dari doa, kurban, kesaksian hidup serta derma bahkan kemartiran. Api misi perlu lebih bernyala dan berkobar.” Karena awam ditempatkan di tengah-tengah dunia dengan tugas-tugas duniawi yang sangat beraneka macam, maka Paus Paulus VI mengharapkan keterlibatan awam dalam evangelisasi yang sangat khusus itu.1 Awam bersentuhan langsung dengan dunia maka awampun mendapat tugas untuk menguduskan nilai-nilai duniawi karena awam dapat menembus seluruh aspek kehidupan. Untuk itu perlu memotivasi para awam dan sekaligus membekali mereka untuk dapat mewartakan Kristus dengan teknik-teknik sederhana yaitu dengan memakai strategi oikos. B. Memperkenalkan Kristus 1 Evangelii Nuntiandi 70.
  • 5. B.1. Memulai percakapan. Pertama-tama carilah kesempatan, tentu saja ini diperlukan kebijaksanaan dan terutama mohon campur tangan Allah melalui doa. Ingatlah selalu bahwa Tuhan-lah yang akan membuka pintu jika waktunya tiba. Kalau anda sungguh-sungguh memohon pada Tuhan supaya diberikan kesempatan, maka anda akan heran menyaksikan betapa banyaknya kesempatan yang diberikan Tuhan untuk anda, Tuhan memberikan kejutan- kejutan yang anda tidak pernah duga lebih dahulu. Ramahlah terhadap semua orang dan layanilah mereka. Kadangkala orang yang anda anggap tidak mungkin menerima Kristus justru dialah ladang yang subur. Cara pandang anda terhadap orang tersebut mungkin sama dengan orang lain memandang dia. Karena itu mungkin anda-lah satu-satunya orang yang bersikap hangat padanya sehingga dia dapat membuka pintu hatinya terhadap pelayananmu. Ajaklah dia berbicara dan anda hanya mendengarkan. Setiap orang mempunyai kesenangan sendiri, punya topik-topik pembicaraan yang menarik bagi-nya sekalipun dia orang yang pendiam. Karena itu orang yang pendiampun akan ikut berbicara jika yang dibicarakan itu adalah topik yang dia senangi apalagi kalau dia mengetahui bahwa dia sungguh-sungguh didengarkan. Jika sudah yakin akan hal ini, anda dapat mengambil kesem- patan untuk mengajukan pertanyaan yang paling mengena. Saat itu pasti dia akan menjawab pertanyaan anda. Bagaimana caranya? - Pertama-tama pandanglah mata orang itu dengan penuh kasih tanpa menimbulkan curiga baginya. - Kemudian tersenyumlah dengan lembut, wajah anda harus kelihatan ramah. - Sesudah itu ajukanlah pertanyaan yang dimulai dengan kata “bagaimana” atau “mengapa”. Pada saat dia berbicara tentang kejenuhan, hidup yang tidak berarti, rasa bersalah, kesepian, dll, secara tidak langsung dia sudah bertanya tentang Yesus itu sendiri. Jangan terburu-buru dulu, ciptakanlah suasana rilex. Sediakanlah waktu untuk berbicara, mungkin dengan sambil minum kopi atau ajaklah makan bersama. Terimalah orang itu sebagaimana adanya. Itu tidak berarti bahwa anda membiarkan mereka dalam keadaan seperti itu terus. Tapi dengan menerima dia, sudah merupakan awal untuk memasuki pembicaraan yang baik. Paus Paulus VI berkata: ”Hormatilah keadaan rohani orang yang dilayani. Bergeraklah sesuai waktu dan kecepatan
  • 6. mereka. Tidak ada orang yang berhak untuk terlalu memaksa mereka”. Berikanlah pujian yang jujur dan dengan tulus. Pujian yang sesuai dapat membantu banyak. Jangan kikir dengan pujian bagi orang lain, tapi jangan juga memberikan pujian yang berlebihan. Dari cara anda menanggapi, dia dapat menilai siapa anda. Perhatikanlah apa yang menyebabkan orang itu stress, dan kebutuhan apa yang diperlukan akhibat stress tersebut. Tunjukkanlah rasa belas kasihan (empati) anda dengan menceritakan hal yang hampir sama menimpa hidup anda dulu dan bagaimana anda telah menanggulanginya dengan kuasa Yesus. B.2. Memasukkan Kristus ke dalam percakapan. Untuk berbicara terang-terangan tentang Kristus biasanya kita tidak punya keberanian. Ingatlah bahwa keberanian itu bukan berarti tidak ada rasa takut. Keberanian berarti mengambil tindakan di tengah-tengah rasa takut. Di bawah ini diuraikan sembilan cara yang kreatif untuk memasuk- kan Kristus dalam pembicaraan anda: 1. Apabila orang itu tahu bahwa hidupmu baik, tanyalah kepadanya, ”apakah saya pernah menceritakan kepada anda bagaimana saya tertarik kepada hal-hal rohani?” 2. Apabila orang itu tahu bahwa keluargamu baik dan anda punya kasih serta aktif dalam pelayanan, Katakanlah kepadanya: ”Seandainya engkau mengenal saya sepuluh tahun yang lalu, mungkin engkau tidak akan berkata seperti itu”. Apabila saat itu bukan merupakan waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara tentang Kristus, katakanlah: “Apabila nanti ada kesempatan biar 15 menit saja, saya akan menceritakan tentang apa yang membuat hidup saya berubah seperti ini” 3. Jika anda berbicara dengan orang Katolik yang sudah murtad, mungkin anda dapat berkata, “Dulu saya juga merasa seperti anda…. Saya juga mempunyai banyak problem dengan gereja, tetapi sekarang tidak lagi. Saya akan ceritakan kepadamu apa yang telah saya alami.” Ingatlah bahwa mungkin alasan yang diungkapkan orang itu tentang kemurtatannya bukanlah alasan yang utama atau sebenarnya. Seringkali alasan itu hanya menutupi sesuatu yang lebih besar. Jadi janganlah terlalu memperhatikan alasan yang dikemukakan pertama. Dengarkan saja tetapi tidak perlu terlalu dihiraukan. Katakanlah bahwa hidup dengan Yesus itu sangat menyenangkan, karena anda sendiri mengetahuinya dan sudah mengalaminya sendiri.
  • 7. 3. Apabila orang itu adalah orang non kristen tapi anda dekat dengannya dan mengenalnya secara pribadi, maka dia akan percaya pada anda dan dia mulai mensharingkan tentang segala beban, kerinduan, frustasi, kekosongan, kerinduan mereka dll. Jika itu yang terjadi dan pengalaman anda hampir sama dengannya, katakanlah, ”Saya juga dulu merasa begitu sampai saya mengalami sesuatu yang benar- benar mengubah pandangan saya tentang hidup ini. Apakah engkau mau mendengar pengalaman saya?” Jika pengalaman anda tidak sama dengan yang dia alami, anda dapat berkata, “Kalau cara pandang saya masih seperti dulu, dan saya mengalami seperti yang anda alami sekarang ini, tentu perasaan saya seperti anda. Tetapi sekarang tidak begitu, karena ada suatu pengalaman yang benar-benar telah mengubah pandangan saya tentang hidup ini. Apakah anda ingin mendengarnya?” 5. Kepada orang yang telah lama anda kenal tetapi anda belum pernah berbicara tentang Kristus kepadanya, katakanlah, “Saya kira saya perlu minta maaf kepadamu. Saya sudah mengenalmu beberapa tahun tetapi saya belum pernah menceritakan apa yang paling berarti bagi hidup saya.” 6. Kepada orang yang mengeluh tentang dunia ini, katakanlah, “Pernahkah anda mempertimbangkan diagnosa Yesus dan perbaikan yang dilakukanNya bagi dunia?” 7. Jika anda sedang membicarakan pokok berita yang sedang terjadi atau krisis dunia yang paling akhir atau beberapa peristiwa yang paling mutakhir, mungkin anda dapat bertanya, ”Menurut anda, apakah yang tidak beres dalam dunia ini?” Setelah mendengar dari dia tentang berbagai penyebab eksternal yang menyebabkan problema pada manusia, kita dapat bertanya, “Apakah anda pernah memikirkan apa yang dikatakan Yesus tentang hal ini?” Kemudian katakanlah apa yang dipikirkan Yesus tentang manusia dalam Mrk.7:21-23. Manusia sendirilah, karena sikap batinnya penyebab masalah pokok. 8. Untuk mengangkat pembicaraan tentang hal-hal rohani, bertanyalah: “Apakah anda tertarik pada hal-hal rohani?” Perhatikan apakah mereka menjawab ya atau tidak, selanjutnya tanyalah: “Menurut anda, yang disebut orang kristen sejati itu yang bagaimana?”
