SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
SISTEM LOGISTIK NASIONAL DAN
   PRAKTIK BISNIS PERTANIAN
          INDONESIA
             Togar M. Simatupang & Setijadi
   Masyarakat Logistik dan Rantai Pasok Indonesia (MLRI)




  Disampaikan pada Seminar Nasional Logistik Pertanian yang diselenggarakan oleh
  Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi dan Kelembagaan Lembaga Penelitian
         dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Padjadjaran
              di Jatinangor Sumedang pada tanggal 27 September 2012
Agenda

Kondisi Pertanian Indonesia


Sistem Logistik Nasional


Analisis


Rekomendasi


                              2
KONDISI PERTANIAN INDONESIA


                              3
PERTANIAN INDONESIA
 DI PERSIMPANGAN JALAN

  Kontribusi pertanian dalam pembangunan
  ekomomi (Kuznets,1964; Todaro,2000):                      Import tinggi
                                                                            Petani terpinggirkan
  1. Pertanian sebagai penyerap tenaga kerja
  2. Kontribusi terhadap pendapatan
  3. Kontribusi dalam penyediaan pangan                       PERTANIAN           Organisasi tani
  4. Pertanian sebagai penyedia bahan baku                DI PERSIMPANGAN         kurang berfungsi
  5. Kontribusi dalam bentuk kapital                            JALAN
  6. Pertanian sebagai sumber devisa                                          Infrastruktur pertanian
                                                                              terabaikan
                                       Akses lembaga
                                       keuangan lemah               Investasi rendah
                                                        Akses pasar lemah




Sumber: Apriyantono (2004)
Kondisi Pertanian Indonesia

      Pelaku Pertanian (Sumber Daya Insani; SDI)
               »   Petani
               »   Buruh tani
                                               •Belum terintegrasi menjadi kekuatan
               »   Pengusaha Pertanian
                                                ekonomi nasional (lemahnya sistem &
               »   Pengepul                     Pemerintahan)
               »   Pedagang
                                               •Belum saling memberdayakan
               »   Super Market
                                                (kemitraan) tetapi memperdayakan
               »   Eksportir                    (eksploitatif) dengan ego sektoral
               »   Importir
                                               •Belum ada hubungan yang adil satu
               »   Pengusaha Saprotan           dengan yang lain
               »   Pedagang Saprotan
               »   Pemerintah                                           ISUE PENTING
               »   Perguran Tinggi & Lembaga Penelitian                 •Moral Hazard
               »   Perbankan
                                                                         •Pasar Bebas
                                                                     •Otonomi Daerah
Sumber: Apriyantono (2004)
LEMBAGA SWADAYA
                         PEMERINTAH                                       MASYARAKAT

               PERGURUAN               LEMBAGA                  LEMBAGA           PERBANKAN
                 TINGGI               PENELITIAN              PENYULUHAN




 PENGUSAHA              PENGUSAHA                    AGRO-                 EKSPORTIR
  SAPROTAN              PERTANIAN                  INDUSTRI


                                                                       SUPER
   PEDAGANG                                    PENGEPUL                MARKET
   SAPROTAN                  PETANI                                                     KONSUMEN

                                               TENGKULAK              PEDAGANG
                                                                        PASAR


                         BURUH TANI
                                                                      IMPORTIR


               DIAGRAM POLA INTERAKSI PELAKU PERTANIAN INDONESIA
Sumber: Apriyantono (2004)
PERMASALAHAN PETANI DAN PERTANIAN
                     INDONESIA

                              PASAR DAN TATA NIAGA
           INFORMASI                               KEPEMILIKAN LAHAN
     KEBIJAKAN
                                    NASIB PETANI
                                                     BIROKRASI DEPTAN
              PETANI                 INDONESIA
                                                     MODAL
ORGANISASI TANI
                                                   KETERAMPILAN
                MENTALITAS
                                    TEKNOLOGI
                                                                  7
 Sumber: Apriyantono (2004)
SISTEM LOGISTIK NASIONAL


