Banyak bahan baku yang dapat dijadikan biobriket, salah satu contohnya adalah tempurung kelapa dan buah ketapang. buah ketapang dan tempurung kelapa merupakan limbah yang apabila tidak ada penanganan akan menimbulkan masalah pada lingkungan. Dengan adanya pengembangan energi baru terbarukan maka limbah seperti disebutkan dapat dimanfaatkan, salah satu bentuk energi baru terbarukan adalah biobriket.
8. Perbedaan biobriket tempurung
kelapa dengan buah ketapang
Biobriket tempurung kelapa Biobriket dari buah ketapang
Bercahaya dan kasar
Abu sedikit
Tidak bercahaya dan halus
Abu banyak
9. Prosedur Kerja
• Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
• Merancang design kompor biobriket
• Membentuk pola pada kaleng konguan
• Memotong kaleng konguan sesuai pola seperti inlet (tempat masuknya
biobriket) dan outlet (pembuangan abu) menggunakan pisau
• Membuat lubang pada kaleng konguan untuk sirkulasi udara
• Memotong bagian atas pada kaleng cat sehingga bagian tempat tutup
pada kaleng tidak ada atau di buang
• Membuat tiga lubang pada bagian atas kaleng cat yang berfungsi
menyatukan kaleng cat dan kaleng konguan menggunakan kawat
• Memotong seng sesuai dengan ukuran panjang dan lebar kaleng konguan
sebagai wadah abu hasil pembakaran biobriket
• Menyatukan kaleng cat dengan kaleng konguan dengan cara memasukkan
kaleng cat ke dalam kaleng konguan lalu di kaitkan ke dalam lubang yang
telah di buat menggunakan kawat
• Memasang wadah abu ke dalam kaleng konguan di bagian bawah
• Kompor siap digunakan
12. Hasil Percobaan
Biobriket dari tempurung kelapa
Arang yang telah dihaluskan sebanyak 384 gram, dan
menghasilkan biobriket sebanyak 353,6 gram dan biobriket
193, 6 gram mampu medidihkan air sebanyak 100 ml dalam
waktu 30 menit dengan suhu 900
Biobriket dari buah ketapang
Arang yang telah dihaluskan sebanyak 210 gram, dan
menghasilkan biobriket sebanyak 118 gram yang digunakan
untuk medidihkan air sebanyak 100 ml, namun karena
kurangnya angin atau tidak adanya kipas atau tidak ditiup
sehingga air tidak mendidih namun air menguap.