Dokumen tersebut membahas tentang tanah longsor, termasuk jenis, penyebab, wilayah rawan, mitigasi, contoh kasus di Tulungagung, dan tinjauan hukum berdasarkan Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/2007.
Tanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannya
1. Mata Kuliah Hukum dan Perundang-undangan Kebumian
Gl 4104
Tanah Longsor:
Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum
Perundang-undangannya
Disusun oleh:
Hansen Wijaya
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung
2010
2. Outline
Pendahuluan
Pembahasan
◦ Tanah Longsor
◦ Jenis Tanah Longsor
◦ Penyebab Terjadinya Tanah Longsor
◦ Wilayah Rawan Tanah Longsor
◦ Tahapan Mitigasi Bencana Tanah Longsor
◦ Cara Menghindari Bahaya Tanah Longsor
Contoh Kasus: Longsor Tulung Agung, 31
Oktober 2010
Tinjauan Hukum: PM PU No.22/PRT/M/2007
Penutup
4. Pendahuluan
Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng
tektonik, yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan
Pasifik yang bergerak saling menumbuk dan
menghasilkan jalur subduksi dan menimbulkan
aktivitas volkanisme di sepanjang daerah
penunjaman subduksi tersebut.
Ada 129 gunungapi yang terdapat di Indonesia,
yang menyebabkan Indonesia rawan terhadap
bencana letusan gunungapi.
5. Pendahuluan
Jenis tanah pelapukan yang ditemukan di
Indonesia adalah hasil letusan gunungapi yang
memiliki komposisi lempung dengan sedikit
pasir dan bersifat subur.
Tanah pelapukan yang berada di atas batuan
kedap air pada perbukitan/pegunungan dengan
kemiringan lereng sedang sampai terjal
berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada
musim hujan dengan curah hujan berkuantitas
tingi.
Apabila perbukitan tersebut tidak ditumbuhi
oleh tanaman keras berakar kuat dan dalam,
maka kawasan tersebut rawan bencana tanah
longsor.
7. Pembahasan: Tanah Longsor
Longsor adalah suatu proses perpindahan massa tanah/batuan
dengan arah miring dari kedudukan semula, sehingga
terpisah dari massa yang mantap, karena pengaruh
gravitasi, dengan jenis gerakan berbentuk rotasi dan
translasi (Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/2007)
Tanah Longsor adalah perpindahan material pembentuk
lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau
material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
2007)
9. Pembahasan: Jenis Tanah Longsor
Longsoran Rotasi
Bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir
yang berbentuk cekung.
Longsoran Translasi
Bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir
berbentuk rata atau
menggelombang landai.
(Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2007)
10. Pembahasan: Jenis Tanah Longsor
Runtuhan batu
Pergerakan sejumlah besar
batuan atau material lain ke
bawah dengan cara jatuh bebas,
umumnya pada lereng-lereng
terjal.
Pergerakan Blok
Perpindahan batuan yang
bergerak pada bidang gelincir
berbentuk rata.
(Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2007)
11. Pembahasan: Jenis Tanah Longsor
Rayapan Tanah
Tanah Longsor yang bergerak
lambat dan hampir tidak dapat
dikenali.
Aliran Bahan Rombakan
Pergerakan massa tanah yang
didorong oleh air, terjadi di
sepanjang lembah dan mampu
mencapai ratusan sampai
ribuam meter jauhnya.
(Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2007)
12. Pembahasan: Penyebab Terjadinya
Tanah Longsor
1. Hujan
2. Lereng terjal
3. Tanah yang kurang padat dan tebal
4. Batuan yang kurang kuat
5. Tata lahan yang salah
6. Getaran
7. Pembebanan lereng
8. Pengikisan/erosi
9. Material timbunan pada lereng
10. Bidang diskontinuitas
11. Penggundulan hutan
Gambar:
http://bebenhutan.blogspot.com/ (Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/2007)
13. Pembahasan: Wilayah Rawan Tanah
Longsor
Tabel daftar kejadian
dan korban bencana
tanah longsor 2003-
2005.
Terdapat sedikitnya
918 lokasi rawan
bencana longsor di
Indonesia, dengan
kerugian pertahun
akbibat bencana ini
mencapai Rp 800
milyar dengan jiwa
yang terancam sekitar
1 juta penduduk.
(Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2007)
18. Pembahasan: Cara Menghindari
Bahaya Tanah Longsor
Model kerekayasaan teknik yang dapat digunakan untuk
mengatasi bencana tanah longsor
(http://1.bp.blogspot.com/_P4hht9_hm4U/TCSvmjOYfWI/AAAAAAAAAHs/uVM6hswdu5k/s1600/hl.jpg)
20. Contoh Kasus: Longsor Tulungagung,
30 Oktober 2010
Hujan deras yang mengguyur
Desa Kradinan, Kecamatan
Pagerwojo, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur,
Jumat malam, 30 Oktober
2010, menewaskan tiga
warga. Ini terjadi setelah
tebing setinggi 50 meter
longsor dan menimbun empat
rumah
Penghuni rumah sebenarnya sudah diingatkan agar pergi. Namun
mereka terlambat mengungsi karena penerangan jalan desa mati.