                           8
Sislognas & MP3EI
                        Misi Ekonomi Indonesia 2025
           “Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil,
                              dan makmur”

                                        MP3EI

                   1                                                2
                    Koridor
                                                            Konektivitas
                   Ekonomi



                                  Sistem Logistik
                                      Nasional
      Meningkatkan                                                      Meningkatkan
       Daya Saing                                                       Kesejahteraan
                                          IPTEK /
                                         IPTEKS
                                         INOVASI
                                            3                       Sumber: Paparan Sislognas 2012
•   Cetak Biru merupakan arah dan pola pengembangan Sislognas pada tingkat kebijakan makro
    yang dijabarkan lebih lanjut dalam RKP dan RK-Kementerian/Lembaga setiap tahunnya
•   Cetak Biru berperan dalam mencapai sasaran RPJMN, menunjang Implementasi MP3EI, dan 9
    mewujudkan visi ekonomi Indonesia Tahun 2025
CETAK BIRU Sistem Logistik Nasional...



                                • Berbasis Manajemen Rantai
                                  Pasok (Supply Chain
                                  Management)
      PENDEKATAN                • Paradigma: ship follows the
        UTAMA                     trade & ship promotes the
                                  trade
                                • Menggunakan pendekatan 6
                                  kunci penggerak utama
                                  logistik (six key drivers)

Sumber: Sislognas (2012)                                        10
Enam Penggerak Utama Sislognas


                    Komoditas Utama
                    (Key Commodity)              Daya saing
                                                  Nasional
                  Infrastruktur Logistik


               Pelaku dan Penyedia Jasa

             Sumber Daya Manusia (SDM)
                      Logistik

                Teknologi Informasi dan
                   Komunikasi (TIK)             Kesejahteran
                                                 Masyarakat
                  Harmonisasi Regulasi


Sumber: Sislognas (2012)                                       11
Visi, Misi dan Tujuan
                                           Visi 2025
             Locally Integrated, Globally Connected for National Competitiveness
                                      and Social Welfare


                                          Misi
1. Memperlancar arus barang secara efektif dan efisien untuk menjamin pemenuhan
   kebutuhan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing produk nasional di pasar
   domestik, regional, dan global.
2. Membangun simpul simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari
   pedesaan, perkotaan, antar wilayah dan antar pulau sampai dengan Pelabuhan Hub
   Internasional melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan.



                                            Tujuan
                       Memperlancar arus barang secara efektif dan efisien
 1. Menurunkan biaya logistik, memperlancar arus barang dan meningkatkan pelayanan logistik
    sehingga meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global dan pasar domestik.
 2. Menjamin ketersediaan komoditas pokok dan strategis di seluruh wilayah Indonesia dengan
    harga yang terjangkau sehingga mendorong pencapaian masyarakat adil dan makmur, dan
    memperkokoh kedaulatan dan keutuhan NKRI;
 3. Mempersiapkan diri untuk mencapai target integrasi logistik ASEAN pada tahun 2013, integrasi
    pasar ASEAN pada tahun 2015, dan integrasi pasar global pada tahun 2020
                                                                                             12
Sumber: Sislognas (2012)
Jaringan Sistem Logistik Nasional

                  Desa                                           Pelabuhan Hub
                                                                  Internasional
                                                                    AFRIKA         Pelabuhan Hub
                                             Antar Pulau                            Internasional
                          Desa
                                     Kota/                                             EROPA
          Desa
                                     Kab


                   Desa


        Desa                     Kota/                     Pelabuhan Hub              Pelabuhan Hub
                                 Kab         Antar Pulau
                                                            Internasional              Internasional
                                                              Indonesia                    ASIA
                  Desa



          Desa                      Kota/
                        Desa        Kab
                                             Antar Pulau                          Pelabuhan Hub
                                                                                   Internasional
                                                                 Pelabuhan Hub      AMERIKA
                 Desa                                             Internasional
                                                                  AUSTRALIA




