SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi solid yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel yang terlihat
sebagai pembengkakan. Tumor berbeda dengan kanker. Tumor dapat berupa tumor jinak, dan maligna (ganas),
dimana kanker merupakan definisi dari sebuah maligna atau keganasan.(3)
Tumor jinak kulit merupakan benjolan pada kulit yang bersifat jinak, tidak berhubungan dengan keganasan kulit
yang berdiferensiasi normal, pertumbuhannya lambat dan ekspansif dengan mendesak jaringan normal disekitarnya.
Tumor kulit dapat berkembang dari struktur histologis yang menyusun kulit seperti epidermis, jaringan ikat,
kelenjar, otot, dan elemen-elemen saraf.(1,8)
Tumor ini sering ditemukan, diantara tumor-tumor yang biasa didapatkan pada manusia. Oleh karena
perkembangan tumor kulit dapat dilihat dan diraba sejak permulaan, tumor jinak yang berkembang di kulit ini jarang
menyebabkan gangguan fungsi, karena sebagian besar diangkat dengan alasan estetik dan menghindari terjadinya
keganasan. (1,8)
D.

ETIOLOGI

Tumor kulit dapat terjadi karena:
1.

Faktor eksternal



Sering terpapar sinar matahari



Terpapar sinar X-ray dan radionuklir dalam waktu lama



Pemakaian bahan-bahan kimia seperti arsen, berilium, cadmium, merkuri, plumbum, dan berbagai logam berat
lainya



Adanya jaringan parut yang luas dan lama. Misalnya jaringan parut akibat luka bakar

1.

Faktor internal



Imunitas rendah



Genetik



Hormonal



Ras, banyak terjadi pada kulit putih.(9)

E. KLINIK TUMOR JINAK KULIT
E.1. Pertumbuhan
Neoplasma jinak tumbuh hanya lokal saja terbatas pada organ tempat asal timbul, tidak mengadakan metastasis.
Tumbuh secara ekspansif, dengan mendesak jaringan normal disekitarnya. Sel-sel jaringan sekitarnya yang terdesak
itu menjadi pipih dan membentuk kapsul yang membungkus tumor. Batas antara tumor dan jaringan sekitarnya
tegas. Pertumbuhan umumnya pelan dalam waktu tahunan dan tidak mengalami regresi atau pengecilan.(2)
Tumor disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan munculnya
tumor. Sebenarnya sel memiliki mekanisme perbaikan DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya yang
menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA berat. Apoptosis adalah proses aktif
kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nucleus
dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker.
Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi DNA. Ini berarti angka kejadian tumor meningkat kuat sejalan dengan
penuaan. Hal ini bermakna orang tua yang menderita tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor ganas.
E.2. Keluhan
Tumor jinak yang sangat beragam, dan mungkin tanpa gejala atau dapat menyebabkan gejala tertentu, tergantung
pada lokasi anatomi atau jenis jaringan.
Gejala atau efek patologis dari beberapa tumor jinak meliputi:



Perdarahan atau kehilangan darah menyebabkan anemia



Tekanan atau desakan tumor menyebabkan sakit atau disfungsi



Perubahan kosmetik



Gatal



Gangguan hormone



Obstruksi saluran tubuh



Kompresi dari pembuluh darah atau organ vital.(9)

Tumor jinak jarang mengganggu keadaan umum pasien dan jarang menimbulkan kematian kecuali tumor itu sendiri
timbul pada organ vital atau endokrin.(9)
E.3. Fisik
Keadaan umum dan penampilan penderita tumor jinak kulit pada umumnya baik. Ciri-ciri fisik tumor jinak pada
kulit secara umum menunjukkan gambaran sebagai berikut:
1.

Bentuk teratur, meliputi: bulat, oval, polipoid

2.

Batas tegas

3.

Tidak ada infiltrasi atau melekat dengan organ atau jaringan sekitarnya

4.

Tumbuh terbatas lokal saja, tidak menyebar

5.

Vaskularisasi normal.(2)

E.4. Terapi
Pasien dengan tumor jinak kulit biasanya datang dengan gangguan kesehatan dan kosmetik, pembedahan biasanya
menjadi pilihan yang paling efektif.
1.

Tumor primer: eksisi sederhana
2.

Tumor residif: re-eksisi

Spesimen operasi periksa patologi, untuk menentukan apakah tumor telah terangkat atau konfirmasi diagnosis.(2)
F.

JENIS TUMOR JINAK KULIT

F.1. Keratosis Seboroik
Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang sering dijumpai pada orang tua berupa tumor kecil atau makula hitam
yang menonjol diatas permukaan kulit.(2) Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang berasal dari proliferasi
epidermal, sering dijumpai pada orang tua dan biasanya asimtomatik.(6)
Keratosis seboroik mempunyai sinonim nevus seboroik, kutil senilis, veruka seboroik senilis, papiloma sel
basal.Penyebab pasti dari keratosis seboroik belum diketahui. Ada pendapat yang mengatakan bahwa faktor
keturunan memegang peranan penting. Beberapa kasus menurun melalui autosomal dominan. Ada pula yang
mengatakan bahwa terpapar sinar matahari secara kronis yang menjadi penyebabnya.(4)
Ada pula yang mengatakan diduga infeksi virus berdasarkan gambaran klinis kutilnya. DNA dari human papiloma
virus didapat pada 40 kasus keratosis seboroik genital dan 42 dari 55 kasus keratosis seboroik non genital (76%).(1)
Keratosis seboroik sering didapat pada usia pertengahan sampai tua dan dapat muncul pertama kali di usia remaja.(1)
Diagnosis didapat melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang berupa histologi. Tidak
diperlukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologis.
Anamnesis Keratosis seboroik



Biasanya asimptomatik, pasien hanya mengeluh terdapat bejolan hitam terasa tidak nyaman.



Lesi kadang dapat terasa gatal, ingin digaruk atau di jepit.



Pasien kadang terasa benjolan semakin membesar secara lambat.



Lesi tidak dapat sembuh sendiri secara tiba-tiba.



Sebagian kasus terdapat riwayat keluarga yang diturunkan.



Lesi dapat timbul diseluruh tubuh kecuali telapak tangan dan kaki serta membran mukosa. (4)

Pemeriksaan Fisik Keratosis seboroik
Keratosis seboroik tampak sebagai lesi berupa papul atau plak yang agak menonjol, namun dapat juga terlihat
menempel pada permukaan kulit. Lesi biasanya memiliki pigmen warna yang sama yaitu coklat, namun kadang
kadang juga dapat ditemukan yang bewarna hitam atau hitam kebiruan, bentuk bulat sampai oval, ukuran dari miliar
sampai lentikular bahkan sampai 35x15cm. pada lesi multiple distribusi seiring dengan lipatan kulit.(4)
Permukaan lesi biasanya berbenjol benjol. Pada lesi yang memiliki permukaan halus biasanya terkandung jaringan
keratotik yang menyerupai butiran gandum. Pada perabaan terasa lunak dan berminyak.
Lesi biasanya timbul pada usia lebih dari 40 tahun dan terus bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Pada
beberapa individu lesi dapat bertambah besar dan tebal, namun jarang lepas dengan sendirinya.
Trauma atau penggosokan dengan keras dapat menyebabkan bagian puncak lesi lepas, namun akan tumbuh kembali
dengan sendirinya. Tidak ada tendensi untuk berubah ke arah keganasan. Akan tetapi melanoma, karsinoma sel
basal, dan terkadang tumbuh di lesi keratosis seboroik.(1,4)
Pemeriksaan Penunjang Keratosis seboroik
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan histopatologi. Komposisi keratosis seboroik
adalah sel basaloid dengan campuran sel skuamosa. Invaginasi keratin dan horn cyst merupakan karakteristiknya.
Sarang-sarang sel skuamosa kadang dijumpai, terutama pada tipe irritated. Satu dari tiga keratosis seboroik terlihat
hiperpigmentasi pada pewarnaan hematoksilin-eosin.
Pengobatan Keratosis seboroik (4) :
1.

Amonium lactat lotion

Mengandung asam laktat dan asam alfa hidroxi yang mempunyai daya keratolitik dan memfasilitasi pelepasan sel-sel
keratin. Sedian 15% dan 5% strenght; 12% strenght dapat menyebabkan iritasi muka karena menjadikan sel-sel
keratin tidak beradesi.
1.

Trichloroacetic acid

Membakar kulit, keratin dan jaringan lainya. Dapat menyebabkan iritasi lokal. Pengobatan keratosis seboroik dengan
100% trichloroacetic acid dapat menghilangkan lesi, tepi penggunaanya harus ditangan profesional yang ahli.
Terapi topikal dapat digunakan tazarotene krim 0,1% dioles 2 kali sehari dalam 16 minggu menunjukkan perbaikan
keratosis seborik pada 7 dari 15 pasien.
Terapi Bedah pada Keratosis seboroik :
1.

Krioterapi

Merupakan bedah beku dengan menggunakan cryogen bisa berupa nitrogen cair atau karbondioksid padat.
Mekanismenya adalah dengan membekukan sel-sel kanker, pembuluh darah dan respon inflamasi lokal. Pada
keratosis seboroik bila pembekuan terlalu dingin maka dapat menimbulkan skar atau hiperpigmentasi, tetapi apabila
pembekuan dilakukan secara minal diteruskan dengan kuretase akan memberikan hasil yang baik secara kosmetik.(1)
1.

Bedah listrik
Bedah listrik (electrosurgery) adalah suatu cara pembedahan atau tindakan dengan perantaraan panas yang
ditimbulkan arus listrik boiak-balik berfrekwensi tinggi yang terkontrol untuk menghasilkan destruksi jaringan
secara selektif agar jaringan parut yang terbentuk cukup estetis den aman baik bagi dokter maupun penderita. Tehnik
yang dapat dilakukan dalam bedah listrik adalah : elektrofulgurasi, elektrodesikasi, elektrokoagulasi, elektroseksi
atau elektrotomi, elektrolisis den elektrokauter.(1,9)
Elektrodesikasi
Merupakan salah satu teknik bedah listrik. Elektrodesikasi dan kuret dilakukan di bawah prosedur anestesia lokal,
awalnya tumor dikuret, kemudian tepi dan dasar lesi dibersihkan dengan elektrodesikasi, diulang-ulang selama dua
kali. Prosedur ini relatif ringkas, praktis, dan cepat serta berbuah kesembuhan. Namun kerugiannya, prosedur ini
sangat tergantung pada operator dan sering meninggalkan bekas berupa jaringan parut.(9)
1.