  • 8. Biasanya jawaban mereka tentang orang kristen adalah mereka yang melakukan kegiatan kristiani seperti: pergi ke gereja, hidup dengan baik, berdoa,dll. Jika mereka menjawab seperti itu, berkatalah: “Hal-hal itu memang benar. Itulah yang dilakukan orang kristen sejati. Bolehkah saya ceritakan apa yang dikatakan Kitab Suci mengenai orang kristen sejati?” 9. Jika pembicaraan sudah mulai mengenai hal-hal rohani, tanyakanlah dua pertanyaan ini: a. “Sudah tahukah anda bahwa sekarang ini anda memiliki hidup yang kekal?” Jawaban selalu ya atau tidak. Tetapi kalau mereka menjawab “mungkin”, anggaplah jawaban itu “tidak”. b. “Seandainya saat ini anda berdiri di hadapan Allah, kemudian Dia bertanya: Mengapa Aku harus membawa engkau masuk surga? bagaimana anda menjawabnya?” Jawaban akan selalu didasarkan pada iman atau karya. (Jawaban atas pertanyaan ini akan membuat anda mengetahui sampai di mana kerohanian mereka). B.3. Empat cara mensharingkan Kristus Biasanya kita mempunyai anggapan bahwa mensharingkan Kristus adalah berbicara tentang Injil, hal itu merupakan salah satu cara. Sebenarnya ada empat cara untuk mensharing Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Setiap saat kita mempunyai kesempatan untuk mensyaringkan Kristus dengan menggunakan salah satu dari empat cara ini: 1. Kebenaran. Di sini kita hanya dapat berbicara tentang kebenaran Allah. Misalnya kita dapat berkata: “Allah telah memberikan hari yang indah ini”, “Anak-anak merupakan suatu karunia Allah yang berharga” atau “bintang-bintang yang indah itu menunjukkan kepada saya bahwa Allah di balik alam raya”. Kita dapat mengatakan perkataan kebenaran ini kita pada situasi yang paling santai sekalipun. Dalam Yohanes 1:29 Yohanes pembaptis mengatakan satu sabda kebenaran ketika ia mengakui Kristus sebagai “Anak domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia”. 2. Kesaksian. Di sini kita hanya menceritakan kebaikan Allah dalam pengalaman hidup kita. Suatu kesaksian merupakan pengalaman pribadi karena itu
  • 9. kesaksian tidak dapat dibantah. Suatu kesaksian tidak selalu mengenai mengapa menjadi kristen, tetapi juga tentang apa yang telah dilakukan Allah. Dalam Yoh.1:41 Andreas menceritakan kesaksiannya ketika ia berkata kepada Petrus: “Kami sudah menemukan Mesias”. Paus Paulus VI mengatakan “Manusia modern lebih mau mendengarkan kesaksian daripada mendengarkan guru. Dan jika ia mendengarkan guru, hal itu disebabkan karena mereka adalah saksi- saksi.”2 3. Injil. Menceritakan siapa Yesus itu. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Dia datang ke dunia dengan ajaran-ajaran-Nya, teladan- teladan-Nya dll. Dia rela menderita dan wafat bagi manusia untuk menebus dosa-dosa manusia. Kemudian Dia bangkit dari mati lalu naik ke surga. Semuanya Dia lakukan demi cintaNya pada manusia. Dalam hal ini seakan-akan kita berkotbah tentang Yesus. 