SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
TUGAS MANDIRI
       MATA KULIAH                   : TEORI KOMUNIKASI
       NAMA MAHASISWA                : LISBETH SIAGIAN
       NIM                           : 811612029
       KELAS                         : EKSEKUTIF (B)
       PRODI                         : TP
       DOSEN                         : Prof. Dr. TINA MARIANY A, M.A.


       MACAM – MACAM TEORI KOMUNIKASI

   1. Teori Behaviorisme
       Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 – 1958) yang di Amerika dikenal
       sebagai bapak Behaviorisme. Teorinya memumpunkan perhatiannya pada aspek yang
       dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus
       dan respons pada dunia sekelilingnya. Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk
       tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika
       rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan.
       Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap
       perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus - respons.
       Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme dan juga psikoanalisis.
       Behaviorisme ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat
       diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal
       dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali
       instink adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai
       pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik
       atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana
       perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep
       “manusia mesin” (Homo Mechanicus).
   2. Teori Humanisme
       Teori ini muncul diilhami oleh perkembangan dalam psikologi yaitu psikologi
       Humanisme. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh McNeil (1977) “In many
       instances, communicative language programmes have incorporated educational
       phylosophies based on humanistic psikology or view which in the context of goals for
       other subject areas has been called „the humanistic curriculum”

Teori Komunikasi                                                                              1
Teori humanisme dalam pengajaran bahasa pernah diimplementasikan dalam sebuah
       kurikulum pengajaran bahasa dengan istilah Humanistic curriculum yang diterapkan
       di Amerika utara di akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kurikulum ini
       menekankan pada pembagian pengawasan dan tanggungjawab bersama antar seluruh
       siswa didik. Humanistic curiculum menekankan pada pola pikir, perasaan dan tingkah
       laku siswa dengan menghubungkan materi yang diajarkan pada kebutuhan dasar dan
       kebutuhan hidup siswa. Teori ini menganggap bahwa setiap siswa sebagai objek
       pembelajaran memiliki alasan yang berbeda dalam mempelajari bahasa.
       Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa
       berkembang di tengah masyarakat. The deepest goal or purpose is to develop the
       whole persons within a human society. (McNeil,1977)
    3. Teori Informasi atau Matematis
       Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi
       selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk
       penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver.
       1949 ), Mathematical Theory of Communication.
       Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan
       informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter
       menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh
       gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk
       mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding).
       Teori informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya pada sejumlah sinyal yang
       lewat melalui saluran atau media dalam proses komunikasi. Ini sangat berguna pada
       pengaplikasian sistem elektrik dewasa ini yang mendesain transmitter, receiver, dan
       code untuk memudahkan efisiensi informasi.
   4. Teori Agenda Setting
       Teori Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi
       teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media
       itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang
       dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media
       diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan
       dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.



Teori Komunikasi                                                                         2
5. Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
       Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974).
       Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih
       dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak
       yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber
       media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna
       media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
       Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1)
       Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara
       intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur
       media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi
       mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk
       mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan
       pola konsumsi media dan ( perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9)
       perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra
       dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11) struktur media dan
       berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat.
   6. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
       Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976),
       yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur
       kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat
       masyarakat modern, diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang
       memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada
       tataran masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas
       kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai berikut:
       1. Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap,
           agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan
           nilai-nilai.
       2. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau
           menurunkan dukungan moral.
       3. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu
           tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu
           aktivitas serta menyebabkan perilaku dermawan.


Teori Komunikasi                                                                          3
7. Teori Konstruktvisme
       Jean Piaget dan Leu Vygotski adalah dua nama yang selalu diasosiasikan dengan
       kontruktivisme. Ahli kontruktivisme menyatakan bahwa manusia membentuk versi
       mereka sendiri terhadap kenyataan, mereka menggandakan beragam cara untuk
       mengetahui dan menggambarkan sesuatu untuk mempelajari pemerolehan bahasa
       pertama dan kedua.
       Pembelajaran harus dibangun secara aktif oleh pembelajar itu sendiri dari pada
       dijelaskan secara rinci oleh orang lain. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh
       didapatkan dari pengalaman. Namun demikian, dalam membangun pengalaman siswa
       harus memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya, menguji ide-ide
       tersebut melalui eksperimen dan percakapan atau tanya jawab, serta untuk mengamati
       dan membandingkan fenomena yang sedang diujikan dengan aspek lain dalam
       kehidupan mereka. Selain itu juga guru memainkan peranan penting dalam
       mendorong siswa untuk memperhatikan seluruh proses pembelajaran serta
       menawarkan berbagai cara eksplorasi dan pendekatan.
    8. Teori Nativisme
       Istilah nativisme dihasilkan dari pernyataan mendasar bahwa pembelajaran bahasa
       ditentukan oleh bakat. Bahwa setiap manusia dilahirkan sudah memiliki bakat untuk
       memperoleh dan belajar bahasa.
       Chomsky dalam Hadley (1993: 48) yang merupakan tokoh utama golongan ini
       mengatakan bahwasannya hanya manusialah satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat
       melakukan komunikasi lewat bahasa verbal. Selain itu bahasa juga sangat kompleks
       oleh sebab itu tidak mungkin manusia belajar bahasa dari makhluk Tuhan yang lain.
       Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak yang lahir ke dunia telah memiliki
       bekal dengan apa yang disebutnya “alat penguasaan bahasa” atau LAD (language
       Acquisition Device). Chomsky dalam Hadley (1993:50) mengemukakan bahwa
       belajar bahasa merupakan kompetensi khusus bukan sekedar subset belajar secara
       umum. Cara berbahasa jauh lebih rumit dari sekedar penetapan Stimulus- Respon.
       Chomsky dalam Hadley (1993: 48) mengatakan bahwa eksistensi bakat bermanfaat
       untuk menjelaskan rahasia penguasaan bahasa pertama anak dalam waktu singkat,
       karena adanya LAD. Menurut golongan ini belajar bahasa pada hakikatnya hanyalah
       proses pengisian detil kaidah-kaidah atau struktur aturan-aturan bahasa ke dalam LAD
       yang sudah tersedia secara alamiah pada manusia tersebut.


Teori Komunikasi                                                                         4
9. Teori Kognitivisme
       Menurut Piaget dalam Mansoer Pateda (1990: 67), salah seorang tokoh golongan
       ini mengatakan bahwa struktur komplek dari bahasa bukanlah sesuatu yang diberikan
       oleh alam dan bukan pula sesuatu yang dipelajari lewat lingkungan. Struktur tersebut
       lahir dan berkembang sebagai akibat interaksi yang terus menerus antara tingkat
       fungsi kognitif si anak dan lingkungan lingualnya.Struktur tersebut telah tersedia
       secara alamiah. Perubahan atau perkembangan bahasa pada anak akan bergantung
       pada sejauh mana keterlibatan kognitif sang anak secara aktif dengan lingkungannya.
       Menurut aliran ini kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita menafsirkan
       peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam lingkungan. Proses belajar bahasa terjadi
       menurut pola tahapan perkembangan tertentu sesuai umur.
       Tahapan tersebut meliputi:
               a. Asimilasi          : proses penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur
                                       kognitif
               b. Akomodasi          : proses penyesuaian struktur kognitif dengan
                                       pengetahuan baru
               c. Disquilibrasi      : proses penerimaan pengetahuan baru yang tidak sama
                                      dengan yang telah diketahuinya.
               d. Equilibrasi        : proses penyeimbang mental setelah terjadi proses
                                       asimilasi.
10. Teori Sibernetik
       Istilah sibernetika berasal dari bahasa Yunani (Cybernetics berarti pilot). Istilah
       Cybernetics yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi sibernetika,
       pertama kali digunakan tahun 1945 oleh Nobert Wiener dalam bukunya yang
       berjudul Cybernetics. Sibernetika adalah teori sistem pengontrol yang didasarkan
       pada komunikasi (penyampaian informasi) antara sistem dan lingkungan dan antar
       sistem, pengontrol (feedback) dari sistem berfungsi dengan memperhatikan
       lingkungan. Seiring perkembangan teknologi informasi yang diluncurkan oleh para
       ilmuwan dari Amerika sejak tahun 1966, penggunaan komputer sebagai media untuk
       menyampaikan informasi berkembang pesat. Teknologi ini juga dimanfaatkan dunia
       pendidikan terutama guru untuk berkomunikasi sesama relasi, mencari handout (buku
       materi ajar), menerangkan materi pelajaran atau pelatihan, bahkan untuk
       mengevaluasi hasil belajar siswa. Prinsip dasar teori sibernetik yaitu menghargai


Teori Komunikasi                                                                            5
adanya 'perbedaan', bahwa suatu hal akan memiliki perbedaan dengan yang lainnya,
       atau bahwa sesuatu akan berubah seiring perkembangan waktu. Pembelajaran
       digambarkan sebagai : INPUT => PROSES => OUTPUT.
   11. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
       Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-
       Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini
       juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi
       kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di
       dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara
       pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar.
        Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini
       memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari
       media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta
       mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu
       digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap
       semua media.
       Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan
       sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam
       menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi
       khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang
       menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial. Untuk mengukur efek yang
       ditimbulkan media massa terhadap khalayak, ada beberapa metode yang dapat
       digunakan, yaitu riset eksperimen, survey dan riset etnografi.
   12.Teori The Spiral of Silence
       Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-
       Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat
       umum. Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh
       suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar
       pribadi, dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan
       pendapat orang-orang lain dalam masyarakat.




Teori Komunikasi                                                                       6
13. Teori Inokulasi (Innoculation Theory)
       Teori inokulasi atau teori suntikan yang pada mulanya ditampilkan oleh Mcguire ini
       mengambil analogi dari peristiwa medis. Orang yang terserang penyakit cacar, polio
       disuntik. Diberi vaksin untuk merangsang mekanisme daya tahan tubuhnya. Demikian
       pula halnya dengan orang yang tidak memiliki informasi mengenai suatu hal atau
       tidak menyadari posisi mengenai hal tersebut, maka ia akan lebih mudah untuk
       dipersuasi atau dibujuk. Suatu cara untuk membuatnya agar tidak mudah kena
       pengaruh adalah ”menyuntiknya” dengan argumentasi balasan (counterarguments).
  14. Teori Kultivasi (Cultivation Theory)
       Teori Kultivasi (Cultivation Theory) merupakan salah satu teori yang mencoba
       menjelaskan keterkaitan antara media komunikasi (dalam hal ini televisi) dengan
       tindak kekerasan. Teori ini dikemukakan oleh George Gerbner, mantan Dekan dari
       Fakultas (Sekolah Tinggi) Komunikasi Annenberg Universitas Pennsylvania,yang
       juga pendiri Cultural Environment Movement, berdasarkan penelitiannya terhadap
       perilaku penonton televisi yang dikaitkan dengan materi berbagai program televisi
       yang ada di Amerika Serikat.
       Teori Kultivasi pada dasarnya menyatakan bahwa para pecandu (penonton
       berat/heavy viewers) televisi membangun keyakinan yang berlebihan bahwa “dunia
       itu sangat menakutkan” . Hal tersebut disebabkan keyakinan mereka bahwa “apa yang
       mereka lihat di televisi” yang cenderung banyak menyajikan acara kekerasan adalah
       “apa yang mereka yakini terjadi juga dalam kehidupan sehari-hari”.
   15. Teori Birokrasi
       Teori Birokrasi berhubungan dengan organisasi masyarakat yang disusun secara ideal.
       Birokrasi dicapai melalui formalisasi aturan, struktur, dan proses di dalam organisasi.
       Max Weber (1948) adalah sosok yang dikenal sebagai bapak birokrasi. Menurut
       Weber, organisasi birokrasi yang ideal menyertakan delapan karakteristik struktural.
       Birokrasi menawarkan banyak kelebihan yang kuat dalam menerapkan standar
       praktek organisasi, selain ia juga bisa membatasi anggota organisasi dan individu
       yang bekerja di dalamnya.




Teori Komunikasi                                                                              7
16. Teori Analisis Transaksional
       Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne (1964), yang
       ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa
       terkenal dari kelompok Humanisme. Teori analisis transaksional merupakan teori
       terapi yang sangat populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua
       bidang ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori
       komunikasi antarpribadi yang mendasar.
       Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam
       komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah pesan-
       pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya bertujuan
       untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-siapa yang terlibat di
       dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan).
       Dalam diri setiap manusia, seperti dikutip Collins (1983), memiliki tiga status ego.
       Sikap dasar ego yang mengacu pada sikap orangtua (Parent= P. exteropsychic); sikap
       orang dewasa (Adult=A. neopsychic); dan ego anak (Child = C, arheopsychic). Ketiga
       sikap tersebut dimiliki setiap orang (baik dewasa, anak-anak, maupun orangtua).
   17.Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
       Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam
       teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai
       expectance-value theory (teori pengharapan nilai).
       Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan
       oleh sikap Anda terhadap media --kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium
       dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai
       contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri
       menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan
       terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain,
       Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis
       dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.




Teori Komunikasi                                                                           8
18. Teori Difusi Inovasi
       Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers dan para
       koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai
       penyebaran dengan proses perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi
       (atau komunikasi), dan konsekwensi-konsekwensi. Perubahan seperti di atas dapat
       terjadi secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal melalui kontak
       dengan agen-agen perubahan dari dunia luar.
       Kontak mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari
       rencana bagian dari agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa pendek, namun
       seringkali memakan waktu lama.
       Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk
       dapat tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satu tujuan dari
       penelitian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan
       ini. Setelah terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi –
       mungkin mereka berfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten
       (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336).
19. Teori Norma Budaya (Cultural Norms Theory)
       Teori norma budaya menurut Melvin DeFleur hakikatnya adalah bahwa media massa
       melalui penyajiannya yang selektif dan penekanannya pada tema-tema tertentu,
       menciptakan kesan-kesan pada khalayak dimana norma-norma budaya umum
       mengenai topik yang diberi bobot itu dibentuk dengan cara-cara tertentu. Oleh karena
       itu perilaku individual biasanya dipandu oleh norma-norma budaya mengenai suatu
       hal tertentu, amak media komunikasi secara tidak langsung akan mempengaruhi
       perilaku.
20. Standpoint Theory
       Teori ini menjelaskan bahwa pengalaman individu, pengetahuan, dan perilaku
       komunikasi sebagian besar dibentuk oleh kelompok sosial dimana mereka aktif
       (Wood, J. T.,1982 dalam West, R., & Turner, L. H., 2000). Dari sinilah kita dapat
       menarik kerangka tentang sistematika pengaruh kekuatan pembentuk identitas.
       Secara kultural, bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan dan masa awal kemerdekaan
       adalah bangsa yang guyub. Keguyuban ini pun terbawa pada kolektif-kolektif
       komunitas   Islam.   Kita   mengenal     adanya   komunitas   pesantren   NU,   dan
       Muhamadiyyah pada masa sebelum kemerdekaan. Setelah kebijakan Soeharto di era

Teori Komunikasi                                                                         9
tahun 1980-an yang lebih dekat dengan Islam, dan komunitas kolektif Islam menjadi
       semakin menjamur. Dan semakin banyaknya komunitas kolektif inilah yang
       kemudian banyak sekali mempengaruhi kehidupan warga Indonesia yang lain.
       Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh media global telah tereduksi oleh
       keberadaan dan pengaruh komunitas kolektif yang memiliki high context culture.
  21. Teori Systematic Behavior (Hull)
       Clark C Hull mengikuti jejak Thorndike dalam usahanya mengembangkan teori
       belajar. Prinsip-prinsip yang digunakanya mirip dengan apa yang dikemukakan oleh
       para behavioris yaitu dasar stimulus-respon dan adanya reinforcement.
       Clark C. Hull mengemukakan teorinya, yaitu bahwa suatu kebutuhan atau “keadaan
       terdorong” (oleh motif, tujuan, maksud, aspirasi, ambisi) harus ada dalam diri
       seseorang yang belajar, sebelum suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan
       kebutuhan itu. Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya tingkat
       pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar itu oleh
       respon-respon yang dibuat individu itu. Setiap obyek, kejadian atau situasi dapat
       mempunyai nilai sebagai penguat apabila hal itu dihubungkan dengan penurunan
       terhadap suatu keadaan deprivasi (kekurangan) pada diri individu itu; yaitu jika
       obyek, kejadian atau situasi tadi dapat menjawab suatu kebutuhan pada saat individu
       itu melakukan respon. Prinsip penguat (reinforcer) menggunakan seluruh situasi yang
       memotivasi, mulai dari dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama
       seseorang sampai pada hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang
       (misalnya: uang, perhatian, afeksi, dan aspirasi sosial tingkat tinggi). Jadi, prinsip
       yang utama adalah suatu kebutuhan atau motif harus ada pada seseorang sebelum
       belajar itu terjadi; dan bahwa apa yang dipelajari itu harus diamati oleh orang yang
       belajar sebagai sesuatu yang dapat mengurangi kekuatan kebutuhannya atau
       memuaskan kebutuhannya.

   22.Teori Conectionism (Thorndike)
       Menurut teori trial and error (mencoba-coba dan gagal) ini, setiap organisme jika
       dihadapkan dengan situasi baru akan melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya
       coba-coba secara membabi buta jika dalam usaha mencoba-coba itu secara kebetulan
       ada perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi, maka perbuatan yang
       kebetulan cocok itu kemudian “dipegangnya”. Karena latihan yang terus menerus



Teori Komunikasi                                                                          10
maka waktu yang dipergunakan antuk melakukan perbuatan yang cocok itu makin
       lama makin efisien.
       Jadi, proses belajar menurut Thorndike melalui proses:

                   1. trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan), dan
                   2. law of effect; Yang berarti bahwa segala tingkah laku yang
                      berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntutan
                      situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik-baiknya. Sedangkan
                      segala tingkah laku yang berakibat tidak menyenangkan akan
                      dihilangkan atau dilupakannya. Tingkah laku ini terjadi secara
                      otomatis. Otomatisme dalam belajar itu dapat dilatih dengan
                      syarat-syarat tertentu, pada binatang juga pada manusia.
       Thorndike melihat bahwa organisme itu (juga manusia) sebagai mekanismus; hanya
       bergerak atau bertindak jika ada perangsang yang mempengaruhi dirinya. Terjadinya
       otomatisme dalam belajar menurut Thorndike disebabkan adanya law of effect itu.
       Dalam kehidupan sehari-hari law of effect itu dapat terlihat dalam hal memberi
       penghargaan atau ganjaran dan juga dalam hal memberi hukuman dalam pendidikan.
       Akan tetapi menurut Thorndike yang lebih memegang peranan dalam pendidikan
       ialah hal memberi penghargaan atau ganjaran dan itulah yang lebih dianjurkan.Karena
       adanya law of effect terjadilah hubungan (connection) atau asosiasi antara tingkah
       laku reaksi yang dapat mendatangkan sesuatu dengan hasil biaya (effect). Karena
       adanya koneksi antara reaksi dengan hasilnya itu maka teori Thorndike disebut juga
       Connectionism.
   23. Teori administrasi
       Teoritikus administrasi pertama dan paling berpengaruh adalah industrialis
       berkebangsaan Perancis yaitu Henry Fayol pada tahun 1916, Fayol mengidentifikasi
       beberapa prinsip manajemen.
       Prinsip-prinsip tersebut telah diterapkan secara luas pada desain dan praktek
       organisasi dan memberikan pengaruh kuat pada desain dan administrasi organisasi
       industri modern. Teori administrasi dikembangkan sebagai panduan preskriptif bagi
       manajemen organisasi industri sesuai penggunaan kaidah dan otoritas secara
       langsung. Di sini diperlihatkan kekuatan dan kelemahan dari teori administrasi.
       Prinsip dasar preskriptif dari teori administrasi membuat teori tersebut sangat
       pragmatis dan dapat diaplikasikan pada organisasi bisnis. Sebelumnya, karena tidak

Teori Komunikasi                                                                        11
ada prinsip manajemen universal yang dapat diaplikasikan secara merata pada semua
       situasi organisasi, prinsip teori administrasi dapat disalahartikan, bertentangan dan
       tidak sesuai dalam penggunaannya ketika berhubungan dengan masalah-masalah
       organisasi yang berbeda. Di samping itu, seperti yang akan kita bahas secara
       mendalam pada bagian akhir bab ini, prinsip teori administrasi, seperti prinsip
       birokrasi, sering dihubungkan sebagai bentuk yang kaku dan tidak peka terhadap
       kebutuhan anggota organisasi.
24. Teori Fungsional
       Dengan munculnya kontruktivisme dalam dunia psikologi, dalam tahun-tahun terakhir
       ini menjadi lebih jelas bahwa belajar bahasa berkembang dengan baik di bawah
       gagasan                  kognitif            dan                 struktur             ingatan.
       Para peneliti bahasa mulai melihat bahwa bahasa merupakan manifestasi kemampuan
       kognitif dan efektif untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain
       dan juga keperluan terhadap diri sendirisebagai manusia. Lebih lagi kaedah generatif
       yang diusulkan di bawah naungan nativisme itu bersifat abstrak, formal, eksplisit dan
       logis, meskipun kaidah itu lebih mengutamakan pada bentuk bahasa dan tidak pada
       tataran fungsional yang lebih dari makna yang dibentuk dari makna yang dibentuk
       dari interaksi sosial.
       a. Kognisi dan perkembangan bahasa
           Piaget    menggambarkan         penelitian   itu   sebagai     interaksi   anak   dengan
           lingkungannya dengan interaksi komplementer antara perkembangan kapasitas
           kognitif perseptual dengan pengalaman bahasa mereka. Penelitian itu berkaitan
           dengan hubungan antara perkembangan kognitif dengan pemerolehan bahasa
           pertama. Slobin menyatakan bahwa dalam semua bahasa, belajar makna
           bergantung pada perkembangan kognitif dan urutan perkembangannya lebih
           ditentukan oleh kompleksitas makna itu dari pada kompleksitas bentuknya.
           Menurut dia ada dua hal yang menentukan model:
               1. Pada asas fungsional, perkembangan diikuti oleh perkembangan kapasitas
                    komunikatif dan konseptual yang beroperasi dalam konjungsi dengan
                    skema batin konjungsi.
               2. Pada asas formal, perkembangan diikuti oleh kapasitas perseptual dan
                    pemerosesan informasi yang bekerja dalam konjungsi dan skema batin tata
                    bahasa.


Teori Komunikasi                                                                                  12
b.   Interaksi Sosial dan Perkembangan Bahasa
            Akhir-akhir ini semakin jelas bahwa fungsi bahasa berkembang dengan baik di
            luar pikiran kognitif dan struktur memori. Di sini tampak bahwa kontruktivis
            sosial menekankan prespektif fungsional. Bahasa pada hakikatnya digunakan
            untuk komunikasi interaktif. Oleh sebab itu kajian yang cocok untuk itu adalah
            kajian tentang fungsi komunikatif bahasa, fungsi pragmatik dan komunikatif
            dikaji dengan segala variabilitasnya.

   25. Teori Belajar Sosial (Bandura)
            Teori belajar Bandura (Albert Bandura:1925) adalah teori belajar social atau
            kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati
            dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura menjelaskan
            perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbale balik yang
            berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor-
            faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi
            motorik, motivasi. Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan
            pelaziman. Bandura menambahkan konsep belajar sosial (social learning). Ia
            mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar. Kaum
            behaviorisme tradisional menjelaskan bahwa kata-kata yang semula tidak ada
            maknanya, dipasangkan dengan lambak atau obyek yang punya makna (pelaziman
            klasik).
   26. Teori Operant Conditioning (Skinner)
        x



            Skinner (1904-1990), menganggap reward dan rierforcement merupakan factor
            penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal
            mengontrol tingkah laku. Pda teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai
            tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant
            conditioning. . Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku
            operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau
            menghilang sesuai keinginan. Operant conditing menjamin respon terhadap
            stimuli.Bila tidak menunjukkan stimuli maka guru tidak dapat membimbing siswa
            untuk mengarahkan tingkah lakunya. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan
            mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.




Teori Komunikasi                                                                          13
Prinsip belajar Skinners adalah :

                    Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan
                      jika benar diberi penguat.
                    Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran
                      digunakan sebagai sistem modul.
                    Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak
                      digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk
                      menghindari hukuman.
                    Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya
                      hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer.
                    Dalam pembelajaran digunakan shapping.

     27. Teori Classical Conditioning (Pavlov dan Watson)
             Menurut teori conditioning (Ivan Petrovich Pavlo:1849-1936), belajar adalah
             suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions)
             yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Untuk menjadikan seseorang itu
             belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting dalam
             belajar menurut teori conditioning ialah adanya latihan-latihan yang kontinu.
             Yang diutamakan dalam teori ini ialah hal belajar yang terjadi secara otomatis.
             Penganut teori ini mengatakan bahwa segala tingkah laku manusia. juga tidak
             lain adalah hasil daripada conditioning. Yakni hasil daripada latihan-latihan atau
             kebiasaan-kebiasaan mereaksi terhadap syarat-syarat/perangsang-perangsang
             tertentu yang dialaminya di dalam kehidupannya.
             Kelemahan dari teori conditioning ini ialah, teori ini menganggap bahwa belajar
             itu hanyalah terjadi secara otomatis; keaktifan dan penentuan pribadi dalam tidak
             dihiraukannya. Peranan latihan/kebiasaan terlalu ditonjolkan. Sedangkan kita
             tahu bahwa dalam bertindak dan berbuat sesuatu, manusia tidak semata-mata ter-
             gantung kepada pengaruh dari luar. Aku atau pribadinya sendiri memegang
             peranan dalam memilih dan menentukan perbuatan dan reaksi apa yang akan
             dilakukannya. Teori conditioning ini memang tepat kalau kita hubungkan dengan
             kehidupan binatang. Pada manusia teori ini hanya dapat kita terima dalam hal-hal
             belajar tertentu saja; umpamanya dalam belajar yang mengenai skills (kecakapan-
             kecakapan) tertentu dan mengenai pembiasaan pada anak-anak kecil.



Teori Komunikasi                                                                               14
Daftar Rujukan


       Alwasilah, A. Chaedar. 1992. Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik.
       Bandung: Angkasa.
       Bloofield, Leonard. 1980. Language. New York: Harcourt Brace Javanovich, Inc.
       Busri, Hasan. 2007. Kajian Linguistik: Pengantar Memahami Hakikat Bahasa.
       Malang: Universitas Islam Malang.
       Comsky, Noam. 1965. Aspets of the Theory of Syntax. Cambridge: Marsachusetts
       M.I.T Press.
       Comsky, Noam. 1965. Language and Mind. New York: Harcourt Brace Javanovich.
       Lyons, John. 1982. Language and Linguistics. Cambridge: Cambridge University
       Press.
       Purwo, Bambang Kaswanti (Ed.). 2000. Kajian Serba Linguistik untuk Anton
       Moliono Pereksa Bahasa. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia
       Atmajaya.
       Rusyana, Yus dan Samsuri (eds.). 1983. Pedoman Penulisan Tatabahasa
       Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
       departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
       Sampson, Geoffrey. 1980. Schools of Linguistics Competition and Evaluation.
       London: Hutchinson.
       Samsuri. 1988. Berbagai Aliran Linguistik Abad XX. Jakarta: Departemen
       Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
       P2LPTK.
       Samsuri. 1987. Analisis Bahasa: Memahami Bahasa Secara Ilmiah. Jakarta:
       Erlangga.
       Sapir, Edward. 1975. Language. New York: Harcourt Brace Javanovich
       Wahab, Abdul. 1990. Butir-butir Linguistik. Surabaya: Airlangga University
       Press.
       Wahab, Abdul. 1991. Isu Linguistik Pengajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya:
       Airlangga University Press.