Laser CO2

Sinar Laser adalah suatu gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang tertentu, tidak memiliki efek radiasi dan
memiliki afinitas tertentu terhadap suatu bahan/target. Oleh karena memiliki sel target dan tidak memiliki efek
radiasi sebagaimana sinar lainnya, ia dapat digunakan untuk tujuan memotong jaringan, membakar jaringan pada
kedalaman tertentu, tanpa menimbulkan kerusakan pada jaringan sekitarnya. Sebagai pengganti pisau bedah
konvensional, memotong jaringan sekaligus membakar pembuluh darah sehingga luka praktis tidak berdarah saat
memotong.(10)
1.

Bedah skalpel

Satu cara konservatif namun tetap dipakai sampai sekarang ialah bedah skalpel. Umumnya karena invasi tumor
sering tidak terlihat sama dengan tepi lesi dari permukaan, sebaiknya bedah ini dilebihkan 3-4 mm dari tepi lesi agar
yakin bahwa seluruh isi tumor bisa terbuang. Keuntungan prosedur ini ialah tingkat kesembuhan yang tinggi serta
perbaikan kosmetik yang sangat baik.
1.

Dermabrasi

Prosedur dermabrasi dikerjakan menggunakan instrumen yang digerakkan motor 24,000 rpm dengan silinder
sandpaper / wire brush. Menggunakan anestesi lokal atau narkose. Perbaikan terjadi karena dermis yang ditipiskan
dengan tehnik ini tidak akan menebal kembali. Setelah luka sembuh ditutupi epitel baru yang terbentuk diatas raw
surface. Keberhasilan dan cepatnya penyembuhan tergantung pertumbuhan sel-sel epitel, foilikel rambut, kelenjar
keringat yang ada. Proses ini menyerupai penyembuhan pada donor-site skin graft.(10)
F.2

Veruka Vulgaris

Bentuk ini paling sering ditemui pada anak-anak tetapi dapat juga pada orang dewasa dan orang tua. Tempat
predileksi utamanya adalah ekstremitas bagian ekstensor. Pada anak, lesinya timbul multiple dan cepat meluas,
karena autokulasi atau garukan (fenomena koebner), sedang pada orang dewasa lesi ini jarang didapatkan dalam
jumlah banyak. (10)
Pada keadaan awal, ukurannya biasanya hanya sebesar pentol jarum dengan permukaan halus dan mengkilat. Dalam
waklu beberapa minggu atau bulan kian membesar dan permukaannya menjadi kasar, berwarna abu-abu kecoklatan
atau kehitaman. Kadang-kadang beberapa lesi bergabung satu sama lain, menimbulkan plak verukosa.
Pengobatan dapat dilakukan bermacam-macam tindakan yang bertujuan endestruksi lesi: Bedah listrik dengan
memakai bahan kaustik seperti : Larutan perak nitrat 25%, TCA (Trichlor Acetic Acid) jenuh, Fenoil likuefaktum,
Bedah scalpel (ekstirpasi), Bedah beku : CO2, N 2, N2O
Prognosis baik tetapi penyakit sering residif walaupun telah dilakukan pengobatan yang adekuat.
F.3. Acrochordon (skin tag)
Acrochordon memiliki sinonim skin tag, fibroepitelial polips, fibroma pendularis, fibroepitelial papilloma.
Merupakan tumor epitel kulit yang berupa penonjolan pada permukaan kulit yang bersifat lunak dan berwarna
seperti daging atau hiperpigmentasi, melekat pada permukaan kulit dengan sebuah tangkai dan biasa juga tidak
bertangkai. Skin tag mempunyai prevalensi yang sama pada laki-laki dan perempuan, ditemukan terutama pada
orang gemuk dan terjadi peningkatan pada perempuan hamil. Pada awalnya timbul pada umur 10-50 tahun dan
meningkat pada dekade kelima dan sekitar 95% ditemukan pada umur 70-an. Predileksi ditemukan di daerah leher
(35%), aksila (48%), kelopak mata, dan lipatan kulit lainnya seperti lipatan paha dan payudara. Lesi ini telah diamati
untuk mengikuti kutil, keratosis seboroik, dan kondisi kulit inflamasi. Biasanya dalam bentuk papula berdaging
lunak, meskipun tidak selalu pedunculated, Lesi ditemukan soliter atau multiple atau beberapa dapat bervariasi
dengan diameter 1-6 mm dengan hiperpigmentasi.(10)
Penyebab skin tag ini masih diperdebatkan, mungkin berhubungan kondisi inflamasi non spesifik dari kulit. Ada juga
pendapat yang menyatakan bahwa skin tag merupakan efek yang biasa terjadi akibat penuaan kulit dengan beberapa
faktor yang mempengaruhinya, diantara ketidakseimbangan hormon memudahkan pertumbuhan skin tag misalnya
pada peningkatan hormon estrogen dan progesterone selama kehamilan, peningkatan hormon pertumbuhan dan
akromegali (10)
F.4. Dermatofibroma
Dermatofibroma merupakan suatu nodul yang berasal dari mesodermal dan dermal. Belum diketahui secara pasti
apakah lesi ini merupakan murni suatu neoplasma atau reaksifibrotik dari trauma minor, gigitan serangga, infeksi
virus, ruptur kista, atau berasal dari folikulitis. Gejala yang dapat dirasakan dan menjadi keluhan pada sebagian besar
pasien adalah rasa gatal hebat pada daerah lesi dan nyeri saat perabaan tetapi tidak umum. Terkadang pasien juga
tidak bergejala. Umumnya ditemukan pada wanita, tetapi sering juga ditemukan pada penderita usia muda. Rata-rata
lesi terjadi pada umur 17 tahun.(1,5,7,11)
Predileksi dapat pada semua bagian tubuh, tetapi pada umumnya ditemukan pada daerah anterior dan tungkai
bawah serta punggung. Bentuk khas pada dermatofibroma adalah nodul kecil, dengan ukuran 3-10 mm, namun ada
juga sampai diameter 1-3 cm. Bentuknya dapat berupa papul, plak atau nodul, batas tegas, menetap dalam kulit dan
dapat ditekan ke bawah atau sedikit meninggi. Suatu tanda klinis khas yaitu “dample sign” atau “Fitzpatrick’s sign”
yakni jika sisi lateral ditekan maka akan membentuk cekungan pada kulit di atasnya. (5,7,11)
Pada dermatofibroma multiple seringkali terdapat lingkaran hiperpigmentasi yang sempit mengelilingi nodul,
berwarna coklat hingga merah.(5,7)
Beberapa pasien membutuhkan eksisi apabila ditemukan perbedaan mencolok dengan kulit sekitar, dapat dilakukan
eksisi ekiliptik. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan mengikis daerah lesi menggunakan pisau bedah no.
15 agar dapat terjadi luka yang diharapkan akan bergranulasi dan reepitelisasi.(5,7)
F.5. Keloid
Keloid adalah pembentukan jaringan parut berlebihan yang tidak sesuai dengan beratnya trauma. Kecenderungan
timbul keloid lebih besar pada kulit berwarna gelap. Cenderung timbul pada usia dewasa muda dan jarang pada usia
tua. Pertumbuhannya cenderung progresif. Predileksinyya terutama di daerah sternum, bahu, cuping telinga,
pinggang, dan wajah. Pada orang-orang yang berbakat keloid, setiap kerusakan kulit akan menimbulkan keloid. (11)
Insidens keloid bevariasi sesuai dengan umur, jenis kelamin, ras, lokasi anatomi, dan tipe trauma. Keloid terutama
terjadi pada anak-anak dan dewasa muda serta perempuan lebih banyak ditemukan menderita keloid dibanding lakilaki. Keloid biasanya terjadi antara umur 10-30 tahun. Keloid lebih banyak ditemukan pada orang kulit gelap. Orang
Afrika dan Amerika lebih banyak menderita keloid dibanding orang kaukasian.(11)
Faktor-faktor yang menyokong timbulnya keloid, meliputi: Infeksi kronis, benda asing dalam luka, tidak adanya
relaksasi setempat saat penyembuhan luka, regangan yang berlebihan pada pertautan luka. Keloid terbentuk 2-4
minggu atau lebih dari 1 tahun setelah trauma. Selain itu keloid dapat juga timbul spontan dan sering ditemukan
adanya riwayat keluarga yang menderita keloid. Harus dibedakan antara istilah keloid dan parut hipertrofik. Pada
paru hipertrofik, besar parut sesuai dengan lukanya. Parut ini tidak melewati batas tepi luka, timbul segera setelah
luka biasanya 4 minggu dan akan mengalami regresi.,(1,11)
Keloid ditangani secara konservatif yaitu dengan penyuntikan kortikosteroid (misalnya golongan triamcinolon)
intralesi keloid. Penyuntikan ini diulang 2-3 minggu sekali sampai efek yang diinginkan tercapai. Cara ini cocok
untuk keloid yang tidak terlalu luas dan tebal.(5,11)
Pembedahan sederhana untuk mengeksisi keloid harus dilakukan dengan tissue handlingyang baik. Pembedahan
pada keloid dapat berupa bedah beku, bedah laser, bedah listrik, dan cryosurgery Penutupan kulit harus diusahakan
dengan regangan yang seminimal mungkin, kalau perlu dilakukan jahitan lapis demi lapis untuk mendekatkan
jaringan dibawah kulit dalam rangka meminimalkan regangan. skin grafting dapat juga digunakan untuk
mengurangi ketegangan kulit. Usahakan untuk mencegah semua sumber inflamasi post operatif seperti
terperangkapnya folikel rambut, benda asing, hematom dan infeksi. Angka rekurensi pembedahan sendiri sekitar 45100%. Oleh karena itu pembedahan akan lebih efektif bila dikombinasi dengan eksternal radiasi, dan injeksi
kortikosteroid. Cegah terjadinya reaksi inflamasi di daerah operasi, kombinasi dengan radiasi eksternal atau injeksi
kortikosteroid. (1,11)
F.6. Kista Ateroma
Kista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan berdinding tipis, yang terbentuk dari
kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar tersebut. Disebut juga kista
sebacea, kista epidermal. Sumbatan pada muara kelenjar sebacea, dapat disebabkan oleh infeksi, trauma
(luka/benturan), atau jerawat. Banyak dijumpai di kulit yang banyak mengandung kelenjar keringat, misalnya di
muka, kepala, punggung. Bentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan, melekat pada kulit di
atasnya. Isinya cairan kental berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam. Merah dan nyeri jika terjadi
peradangan.(10)
Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan mengambil benjolan dengan menyertakan kulit dan isinya,
tujuannya untuk mengangkat seluruh bagian kista hingga ke dindingnya secara utuh. Bila dinding kista tertinggal
saat eksisi, kista dapat kambuh, oleh karena itu, harus dipastikan seluruh dinding kista telah terangkat.
Bila terjadi infeksi sekunder, dan terbentuk abses, dilakukan pembedahan dan evakuasi nanah, biasanya diberikan
antibiotik selama 2 minggu. Terapi antibiotik diberikan jika ada tanda infeksi yaitu kemerahan dan inflamasi, yang
tersering oleh bakteri staphylococci. Setelah luka tenang (3-6 bulan) dapat dilakukan operasi untuk kista
ateromanya.(10,11)
F.7. Kista Dermoid
Sinonim dari penyakit ini kista dermoid brankhiogenik. Kista dermoid merupakan kista yang berasal dari
ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada
garis fusi embrional. Epidemiologi kista dermoid jarang terjadi, mengenai pria dan wanita sama banyaknya, namun
ada pendapat lain yang mengatakan lebih banyak dijumpai pada pria. Etiologi kista ini berkembang dari sekuesterasi
epitel sepanjang garis fusi embrionik.(8)
Manifestasi klinik berupa nodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran
l-4 cm, mudah digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan di bawahnya. Pada perabaan, permukaannya halus,
konsistensi lunak dan kenyal, dan secara makroskopis isi kista berupa material keratin yang berlemak dengan
rambut, juga kadang-kadang tulang, gigi atau jaringan syaraf. Lokasi tumor biasanya pada kepala dan leher, pada
garis fusi embrionik kadang juga pada ovarium.(10,11)
Histopatologi tampak dinding kista berupa epidermis dengan apendiksnya yang sudah sempurna perkembangannya,
sehingga sering dijumpai adanya folikel rambut yang tumbuh ke dalam lumen kista. Sedangkan dermis mengelilingi
kista, dan mengandung kelenjar sebasea, kelenjar ekrin dan kadang-kadang apokrin. Diagnosis banding : Kista epitel
lainnya, Glioma Ensefalokel
Pengobatan yaitu eksisi total. Bila terdapat traktus sinus maka harus dilakukan eksplorasi dan eksisi guna mencegah
rekurensi. Prognosis bila eksisi dilakukan secara komplit, maka hasilnya bersifat kuratif.(8,11)
F.8. Kista Epidermoid
Kista epidermoid berasal dari sel epidermis yang masuk ke jaringan subkutis akibat trauma tajam Sel-sel tersebut
berkembang kista dengan dinding putih tebal, bebas dari dasar berisi massa seperti bubur, yaitu hasil keratinisasi,
sebagian mengandung elemen rambut (pilar atau trichilemmal cyst). Penyebabnya tidak diketahui, diperkirakan oleh
karena adanya dilatasi folikel rambut oleh trauma.(10,11)
Kista ini biasa ditemukan pada telapak kaki atau telapak tangan, yaitu yang epidermalnya tebal dan mudah
mengalami trauma. Kista jarang menjadi besar tetapi cukup menggangu karena lokasinya. Kista epidermoid banyak
terjadi pada umur 30-40 tahun.
Terapi terdiri dari eksisi lengkap termasuk punctum pada permukaan kulit dan meluas ke bawah sampai dinding
kista. Eksisi lengkap diperlukan untuk mencegah rekurensi akibat elemen epidermis yang tertinggal. Jika terinfeksi,
insisi dan drainase diindikasikan karena dinding sangat rapuh untuk dieksisi secara meyakinkan. Eksisi sekunder
setelah infeksi sembuh lalu diindikasikan untuk mencegah infeksi rekuren. (10,11)
F.9. Keratoakantoma
Keratoakantoma adalah tumor kulit jinak yang berupa benjolan bulat dan keras, biasanya berwarna seperti daging
dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung bahan lengket. Diduga sinar matahari memegang peran yang
penting dalam terjadinya keratoakantoma.(1)
Tampaknya keratoakantoma muncul dari sebuah akar rambut sehingga mereka hanya tumbuh di daerah kulit yang
berambut. Cedera ringan merupakan faktor pemicu terjadinya keratoakantoma.(12)
Keratoakantoma seringkali muncul di daerah kulit yang mengalami cedera.
Pada mulanya tampak sebagai beruntusan/bisul kecil dengan bagian tengah yang keras. Kemudian akan terbentuk
benjolan bulat dan keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung
bahan yang lengket. Pertumbuhannya sangat cepat dan dalam waktu 1-2 bulan, ukurannya bisa mencapai 5 cm.
Beberapa bulan kemudian keratoakantoma akan menghilang dengan sendirinya tetapi mungkin akan meninggalkan
jaringan parut. Sering ditemukan di wajah, lengan dan punggung tangan.

