SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
BAB I
                                  PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

     Akuntansi bukanlah merupakan hal yang tabu lagi di pendengaran kita. Kita ketahui
bersama bahwa akuntansi merupakan kumpulan prosedur-prosedur untuk mencatat,
mengklasifikasikan,   mengikhtisarkan      dan     melaporkan   dalam    bentuk       laporan
keuangan.Pengelolaan keuangan yang baik dan transparan memerlukan pengetahuan dan
ketrampilan akuntansi secara baik. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Keuangan RI (no.
476 kmk. 01 1991) Akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, penganalisaan,
peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu kesatuan
ekonomi untuk menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna
untuk pengambilan keputusan.
       Berlandasan dengan pengertian akuntansi sebelumnya, akuntansi internasional
merupakan akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang
kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.Akuntansi harus berkembang agar
mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan
pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
       Terdapat beberapa fakor yang dapat mempengaruhi akuntansi internasional, yaitu
sebagai berikut:
   1. Sumber pendanaan
       Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas
       seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang
       untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
   2. Sistem Hukum
       Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum
       (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok
       lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi
       digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.Sebaliknya,




PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                   1
hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk
       mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
   3. Perpajakan
       Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
       perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
       mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
       kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
   4. Ikatan Politik dan Ekonomi
   5. Inflasi
       Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
       kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-
       akun perusahaan.
   6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
       Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
       perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
   7. Tingkat Pendidikan
       Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
       disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative
       tidak akaninformative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
   8. Budaya
       Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan,
       penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

   Berkaitan dengan isu yang akan diangkat dalam makalah ini, sebaiknya kita perlu
mengetahui seperti apa yang disebut dengan impor dan ekspor itu sendiri. Kita ketahui
bersama bahwa ekspor merupakan kegiatan perseorangan atau badan hukum yang menjual
barang ke luar negeri.Sedangkan impor merupakan suatu kegiatan perseorangan atau badan
hukum yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali di dalam negeri.




PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                 2
Adapun perbedaan lebih konkret mengenai ekspor dan impor, adalah sebagai berikut:
EKSPOR                                         IMPOR
- Ekspor adalah kegiatan perseorangan atau - Impor adalah kegiatan perseorangan atau
badan     hukum yang menjual barang ke luar badan hukum yang membeli barang dari luar
negeri.                                        negeri untuk dijual kembali di dalam negeri.




- Orang atau badan hukum yang melakukan - Orang atau badan hukum yang melakukan
kegiatan ekspor dinamakan eksportir.           kegiatan impor dinamakan importir.


- Tujuan dilakukan ekspor bagi perseorangan - Tujuan dilakukan impor bagi perseorangan
adalah untuk memperoleh keuntungan.            adalah untuk memperoleh laba.


- Tujuan dilakukan ekspor bagi negara adalah - Tujuan dilakukan impor bagi negara adalah
untuk memperoleh devisa negara dalam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
bentuk mata uang asing.


    Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya dalam hal sumber daya alamnya.
Terdapat dua macam ekspor yang dilakukan oleh Indonesia, yaitu:
 1. Minyak bumi dan gas alam (Migas).
     Barang-barang yang termasuk migas antara lain : minyak tanah, bensin, solar dan elpiji.
 2. Non Migas.
     Barang-barang yang termasuk non migas antara lain : hasil pertanian dan perkebunan
     (karet, kopi dan kopra); hasil laut (ikan dan kerang); hasil industri (kayu lapis, minyak
     kelapa sawit, pupuk, kertas dan bahan kimia); serta hasil tambang non migas (bijih
     nikel, bijih tembaga dan batu bara).
     Faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor suatu negara :
 1. Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri.
 2. Keadaan pasar luar negeri.
 3. Kemampuan eksportir memanfaatkan peluang pasar.




PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                    3
Ketika Indonesia melakukan impor dari Negara-negara lain, hal yang menjadi
kontroversi yaitu seperti apa dampak yang akan timbul juka impor tersebut diizinkan. Pada
dasarnya kegiatan impor ini membawa dampak positif dan juga negatif. Berikut paparannya.
Dampak positif pembatasan impor adalah :
      1. Menumbuhkan rasa cinta produksi dalam negeri.
      2. Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.
      3. Memenuhi kebutuhan masyarakat.
      4. Memperkuat neraca pembayaran.
Dampak negatif pembatasan impor adalah :
      1. Lesunya perdagangan internasional akibat terjadinya balas membalas kegiatan
         pembatasan kuota impor.
      2. Kurangnya peningkatan mutu produksi akibat produsen dalam negeri merasa tidak
         mempunyai pesaing.

      Kita ketahui bersama bahwa Indonesia menjalin kerjasama dalam hal perdagangan, baik
impor maupun ekspor dengan beberapa Negara di dunia, baik Asia maupun Eropa. Cina
merupakan salah satu Negara diantara beberapa Negara yang melakukan kerjasama tersebut.
Kerjasama perdagangan yang telah lama terjalin antara Indonesia-cina, kini sedang
menghadapi sebuah kendala, yaitu adanya diskrepansi yang terjadi antara pencatatan yang
dilakukan oleh Cina dan Indonesia.
      Hal ini tentunya menjadi suatu masalah yang perlu dicarikan solusi secepatnya, karena
dapat menyebabkan keuangan Indonesia defisit, dan tentunya hal ini menjadi sesuatu yang
merugikan Indonesia.
1.2      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kelompok kami akan kaji dalam kesempatan kali ini, adalah:
      1. Sejarah kerja sama bilateral perdagangan Indonesia – Cina
      2. Gambaran masalah yang ditimbulkan akibat dari Selisih perdagangan yang
         diskrepansi antara Indonesia – Cina
      3. Pentingnya penerapan nilai akuntansi dalam setiap transaksi
1.3      Tujuan penulisan
         Tujuan penulisan makalah ini, tentunya untuk menjelaskan apa yang menjadi rumusan
masalah di atas. Mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh Indonesia akibat adanya
diskrepansi atas pencatatan perdagangan dengan Cina.




PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                 4
BAB II
                                    PEMBAHASAN


2.1 Definisi Perdagangan Internasional
        Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dmaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.Bila
dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negri, maka perdagangan
internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan ini disebabkan oleh faktor-faktor
antara lain :
      1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan
      2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara kenegara lainnya
          melaluibermacam peraturan seperti pabean, yang bersumber dari pembatasan yang
          dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.
      3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata
          uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan sebagainya


2.2 Manfaat Perdagangan Internasional
        Setiap negara yang melakukan perdagangan dengan negara lain tertentu akan
memperoleh manfaat bagi negara tersebut. Manfat tersebut antara lain :
    1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negri sendiri
        Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
        Faktor-faktor tersebut diantaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan
        IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
        memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
    2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
        Sebab utama kegiatan perdagangan luar negri adalah untuk memperoleh keuntungan
        yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu
        barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya
        lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negri.Sebagai
        contoh :Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi


PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                  5
kain. Akan tetapi, Jepang dapat memproduksi dengan lebih efesien dari Amerika
        Serikat. Dalam keadaan seperti ini, untuk mempertinggi keefisienan penggunaan
        faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu mengurangi produksi kainnya dan
        mengimpor barang tersebut dari Jepang. Dengan mengadakan spesialisasi dan
        perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
           a. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan
               lebih efesien.
           b. Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat
               diproduksi dalam negri.
     3. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
        Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
        dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
        mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
        internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
        menjual kelebihan produk tersebut keluar negri.
     4. Transfer teknologi modern
        Perdagangan luar negri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
        produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih moderen.
        Membahas tentang perdagangan internasional tentunya tidak terlepas dari
pembicaraan mengenai kegiatan ekspor impor. Dalam melakukan kegiatan ekspor impor
tersebut perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku di bidang tersebut.


