SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep gangguan istirahat tidur pada lansia?
2. Bagaimana penatalaksanaan gangguan istirahat tidur pada lansia ?
3. Bagaimana asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan istirahat tidur ?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Gangguan Istirahat Tidur Pada Lansia
1. Definisi Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar di mana persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan dapat dibangunkan kembali
2
dengan indera atau rangsangan yang cukup. Tujuan seseorang tidur tidak jelas
diketahui, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental
emosional, fisiologi, dan kesehatan.
Tidur oleh Johnson dianggap sebagai salah satu kebutuhan fisiologis manusia.
Secara fisiologis, jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup untuk
mempertahankan kesehatan tubuh, dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi,
dan disorientasi, terutama jika deprivasi tidur terjadi untuk waktu yang lama.
Istirahat dan tidur menjalankan sebuah fungsi pemulihan, baik secara fisiologis
maupun psikologis. Secara fisiologis, tidur mengistirahatkan organ tubuh,
menyimpan energi, menjaga irama biologis, dan memperbaii kesadaran mental dan
efisiensi neurologist,. Secara psikologis, tidur mengurangi ketegangan dan
meningkatkan perasaan sejahtera.
Lansia yang terganggu waktu tidurnya menjadi cepat lupa, diorientasi dan
konfusi: orang yang mengalami kerusakan kognitif menunjukkan peningkatan
kegelisahan, perilaku keluyuran, dan syndrome sundowner (komfusi, agitasi, dan
perilaku terganggu selama sore menjelang senja). Kualitas tidur dapat dipengaruhi
oleh perubahan terkait usia, konsumsi banyak obat, dan gangguan organic atau
mental.
2. Pola Tidur Pada Lansia
Tidur yang normal terdiri atas komponen gerakan bola mata cepat (rapid eye
movement, REM) dan non REM. Tidur non REM dibagi menjadi empat tahap :
a. Tahap 1 : jatuh tertidur, orang tersebut mudah dibangunkan dan tidak menyadari
ia telah tertidur. Kedutan atau sentakan otot menandakan relaksasi selama tahap
ini.
b. Tahap 2 dan 3 : meliputi tidur dalam yang progresif.
c. tahap 4, tingkat terdalam, sulit untuk dibangunkan.
Tidur tahap 4 sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik. Tahap ini sangat
jelas terlihat menurun pada lansia, tetapi mereka belum mengetahui akibat dari
penurunan ini. Pola tidur pada lansia ditandai dengan sering terbangun, penurunan
tahap 3 dan 4 waktu non-REM, lebih banyak terbangun pada malam hari disbanding
tidur, dan lebih banyak tidur selama siang hari. Tidur siang hari dapat mengurangi
waktu dan kualitas tidur di malam hari pada beberapa lansia.
3
Dari tahap 4, orang tersebut berlanjut ke tidur REM. Tidur REM terjadi
beberapa kali dalam siklus tidur dimalam hari tetapi lebih sering terjadi pagi hari
sekali. Pada tidur REM, aktifitas dan tanda-tanda vital mengalami akselerasi, yang
menyebabkan peningkatan kesenangan dan pelepasan ketegangan yang
dimanifestasikan dengan tersentak dan berbalik, kedutan otot, dan peningkatan
frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan tekanan darah. Tidur REM membantu
melepaskan ketegangan dan membantu metabolisme system saraf pusat. Kekurangan
tidur REM telah terbukti menyebabkan iritasi dan kecemasan.
3. Macam-macam Gangguan Tidur Pada Lansia
Tiga keluhan atau gangguan utama dalam memulai dan mempertahankan tidur
banyak terjadi di kalangan lansia.
a. Insomnia
Insomnia adalah gangguan ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan
untuk melakukannya. Keluhan insomnia meliputi ketidakmampuan untuk
tertidur, sering terbangun, ketidakmampuan untuk tidur kembali dan terbangun
pada dini hari. Maka perhatian harus diberikan pada factor biologis, emosional
dan medis yang berperan.
Jangka pendek : Berakhir beberapa minggu dan muncul akibat pengalaman
stress yang bersifat sementara seperti kehilangan orang yang dicintai, tekanan
di tempat kerja, atau takut kehilangan pekerjaan. Biasanya kondisi ini dapat
hilang tanpa intervensi medis setelah orang tersebut beradaptasi terhadap
stressor.
Sementara : Episode malam gelisah yang tidak sering terjadi yang
disebabkan oleh perubahan-perubahan lingkungan seperti jet Lag, kontruksi