4. Mengajak (mengundang). Dengan cara mengajak mereka datang menghadiri pertemuan sel komunitas. Perlihatkanlah bahwa anda akan sangat senang jika mereka mau memenuhi undangan anda. Kalau perlu tawarkan untuk dijemput, kontaklah selalu dengan menelpon. C. Menanggulangi Penolakan Dalam memenangkan orang bagi Kristus, kita perlu mengetahui mengapa orang menolak Kristus dan bagaimana menangani alasan-alasan penolakan itu. Tingkat pertama: melayani. Dalam melayani anggota oikos mungkin anda menemukan orang-orang yang menolak Kristus dengan macam-macam alasan misalnya: 1. Menolak karena tidak pernah mendengar tentang Kristus. Masalah ini dapat ditangani dengan mengatakan kebenaran-kebenaran tentang Kristus. 2. Yang lain menolak karena keliru, mereka hanya tahu dari dengar- dengar saja, akhibatnya. mereka salah dengar tentang Kristus dan 2 Pidato kepada Para Anggota Consilium de Laici, (2Okt 1974): AAS 66 (1974), hal 568
  • 10. agama kristen. Cara menanggulanginya ialah melayani orang tersebut dengan mengatakan yang sebenarnya. 3. Ada yang menilai agama kristen tidak baik karena mengenal orang- orang kristen yang salah. Cara menanggulanginya ialah dengan melayani dan mengasihi orang itu sehingga ia dapat mempunyai gambaran yang benar tentang seorang kristen. Tingkat kedua: sharing Pada tingkat ini orang mendengarkan sharing anda dan dia akan mengambil perbandingan dengan keadaan dirinya. Jika mereka menolak Kristus pada tingkat-tingkat ini, hal itu disebabkan karena: 1. Tidak mau tunduk kepada siapapun. Mungkin mereka tidak mau menerima siapa saja sebagai Tuhan dalam hidup mereka, karena merasa puas dengan gaya hidupnya. Ini merupakan salah satu alasan yang paling menakutkan dalam penolakan karena orang itu percaya kepada berita yang diwartakan tetapi tetap berkanjang pada gaya hidupnya. Beritahukanlah kepadanya bahwa dirinya dalam bahaya. Dan sampaikanlah kebenaran ini: “Jika percaya, maka engkau dapat menerima Kristus sebagai Tuhan.” 2. Menolak menerima Kristus karena takut kehilangan orang-orang dekat. Biasanya dia mendapat tekanan dari keluarga dan kerabatnya. Hal ini adalah hal yang biasa, karena itu kita harus mengerti dengan orang tersebut. Anda dapat menjelaskan Sabda Tuhan dalam Mat.10:34-35. Di lain pihak jelaskan juga bahwa menerima Kristus berarti membawa keluarga dan teman kepada Kristus. Kis.16:13-15. Tingkat ketiga: Menjelaskan Pada tingkat ini orang perlu mendengarkan penjelasan yang logis tentang Injil supaya dia dapat mengambil suatu keputusan. Apabila pada tingkat ini dia menolak hal itu disebabkan karena: 1. Orang tersebut merasa tidak layak karena dosanya terlalu besar. Ia merasa tidak layak menerima pengampunan Kristus. Penolakan ini dapat diungkapkan dengan perkataan “dosaku terlalu berat” atau “Bagaimana mungkin Allah akan menerima saya?” Anda dapat menangani masalah ini dengan mengatakan bahwa Allah justru mau menyelamatkan orang-orang yang berdosa dan bahwa karena Dia adalah Allah, maka kuasaNya untuk mengampuni lebih besar daripada kemampuan kita untuk berbuat dosa. Dasar-dasar kitab