                 Integrasi Jaringan Lokal dan Nasional              Koneksi Jaringan Global
                                                                                                    13
Sumber: Sislognas (2012)
Milestone Kinerja Logistik Nasional sampai 2025




                                              14
Sumber: Sislognas (2012)
1        DRIVER: Komoditas Penggerak Utama
     Terwujudnya sistem logistik komoditas penggerak utama (key commodities) yang mampu
      meningkatkan daya saing produk nasional baik di pasar domestik, pasar regional maupun di pasar
      global
     Tenjamin ketersediaan barang, kemudahan mendapatkan barang dengan harga yang terjangkau
      dan stabil, serta rendahnya disparitas harga antar wilayah di Indonesia
     Penghela (driver) dari seluruh kegiatan logistik.




            Penyebaran Pusat Distribusi Regional dan Pusat Distribusi propinsi yg
               berfungsi sebagai cadangan penyangga nasional dan provinsi
                                                                                                 15
Sumber: Sislognas (2012)
Jaringan Transportasi Laut
                                        sebagai Backbone Logistik Maritim




         Legend:                                                       Konektivitas:
            Pusat Distribusi Provinsi          By sea / by rail   By sea / by rail / by land   By land / by rail / by sea

            Pusat Distribusi Nasional
             Short Sea Shipping




 Pelabuhan Pengumpan di setiap Kabupaten/Kota, dan Pelabuhan Pengumpul
 pada setiap Propinsi, Pelabuhan Utama pada beberapa pelabuhan pengumpul
  tertentu yang memenuhi kriteria, dan Pelabuhan Hub Internasional di Kuala
  Tanjung untuk Wilayah Indonesia Barat dan Bitung Untuk Wilayah Indonesia
                                    Timur                               16
Sumber: Sislognas (2012)
ANALISIS


           17
1. Komoditas Utama
• Masalah komoditas pertanian dari aspek-aspek:
  ketersediaan, kemudahan mendapatkan dengan
  harga yang terjangkau dan stabil, serta disparitas
  harga antar wilayah di Indonesia.
• Komoditas pertanian membutuhkan penanganan
  khusus, terutama berkaitan dengan sifat kerusakan
  atau membusuk (perishable).




                                                       18
2. Infrastruktur Logistik
• Kondisi infrastruktur logistik untuk pertanian belum
  memadai:
   – Pelabuhan:
     Jumlah dan lokasi pelabuhan kurang mendukung untuk
     transportasi komoditas pertanian
   – Fasilitas pelabuhan:
     Kurangnya fasilitas untuk penanganan komoditas
     pertanian, seperti penyimpan dingin (cold storage)
• Infrastruktur logistik pantai (short sea shipping)
• Infrastruktur logistik desa (urban logistics)


                                                          19
3. Pelaku dan Penyedia Jasa
• Penanganan komoditas pertanian membutuhkan
  kemampuan khusus, baik pelaku maupun penyedia
  jasa logistik.
• Kemampuan tersebut mencakup: modal, teknologi,
  jejaring, manajemen logistik, penanganan produk,
  dan sistem informasi.




                                                     20
4. Ahli Logistik Pertanian
• Penanganan komoditas pertanian membutuhkan
  manusia bersumberdaya dengan keahlian khusus.
• Lembaga pendidikan dan pelatihan manajemen
  teknologi logistik pertanian (persediaan, transportasi,
  pergudangan, saprotan, budi daya, biaya logistik,
  kinerja logistik, dan pasar)
• Lembaga sertifikasi uji kompetensi




                                                       21
5. Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Rantai pasok pertanian memerlukan informasi pasar,
  ketersediaan, cuaca, kondisi tanah, masukan,
  kualitas, dan transaksi.
• Pengiriman komoditas pertanian membutuhkan
  kecepatan dan ketepatan.
• Teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan
  untuk mendukung perniagaan dan kecepatan proses
  pengiriman komoditas pertanian.
• Aplikasi komputasi awan (cloud computing) dalam
  pertanian cerdas (smart farming).
• Kemampulacakan (trace and track).