bangunan yang bising, atau pengalaman yang menimbulkan ansietas.
Kronis : Berlangsung selama 3 minggu atau seumur hidup. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh kebiasaan tidur yang buruk, masalah psikologis, penggunaan
obat tidur berlebihan, penggunaan alkohol berlebihan, gangguan jadwal tidur
bangun, dan masalah kesehatan lainnya. Empat puluh persen insomnia kronis
disebabkan oleh masalah fisik seperti apnea tidur, sindrom kaki gelisah, atau
nyeri kronis karena artritis. Insomnia kronis biasanya memerlukan
intervensia psikiatrik atau medis.
b. Hipersomnia
4
Hipersomnia dicirikan dengan tidur lebih dari 8 atau 9 jam per periode 24 jam,
dengan keluhan tidur berlebihan. Orang tersebut dapat menunjukkan mengantuk
di siang hari yang persisten, mengalami serangan tidur , tampak mabuk dan
kemotose, atau mengalami mengantuk pascaensefalitik. Keluhan keletihan,
kelemahan dan kesulitan mengingat atau belajar merupakan hal yang sering
terjadi.
c. Apnea tidur
Apnea tidur adalah berhentinya pernafasan selama tidur. Gangguan ini
diidentifikasi dengan gejala mendengkur, berhentinya pernafasan minimal 10
detik, dan rasa kantuk di siang hari yang luar biasa.
Gejala apnea tidur antara lain :
1) Dengkuran yang keras dan periodic
2) Aktifitas malam hari yang luar biasa, seperti: duduk tegak, berjalan dalam
tidur, terjatuh dari tempat tidur
3) Gangguan tidur dengan seringnya terbangun di malam hari
4) Perubahan memori
5) Depresi
6) Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari
7) Nokturia
8) Sakit kepala di pagi hari
9) Ortopnea akibat apnea tidur
4. Penyebab Gangguan Tidur Pada Lansia
Gangguan tidur bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang
memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan
pemakaian obat-obatan. Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia
lanjut dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti
kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan. Kadang seseorang sulit tidur hanya
karena badan dan otaknya tidak lelah. Pola terbangun pada dini hari lebih sering
ditemukan pada usia lanjut.Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun
beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.Kadang mereka tidur dalam
keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur.Terbangun pada dini hari, pada usia
berapapun, merupakan pertanda dari depresi. Orang yang pola tidurnya terganggu
5
dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya
tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Selain itu, perilaku di bawah ini juga dapat menyebabkan gangguan tidur pada
beberapa orang:
Higienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka, dll)
Kekhawatiran tidak dapat tidur
Mengkonsumsi caffein secara berlebihan
Minum alkohol sebelum tidur
Merokok sebelum tidur
Midur siang/sore yang berlebihan
Madwal tidur/bangun yang tidak teratur
5. Tanda dan Gejala
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, sebagaian besar lansia beresiko tinggi
mengalami gangguan tidur akibat berbagai faktor. Proses patologis terkait usia dapat
menyebabkan perubahan pola tidur. Gangguan tidur menyerang 50% orang yang
berusia 65 tahun atau lebih yang tinggal di rumah dan 66% orang yang tinggal di
fasilitas perawatan jangka panjang. Gangguan tidur memengaruhi kualitas hidup dan
berhubungan dengan angka mortalitas yang lebih tinggi.
Selama penuaan, pola tidur mengalami perubahan-perubahan yang khas yang
membedakannya dari orang-orang yang lebih muda. Perubahan-perubahan tersebut
mencakup kelatenan tidur terbangun pada dini hari, dan peningkatn jumlah tidur
siang. Jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidur yang lebih dalam juga menurun.
Terdapat suatu hubungan antara peningkatan terbangun selama tidur dengan jumlah
total waktu yang dihabiskan untuk terjaga di malam hari. Hal tersebut tampak
sedbagai pengaturan tidur sirkadian yang efektif.
Di antara lansia yang sehat, beberapa diantaranya mengalami gejala-gejala
yang terkait dengan perubahan tidur dan distribusi tidur serta perilaku terjaga.
Namun, banyak juga lansia yang mengalami berbagai masalah medis dan psikososial
yang mengalami gangguan tidur. Kondisi-kondisi tersebut antara lain :
