SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih
yang sebesar – besarnya kepada :
Ibu Dr. Ir. Vina Serevina
selaku Dosen Pengajar Sistem Penilaian
di Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Jakarta
Atas bimbingan dan arahannya dalam proses
pembelajaran Sistem Penilaian
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
1
MASALAH DAN PEMBAHASANNYA MENGENAI
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN
PERMEN NO. 20 TAHUN 2007
Mahasiswa :
LUKMAN HIDAYATULLAH
PROGRAM PASCA SARJANA FISIKA PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
2
Sebagaimana telah dibatasi pada
pembatasan masalah, yaitu poin F dan
G dari LAMPIRAN PERATURAN MENTRI
PENDIDIKAN NASIONAL, dan
permasalahan – permasalahan
dilapangan yang terjadi berkenaan
dengan poin tersebut.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
3
Cuplikan Permendiknas RI No. 20
Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, Point F dan G.
Namun yang akan dipaparkan pada kesempatan ini
yaitu sub point F dan G yang diamati telah terjadi
ketidak sesuaian di lapangan, diantaranya :
1). F. 1 dan F.9
2). G.1 , G.2 dan G.6
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
4
F. Penilaian oleh Satuan Pendidikan
1.menentukan KKM setiap mata pelajaran
dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran,
dan kondisi satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik.
9.melaporkan pencapaian hasil belajar
tingkat satuan pendidikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
5
G. Penilaian oleh Pemerintah
1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan
dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada
mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin
mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang
aman, jujur, dan adil.
6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang
kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh
Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
6
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
7
F.1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik.
Dengan penentuan Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang
ditetapkan oleh guru mata pelajaran masing – masing disetiap
sekolah, sebagaimana yang diamanatkan oleh point F.1
Permendiknas No. 20 Tahun 2007, bertujuan untuk menentukan
tolak ukur pencapaian hasil belajar ditiap semester.
Namun dalam pelaksanaannya, ada kekeliruan di lapangan yang
terjadi, di antaranya :
1. Ketercapaian KKM seakan – akan dipaksakan.
2. Ada beberapa oknum guru yang memanfaatkan siswa yang
remedial , dengan sangsi dan tugas yang tidak sesuai.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
8
F.9. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan
pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.
Data nila siswa yang dilaporkan ke dinas pendidikan
kabupaten/kota bersumber dari akumulasi nilai
rapot siswa dari semester 3, 4 dan 5 . Dilapangan
ditemukan ketidaksesuaian dalam tujuan dan
pelaksanaannya, diantaranya :Dengan ketentuan
kelulusan UN 40 % dari nilai akumulasi semester 3,4
dan 5 yang diberikan oleh guru, dan 60 % dari nilai
UN. Maka terjadi Mark Up nilai oleh guru.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
9
G. 1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam
bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah sangatlah penting sekali
dalam arti kata UN tidak boleh dihapus, perlu sekali dievaluasi
dan dicari temukan system yang lebih baik, dan perlu
dilaksanakan dengan sebaik – baiknya,namun penentuan
kelulusan dengan hanya mata pelajaran tertentu dan kelulusan
siswa ditentukan hanya dengan satu hari pada saat UN saja, ini
perlu dikaji ulang.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
10
G. 2.UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin
mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang
aman, jujur, dan adil.
Dilapangan yang terjadi bertolak belakang dengan apa yang
diharapkan standar penilaian pendidikan Nasional yang
mengatur tentang mutu pendidikan di Indonesia, mutu
pendidikan akan menunjukan kualitas sumber daya manusia
secara keseluruhan di negeri ini.
Namun kenyataannya banyak kecurangan dan kebocoran soal
yang dilakukan oleh pendidik tentunya, karena pendidiklah
yang berinteraksi secara langsung dengan siswa.
Disertakan disini, beberapa temuan factual dari sorotan media
masa, sebagai berikut : ……..
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
11
G. 6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria
kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri
berdasarkan rekomendasi BSNP.
Banyak sekali pemberitaan oleh media masa maupun
elektronik, yang menginformasikan kejadian, yang terjadi pada
peserta UN yang tidak lulus setelah menerima pengumuman
hasil UN.
Ada yang stress, ada juga yang mengakhiri hidupnya dengan
cara yang konyol, karena sebuah alasan berat menanggung
malu karena tidak lulus UN.
Dengan hal demikian, perlu kiranya untuk menguji ulang
Perundangan ini, dengan tidak mengurangi mutu pendidikan di
Indonesia.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
12
BAB IV KESIMPULAN
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
13
Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Nasional merupakan
perundangan yang menjadi sandaran hukum, dan
peraturan tentang pengendalian mutu hasil
pendidikan, sesuai standar nasional pendidikan yang
dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan, perlu menetapkan Standar Penilaian
Pendidikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
14
Isi Standar Penilaian Pendidikan yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional,
merupakan prosedur rangkaian proses penilaian hasil
belajar peserta didik dari tahap ulangan harian
sampai Ujian Nasional.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
15
Tujuan dan fungsi Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007
tentang Standar penilaian, sangatlah penting sekali,
walau ada beberapa poin yang perlu argumentasi dan
perlu dilakukan kaji ulang, agar terjadi keselarasan
antara tujuan dan pelaksanaannya, dan dapat
mengikat semua komponen, sebagaimana fungsi
perundangan yang semestinya.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
16
Ada hal – hal yang terjadi ketidaksesuaian dilapangan,
yang merupakan penyelewengan dari pelaku dan
pelaksana Permendiknas RI No. 20 tahun 2007
tersebut di atas, penyelewengan tesebut merupakan
konsekuensi efek dari peraturan perundangan
tersebut.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
17
Salah satu permasalahan yang terjadi, yaitu penentuan
prosentasi nilai 40 % dari nilai sekolah dan 60 % dari hasil
UN, yang tidak sesuai dengan kenyataan, karena dilapangan
berupaya untuk meninggikan nilai sekolah dengan harapan
menunjang nila kelulusan,walaupun kenyataannya nilai itu
tidak real, sehingga tidak menujukan kebenaran prinsif
penilaian yang dilakukan.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
18
Begitu juga dengan ketentuan hasil UN yang menjadi
patokan kelulusan, hal ini yang menjadi dorongan
penyimpangan tehadap prinsif penilaian, karena
tersimpan beban dan keterpaksaan yang menjadi
sibuah malakama demikian perlu kiranya pengkajian
lebih mendalam, dengan meninjau fakta di lapangan.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
19
BAB V SARAN – SARAN
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
20
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwasannya penilaian hasil
belajar secara Nasional sangat perlu dilakukan oleh pemerintah,
hal ini untuk mengetahui mutu dan keberhasilan pendidikan di
Indonesia, dengan demikian tidak ada alasan untuk menghapus
atau menghilangkan UN.
Namun dalam pelaksanaannya perlu dipelajari sebuah system
yang proporsional, yang dapat mengikat dan menggiring mutu
pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
21
Sebuah perundangan tidak akan terlepas pengkajian ulang dan
evaluasi, bila tidak dilakukan pengkajian ulang dan evaluasi, baik
penyempurnaan atau perubahan, maka akan terjadi
kemunduran atau kehancuran dari sebuah tujuan.
Dengan demikian, sebatas saran dari penulis, penulis
memaparkan saran – saran yang berkaitan dengan uraian
standar penilaian pada point F dan G dari isi Permendiknas RI
No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan,
diantaranya :
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
22
KKM masih perlu tetap diberlakukan
System Pelaporan nilai 40 % dari penilaian sekolah
perlu ditiadakan, karena selalu terjadi Mark Up nilai,
dan hal ini tidak sesuai dengan prinsif penilaian, dan
prinsif yang diamanati Permendiknas RI No. 20 Tahun
2007.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
23
Patokan UN sebagai penentu kelulusan, perlu dicarikan
solusinya, misalkan dengan merubah system tahapan kelas
dan penjurusan, dimana penjurusan ditentukan lebih awal
dan jumlah pelajaran dikurangi, disesuaikan dengan mata
pelajaran disetiap pokok jurusan.
Dibawah ini dituliskan ide penulis, mohon kiranya dimaklum
dan dimaafkan, karena ini hanya sebatas ide :
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
24
Siswa SD seperti biasa, masa belajar 6 tahun dengan patokan nilai Ujian
Nasional Murni ( UNM ).
Siswa SMP seperti biasa, masa belajar 3 tahun dengan materi pelajaran
umum, dan patokan nilai Ujian Nasional Murni ( UNM ).
Siswa SMA dijuruskan di kelas X, dan masa belajar hanya 2 tahun dengan
mata pelajaran khusus jurusan, dimasa inilah diberlakukan penentuan
kelulusan seperti UN yang benar-benar dikontrol ketat .
Dan jika tidak lulus di tahun ke-2 ini, siswa diberikan kesempatan dengan
mengikuti kelas kembali selama satu tahun dengan program kurikulum yang
telah ditentukan, jadi tetap sama masanya 3 tahun ( jika untuk siswa yang
tidak lulus di tahun ke-2).
Dan perlu kiranya diberikan reward untuk siswa yang dapat lulus UN di tahun
ke-2.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
25
Demikian kiranya hanya sebuah saran, dan mohon
kiranya untuk dimaklum atas keterbatasan dan
kekeliruan saran dari penulis.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
26
Sumber Pustaka :
Permendiknas RI Nomor. 20 Tahun 2007, tentang
Standar Penilaian.
3/27/2014
Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian
27

More Related Content

Similar to 2.vina serevina lukman hidayatullah

2.vina serevina lukman hidayatullah
2.vina serevina lukman hidayatullah2.vina serevina lukman hidayatullah
2.vina serevina lukman hidayatullahvinaserevina
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Drs. HM. Yunus
 
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.docProgram Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.docSetiadiNurzaman2
 
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_190427 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904Annik Qurniawati
 
Upaya Sekolah dalam pengenalan soal model AKM
Upaya Sekolah dalam pengenalan soal model AKMUpaya Sekolah dalam pengenalan soal model AKM
Upaya Sekolah dalam pengenalan soal model AKMBambangFadian
 
EVALUASI_KONDISI_SEKOLAH UJIAN SEKOLAH.pptx
EVALUASI_KONDISI_SEKOLAH UJIAN SEKOLAH.pptxEVALUASI_KONDISI_SEKOLAH UJIAN SEKOLAH.pptx
EVALUASI_KONDISI_SEKOLAH UJIAN SEKOLAH.pptxsmppertiwi2
 
Simulasi penilaian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah
Simulasi penilaian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolahSimulasi penilaian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah
Simulasi penilaian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolahCut Athiyah
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_227. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2kautsareka
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-010427. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104kautsareka
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_227. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2kautsareka
 
Kepmen IASP2020.pdf
Kepmen IASP2020.pdfKepmen IASP2020.pdf
Kepmen IASP2020.pdfbiouway09
 
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3.pdf
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3.pdf03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3.pdf
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3.pdfMhdHusen
 
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdfMhdHusen
 
01_IASP2020_SD-MI__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
01_IASP2020_SD-MI__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf01_IASP2020_SD-MI__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
01_IASP2020_SD-MI__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdfMohArifNurdiansah
 
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptxseminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptxMasitaWauwanIta
 
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptxseminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptxMasitaWauwanIta
 
seminar skripsi.pptx mammammammamamamama
seminar skripsi.pptx mammammammamamamamaseminar skripsi.pptx mammammammamamamama
seminar skripsi.pptx mammammammamamamamaMasitaWauwanIta
 
IASP2020_SMK-MAK__.pdf
IASP2020_SMK-MAK__.pdfIASP2020_SMK-MAK__.pdf
IASP2020_SMK-MAK__.pdfbiouway09
 
Salinan_Kepmen_Nomor 1005-P-2020 (www.informasiguru.com).pdf
Salinan_Kepmen_Nomor 1005-P-2020 (www.informasiguru.com).pdfSalinan_Kepmen_Nomor 1005-P-2020 (www.informasiguru.com).pdf
Salinan_Kepmen_Nomor 1005-P-2020 (www.informasiguru.com).pdfMhdHusen
 

Similar to 2.vina serevina lukman hidayatullah (20)

2.vina serevina lukman hidayatullah
2.vina serevina lukman hidayatullah2.vina serevina lukman hidayatullah
2.vina serevina lukman hidayatullah
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
 
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.docProgram Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
 
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_190427 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
 
Upaya Sekolah dalam pengenalan soal model AKM
Upaya Sekolah dalam pengenalan soal model AKMUpaya Sekolah dalam pengenalan soal model AKM
Upaya Sekolah dalam pengenalan soal model AKM
 
EVALUASI_KONDISI_SEKOLAH UJIAN SEKOLAH.pptx
EVALUASI_KONDISI_SEKOLAH UJIAN SEKOLAH.pptxEVALUASI_KONDISI_SEKOLAH UJIAN SEKOLAH.pptx
EVALUASI_KONDISI_SEKOLAH UJIAN SEKOLAH.pptx
 
Simulasi penilaian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah
Simulasi penilaian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolahSimulasi penilaian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah
Simulasi penilaian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_227. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-010427. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_227. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2
 
Kepmen IASP2020.pdf
Kepmen IASP2020.pdfKepmen IASP2020.pdf
Kepmen IASP2020.pdf
 
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3.pdf
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3.pdf03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3.pdf
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3.pdf
 
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
03_IASP2020_SMA-MTs__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
 
01_IASP2020_SD-MI__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
01_IASP2020_SD-MI__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf01_IASP2020_SD-MI__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
01_IASP2020_SD-MI__KEPMENDIKBUD__Sosialisasi_2020_12_21__FA3 (1).pdf
 
Permen 4-tahun-2018
Permen 4-tahun-2018Permen 4-tahun-2018
Permen 4-tahun-2018
 
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptxseminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
 
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptxseminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
seminarskripsi-240324033836-8f5588c.pptx
 
seminar skripsi.pptx mammammammamamamama
seminar skripsi.pptx mammammammamamamamaseminar skripsi.pptx mammammammamamamama
seminar skripsi.pptx mammammammamamamama
 
IASP2020_SMK-MAK__.pdf
IASP2020_SMK-MAK__.pdfIASP2020_SMK-MAK__.pdf
IASP2020_SMK-MAK__.pdf
 
Salinan_Kepmen_Nomor 1005-P-2020 (www.informasiguru.com).pdf
Salinan_Kepmen_Nomor 1005-P-2020 (www.informasiguru.com).pdfSalinan_Kepmen_Nomor 1005-P-2020 (www.informasiguru.com).pdf
Salinan_Kepmen_Nomor 1005-P-2020 (www.informasiguru.com).pdf
 

More from vinaserevina

11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah warta11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah wartavinaserevina
 
17.vina serevina ikhsanudin
17.vina serevina ikhsanudin17.vina serevina ikhsanudin
17.vina serevina ikhsanudinvinaserevina
 
11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah warta11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah wartavinaserevina
 
18.vina serevina fajrir rahman
18.vina serevina fajrir rahman18.vina serevina fajrir rahman
18.vina serevina fajrir rahmanvinaserevina
 
15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihan15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihanvinaserevina
 
14.vina serevina fandi
14.vina serevina fandi14.vina serevina fandi
14.vina serevina fandivinaserevina
 
13.vina serevina rika aprianti
13.vina serevina rika aprianti13.vina serevina rika aprianti
13.vina serevina rika apriantivinaserevina
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisyvinaserevina
 
10.vina serevina aris santoso
10.vina serevina aris santoso10.vina serevina aris santoso
10.vina serevina aris santosovinaserevina
 
9.vina serevina fariza resti
9.vina serevina fariza resti9.vina serevina fariza resti
9.vina serevina fariza restivinaserevina
 
8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto hvinaserevina
 
4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitri4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitrivinaserevina
 
1.vina serevina ahmad rampiki
1.vina serevina ahmad rampiki1.vina serevina ahmad rampiki
1.vina serevina ahmad rampikivinaserevina
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayativinaserevina
 
17.vina serevina ikhsanudin
17.vina serevina ikhsanudin17.vina serevina ikhsanudin
17.vina serevina ikhsanudinvinaserevina
 
11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah warta11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah wartavinaserevina
 
9.vina serevina fariza resti
9.vina serevina fariza resti9.vina serevina fariza resti
9.vina serevina fariza restivinaserevina
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayativinaserevina
 
15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihan15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihanvinaserevina
 
14.vina serevina fandi cahya
14.vina serevina fandi cahya14.vina serevina fandi cahya
14.vina serevina fandi cahyavinaserevina
 

More from vinaserevina (20)

11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah warta11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah warta
 
17.vina serevina ikhsanudin
17.vina serevina ikhsanudin17.vina serevina ikhsanudin
17.vina serevina ikhsanudin
 
11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah warta11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah warta
 
18.vina serevina fajrir rahman
18.vina serevina fajrir rahman18.vina serevina fajrir rahman
18.vina serevina fajrir rahman
 
15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihan15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihan
 
14.vina serevina fandi
14.vina serevina fandi14.vina serevina fandi
14.vina serevina fandi
 
13.vina serevina rika aprianti
13.vina serevina rika aprianti13.vina serevina rika aprianti
13.vina serevina rika aprianti
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy
 
10.vina serevina aris santoso
10.vina serevina aris santoso10.vina serevina aris santoso
10.vina serevina aris santoso
 
9.vina serevina fariza resti
9.vina serevina fariza resti9.vina serevina fariza resti
9.vina serevina fariza resti
 
8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h
 
4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitri4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitri
 
1.vina serevina ahmad rampiki
1.vina serevina ahmad rampiki1.vina serevina ahmad rampiki
1.vina serevina ahmad rampiki
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati
 
17.vina serevina ikhsanudin
17.vina serevina ikhsanudin17.vina serevina ikhsanudin
17.vina serevina ikhsanudin
 
11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah warta11.vina serevina habibah warta
11.vina serevina habibah warta
 
9.vina serevina fariza resti
9.vina serevina fariza resti9.vina serevina fariza resti
9.vina serevina fariza resti
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati
 
15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihan15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihan
 
14.vina serevina fandi cahya
14.vina serevina fandi cahya14.vina serevina fandi cahya
14.vina serevina fandi cahya
 

2.vina serevina lukman hidayatullah

  • 1. Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada : Ibu Dr. Ir. Vina Serevina selaku Dosen Pengajar Sistem Penilaian di Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta Atas bimbingan dan arahannya dalam proses pembelajaran Sistem Penilaian 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 1
  • 2. MASALAH DAN PEMBAHASANNYA MENGENAI STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PERMEN NO. 20 TAHUN 2007 Mahasiswa : LUKMAN HIDAYATULLAH PROGRAM PASCA SARJANA FISIKA PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 2
  • 3. Sebagaimana telah dibatasi pada pembatasan masalah, yaitu poin F dan G dari LAMPIRAN PERATURAN MENTRI PENDIDIKAN NASIONAL, dan permasalahan – permasalahan dilapangan yang terjadi berkenaan dengan poin tersebut. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 3
  • 4. Cuplikan Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Point F dan G. Namun yang akan dipaparkan pada kesempatan ini yaitu sub point F dan G yang diamati telah terjadi ketidak sesuaian di lapangan, diantaranya : 1). F. 1 dan F.9 2). G.1 , G.2 dan G.6 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 4
  • 5. F. Penilaian oleh Satuan Pendidikan 1.menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. 9.melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 5
  • 6. G. Penilaian oleh Pemerintah 1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. 6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 6
  • 7. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 7
  • 8. F.1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. Dengan penentuan Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang ditetapkan oleh guru mata pelajaran masing – masing disetiap sekolah, sebagaimana yang diamanatkan oleh point F.1 Permendiknas No. 20 Tahun 2007, bertujuan untuk menentukan tolak ukur pencapaian hasil belajar ditiap semester. Namun dalam pelaksanaannya, ada kekeliruan di lapangan yang terjadi, di antaranya : 1. Ketercapaian KKM seakan – akan dipaksakan. 2. Ada beberapa oknum guru yang memanfaatkan siswa yang remedial , dengan sangsi dan tugas yang tidak sesuai. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 8
  • 9. F.9. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota. Data nila siswa yang dilaporkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota bersumber dari akumulasi nilai rapot siswa dari semester 3, 4 dan 5 . Dilapangan ditemukan ketidaksesuaian dalam tujuan dan pelaksanaannya, diantaranya :Dengan ketentuan kelulusan UN 40 % dari nilai akumulasi semester 3,4 dan 5 yang diberikan oleh guru, dan 60 % dari nilai UN. Maka terjadi Mark Up nilai oleh guru. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 9
  • 10. G. 1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah sangatlah penting sekali dalam arti kata UN tidak boleh dihapus, perlu sekali dievaluasi dan dicari temukan system yang lebih baik, dan perlu dilaksanakan dengan sebaik – baiknya,namun penentuan kelulusan dengan hanya mata pelajaran tertentu dan kelulusan siswa ditentukan hanya dengan satu hari pada saat UN saja, ini perlu dikaji ulang. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 10
  • 11. G. 2.UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. Dilapangan yang terjadi bertolak belakang dengan apa yang diharapkan standar penilaian pendidikan Nasional yang mengatur tentang mutu pendidikan di Indonesia, mutu pendidikan akan menunjukan kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan di negeri ini. Namun kenyataannya banyak kecurangan dan kebocoran soal yang dilakukan oleh pendidik tentunya, karena pendidiklah yang berinteraksi secara langsung dengan siswa. Disertakan disini, beberapa temuan factual dari sorotan media masa, sebagai berikut : …….. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 11
  • 12. G. 6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP. Banyak sekali pemberitaan oleh media masa maupun elektronik, yang menginformasikan kejadian, yang terjadi pada peserta UN yang tidak lulus setelah menerima pengumuman hasil UN. Ada yang stress, ada juga yang mengakhiri hidupnya dengan cara yang konyol, karena sebuah alasan berat menanggung malu karena tidak lulus UN. Dengan hal demikian, perlu kiranya untuk menguji ulang Perundangan ini, dengan tidak mengurangi mutu pendidikan di Indonesia. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 12
  • 13. BAB IV KESIMPULAN 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 13
  • 14. Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Nasional merupakan perundangan yang menjadi sandaran hukum, dan peraturan tentang pengendalian mutu hasil pendidikan, sesuai standar nasional pendidikan yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Standar Penilaian Pendidikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 14