Teori Komunikasi                                                                       15

More Related Content

What's hot

macam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimacam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimulia12
 
Landasan teori komunikasi dan informasi
Landasan teori komunikasi dan informasi Landasan teori komunikasi dan informasi
Landasan teori komunikasi dan informasi Novaria Roy
 
Filsafat pragmatisme
Filsafat pragmatismeFilsafat pragmatisme
Filsafat pragmatismeeddysuranta
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 1
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 1Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 1
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 1Kaer Bikers
 
Ppt mat 3 b _15 pragmatisme dan kurikulum 2013
Ppt mat 3 b _15 pragmatisme dan kurikulum 2013Ppt mat 3 b _15 pragmatisme dan kurikulum 2013
Ppt mat 3 b _15 pragmatisme dan kurikulum 2013hasanah sn
 
Landasan Falsafah dan Rasional TP
Landasan Falsafah dan Rasional TPLandasan Falsafah dan Rasional TP
Landasan Falsafah dan Rasional TPLP3I Palembang
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordKaer Bikers
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massaiwan setiawan
 

What's hot (16)

Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 
macam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimacam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasi
 
Landasan teori komunikasi dan informasi
Landasan teori komunikasi dan informasi Landasan teori komunikasi dan informasi
Landasan teori komunikasi dan informasi
 
Analisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasiAnalisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasi
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 
Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4
 
Filsafat pragmatisme
Filsafat pragmatismeFilsafat pragmatisme
Filsafat pragmatisme
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 1
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 1Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 1
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 1
 
Ppt mat 3 b _15 pragmatisme dan kurikulum 2013
Ppt mat 3 b _15 pragmatisme dan kurikulum 2013Ppt mat 3 b _15 pragmatisme dan kurikulum 2013
Ppt mat 3 b _15 pragmatisme dan kurikulum 2013
 
Landasan Falsafah dan Rasional TP
Landasan Falsafah dan Rasional TPLandasan Falsafah dan Rasional TP
Landasan Falsafah dan Rasional TP
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
 
Aliran pragmatisme
Aliran pragmatismeAliran pragmatisme
Aliran pragmatisme
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massa
 
Social categories
Social categoriesSocial categories
Social categories
 
Filsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikanFilsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikan
 

Similar to Tugas teori comunikcasi

Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuIchan32
 
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TTEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TAdePutraTunggali
 
Landasan filosofi pragmatism dan scholatisime.pptx
Landasan filosofi pragmatism dan scholatisime.pptxLandasan filosofi pragmatism dan scholatisime.pptx
Landasan filosofi pragmatism dan scholatisime.pptxTasyajuliindrawati
 
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumberIlmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumberSTAIN Datokarama Palu
 
Efek media massa dan pengaruh media massa terhadap
Efek media massa dan pengaruh media massa terhadapEfek media massa dan pengaruh media massa terhadap
Efek media massa dan pengaruh media massa terhadapiwayan suta
 
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfReview Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfArthaSinaga2
 
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.pptMateri 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.pptAdePutraTunggali
 
Model Model Pembelajaran (1).docx
Model Model Pembelajaran (1).docxModel Model Pembelajaran (1).docx
Model Model Pembelajaran (1).docxSALMIARISAM
 
nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5Rainne Lee
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatSirajuddin Lathif
 
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
Community language learning
Community language learningCommunity language learning
Community language learningYuzz Niee
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina44
 

Similar to Tugas teori comunikcasi (20)

Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
 
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TTEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
 
Landasan filosofi pragmatism dan scholatisime.pptx
Landasan filosofi pragmatism dan scholatisime.pptxLandasan filosofi pragmatism dan scholatisime.pptx
Landasan filosofi pragmatism dan scholatisime.pptx
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumberIlmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
 
Efek media massa dan pengaruh media massa terhadap
Efek media massa dan pengaruh media massa terhadapEfek media massa dan pengaruh media massa terhadap
Efek media massa dan pengaruh media massa terhadap
 
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfReview Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
 
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.pptMateri 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
 
Model Model Pembelajaran (1).docx
Model Model Pembelajaran (1).docxModel Model Pembelajaran (1).docx
Model Model Pembelajaran (1).docx
 
Ade
AdeAde
Ade
 
nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5
 
Filsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi brFilsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi br
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
Resume media
Resume mediaResume media
Resume media
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Community language learning
Community language learningCommunity language learning
Community language learning
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
 

More from lavanter simamora

In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...lavanter simamora
 
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...lavanter simamora
 
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...lavanter simamora
 
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaranlavanter simamora
 
Soal ujian fisika kelas X SMK
Soal ujian fisika kelas X SMKSoal ujian fisika kelas X SMK
Soal ujian fisika kelas X SMKlavanter simamora
 
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1lavanter simamora
 
Transmission position makalah
Transmission position makalahTransmission position makalah
Transmission position makalahlavanter simamora
 

More from lavanter simamora (20)

Makalah rps
Makalah rpsMakalah rps
Makalah rps
 
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
 
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
 
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
 
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
 
Ujian final prof sahat 2013
Ujian final prof sahat 2013Ujian final prof sahat 2013
Ujian final prof sahat 2013
 
Script produksi media
Script produksi mediaScript produksi media
Script produksi media
 
Slide proposal tesis
Slide proposal tesisSlide proposal tesis
Slide proposal tesis
 
Soal ujian fisika kelas X SMK
Soal ujian fisika kelas X SMKSoal ujian fisika kelas X SMK
Soal ujian fisika kelas X SMK
 
Pengelolaan Ruang PSB
Pengelolaan Ruang PSBPengelolaan Ruang PSB
Pengelolaan Ruang PSB
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
 
Marhata Umpasa Adat Batak
Marhata Umpasa Adat BatakMarhata Umpasa Adat Batak
Marhata Umpasa Adat Batak
 
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
 
Posisi transmisi
Posisi transmisiPosisi transmisi
Posisi transmisi
 
Slide manpower
Slide manpowerSlide manpower
Slide manpower
 
Slide guru prof
Slide guru profSlide guru prof
Slide guru prof
 
Pengembengan kurikulum smk
Pengembengan kurikulum smkPengembengan kurikulum smk
Pengembengan kurikulum smk
 
Tugas 2 inggris case study
Tugas 2 inggris case studyTugas 2 inggris case study
Tugas 2 inggris case study
 
Tugas 1 inggris
Tugas 1 inggrisTugas 1 inggris
Tugas 1 inggris
 
Transmission position makalah
Transmission position makalahTransmission position makalah
Transmission position makalah
 