a. Penyakit psikiatrik, terutama depresi.
b. Penyakit Alzheimer dan penyakit degeneratif neuro lainnya.
c. Penyakit Kardiovaskuler dan perawatan pasca operasi bedah jantung.
6
d. Inkompetensi jalan napas atas.
e. Penyakit paru.
f. Sindrom nyeri.
g. Penyakit Prostatik.
h. Endokrinopati.
6. Penatalaksanaan Gangguan Tidur Pada Lansia
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.
Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu
tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup
dan tidak berisik.
Pengobatan insomnia biasanya dimulai dengan :
a. Menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai tempat tidur hanya
untuk tidur, dll).
b. Jika tidak berhasil dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi
dengan psikiater).
Jika terdapat gangguan tidur seperti apne tidur yang mengancam kehidupan,
kondisi pasien memerlukan rehabilitasi melalui tindakan-tindakan seperti
pengangkatan jaringan yang menyumbat di mulut yang memperngaruhi jalan napas.
Saat ini banyak pusat-pusat gangguan tidur yang tersedia diseluruh negara untuk
membantu mengevaluasi gangguan tidur. Tempat-tempat tersebut biasanya berkaitan
dengan lembag penelitian dan kedokteran kinis atau universitas., dilengkapin dengan
alat-alat medis yang canggih yang dapat mendeteksi rekaman listrik di otak dan
obstruksi napas. Data-data tersebut untuk membantu pengobatan yang terbaik untk
mengatasi kesulitan dan mengrehabilitasi lansia sehingga dapat menikmati tidur yang
berlkualitas sampai akhir hayat hidupnya
Penatalaksanaan terapeutik :
Bootzin dan Nicassio menganjurkan aturan-aturan tersebut untuk mempertahankan
kenormalan pola tidur :
7
a. Pergi tidur hanya jika mengantuk
b. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur, jangan membaca, menonton TV atau
makan ditempat tidur
c. Jika tidak dapat tidur, bangun dan pindah keruangan lain . Bangun sampai anda
benar-benar mengantuk, kemudian baru kembali ketampat tidur, Jika tidur masih
tidak bisa dilakukan dengan mudah bangun dari temapt tidur, Tujuannya adalah
menghubungkan antara temapt tidur dengan tidur cepat, Ulangi langkah ini
sesering yang diperlukan sepanjag malam.
d. Siapkan Alarm dan bangun diaktu yang sama setiap pagi tanpa memperdulikan
beberapa banyak Anda tidur dimalam hari. Hal ini membantu tubuh menatapkan
irama tidur bangun yang konstan.
B. Konsep Asuhan Keperawatan Gangguan Istirahat Tidur Pada Lansia
1. Pengkajian:
Aktivitas dan pola kerja di siang hari.
Waktu tidur normal.
Lama tidur yang biasa diperlukan.
Masalah yang berkaitan dengan tidur, meliputi terbangun pada dini hari, jatuh
tidur, mimpi buruk, tidur berjalan, tidur terus, tidur sebentar.
Kualitas tidur.
Lingkungan tidur.
Aktivitas yang berkaitan dengan tidur, meliputi mandi, minum, makan,
pengobatan.
Kepercayaan pribadi tentang tidur.
Konsumsi zat kimia, seperti alkohol, kafein, hipnotik, nikotin.
2. Diagnosa : Gangguan Pola Tidur b.d Psikologis
3. Intervensi
1) Berikan kesempatan pasien untuk mendiskusikan keluhan yang mungkin
menghalangi tidur.
2) Rencanakan asuhan keperawatan rutin yang memungkinkan psien tidur tanpa
terganggu selama beberapa jam.
8
3) Berikan bantuan tidur kepada pasien, seperti bantal, mandi sebelum tidur, makanan
atau minuman dan bahan bacaan.
4) Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur.
5) Berikan pengobatan yang diprogramkan untuk meningkatkan pola tidur normal
pasien.
6) Minta pasien setiap pagi menjelaskan kualitas tidur malam sebelumnya.
7) Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien tentang tehnik relaksasi seperti
imjinasi terbimbing, relaksasi otot progresif, dan meditasi.
Rasional
1) Mendengar aktif dapat membantu menentukan penyebab kesulitan tidur.
2) Tindakan ini memungkinkan asuhan keperawatan yang konsisten dan memberikan
waktu untuk tidur tanpa terganggu.
3) Susu dan beberapa kudapan tinggi protein, seperti keju dan kacang, mengandung
L-trytophan, yang dapat mempermudah tidur.
4) Tindakan ini dapar mendorong istirahat dan tidur.
5) Agens hipnotik memicu tidur, obat penenang menurunkan ansietas.
6) Tindakan ini membantu mendeteksi adanya gejala perilaku yang b.d tidur.
7) Upaya relaksasi yang bertujuan biasanya dapat membantu meningkatkan tidur.