  • 11. suci untuk menunjang penjelasan anda adalah: Mat.9:12; Lk.15:11-32; Lk.19:1-10; Yoh.8:1-11; Lk.7:36-50, dll. 2. Menolak karena tidak dapat berhenti melakukan kebiasaan berdosa. Orang ini tidak mengerti bahwa Tuhan berkuasa untuk memberikan kemampuan kepadanya mengalahkan kebiasaan berdosa. Anda dapat memberi penjelasan seperti pada no.3. 3. Menunda-nunda. Orang ini merasa bahwa nanti jika sudah ada waktu, ia dapat membenahi dirinya dan kemudian ia dapat berbuat seperti yang dikehendaki Kristus baginya. Pendekatan yang paling baik untuk menangani orang-orang seperti ini adalah katakanlah padanya: a. “Mungkin tidak ada lagi hari esok.” (Yoh.4:14; II Kor.6:2; Mzm.14:4) b. “Jika anda ingin menunggu sampai anda berbenah diri, anda tidak akan pernah dapat mewujudkannya.” D. Beberapa pendekatan untuk menjawab keluhan- keluhan tentang Gereja Banyak kali kita temukan orang-orang Katolik yang tidak lagi menjalankan kehidupan iman mereka karena berbagai macam alasan. Dibawah ini diuraikan mengenai alasan-alasan mereka dan cara pendekatannya. 1. “Semua yang mereka bicarakan di gereja ialah uang” Kerapkali pernyataan seperti ini hanyalah alasan permukaan untuk menyembunyikan alasan yang sesungguhnya. Untuk menanggapinya ada beberapa usul: • “Saya sudah menerima begitu banyak dari Allah melalui gereja (komunitas), sehingga saya merasa tidak akan pernah dapat membayar semuanya”. • “Saya merasa bahwa Gereja seolah-olah rumah saya yang kedua sehingga saya juga bertanggung jawab atas kebutuhannya dalam hal keuangan” Jelaskan juga pandangan anda tentang sumbangan itu sebagai suatu karya misioner, sebagai salahsatu cara untuk pengungkapan syukur kepada Allah. Sebagaimana kita mengalami masalah keuangan rumah tangga sendiri, demikian juga gereja mengalaminya, bahkan kebutuhan
  • 12. itu jauh lebih besar. Sumber pemasukan keuangan gereja adalah sumbangan umat. 2. “Hidupku sudah terlalu buruk, sehingga Tuhan tidak mau dengan aku lagi.” Biasanya orang seperti ini telah menjadikan hal-hal lain sebagai allahnya dan terikat olehnya. Terikat oleh pekerjaan, keluarga, uang, kenikmatan, dll. Cara pendekatan pada orang seperti ini adalah menekankan rasa bersalah dan rasa berdosa yang ada pada mereka. Untuk dapat menolong orang seperti ini anda dapat melakukan sebagai berikut: • Ingatkan dia akan masa lalunya dan saat-saat ketika dia beribadat: “Bukankah anda ke gereja ketika masih muda?” Tetaplah membicarakan masa itu dan ceritakan juga pengalaman anda sendiri. Dengan demikian anda telah mengingatkan padanya sesuatu yang mungkin akan direnungkannya setelah anda pergi. • Berikanlah kesaksian tentang keluarga anda sendiri, tentang problem anda dan bagaimana anda dapat menanggungnya berkat pertolongan Tuhan. “Syukurlah saya mempunyai banyak saudara seiman di dalam gereja yang mau ikut menanggung beban saya. Sel komunitas kami benar- benar memberikan penghiburan dalam masalah ini. Ceritanya begini…..” 3. “Beberapa tahun yang lalu saya dikecewakan oleh seorang pastor, karena itu saya meninggalkan gereja.” Terhadap orang seperti ini janganlah berbantahan dan berlagak menjadi pembela gereja. Dengarkanlah cerita orang itu, mungkin juga yang terjadi tidaklah seperti yang dipikirkan atau yang dirasakannya. Beberapa cara untuk menanggapinya: • “Itu belum seberapa, ada cerita yang lebih hebat lagi.” Dia tidak menyangka bahwa reaksi anda lain sekali. Hal ini akan memperlunak pengalaman yang dialaminya dengan pastor itu. • “Itu menunjukkan bahwa sebagai manusia, kadang-kadang kita semua juga, dapat berbuat buruk seperti itu.” Dalam Kitab Suci orang-orang memperlakukan Yesus dengan tidak baik. Mereka menyebut-Nya “orang Samaria”, “anak haram”, “dirasuk setan”. Meskipun begitu, Ia tidak menyerah. • Undanglah dia ke sel komunitasmu:
  • 13. “Lupakan semua itu, datanglah dan lihatlah sendiri bagaimana pertemuan sel komunitas kami. Setiap orang pernah terluka seperti anda juga. Ikutlah dengan sel kami, anda akan senang.” 4. “Saya tidak setuju dengan banyak hal dalam gereja…. Karena itu saya tidak pergi ke gereja lagi.” Anda dapat menjelaskan beberapa hal tentang gereja sbb: • Kebijaksanaan Gereja Katolik sudah berlangsung dan teruji selama 2000 tahun. Gereja dengan sungguh-sungguh telah mengemban mandat Yesus untuk “mengajarkan segala hal yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat.28:20). • Yesus berkata kepada Gereja yang dilambangkan oleh Petrus: “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya…….” (Mat.16:18-19) • Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja yang teguh dalam memperjuangkan moral kemanusiaan dengan menentang hal-hal seperti pengguguran kandungan, perceraian, kontrasepsi, Eutanasia, homoseks, ketidakadilan, dll. • Undanglah dia ke sel komunitas anda: “Banyak hal menarik yang kami bicarakan dalam sel komunitas kami. Kami akan senang sekali mendengarkan pandangan-pandangan anda dan anda dapat belajar banyak di sana. Saya juga begitu.” 5. “Gereja tidak mau menerima saya, saya sudah cerai.” Orang-orang yang sudah bercerai biasanya berpikir bahwa mereka dikucilkan oleh gereja. Ini pendapat keliru dan salah. Anda harus mengetahui aturan gereja tentang hal ini dan menjelaskan kepada mereka: • Jika orang yang sudah bercerai dan belum kawin lagi, ia bebas menerima sakramen. Sedangkan orang yang sudah bercerai dan kawin lagi, dia boleh menghadiri misa dan ikut kegiatan gereja tetapi tidak boleh menerima komuni. Tidak menerima komuni ini disebut “puasa ekaristi”. Bagi orang yang telah cerai dan kawin lagi “Puasa ekaristi” bukan berarti Tuhan telah diambil daripadanya. Sama sekali tidak! Penerimaan Ekaristi merupakan cara yang lazim bagi kita di dunia untuk berkomunikasi dengan cinta Yesus. Namun Allah tidak terbelenggu oleh sakramen-sakramen cintaNya. Menerima Sakramen Mahakudus tidak lain adalah menerima cinta Tuhan yang tersalib dan mengambil bagian dalam buah kehidupanNya. Orang yang sudah cerai dan kawin lagi diundang