Tugas teori comunikcasi

  • 1. TUGAS MANDIRI MATA KULIAH : TEORI KOMUNIKASI NAMA MAHASISWA : LISBETH SIAGIAN NIM : 811612029 KELAS : EKSEKUTIF (B) PRODI : TP DOSEN : Prof. Dr. TINA MARIANY A, M.A. MACAM – MACAM TEORI KOMUNIKASI 1. Teori Behaviorisme Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 – 1958) yang di Amerika dikenal sebagai bapak Behaviorisme. Teorinya memumpunkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus - respons. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme dan juga psikoanalisis. Behaviorisme ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep “manusia mesin” (Homo Mechanicus). 2. Teori Humanisme Teori ini muncul diilhami oleh perkembangan dalam psikologi yaitu psikologi Humanisme. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh McNeil (1977) “In many instances, communicative language programmes have incorporated educational phylosophies based on humanistic psikology or view which in the context of goals for other subject areas has been called „the humanistic curriculum” Teori Komunikasi 1
  • 2. Teori humanisme dalam pengajaran bahasa pernah diimplementasikan dalam sebuah kurikulum pengajaran bahasa dengan istilah Humanistic curriculum yang diterapkan di Amerika utara di akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kurikulum ini menekankan pada pembagian pengawasan dan tanggungjawab bersama antar seluruh siswa didik. Humanistic curiculum menekankan pada pola pikir, perasaan dan tingkah laku siswa dengan menghubungkan materi yang diajarkan pada kebutuhan dasar dan kebutuhan hidup siswa. Teori ini menganggap bahwa setiap siswa sebagai objek pembelajaran memiliki alasan yang berbeda dalam mempelajari bahasa. Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah masyarakat. The deepest goal or purpose is to develop the whole persons within a human society. (McNeil,1977) 3. Teori Informasi atau Matematis Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 ), Mathematical Theory of Communication. Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Teori informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya pada sejumlah sinyal yang lewat melalui saluran atau media dalam proses komunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik dewasa ini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk memudahkan efisiensi informasi. 4. Teori Agenda Setting Teori Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat. Teori Komunikasi 2
  • 3. 5. Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan) Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1) Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan ( perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat. 6. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai. 2. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral. 3. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan perilaku dermawan. Teori Komunikasi 3
  • 4. 7. Teori Konstruktvisme Jean Piaget dan Leu Vygotski adalah dua nama yang selalu diasosiasikan dengan kontruktivisme. Ahli kontruktivisme menyatakan bahwa manusia membentuk versi mereka sendiri terhadap kenyataan, mereka menggandakan beragam cara untuk mengetahui dan menggambarkan sesuatu untuk mempelajari pemerolehan bahasa pertama dan kedua. Pembelajaran harus dibangun secara aktif oleh pembelajar itu sendiri dari pada dijelaskan secara rinci oleh orang lain. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh didapatkan dari pengalaman. Namun demikian, dalam membangun pengalaman siswa harus memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya, menguji ide-ide tersebut melalui eksperimen dan percakapan atau tanya jawab, serta untuk mengamati dan membandingkan fenomena yang sedang diujikan dengan aspek lain dalam kehidupan mereka. Selain itu juga guru memainkan peranan penting dalam mendorong siswa untuk memperhatikan seluruh proses pembelajaran serta menawarkan berbagai cara eksplorasi dan pendekatan. 8. Teori Nativisme Istilah nativisme dihasilkan dari pernyataan mendasar bahwa pembelajaran bahasa ditentukan oleh bakat. Bahwa setiap manusia dilahirkan sudah memiliki bakat untuk memperoleh dan belajar bahasa. Chomsky dalam Hadley (1993: 48) yang merupakan tokoh utama golongan ini mengatakan bahwasannya hanya manusialah satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan komunikasi lewat bahasa verbal. Selain itu bahasa juga sangat kompleks oleh sebab itu tidak mungkin manusia belajar bahasa dari makhluk Tuhan yang lain. Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak yang lahir ke dunia telah memiliki bekal dengan apa yang disebutnya “alat penguasaan bahasa” atau LAD (language Acquisition Device). Chomsky dalam Hadley (1993:50) mengemukakan bahwa belajar bahasa merupakan kompetensi khusus bukan sekedar subset belajar secara umum. Cara berbahasa jauh lebih rumit dari sekedar penetapan Stimulus- Respon. Chomsky dalam Hadley (1993: 48) mengatakan bahwa eksistensi bakat bermanfaat untuk menjelaskan rahasia penguasaan bahasa pertama anak dalam waktu singkat, karena adanya LAD. Menurut golongan ini belajar bahasa pada hakikatnya hanyalah proses pengisian detil kaidah-kaidah atau struktur aturan-aturan bahasa ke dalam LAD yang sudah tersedia secara alamiah pada manusia tersebut. Teori Komunikasi 4
  • 5. 9. Teori Kognitivisme Menurut Piaget dalam Mansoer Pateda (1990: 67), salah seorang tokoh golongan ini mengatakan bahwa struktur komplek dari bahasa bukanlah sesuatu yang diberikan oleh alam dan bukan pula sesuatu yang dipelajari lewat lingkungan. Struktur tersebut lahir dan berkembang sebagai akibat interaksi yang terus menerus antara tingkat fungsi kognitif si anak dan lingkungan lingualnya.Struktur tersebut telah tersedia secara alamiah. Perubahan atau perkembangan bahasa pada anak akan bergantung pada sejauh mana keterlibatan kognitif sang anak secara aktif dengan lingkungannya. Menurut aliran ini kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita menafsirkan peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam lingkungan. Proses belajar bahasa terjadi menurut pola tahapan perkembangan tertentu sesuai umur. Tahapan tersebut meliputi: a. Asimilasi : proses penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif b. Akomodasi : proses penyesuaian struktur kognitif dengan pengetahuan baru c. Disquilibrasi : proses penerimaan pengetahuan baru yang tidak sama dengan yang telah diketahuinya. d. Equilibrasi : proses penyeimbang mental setelah terjadi proses asimilasi. 10. Teori Sibernetik Istilah sibernetika berasal dari bahasa Yunani (Cybernetics berarti pilot). Istilah Cybernetics yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi sibernetika, pertama kali digunakan tahun 1945 oleh Nobert Wiener dalam bukunya yang berjudul Cybernetics. Sibernetika adalah teori sistem pengontrol yang didasarkan pada komunikasi (penyampaian informasi) antara sistem dan lingkungan dan antar sistem, pengontrol (feedback) dari sistem berfungsi dengan memperhatikan lingkungan. Seiring perkembangan teknologi informasi yang diluncurkan oleh para ilmuwan dari Amerika sejak tahun 1966, penggunaan komputer sebagai media untuk menyampaikan informasi berkembang pesat. Teknologi ini juga dimanfaatkan dunia pendidikan terutama guru untuk berkomunikasi sesama relasi, mencari handout (buku materi ajar), menerangkan materi pelajaran atau pelatihan, bahkan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Prinsip dasar teori sibernetik yaitu menghargai Teori Komunikasi 5
  • 6. adanya 'perbedaan', bahwa suatu hal akan memiliki perbedaan dengan yang lainnya, atau bahwa sesuatu akan berubah seiring perkembangan waktu. Pembelajaran digambarkan sebagai : INPUT => PROSES => OUTPUT. 11. Teori Ketergantungan (Dependency Theory) Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball- Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media. Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial. Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap khalayak, ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset eksperimen, survey dan riset etnografi. 12.Teori The Spiral of Silence Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth Noelle- Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat. Teori Komunikasi 6