More Related Content

What's hot

200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
200361492 ppt-gangguan-pola-tidur200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
200361492 ppt-gangguan-pola-tidurAbu Zubair
 
GANGGUAN TIDUR PADA ANAK
GANGGUAN TIDUR PADA ANAKGANGGUAN TIDUR PADA ANAK
GANGGUAN TIDUR PADA ANAKInjilita Nansi
 
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...Universitas Katolik Musi Charitas
 
keperawatan jiwa sindrome prilaku
keperawatan jiwa sindrome prilakukeperawatan jiwa sindrome prilaku
keperawatan jiwa sindrome prilakuAzmil Muftachorro
 
112165363 51715822-case-migrain
112165363 51715822-case-migrain112165363 51715822-case-migrain
112165363 51715822-case-migrainhomeworkping10
 
58305008 case-conference
58305008 case-conference58305008 case-conference
58305008 case-conferencehomeworkping3
 
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...nitars
 
Sleep apnea syndrom
Sleep apnea syndromSleep apnea syndrom
Sleep apnea syndromanggi satya
 
Makalah epilepsi upn feb 2013
Makalah epilepsi   upn feb 2013Makalah epilepsi   upn feb 2013
Makalah epilepsi upn feb 2013muhammadfahman
 
Movement disorder. steven martin f
Movement disorder. steven martin fMovement disorder. steven martin f
Movement disorder. steven martin fUmmuDiyah
 

What's hot (20)

Akper pemkab muna
Akper pemkab munaAkper pemkab muna
Akper pemkab muna
 
200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
200361492 ppt-gangguan-pola-tidur200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
 
GANGGUAN TIDUR PADA ANAK
GANGGUAN TIDUR PADA ANAKGANGGUAN TIDUR PADA ANAK
GANGGUAN TIDUR PADA ANAK
 
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
 
keperawatan jiwa sindrome prilaku
keperawatan jiwa sindrome prilakukeperawatan jiwa sindrome prilaku
keperawatan jiwa sindrome prilaku
 
112165363 51715822-case-migrain
112165363 51715822-case-migrain112165363 51715822-case-migrain
112165363 51715822-case-migrain
 
Gangguan tidur
Gangguan tidurGangguan tidur
Gangguan tidur
 
58305008 case-conference
58305008 case-conference58305008 case-conference
58305008 case-conference
 
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
 
Kejang demam pada anak
Kejang demam pada anakKejang demam pada anak
Kejang demam pada anak
 
Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Sleep apnea syndrom
Sleep apnea syndromSleep apnea syndrom
Sleep apnea syndrom
 
Makalah epilepsi upn feb 2013
Makalah epilepsi   upn feb 2013Makalah epilepsi   upn feb 2013
Makalah epilepsi upn feb 2013
 
Movement disorder. steven martin f
Movement disorder. steven martin fMovement disorder. steven martin f
Movement disorder. steven martin f
 
Migrain
MigrainMigrain
Migrain
 
Demam pada anak
Demam pada anakDemam pada anak
Demam pada anak
 
Referat parkinson
Referat parkinsonReferat parkinson
Referat parkinson
 

Similar to Isrhat tidur

Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdurpjj_kemenkes
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurValny Majid
 
lp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdflp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdfhcubobbazzar
 
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimPengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimDanial Iskandar
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatsiakadurban
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardianCahya
 
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...yohanes meor
 
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptxBeragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptxFirstiafinaTiffany1
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Meidian DiAn
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengahPerkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengahIkha Mardiyah
 
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurKb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidurUwes Chaeruman
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdurpjj_kemenkes
 

Similar to Isrhat tidur (20)

Gangguan Tidur.pptx
Gangguan Tidur.pptxGangguan Tidur.pptx
Gangguan Tidur.pptx
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
istirahat tidur
istirahat tiduristirahat tidur
istirahat tidur
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
 
lp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdflp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdf
 
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimPengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
Cermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidananCermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidanan
 
Cermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidananCermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidanan
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
kebutuhan tidur
kebutuhan tidurkebutuhan tidur
kebutuhan tidur
 
Kesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpiKesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpi
 
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
 
kesadaran
 kesadaran kesadaran
kesadaran
 
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptxBeragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengahPerkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
 
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurKb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 

Isrhat tidur

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep gangguan istirahat tidur pada lansia? 2. Bagaimana penatalaksanaan gangguan istirahat tidur pada lansia ? 3. Bagaimana asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan istirahat tidur ? C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Gangguan Istirahat Tidur Pada Lansia 1. Definisi Tidur Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar di mana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan dapat dibangunkan kembali
  • 2. 2 dengan indera atau rangsangan yang cukup. Tujuan seseorang tidur tidak jelas diketahui, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental emosional, fisiologi, dan kesehatan. Tidur oleh Johnson dianggap sebagai salah satu kebutuhan fisiologis manusia. Secara fisiologis, jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh, dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi, dan disorientasi, terutama jika deprivasi tidur terjadi untuk waktu yang lama. Istirahat dan tidur menjalankan sebuah fungsi pemulihan, baik secara fisiologis maupun psikologis. Secara fisiologis, tidur mengistirahatkan organ tubuh, menyimpan energi, menjaga irama biologis, dan memperbaii kesadaran mental dan efisiensi neurologist,. Secara psikologis, tidur mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera. Lansia yang terganggu waktu tidurnya menjadi cepat lupa, diorientasi dan konfusi: orang yang mengalami kerusakan kognitif menunjukkan peningkatan kegelisahan, perilaku keluyuran, dan syndrome sundowner (komfusi, agitasi, dan perilaku terganggu selama sore menjelang senja). Kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh perubahan terkait usia, konsumsi banyak obat, dan gangguan organic atau mental. 2. Pola Tidur Pada Lansia Tidur yang normal terdiri atas komponen gerakan bola mata cepat (rapid eye movement, REM) dan non REM. Tidur non REM dibagi menjadi empat tahap : a. Tahap 1 : jatuh tertidur, orang tersebut mudah dibangunkan dan tidak menyadari ia telah tertidur. Kedutan atau sentakan otot menandakan relaksasi selama tahap ini. b. Tahap 2 dan 3 : meliputi tidur dalam yang progresif. c. tahap 4, tingkat terdalam, sulit untuk dibangunkan. Tidur tahap 4 sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik. Tahap ini sangat jelas terlihat menurun pada lansia, tetapi mereka belum mengetahui akibat dari penurunan ini. Pola tidur pada lansia ditandai dengan sering terbangun, penurunan tahap 3 dan 4 waktu non-REM, lebih banyak terbangun pada malam hari disbanding tidur, dan lebih banyak tidur selama siang hari. Tidur siang hari dapat mengurangi waktu dan kualitas tidur di malam hari pada beberapa lansia.
  • 3. 3 Dari tahap 4, orang tersebut berlanjut ke tidur REM. Tidur REM terjadi beberapa kali dalam siklus tidur dimalam hari tetapi lebih sering terjadi pagi hari sekali. Pada tidur REM, aktifitas dan tanda-tanda vital mengalami akselerasi, yang menyebabkan peningkatan kesenangan dan pelepasan ketegangan yang dimanifestasikan dengan tersentak dan berbalik, kedutan otot, dan peningkatan frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan tekanan darah. Tidur REM membantu melepaskan ketegangan dan membantu metabolisme system saraf pusat. Kekurangan tidur REM telah terbukti menyebabkan iritasi dan kecemasan. 