  • 14. Yesus ke perjamuan kudusNya untuk turut ambil bagian di dalam perayaan kurban cintaNya itu, justru dengan tidak menerima Komuni Suci. Kepada kaum Kristiani yang mengalami kegagalan perkawinan, Yesus bersabda: “Engkau saudaraKu, engkau saudariKu, hendaklah kamu berkomunikasi dengan salib dan kebangkitanKu, justru dengan tidak menerima Komuni Suci. Terimalah sengsara ini demi cintamu kepadaKu dan demi hormatmu bagi perjanjian cintaKu. Dan Aku Tuhanmu dan Allahmu, pasti menemukan sarana-sarana untuk menghibur dengan cara lain dan memenuhimu dengan karunia yang berlimpah-limpah. Percayalah padaKu dan pada GerejaKu.” • Anda tidak boleh meninggalkan Tuhan karena Ia tidak pernah meninggalkan anda. Lakukanlah yang terbaik dalam situasi yang anda hadapi. Jika anda bertekun dalam iman yang baik, anda akan menyaksikan bagaimana Tuhan akan membuka pintu-pintu yang dulu tertutup. 6. “Saya tidak tahan terhadap semua perubahan yang terjadi dalam gereja, karena itu saya keluar.” Orang ini mempunyai type konserfatif, yang sulit menerima perubahan. Oleh karena itu kita perlu hati-hati dalam menjelaskan kepada mereka. • Sebagian besar perubahan yang terjadi dalam Gereja Katolik akhir- akhir ini merupakan hasil konsili Vatikan II, yang diprakrsai oleh Paus Yohanes XXIII. Hasilnya adalah gereja senantiasa selalu peka terhadap perkembangan zaman yang senantiasa selalu berubah. Misalnya dalam Misa, konstitusi hasil Konsili mengadakan perubahan dari bahasa Latin ke bahasa Indonesia, justru supaya kita dapat mengikuti liturgi dengan baik. Tidak ada perubahan pada inti misa. Pengantin tetap pengantin meskipun bajunya sudah diganti. • “Banyak perubahan yang dulu tidak saya senangi, sekarang dapat saya ikuti dengan lebih baik. Berdoa, bernyanyi dll, membuat saya lebih banyak mengalami kepuasan dalam mengikuti misa.” • Undanglah dia ke misa: “Datanglah dan saksikan sendiri. Misanya sama, hanya bajunya saja yang lain.” 7. “Saya tidak membutuhkan gereja, saya beribadat kepada Tuhan dengan cara saya sendiri.” Anda harus mengatakan suatu kebenaran bahwa kita tidak boleh beribadat kepada Tuhan dengan cara kita sendiri tetapi harus menurut cara yang dikatakanNya kepada kita di dalam Kitab Suci.
  • 15. Ada dua dimensi ibadat yang harus kita lakukan: - Pribadi: Hubungan pribadi dengan Yesus yang dikembangkan terutama melalui doa pribadi dan bacaan Kitab Suci. - Umum: Yesus mendirikan Gereja yang diberiNya kuasa. (Mat.16:18). Yesus berkata dalam Lk.10:16: “Siapa yang mendengarkan kamu mendengarkan Aku dan siapa yang menolak kamu menolak Aku.” Untuk dapat berkembang dalam hubungan pribadi dengan Tuhan, dibutuhkan pengajaran-pengajaran dari gereja. 8. “Mengapa orang Katolik harus menghadiri misa pada hari minggu?” Orang seperti ini belum mengerti banyak tentang kehidupan beriman karena itu kita dapat memberi penjelasan: • Perintah ketiga berbunyi: “Peliharalah hari Sabat.” Dalam Doa Kesepuluh perintah Allah dalam perintah ketiga disebutkan “Kuduskanlah hari Tuhan”. Gereja mempunyai kewajiban untuk menganjurkan umatnya memenuhi perintah ketiga ini. Seperti seorang ibu yang baik, Gereja katolik mengetahui apa yang baik bagi anak-anaknya. Untuk itu gereja mengharuskan anak-anaknya untuk taat dengan mematuhi aturan-aturan gereja demi kebaikan anak-anaknya. Betapa seringnya orang tua mengatakan, ”Ayo, makanlah sayuran ini supaya kamu tumbuh sehat dan kuat.” • Supaya kita dapat tumbuh menjadi orang kristen, misa pada hari minggu merupakan hal yang penting sekali. Inilah cara yang diinginkan Yesus.