(1,11,12)

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk memperkuat diagnosis dan memastikan bahwa kelainan
yang terjadi bukan merupakan suatu keganasan, bisa dilakukan biopsi.
Terdapat beberapa cara untuk mengobati keratoakantoma: (1,10)
1. Pembekuan
Keratoakantoma yang kecil bisa diobati dengan pembekuan oleh larutan nitrogen, baik dalam

bentuk

semprotan atau dioleskan dengan kapas. Setelah pemberian nitrogen, akan terjadi pembengkakan dengan atau tanpa
lepuhan, yang selanjutnya akan mengering dan membentuk keropeng dalam

waktu sekitar 2 minggu.

2. Kuretase dan kauterisasi.
Cara

ini kadang digunakan

untuk keratoakantoma yang lebih tebal. Penyembuhan

biasanya terjadi dalam

waktu 3 minggu dan meninggalkan jaringan
parut yang tidak terlalu mengganggu penampilan.
3. Eksisi
Keratoakantoma disayat membentuk elips dan bekas sayatan dijahit. 1 minggu kemudian jahitan diangkat
akan meninggalkan

dan

jaringan parut berbentuk garis.

4. Radioterapi
Kadang

keratoakantoma yang besar diobati dengan penyinaran. Pengobatan ini tidak menimbulkan nyeri dan

penyembuhan akan terjadi beberapa minggu sesudahnya.
5. Pemberian 5 –Fluorouracil topical
Dapat mengobati lesi dalam waktu 1-6 minggu, sedangkan pemberian 5 –Fluorouracil injeksi intralesi dapat
mengobati lesi dalam waktu 1-9 minggu. Selain itu dapat pula diberikan imiquimod, podophyllum resin, metotrexate
injeksi intra lesi, interferon alfa-2 injeksi intra lesi, dan isotretinoin.(1,10)
F.10. Nevus
Nevus pigmentosus ialah tumor yang berwarna hitam atau hitam kecokelatan, karena sel melanosit mengandung
pigmen melanin. Nevus itu pada umumnya berupa nodus atau plaque kecil kurang dari 1 cm, pada kulit, tetapi ada
pula yang terdapat pada mukosa mulut, rectum, dan konjungtiva, dan sebagainya.(10,11,12)
Jenis-jenis nevus, meliputi:
1.

Nevus intradermal

2.

Nevus junctional

3.

Nevus compound

4.

Nevus biru

5.

Giant pigmeted nevus

6.

Nevus epitelid/juvenile melanoma

Ada bermacam-macam nevus. Sebagian besar (75%) nevus itu adalah tipe intradermal. Penting diketahui ada
beberapa jenis nevus yang merupakan lesi pra-kanke, seperti: nevus junctional dan nevus compound. Demikian pula
ada nevus yang yang patologik kelihatannya seperti ganas, tetapi klinik adalah jinak, yaitu juvenile melanoma.
Terpenting ialah beberapa jenis nevus yang bersifat jinak dapat berubah menjadi ganas, menjadi melanoma maligna.
Adapun gejala nevus maligna:
1.

Membesar

2.

Bertambah hitam

3.

Terasa gatal

4.

Berdarah

5.

Timbul ulserasi

6.

Ada penyebaran pigmen nevus

7.

Rambut pada nevus rontok

8.

Ada metastasis di kelenjar limfe regional.

Pada umumnya nevus tidak perlu diberi terapi kecuali untuk kosmetik dan mencegah terjadinya kanker pada nevus
pra-maligna. Adapun tindakan yang biasa dilakukan:



Eksisi simple

Spesimen operasi periksa patologis. Tidak dianjurkan melakukan elektrokoagulasi, cryosurgery karena tidak ada
bahan untuk pemeriksaan patologi.



Re-eksisi luas

Kalau pada pemeriksaan patologi dicurigai suatu melanoma maligna, lakukan eksisi luas, dan tentukan radikalitas
operasi.
F.11. Siringoma
Siringoma adalah tumor jinak adenoma duktus kelenjar ekrin intraepidermis dan digolongkan dalam less mature
tumors. Terdapat 2 bentuk klinis, namun ada penulis lain yang membaginya menjadi 3 kelompok yaitu: (1,2)
1. Siringoma periorbital (Periorbital Syrigoma)
2.Siringoma eruptif (Eruptive syringoma, Eruptive hidradenoma,Disseminated
syringoma)
3.Varian lain : bentuk linear unilateral atau distribusi nevoid, terbatas linear, terbatas pada scalp, terbatas pada vulva,
terbatas pada ekstremitas distal, lichen planus-like, tipe milia (milia like).(1,2)
Bentuk klinis tersering atau pada umumya ialah bentuk periorbital, dan tempat predileksi tersering mula timbul di
periorbita inferior/kelopak mata bagian bawah. Lebih banyak dijumpai pada wanita dibanding pria, dengan awitan
usia tersering ialah pubertas, namun penulis lain menyebutkan dapat timbul pada kelompok usia manapun dan
decade 2 dan 3 adalah kelompok usia yang paling umum dijumpai.(1,11)
Gambaran klinis lesi ialah papul-papul datar lunak/padat lunak, diameter l-2mm/2-3mm, dengan warna umumnya
seperti wama kulit (Skincolored) atau sedikit kekuningan tapi dapat pula agak merah muda atau bahkan kecoklatan,
yang tersebar khususnya di daerah kelopak mata, leher, serta dapat pula dalam bentuk generalisata yaitu pada dada,
daerah epigastrik atau abdomen dan bahkan dapat pula di daerah penis, vulva serta jari-jari tangan.(11)
Diagnosis banding klinis yang tersering ialah milia, kemudian dapat juga terbuka plana dan angiofibroma. atau
hyperplasia sebease, xanthoma eruptif, hidrostoma dan akne vulgaris.(1)
Gambaran histopatologis siringoma ialah ditemukannya sjeumlah besar duktus kecil dalam stroma fibrosa dengan
dinding terdiri dari 2 baris sel epitel yang pada banyak kasus sel-sel tersebut pipih atau gepeng, Kadang-kadang selsel epitel pada baris dalam tampak berongga (vacuolated). Lumen duktus mengandung debris amorfik. Juga
ditemukan adanya epitel strand yang solid dan basofilik diluar duktus. Kadang-kadang dekat epidermis dijumpai
kista duktus yang didalam luminanya dipenuhi dengan keratin dan dibatasi dengan sel-sel yang mengandung granula
keratohialin. Kista keratin ini menyerupai milia dan terkadang mengalami ruptur sehingga menimbulkan reaksi
benda asing. Dalam keadaan jarang, sel-sel tumor tampak seperti clear cells sebagai akibat akumulasi glikogen.
Untuk memastikan asal tumor yaitu diferensiasi ekrin dapat dibuktikan dengan pemeriksaan imunohistokimiawi. (1,11)
Pengobatan pilihan destruksi tumor, antara lain dengan cara kuretase, dapat pula dilakukan kauterisasi kimiawi,
biopsy plong, elektrodesikasi dan laser CO2 defocused beam. Beberapa teknik pengobatan siringoma belakangan ini
banyak dikembangkan antara lain elektrodesikasi dengan menggunakan short burst high frequency low voltage
intralesional dengan memakai elektroda jarum halus atau jarum epilasi, atau scanned CO 2 laser dan kombinasi laser
CO2 vaporisasi dengan aplikasi asam trikloroasetat memberikan hasil yang cukup memuaskan, tanpa jaringan parut
da bebas lesi 24 bulan hingga 4 tahun. Yang utama dalam penatalaksanaan siringoma ini ialah memberi keyakinan
pada penderita bahwa kelainan ini tidak membahayakan sehingga tidak diperlukan tindakan agresif bila kelainannya
masih sedikit disebutkan oleh satu penulis sebagai pilihan pengobatan yang kerap terbaik.(1,11)
F.12. Xanthelasma
Bentuk ini adalah bentuk yang paling sering ditemukan diantara xantoma, terdapat pada kelopak mata, khas dengan
papula/plak yang lunak memanjang berwarna kuning-oranye, biasanya pada kantus bagian dalam. Khas juga,
panjang lesi 2-3 cm dan biasanya simetris, yang condong menetap, berlanjut, multiple dan bersatu. Seringkali
xantalasma disertai dengan tipe xantoma yang lain, tetapi umumnya berdiri sendiri.(1,3)
Kelainan ini terlihat pada umur pertengahan. Biasa ditemukan pada wanita yang menderita penyakit hati dan bilier.
Xantelasma juga dapat terlihat pada bermacam hiperpoproteiemia familier, teristimewa pada hiperkolesterolemia.
Juga biasa ditemukan pada xantoma planum generalisata, penyakit obstruksi hepar miksedema, diabetes
fitosterolemia.(11)
Diagnosis klinik xantoma primer sangat khas. Pada pemeriksaan ditemukan macula, papula, plak atau nodula yang
berwarna kekuning-kuningan dan pada anamnesa ditemukan adanya anggota keluarga menderita penyakit yang
sama atau familier. Disamping tanda dan gejala klinis yang khas, untuk pengobatan perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium seperti pemeriksaan total kolesterol, trigliserioda” HDL dan LDL kolesterol dan total lipid untuk
menetapkan diagnosis Pengobatan yang berhasil pada xantelasma hanya pembedahan. Pengobatan juga berhasil
dengan fulgurasi, kauter dengan asam trikorasetik, laser CO2 dan cara lainnya. Semua pengobatan ini tidak
menjamin bahwa tidak akan timbulnya lesi yang baru. Pada xantoma yang lain kura mengobati secara simptomatis,
jika xantomanya terlalu besar dan mengganggu dapat dilakukan operasi eksterpasi. Tetapi obat dan makanan juga
dilakukan, untuk menjaga agar penyakit jangan sampai berlanjut ke tingkat yang lebih parah atau fatal.(11)
F.13. Stucco Keratosis
Dikenal juga dengan istilah barnacles, biasa didapatkan tetapi jarang diperhatikan, berbentuk papular, dan lesi yang
hampir menyerupai veruka, berwarna putih, umumnya ditemukan pada tungkai bawah, khususnya disekitar tendo
achilles, bagian dorsal dari kai dan orang tua dapat ditemukan pada lengan atas. Berukuran satu hingga sepuluh
milimeter, berbentuk bulat, sangat kering dan terfiksir. Biasanya ditandai dengan gejala awal berupa kulit kering.(2,6)
Tumor dapat diangkat tanpa menyebabkan perdarahan, tetapi lesi dapat timbul kembali dalam waktu singkat. Lesi
dapat diangkat dengan kuretase ataupun Cryosurgery. Biopsi eksisi dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis
secara histologis. Biopsi eksisi memiliki keuntungan karena merupakan operasi satu tahap untuk diagnosis dan terapi
definitif jika lesi lunak.(2,7)
F.14. Kutaneus Horn
Kutaneus Horn merupakan pertumbuhan keratin yang keras dan menyerupai tanduk binatang. Dikenal juga dengan
istilah cornu kutaneus. Berlokasi di wajah, telinga, dan tangan serta dapat tumbuh memanjang. Veruca vulgaris,
keratosis seboroik, keratosis aktinik dan karsinoma sel squamosa dapat menyebabkan terbentuknya keratin serta
menghasilkan tanduk.(2,8)
F.15. Hemangioma
Hemangioma merupakan tumor yang terdiri atas pembuluh darah. Ada dua golongan besar, yaitu jenis kapiler dan
jenis kavernosa. Hemangioma jenis kapiler disebut juga nevus kapilare. Jenis kapilare terdiri atas nevus simpleks
kalau sudah terbentuk seperti buah arbei menonjol, berwarna merah cerah dengan cekungan kecil.
Perkembangannya dimulai dengan titik kecil pada usia lahir, membesar cepat dan menetap pada usia kira-kira
delapan bulan. Kemudian akan mengalami regresi spontan dan menjadi pucat karena fibrosis seteleh usia satu
tahun.(5)
Hemangioma kavernosum terdiri atas jalinan pembuluh darah yang membentuk rongga. Kelainannya berada di
jaringan yang lebih dalam dari dermis. Dari luar tampak sebagai tumor kebiruan yang dapat dikempeskan dengan
penekanan, tetapi menonjol kembali setelah penekanan dilepaskan. Hemangioma ini tidak dapat mengalami regresi
spontan, malah sering progresif. Jenis kavernosum bisa meluas dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Jaringan di
atas hemangioma dapat mengalami iskemia sehingga mudah rusak oleh iritasi. (5)
Tata Laksana Hemangioma
Hemangioma buah arbei sebaiknya dibiarkan mengalami regresi spontan. Jadi walaupun besar, mencolok, dan
tampak menakutkan, jenis ini tidak memerlukan tindakan selain pemasangan pembalut elastis dengan sedikit
penekanan secara terus menerus. Tindakan ini membantu mempercepat proses regresi. Jenis Flameus ditanggulangi
dengan eksisi, kalau perlu ditambah dengan jangkok kulit. Dapat juga dilakukan perajahan (tatoase) untuk
menyamarkan warna. Untuk hemangioma kavernosum satu-satunya terapi ialah ekstirpasi. Pada jenis yang luas
dapat dibantu dengan embolisasi dengan panduan angiographi. Embolisasi membantu memperkecil tumor untuk
memudahkan tindakan bedah. Kadang infiltrasi menyesup jauh ke dalam sehingga diperlukan pembedahan luas.
Kelaianan ini dapat kambuh dari sisa hemangioma yang sukar dicapai dengan pembedahan. (5)

More Related Content

What's hot

What's hot (17)

Hallmark of cancer
Hallmark of cancerHallmark of cancer
Hallmark of cancer
 
Keganasan
KeganasanKeganasan
Keganasan
 
Penyakit Pada Jaringan Manusia
Penyakit Pada Jaringan ManusiaPenyakit Pada Jaringan Manusia
Penyakit Pada Jaringan Manusia
 
Tugas Biolobi : Kanker
Tugas Biolobi : KankerTugas Biolobi : Kanker
Tugas Biolobi : Kanker
 
Tumor muskuloskletal
Tumor muskuloskletalTumor muskuloskletal
Tumor muskuloskletal
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Neuropir yuni
Neuropir yuniNeuropir yuni
Neuropir yuni
 
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
 
Modul 3 kb 3 neoplasma
Modul 3 kb 3 neoplasmaModul 3 kb 3 neoplasma
Modul 3 kb 3 neoplasma
 
Nevus pigmentosus
Nevus pigmentosusNevus pigmentosus
Nevus pigmentosus
 
Kematian jaringan
Kematian jaringanKematian jaringan
Kematian jaringan
 
Penuntun praktikum PA
Penuntun praktikum PAPenuntun praktikum PA
Penuntun praktikum PA
 
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
 
Wilms tumor
Wilms tumorWilms tumor
Wilms tumor
 
Askep ca kulit
Askep ca kulitAskep ca kulit
Askep ca kulit
 
Askep kanker kulit
Askep kanker kulitAskep kanker kulit
Askep kanker kulit
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 

Similar to Benjolan

Similar to Benjolan (20)

Power poin integumen
Power poin integumenPower poin integumen
Power poin integumen
 
Power poin integumen
Power poin integumenPower poin integumen
Power poin integumen
 
Makalah tumor dan keganasan pada kulit
Makalah tumor dan keganasan pada kulitMakalah tumor dan keganasan pada kulit
Makalah tumor dan keganasan pada kulit
 
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptxCSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
 
Kengker kulit 2
Kengker kulit 2Kengker kulit 2
Kengker kulit 2
 
Presentation1 Idk 2
Presentation1 Idk 2Presentation1 Idk 2
Presentation1 Idk 2
 
Kanker.pptx
Kanker.pptxKanker.pptx
Kanker.pptx
 
CANCER 1.pptx
CANCER 1.pptxCANCER 1.pptx
CANCER 1.pptx
 
paliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptxpaliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptx
 
Mutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimiaMutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimia
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
teknis model baelajar.pptx
teknis model baelajar.pptxteknis model baelajar.pptx
teknis model baelajar.pptx
 
Referat.pptx
Referat.pptxReferat.pptx
Referat.pptx
 
Satuan acara penyuluhan ca.kulit
Satuan acara penyuluhan ca.kulitSatuan acara penyuluhan ca.kulit
Satuan acara penyuluhan ca.kulit
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
 
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Neoplasma
NeoplasmaNeoplasma
Neoplasma
 
Makalah sik
Makalah sikMakalah sik
Makalah sik
 
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia Tahun 2018-2019
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia Tahun 2018-2019Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia Tahun 2018-2019
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia Tahun 2018-2019
 
Makalah PDF Kejadian Kanker di Indonesia menurut RISKESDAS 2018
Makalah PDF Kejadian Kanker di Indonesia menurut RISKESDAS 2018Makalah PDF Kejadian Kanker di Indonesia menurut RISKESDAS 2018
Makalah PDF Kejadian Kanker di Indonesia menurut RISKESDAS 2018
 

Recently uploaded

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 

Recently uploaded (20)

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 

Benjolan

  • 1. Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi solid yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel yang terlihat sebagai pembengkakan. Tumor berbeda dengan kanker. Tumor dapat berupa tumor jinak, dan maligna (ganas), dimana kanker merupakan definisi dari sebuah maligna atau keganasan.(3) Tumor jinak kulit merupakan benjolan pada kulit yang bersifat jinak, tidak berhubungan dengan keganasan kulit yang berdiferensiasi normal, pertumbuhannya lambat dan ekspansif dengan mendesak jaringan normal disekitarnya. Tumor kulit dapat berkembang dari struktur histologis yang menyusun kulit seperti epidermis, jaringan ikat, kelenjar, otot, dan elemen-elemen saraf.(1,8) Tumor ini sering ditemukan, diantara tumor-tumor yang biasa didapatkan pada manusia. Oleh karena perkembangan tumor kulit dapat dilihat dan diraba sejak permulaan, tumor jinak yang berkembang di kulit ini jarang menyebabkan gangguan fungsi, karena sebagian besar diangkat dengan alasan estetik dan menghindari terjadinya keganasan. (1,8) D. ETIOLOGI Tumor kulit dapat terjadi karena: 1. Faktor eksternal  Sering terpapar sinar matahari  Terpapar sinar X-ray dan radionuklir dalam waktu lama  Pemakaian bahan-bahan kimia seperti arsen, berilium, cadmium, merkuri, plumbum, dan berbagai logam berat lainya  Adanya jaringan parut yang luas dan lama. Misalnya jaringan parut akibat luka bakar 1. Faktor internal  Imunitas rendah  Genetik  Hormonal  Ras, banyak terjadi pada kulit putih.(9) E. KLINIK TUMOR JINAK KULIT E.1. Pertumbuhan Neoplasma jinak tumbuh hanya lokal saja terbatas pada organ tempat asal timbul, tidak mengadakan metastasis. Tumbuh secara ekspansif, dengan mendesak jaringan normal disekitarnya. Sel-sel jaringan sekitarnya yang terdesak itu menjadi pipih dan membentuk kapsul yang membungkus tumor. Batas antara tumor dan jaringan sekitarnya tegas. Pertumbuhan umumnya pelan dalam waktu tahunan dan tidak mengalami regresi atau pengecilan.(2) Tumor disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel memiliki mekanisme perbaikan DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya yang
  • 2. menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nucleus dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker. Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi DNA. Ini berarti angka kejadian tumor meningkat kuat sejalan dengan penuaan. Hal ini bermakna orang tua yang menderita tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor ganas. E.2. Keluhan Tumor jinak yang sangat beragam, dan mungkin tanpa gejala atau dapat menyebabkan gejala tertentu, tergantung pada lokasi anatomi atau jenis jaringan. Gejala atau efek patologis dari beberapa tumor jinak meliputi:  Perdarahan atau kehilangan darah menyebabkan anemia  Tekanan atau desakan tumor menyebabkan sakit atau disfungsi  Perubahan kosmetik  Gatal  Gangguan hormone  Obstruksi saluran tubuh  Kompresi dari pembuluh darah atau organ vital.(9) Tumor jinak jarang mengganggu keadaan umum pasien dan jarang menimbulkan kematian kecuali tumor itu sendiri timbul pada organ vital atau endokrin.(9) E.3. Fisik Keadaan umum dan penampilan penderita tumor jinak kulit pada umumnya baik. Ciri-ciri fisik tumor jinak pada kulit secara umum menunjukkan gambaran sebagai berikut: 1. Bentuk teratur, meliputi: bulat, oval, polipoid 2. Batas tegas 3. Tidak ada infiltrasi atau melekat dengan organ atau jaringan sekitarnya 4. Tumbuh terbatas lokal saja, tidak menyebar 5. Vaskularisasi normal.(2) E.4. Terapi Pasien dengan tumor jinak kulit biasanya datang dengan gangguan kesehatan dan kosmetik, pembedahan biasanya menjadi pilihan yang paling efektif. 1. Tumor primer: eksisi sederhana
  • 3. 2. Tumor residif: re-eksisi Spesimen operasi periksa patologi, untuk menentukan apakah tumor telah terangkat atau konfirmasi diagnosis.(2) F. JENIS TUMOR JINAK KULIT F.1. Keratosis Seboroik Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang sering dijumpai pada orang tua berupa tumor kecil atau makula hitam yang menonjol diatas permukaan kulit.(2) Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang berasal dari proliferasi epidermal, sering dijumpai pada orang tua dan biasanya asimtomatik.(6) Keratosis seboroik mempunyai sinonim nevus seboroik, kutil senilis, veruka seboroik senilis, papiloma sel basal.Penyebab pasti dari keratosis seboroik belum diketahui. Ada pendapat yang mengatakan bahwa faktor keturunan memegang peranan penting. Beberapa kasus menurun melalui autosomal dominan. Ada pula yang mengatakan bahwa terpapar sinar matahari secara kronis yang menjadi penyebabnya.(4) Ada pula yang mengatakan diduga infeksi virus berdasarkan gambaran klinis kutilnya. DNA dari human papiloma virus didapat pada 40 kasus keratosis seboroik genital dan 42 dari 55 kasus keratosis seboroik non genital (76%).(1) Keratosis seboroik sering didapat pada usia pertengahan sampai tua dan dapat muncul pertama kali di usia remaja.(1) Diagnosis didapat melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang berupa histologi. Tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologis. Anamnesis Keratosis seboroik  Biasanya asimptomatik, pasien hanya mengeluh terdapat bejolan hitam terasa tidak nyaman.  Lesi kadang dapat terasa gatal, ingin digaruk atau di jepit.  Pasien kadang terasa benjolan semakin membesar secara lambat.  Lesi tidak dapat sembuh sendiri secara tiba-tiba.  Sebagian kasus terdapat riwayat keluarga yang diturunkan.  Lesi dapat timbul diseluruh tubuh kecuali telapak tangan dan kaki serta membran mukosa. (4) Pemeriksaan Fisik Keratosis seboroik Keratosis seboroik tampak sebagai lesi berupa papul atau plak yang agak menonjol, namun dapat juga terlihat menempel pada permukaan kulit. Lesi biasanya memiliki pigmen warna yang sama yaitu coklat, namun kadang kadang juga dapat ditemukan yang bewarna hitam atau hitam kebiruan, bentuk bulat sampai oval, ukuran dari miliar sampai lentikular bahkan sampai 35x15cm. pada lesi multiple distribusi seiring dengan lipatan kulit.(4)
  • 4. Permukaan lesi biasanya berbenjol benjol. Pada lesi yang memiliki permukaan halus biasanya terkandung jaringan keratotik yang menyerupai butiran gandum. Pada perabaan terasa lunak dan berminyak. Lesi biasanya timbul pada usia lebih dari 40 tahun dan terus bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Pada beberapa individu lesi dapat bertambah besar dan tebal, namun jarang lepas dengan sendirinya. Trauma atau penggosokan dengan keras dapat menyebabkan bagian puncak lesi lepas, namun akan tumbuh kembali dengan sendirinya. Tidak ada tendensi untuk berubah ke arah keganasan. Akan tetapi melanoma, karsinoma sel basal, dan terkadang tumbuh di lesi keratosis seboroik.(1,4) Pemeriksaan Penunjang Keratosis seboroik Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan histopatologi. Komposisi keratosis seboroik adalah sel basaloid dengan campuran sel skuamosa. Invaginasi keratin dan horn cyst merupakan karakteristiknya. Sarang-sarang sel skuamosa kadang dijumpai, terutama pada tipe irritated. Satu dari tiga keratosis seboroik terlihat hiperpigmentasi pada pewarnaan hematoksilin-eosin. Pengobatan Keratosis seboroik (4) : 1. Amonium lactat lotion Mengandung asam laktat dan asam alfa hidroxi yang mempunyai daya keratolitik dan memfasilitasi pelepasan sel-sel keratin. Sedian 15% dan 5% strenght; 12% strenght dapat menyebabkan iritasi muka karena menjadikan sel-sel keratin tidak beradesi. 1. Trichloroacetic acid Membakar kulit, keratin dan jaringan lainya. Dapat menyebabkan iritasi lokal. Pengobatan keratosis seboroik dengan 100% trichloroacetic acid dapat menghilangkan lesi, tepi penggunaanya harus ditangan profesional yang ahli. Terapi topikal dapat digunakan tazarotene krim 0,1% dioles 2 kali sehari dalam 16 minggu menunjukkan perbaikan keratosis seborik pada 7 dari 15 pasien. Terapi Bedah pada Keratosis seboroik : 1. Krioterapi Merupakan bedah beku dengan menggunakan cryogen bisa berupa nitrogen cair atau karbondioksid padat. Mekanismenya adalah dengan membekukan sel-sel kanker, pembuluh darah dan respon inflamasi lokal. Pada keratosis seboroik bila pembekuan terlalu dingin maka dapat menimbulkan skar atau hiperpigmentasi, tetapi apabila pembekuan dilakukan secara minal diteruskan dengan kuretase akan memberikan hasil yang baik secara kosmetik.(1) 1. Bedah listrik
  • 5. Bedah listrik (electrosurgery) adalah suatu cara pembedahan atau tindakan dengan perantaraan panas yang ditimbulkan arus listrik boiak-balik berfrekwensi tinggi yang terkontrol untuk menghasilkan destruksi jaringan secara selektif agar jaringan parut yang terbentuk cukup estetis den aman baik bagi dokter maupun penderita. Tehnik yang dapat dilakukan dalam bedah listrik adalah : elektrofulgurasi, elektrodesikasi, elektrokoagulasi, elektroseksi atau elektrotomi, elektrolisis den elektrokauter.(1,9) Elektrodesikasi Merupakan salah satu teknik bedah listrik. Elektrodesikasi dan kuret dilakukan di bawah prosedur anestesia lokal, awalnya tumor dikuret, kemudian tepi dan dasar lesi dibersihkan dengan elektrodesikasi, diulang-ulang selama dua kali. Prosedur ini relatif ringkas, praktis, dan cepat serta berbuah kesembuhan. Namun kerugiannya, prosedur ini sangat tergantung pada operator dan sering meninggalkan bekas berupa jaringan parut.(9) 1. Laser CO2 Sinar Laser adalah suatu gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang tertentu, tidak memiliki efek radiasi dan memiliki afinitas tertentu terhadap suatu bahan/target. Oleh karena memiliki sel target dan tidak memiliki efek radiasi sebagaimana sinar lainnya, ia dapat digunakan untuk tujuan memotong jaringan, membakar jaringan pada kedalaman tertentu, tanpa menimbulkan kerusakan pada jaringan sekitarnya. Sebagai pengganti pisau bedah konvensional, memotong jaringan sekaligus membakar pembuluh darah sehingga luka praktis tidak berdarah saat memotong.(10) 1. Bedah skalpel Satu cara konservatif namun tetap dipakai sampai sekarang ialah bedah skalpel. Umumnya karena invasi tumor sering tidak terlihat sama dengan tepi lesi dari permukaan, sebaiknya bedah ini dilebihkan 3-4 mm dari tepi lesi agar yakin bahwa seluruh isi tumor bisa terbuang. Keuntungan prosedur ini ialah tingkat kesembuhan yang tinggi serta perbaikan kosmetik yang sangat baik. 1. Dermabrasi Prosedur dermabrasi dikerjakan menggunakan instrumen yang digerakkan motor 24,000 rpm dengan silinder sandpaper / wire brush. Menggunakan anestesi lokal atau narkose. Perbaikan terjadi karena dermis yang ditipiskan dengan tehnik ini tidak akan menebal kembali. Setelah luka sembuh ditutupi epitel baru yang terbentuk diatas raw surface. Keberhasilan dan cepatnya penyembuhan tergantung pertumbuhan sel-sel epitel, foilikel rambut, kelenjar keringat yang ada. Proses ini menyerupai penyembuhan pada donor-site skin graft.(10) F.2 Veruka Vulgaris Bentuk ini paling sering ditemui pada anak-anak tetapi dapat juga pada orang dewasa dan orang tua. Tempat predileksi utamanya adalah ekstremitas bagian ekstensor. Pada anak, lesinya timbul multiple dan cepat meluas,
  • 6. karena autokulasi atau garukan (fenomena koebner), sedang pada orang dewasa lesi ini jarang didapatkan dalam jumlah banyak. (10) Pada keadaan awal, ukurannya biasanya hanya sebesar pentol jarum dengan permukaan halus dan mengkilat. Dalam waklu beberapa minggu atau bulan kian membesar dan permukaannya menjadi kasar, berwarna abu-abu kecoklatan atau kehitaman. Kadang-kadang beberapa lesi bergabung satu sama lain, menimbulkan plak verukosa. Pengobatan dapat dilakukan bermacam-macam tindakan yang bertujuan endestruksi lesi: Bedah listrik dengan memakai bahan kaustik seperti : Larutan perak nitrat 25%, TCA (Trichlor Acetic Acid) jenuh, Fenoil likuefaktum, Bedah scalpel (ekstirpasi), Bedah beku : CO2, N 2, N2O Prognosis baik tetapi penyakit sering residif walaupun telah dilakukan pengobatan yang adekuat. F.3. Acrochordon (skin tag) Acrochordon memiliki sinonim skin tag, fibroepitelial polips, fibroma pendularis, fibroepitelial papilloma. Merupakan tumor epitel kulit yang berupa penonjolan pada permukaan kulit yang bersifat lunak dan berwarna seperti daging atau hiperpigmentasi, melekat pada permukaan kulit dengan sebuah tangkai dan biasa juga tidak bertangkai. Skin tag mempunyai prevalensi yang sama pada laki-laki dan perempuan, ditemukan terutama pada orang gemuk dan terjadi peningkatan pada perempuan hamil. Pada awalnya timbul pada umur 10-50 tahun dan meningkat pada dekade kelima dan sekitar 95% ditemukan pada umur 70-an. Predileksi ditemukan di daerah leher (35%), aksila (48%), kelopak mata, dan lipatan kulit lainnya seperti lipatan paha dan payudara. Lesi ini telah diamati untuk mengikuti kutil, keratosis seboroik, dan kondisi kulit inflamasi. Biasanya dalam bentuk papula berdaging lunak, meskipun tidak selalu pedunculated, Lesi ditemukan soliter atau multiple atau beberapa dapat bervariasi dengan diameter 1-6 mm dengan hiperpigmentasi.(10) Penyebab skin tag ini masih diperdebatkan, mungkin berhubungan kondisi inflamasi non spesifik dari kulit. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa skin tag merupakan efek yang biasa terjadi akibat penuaan kulit dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantara ketidakseimbangan hormon memudahkan pertumbuhan skin tag misalnya pada peningkatan hormon estrogen dan progesterone selama kehamilan, peningkatan hormon pertumbuhan dan akromegali (10) F.4. Dermatofibroma Dermatofibroma merupakan suatu nodul yang berasal dari mesodermal dan dermal. Belum diketahui secara pasti apakah lesi ini merupakan murni suatu neoplasma atau reaksifibrotik dari trauma minor, gigitan serangga, infeksi virus, ruptur kista, atau berasal dari folikulitis. Gejala yang dapat dirasakan dan menjadi keluhan pada sebagian besar pasien adalah rasa gatal hebat pada daerah lesi dan nyeri saat perabaan tetapi tidak umum. Terkadang pasien juga
  • 7. tidak bergejala. Umumnya ditemukan pada wanita, tetapi sering juga ditemukan pada penderita usia muda. Rata-rata lesi terjadi pada umur 17 tahun.(1,5,7,11) Predileksi dapat pada semua bagian tubuh, tetapi pada umumnya ditemukan pada daerah anterior dan tungkai bawah serta punggung. Bentuk khas pada dermatofibroma adalah nodul kecil, dengan ukuran 3-10 mm, namun ada juga sampai diameter 1-3 cm. Bentuknya dapat berupa papul, plak atau nodul, batas tegas, menetap dalam kulit dan dapat ditekan ke bawah atau sedikit meninggi. Suatu tanda klinis khas yaitu “dample sign” atau “Fitzpatrick’s sign” yakni jika sisi lateral ditekan maka akan membentuk cekungan pada kulit di atasnya. (5,7,11) Pada dermatofibroma multiple seringkali terdapat lingkaran hiperpigmentasi yang sempit mengelilingi nodul, berwarna coklat hingga merah.(5,7) Beberapa pasien membutuhkan eksisi apabila ditemukan perbedaan mencolok dengan kulit sekitar, dapat dilakukan eksisi ekiliptik. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan mengikis daerah lesi menggunakan pisau bedah no. 15 agar dapat terjadi luka yang diharapkan akan bergranulasi dan reepitelisasi.(5,7) F.5. Keloid Keloid adalah pembentukan jaringan parut berlebihan yang tidak sesuai dengan beratnya trauma. Kecenderungan timbul keloid lebih besar pada kulit berwarna gelap. Cenderung timbul pada usia dewasa muda dan jarang pada usia tua. Pertumbuhannya cenderung progresif. Predileksinyya terutama di daerah sternum, bahu, cuping telinga, pinggang, dan wajah. Pada orang-orang yang berbakat keloid, setiap kerusakan kulit akan menimbulkan keloid. (11) Insidens keloid bevariasi sesuai dengan umur, jenis kelamin, ras, lokasi anatomi, dan tipe trauma. Keloid terutama terjadi pada anak-anak dan dewasa muda serta perempuan lebih banyak ditemukan menderita keloid dibanding lakilaki. Keloid biasanya terjadi antara umur 10-30 tahun. Keloid lebih banyak ditemukan pada orang kulit gelap. Orang Afrika dan Amerika lebih banyak menderita keloid dibanding orang kaukasian.(11) Faktor-faktor yang menyokong timbulnya keloid, meliputi: Infeksi kronis, benda asing dalam luka, tidak adanya relaksasi setempat saat penyembuhan luka, regangan yang berlebihan pada pertautan luka. Keloid terbentuk 2-4 minggu atau lebih dari 1 tahun setelah trauma. Selain itu keloid dapat juga timbul spontan dan sering ditemukan adanya riwayat keluarga yang menderita keloid. Harus dibedakan antara istilah keloid dan parut hipertrofik. Pada paru hipertrofik, besar parut sesuai dengan lukanya. Parut ini tidak melewati batas tepi luka, timbul segera setelah luka biasanya 4 minggu dan akan mengalami regresi.,(1,11) Keloid ditangani secara konservatif yaitu dengan penyuntikan kortikosteroid (misalnya golongan triamcinolon) intralesi keloid. Penyuntikan ini diulang 2-3 minggu sekali sampai efek yang diinginkan tercapai. Cara ini cocok untuk keloid yang tidak terlalu luas dan tebal.(5,11)
  • 8. Pembedahan sederhana untuk mengeksisi keloid harus dilakukan dengan tissue handlingyang baik. Pembedahan pada keloid dapat berupa bedah beku, bedah laser, bedah listrik, dan cryosurgery Penutupan kulit harus diusahakan dengan regangan yang seminimal mungkin, kalau perlu dilakukan jahitan lapis demi lapis untuk mendekatkan jaringan dibawah kulit dalam rangka meminimalkan regangan. skin grafting dapat juga digunakan untuk mengurangi ketegangan kulit. Usahakan untuk mencegah semua sumber inflamasi post operatif seperti terperangkapnya folikel rambut, benda asing, hematom dan infeksi. Angka rekurensi pembedahan sendiri sekitar 45100%. Oleh karena itu pembedahan akan lebih efektif bila dikombinasi dengan eksternal radiasi, dan injeksi kortikosteroid. Cegah terjadinya reaksi inflamasi di daerah operasi, kombinasi dengan radiasi eksternal atau injeksi kortikosteroid. (1,11) F.6. Kista Ateroma Kista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan berdinding tipis, yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar tersebut. Disebut juga kista sebacea, kista epidermal. Sumbatan pada muara kelenjar sebacea, dapat disebabkan oleh infeksi, trauma (luka/benturan), atau jerawat. Banyak dijumpai di kulit yang banyak mengandung kelenjar keringat, misalnya di muka, kepala, punggung. Bentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan, melekat pada kulit di atasnya. Isinya cairan kental berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam. Merah dan nyeri jika terjadi peradangan.(10) Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan mengambil benjolan dengan menyertakan kulit dan isinya, tujuannya untuk mengangkat seluruh bagian kista hingga ke dindingnya secara utuh. Bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista dapat kambuh, oleh karena itu, harus dipastikan seluruh dinding kista telah terangkat. Bila terjadi infeksi sekunder, dan terbentuk abses, dilakukan pembedahan dan evakuasi nanah, biasanya diberikan antibiotik selama 2 minggu. Terapi antibiotik diberikan jika ada tanda infeksi yaitu kemerahan dan inflamasi, yang tersering oleh bakteri staphylococci. Setelah luka tenang (3-6 bulan) dapat dilakukan operasi untuk kista ateromanya.(10,11) F.7. Kista Dermoid Sinonim dari penyakit ini kista dermoid brankhiogenik. Kista dermoid merupakan kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional. Epidemiologi kista dermoid jarang terjadi, mengenai pria dan wanita sama banyaknya, namun ada pendapat lain yang mengatakan lebih banyak dijumpai pada pria. Etiologi kista ini berkembang dari sekuesterasi epitel sepanjang garis fusi embrionik.(8) Manifestasi klinik berupa nodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran
  • 9. l-4 cm, mudah digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan di bawahnya. Pada perabaan, permukaannya halus, konsistensi lunak dan kenyal, dan secara makroskopis isi kista berupa material keratin yang berlemak dengan rambut, juga kadang-kadang tulang, gigi atau jaringan syaraf. Lokasi tumor biasanya pada kepala dan leher, pada garis fusi embrionik kadang juga pada ovarium.(10,11) Histopatologi tampak dinding kista berupa epidermis dengan apendiksnya yang sudah sempurna perkembangannya, sehingga sering dijumpai adanya folikel rambut yang tumbuh ke dalam lumen kista. Sedangkan dermis mengelilingi kista, dan mengandung kelenjar sebasea, kelenjar ekrin dan kadang-kadang apokrin. Diagnosis banding : Kista epitel lainnya, Glioma Ensefalokel Pengobatan yaitu eksisi total. Bila terdapat traktus sinus maka harus dilakukan eksplorasi dan eksisi guna mencegah rekurensi. Prognosis bila eksisi dilakukan secara komplit, maka hasilnya bersifat kuratif.(8,11) F.8. Kista Epidermoid Kista epidermoid berasal dari sel epidermis yang masuk ke jaringan subkutis akibat trauma tajam Sel-sel tersebut berkembang kista dengan dinding putih tebal, bebas dari dasar berisi massa seperti bubur, yaitu hasil keratinisasi, sebagian mengandung elemen rambut (pilar atau trichilemmal cyst). Penyebabnya tidak diketahui, diperkirakan oleh karena adanya dilatasi folikel rambut oleh trauma.(10,11) Kista ini biasa ditemukan pada telapak kaki atau telapak tangan, yaitu yang epidermalnya tebal dan mudah mengalami trauma. Kista jarang menjadi besar tetapi cukup menggangu karena lokasinya. Kista epidermoid banyak terjadi pada umur 30-40 tahun. Terapi terdiri dari eksisi lengkap termasuk punctum pada permukaan kulit dan meluas ke bawah sampai dinding kista. Eksisi lengkap diperlukan untuk mencegah rekurensi akibat elemen epidermis yang tertinggal. Jika terinfeksi, insisi dan drainase diindikasikan karena dinding sangat rapuh untuk dieksisi secara meyakinkan. Eksisi sekunder setelah infeksi sembuh lalu diindikasikan untuk mencegah infeksi rekuren. (10,11) F.9. Keratoakantoma Keratoakantoma adalah tumor kulit jinak yang berupa benjolan bulat dan keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung bahan lengket. Diduga sinar matahari memegang peran yang penting dalam terjadinya keratoakantoma.(1) Tampaknya keratoakantoma muncul dari sebuah akar rambut sehingga mereka hanya tumbuh di daerah kulit yang berambut. Cedera ringan merupakan faktor pemicu terjadinya keratoakantoma.(12) Keratoakantoma seringkali muncul di daerah kulit yang mengalami cedera. Pada mulanya tampak sebagai beruntusan/bisul kecil dengan bagian tengah yang keras. Kemudian akan terbentuk benjolan bulat dan keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung
  • 10. bahan yang lengket. Pertumbuhannya sangat cepat dan dalam waktu 1-2 bulan, ukurannya bisa mencapai 5 cm. Beberapa bulan kemudian keratoakantoma akan menghilang dengan sendirinya tetapi mungkin akan meninggalkan jaringan parut. Sering ditemukan di wajah, lengan dan punggung tangan. (1,11,12) Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk memperkuat diagnosis dan memastikan bahwa kelainan yang terjadi bukan merupakan suatu keganasan, bisa dilakukan biopsi. Terdapat beberapa cara untuk mengobati keratoakantoma: (1,10) 1. Pembekuan Keratoakantoma yang kecil bisa diobati dengan pembekuan oleh larutan nitrogen, baik dalam bentuk semprotan atau dioleskan dengan kapas. Setelah pemberian nitrogen, akan terjadi pembengkakan dengan atau tanpa lepuhan, yang selanjutnya akan mengering dan membentuk keropeng dalam waktu sekitar 2 minggu. 2. Kuretase dan kauterisasi. Cara ini kadang digunakan untuk keratoakantoma yang lebih tebal. Penyembuhan biasanya terjadi dalam waktu 3 minggu dan meninggalkan jaringan parut yang tidak terlalu mengganggu penampilan. 3. Eksisi Keratoakantoma disayat membentuk elips dan bekas sayatan dijahit. 1 minggu kemudian jahitan diangkat akan meninggalkan dan jaringan parut berbentuk garis. 4. Radioterapi Kadang keratoakantoma yang besar diobati dengan penyinaran. Pengobatan ini tidak menimbulkan nyeri dan penyembuhan akan terjadi beberapa minggu sesudahnya. 5. Pemberian 5 –Fluorouracil topical Dapat mengobati lesi dalam waktu 1-6 minggu, sedangkan pemberian 5 –Fluorouracil injeksi intralesi dapat mengobati lesi dalam waktu 1-9 minggu. Selain itu dapat pula diberikan imiquimod, podophyllum resin, metotrexate injeksi intra lesi, interferon alfa-2 injeksi intra lesi, dan isotretinoin.(1,10) F.10. Nevus
  • 11. Nevus pigmentosus ialah tumor yang berwarna hitam atau hitam kecokelatan, karena sel melanosit mengandung pigmen melanin. Nevus itu pada umumnya berupa nodus atau plaque kecil kurang dari 1 cm, pada kulit, tetapi ada pula yang terdapat pada mukosa mulut, rectum, dan konjungtiva, dan sebagainya.(10,11,12) Jenis-jenis nevus, meliputi: 1. Nevus intradermal 2. Nevus junctional 3. Nevus compound 4. Nevus biru 5. Giant pigmeted nevus 6. Nevus epitelid/juvenile melanoma Ada bermacam-macam nevus. Sebagian besar (75%) nevus itu adalah tipe intradermal. Penting diketahui ada beberapa jenis nevus yang merupakan lesi pra-kanke, seperti: nevus junctional dan nevus compound. Demikian pula ada nevus yang yang patologik kelihatannya seperti ganas, tetapi klinik adalah jinak, yaitu juvenile melanoma. Terpenting ialah beberapa jenis nevus yang bersifat jinak dapat berubah menjadi ganas, menjadi melanoma maligna. Adapun gejala nevus maligna: 1. Membesar 2. Bertambah hitam 3. Terasa gatal 4. Berdarah 5. Timbul ulserasi 6. Ada penyebaran pigmen nevus 7. Rambut pada nevus rontok 8. Ada metastasis di kelenjar limfe regional. Pada umumnya nevus tidak perlu diberi terapi kecuali untuk kosmetik dan mencegah terjadinya kanker pada nevus pra-maligna. Adapun tindakan yang biasa dilakukan:  Eksisi simple Spesimen operasi periksa patologis. Tidak dianjurkan melakukan elektrokoagulasi, cryosurgery karena tidak ada bahan untuk pemeriksaan patologi.  Re-eksisi luas Kalau pada pemeriksaan patologi dicurigai suatu melanoma maligna, lakukan eksisi luas, dan tentukan radikalitas operasi. F.11. Siringoma
  • 12. Siringoma adalah tumor jinak adenoma duktus kelenjar ekrin intraepidermis dan digolongkan dalam less mature tumors. Terdapat 2 bentuk klinis, namun ada penulis lain yang membaginya menjadi 3 kelompok yaitu: (1,2) 1. Siringoma periorbital (Periorbital Syrigoma) 2.Siringoma eruptif (Eruptive syringoma, Eruptive hidradenoma,Disseminated syringoma) 3.Varian lain : bentuk linear unilateral atau distribusi nevoid, terbatas linear, terbatas pada scalp, terbatas pada vulva, terbatas pada ekstremitas distal, lichen planus-like, tipe milia (milia like).(1,2) Bentuk klinis tersering atau pada umumya ialah bentuk periorbital, dan tempat predileksi tersering mula timbul di periorbita inferior/kelopak mata bagian bawah. Lebih banyak dijumpai pada wanita dibanding pria, dengan awitan usia tersering ialah pubertas, namun penulis lain menyebutkan dapat timbul pada kelompok usia manapun dan decade 2 dan 3 adalah kelompok usia yang paling umum dijumpai.(1,11) Gambaran klinis lesi ialah papul-papul datar lunak/padat lunak, diameter l-2mm/2-3mm, dengan warna umumnya seperti wama kulit (Skincolored) atau sedikit kekuningan tapi dapat pula agak merah muda atau bahkan kecoklatan, yang tersebar khususnya di daerah kelopak mata, leher, serta dapat pula dalam bentuk generalisata yaitu pada dada, daerah epigastrik atau abdomen dan bahkan dapat pula di daerah penis, vulva serta jari-jari tangan.(11) Diagnosis banding klinis yang tersering ialah milia, kemudian dapat juga terbuka plana dan angiofibroma. atau hyperplasia sebease, xanthoma eruptif, hidrostoma dan akne vulgaris.(1) Gambaran histopatologis siringoma ialah ditemukannya sjeumlah besar duktus kecil dalam stroma fibrosa dengan dinding terdiri dari 2 baris sel epitel yang pada banyak kasus sel-sel tersebut pipih atau gepeng, Kadang-kadang selsel epitel pada baris dalam tampak berongga (vacuolated). Lumen duktus mengandung debris amorfik. Juga ditemukan adanya epitel strand yang solid dan basofilik diluar duktus. Kadang-kadang dekat epidermis dijumpai kista duktus yang didalam luminanya dipenuhi dengan keratin dan dibatasi dengan sel-sel yang mengandung granula keratohialin. Kista keratin ini menyerupai milia dan terkadang mengalami ruptur sehingga menimbulkan reaksi benda asing. Dalam keadaan jarang, sel-sel tumor tampak seperti clear cells sebagai akibat akumulasi glikogen. Untuk memastikan asal tumor yaitu diferensiasi ekrin dapat dibuktikan dengan pemeriksaan imunohistokimiawi. (1,11) Pengobatan pilihan destruksi tumor, antara lain dengan cara kuretase, dapat pula dilakukan kauterisasi kimiawi, biopsy plong, elektrodesikasi dan laser CO2 defocused beam. Beberapa teknik pengobatan siringoma belakangan ini banyak dikembangkan antara lain elektrodesikasi dengan menggunakan short burst high frequency low voltage intralesional dengan memakai elektroda jarum halus atau jarum epilasi, atau scanned CO 2 laser dan kombinasi laser CO2 vaporisasi dengan aplikasi asam trikloroasetat memberikan hasil yang cukup memuaskan, tanpa jaringan parut da bebas lesi 24 bulan hingga 4 tahun. Yang utama dalam penatalaksanaan siringoma ini ialah memberi keyakinan
  • 13. pada penderita bahwa kelainan ini tidak membahayakan sehingga tidak diperlukan tindakan agresif bila kelainannya masih sedikit disebutkan oleh satu penulis sebagai pilihan pengobatan yang kerap terbaik.(1,11) F.12. Xanthelasma Bentuk ini adalah bentuk yang paling sering ditemukan diantara xantoma, terdapat pada kelopak mata, khas dengan papula/plak yang lunak memanjang berwarna kuning-oranye, biasanya pada kantus bagian dalam. Khas juga, panjang lesi 2-3 cm dan biasanya simetris, yang condong menetap, berlanjut, multiple dan bersatu. Seringkali xantalasma disertai dengan tipe xantoma yang lain, tetapi umumnya berdiri sendiri.(1,3) Kelainan ini terlihat pada umur pertengahan. Biasa ditemukan pada wanita yang menderita penyakit hati dan bilier. Xantelasma juga dapat terlihat pada bermacam hiperpoproteiemia familier, teristimewa pada hiperkolesterolemia. Juga biasa ditemukan pada xantoma planum generalisata, penyakit obstruksi hepar miksedema, diabetes fitosterolemia.(11) Diagnosis klinik xantoma primer sangat khas. Pada pemeriksaan ditemukan macula, papula, plak atau nodula yang berwarna kekuning-kuningan dan pada anamnesa ditemukan adanya anggota keluarga menderita penyakit yang sama atau familier. Disamping tanda dan gejala klinis yang khas, untuk pengobatan perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan total kolesterol, trigliserioda” HDL dan LDL kolesterol dan total lipid untuk menetapkan diagnosis Pengobatan yang berhasil pada xantelasma hanya pembedahan. Pengobatan juga berhasil dengan fulgurasi, kauter dengan asam trikorasetik, laser CO2 dan cara lainnya. Semua pengobatan ini tidak menjamin bahwa tidak akan timbulnya lesi yang baru. Pada xantoma yang lain kura mengobati secara simptomatis, jika xantomanya terlalu besar dan mengganggu dapat dilakukan operasi eksterpasi. Tetapi obat dan makanan juga dilakukan, untuk menjaga agar penyakit jangan sampai berlanjut ke tingkat yang lebih parah atau fatal.(11) F.13. Stucco Keratosis Dikenal juga dengan istilah barnacles, biasa didapatkan tetapi jarang diperhatikan, berbentuk papular, dan lesi yang hampir menyerupai veruka, berwarna putih, umumnya ditemukan pada tungkai bawah, khususnya disekitar tendo achilles, bagian dorsal dari kai dan orang tua dapat ditemukan pada lengan atas. Berukuran satu hingga sepuluh milimeter, berbentuk bulat, sangat kering dan terfiksir. Biasanya ditandai dengan gejala awal berupa kulit kering.(2,6) Tumor dapat diangkat tanpa menyebabkan perdarahan, tetapi lesi dapat timbul kembali dalam waktu singkat. Lesi dapat diangkat dengan kuretase ataupun Cryosurgery. Biopsi eksisi dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis secara histologis. Biopsi eksisi memiliki keuntungan karena merupakan operasi satu tahap untuk diagnosis dan terapi definitif jika lesi lunak.(2,7) F.14. Kutaneus Horn
  • 14. Kutaneus Horn merupakan pertumbuhan keratin yang keras dan menyerupai tanduk binatang. Dikenal juga dengan istilah cornu kutaneus. Berlokasi di wajah, telinga, dan tangan serta dapat tumbuh memanjang. Veruca vulgaris, keratosis seboroik, keratosis aktinik dan karsinoma sel squamosa dapat menyebabkan terbentuknya keratin serta menghasilkan tanduk.(2,8) F.15. Hemangioma Hemangioma merupakan tumor yang terdiri atas pembuluh darah. Ada dua golongan besar, yaitu jenis kapiler dan jenis kavernosa. Hemangioma jenis kapiler disebut juga nevus kapilare. Jenis kapilare terdiri atas nevus simpleks kalau sudah terbentuk seperti buah arbei menonjol, berwarna merah cerah dengan cekungan kecil. Perkembangannya dimulai dengan titik kecil pada usia lahir, membesar cepat dan menetap pada usia kira-kira delapan bulan. Kemudian akan mengalami regresi spontan dan menjadi pucat karena fibrosis seteleh usia satu tahun.(5) Hemangioma kavernosum terdiri atas jalinan pembuluh darah yang membentuk rongga. Kelainannya berada di jaringan yang lebih dalam dari dermis. Dari luar tampak sebagai tumor kebiruan yang dapat dikempeskan dengan penekanan, tetapi menonjol kembali setelah penekanan dilepaskan. Hemangioma ini tidak dapat mengalami regresi spontan, malah sering progresif. Jenis kavernosum bisa meluas dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Jaringan di atas hemangioma dapat mengalami iskemia sehingga mudah rusak oleh iritasi. (5) Tata Laksana Hemangioma Hemangioma buah arbei sebaiknya dibiarkan mengalami regresi spontan. Jadi walaupun besar, mencolok, dan tampak menakutkan, jenis ini tidak memerlukan tindakan selain pemasangan pembalut elastis dengan sedikit penekanan secara terus menerus. Tindakan ini membantu mempercepat proses regresi. Jenis Flameus ditanggulangi dengan eksisi, kalau perlu ditambah dengan jangkok kulit. Dapat juga dilakukan perajahan (tatoase) untuk menyamarkan warna. Untuk hemangioma kavernosum satu-satunya terapi ialah ekstirpasi. Pada jenis yang luas dapat dibantu dengan embolisasi dengan panduan angiographi. Embolisasi membantu memperkecil tumor untuk memudahkan tindakan bedah. Kadang infiltrasi menyesup jauh ke dalam sehingga diperlukan pembedahan luas. Kelaianan ini dapat kambuh dari sisa hemangioma yang sukar dicapai dengan pembedahan. (5)