                                                   22
6. Harmonisasi Regulasi
• Penentuan pelabuhan impor hortikultura
  mempengaruhi daya saing komoditas lokal.
• Peraturan keamanan pangan.
• Insentif peningkatan produktivitas dan kerjasama
  antar pelaku
• Pemanfaatan permintaan (pasar) lokal, koridor
  ekonomi, dan internasional
• Akses energi
• Pembiayaan yang efektif
• Partisipasi swasta
                                                     23
REKOMENDASI


              24
Konektivitas dan Pengembangan 6
        Koridor Prioritas
Framework for Implementation
       Locally Integrated and Globally Connected
        for National Competitiveness and Social                                            MP3EI
                        Wellfare
                  SDM                    SDM           SDM


                         Regulasi dan Kebijakan
                                                                                Corridor Papua & Maluku
        P              Infrastruktur Transportasi                      K             Corridor Sulawesi
        R                                                              O
                               Saluran Distribusi
        O
        D
                                                                       N
                                                                       S
                                                                                    Corridor Kalimantan
              Grosir       Distributor     Pasar           Ritel
        U
        S
                                                                       U
                                                                       M
                                                                                   Corridor Bali dan Nusra
                       Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik
        E
        N
                                                                       E
                                                                       N
                                                                                         Corridor Jawa
                       Infrastruktur Infomasi (TIK)
                                                                                        Corridor Sumatra
                           Regulasi dan Kebijakan

                  SDM                    SDM               SDM


                                                                                        Program and Action Plan
                                                                                               Ministries,
            Strategy, Program, and Action
                                                                                         Province/Regency/City
                         Plan
                                                                                          Mid Term of National
                                                                                           Development Plan
                                                                                                                     26
Sumber: Sislognas (2012)
          Background                                               Substances         The challenges of implementation
Logistik Segar: Imbal-balik

            Mutu Produk




Pelayanan                 Biaya
M4P (market for the poor) Approach
           (ILO, 2005)




                                     28
Analisis Proses

Sender                      Receiver
Petani                     Konsumen




                             29
Usulan Logistik Pertanian
•   Perubahan pola pikir individual menjadi berpikir rantai pasokan pertanian mulai dari hulu
    sampai hilir termasuk dinamika dan keberlanjutannya.
•   Pertanian memberikan konten terhadap pengembangan koridor ekonomi:
     –   Pemenuhan pangan dan gizi komunitas lokal baik pasar terstruktur maupun tradisional.
     –   Pendorong ekspor untuk produk unggulan
     –   Pendorong terjadinya investasi langsung
•   Pengembangan logistik pertanian berkelanjutan: planet (aliran barang yang
    mempertimbangkan aliran energi dan zat), people (sistem teknis yang mempertimbangkan
    kelembagaan dan manajemen pengetahuan), dan profit (keterpaduan untuk memperbaiki
    hubungan, pengurangan biaya, dan peningkatan mutu).
•   Logistik pertanian terpadu mulai dari budi daya sampai pasar dengan mutu yang lebih baik.
•   Pengembangan sistem manajemen keamanan pangan, sistem pelacakan dari kebun sampai
    pasar, dan taman agro.
•   Penelitian dan pengembangan teknologi penyimpanan dan pemrosesan, misalnya sistem
    penyimpanan dingin.
•   Pemberian insentif inovasi logistik kepada para pelaku.
•   Pengembangan bank pertanian dan pasar komoditas.
•   Pembentukan Kementrian Budidaya dan Industri Pertanian yang mencakup logistik terpadu.
TERIMA KASIH


               31
Referensi
• Apriyantono, A. (2004), “Pembangunan Pertanian di
  Indonesia”, Kementrian Pertanian RI.
• Peraturan Presiden No. 12 tahun 2012 tentang Cetak
  Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.




                                                   32

More Related Content

What's hot

Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Tatang Taufik
 
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. TaufikBudaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
 
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk PembangunanLaporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk PembangunanTedy Sitepu
 
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiInovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
Strategi LAN Dalam Akselerasi InovasiStrategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
Strategi LAN Dalam Akselerasi InovasiTri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (7)

Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
 
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. TaufikBudaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. Taufik
 
Inovasi Penyelenggaraan Diklat
Inovasi Penyelenggaraan DiklatInovasi Penyelenggaraan Diklat
Inovasi Penyelenggaraan Diklat
 
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk PembangunanLaporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
 
Adaptive Organization
Adaptive OrganizationAdaptive Organization
Adaptive Organization
 
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiInovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
 
Strategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
Strategi LAN Dalam Akselerasi InovasiStrategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
Strategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
 

Viewers also liked

PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...Bayu Ardiansyah
 
Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Roshan Thapa
 
What is business engineering?
What is business engineering?What is business engineering?
What is business engineering?Togar Simatupang
 
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollinFundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollinAnita Carollin
 
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project  hepu deng santosoIdss for evaluating & selecting is project  hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santosoAnita Carollin
 
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertaintyBinus University
 
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era KreatifManajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era KreatifTogar Simatupang
 
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Togar Simatupang
 
Proposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industriProposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industriDunia Industri
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifPengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifTogar Simatupang
 
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok IkanUsulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok IkanTogar Simatupang
 
Collaborative value creation
Collaborative value creationCollaborative value creation
Collaborative value creationTogar Simatupang
 
Innovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityInnovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityTogar Simatupang
 
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesFostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesTogar Simatupang
 
The role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics finalThe role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics finalTogar Simatupang
 

Viewers also liked (20)

PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
 
Sislognas
SislognasSislognas
Sislognas
 
Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)
 
What is business engineering?
What is business engineering?What is business engineering?
What is business engineering?
 
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollinFundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
 
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project  hepu deng santosoIdss for evaluating & selecting is project  hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santoso
 
Pelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi KreatifPelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi Kreatif
 
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
 
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era KreatifManajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
 
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
 
Proposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industriProposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industri
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
 
Kolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai PasokKolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai Pasok
 
Pengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifPengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatif
 
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok IkanUsulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
 
Collaborative value creation
Collaborative value creationCollaborative value creation
Collaborative value creation
 
Innovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityInnovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainability
 
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesFostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
 
The role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics finalThe role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics final
 

More from Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorTogar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyTogar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainTogar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTogar Simatupang
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaTogar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianTogar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiTogar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisTogar Simatupang
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTogar Simatupang
 
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Togar Simatupang
 
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Togar Simatupang
 

More from Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
 
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
 

Recently uploaded

Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptxSahlimaHutagalung
 
materi lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnismateri lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnisreyhanfabian268
 
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinacase chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinaFarisanKamestiawaraP
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosiallux08191
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 

Recently uploaded (12)

Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
 
materi lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnismateri lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnis
 
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinacase chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 

SISTEM LOGISTIK NASIONAL DAN PRAKTIK BISNIS PERTANIAN INDONESIA

  • 1. SISTEM LOGISTIK NASIONAL DAN PRAKTIK BISNIS PERTANIAN INDONESIA Togar M. Simatupang & Setijadi Masyarakat Logistik dan Rantai Pasok Indonesia (MLRI) Disampaikan pada Seminar Nasional Logistik Pertanian yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi dan Kelembagaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Padjadjaran di Jatinangor Sumedang pada tanggal 27 September 2012
  • 2. Agenda Kondisi Pertanian Indonesia Sistem Logistik Nasional Analisis Rekomendasi 2
  • 4. PERTANIAN INDONESIA DI PERSIMPANGAN JALAN Kontribusi pertanian dalam pembangunan ekomomi (Kuznets,1964; Todaro,2000): Import tinggi Petani terpinggirkan 1. Pertanian sebagai penyerap tenaga kerja 2. Kontribusi terhadap pendapatan 3. Kontribusi dalam penyediaan pangan PERTANIAN Organisasi tani 4. Pertanian sebagai penyedia bahan baku DI PERSIMPANGAN kurang berfungsi 5. Kontribusi dalam bentuk kapital JALAN 6. Pertanian sebagai sumber devisa Infrastruktur pertanian terabaikan Akses lembaga keuangan lemah Investasi rendah Akses pasar lemah Sumber: Apriyantono (2004)
  • 5. Kondisi Pertanian Indonesia  Pelaku Pertanian (Sumber Daya Insani; SDI) » Petani » Buruh tani •Belum terintegrasi menjadi kekuatan » Pengusaha Pertanian ekonomi nasional (lemahnya sistem & » Pengepul Pemerintahan) » Pedagang •Belum saling memberdayakan » Super Market (kemitraan) tetapi memperdayakan » Eksportir (eksploitatif) dengan ego sektoral » Importir •Belum ada hubungan yang adil satu » Pengusaha Saprotan dengan yang lain » Pedagang Saprotan » Pemerintah ISUE PENTING » Perguran Tinggi & Lembaga Penelitian •Moral Hazard » Perbankan •Pasar Bebas •Otonomi Daerah Sumber: Apriyantono (2004)
  • 6. LEMBAGA SWADAYA PEMERINTAH MASYARAKAT PERGURUAN LEMBAGA LEMBAGA PERBANKAN TINGGI PENELITIAN PENYULUHAN PENGUSAHA PENGUSAHA AGRO- EKSPORTIR SAPROTAN PERTANIAN INDUSTRI SUPER PEDAGANG PENGEPUL MARKET SAPROTAN PETANI KONSUMEN TENGKULAK PEDAGANG PASAR BURUH TANI IMPORTIR DIAGRAM POLA INTERAKSI PELAKU PERTANIAN INDONESIA Sumber: Apriyantono (2004)
  • 7. PERMASALAHAN PETANI DAN PERTANIAN INDONESIA PASAR DAN TATA NIAGA INFORMASI KEPEMILIKAN LAHAN KEBIJAKAN NASIB PETANI BIROKRASI DEPTAN PETANI INDONESIA MODAL ORGANISASI TANI KETERAMPILAN MENTALITAS TEKNOLOGI 7 Sumber: Apriyantono (2004)
  • 9. Sislognas & MP3EI Misi Ekonomi Indonesia 2025 “Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur” MP3EI 1 2 Koridor Konektivitas Ekonomi Sistem Logistik Nasional Meningkatkan Meningkatkan Daya Saing Kesejahteraan IPTEK / IPTEKS INOVASI 3 Sumber: Paparan Sislognas 2012 • Cetak Biru merupakan arah dan pola pengembangan Sislognas pada tingkat kebijakan makro yang dijabarkan lebih lanjut dalam RKP dan RK-Kementerian/Lembaga setiap tahunnya • Cetak Biru berperan dalam mencapai sasaran RPJMN, menunjang Implementasi MP3EI, dan 9 mewujudkan visi ekonomi Indonesia Tahun 2025
  • 10. CETAK BIRU Sistem Logistik Nasional... • Berbasis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) PENDEKATAN • Paradigma: ship follows the UTAMA trade & ship promotes the trade • Menggunakan pendekatan 6 kunci penggerak utama logistik (six key drivers) Sumber: Sislognas (2012) 10
  • 11. Enam Penggerak Utama Sislognas Komoditas Utama (Key Commodity) Daya saing Nasional Infrastruktur Logistik Pelaku dan Penyedia Jasa Sumber Daya Manusia (SDM) Logistik Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kesejahteran Masyarakat Harmonisasi Regulasi Sumber: Sislognas (2012) 11