  • 16. R e f l e k s i Berperan Kita dapat mengenali sesuatu dengan baik kalau kita melihat suatu perbuatan dilakukan. Sebagai pihak ketiga kita dapat mengamati sesuatu yang terjadi dengan objektif. Amatilah dengan baik dan buatlah catatan pada waktu anda melihat situasi-situasi di bawah ini: Situasi I : “Keluarga Katolik yang murtad” Anda sedang berbicara tentang tentang evangelisasi, pada saat yang sama anda berpapasan dengan tetangga anda yang mobilnya sedang mogok. Tetangga anda itu adalah seorang yang dulunya Katolik. Dia mengenal anda dan tahu bahwa anda adalah anggota KTM. Apa yang anda akan lakukan? Situassi II: “Anggota Paroki yang tidak aktif” Anda sedang berada di supermarket bersama dengan teman- teman anda. Akhirnya pembicaraan masuk ke dalam aktifitas paroki. Salah seorang yang bersama anda adalah seorang yang tidak aktif di paroki, tidak menyetujui aktifitas di paroki. Apa yang anda lakukan?
  • 17. B a h a n D i s k u s i 1. Bacalah Yohanes 4:5-15. Berdasarkan bacaan itu susunlah secara sistimatis metode yang dipakai Yesus dalam mewartakan Injil. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2. Biasanya orang katolik kurang begitu berani melakukan evangelisasi pribadi. Mengapa demikian? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------- 3. Untuk dapat merubah strategi evangelisasi, apa yang harus dilakukan oleh gereja dewasa ini? Berilah beberapa jawaban. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- B a h a n S t u d i Penolakan
  • 18. Di dalam Kitab Suci kita dapat melihat orang-orang yang menolak pewartaan Injil. Di bawah ini ada beberapa contoh. Bacalah berulang-ulang kisahnya kemudian tulislah dalam lembaran jawaban alasan penolakan dan tingkat kriteria penolakannya. Kriteria Penolakan Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 - Salah dengar karena - Halangan intelektual - Dosa dengar-dengar saja - Tidak mau tunduk - Rasa bersalah - Ketidak tahuan - Tekanan dari - Menunda-nunda - Keliru. keluarga dan teman 1. Pemimpin yang muda dan kaya: Markus 10:17-23 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 2. Orang-orang Farisi : Yohanes 11:46-53 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------
  • 19. 3. Nikodemus : Yohanes 3:1-21 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------- 4. Perampok yang tidak percaya : Lukas 23:39 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------- 5. Agripa : Kisah 26:27-29 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------- 6. Orang-orang Efesus : Kisah 19:21-40 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------- 7. Orang-orang Atena : Kisah 17:16-32 S u r v e i p r i b a d i Tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada lima orang. Anda dapat bertanya kepada anggota oikos anda sendiri atau orang lain. Mulailah dengan berkata, “Saya mengikuti suatu kursus yang berusaha mengajar saya bagaimana orang berpikir, bolehkah saya mengajukan lima pertanyaan pendek ini? (Jika anda belum kenal dengan orang yang anda ajak bicara itu, perkenalkanlah diri anda terlebih dahulu.) 1. Menurut anda masalah paling besar yang dihadapi orang
  • 20. dewasa ini adalah …….. Orang 1 ------------------------------------------------------------------------------ Orang 2 ------------------------------------------------------------------------------ Orang 3 ------------------------------------------------------------------------------ Orang 4 ------------------------------------------------------------------------------ Orang 5 ------------------------------------------------------------------------------ 2. Apakah yang paling memuaskan anda dalam hidup anda? Orang 1 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 2 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 3 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 4 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 5 ----------------------------------------------------------------------------- 4. Apakah yang membuat anda paling frustrasi? Orang 1 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 2 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 3 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 4 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 5 ----------------------------------------------------------------------------- 5. Apakah tujuan hidup anda? Orang 1 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 2 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 3 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 4 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 5 ----------------------------------------------------------------------------- 6. Menurut anda apakah agama yang terorganisasi (gereja) itu relevan bagi orang-orang dewasa ini? Jelaskan! Orang 1 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 2 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 3 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 4 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 5 ----------------------------------------------------------------------------- T u g a s
  • 21. 1. Bacalah dan tandailah “Evangelii Nuntiandi no.40-82 2. Hasil refleksi pribadi 3. Hasil studi 4. Buatlah survei “pertanyaan untuk lima orang” 5. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran jawaban dan kumpulkan pada pengarahan berikutnya.