3. Macam-macam Gangguan Tidur Pada Lansia Tiga keluhan atau gangguan utama dalam memulai dan mempertahankan tidur banyak terjadi di kalangan lansia. a. Insomnia Insomnia adalah gangguan ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan untuk melakukannya. Keluhan insomnia meliputi ketidakmampuan untuk tertidur, sering terbangun, ketidakmampuan untuk tidur kembali dan terbangun pada dini hari. Maka perhatian harus diberikan pada factor biologis, emosional dan medis yang berperan. Jangka pendek : Berakhir beberapa minggu dan muncul akibat pengalaman stress yang bersifat sementara seperti kehilangan orang yang dicintai, tekanan di tempat kerja, atau takut kehilangan pekerjaan. Biasanya kondisi ini dapat hilang tanpa intervensi medis setelah orang tersebut beradaptasi terhadap stressor. Sementara : Episode malam gelisah yang tidak sering terjadi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan lingkungan seperti jet Lag, kontruksi bangunan yang bising, atau pengalaman yang menimbulkan ansietas. Kronis : Berlangsung selama 3 minggu atau seumur hidup. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kebiasaan tidur yang buruk, masalah psikologis, penggunaan obat tidur berlebihan, penggunaan alkohol berlebihan, gangguan jadwal tidur bangun, dan masalah kesehatan lainnya. Empat puluh persen insomnia kronis disebabkan oleh masalah fisik seperti apnea tidur, sindrom kaki gelisah, atau nyeri kronis karena artritis. Insomnia kronis biasanya memerlukan intervensia psikiatrik atau medis. b. Hipersomnia
  • 4. 4 Hipersomnia dicirikan dengan tidur lebih dari 8 atau 9 jam per periode 24 jam, dengan keluhan tidur berlebihan. Orang tersebut dapat menunjukkan mengantuk di siang hari yang persisten, mengalami serangan tidur , tampak mabuk dan kemotose, atau mengalami mengantuk pascaensefalitik. Keluhan keletihan, kelemahan dan kesulitan mengingat atau belajar merupakan hal yang sering terjadi. c. Apnea tidur Apnea tidur adalah berhentinya pernafasan selama tidur. Gangguan ini diidentifikasi dengan gejala mendengkur, berhentinya pernafasan minimal 10 detik, dan rasa kantuk di siang hari yang luar biasa. Gejala apnea tidur antara lain : 1) Dengkuran yang keras dan periodic 2) Aktifitas malam hari yang luar biasa, seperti: duduk tegak, berjalan dalam tidur, terjatuh dari tempat tidur 3) Gangguan tidur dengan seringnya terbangun di malam hari 4) Perubahan memori 5) Depresi 6) Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari 7) Nokturia 8) Sakit kepala di pagi hari 9) Ortopnea akibat apnea tidur 4. Penyebab Gangguan Tidur Pada Lansia Gangguan tidur bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan. Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan. Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah. Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut.Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur.Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi. Orang yang pola tidurnya terganggu
  • 5. 5 dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur. Selain itu, perilaku di bawah ini juga dapat menyebabkan gangguan tidur pada beberapa orang: Higienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka, dll) Kekhawatiran tidak dapat tidur Mengkonsumsi caffein secara berlebihan Minum alkohol sebelum tidur Merokok sebelum tidur Midur siang/sore yang berlebihan Madwal tidur/bangun yang tidak teratur 5. Tanda dan Gejala Seperti sudah disebutkan sebelumnya, sebagaian besar lansia beresiko tinggi mengalami gangguan tidur akibat berbagai faktor. Proses patologis terkait usia dapat menyebabkan perubahan pola tidur. Gangguan tidur menyerang 50% orang yang berusia 65 tahun atau lebih yang tinggal di rumah dan 66% orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang. Gangguan tidur memengaruhi kualitas hidup dan berhubungan dengan angka mortalitas yang lebih tinggi. Selama penuaan, pola tidur mengalami perubahan-perubahan yang khas yang membedakannya dari orang-orang yang lebih muda. Perubahan-perubahan tersebut mencakup kelatenan tidur terbangun pada dini hari, dan peningkatn jumlah tidur siang. Jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidur yang lebih dalam juga menurun. Terdapat suatu hubungan antara peningkatan terbangun selama tidur dengan jumlah total waktu yang dihabiskan untuk terjaga di malam hari. Hal tersebut tampak sedbagai pengaturan tidur sirkadian yang efektif. Di antara lansia yang sehat, beberapa diantaranya mengalami gejala-gejala yang terkait dengan perubahan tidur dan distribusi tidur serta perilaku terjaga. Namun, banyak juga lansia yang mengalami berbagai masalah medis dan psikososial yang mengalami gangguan tidur. Kondisi-kondisi tersebut antara lain : a. Penyakit psikiatrik, terutama depresi. b. Penyakit Alzheimer dan penyakit degeneratif neuro lainnya. c. Penyakit Kardiovaskuler dan perawatan pasca operasi bedah jantung.