  • 7. 13. Teori Inokulasi (Innoculation Theory) Teori inokulasi atau teori suntikan yang pada mulanya ditampilkan oleh Mcguire ini mengambil analogi dari peristiwa medis. Orang yang terserang penyakit cacar, polio disuntik. Diberi vaksin untuk merangsang mekanisme daya tahan tubuhnya. Demikian pula halnya dengan orang yang tidak memiliki informasi mengenai suatu hal atau tidak menyadari posisi mengenai hal tersebut, maka ia akan lebih mudah untuk dipersuasi atau dibujuk. Suatu cara untuk membuatnya agar tidak mudah kena pengaruh adalah ”menyuntiknya” dengan argumentasi balasan (counterarguments). 14. Teori Kultivasi (Cultivation Theory) Teori Kultivasi (Cultivation Theory) merupakan salah satu teori yang mencoba menjelaskan keterkaitan antara media komunikasi (dalam hal ini televisi) dengan tindak kekerasan. Teori ini dikemukakan oleh George Gerbner, mantan Dekan dari Fakultas (Sekolah Tinggi) Komunikasi Annenberg Universitas Pennsylvania,yang juga pendiri Cultural Environment Movement, berdasarkan penelitiannya terhadap perilaku penonton televisi yang dikaitkan dengan materi berbagai program televisi yang ada di Amerika Serikat. Teori Kultivasi pada dasarnya menyatakan bahwa para pecandu (penonton berat/heavy viewers) televisi membangun keyakinan yang berlebihan bahwa “dunia itu sangat menakutkan” . Hal tersebut disebabkan keyakinan mereka bahwa “apa yang mereka lihat di televisi” yang cenderung banyak menyajikan acara kekerasan adalah “apa yang mereka yakini terjadi juga dalam kehidupan sehari-hari”. 15. Teori Birokrasi Teori Birokrasi berhubungan dengan organisasi masyarakat yang disusun secara ideal. Birokrasi dicapai melalui formalisasi aturan, struktur, dan proses di dalam organisasi. Max Weber (1948) adalah sosok yang dikenal sebagai bapak birokrasi. Menurut Weber, organisasi birokrasi yang ideal menyertakan delapan karakteristik struktural. Birokrasi menawarkan banyak kelebihan yang kuat dalam menerapkan standar praktek organisasi, selain ia juga bisa membatasi anggota organisasi dan individu yang bekerja di dalamnya. Teori Komunikasi 7
  • 8. 16. Teori Analisis Transaksional Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne (1964), yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenal dari kelompok Humanisme. Teori analisis transaksional merupakan teori terapi yang sangat populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua bidang ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori komunikasi antarpribadi yang mendasar. Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah pesan- pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan). Dalam diri setiap manusia, seperti dikutip Collins (1983), memiliki tiga status ego. Sikap dasar ego yang mengacu pada sikap orangtua (Parent= P. exteropsychic); sikap orang dewasa (Adult=A. neopsychic); dan ego anak (Child = C, arheopsychic). Ketiga sikap tersebut dimiliki setiap orang (baik dewasa, anak-anak, maupun orangtua). 17.Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory) Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory (teori pengharapan nilai). Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media --kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya. Teori Komunikasi 8
  • 9. 18. Teori Difusi Inovasi Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers dan para koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai penyebaran dengan proses perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi (atau komunikasi), dan konsekwensi-konsekwensi. Perubahan seperti di atas dapat terjadi secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen perubahan dari dunia luar. Kontak mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari rencana bagian dari agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa pendek, namun seringkali memakan waktu lama. Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satu tujuan dari penelitian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi – mungkin mereka berfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336). 19. Teori Norma Budaya (Cultural Norms Theory) Teori norma budaya menurut Melvin DeFleur hakikatnya adalah bahwa media massa melalui penyajiannya yang selektif dan penekanannya pada tema-tema tertentu, menciptakan kesan-kesan pada khalayak dimana norma-norma budaya umum mengenai topik yang diberi bobot itu dibentuk dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu perilaku individual biasanya dipandu oleh norma-norma budaya mengenai suatu hal tertentu, amak media komunikasi secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku. 20. Standpoint Theory Teori ini menjelaskan bahwa pengalaman individu, pengetahuan, dan perilaku komunikasi sebagian besar dibentuk oleh kelompok sosial dimana mereka aktif (Wood, J. T.,1982 dalam West, R., & Turner, L. H., 2000). Dari sinilah kita dapat menarik kerangka tentang sistematika pengaruh kekuatan pembentuk identitas. Secara kultural, bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan dan masa awal kemerdekaan adalah bangsa yang guyub. Keguyuban ini pun terbawa pada kolektif-kolektif komunitas Islam. Kita mengenal adanya komunitas pesantren NU, dan Muhamadiyyah pada masa sebelum kemerdekaan. Setelah kebijakan Soeharto di era Teori Komunikasi 9
  • 10. tahun 1980-an yang lebih dekat dengan Islam, dan komunitas kolektif Islam menjadi semakin menjamur. Dan semakin banyaknya komunitas kolektif inilah yang kemudian banyak sekali mempengaruhi kehidupan warga Indonesia yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh media global telah tereduksi oleh keberadaan dan pengaruh komunitas kolektif yang memiliki high context culture. 21. Teori Systematic Behavior (Hull) Clark C Hull mengikuti jejak Thorndike dalam usahanya mengembangkan teori belajar. Prinsip-prinsip yang digunakanya mirip dengan apa yang dikemukakan oleh para behavioris yaitu dasar stimulus-respon dan adanya reinforcement. Clark C. Hull mengemukakan teorinya, yaitu bahwa suatu kebutuhan atau “keadaan terdorong” (oleh motif, tujuan, maksud, aspirasi, ambisi) harus ada dalam diri seseorang yang belajar, sebelum suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan kebutuhan itu. Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar itu oleh respon-respon yang dibuat individu itu. Setiap obyek, kejadian atau situasi dapat mempunyai nilai sebagai penguat apabila hal itu dihubungkan dengan penurunan terhadap suatu keadaan deprivasi (kekurangan) pada diri individu itu; yaitu jika obyek, kejadian atau situasi tadi dapat menjawab suatu kebutuhan pada saat individu itu melakukan respon. Prinsip penguat (reinforcer) menggunakan seluruh situasi yang memotivasi, mulai dari dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama seseorang sampai pada hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang (misalnya: uang, perhatian, afeksi, dan aspirasi sosial tingkat tinggi). Jadi, prinsip yang utama adalah suatu kebutuhan atau motif harus ada pada seseorang sebelum belajar itu terjadi; dan bahwa apa yang dipelajari itu harus diamati oleh orang yang belajar sebagai sesuatu yang dapat mengurangi kekuatan kebutuhannya atau memuaskan kebutuhannya. 22.Teori Conectionism (Thorndike) Menurut teori trial and error (mencoba-coba dan gagal) ini, setiap organisme jika dihadapkan dengan situasi baru akan melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya coba-coba secara membabi buta jika dalam usaha mencoba-coba itu secara kebetulan ada perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi, maka perbuatan yang kebetulan cocok itu kemudian “dipegangnya”. Karena latihan yang terus menerus Teori Komunikasi 10