  • 12. Visi, Misi dan Tujuan Visi 2025 Locally Integrated, Globally Connected for National Competitiveness and Social Welfare Misi 1. Memperlancar arus barang secara efektif dan efisien untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing produk nasional di pasar domestik, regional, dan global. 2. Membangun simpul simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antar wilayah dan antar pulau sampai dengan Pelabuhan Hub Internasional melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan. Tujuan Memperlancar arus barang secara efektif dan efisien 1. Menurunkan biaya logistik, memperlancar arus barang dan meningkatkan pelayanan logistik sehingga meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global dan pasar domestik. 2. Menjamin ketersediaan komoditas pokok dan strategis di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau sehingga mendorong pencapaian masyarakat adil dan makmur, dan memperkokoh kedaulatan dan keutuhan NKRI; 3. Mempersiapkan diri untuk mencapai target integrasi logistik ASEAN pada tahun 2013, integrasi pasar ASEAN pada tahun 2015, dan integrasi pasar global pada tahun 2020 12 Sumber: Sislognas (2012)
  • 13. Jaringan Sistem Logistik Nasional Desa Pelabuhan Hub Internasional AFRIKA Pelabuhan Hub Antar Pulau Internasional Desa Kota/ EROPA Desa Kab Desa Desa Kota/ Pelabuhan Hub Pelabuhan Hub Kab Antar Pulau Internasional Internasional Indonesia ASIA Desa Desa Kota/ Desa Kab Antar Pulau Pelabuhan Hub Internasional Pelabuhan Hub AMERIKA Desa Internasional AUSTRALIA Integrasi Jaringan Lokal dan Nasional Koneksi Jaringan Global 13 Sumber: Sislognas (2012)
  • 14. Milestone Kinerja Logistik Nasional sampai 2025 14 Sumber: Sislognas (2012)
  • 15. 1 DRIVER: Komoditas Penggerak Utama  Terwujudnya sistem logistik komoditas penggerak utama (key commodities) yang mampu meningkatkan daya saing produk nasional baik di pasar domestik, pasar regional maupun di pasar global  Tenjamin ketersediaan barang, kemudahan mendapatkan barang dengan harga yang terjangkau dan stabil, serta rendahnya disparitas harga antar wilayah di Indonesia  Penghela (driver) dari seluruh kegiatan logistik. Penyebaran Pusat Distribusi Regional dan Pusat Distribusi propinsi yg berfungsi sebagai cadangan penyangga nasional dan provinsi 15 Sumber: Sislognas (2012)
  • 16. Jaringan Transportasi Laut sebagai Backbone Logistik Maritim Legend: Konektivitas: Pusat Distribusi Provinsi By sea / by rail By sea / by rail / by land By land / by rail / by sea Pusat Distribusi Nasional Short Sea Shipping Pelabuhan Pengumpan di setiap Kabupaten/Kota, dan Pelabuhan Pengumpul pada setiap Propinsi, Pelabuhan Utama pada beberapa pelabuhan pengumpul tertentu yang memenuhi kriteria, dan Pelabuhan Hub Internasional di Kuala Tanjung untuk Wilayah Indonesia Barat dan Bitung Untuk Wilayah Indonesia Timur 16 Sumber: Sislognas (2012)
  • 17. ANALISIS 17
  • 18. 1. Komoditas Utama • Masalah komoditas pertanian dari aspek-aspek: ketersediaan, kemudahan mendapatkan dengan harga yang terjangkau dan stabil, serta disparitas harga antar wilayah di Indonesia. • Komoditas pertanian membutuhkan penanganan khusus, terutama berkaitan dengan sifat kerusakan atau membusuk (perishable). 18
  • 19. 2. Infrastruktur Logistik • Kondisi infrastruktur logistik untuk pertanian belum memadai: – Pelabuhan: Jumlah dan lokasi pelabuhan kurang mendukung untuk transportasi komoditas pertanian – Fasilitas pelabuhan: Kurangnya fasilitas untuk penanganan komoditas pertanian, seperti penyimpan dingin (cold storage) • Infrastruktur logistik pantai (short sea shipping) • Infrastruktur logistik desa (urban logistics) 19
  • 20. 3. Pelaku dan Penyedia Jasa • Penanganan komoditas pertanian membutuhkan kemampuan khusus, baik pelaku maupun penyedia jasa logistik. • Kemampuan tersebut mencakup: modal, teknologi, jejaring, manajemen logistik, penanganan produk, dan sistem informasi. 20