  • 15. Isi Standar Penilaian Pendidikan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, merupakan prosedur rangkaian proses penilaian hasil belajar peserta didik dari tahap ulangan harian sampai Ujian Nasional. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 15
  • 16. Tujuan dan fungsi Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Standar penilaian, sangatlah penting sekali, walau ada beberapa poin yang perlu argumentasi dan perlu dilakukan kaji ulang, agar terjadi keselarasan antara tujuan dan pelaksanaannya, dan dapat mengikat semua komponen, sebagaimana fungsi perundangan yang semestinya. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 16
  • 17. Ada hal – hal yang terjadi ketidaksesuaian dilapangan, yang merupakan penyelewengan dari pelaku dan pelaksana Permendiknas RI No. 20 tahun 2007 tersebut di atas, penyelewengan tesebut merupakan konsekuensi efek dari peraturan perundangan tersebut. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 17
  • 18. Salah satu permasalahan yang terjadi, yaitu penentuan prosentasi nilai 40 % dari nilai sekolah dan 60 % dari hasil UN, yang tidak sesuai dengan kenyataan, karena dilapangan berupaya untuk meninggikan nilai sekolah dengan harapan menunjang nila kelulusan,walaupun kenyataannya nilai itu tidak real, sehingga tidak menujukan kebenaran prinsif penilaian yang dilakukan. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 18
  • 19. Begitu juga dengan ketentuan hasil UN yang menjadi patokan kelulusan, hal ini yang menjadi dorongan penyimpangan tehadap prinsif penilaian, karena tersimpan beban dan keterpaksaan yang menjadi sibuah malakama demikian perlu kiranya pengkajian lebih mendalam, dengan meninjau fakta di lapangan. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 19
  • 20. BAB V SARAN – SARAN 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 20
  • 21. Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwasannya penilaian hasil belajar secara Nasional sangat perlu dilakukan oleh pemerintah, hal ini untuk mengetahui mutu dan keberhasilan pendidikan di Indonesia, dengan demikian tidak ada alasan untuk menghapus atau menghilangkan UN. Namun dalam pelaksanaannya perlu dipelajari sebuah system yang proporsional, yang dapat mengikat dan menggiring mutu pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 21
  • 22. Sebuah perundangan tidak akan terlepas pengkajian ulang dan evaluasi, bila tidak dilakukan pengkajian ulang dan evaluasi, baik penyempurnaan atau perubahan, maka akan terjadi kemunduran atau kehancuran dari sebuah tujuan. Dengan demikian, sebatas saran dari penulis, penulis memaparkan saran – saran yang berkaitan dengan uraian standar penilaian pada point F dan G dari isi Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, diantaranya : 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 22
  • 23. KKM masih perlu tetap diberlakukan System Pelaporan nilai 40 % dari penilaian sekolah perlu ditiadakan, karena selalu terjadi Mark Up nilai, dan hal ini tidak sesuai dengan prinsif penilaian, dan prinsif yang diamanati Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 23
  • 24. Patokan UN sebagai penentu kelulusan, perlu dicarikan solusinya, misalkan dengan merubah system tahapan kelas dan penjurusan, dimana penjurusan ditentukan lebih awal dan jumlah pelajaran dikurangi, disesuaikan dengan mata pelajaran disetiap pokok jurusan. Dibawah ini dituliskan ide penulis, mohon kiranya dimaklum dan dimaafkan, karena ini hanya sebatas ide : 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 24
  • 25. Siswa SD seperti biasa, masa belajar 6 tahun dengan patokan nilai Ujian Nasional Murni ( UNM ). Siswa SMP seperti biasa, masa belajar 3 tahun dengan materi pelajaran umum, dan patokan nilai Ujian Nasional Murni ( UNM ). Siswa SMA dijuruskan di kelas X, dan masa belajar hanya 2 tahun dengan mata pelajaran khusus jurusan, dimasa inilah diberlakukan penentuan kelulusan seperti UN yang benar-benar dikontrol ketat . Dan jika tidak lulus di tahun ke-2 ini, siswa diberikan kesempatan dengan mengikuti kelas kembali selama satu tahun dengan program kurikulum yang telah ditentukan, jadi tetap sama masanya 3 tahun ( jika untuk siswa yang tidak lulus di tahun ke-2). Dan perlu kiranya diberikan reward untuk siswa yang dapat lulus UN di tahun ke-2. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 25
  • 26. Demikian kiranya hanya sebuah saran, dan mohon kiranya untuk dimaklum atas keterbatasan dan kekeliruan saran dari penulis. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 26
  • 27. Sumber Pustaka : Permendiknas RI Nomor. 20 Tahun 2007, tentang Standar Penilaian. 3/27/2014 Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 27