SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
BAB 11 
Tujuan Audit 
Investigatif 
Oleh : M. Z. Asyrofi
Contoh Tujuan Investigasi 
Financial Crime Investigation And Control (2002) 
(K.H. Spencer Pickett dan Jennifer Pickett) 
1. Memberhentikan Manajemen 
2. Memeriksa, mengumpulkan, dan menilai cukupnya & relevannya bukti 
3. Melindungi reputasi dari karyawan yang tidak bersalah 
4. Menemukan dan mengamankan dokumen relevan untuk investigasi 
5. Menemukan aset yang digelapakan dan mengupayakan pemulihan 
dari kerugian yang terjadi 
6. Memastikan bahwa semua orang, terutama terduga pelaku mengerti 
kerangka acuan investigasi dengan harapan mereka bersedia kooperatif 
7. Memastikan bahwa pelaku kejahatan tidak bisa lolos dari perbuatannya
Lanjutan............. 
8. Menyapu bersih semua karyawan pelaku kejahatan 
9. Memastikan bahwa perusahaan tidak lagi menjadi sasaran 
penjarahan 
10. Menentukan bagaimana investigasi yang akan dilanjutkan 
11. Melaksanakan investigasi sesuai standar 
12. Menyediakan laporan kemajuan secara teratur untuk membantu 
pengambilan keputusan mengenai invesitagasi tahap berikutnya 
13. Memastikan pelaku tidak melarika diri atau menghilangkan sebelum 
tindak lanjut yang tepat dapat diambil.
Lanjutan............. 
14. Mengumpulkan bukti yang dapat diterima pengendalian 
15. Memperoleh gambaran yang wajar tentang kecurangan yang terjadi 
dan membuat keputusan yang tepat mengenai tindakan yang harus 
diambil 
16. Mendalami tuduhan (baik oleh orang dalam atau luar perusahaan) 
17. Memastikan bahwa hubungan dan suasana kerja tetap baik 
18. Melindungi nama baik perusahaan dan lembaga. 
19. Mengikuti seluruh kewajiban hukum dan mematuhi semua 
ketentuan mengenai due diligence dan klaim kepada pihak ketiga
Lanjutan............. 
20. Melaksanakan invesitagasi dalam koridor kode etik 
21. Menentukan siapa pelaku dan mengumpulkan bukti mengenai 
niatnya 
22. Mengumpulkan bukti yang cukup untuk menidak pelaku dalam 
perbuatan yang tida terpuji 
23. Mengidentifikasi Praktik manajemen yang tidak dapat 
dipertanggungjawabkan atau perilaku yang melalaikan tanggung 
jawab 
24. Mempertahankan kerahasiaan dan memastikan bahwa perusahaan 
atau lembaga ini tidak terperangkap antcaman tuntutan 
pencemaran nama baik.
Lanjutan............. 
25. Mengidentifikasi saksi yang melihat atau mengetahui terjadinya 
kecurangan dan memastikan bahwa mereka memberikan bukti yang 
mendukung tuduhan atau dakwaan thd si pelaku. 
26. Memberikan rekomendasi mengenai bagaimana mengelola risiko 
terjadinya kecurangan ini dengan tepat.
BAB 12 
Investigasi dan Audit Investigatif 
Pengantar 
• Investigasi dalam makna auditing dan hukum 
• Tiga aksioma dalam fraud 
• Predication Fraud theory 
• Investigasi secara sederhana didefinisikan sebagai “Upaya Pembuktian” 
pengadilan dan ketentuan hukum (KUHP)
Aksioma dalam Investigasi 
Aksioma atau postulat adalah pernyataan (proposition) yang tidak 
dibuktikan atau tidak diperagakan, dan dianggap sudah jelas dengan 
sendirinya 
Fraud axioms (aksioma fraud) oleh ACFE: 
1. Fraud is hidden 
2. Reverse proof 
3. Existence of fraud
Fraud is Hidden 
Perampokan Bank (bersenjata api) 
vs 
“Konspirasi” L/C fiktif NPL (non-performing loan) 
Aksioma ini penting? 
ACFE “.... No opinion should be given that fraud does or does not exist 
within a specific environment.”
Reverse Proof 
ACFE “ the examination of fraud is approached from two perspectives. 
To prove that a fraud has occured, the proof must include attempts to 
prove it has not occured. The reverse is also true. In attempting to 
prove fraud has not occcured, that proof must also attempt to prove 
that it has.” 
Mengapa harus ada reverse proof? 
ACFE dalam Fraud examiners manual “the reason is both side of fraud 
must be examined. Uner the law, proof of fraud must preclude any 
explanation other guilt.”
Existence of Fraud 
Pemeriksa Fraud membuktikan terjadi atau tidak 
Pengadilan menetapkan terjadi atau tidak
Pertemuan Pendahuluan 
• Pertanyaan pada pihak klien: 
1. Mengapa pimpinan menduga / curiga adanya fraud? 
2. Pada unit atau ransaksi apa diduga terjadi fraud? 
3. Apa sifat (nature) fraud? 
4. Kapan fraud diduga atau dicurigai terjadi? 
5. Bagaimana masalahnya ditemukan? 
6. Siapa yang menemukan masalahnya 
7. Bagaimana fraud tersebut dilakukan (modus) ?
Pertemuan Pendahuluan 
lanjutan.... 
• Pertanyaan pada pihak klien: 
8. Berapa banyak jumlah yang dijarah 
9. Siapa yang diduga menjadi pelaku fraud? 
10. Apakah sudah ada pekerjaan pendahuluan yang dilakukan sebagai 
persiapan untuk audit investigatif?
Akuntan forensik merumuskan lingkup dan tujuan audit 
investigatif yg memenuhi harapan klian, misal: 
Pemecatan pelaku fraud 
Pengumpulan bukti dan barang bukti yang cukup untuk penuntutan 
di pengadilan 
Penentuan apakah terdapat salah saji material di LK dan tindak 
lanjutnya. 
Persiapan terhadap potensi tuntutan kelompok (class action) dan 
investigasi penegak hukum terkait dengan audit investigatif yang 
dilkukan akuntan forensik 
Persiapn untuk menghadapai negosiasi dg lebaga2 pemerintah yang 
berkenaan dengan kasus yang diaudit ivestigatif.
Predication 
Fraud Examiners Manual (2006) menjelaskan Predication sbb: 
• “Predication is the totality of circumtances that would lead a 
reasonable, professionally trained, and prudent individual to believe a 
fraud has occured, is occuring, and or will occur. Predication is basis 
upon which an examination is commanced. Fraud examinations 
should not be conducted without proper predication.” 
• Setiap investigasi dimulai dengan keinginan atau harapan bahwa 
kasus ini berakhir dengan suatu litigasi.
Investigasi dengan pendekatan teori fraud 
meliputi langkah2 sbb: 
1. Analisis data yang tersedia 
2. Ciptakan (kembangkan) hipotesis berdasarkan analisi di atas 
3. Uji atau test hipotesis tersebut 
4. Perhalus atau ubah hipotesis berdasarkan hasil pengujian 
sebelumnya
Pemeriksaan dalam hukm acara Pidana 
• Undang-Undang Hukum Acara Pidana (UU No 8 Tahun 1981) mengatur 
tahapan hukum acara pidana sbb: 
1. Penyelidikan 
2. Penyidikan 
3. Penuntutan 
4. Pemeriksaan di sidang pengadilan 
5. Putusan pengadilan 
6. Upaya Hukum 
7. Pelaksanaan Putusan Pengadilan 
8. Pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pengadilan
Penyidikan 
Adalah serangkaian kegiatan penyidik untuk mencari dan 
mengumpulkan bukti, dan dengan bukti itu membuat terang 
tindak pidana yang terjadi untuk menemukan tersagkanya
Penyidikan 
Undang Undang memberi wewenang kepada penyidik untuk: 
1. Menggeledah dan menyita surat dan barang bukti; 
2. Memanggil dan memeriksa saksi, yang keterangannya 
dituangkan dalam BAP saksi; 
3. Memanggil dan memeriksa tersngka, yang keterangannya 
dituangkan dalam BAP tersngka; 
4. Mendatangkan ahli untk memperoleh keterangan ahli yang 
dapat juga diberikan dalam bentuk laporan ahli; 
5. Menahan tersangka, dalam hal tersangka dikhawatirkan 
akan melarikan diri, menghlangkan barang bukti atau 
mengulangi melakukan tindak pidana
Penuntutan 
Adalah tindakan penuntut umum yang melimpahkan perkara 
ke pengadilan negeri yang berwenang, sesuai dengan cara 
yang diatur dalam hukum acara pidana, dengan permintaan 
agar diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan
Pemeriksaan di Pengadilan 
Bukti yang diperolehh di tingkat diperiksa kembali di sidang 
pengadilan utk dijadikan alat bukti adalah sbb: 
1. Saksi-saksi untuk memperoleh alat bukti keterangan saksi 
2. Tersangak memperoleh alat bukti keterangan terdakwa 
3. Ahli memperoleh alat bukti keterangan ahli 
4. Surat dan barang bukti yang telah disita oleh penyidik 
diajukan ke sidang pengadilan untuk dijadikan alat bukti 
surat dan petunjuk.
Pemeriksaan di Pengadilan 
Alat bukti yang sah yang diperoleh di sidang pengadilan yang 
dapat meyakinkan hakim dalam memberi putusan. 
Alat bukti yang sah terdiri atas: 
1. Keterangan saksi 
2. Keterangan ahli 
3. Surat 
4. Keterangan terdakwa 
5. Petunjuk
Putusan Pengadilan 
Putusan hakim atas terdakwa dinyatakan bersalah ditentukan 
oleh : 
1. Keyakinan hakim 
2. Didukung sekurang2nya 2 alat bukti yang sah dan terdapat 
persesuaian antar alat bukti. 
Putusan Hakim: 
1. Putusan Pemidanaan 
2. Putusan bebas 
3. Putusan lepas
Upaya Hukum 
Adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak 
menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan, atau 
banding atau kasasi, atau hak teridana untuk mengajukan 
permohonan peninjauan kembali, atau hak jaksa agung untuk 
mengajukan kasasi demi kepentingan hukum dalam hal serta 
menurut cara yang diatur dalam undang- undang. 
Upaya hukum Biasa = Pemeriksaan Tingkat Banding dan 
Pemeriksan Tingkat Kasasi 
Upaya hukum luar biasa=Pemeriksaan Kasasi Demi 
Kepentingan Hukum dan Peninjauan Kembali putusan 
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses AuditDampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses Auditrisni sari
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanDwi Wahyu
 
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaanBab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaanAndiErwinGhozali
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
Pengendalian sistem informasi berdasarkan komputer ppt sia ii
Pengendalian sistem informasi berdasarkan komputer ppt sia iiPengendalian sistem informasi berdasarkan komputer ppt sia ii
Pengendalian sistem informasi berdasarkan komputer ppt sia iiFergieta Prahasdhika
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaEr Erlyta
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015PPA FEUI
 

What's hot (20)

Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses AuditDampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
 
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaanBab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Pengendalian sistem informasi berdasarkan komputer ppt sia ii
Pengendalian sistem informasi berdasarkan komputer ppt sia iiPengendalian sistem informasi berdasarkan komputer ppt sia ii
Pengendalian sistem informasi berdasarkan komputer ppt sia ii
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
 

Similar to Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -Tuanakotta

Aminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatif
Aminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatifAminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatif
Aminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatifAminullah Assagaf
 
Tujuan Audit Investigatif bab 11 Tuanakotta
Tujuan Audit Investigatif bab 11 TuanakottaTujuan Audit Investigatif bab 11 Tuanakotta
Tujuan Audit Investigatif bab 11 TuanakottaVahid Asyrofian
 
Aminullah assagaf akuntansi forensik
Aminullah assagaf akuntansi forensikAminullah assagaf akuntansi forensik
Aminullah assagaf akuntansi forensikAminullah Assagaf
 
Audit Investigatif new slides terbaru.pptx
Audit Investigatif new slides terbaru.pptxAudit Investigatif new slides terbaru.pptx
Audit Investigatif new slides terbaru.pptxNourahSuzumieZea1
 
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdfDIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdfAdra10
 
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdfDIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdfAdra10
 
Audit2 audit forensik
Audit2   audit forensikAudit2   audit forensik
Audit2 audit forensikIkha Virginia
 
Pengumpulan bukti
Pengumpulan buktiPengumpulan bukti
Pengumpulan buktirizky_ulva
 
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptxDIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptxAdra10
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifDeady Rizky Yunanto
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hapGradeAlfonso
 
Kb 1b bentuk-korupsi-1
Kb 1b bentuk-korupsi-1Kb 1b bentuk-korupsi-1
Kb 1b bentuk-korupsi-1Imam Sarwo Edi
 
1d5736b8-3002-4612-b480-b872a634a4dc_Audit Investigatif (1).pptx
1d5736b8-3002-4612-b480-b872a634a4dc_Audit Investigatif (1).pptx1d5736b8-3002-4612-b480-b872a634a4dc_Audit Investigatif (1).pptx
1d5736b8-3002-4612-b480-b872a634a4dc_Audit Investigatif (1).pptxWawanRhossan
 
AUDIT-INVESTIGASI.pdf
AUDIT-INVESTIGASI.pdfAUDIT-INVESTIGASI.pdf
AUDIT-INVESTIGASI.pdfmtsn2paluta02
 
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Fraud Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Fraud  Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Fraud  Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Fraud Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Kanaidi ken
 

Similar to Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -Tuanakotta (20)

Aminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatif
Aminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatifAminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatif
Aminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatif
 
Tujuan Audit Investigatif bab 11 Tuanakotta
Tujuan Audit Investigatif bab 11 TuanakottaTujuan Audit Investigatif bab 11 Tuanakotta
Tujuan Audit Investigatif bab 11 Tuanakotta
 
Atribut dan Kode Etik serta Tatanan Kelembagaan
Atribut dan Kode Etik serta Tatanan KelembagaanAtribut dan Kode Etik serta Tatanan Kelembagaan
Atribut dan Kode Etik serta Tatanan Kelembagaan
 
Aminullah assagaf akuntansi forensik
Aminullah assagaf akuntansi forensikAminullah assagaf akuntansi forensik
Aminullah assagaf akuntansi forensik
 
Audit Investigatif new slides terbaru.pptx
Audit Investigatif new slides terbaru.pptxAudit Investigatif new slides terbaru.pptx
Audit Investigatif new slides terbaru.pptx
 
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdfDIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
 
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdfDIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
 
Audit2 audit forensik
Audit2   audit forensikAudit2   audit forensik
Audit2 audit forensik
 
Pengumpulan bukti
Pengumpulan buktiPengumpulan bukti
Pengumpulan bukti
 
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptxDIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap
 
Kb 1b bentuk-korupsi-1
Kb 1b bentuk-korupsi-1Kb 1b bentuk-korupsi-1
Kb 1b bentuk-korupsi-1
 
1d5736b8-3002-4612-b480-b872a634a4dc_Audit Investigatif (1).pptx
1d5736b8-3002-4612-b480-b872a634a4dc_Audit Investigatif (1).pptx1d5736b8-3002-4612-b480-b872a634a4dc_Audit Investigatif (1).pptx
1d5736b8-3002-4612-b480-b872a634a4dc_Audit Investigatif (1).pptx
 
AUDIT-INVESTIGASI.pdf
AUDIT-INVESTIGASI.pdfAUDIT-INVESTIGASI.pdf
AUDIT-INVESTIGASI.pdf
 
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
 
Auditing2
Auditing2Auditing2
Auditing2
 
Fraud Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Fraud  Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Fraud  Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Fraud Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
 
Data, Teknik, Bukti Audit
Data, Teknik, Bukti AuditData, Teknik, Bukti Audit
Data, Teknik, Bukti Audit
 

Recently uploaded

MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 

Recently uploaded (13)

MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 

Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -Tuanakotta

  • 1. BAB 11 Tujuan Audit Investigatif Oleh : M. Z. Asyrofi
  • 2. Contoh Tujuan Investigasi Financial Crime Investigation And Control (2002) (K.H. Spencer Pickett dan Jennifer Pickett) 1. Memberhentikan Manajemen 2. Memeriksa, mengumpulkan, dan menilai cukupnya & relevannya bukti 3. Melindungi reputasi dari karyawan yang tidak bersalah 4. Menemukan dan mengamankan dokumen relevan untuk investigasi 5. Menemukan aset yang digelapakan dan mengupayakan pemulihan dari kerugian yang terjadi 6. Memastikan bahwa semua orang, terutama terduga pelaku mengerti kerangka acuan investigasi dengan harapan mereka bersedia kooperatif 7. Memastikan bahwa pelaku kejahatan tidak bisa lolos dari perbuatannya
  • 3. Lanjutan............. 8. Menyapu bersih semua karyawan pelaku kejahatan 9. Memastikan bahwa perusahaan tidak lagi menjadi sasaran penjarahan 10. Menentukan bagaimana investigasi yang akan dilanjutkan 11. Melaksanakan investigasi sesuai standar 12. Menyediakan laporan kemajuan secara teratur untuk membantu pengambilan keputusan mengenai invesitagasi tahap berikutnya 13. Memastikan pelaku tidak melarika diri atau menghilangkan sebelum tindak lanjut yang tepat dapat diambil.
  • 4. Lanjutan............. 14. Mengumpulkan bukti yang dapat diterima pengendalian 15. Memperoleh gambaran yang wajar tentang kecurangan yang terjadi dan membuat keputusan yang tepat mengenai tindakan yang harus diambil 16. Mendalami tuduhan (baik oleh orang dalam atau luar perusahaan) 17. Memastikan bahwa hubungan dan suasana kerja tetap baik 18. Melindungi nama baik perusahaan dan lembaga. 19. Mengikuti seluruh kewajiban hukum dan mematuhi semua ketentuan mengenai due diligence dan klaim kepada pihak ketiga
  • 5. Lanjutan............. 20. Melaksanakan invesitagasi dalam koridor kode etik 21. Menentukan siapa pelaku dan mengumpulkan bukti mengenai niatnya 22. Mengumpulkan bukti yang cukup untuk menidak pelaku dalam perbuatan yang tida terpuji 23. Mengidentifikasi Praktik manajemen yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau perilaku yang melalaikan tanggung jawab 24. Mempertahankan kerahasiaan dan memastikan bahwa perusahaan atau lembaga ini tidak terperangkap antcaman tuntutan pencemaran nama baik.
  • 6. Lanjutan............. 25. Mengidentifikasi saksi yang melihat atau mengetahui terjadinya kecurangan dan memastikan bahwa mereka memberikan bukti yang mendukung tuduhan atau dakwaan thd si pelaku. 26. Memberikan rekomendasi mengenai bagaimana mengelola risiko terjadinya kecurangan ini dengan tepat.
  • 7. BAB 12 Investigasi dan Audit Investigatif Pengantar • Investigasi dalam makna auditing dan hukum • Tiga aksioma dalam fraud • Predication Fraud theory • Investigasi secara sederhana didefinisikan sebagai “Upaya Pembuktian” pengadilan dan ketentuan hukum (KUHP)
  • 8. Aksioma dalam Investigasi Aksioma atau postulat adalah pernyataan (proposition) yang tidak dibuktikan atau tidak diperagakan, dan dianggap sudah jelas dengan sendirinya Fraud axioms (aksioma fraud) oleh ACFE: 1. Fraud is hidden 2. Reverse proof 3. Existence of fraud
  • 9. Fraud is Hidden Perampokan Bank (bersenjata api) vs “Konspirasi” L/C fiktif NPL (non-performing loan) Aksioma ini penting? ACFE “.... No opinion should be given that fraud does or does not exist within a specific environment.”
  • 10. Reverse Proof ACFE “ the examination of fraud is approached from two perspectives. To prove that a fraud has occured, the proof must include attempts to prove it has not occured. The reverse is also true. In attempting to prove fraud has not occcured, that proof must also attempt to prove that it has.” Mengapa harus ada reverse proof? ACFE dalam Fraud examiners manual “the reason is both side of fraud must be examined. Uner the law, proof of fraud must preclude any explanation other guilt.”
  • 11. Existence of Fraud Pemeriksa Fraud membuktikan terjadi atau tidak Pengadilan menetapkan terjadi atau tidak
  • 12. Pertemuan Pendahuluan • Pertanyaan pada pihak klien: 1. Mengapa pimpinan menduga / curiga adanya fraud? 2. Pada unit atau ransaksi apa diduga terjadi fraud? 3. Apa sifat (nature) fraud? 4. Kapan fraud diduga atau dicurigai terjadi? 5. Bagaimana masalahnya ditemukan? 6. Siapa yang menemukan masalahnya 7. Bagaimana fraud tersebut dilakukan (modus) ?
