Kepala sekolah berperan sebagai pemimpin dan katalisator dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif serta memberikan inspirasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan administrasi sekolah.
2. Kepala sekolah bersal dari dua kata yaitu
“Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat
diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau sebuah lembaga.
Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di
mana menjadi tempat menerima dan
memberi pelejaran.
Jadi secara umum kepala sekolah dapat
diartikan pemimpin sekolah atau suatu
lembaga di mana temapat menerima dan
memberi pelajaran.
3. dalam pasal 12 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
1990, bahwa : “Kepala Sekolah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,
pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan
serta pemeliharaan sarana serta prasarana”.
Kepala Sekolah bertanggung jawab atas lembaga yang
dipimpinnya untuk melaksanaan bebagai kegiatan, mengelola
berbagai masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan
administrasi sekolah, pembinaan sarana dan prasarana,
sehingga Kepala Sekolah dituntut mampu menunjukkan
kinerja (work performance) yang ditopang oleh derajat
penguasaan kompetensi yang memadai, oleh karena itu perlu
adanya upaya yang komprehensif guna meningkatkan
kompetensi kepala sekolah untuk mewujudkan sekolah yang
bermutu.
4. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau di ploma
empat (D-IV)
kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi
yang
terakriditas.
Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia
setingi-tinginya 56
tahun.
Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun
menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman
Kanak-
Kanak/Raudhotul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman
mengajar
sekurang-kurangnya 3 tahun di TK/RA, dan
Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai
negeri sipil
(PNS) dan bagi non-PNS disertakan dengan kepangkatan
yang dikeluarkan
oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
5. Harus diakui bahwa memang gaji resmi PNS di Indonesia masih
memprihatinkan. PNS yang bergaji terendah hanya menerima uang
setara US
$3,5 sehari. Inilah yang bisa mengakibatkan runtuhnya semangat
kerja para
pegawai negeri. Di sisi lain, sebagian orang berpendapat bahwa
jumlah PNS di
Indonesia yang sebanyak sekitar 4,1 juta itu sudah terlalu banyak
sehingga
perlu upaya perampingan. Tetapi rasio antara PNS dan jumlah
penduduk saat
ini masih berkisar 1 : 60. Di tingkat daerah rata-rata prosentase PNS
terhadap
jumlah penduduk hanya sekitar 2,1 persen. Proporsi PNS yang ada
masih jauh
dari ideal yang untuk negara maju pada kisaran 1 : 40. Yang lebih
penting ialah
menjawab apakah dengan jumlah PNS yang ada sekarang semuanya
sudah
bekerja sesuai dengan tuntutan kerja minimal
6. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun
menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-
Kanak/Raudhotul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 3 tahun di TK/RA, dan
Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri
sipil
(PNS) dan bagi non-PNS disertakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan
oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
Sedangkan kualifikasi khusus yang harus dimiliki Kepala Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)yaitu:
Berstatus sebagai guru SMK/MAK
Memiliki sartifikat pendidikan sebagai guru SMK/MAK
Memiliki sartifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh
lembagayang
ditetapkan pemerintah.
7. Kepala sekolah harus dapat memperlakukan sama
terhadap orang-orang yang menjadi bawahannya,
sehingga tidak terjadi diskriminasi, sebaliknya dapat
diciptakan semangat kebersamaan di antara mereka yaitu
guru, staf dan para siswa
Sugesti atau saran sangat diperlukan oleh para bawahan
dalam melaksanakan tugas. Para guru, staf dan siswa
suatu sekolah hendaknya selalu mendapatkan saran
anjuran dari kepala sekolah sehingga dengan saran
tersebut selalu dapat memelihara bahkan meningkatkan
semangat, rela berkorban, rasa kebersamaan dalam
melaksanakan tugas masing-masing
Dalam mencapai tujuan setiap organisasi memerlukan
dukungan, dana, sarana dan sebagainya. Kepala sekolah
bertanggung jawab untuk memenuhi atau menyediakan
dukungan yang diperlukan oleh para guru, staf, dan
siswa, baik berupa dana, peralatan, waktu, bahkan
suasana yang mendukung
8. Kepala sekolah berperan sebagai katalisator, dalam
arti mampu menimbulkan dan menggerakkan
semangat para guru, staf dan siswa dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
Kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat
menciptakan rasa aman di lingkungan sekolah
Kepala sekolah pada hakekatnya adalah sumber
semangat bagi para guru, staf dan siswa. Oleh sebab
itu kepala sekolah harus selalu membangkitkan
semangat para guru, staf, dan siswa
Setiap orang dalam kehidupan organisasi baik secara
pribadi maupun kelompok, kebutuhannya
diperhatikan dan dipenuhi. penghargaan dan
pengakuan ini dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk, seperti kenaikan pangkat, fasilitas,
kesempatan mengikuti pendidikan dan sebagainya
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PermenPANRB) No. 16 Tahun 2009 tanggal
10 November 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala
BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14
Tahun 2010 tanggal 6 Mei 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 35 tahun 2010 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya
10. Kepalasekolah merupakan salah satu
komponen pendidikan yang paling berperan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 12 ayat
1 PP 28 tahun 1990 bahwa: “Kepala sekolah
bertanggungjawab atas penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,
pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pememliharaan sarana
dan prasarana”.
Ω PGRI
Ω MKKS
11. • kepribadian yang kuat sebagai pemimpin
1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat
sebagai pemimpin
2. Memiliki keinginan yang kuat dalam
pengembangan diri sebagai kepala
sekolah
3. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya
4. Mampu mengendalikan diri dalam
menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah
12. Mampu mengendalikan diri dalam
menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala sekolah
1. Mampu menyusun perencanaan
sekolah untuk berbagai tingkatan
perencanaan:
2. Mampu mengembangkan organisasi
sekolah sesuai dengan kebutuhan
13. Kepala sekolah merupakan peimipin formal yang
tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa didasarkan
atas pertimbangan tertentu. Untuk itu kepala
sekolah bertangggung jawab melaksanakan fungsi-
fungsi kepemimpinan baik yang berhubungan
dengan pencapaian tujuan pendidikan maupun
dalam mencipatakan iklim sekolah yang kondusif
yang menumbuhnkan semangat tenaga pendidik
maupun peserta didik. Dengan kepemimpinan
kepala sekolah inilah, kepala sekolah diharapakan
dapat memberikan dorongan serta memberikan
kemudahan untuk kemajuan serta dapat
memberikan inspirasi dalam proses pencapaian
tujuan.