SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Oleh : SUTRISNO, S.Kom
Referensi:
1. Educational Psychology Karya Anita Woolfolk
2. Learning To Teach Karya Richard I Arends
3. Pijar Newsletter

10 TIP
Mendesain manajemen kelas yang baik.

Jangan Pernah Menoleransi Keributan Sejak Awal.

Para guru seringkali membuat kesalahan dengan memulai tahun ajaran baru dengan
membuat perencanaan kedisiplinan yang longgar. Para siswa akan dengan mudah
memahami situasi dalam setiap kelas dan menyadari bahwa mereka dapat berbuat sesuka
hati mereka dengan aturan minimal kedisiplinan yang telah Anda tetapkan. Sekali Anda
memulai membiarkan adanya keributan atau kekacauan di dalam kelas, dan Anda
memberikan toleransi atasnya, entah dengan cara mendiamkan mereka, Anda akan
menemukan kesulitan di kemudian hari untuk mengontrolnya. Bagaimanapun juga,
menjaga kualitas dan kedisiplinan di kelas selama satu tahun pelajaran tidak akan pernah
mudah, namun akan lebih sulit membuat Anda menjadi lebih tegas dan disiplin bila
Anda sudah mulai memberikan banyak toleransi pada awal tahun pelajaran.

Bersikap Adil
Para siswa biasanya memiliki kesan tersendiri tentang apa yang dianggap adil dan tidak adil.
Sebagai Guru, Anda harus bersikap adil dan fair pada para siswa bila Anda ingin dihormati.
Jika Anda tidak memperlakukan setiap siswa secara sama, Anda akan dianggap telah berlaku
tidak adil, menganakemaskan, pilih kasih, sedangkan yang lain merasa dianaktirikan. Jika
kesan ini yang muncul, para siswa tidak akan konsisten dan ketat mengikuti aturan-aturan
yang telah Anda tetapkan. Siapapun siswa itu, tidak peduli dia itu anak yang berprestasi di
kelas atau bukan, bila ia telah melanggar kesepakatan bersama kelas, anak itu tetap harus
memperoleh sanksi atas perilakunya yang indisipliner itu.
Fokus pada Materi, Perkecil Interupsi

Ketika Kelas Anda mengalami keributan atau kekacauan, Anda harus segera
mengatasinya secara langsung. Usahakan agar dalam kelas Anda terdapat sedikit
interupsi yang memotong jalannya pembelajaran. Misalnya, bila ada beberapa siswa
yang saling omong sendiri, dan Anda sedang mengadakan diskusi dalam kelas,
tanyakan pada salah satu dari mereka pertanyaan yang terkait dengan materi diskusi
agar pembicaraan mereka kembali ke jalur diskusi kelas. Jika Anda menghentikan
pembelajaran di kelas, dan mulai mengurusi para siswa yang saling berbicara itu
secara khusus, maka Anda telah mencuri waktu penting dari para siswa yang
sungguh-sungguh ingin belajar, sebab bagi mereka, waktu belajar di kelas yang
terbatas itu merupakan waktu yang sangat berharga.

Hindari Konfrontasi Langsung dengan Siswa
Ketika di kelas ada konfrontasi, antara Anda dan Siswa, di situ pasti ada yang kalah
dan ada yang menang. Kadang kita ingin menunjukkan pada seluruh kelas bahwa
seseorang di kelas ini telah melakukan tindakan yang salah, dan kita ingin agar yang
lain belajar dari pengalaman seseorang ini. Tentu, sebagai guru, Anda berhak untuk
menjaga disiplin dan keteraturan di dalam kelas. Bagaimanapun juga, akan lebih baik
bila Anda membereskan persoalan indisipliner siswa tersebut secara privat, daripada
kemudian membuat siswa tersebut “kehilangan muka” di hadapan teman-temannya.
Anda perlu mengajak seluruh siswa tetap disiplin dan konsisten dengan aturan yang
telah Anda tetapkan. Dengan menegur secara keras dan langsung, mungkin siswa lain
akan menangkap maksud kedisiplinan Anda, namun Anda akan kehilangan
kesempatan untuk merebut hati setiap anak di kelas. Anda bisa bersikap lebih bijak
dengan meminta anak tersebut menemui Anda di luar jam pelajaran, dan tetap
mengajak siswa tersebut konsentrasi pada pelajaran yang sedang dibahas.

Kelola Kelas dengan Sedikit Humor
Kadang kala humor diperlukan untuk mengajak para siswa kembali ke jalur
pembelajaran di kelas. Namun untuk ini, Anda perlu belajar membedakan antara
humor yang tepat sasaran dan mendidik, dan humor yang kasar. Kadangkala guru
mencampuradukkan keduanya. Sementara humor yang sehat dan baik bisa membuat
suasana kelas mencair dan mereka bisa dengan mudah diajak kembali ke pokok
bahasan, sarkasme atau kata-kata kasar yang keluar akan merusak hubungan Anda
dengan siswa. Gunakan kecerdasan emosional Anda untuk menilai apakah humor
yang Anda luncurkan itu sebagai sesuatu yang memang lucu atau mengejek. Kadang
Anda perlu memikirkan bahwa apa yang oleh orang lain mungkin dianggap lucu,
sedangkan bagi yang lain mungkin dianggap sebagai penghinaan. Membuat humor
yang tepat memang tidak mudah.Namun Anda akan terbiasa bila belajar dari
pengalaman Anda.

Beri Tuntutan yang Tinggi pada Siswa
Anda mesti memberikan tuntutan yang tinggi pada siswa, bahwa mereka akan
bersikap baik dan disiplin, bukan malah melanggar disiplin. Tunjukkan keyakinan
Anda ini melalui cara bicara Anda pada siswa. Ketika Anda memulai pelajaran,
jelaskan pada mereka apa yang Anda tuntutkan dari mereka dalam pelajaran kali ini.
Misalnya, Anda bisa mengatakan, “selama pembahasan di dalam kelas, saya
mengharapkan kalian untuk pertama-tama mengangkat tangan, saya persilakan bicara,
dan baru kalian berbicara. Saya juga mengharapkan kalian menghargai pendapat
teman-teman yang lain dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh teman yang lain.”

Siapkan Bonus Materi
Adanya waktu kosong merupakan sesuatu yang harus dihindari oleh para guru.
Dengan membiarkan para siswa memiliki waktu luang untuk berbicara sendiri setiap
hari, Anda telah memberikan kesan pada para siswa tentang penguasaan materi
akademik dan subjek yang Anda ampu. Untuk menghindari ini, buatlah desain
pembelajaran tambahan sebagai bonus (overplan). Tulislah kegiatan tambahan dalam
lesson plan hanya untuk berjaga-jaga pada saat materi utama yang Anda harus
jelaskan pada siswa sudah selesai dalam waktu singkat. Ketika Anda memiliki banyak
materi yang perlu diajarkan, Anda tidak akan pernah kelebihan waktu dan Anda
terhindar dari adanya waktu luang siswa. Anda juga bisa membuat semacam latihan
kecil untuk waktu luang yang kemungkinan tersisa saat Anda mengajar.

Tetaplah Konsisten
Salah satu hal terburuk yang dapat Anda lakukan sebagai guru adalah tidak
menerapkan aturan yang telah disepakati bersama secara konsisten. Misalnya, suatu
hari Anda membiarkan perilaku indisipliner yang dilakukan siswa, di hari lain, Anda
menegur dan memberi sanksi pada siswa saat melakukan pelanggaran kecil. Jika ini
terjadi, Anda tidak akan dihormati lagi oleh para siswa. Siswa Anda memiliki hak
untuk mengharapkan Anda bersikap konsisten setiap hari. Tidak boleh ada tempat
untuk sikap angin-anginan, tergantung pada mood dalam menegakkan disiplin siswa.
Sekali Anda kehilangan rasa hormat dari para siswa, mereka akan mengabaikan Anda
dan tidak akan membuat Anda nyaman mengajar.
Buatlah Aturan yang dapat Dimengerti
Anda perlu menyeleksi aturan-aturan yang Anda terapkan di kelas. Sebab tidak ada
seorang pun yang dapat mengikuti secara konsisten banyak aturan. Anda juga harus
membuat mereka mengerti dan memahami peraturan secara jelas. Siswa perlu
memahami apa saja aturannya dan apa saja yang tidak dapat diterima dalam aturan
tersebut. Selain itu, Anda juga harus membuat siswa memahami dan mengerti sanksisanksi yang akan diterapkan bila siswa melanggar aturan-aturan tersebut.

Selalu Mulai Hari dengan Semangat Baru
Anda harus memiliki semangat baru setiap kali mengajar. Memiliki semangat baru
tidak berarti bahwa Anda mengabaikan pelanggaran-pelanggaran sebelumnya.
Pelanggaran tetaplah pelanggaran yang harus diberi sanksi. Namun demikian, Anda
tidak perlu setiap kali menegaskan apa yang Anda harapkan dalam diri siswa terutama
terkait dengan kedisiplinan setiap kali Anda mengajar. Anda juga perlu menghindari
pemikiran yang stereotip. Misalnya, Anton sudah seminggu ini setiap hari selalu
datang terlambat. Ini tidak berarti bahwa hari ini dia akan datang terlambat. Sikap
baru ini akan membuat Anton tidak merasa terancam dan Anda tidak akan merasa
bahwa kelas Anda pasti akan terganggu lagi dengan keterlambatannya. Selalu
memiliki sikap positif dan mengajak siswa juga berpikir positif akan membantu Anda
membangun suasana belajar di kelas yang positif.

Program – Program Manajemen Kelas
Program – program ini berasal dari teori atau prespektif tertentu dan
membutuhkan partisipasi di tingkat sekolah. Para kreator
program
mengembangkan materi untuk membantu guru memahami cara penggunaan
program tersebut. Program – program tradisional yang didasarkan pada teori
penguatan :
a. Assertive Discipline
Sebagian program manajemen kelas dan program pendisiplinan dibangun di
seputar konsep – konsep sentral guru yang bertindak dengan penuh percaya
diri dan asertif dalam menghadapi perilaku buruk siswa dan
mengadministrasikan pinalti – pinalti yang telah di terapkan sebelumnya untuk
pelanggaran aturan kelas.
Asertif discipline adalah salah satu pendekatan manajemen kelas yang
menekankan bahwa guru meminta dengan tegas agar siswa berperilaku baik
dan merespons setiap pelanggaran secara asertif.
b. Respons Asertif
Guru seharusnya merespons perilaku buruk siswa dengan gaya asertif dan
bukan dengan merespons secara pasif atau memusuhi.Gaya asertif menuntut
guru untuk benar – benar jelas dalam mengungkapkan harapannya dan
merespons perilaku buruk siswa dengan tegas dan penuh percaya diri.
c. Konsekuensi
Menurut pendekatan Canter dan Canter, konsekuensinya harus dibuat
sederhana dan dirancang sedemikian rupa agar implimentasinya tidak akan
menyebabkan disrupsi berat
terhadap kegiatan instruksional yang sedang berjalan.
d. Konsekuensi Logis Dreikurs
Pendekatan Dreikurs menekankan pentingnya kelas yang demokratis yang
siswanya boleh berpendapat dalam menetapkan aturan. Dreikurs melihat
konsekuensi logis terhadap perilaku lebih dari sekedar sebagai hukuman
yang sewenang – wenang. Tujuan jangka panjang pendekatan pendisiplinan
ini adalah untuk membuat siswa memahami alasan perilaku buruk mereka
dan menemukan cara untuk memuaskan kebutuhan untuk merasa berguna
dan kebutuhan afiliasinya dengan cara yang dapat diterima secara sosial.
Program – program Yang Mengarah Pada Swakelola ( Self- Manajemen ) dan
Komunitas
Program – program manajemen kelas yang mendasarkan diri pada premis –
premis yang berakar pada psikologi humanistik dan prinsip – prinsip mengajar
dan belajar konstruktivis dan child-centered.
a. Glasser’s Classroom Meeting
b. Melaksanakan Classroom Meeting
c. Saran – saran untuk memulai dan melaksanakan Classroom Meeting
d. Perencanaan
e. Melaksanakan pertemuan
Sebagian besar ketrampilan siswa dan guru yang dibutuhkan untuk kesuksesan
pertemuan, antara lain:
a. Membentuk iklim
b. Mengidentifikasi permasalahan
c. Menangani nilai – nilai
d. Mengidentifikasi berbagai alternatif rangkaian tindakan
e. Membuat komitmen publik
f. Tindak lanjut dan asesmen
Guru seharusnya merespons perilaku buruk siswa dengan gaya asertif dan
bukan dengan merespons secara pasif atau memusuhi.Gaya asertif menuntut
guru untuk benar – benar jelas dalam mengungkapkan harapannya dan
merespons perilaku buruk siswa dengan tegas dan penuh percaya diri.
c. Konsekuensi
Menurut pendekatan Canter dan Canter, konsekuensinya harus dibuat
sederhana dan dirancang sedemikian rupa agar implimentasinya tidak akan
menyebabkan disrupsi berat
terhadap kegiatan instruksional yang sedang berjalan.
d. Konsekuensi Logis Dreikurs
Pendekatan Dreikurs menekankan pentingnya kelas yang demokratis yang
siswanya boleh berpendapat dalam menetapkan aturan. Dreikurs melihat
konsekuensi logis terhadap perilaku lebih dari sekedar sebagai hukuman
yang sewenang – wenang. Tujuan jangka panjang pendekatan pendisiplinan
ini adalah untuk membuat siswa memahami alasan perilaku buruk mereka
dan menemukan cara untuk memuaskan kebutuhan untuk merasa berguna
dan kebutuhan afiliasinya dengan cara yang dapat diterima secara sosial.
Program – program Yang Mengarah Pada Swakelola ( Self- Manajemen ) dan
Komunitas
Program – program manajemen kelas yang mendasarkan diri pada premis –
premis yang berakar pada psikologi humanistik dan prinsip – prinsip mengajar
dan belajar konstruktivis dan child-centered.
a. Glasser’s Classroom Meeting
b. Melaksanakan Classroom Meeting
c. Saran – saran untuk memulai dan melaksanakan Classroom Meeting
d. Perencanaan
e. Melaksanakan pertemuan
Sebagian besar ketrampilan siswa dan guru yang dibutuhkan untuk kesuksesan
pertemuan, antara lain:
a. Membentuk iklim
b. Mengidentifikasi permasalahan
c. Menangani nilai – nilai
d. Mengidentifikasi berbagai alternatif rangkaian tindakan
e. Membuat komitmen publik
f. Tindak lanjut dan asesmen

More Related Content

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

10 TIPS Desain Manajemen Kelas, SMKN 2 Kalianda, Oleh SUTRISNO, S.Kom

  • 1. Oleh : SUTRISNO, S.Kom Referensi: 1. Educational Psychology Karya Anita Woolfolk 2. Learning To Teach Karya Richard I Arends 3. Pijar Newsletter 10 TIP Mendesain manajemen kelas yang baik. Jangan Pernah Menoleransi Keributan Sejak Awal. Para guru seringkali membuat kesalahan dengan memulai tahun ajaran baru dengan membuat perencanaan kedisiplinan yang longgar. Para siswa akan dengan mudah memahami situasi dalam setiap kelas dan menyadari bahwa mereka dapat berbuat sesuka hati mereka dengan aturan minimal kedisiplinan yang telah Anda tetapkan. Sekali Anda memulai membiarkan adanya keributan atau kekacauan di dalam kelas, dan Anda memberikan toleransi atasnya, entah dengan cara mendiamkan mereka, Anda akan menemukan kesulitan di kemudian hari untuk mengontrolnya. Bagaimanapun juga, menjaga kualitas dan kedisiplinan di kelas selama satu tahun pelajaran tidak akan pernah mudah, namun akan lebih sulit membuat Anda menjadi lebih tegas dan disiplin bila Anda sudah mulai memberikan banyak toleransi pada awal tahun pelajaran. Bersikap Adil Para siswa biasanya memiliki kesan tersendiri tentang apa yang dianggap adil dan tidak adil. Sebagai Guru, Anda harus bersikap adil dan fair pada para siswa bila Anda ingin dihormati. Jika Anda tidak memperlakukan setiap siswa secara sama, Anda akan dianggap telah berlaku tidak adil, menganakemaskan, pilih kasih, sedangkan yang lain merasa dianaktirikan. Jika kesan ini yang muncul, para siswa tidak akan konsisten dan ketat mengikuti aturan-aturan yang telah Anda tetapkan. Siapapun siswa itu, tidak peduli dia itu anak yang berprestasi di kelas atau bukan, bila ia telah melanggar kesepakatan bersama kelas, anak itu tetap harus memperoleh sanksi atas perilakunya yang indisipliner itu.
  • 2. Fokus pada Materi, Perkecil Interupsi Ketika Kelas Anda mengalami keributan atau kekacauan, Anda harus segera mengatasinya secara langsung. Usahakan agar dalam kelas Anda terdapat sedikit interupsi yang memotong jalannya pembelajaran. Misalnya, bila ada beberapa siswa yang saling omong sendiri, dan Anda sedang mengadakan diskusi dalam kelas, tanyakan pada salah satu dari mereka pertanyaan yang terkait dengan materi diskusi agar pembicaraan mereka kembali ke jalur diskusi kelas. Jika Anda menghentikan pembelajaran di kelas, dan mulai mengurusi para siswa yang saling berbicara itu secara khusus, maka Anda telah mencuri waktu penting dari para siswa yang sungguh-sungguh ingin belajar, sebab bagi mereka, waktu belajar di kelas yang terbatas itu merupakan waktu yang sangat berharga. Hindari Konfrontasi Langsung dengan Siswa Ketika di kelas ada konfrontasi, antara Anda dan Siswa, di situ pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Kadang kita ingin menunjukkan pada seluruh kelas bahwa seseorang di kelas ini telah melakukan tindakan yang salah, dan kita ingin agar yang lain belajar dari pengalaman seseorang ini. Tentu, sebagai guru, Anda berhak untuk menjaga disiplin dan keteraturan di dalam kelas. Bagaimanapun juga, akan lebih baik bila Anda membereskan persoalan indisipliner siswa tersebut secara privat, daripada kemudian membuat siswa tersebut “kehilangan muka” di hadapan teman-temannya. Anda perlu mengajak seluruh siswa tetap disiplin dan konsisten dengan aturan yang telah Anda tetapkan. Dengan menegur secara keras dan langsung, mungkin siswa lain akan menangkap maksud kedisiplinan Anda, namun Anda akan kehilangan kesempatan untuk merebut hati setiap anak di kelas. Anda bisa bersikap lebih bijak dengan meminta anak tersebut menemui Anda di luar jam pelajaran, dan tetap mengajak siswa tersebut konsentrasi pada pelajaran yang sedang dibahas. Kelola Kelas dengan Sedikit Humor Kadang kala humor diperlukan untuk mengajak para siswa kembali ke jalur pembelajaran di kelas. Namun untuk ini, Anda perlu belajar membedakan antara humor yang tepat sasaran dan mendidik, dan humor yang kasar. Kadangkala guru mencampuradukkan keduanya. Sementara humor yang sehat dan baik bisa membuat suasana kelas mencair dan mereka bisa dengan mudah diajak kembali ke pokok bahasan, sarkasme atau kata-kata kasar yang keluar akan merusak hubungan Anda dengan siswa. Gunakan kecerdasan emosional Anda untuk menilai apakah humor yang Anda luncurkan itu sebagai sesuatu yang memang lucu atau mengejek. Kadang Anda perlu memikirkan bahwa apa yang oleh orang lain mungkin dianggap lucu,
  • 3. sedangkan bagi yang lain mungkin dianggap sebagai penghinaan. Membuat humor yang tepat memang tidak mudah.Namun Anda akan terbiasa bila belajar dari pengalaman Anda. Beri Tuntutan yang Tinggi pada Siswa Anda mesti memberikan tuntutan yang tinggi pada siswa, bahwa mereka akan bersikap baik dan disiplin, bukan malah melanggar disiplin. Tunjukkan keyakinan Anda ini melalui cara bicara Anda pada siswa. Ketika Anda memulai pelajaran, jelaskan pada mereka apa yang Anda tuntutkan dari mereka dalam pelajaran kali ini. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “selama pembahasan di dalam kelas, saya mengharapkan kalian untuk pertama-tama mengangkat tangan, saya persilakan bicara, dan baru kalian berbicara. Saya juga mengharapkan kalian menghargai pendapat teman-teman yang lain dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh teman yang lain.” Siapkan Bonus Materi Adanya waktu kosong merupakan sesuatu yang harus dihindari oleh para guru. Dengan membiarkan para siswa memiliki waktu luang untuk berbicara sendiri setiap hari, Anda telah memberikan kesan pada para siswa tentang penguasaan materi akademik dan subjek yang Anda ampu. Untuk menghindari ini, buatlah desain pembelajaran tambahan sebagai bonus (overplan). Tulislah kegiatan tambahan dalam lesson plan hanya untuk berjaga-jaga pada saat materi utama yang Anda harus jelaskan pada siswa sudah selesai dalam waktu singkat. Ketika Anda memiliki banyak materi yang perlu diajarkan, Anda tidak akan pernah kelebihan waktu dan Anda terhindar dari adanya waktu luang siswa. Anda juga bisa membuat semacam latihan kecil untuk waktu luang yang kemungkinan tersisa saat Anda mengajar. Tetaplah Konsisten Salah satu hal terburuk yang dapat Anda lakukan sebagai guru adalah tidak menerapkan aturan yang telah disepakati bersama secara konsisten. Misalnya, suatu hari Anda membiarkan perilaku indisipliner yang dilakukan siswa, di hari lain, Anda menegur dan memberi sanksi pada siswa saat melakukan pelanggaran kecil. Jika ini terjadi, Anda tidak akan dihormati lagi oleh para siswa. Siswa Anda memiliki hak untuk mengharapkan Anda bersikap konsisten setiap hari. Tidak boleh ada tempat untuk sikap angin-anginan, tergantung pada mood dalam menegakkan disiplin siswa. Sekali Anda kehilangan rasa hormat dari para siswa, mereka akan mengabaikan Anda dan tidak akan membuat Anda nyaman mengajar.
  • 4. Buatlah Aturan yang dapat Dimengerti Anda perlu menyeleksi aturan-aturan yang Anda terapkan di kelas. Sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengikuti secara konsisten banyak aturan. Anda juga harus membuat mereka mengerti dan memahami peraturan secara jelas. Siswa perlu memahami apa saja aturannya dan apa saja yang tidak dapat diterima dalam aturan tersebut. Selain itu, Anda juga harus membuat siswa memahami dan mengerti sanksisanksi yang akan diterapkan bila siswa melanggar aturan-aturan tersebut. Selalu Mulai Hari dengan Semangat Baru Anda harus memiliki semangat baru setiap kali mengajar. Memiliki semangat baru tidak berarti bahwa Anda mengabaikan pelanggaran-pelanggaran sebelumnya. Pelanggaran tetaplah pelanggaran yang harus diberi sanksi. Namun demikian, Anda tidak perlu setiap kali menegaskan apa yang Anda harapkan dalam diri siswa terutama terkait dengan kedisiplinan setiap kali Anda mengajar. Anda juga perlu menghindari pemikiran yang stereotip. Misalnya, Anton sudah seminggu ini setiap hari selalu datang terlambat. Ini tidak berarti bahwa hari ini dia akan datang terlambat. Sikap baru ini akan membuat Anton tidak merasa terancam dan Anda tidak akan merasa bahwa kelas Anda pasti akan terganggu lagi dengan keterlambatannya. Selalu memiliki sikap positif dan mengajak siswa juga berpikir positif akan membantu Anda membangun suasana belajar di kelas yang positif. Program – Program Manajemen Kelas Program – program ini berasal dari teori atau prespektif tertentu dan membutuhkan partisipasi di tingkat sekolah. Para kreator program mengembangkan materi untuk membantu guru memahami cara penggunaan program tersebut. Program – program tradisional yang didasarkan pada teori penguatan : a. Assertive Discipline Sebagian program manajemen kelas dan program pendisiplinan dibangun di seputar konsep – konsep sentral guru yang bertindak dengan penuh percaya diri dan asertif dalam menghadapi perilaku buruk siswa dan mengadministrasikan pinalti – pinalti yang telah di terapkan sebelumnya untuk pelanggaran aturan kelas. Asertif discipline adalah salah satu pendekatan manajemen kelas yang menekankan bahwa guru meminta dengan tegas agar siswa berperilaku baik dan merespons setiap pelanggaran secara asertif. b. Respons Asertif
  • 5. Guru seharusnya merespons perilaku buruk siswa dengan gaya asertif dan bukan dengan merespons secara pasif atau memusuhi.Gaya asertif menuntut guru untuk benar – benar jelas dalam mengungkapkan harapannya dan merespons perilaku buruk siswa dengan tegas dan penuh percaya diri. c. Konsekuensi Menurut pendekatan Canter dan Canter, konsekuensinya harus dibuat sederhana dan dirancang sedemikian rupa agar implimentasinya tidak akan menyebabkan disrupsi berat terhadap kegiatan instruksional yang sedang berjalan. d. Konsekuensi Logis Dreikurs Pendekatan Dreikurs menekankan pentingnya kelas yang demokratis yang siswanya boleh berpendapat dalam menetapkan aturan. Dreikurs melihat konsekuensi logis terhadap perilaku lebih dari sekedar sebagai hukuman yang sewenang – wenang. Tujuan jangka panjang pendekatan pendisiplinan ini adalah untuk membuat siswa memahami alasan perilaku buruk mereka dan menemukan cara untuk memuaskan kebutuhan untuk merasa berguna dan kebutuhan afiliasinya dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Program – program Yang Mengarah Pada Swakelola ( Self- Manajemen ) dan Komunitas Program – program manajemen kelas yang mendasarkan diri pada premis – premis yang berakar pada psikologi humanistik dan prinsip – prinsip mengajar dan belajar konstruktivis dan child-centered. a. Glasser’s Classroom Meeting b. Melaksanakan Classroom Meeting c. Saran – saran untuk memulai dan melaksanakan Classroom Meeting d. Perencanaan e. Melaksanakan pertemuan Sebagian besar ketrampilan siswa dan guru yang dibutuhkan untuk kesuksesan pertemuan, antara lain: a. Membentuk iklim b. Mengidentifikasi permasalahan c. Menangani nilai – nilai d. Mengidentifikasi berbagai alternatif rangkaian tindakan e. Membuat komitmen publik f. Tindak lanjut dan asesmen
  • 6. Guru seharusnya merespons perilaku buruk siswa dengan gaya asertif dan bukan dengan merespons secara pasif atau memusuhi.Gaya asertif menuntut guru untuk benar – benar jelas dalam mengungkapkan harapannya dan merespons perilaku buruk siswa dengan tegas dan penuh percaya diri. c. Konsekuensi Menurut pendekatan Canter dan Canter, konsekuensinya harus dibuat sederhana dan dirancang sedemikian rupa agar implimentasinya tidak akan menyebabkan disrupsi berat terhadap kegiatan instruksional yang sedang berjalan. d. Konsekuensi Logis Dreikurs Pendekatan Dreikurs menekankan pentingnya kelas yang demokratis yang siswanya boleh berpendapat dalam menetapkan aturan. Dreikurs melihat konsekuensi logis terhadap perilaku lebih dari sekedar sebagai hukuman yang sewenang – wenang. Tujuan jangka panjang pendekatan pendisiplinan ini adalah untuk membuat siswa memahami alasan perilaku buruk mereka dan menemukan cara untuk memuaskan kebutuhan untuk merasa berguna dan kebutuhan afiliasinya dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Program – program Yang Mengarah Pada Swakelola ( Self- Manajemen ) dan Komunitas Program – program manajemen kelas yang mendasarkan diri pada premis – premis yang berakar pada psikologi humanistik dan prinsip – prinsip mengajar dan belajar konstruktivis dan child-centered. a. Glasser’s Classroom Meeting b. Melaksanakan Classroom Meeting c. Saran – saran untuk memulai dan melaksanakan Classroom Meeting d. Perencanaan e. Melaksanakan pertemuan Sebagian besar ketrampilan siswa dan guru yang dibutuhkan untuk kesuksesan pertemuan, antara lain: a. Membentuk iklim b. Mengidentifikasi permasalahan c. Menangani nilai – nilai d. Mengidentifikasi berbagai alternatif rangkaian tindakan e. Membuat komitmen publik f. Tindak lanjut dan asesmen