  • 21. 4. Ahli Logistik Pertanian • Penanganan komoditas pertanian membutuhkan manusia bersumberdaya dengan keahlian khusus. • Lembaga pendidikan dan pelatihan manajemen teknologi logistik pertanian (persediaan, transportasi, pergudangan, saprotan, budi daya, biaya logistik, kinerja logistik, dan pasar) • Lembaga sertifikasi uji kompetensi 21
  • 22. 5. Teknologi Informasi dan Komunikasi • Rantai pasok pertanian memerlukan informasi pasar, ketersediaan, cuaca, kondisi tanah, masukan, kualitas, dan transaksi. • Pengiriman komoditas pertanian membutuhkan kecepatan dan ketepatan. • Teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan untuk mendukung perniagaan dan kecepatan proses pengiriman komoditas pertanian. • Aplikasi komputasi awan (cloud computing) dalam pertanian cerdas (smart farming). • Kemampulacakan (trace and track). 22
  • 23. 6. Harmonisasi Regulasi • Penentuan pelabuhan impor hortikultura mempengaruhi daya saing komoditas lokal. • Peraturan keamanan pangan. • Insentif peningkatan produktivitas dan kerjasama antar pelaku • Pemanfaatan permintaan (pasar) lokal, koridor ekonomi, dan internasional • Akses energi • Pembiayaan yang efektif • Partisipasi swasta 23
  • 25. Konektivitas dan Pengembangan 6 Koridor Prioritas
  • 26. Framework for Implementation Locally Integrated and Globally Connected for National Competitiveness and Social MP3EI Wellfare SDM SDM SDM Regulasi dan Kebijakan Corridor Papua & Maluku P Infrastruktur Transportasi K Corridor Sulawesi R O Saluran Distribusi O D N S Corridor Kalimantan Grosir Distributor Pasar Ritel U S U M Corridor Bali dan Nusra Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik E N E N Corridor Jawa Infrastruktur Infomasi (TIK) Corridor Sumatra Regulasi dan Kebijakan SDM SDM SDM Program and Action Plan Ministries, Strategy, Program, and Action Province/Regency/City Plan Mid Term of National Development Plan 26 Sumber: Sislognas (2012) Background Substances The challenges of implementation
  • 27. Logistik Segar: Imbal-balik Mutu Produk Pelayanan Biaya
  • 28. M4P (market for the poor) Approach (ILO, 2005) 28
  • 29. Analisis Proses Sender Receiver Petani Konsumen 29
  • 30. Usulan Logistik Pertanian • Perubahan pola pikir individual menjadi berpikir rantai pasokan pertanian mulai dari hulu sampai hilir termasuk dinamika dan keberlanjutannya. • Pertanian memberikan konten terhadap pengembangan koridor ekonomi: – Pemenuhan pangan dan gizi komunitas lokal baik pasar terstruktur maupun tradisional. – Pendorong ekspor untuk produk unggulan – Pendorong terjadinya investasi langsung • Pengembangan logistik pertanian berkelanjutan: planet (aliran barang yang mempertimbangkan aliran energi dan zat), people (sistem teknis yang mempertimbangkan kelembagaan dan manajemen pengetahuan), dan profit (keterpaduan untuk memperbaiki hubungan, pengurangan biaya, dan peningkatan mutu). • Logistik pertanian terpadu mulai dari budi daya sampai pasar dengan mutu yang lebih baik. • Pengembangan sistem manajemen keamanan pangan, sistem pelacakan dari kebun sampai pasar, dan taman agro. • Penelitian dan pengembangan teknologi penyimpanan dan pemrosesan, misalnya sistem penyimpanan dingin. • Pemberian insentif inovasi logistik kepada para pelaku. • Pengembangan bank pertanian dan pasar komoditas. • Pembentukan Kementrian Budidaya dan Industri Pertanian yang mencakup logistik terpadu.
  • 32. Referensi • Apriyantono, A. (2004), “Pembangunan Pertanian di Indonesia”, Kementrian Pertanian RI. • Peraturan Presiden No. 12 tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional. 32