  • 11. maka waktu yang dipergunakan antuk melakukan perbuatan yang cocok itu makin lama makin efisien. Jadi, proses belajar menurut Thorndike melalui proses: 1. trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan), dan 2. law of effect; Yang berarti bahwa segala tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik-baiknya. Sedangkan segala tingkah laku yang berakibat tidak menyenangkan akan dihilangkan atau dilupakannya. Tingkah laku ini terjadi secara otomatis. Otomatisme dalam belajar itu dapat dilatih dengan syarat-syarat tertentu, pada binatang juga pada manusia. Thorndike melihat bahwa organisme itu (juga manusia) sebagai mekanismus; hanya bergerak atau bertindak jika ada perangsang yang mempengaruhi dirinya. Terjadinya otomatisme dalam belajar menurut Thorndike disebabkan adanya law of effect itu. Dalam kehidupan sehari-hari law of effect itu dapat terlihat dalam hal memberi penghargaan atau ganjaran dan juga dalam hal memberi hukuman dalam pendidikan. Akan tetapi menurut Thorndike yang lebih memegang peranan dalam pendidikan ialah hal memberi penghargaan atau ganjaran dan itulah yang lebih dianjurkan.Karena adanya law of effect terjadilah hubungan (connection) atau asosiasi antara tingkah laku reaksi yang dapat mendatangkan sesuatu dengan hasil biaya (effect). Karena adanya koneksi antara reaksi dengan hasilnya itu maka teori Thorndike disebut juga Connectionism. 23. Teori administrasi Teoritikus administrasi pertama dan paling berpengaruh adalah industrialis berkebangsaan Perancis yaitu Henry Fayol pada tahun 1916, Fayol mengidentifikasi beberapa prinsip manajemen. Prinsip-prinsip tersebut telah diterapkan secara luas pada desain dan praktek organisasi dan memberikan pengaruh kuat pada desain dan administrasi organisasi industri modern. Teori administrasi dikembangkan sebagai panduan preskriptif bagi manajemen organisasi industri sesuai penggunaan kaidah dan otoritas secara langsung. Di sini diperlihatkan kekuatan dan kelemahan dari teori administrasi. Prinsip dasar preskriptif dari teori administrasi membuat teori tersebut sangat pragmatis dan dapat diaplikasikan pada organisasi bisnis. Sebelumnya, karena tidak Teori Komunikasi 11
  • 12. ada prinsip manajemen universal yang dapat diaplikasikan secara merata pada semua situasi organisasi, prinsip teori administrasi dapat disalahartikan, bertentangan dan tidak sesuai dalam penggunaannya ketika berhubungan dengan masalah-masalah organisasi yang berbeda. Di samping itu, seperti yang akan kita bahas secara mendalam pada bagian akhir bab ini, prinsip teori administrasi, seperti prinsip birokrasi, sering dihubungkan sebagai bentuk yang kaku dan tidak peka terhadap kebutuhan anggota organisasi. 24. Teori Fungsional Dengan munculnya kontruktivisme dalam dunia psikologi, dalam tahun-tahun terakhir ini menjadi lebih jelas bahwa belajar bahasa berkembang dengan baik di bawah gagasan kognitif dan struktur ingatan. Para peneliti bahasa mulai melihat bahwa bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan efektif untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain dan juga keperluan terhadap diri sendirisebagai manusia. Lebih lagi kaedah generatif yang diusulkan di bawah naungan nativisme itu bersifat abstrak, formal, eksplisit dan logis, meskipun kaidah itu lebih mengutamakan pada bentuk bahasa dan tidak pada tataran fungsional yang lebih dari makna yang dibentuk dari makna yang dibentuk dari interaksi sosial. a. Kognisi dan perkembangan bahasa Piaget menggambarkan penelitian itu sebagai interaksi anak dengan lingkungannya dengan interaksi komplementer antara perkembangan kapasitas kognitif perseptual dengan pengalaman bahasa mereka. Penelitian itu berkaitan dengan hubungan antara perkembangan kognitif dengan pemerolehan bahasa pertama. Slobin menyatakan bahwa dalam semua bahasa, belajar makna bergantung pada perkembangan kognitif dan urutan perkembangannya lebih ditentukan oleh kompleksitas makna itu dari pada kompleksitas bentuknya. Menurut dia ada dua hal yang menentukan model: 1. Pada asas fungsional, perkembangan diikuti oleh perkembangan kapasitas komunikatif dan konseptual yang beroperasi dalam konjungsi dengan skema batin konjungsi. 2. Pada asas formal, perkembangan diikuti oleh kapasitas perseptual dan pemerosesan informasi yang bekerja dalam konjungsi dan skema batin tata bahasa. Teori Komunikasi 12
  • 13. b. Interaksi Sosial dan Perkembangan Bahasa Akhir-akhir ini semakin jelas bahwa fungsi bahasa berkembang dengan baik di luar pikiran kognitif dan struktur memori. Di sini tampak bahwa kontruktivis sosial menekankan prespektif fungsional. Bahasa pada hakikatnya digunakan untuk komunikasi interaktif. Oleh sebab itu kajian yang cocok untuk itu adalah kajian tentang fungsi komunikatif bahasa, fungsi pragmatik dan komunikatif dikaji dengan segala variabilitasnya. 25. Teori Belajar Sosial (Bandura) Teori belajar Bandura (Albert Bandura:1925) adalah teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbale balik yang berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor- faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik, motivasi. Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura menambahkan konsep belajar sosial (social learning). Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar. Kaum behaviorisme tradisional menjelaskan bahwa kata-kata yang semula tidak ada maknanya, dipasangkan dengan lambak atau obyek yang punya makna (pelaziman klasik). 26. Teori Operant Conditioning (Skinner) x Skinner (1904-1990), menganggap reward dan rierforcement merupakan factor penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Pda teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. . Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. Operant conditing menjamin respon terhadap stimuli.Bila tidak menunjukkan stimuli maka guru tidak dapat membimbing siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Teori Komunikasi 13
  • 14. Prinsip belajar Skinners adalah :  Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi penguat.  Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem modul.  Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman.  Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer.  Dalam pembelajaran digunakan shapping. 27. Teori Classical Conditioning (Pavlov dan Watson) Menurut teori conditioning (Ivan Petrovich Pavlo:1849-1936), belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Untuk menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting dalam belajar menurut teori conditioning ialah adanya latihan-latihan yang kontinu. Yang diutamakan dalam teori ini ialah hal belajar yang terjadi secara otomatis. Penganut teori ini mengatakan bahwa segala tingkah laku manusia. juga tidak lain adalah hasil daripada conditioning. Yakni hasil daripada latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan mereaksi terhadap syarat-syarat/perangsang-perangsang tertentu yang dialaminya di dalam kehidupannya. Kelemahan dari teori conditioning ini ialah, teori ini menganggap bahwa belajar itu hanyalah terjadi secara otomatis; keaktifan dan penentuan pribadi dalam tidak dihiraukannya. Peranan latihan/kebiasaan terlalu ditonjolkan. Sedangkan kita tahu bahwa dalam bertindak dan berbuat sesuatu, manusia tidak semata-mata ter- gantung kepada pengaruh dari luar. Aku atau pribadinya sendiri memegang peranan dalam memilih dan menentukan perbuatan dan reaksi apa yang akan dilakukannya. Teori conditioning ini memang tepat kalau kita hubungkan dengan kehidupan binatang. Pada manusia teori ini hanya dapat kita terima dalam hal-hal belajar tertentu saja; umpamanya dalam belajar yang mengenai skills (kecakapan- kecakapan) tertentu dan mengenai pembiasaan pada anak-anak kecil. Teori Komunikasi 14
  • 15. Daftar Rujukan Alwasilah, A. Chaedar. 1992. Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa. Bloofield, Leonard. 1980. Language. New York: Harcourt Brace Javanovich, Inc. Busri, Hasan. 2007. Kajian Linguistik: Pengantar Memahami Hakikat Bahasa. Malang: Universitas Islam Malang. Comsky, Noam. 1965. Aspets of the Theory of Syntax. Cambridge: Marsachusetts M.I.T Press. Comsky, Noam. 1965. Language and Mind. New York: Harcourt Brace Javanovich. Lyons, John. 1982. Language and Linguistics. Cambridge: Cambridge University Press. Purwo, Bambang Kaswanti (Ed.). 2000. Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moliono Pereksa Bahasa. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atmajaya. Rusyana, Yus dan Samsuri (eds.). 1983. Pedoman Penulisan Tatabahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sampson, Geoffrey. 1980. Schools of Linguistics Competition and Evaluation. London: Hutchinson. Samsuri. 1988. Berbagai Aliran Linguistik Abad XX. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, P2LPTK. Samsuri. 1987. Analisis Bahasa: Memahami Bahasa Secara Ilmiah. Jakarta: Erlangga. Sapir, Edward. 1975. Language. New York: Harcourt Brace Javanovich Wahab, Abdul. 1990. Butir-butir Linguistik. Surabaya: Airlangga University Press. Wahab, Abdul. 1991. Isu Linguistik Pengajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: Airlangga University Press. Teori Komunikasi 15