Saat mereka sedang kebingungan, tebing yang ada dekat rumah
mereka roboh
Gambar: http://static.liputan6.com/201010/101030terk2-longsor.jpg
21. Contoh Kasus: Longsor Tulungagung,
30 Oktober 2010
Hujan tersebut mengguyur
pegunungan di Tulungagung,
membuat jalur alternatif
menuju Trenggalek, terputus
di tiga titik akibat tertimbun
tanah longsor.
Badan jalan tertimbun
longsoran tanah sepanjang 20
meter dengan ketebalan
tanah hingga lima meter.
Hujan juga membuat jalan penghubung antarkabupaten sepanjang
50 meter di kilometer 35 Desa Sidomulyo, ambles sedalam satu
hingga dua meter.
Gambar: http://static.liputan6.com/201010/101014bsiluet-longsor-jln.jpg
27. Bagan kedudukan
pedoman penataan
ruang kawasan
rawan
bencana longsor
dalam sistem
peraturan
perundang-
undangan bidang
penataan ruang
(Peraturan Menteri
PU No.22/PRT/M/
2007)
28. Bagan Ruang lingkup
pedoman penataan
ruang kawasan rawan
bencana longsor
(Peraturan Menteri
PU No.22/PRT/M/
2007).
29. Tinjauan Hukum: Peraturan Menteri
PU No.22/PRT/M/2007
Tipologi zona berpotensi longsor berdasarkan hasil kajian
hidrogeomorfologi (Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/ 2007).
30. Tinjauan Hukum: Peraturan Menteri
PU No.22/PRT/M/2007
Klasifikasi tipe zona tipologi berpotensi longsor berdasarkan
tingkat kerawanan (Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/ 2007).
31. Tinjauan Hukum: Peraturan Menteri
PU No.22/PRT/M/2007
Peruntukan fungsi kawasan pada masing-masing tipe zona
berpotensi longsor berdasarkan tingkat kerawanan (Peraturan Menteri
PU No.22/PRT/M/ 2007)
32. Tabel Peruntukan ruang zona
berpotensi longsor berdasarkan
tingkat kerawanan (kanan atas:
tinggi, kanan bawah: sedang, kiri
atas: rendah) (Peraturan Menteri PU
No.22/PRT/M/ 2007)
33. Tinjauan Hukum: Peraturan Menteri
PU No.22/PRT/M/2007
Berikut ini merupakan alternatif sanksi atas
pelanggaran pemanfaatan ruang kawasan rawan
bencana longsor (Pasal 63 UU No.26/2007)
a. Peringatan tertulis;
b. Penghentian sementara kegiatan;
c. Penghentian sementara pelayanan umum;
d. Penutupan lokasi;
e. Pembongkaran bangunan;
f. Pemulihan fungsi ruang; dan/atau
g. denda administratif
(Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/ 2007)
34. Tinjauan Hukum: Peraturan Menteri
PU No.22/PRT/M/2007
Acuan kemiringan lereng yang sesuai untuk berbagai peruntukan
di kawasan budi daya(Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/
2007).
35. Tinjauan Hukum: Peraturan Menteri
PU No.22/PRT/M/2007
Bebeberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam rekayasa teknik
penanggulangan longsor di kawasan rawan bencana longsor (Peraturan
Menteri PU No.22/PRT/M/ 2007):
◦ Penyelidikan geologi teknik, analisis kestabilan lereng, dan daya
dukung tanah;
◦ Sistem drainase yang tepat pada lereng;
◦ Sistem perkuatan lereng untuk menambah gaya penahan gerakan
tanah pada lereng;
◦ Meminimalkan pembebanan pada lereng;
◦ Memperkecil kemiringan lereng;
◦ Mengupas material gembur (yang tidak stabil) pada lereng;
◦ Mengosongkan lereng dari kegiatan manusia;
◦ Penanaman vegetasi dengan jenis dan pola tanam yang tepat; dan
◦ Penerapan sistem terasering dan drainase yang tepat pada lereng.
37. Penutup
Bencana tanah longsor merupakan
salah satu bencana yang sering terjadi
di Indonesia dikarenakan berbagai
faktor penyebabnya;
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk
mencegah dan mengatasi tanah longsor;
Penggunaan kerekayasaan teknik dapat
dilakukan untuk mengatasi bencana
tanah longsor.
38. Daftar Pustaka
Laman Internet:
http://1.bp.blogspot.com/_P4hht9_hm4U/TCSvmjOYfWI/AAAAA
AAAAHs/uVM6hswdu5k/s1600/hl.jpg
http://bebenhutan.blogspot.com/
http://berita.liputan6.com/daerah/201010/304217/Jalur.Alternati
f.Trenggalek.Tulungagung.Terputus
http://berita.liputan6.com/daerah/201010/304073/Tebing.Longso
r.Tiga.Tewas
Booklet:
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2007. Gerakan
Tanah. Bandung: Badan Geologi, Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral.
Tinjauan hukum:
Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/2007 tentang: Pedoman
Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor.