SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan
(PPOK/COPD, TBC, Pneumonia)
Semester 03
Kegiatan Belajar I
Keperawatan Medikal Bedah I
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Mohammad Najib, SKp, MSc
http://www.bs757.com/wp-content/uploads/2013/10/lungs.jpg
(PPOK)Penyakit Paru Obstruktif Kronis
uatu kondisi dimana aliran udara pada paru
tersumbat secara terus menerus. Proses
penyakit ini seringkali kombinasi dari 2satau 3 kondisi dari bronkhitis
kronis, emfisema, asthma dengan suatu
penyebab primer dan yang lain adalah
komplikasi dari penyakit primerhttp://1.bp.blogspot.com/-d5M2UKUY67c/UVAvaq2Xb0I/AAAAAAAAADY/vcXP0RVZ4Ig/s1600/Penyakit%2BParu%2BKronis.jpg
PPOK
Penyebab
1) Bronkhitis kronis
(infeksi pada bronchus)
Pathofisiologis >>
Merupakan inflamasi pada bronkhus yang
menyebabkan peningkatan produksi mukus
dan batuk kronik. Juga terdapat penurunan
ratio FEV1/FVC kurang dari 75 %
Penyebab >>
a) peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar submukosa
pada bronkhus (besar), sehingga meningkatkan produksi
mucus, b) pengentalan mucus, dan c) gangguan fungsi
ciliary, sehingga menurunkan pembersihan mukus.
Akibat >> Terjadi gangguan pertahanan mucociliary paru dan
mudah terkena infeksi sekunder
http://4.bp.blogspot.com/-T_gO8MhpgTA/UcQKelYx8fI/AAAAAAAAAbs/bmPZ75jp4PI/s1600/efek%2Bmerokok.jpeg
PPOK
Penyebab
2) Empisema
(perubahan anatomis parenkhim paru-paru yang
ditandai dengan pembesaran alveolus dan
duktus alveolaris serta destruksi dinding
alveoler)
2 tipe empisema >>
1) centri lobuler emphysema/centriacinar
emphysema (Terjadi kerusakan pada
bronkhiolus respiratorius, dinding
berlubang, membesar, akhirnya cenderung
menjadi satu ruang, sering menyerang
bagian atas paru-paru, dikaitkan dengan
bronkhitis kronis dan perokok)
2) panlobuler emphysema/panacinar
emphysema (alveolus distal dari bronkhiolus
terminalis mengalami pembesaran serta
kerusakan secara merata, Tersebar merata
diseluruh bagian paru terutama bagian basal
http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/08/hal-hall-yanng-harus-diperhatikan-bagi-penderita-asma.jpg
PPOK
Penyebab
3) Asthma
(penyakit pada sistem pernafasan yang
menliputi peradangan dari jalan nafas dan
gejala-gejala bronchospasme yang bersifat
reversibel (Crockett))
Proses Pathofisiologis >>
Alergen masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, pencernaan, kulit
Kontak Pertama
Bila proses sensibilitas ini berlangsung antibodi
(IgE) yang akan difiksasi pada trakheobronkhial
Alergen menstabilisasi limfosit B menjadi sel plasma
Bila Alergen yg sama tetap menyerang maka
alergen akan diikat IgE yang terfiksasi mast cell
dengan ikatan Bivalen
(Satu molekul alergen mengikat 2 IgE)
Proses pengikat Alerge N+IgE menyebabkan
Mast Cell mengeluarkan mediator primer melalui
Degranulasi Mast Cell yaitu Histamin
Dalam beberapa menit akan mulai diproduksi
dan disekresi mediator sekunder, yaitu: Solow
reacting substance of anaphxis
Dalam waktu 5-10 menit Histamin
menyebabkan:
Bronkhokonstriksi, Hipersekresi
Mukus, Edema dinding
bronkhus/Bronkhiolus
Hal ini berakibat terjadinya
penyempitan segera dan hebat dalam
Lumen Bronkhiolus
Sesak napas mendadak
http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/08/hal-hall-yanng-harus-diperhatikan-bagi-penderita-asma.jpg
PPOK
Penyebab
3) Asthma
(penyakit pada sistem pernafasan yang
menliputi peradangan dari jalan nafas dan
gejala-gejala bronchospasme yang bersifat
reversibel (Crockett))
Manajemen Medis>>
1) membebaskan obstruksi jalan napas yang reversibel
(asthma), 2) memfasilitasi pengeluaran sekresi bronkhial, 3)
mencegah dan mengobati infeksi saluran pernapasan, 4)
meningkatkan toleransi latihan, 5) control adanya
komplikasi, 6) mencegah alergen/iritasi jalan napas, 7)
membebaskan adanya ansietas dan mengobati depresi yang
sering menyertai obstruksi jalan napas kronis
1) Pengkajian: Riwayat atau faktor penunjang, 2) Riwayat
atau adanya faktor pencetus eksaserbasi, 3) Pemeriksaan
fisik, yaitu: manifestasi klinik PPOM, 4) Gejala yang menetap
pada penyakit dasar, yaitu: Asthma, Bronkhitis, Emfisema, 5)
Pemeriksaan diagnostik: Gas darah arteri, Sinar X
dada, Pemeriksaan faal paru, Darah, 6) Diagnosa keperawatan
dan rencan intervensi
Manajemen Keperawatan>>
http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/10/1.Atasi-Batuk-Kronis-dengan-Gabapentin11.jpg
TBC uatu penyakit sistem pernafasan yang
mengalami peradangan pada paru-paru
disebabkan oleh mycobakterium
tuberkolosiss
Mycibakterium Tuberkolosis, yang
mempunyai sifat: basil berbentuk
batang, bersifat aerob, mudah mati pada air
mendidih (5 menit pada suhu 80°C), mudah
mati terkena sinar ultra violet
(matahari), tahan hidup berbulan-bulan pada
suhu kamar dan ruangan yang lembab
Penyebab
Pathofisiologis >>
TBC Primer
Setelah seseorang menghirup Mycobakterium
Tuberkolosis, kemudiam masuk melalui mukosiliar
saluran pernafasan, akhirnya basil TBC sampai ke
alveoli (paru), kuman mengalami multiplikasi di
dalam paru-paru disebut dengan Focus
Ghon, melalui kelenjar limfe basil mencapai
kelenjar limfe hilus
TBC Post Primer
Terjadi setelah periode beberapa bulan atau
tahun setelah infeksi primer, reaktivasi kuman
Dorman pada jaringan setelah mengalam
multiplikasi terjadi akibat daya tahan tubuh yang
menurun/lemah.
http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/10/1.Atasi-Batuk-Kronis-dengan-Gabapentin11.jpg
TBC uatu penyakit sistem pernafasan yang
mengalami peradangan pada paru-paru
disebabkan oleh mycobakterium
tuberkolosiss
Mycibakterium Tuberkolosis, yang
mempunyai sifat: basil berbentuk
batang, bersifat aerob, mudah mati pada air
mendidih (5 menit pada suhu 80°C), mudah
mati terkena sinar ultra violet
(matahari), tahan hidup berbulan-bulan pada
suhu kamar dan ruangan yang lembab
Penyebab
Manajemen Medis >>
Tes Diagnostik
Bakteriologis dengan specimen dahak, cairan
pleura, cairan serebrospinalis,
Dahak untuk menentukan BTA, specimen
dahak SPS (sewaktu, Pagi, sewaktu) Dinyatakan
positip bila 2 dari 3 pemeriksaan tersebut
ditemukan BTA positip
Pengobatan
1) Obat bacterisidal, 2) Obat dengan
kemampuan sterilisasi, 3) Obat dengan
kemampuan mencegah resistensi:
rifampisin dan INH
http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/10/1.Atasi-Batuk-Kronis-dengan-Gabapentin11.jpg
TBC uatu penyakit sistem pernafasan yang
mengalami peradangan pada paru-paru
disebabkan oleh mycobakterium
tuberkolosiss
Mycibakterium Tuberkolosis, yang
mempunyai sifat: basil berbentuk
batang, bersifat aerob, mudah mati pada air
mendidih (5 menit pada suhu 80°C), mudah
mati terkena sinar ultra violet
(matahari), tahan hidup berbulan-bulan pada
suhu kamar dan ruangan yang lembab
Penyebab
Manajemen Keperawatan >>
Pengkajian
Batuk lebih dari 3 minggu, berdahak, kadang
batuk darah, nyeri dada, sesak nafas, demam
keringat malam hari, lemas, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, riwayat
paparan TBC, riwayat vaksinasi. Suara nafas
bronchial, ronchi basah, gerakan nafas
tertinggal, perkusi redup.
Diagnose Keperawatan
Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurang informasi yang ada, kerbatasan
kognitif atau salah interpretasi, Resiko
penyebaran infeksi b.d. sifat basil m. TBC
yang tahan hidup setelah
disekresikan, Ketidakefektifan pola nafas
b.d. proses infeksi paru, Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas b.d. sekret
kental, upaya batuk
buruk, kelemahan, Gangguan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
anoreksia, sering batuk, dispnea
Pneumonia
suatu penyakit sistem pernafasan yang
mengalami peradangan yaitu proses
inflamasi yang mengakibatkan edemas
http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png
jaringan interstitial paru dan ekstravasasi
cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan
hipoksemia (donna & marilyn, 2002).
Pneumonia
suatu penyakit sistem pernafasan yang
mengalami peradangan yaitu proses
inflamasi yang mengakibatkan edemas
http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png
jaringan interstitial paru dan ekstravasasi
cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan
hipoksemia (donna & marilyn, 2002).
Penyebab>>
1) Berdasar klinis dan epidemiologis: pneumonia
komuniti (community-acquired pneumonia), pneumonia
nosokomial (hospital-community-acquired
pneumonia), pneumonia aspirasi /pneumonia pada
pasien immunocompromised
2) Berdasar kuman penyebab:
pneumonia bakterial/tipikal, Pneumonia
atipikal, Pneumonia virus, Pneumonia
jamur
3) Berdasar predileksi infeksi:
Pneumonia
lobaris, Bronkhopneumonia, Pneumonia
interstisiil
Pneumonia
suatu penyakit sistem pernafasan yang
mengalami peradangan yaitu proses
inflamasi yang mengakibatkan edemas
http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png
jaringan interstitial paru dan ekstravasasi
cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan
hipoksemia (donna & marilyn, 2002).
Patofisologi>>
1) Stadium prodromal panas badan cenderung
tinggi, letargi, nyeri otot, nafsu makan turun, disertai
batuk-batuk yang cenderung semakin berat dengan
dahak yang hanya sedikit dan sulit sekali untuk
dibatukkan keluar.
2) Stadium Hepatisasi Proses ini meliputi lobus secara
serentak Pada stadium keadaan klinis pasien adalah
keadaan pasien nampak semakin parah sehingga
tampak sakit berat
3) Stadium Resolusi Pada stadium ini bila pasien dapat
mengatasi infeksi akut ini
Pneumonia
suatu penyakit sistem pernafasan yang
mengalami peradangan yaitu proses
inflamasi yang mengakibatkan edemas
http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png
jaringan interstitial paru dan ekstravasasi
cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan
hipoksemia (donna & marilyn, 2002).
Manajemen Medis>>
1) Tes diagnose meliputi: Sinar x, Analisa gas darah
arteri, Pemeriksaan kultur sputum darah, Darah
lengkap, Pemeriksaan fungsi paru
2) Therapi: pemberian oksigen, bila perlu dilakukan
intubasi atau penggunaan ventilasi
mekanik, antibiotik, antipireutik, bila diperlukan
hidrasi, isolasi
Pneumonia
suatu penyakit sistem pernafasan yang
mengalami peradangan yaitu proses
inflamasi yang mengakibatkan edemas
http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png
jaringan interstitial paru dan ekstravasasi
cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan
hipoksemia (donna & marilyn, 2002).
Manajemen Keperawatan>>
1) Pengkajian meliputi: Aktivitas, sirkulasi, integritas
ego, makanan/cairan, neurosensori, nyeri/kenyama
nan, pernafasan
2) Diagnose keperawatan dan rencana intervensi:
pertukaran gas b.d. efek dari perubahan membran
alveoli-kapiler paru; Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas b.d. pengaruh infeksi sekresi
trakheobronkhial yang berlebihan; Masalah
kolaborasi: Potensial sepsis b.d. infeksi organisme;
Ketidakefektifan pola nafas b.d. efek proses
inflamasi; Intoleransi aktifitas b.d. gangguan
pertukaran gas
Pneumonia
suatu penyakit sistem pernafasan yang
mengalami peradangan yaitu proses
inflamasi yang mengakibatkan edemas
http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png
jaringan interstitial paru dan ekstravasasi
cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan
hipoksemia (donna & marilyn, 2002).
Rencana Keperawatan>>
1) Kaji intoleransi aktifitas dan catat peningkatan
nadi, RR, dyspnea diaforesis atau sianosis
2) Bantu aktivitas sehari-hari klien seperti mandi.
3) Jadwalkan untuk aktifitas dan berikan waktu
untuk istirahat
4) Dapatkan bantuan keluarga untuk meminimalkan
stress dan tingkat kecemasan.
5) Lakukan latihan ROM pasif maupun aktif
6) Berikan dukungan emosional dan pastikan
kembali bahwa kekuatan dan energi akan kembali
normal ketika proses infeksi sembuh dan terjadi
keseimbangan kebutuhan dan masukan oksigen.

More Related Content

What's hot (13)

Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Laporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan BronkitisLaporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan Bronkitis
 
Edi
EdiEdi
Edi
 
Askep indry AKPER PEMKAB MUNA
Askep indry AKPER PEMKAB MUNAAskep indry AKPER PEMKAB MUNA
Askep indry AKPER PEMKAB MUNA
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasanMacam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Makalah tb 2
Makalah tb 2Makalah tb 2
Makalah tb 2
 
Tugas respirasi
Tugas respirasiTugas respirasi
Tugas respirasi
 
AKL_Bakteri di udara
AKL_Bakteri di udara AKL_Bakteri di udara
AKL_Bakteri di udara
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Mikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriMikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusri
 

Similar to Modul 1 kb 1

Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan (PPOK/COPD, TBC, Pneumonia)
Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan (PPOK/COPD, TBC, Pneumonia)Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan (PPOK/COPD, TBC, Pneumonia)
Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan (PPOK/COPD, TBC, Pneumonia)pjj_kemenkes
 
Askep tuberkulosis milier
Askep tuberkulosis milierAskep tuberkulosis milier
Askep tuberkulosis milierWahyu Signboys
 
17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pblRyryy Part II
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganpjj_kemenkes
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganpjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniakhairil10
 
Modul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan okModul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan okAnton Saja
 
Bronkiektasis
BronkiektasisBronkiektasis
Bronkiektasisnurhiqmah
 

Similar to Modul 1 kb 1 (20)

Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan (PPOK/COPD, TBC, Pneumonia)
Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan (PPOK/COPD, TBC, Pneumonia)Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan (PPOK/COPD, TBC, Pneumonia)
Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan (PPOK/COPD, TBC, Pneumonia)
 
Askep tuberkulosis milier
Askep tuberkulosis milierAskep tuberkulosis milier
Askep tuberkulosis milier
 
17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
 
Askep pneumonia
Askep pneumoniaAskep pneumonia
Askep pneumonia
 
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
 
A1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptxA1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptx
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
 
Modul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan okModul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan ok
 
Tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Tb paru AKPER PEMKAB MUNA Tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Tb paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep tb paru
Askep tb paruAskep tb paru
Askep tb paru
 
Lp tb paru
Lp tb paruLp tb paru
Lp tb paru
 
Lp dokep kel.ndariiiii
Lp dokep kel.ndariiiiiLp dokep kel.ndariiiii
Lp dokep kel.ndariiiii
 
Bronkiektasis
BronkiektasisBronkiektasis
Bronkiektasis
 
Tb
TbTb
Tb
 
pnemoni 10.ppt
pnemoni 10.pptpnemoni 10.ppt
pnemoni 10.ppt
 
Copy sendiri
Copy sendiriCopy sendiri
Copy sendiri
 

More from Uwes Chaeruman

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanUwes Chaeruman
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based EducationUwes Chaeruman
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhUwes Chaeruman
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Uwes Chaeruman
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Uwes Chaeruman
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Uwes Chaeruman
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Uwes Chaeruman
 

More from Uwes Chaeruman (20)

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based Education
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it!
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning
 

Modul 1 kb 1

  • 1. Asuhan Keperawatan pada pasien akibat peradangan (PPOK/COPD, TBC, Pneumonia) Semester 03 Kegiatan Belajar I Keperawatan Medikal Bedah I Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Mohammad Najib, SKp, MSc http://www.bs757.com/wp-content/uploads/2013/10/lungs.jpg
  • 2. (PPOK)Penyakit Paru Obstruktif Kronis uatu kondisi dimana aliran udara pada paru tersumbat secara terus menerus. Proses penyakit ini seringkali kombinasi dari 2satau 3 kondisi dari bronkhitis kronis, emfisema, asthma dengan suatu penyebab primer dan yang lain adalah komplikasi dari penyakit primerhttp://1.bp.blogspot.com/-d5M2UKUY67c/UVAvaq2Xb0I/AAAAAAAAADY/vcXP0RVZ4Ig/s1600/Penyakit%2BParu%2BKronis.jpg
  • 3. PPOK Penyebab 1) Bronkhitis kronis (infeksi pada bronchus) Pathofisiologis >> Merupakan inflamasi pada bronkhus yang menyebabkan peningkatan produksi mukus dan batuk kronik. Juga terdapat penurunan ratio FEV1/FVC kurang dari 75 % Penyebab >> a) peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar submukosa pada bronkhus (besar), sehingga meningkatkan produksi mucus, b) pengentalan mucus, dan c) gangguan fungsi ciliary, sehingga menurunkan pembersihan mukus. Akibat >> Terjadi gangguan pertahanan mucociliary paru dan mudah terkena infeksi sekunder
  • 4. http://4.bp.blogspot.com/-T_gO8MhpgTA/UcQKelYx8fI/AAAAAAAAAbs/bmPZ75jp4PI/s1600/efek%2Bmerokok.jpeg PPOK Penyebab 2) Empisema (perubahan anatomis parenkhim paru-paru yang ditandai dengan pembesaran alveolus dan duktus alveolaris serta destruksi dinding alveoler) 2 tipe empisema >> 1) centri lobuler emphysema/centriacinar emphysema (Terjadi kerusakan pada bronkhiolus respiratorius, dinding berlubang, membesar, akhirnya cenderung menjadi satu ruang, sering menyerang bagian atas paru-paru, dikaitkan dengan bronkhitis kronis dan perokok) 2) panlobuler emphysema/panacinar emphysema (alveolus distal dari bronkhiolus terminalis mengalami pembesaran serta kerusakan secara merata, Tersebar merata diseluruh bagian paru terutama bagian basal
  • 5. http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/08/hal-hall-yanng-harus-diperhatikan-bagi-penderita-asma.jpg PPOK Penyebab 3) Asthma (penyakit pada sistem pernafasan yang menliputi peradangan dari jalan nafas dan gejala-gejala bronchospasme yang bersifat reversibel (Crockett)) Proses Pathofisiologis >> Alergen masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, pencernaan, kulit Kontak Pertama Bila proses sensibilitas ini berlangsung antibodi (IgE) yang akan difiksasi pada trakheobronkhial Alergen menstabilisasi limfosit B menjadi sel plasma Bila Alergen yg sama tetap menyerang maka alergen akan diikat IgE yang terfiksasi mast cell dengan ikatan Bivalen (Satu molekul alergen mengikat 2 IgE) Proses pengikat Alerge N+IgE menyebabkan Mast Cell mengeluarkan mediator primer melalui Degranulasi Mast Cell yaitu Histamin Dalam beberapa menit akan mulai diproduksi dan disekresi mediator sekunder, yaitu: Solow reacting substance of anaphxis Dalam waktu 5-10 menit Histamin menyebabkan: Bronkhokonstriksi, Hipersekresi Mukus, Edema dinding bronkhus/Bronkhiolus Hal ini berakibat terjadinya penyempitan segera dan hebat dalam Lumen Bronkhiolus Sesak napas mendadak
  • 6. http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/08/hal-hall-yanng-harus-diperhatikan-bagi-penderita-asma.jpg PPOK Penyebab 3) Asthma (penyakit pada sistem pernafasan yang menliputi peradangan dari jalan nafas dan gejala-gejala bronchospasme yang bersifat reversibel (Crockett)) Manajemen Medis>> 1) membebaskan obstruksi jalan napas yang reversibel (asthma), 2) memfasilitasi pengeluaran sekresi bronkhial, 3) mencegah dan mengobati infeksi saluran pernapasan, 4) meningkatkan toleransi latihan, 5) control adanya komplikasi, 6) mencegah alergen/iritasi jalan napas, 7) membebaskan adanya ansietas dan mengobati depresi yang sering menyertai obstruksi jalan napas kronis 1) Pengkajian: Riwayat atau faktor penunjang, 2) Riwayat atau adanya faktor pencetus eksaserbasi, 3) Pemeriksaan fisik, yaitu: manifestasi klinik PPOM, 4) Gejala yang menetap pada penyakit dasar, yaitu: Asthma, Bronkhitis, Emfisema, 5) Pemeriksaan diagnostik: Gas darah arteri, Sinar X dada, Pemeriksaan faal paru, Darah, 6) Diagnosa keperawatan dan rencan intervensi Manajemen Keperawatan>>
  • 7. http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/10/1.Atasi-Batuk-Kronis-dengan-Gabapentin11.jpg TBC uatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan pada paru-paru disebabkan oleh mycobakterium tuberkolosiss Mycibakterium Tuberkolosis, yang mempunyai sifat: basil berbentuk batang, bersifat aerob, mudah mati pada air mendidih (5 menit pada suhu 80°C), mudah mati terkena sinar ultra violet (matahari), tahan hidup berbulan-bulan pada suhu kamar dan ruangan yang lembab Penyebab Pathofisiologis >> TBC Primer Setelah seseorang menghirup Mycobakterium Tuberkolosis, kemudiam masuk melalui mukosiliar saluran pernafasan, akhirnya basil TBC sampai ke alveoli (paru), kuman mengalami multiplikasi di dalam paru-paru disebut dengan Focus Ghon, melalui kelenjar limfe basil mencapai kelenjar limfe hilus TBC Post Primer Terjadi setelah periode beberapa bulan atau tahun setelah infeksi primer, reaktivasi kuman Dorman pada jaringan setelah mengalam multiplikasi terjadi akibat daya tahan tubuh yang menurun/lemah.
  • 8. http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/10/1.Atasi-Batuk-Kronis-dengan-Gabapentin11.jpg TBC uatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan pada paru-paru disebabkan oleh mycobakterium tuberkolosiss Mycibakterium Tuberkolosis, yang mempunyai sifat: basil berbentuk batang, bersifat aerob, mudah mati pada air mendidih (5 menit pada suhu 80°C), mudah mati terkena sinar ultra violet (matahari), tahan hidup berbulan-bulan pada suhu kamar dan ruangan yang lembab Penyebab Manajemen Medis >> Tes Diagnostik Bakteriologis dengan specimen dahak, cairan pleura, cairan serebrospinalis, Dahak untuk menentukan BTA, specimen dahak SPS (sewaktu, Pagi, sewaktu) Dinyatakan positip bila 2 dari 3 pemeriksaan tersebut ditemukan BTA positip Pengobatan 1) Obat bacterisidal, 2) Obat dengan kemampuan sterilisasi, 3) Obat dengan kemampuan mencegah resistensi: rifampisin dan INH
  • 9. http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/10/1.Atasi-Batuk-Kronis-dengan-Gabapentin11.jpg TBC uatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan pada paru-paru disebabkan oleh mycobakterium tuberkolosiss Mycibakterium Tuberkolosis, yang mempunyai sifat: basil berbentuk batang, bersifat aerob, mudah mati pada air mendidih (5 menit pada suhu 80°C), mudah mati terkena sinar ultra violet (matahari), tahan hidup berbulan-bulan pada suhu kamar dan ruangan yang lembab Penyebab Manajemen Keperawatan >> Pengkajian Batuk lebih dari 3 minggu, berdahak, kadang batuk darah, nyeri dada, sesak nafas, demam keringat malam hari, lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, riwayat paparan TBC, riwayat vaksinasi. Suara nafas bronchial, ronchi basah, gerakan nafas tertinggal, perkusi redup. Diagnose Keperawatan Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang ada, kerbatasan kognitif atau salah interpretasi, Resiko penyebaran infeksi b.d. sifat basil m. TBC yang tahan hidup setelah disekresikan, Ketidakefektifan pola nafas b.d. proses infeksi paru, Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. sekret kental, upaya batuk buruk, kelemahan, Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia, sering batuk, dispnea
  • 10. Pneumonia suatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan yaitu proses inflamasi yang mengakibatkan edemas http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png jaringan interstitial paru dan ekstravasasi cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan hipoksemia (donna & marilyn, 2002).
  • 11. Pneumonia suatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan yaitu proses inflamasi yang mengakibatkan edemas http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png jaringan interstitial paru dan ekstravasasi cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan hipoksemia (donna & marilyn, 2002). Penyebab>> 1) Berdasar klinis dan epidemiologis: pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia), pneumonia nosokomial (hospital-community-acquired pneumonia), pneumonia aspirasi /pneumonia pada pasien immunocompromised 2) Berdasar kuman penyebab: pneumonia bakterial/tipikal, Pneumonia atipikal, Pneumonia virus, Pneumonia jamur 3) Berdasar predileksi infeksi: Pneumonia lobaris, Bronkhopneumonia, Pneumonia interstisiil
  • 12. Pneumonia suatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan yaitu proses inflamasi yang mengakibatkan edemas http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png jaringan interstitial paru dan ekstravasasi cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan hipoksemia (donna & marilyn, 2002). Patofisologi>> 1) Stadium prodromal panas badan cenderung tinggi, letargi, nyeri otot, nafsu makan turun, disertai batuk-batuk yang cenderung semakin berat dengan dahak yang hanya sedikit dan sulit sekali untuk dibatukkan keluar. 2) Stadium Hepatisasi Proses ini meliputi lobus secara serentak Pada stadium keadaan klinis pasien adalah keadaan pasien nampak semakin parah sehingga tampak sakit berat 3) Stadium Resolusi Pada stadium ini bila pasien dapat mengatasi infeksi akut ini
  • 13. Pneumonia suatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan yaitu proses inflamasi yang mengakibatkan edemas http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png jaringan interstitial paru dan ekstravasasi cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan hipoksemia (donna & marilyn, 2002). Manajemen Medis>> 1) Tes diagnose meliputi: Sinar x, Analisa gas darah arteri, Pemeriksaan kultur sputum darah, Darah lengkap, Pemeriksaan fungsi paru 2) Therapi: pemberian oksigen, bila perlu dilakukan intubasi atau penggunaan ventilasi mekanik, antibiotik, antipireutik, bila diperlukan hidrasi, isolasi
  • 14. Pneumonia suatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan yaitu proses inflamasi yang mengakibatkan edemas http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png jaringan interstitial paru dan ekstravasasi cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan hipoksemia (donna & marilyn, 2002). Manajemen Keperawatan>> 1) Pengkajian meliputi: Aktivitas, sirkulasi, integritas ego, makanan/cairan, neurosensori, nyeri/kenyama nan, pernafasan 2) Diagnose keperawatan dan rencana intervensi: pertukaran gas b.d. efek dari perubahan membran alveoli-kapiler paru; Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. pengaruh infeksi sekresi trakheobronkhial yang berlebihan; Masalah kolaborasi: Potensial sepsis b.d. infeksi organisme; Ketidakefektifan pola nafas b.d. efek proses inflamasi; Intoleransi aktifitas b.d. gangguan pertukaran gas
  • 15. Pneumonia suatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan yaitu proses inflamasi yang mengakibatkan edemas http://topmedicaljournal.com/wp-content/uploads/2013/07/pneumonia-cartoon.png jaringan interstitial paru dan ekstravasasi cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan hipoksemia (donna & marilyn, 2002). Rencana Keperawatan>> 1) Kaji intoleransi aktifitas dan catat peningkatan nadi, RR, dyspnea diaforesis atau sianosis 2) Bantu aktivitas sehari-hari klien seperti mandi. 3) Jadwalkan untuk aktifitas dan berikan waktu untuk istirahat 4) Dapatkan bantuan keluarga untuk meminimalkan stress dan tingkat kecemasan. 5) Lakukan latihan ROM pasif maupun aktif 6) Berikan dukungan emosional dan pastikan kembali bahwa kekuatan dan energi akan kembali normal ketika proses infeksi sembuh dan terjadi keseimbangan kebutuhan dan masukan oksigen.

Editor's Notes

  1. Selamatberjumpa para mahasiswapendidikanjarakjauh, DIII prodiKeperawatan semester 2 padaModul 2 matakuliahKomunikasidalamkeperawatan, denganpokokbahasan”PenerapanKomunikasiTerapeutikPadaBayidanAnak”SelamatBelajar !