  • 13. Pertemuan Pendahuluan lanjutan.... • Pertanyaan pada pihak klien: 8. Berapa banyak jumlah yang dijarah 9. Siapa yang diduga menjadi pelaku fraud? 10. Apakah sudah ada pekerjaan pendahuluan yang dilakukan sebagai persiapan untuk audit investigatif?
  • 14. Akuntan forensik merumuskan lingkup dan tujuan audit investigatif yg memenuhi harapan klian, misal: Pemecatan pelaku fraud Pengumpulan bukti dan barang bukti yang cukup untuk penuntutan di pengadilan Penentuan apakah terdapat salah saji material di LK dan tindak lanjutnya. Persiapan terhadap potensi tuntutan kelompok (class action) dan investigasi penegak hukum terkait dengan audit investigatif yang dilkukan akuntan forensik Persiapn untuk menghadapai negosiasi dg lebaga2 pemerintah yang berkenaan dengan kasus yang diaudit ivestigatif.
  • 15. Predication Fraud Examiners Manual (2006) menjelaskan Predication sbb: • “Predication is the totality of circumtances that would lead a reasonable, professionally trained, and prudent individual to believe a fraud has occured, is occuring, and or will occur. Predication is basis upon which an examination is commanced. Fraud examinations should not be conducted without proper predication.” • Setiap investigasi dimulai dengan keinginan atau harapan bahwa kasus ini berakhir dengan suatu litigasi.
  • 16. Investigasi dengan pendekatan teori fraud meliputi langkah2 sbb: 1. Analisis data yang tersedia 2. Ciptakan (kembangkan) hipotesis berdasarkan analisi di atas 3. Uji atau test hipotesis tersebut 4. Perhalus atau ubah hipotesis berdasarkan hasil pengujian sebelumnya
  • 17. Pemeriksaan dalam hukm acara Pidana • Undang-Undang Hukum Acara Pidana (UU No 8 Tahun 1981) mengatur tahapan hukum acara pidana sbb: 1. Penyelidikan 2. Penyidikan 3. Penuntutan 4. Pemeriksaan di sidang pengadilan 5. Putusan pengadilan 6. Upaya Hukum 7. Pelaksanaan Putusan Pengadilan 8. Pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pengadilan
  • 18. Penyidikan Adalah serangkaian kegiatan penyidik untuk mencari dan mengumpulkan bukti, dan dengan bukti itu membuat terang tindak pidana yang terjadi untuk menemukan tersagkanya
  • 19. Penyidikan Undang Undang memberi wewenang kepada penyidik untuk: 1. Menggeledah dan menyita surat dan barang bukti; 2. Memanggil dan memeriksa saksi, yang keterangannya dituangkan dalam BAP saksi; 3. Memanggil dan memeriksa tersngka, yang keterangannya dituangkan dalam BAP tersngka; 4. Mendatangkan ahli untk memperoleh keterangan ahli yang dapat juga diberikan dalam bentuk laporan ahli; 5. Menahan tersangka, dalam hal tersangka dikhawatirkan akan melarikan diri, menghlangkan barang bukti atau mengulangi melakukan tindak pidana
  • 20. Penuntutan Adalah tindakan penuntut umum yang melimpahkan perkara ke pengadilan negeri yang berwenang, sesuai dengan cara yang diatur dalam hukum acara pidana, dengan permintaan agar diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan
  • 21. Pemeriksaan di Pengadilan Bukti yang diperolehh di tingkat diperiksa kembali di sidang pengadilan utk dijadikan alat bukti adalah sbb: 1. Saksi-saksi untuk memperoleh alat bukti keterangan saksi 2. Tersangak memperoleh alat bukti keterangan terdakwa 3. Ahli memperoleh alat bukti keterangan ahli 4. Surat dan barang bukti yang telah disita oleh penyidik diajukan ke sidang pengadilan untuk dijadikan alat bukti surat dan petunjuk.
  • 22. Pemeriksaan di Pengadilan Alat bukti yang sah yang diperoleh di sidang pengadilan yang dapat meyakinkan hakim dalam memberi putusan. Alat bukti yang sah terdiri atas: 1. Keterangan saksi 2. Keterangan ahli 3. Surat 4. Keterangan terdakwa 5. Petunjuk
  • 23. Putusan Pengadilan Putusan hakim atas terdakwa dinyatakan bersalah ditentukan oleh : 1. Keyakinan hakim 2. Didukung sekurang2nya 2 alat bukti yang sah dan terdapat persesuaian antar alat bukti. Putusan Hakim: 1. Putusan Pemidanaan 2. Putusan bebas 3. Putusan lepas
  • 24. Upaya Hukum Adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan, atau banding atau kasasi, atau hak teridana untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali, atau hak jaksa agung untuk mengajukan kasasi demi kepentingan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang- undang. Upaya hukum Biasa = Pemeriksaan Tingkat Banding dan Pemeriksan Tingkat Kasasi Upaya hukum luar biasa=Pemeriksaan Kasasi Demi Kepentingan Hukum dan Peninjauan Kembali putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.