  • 6. 6 d. Inkompetensi jalan napas atas. e. Penyakit paru. f. Sindrom nyeri. g. Penyakit Prostatik. h. Endokrinopati. 6. Penatalaksanaan Gangguan Tidur Pada Lansia Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia. Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik. Pengobatan insomnia biasanya dimulai dengan : a. Menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai tempat tidur hanya untuk tidur, dll). b. Jika tidak berhasil dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi dengan psikiater). Jika terdapat gangguan tidur seperti apne tidur yang mengancam kehidupan, kondisi pasien memerlukan rehabilitasi melalui tindakan-tindakan seperti pengangkatan jaringan yang menyumbat di mulut yang memperngaruhi jalan napas. Saat ini banyak pusat-pusat gangguan tidur yang tersedia diseluruh negara untuk membantu mengevaluasi gangguan tidur. Tempat-tempat tersebut biasanya berkaitan dengan lembag penelitian dan kedokteran kinis atau universitas., dilengkapin dengan alat-alat medis yang canggih yang dapat mendeteksi rekaman listrik di otak dan obstruksi napas. Data-data tersebut untuk membantu pengobatan yang terbaik untk mengatasi kesulitan dan mengrehabilitasi lansia sehingga dapat menikmati tidur yang berlkualitas sampai akhir hayat hidupnya Penatalaksanaan terapeutik : Bootzin dan Nicassio menganjurkan aturan-aturan tersebut untuk mempertahankan kenormalan pola tidur :
  • 7. 7 a. Pergi tidur hanya jika mengantuk b. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur, jangan membaca, menonton TV atau makan ditempat tidur c. Jika tidak dapat tidur, bangun dan pindah keruangan lain . Bangun sampai anda benar-benar mengantuk, kemudian baru kembali ketampat tidur, Jika tidur masih tidak bisa dilakukan dengan mudah bangun dari temapt tidur, Tujuannya adalah menghubungkan antara temapt tidur dengan tidur cepat, Ulangi langkah ini sesering yang diperlukan sepanjag malam. d. Siapkan Alarm dan bangun diaktu yang sama setiap pagi tanpa memperdulikan beberapa banyak Anda tidur dimalam hari. Hal ini membantu tubuh menatapkan irama tidur bangun yang konstan. B. Konsep Asuhan Keperawatan Gangguan Istirahat Tidur Pada Lansia 1. Pengkajian: Aktivitas dan pola kerja di siang hari. Waktu tidur normal. Lama tidur yang biasa diperlukan. Masalah yang berkaitan dengan tidur, meliputi terbangun pada dini hari, jatuh tidur, mimpi buruk, tidur berjalan, tidur terus, tidur sebentar. Kualitas tidur. Lingkungan tidur. Aktivitas yang berkaitan dengan tidur, meliputi mandi, minum, makan, pengobatan. Kepercayaan pribadi tentang tidur. Konsumsi zat kimia, seperti alkohol, kafein, hipnotik, nikotin. 2. Diagnosa : Gangguan Pola Tidur b.d Psikologis 3. Intervensi 1) Berikan kesempatan pasien untuk mendiskusikan keluhan yang mungkin menghalangi tidur. 2) Rencanakan asuhan keperawatan rutin yang memungkinkan psien tidur tanpa terganggu selama beberapa jam.
  • 8. 8 3) Berikan bantuan tidur kepada pasien, seperti bantal, mandi sebelum tidur, makanan atau minuman dan bahan bacaan. 4) Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur. 5) Berikan pengobatan yang diprogramkan untuk meningkatkan pola tidur normal pasien. 6) Minta pasien setiap pagi menjelaskan kualitas tidur malam sebelumnya. 7) Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien tentang tehnik relaksasi seperti imjinasi terbimbing, relaksasi otot progresif, dan meditasi. Rasional 1) Mendengar aktif dapat membantu menentukan penyebab kesulitan tidur. 2) Tindakan ini memungkinkan asuhan keperawatan yang konsisten dan memberikan waktu untuk tidur tanpa terganggu. 3) Susu dan beberapa kudapan tinggi protein, seperti keju dan kacang, mengandung L-trytophan, yang dapat mempermudah tidur. 4) Tindakan ini dapar mendorong istirahat dan tidur. 5) Agens hipnotik memicu tidur, obat penenang menurunkan ansietas. 6) Tindakan ini membantu mendeteksi adanya gejala perilaku yang b.d tidur. 7) Upaya relaksasi yang bertujuan biasanya dapat membantu meningkatkan tidur.