2.3 Ketentuan Ekspor-Impor
2.3.1 Bidang Ekspor
      Ketentuan umum di bidang ekspor biasanya meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
proses pengiriman barang ke luar negri. Ketentuan tersebut meliputi antara lain:
1.    Ekspor
      Perdagangan dengan cara mengeluarkanbarang dari dalam ke luar wilayah pabean
      Indonesia dengan memenuhi ketentuanyang berlaku.
2.    Syarat-syarat Ekspor
      A. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
      B. Mendapat izin usaha dari Dept. Teknis/Lembaga      Pemerintah Non-Dept
      C. Memiliki izin ekspor berupa :


PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                             6
 APE (Angka Pengenal Ekspor) untuk Eksportir Umum berlaku lima tahun.
          APES (Angka Pengenal Ekspor Sementara) berlaku dua tahun
          APET (Angka Pengenal Ekspor Terbatas) untuk PMA/PMDN
3.   Eksportir
     Pengusaha yang dapat melakukan ekspor, yang telah memiliki SIUP atau izin usaha dari
     Dept. Teknis/LembagaPemerintah Non-Dept berdasarkan ketentuan yang berlaku.
4.   Eksportir Terdaftar (ET)
     Perusahaan yang telah mendapat pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk
     mengekspor barang tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.
5.   Barang Ekspor
     Seluruh jenis barang yang terdaftar sebagai barang ekspor dan sesuai dengan ketentuan
     perpajakan dan kepabeanan yang berlaku.


2.3.2 Bidang Impor
     Ketentuan umum di bidang Impor biasanya meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
proses pengiriman barang ke dalam negri. Ketentuan tersebut meliputi antara lain:
1.   Impor
     Perdagangan dengan cara memasukan barang dari luarnegri ke dalam wilayah pabean
     Indonesia dengan memenuhi ketentuanyang berlaku.
2.   Syarat-syarat Impor
     a. Memiliki izin ekspor berupa :
          API (Angka Pengenal Impor) untuk Importir Umum berlaku selama perusahaan
             menjalankan usaha.
          APIS (Angka Pengenal Impor Sementara)berlaku untuk jangka waktu 2 tahun
             dan tidak dapat diperpanjang.
          API(S) Produsen untuk perusahaan diluar PMAatau PMDN.
          APIT (Angka Pengenal Impor Terbatas) untukperusahaan PMA/PMDN
     b. Persyaratan untuk memperoleh APIS :
          Memiliki SIUP perusahaan besar atau menengah
          Keahlian dalam perdagangan impor
          Referensi bank devisa
          Bukti kewajiban pajak (NPWP)




PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                7
c. Persyaratan untuk memperoleh API :
           Wajib memiliki APIS
           Telah melaksanakan impor sekurang 4 kali dan telah mencapai nilai nominal
              US$ 100.000,00
           Tidak pernah ingkar kontrak impor.
3.   Importir
     Pengusaha yang dapat melakukan kegiatan perdagangan dengan cara memasukan
     barang dari luar negri ke dalam wilayah pabean Indonesia sesuai ketentuan yang
     berlaku.
     Kategori Importir meliputi : Importir Umum, Importir Umum +, Importir Terdaftar,
     Importir Produsen, Produsen Importir dan Agen Tunggal.
4.   Barang Impor
     Seluruh jenis barang yang terdaftar sebagai barang impor dan sesuai dengan ketentuan
     perpajakan dan kepabeanan yang berlaku.
       Perdagangan internasional atau antara negara dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara diantaranya :
1.   Ekspor
     Dibagi dalam beberapa cara antara lain :
     a.    Ekspor Biasa
           Pengiriman barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang
           ditujukan kepada pembeli di luar negri, mempergunakan L/C dengan ketentuan
           devisa.
     b.    Ekspor Tanpa L/C
           Barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C
           harus ada ijin khusus dari departemen perdagangan
2.   Barter
     Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang
     dibutuhkan dalam negri.
     Jenis barter antara lain :
     a.    Direct Barter
           Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat penetu nilai
           atau lazim disebut dengan denominator of valuesuatu mata uang asing dan



PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                               8
penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antar kedua
          negara yang bersangkutan.
     b.   Switch Barter
          Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin
          memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran tersebut,
          maka negara pengimpor dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga
          yang membutuhkannya.
     c.   Counter Purchase
          Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu
          negara yang menjual barang kepada negara lain, mka negara yang bersangkutan
          juga harus membeli barang dari negara tersebut.
     d.   Buy Back Barter
          Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara
          berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi di negara
          berkembang , yang nantinya hasil produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh
          negara maju.
3.   Konsinyasi (Consignment)
     Pengiriman barang dimana belum ada pembeli yang tertentu di LN. Penjualan barang
     di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas (Free Market) atau Bursa Dagang
     ( Commodites Exchange) dengan cara lelang. Cara pelaksanaan lelang pada umumnya
     sebagai berikut :
     a.   Pemilik brang menunjuk salah satu broker yang ahli dalah salah satu komoditi.
     b.   Broker memeriksa keadaan barang yang akan di lelang terutama mengenai jenis
          dan jumlah serta mutu dari barang tersebut.
     c.   Broker meawarkan harga transaksi atas barang yang akan dijualnya,harga
          transaksi ini disampaikan kepada pemilik barang.
     d.   Oleh panitia lelang akan ditentukan harga lelang yang telah disesuaikan
          dengansituasi pasar serta serta kondisi perkembangan dari barang yang akan
          dijual. Harga ini akan menjadi pedoman bagi broker untuk melakukan transaksi.
     e.   Jika pelelangan telah dilakukan broker berhak menjual barang yang mendapat
          tawaran dari pembeli yang sana atau yang melebihi harga lelang.
     f.   Barang-barang yang ditarik dari pelelangan masih dapat dijual di luar lelang
          secara bawah tangan



PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                9
g.    Yang diperkenankan ikut serta dalam pelalangan hanya anggita yang tergabung
           dalam salah satu commodities exchange untuk barang-barang tertentu.
     h.    Broker mendapat komisi dari hasil pelelangan yang diberikan oleh pihak yang
           diwakilinya.
4.   Package Deal
     Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negara-negara sosialis,
     pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan ( rade agreement) dengan
     salah saru negara. Perjanjian itu menetapkan junlah tertentu dari barang yang akan di
     ekspor ke negara tersebut dan sebaliknya dari negara itu akan mengimpor sejumlah
     barang tertentu yang dihasilkan negara tersebut.
5.   Penyelundupan (Smuggling)
     Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke negara lain
     tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi menjadi 2 bagian :
     a.    Seluruhnya dilakuan secara ilegal
     b.    Penyelundupan administratif/penyelundupan tak kentara/ manipulasi (Custom
           Fraud)
6.   Border Crossing
     Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan persetujuan tertentu (Border
     Agreement), tujuannya pendudukan perbatasan yang saling berhubungan diberi
     kemudahan dan kebebasan dalam jumlah tertentu dan wajar. Border Crossing dapat
     terjadi melalui :
     a.    Sea Border (lintas batas laut)
           Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara
           berupa lautan, perdagangan dilakukan dengan cara penyebrangan laut.
     b.    Overland Border (lintas batas darat)
           Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara
           berupa daratan, perdagangan dilakukan dengan cara setiap pendudik negara
           tersebut melakukan interaksi dengan melewati batas daratan di masing masing
           negara melalui persetujuan yang berlaku.




PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                10
2.4. Masalah Yang Timbul Dalam Ekspor-Impor
2.4.1 Faktor Eksternal
     Masalah yang bersifat eksternal meliputi hal-hal yang terjadi di luar perusahaan yang
akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
1.   Kepercayaan Antara Eksportir Importir
     Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin
     terlaksananya transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya
     berjauhan dan belum saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan
     pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang
     terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaliknya apakah
     eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan
     pembayaran.
     Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah
     mengetahui kredibilitas masing-masing.Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk
     mencari kontrak dagang antara lain :
     a.    memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat, dan jenis
           usaha.
     b.    Mencari dan mengunjungi perusahaan di negara lain.
     c.    meminta bantuan bank di dalam negri yang selanjutnya mengadakan kontak
           dengan bank korespondennya di luar negri untuk menghubungkan nasbah kedua
           bank.
     d.    Membaca publikasi dagang dalam dan luar negri.
     e.    Konsultasi dengan pengusaha dalam bidang yang sama.
     f.    Melalui perwakilan perdagangan.
     g.    Iklan
     Pada dasarnya faktor kepercayaan ini lebih dititikberatkan pada kemampuan kedua
     belah pihak baik eksportir maupun importir dalam menilai kredibilitas masing-masing.
2.   Pemasaran
     Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng
     akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi
     importir yang penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya
     akan diimpor untuk memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik. Dalam hal
     penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui



PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                11
apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi
     mengenai :
     a.   ongkos atau biaya barang
     b.   sifat dan tingkat persaingan
     c.   luas dan sifat permintaan
     Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai :
     a.   peraturan perdagangan negara setempat
     b.   pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu
     c.   kontinuitas produksi barang
     d.   negara tujuan barang-barang ekspor
     Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun
     importir adalah daya saing, yang meliputi :
     a.   Daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan
     b.   Daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya
          menjadi masalah nasional
     c.   Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negri
     d.   Kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasaran
3.   Sistem Kuota dan Kondisi Hubungan Perdagangan Dengan Negara Lain
     Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan
     hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak
     yang bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan
     kuota negara, maka upaya meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak
     sepenuhnya dapat terlaksana.
     Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan
     antar negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional,
     guna menciptakan suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi
     perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang
     masuk ke suatu negara serta hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan
     menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor.
4.   Keterkaitan Dalam Keanggotaan Organisasi Internasional
     Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk
     mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari
     manfaat yang diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya
     tak jarang merupakan penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi


PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                  12
peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota
     kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi anggota-anggota
     OPEC.
5.   Kurangnya Pemahaman Akan Tersedianya Kemudahan-kemudahan Internasional
     Kemudahan-kemudahan        internasional   seperti   ASEAN      Preferential   Trading
     Arrangement yang menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan
     perdagangan antara negara ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal
     balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal
     barang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara tersebut.
2.4.2 Faktor Internal
     Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha
adakalanya tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya
telah dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan
keuntungan yang cepat dan nyata.
Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan
mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain:
1.   Persiapan Teknis
     Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor
     berupa :
     a.    Status badan hukum perusahaan
     b.    Adanya izin usaha (SIUP) serta izin ekspor maupun impor (APE,APES, API,
           APIS, APIT)
     c.    Kemapuan menyiapkan persyaratan-persyaratan lain seperti dokumen pengapalan,
           realisasi pengapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad
           baik.
     Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang
     bersangkutan dalam menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan
     kejujuran untu mengirimkan barangnya.Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga
     reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin kelangsungan izin usahanya
     maka kontinuitas aktivitas–aktivitas transaksinya harus dipertahankan dan ditingkatkan.
2.   Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negri
     Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan
     atau pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor,



PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                  13
tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar
     negri.
3.   Pembiayaan
     Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh
     para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain
     ketercukupan akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta
     bagaimana cara memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur
     keuangannya secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas-
     fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi yanmg dilakukan.
     Menyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan.
4.   Kekurangsempurnaan Dalam Mempersiapkan Barang
     Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi
     penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan
     hubungan transaksi dengan rekannya di luar negri.
     Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :
     a.    Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan
           pengaturan pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya.
     b.    Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian
     c.    Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
     d.    Pengepakan yang tidak memenuhi syarat
     e.    Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.
5.   Kebijaksanaan Dalam Pelaksanan Ekspor Impor
     Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang
     mendasarinya.    Peraturan-peraturan   yang    apabila   sering    berubah-ubah   dapat
     membingungkan dan menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak
     pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang
     cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya, sehingga masing-
     masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya.
2.5 Mengenai Indonesia-Cina
2.5.1 Sejarah kerja sama bilateral perdagangan Indonesia – Cina
     Hubungan Indonesia China memiliki akar sejarah yang panjang, hubungan yang dapat
ditelusuri sampai abad-abad pertama Masehi.Interaksi antara nenek moyang bangsa China
dengan nenek moyang bangsa Indonesia telah dimulai sejak 2000 tahun lalu.Hubungan erat



PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                  14
ini menemukan momentum simboliknya dalam kisah perjalanan muhibah Cheng Ho yang
sangat masyhur pada abad 14.
     Salah satu bukti budaya yang menunjukkan interaksi itu adalah bedug yang digunakan
(hanya) oleh masjid-masjid di Indonesia.Bedug itu merupakan bawaan dari China. Kong
Yuanzhi juga memperlihatkan, adanya aneka kontak antara penduduk di Daratan China dan
Kepulauan Nusantara, juga pada saat China memasuki zaman keemasan Dinasti Tang,
Dinasti Ming dan Dinasti Qing.Pada masa Moh.Hatta menjadi Perdana Menteri, Indonesia
secara resmi mengakui kedaulatan China yaitu pada tanggal 15 Januari 1950.Indonesia
tercatat sebagai negara pertama yang mengakui berdirinya China baru di bawah pemerintahan
komunis.Lalu pada tahun 1953 Indonesia mengirim Arnold Mononutu, sebagai Duta Besar
Indonesia ke Beijing, China.Pengiriman Mononutu sebagai Duta Besar Indonesia pertama
tersebut menandai mulai eratnya Namun, hubungan resmi antarnegara dapat dikatakan baru
dimulai pada tahun 1950.
     Pada masa Moh.Hatta menjadi Perdana Menteri, Indonesia secara resmi mengakui
kedaulatan China yaitu pada tanggal 15 Januari 1950.Indonesia tercatat sebagai negara
pertama yang mengakui berdirinya China baru di bawah pemerintahan komunis. Lalu pada
tahun 1953 Indonesia mengirim Arnold Mononutu, sebagai Duta Besar Indonesia ke Beijing,
China. Pengiriman Mononutu sebagai Duta Besar Indonesia pertama tersebut menandai mulai
eratnya hubungan kedua Negara.Peristiwa itu diikuti dengan penandatanganan nota
kerjasama RI-China, dan penggantian Duta Besar China untuk Indonesia. Kemudian pada
awal 1960-an tercipta poros Jakarta-Peking yang berkembang menjadi poros Jakarta-Peking-
Pyongyang. China terus berupaya memperbaiki hubungannya dengan berbagai Negara
melalui berbagai bidang. Dengan Indonesia dipakai ”diplomasi dagang”. Kontak langsung
pertama yang disiarkan adalah kehadiran delegasi Kamar Dagang Indonesia (KADIN) di
Pameran Dagang Guangzhou, pada bulan November 1977.Sejak itu, terjadilah kontak-kontak
personal ataupun organisasional lainnya. Semula prospek kontak-kontak ini sangat fluktuatif
tergantung pada isu-isu politik domestik yang menyertainya, namun sejalan dengan besarnya
keuntungan yang diperoleh kedua pihak, pada tahun 1984 menteri luar negeri Indonesia
mulai mengajukan usulan pentingnya pembukaan hubungan dagang langsung dengan China.
     Lewat gerak cepat Sukamdani, KADIN berhasil membuat terobosan penting dengan
menjalin hubungan dagang dengan rekannya di China.Maka pada tahun 1985 hubungan
dagang antara RI-China resmi dibuka.Catatan statistic Neraca perdagangan antarkedua negara
yang terlihat menurun pada tahun 1960, sejak tahun 1963 kembali meningkat dan melonjak
cukup pesat pada tahun 1965. Namun, hubungan baik ini terputus akibat terjadinya kudeta


PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                 15
”Gerakan 30 September” yang kemudian ditengarai sebagai gerakan Partai Komunis
Indonesia untuk menggulingkan Hubungan baik RI-China berakhir dengan pembekuan
hubungan dua negara pada bulan Oktober 1967. China terus berupaya memperbaiki
hubungannya dengan berbagai Negara melalui berbagai bidang. Dengan Indonesia dipakai
”diplomasi dagang”. Kontak langsung pertama yang disiarkan adalah kehadiran delegasi
Kamar Dagang Indonesia (KADIN) di Pameran Dagang Guangzhou, pada bulan November
1977.Sejak itu, terjadilah kontak-kontak personal ataupun organisasional lainnya. Semula
prospek kontak-kontak ini sangat fluktuatif tergantung pada isu-isu politik domestik yang
menyertainya, namun sejalan dengan besarnya keuntungan yang diperoleh kedua pihak, pada
tahun 1984 menteri luar negeri Indonesia mulai mengajukan usulan pentingnya pembukaan
hubungan dagang langsung dengan China. Lewat gerak cepat Sukamdani, KADIN berhasil
membuat terobosan penting dengan menjalin hubungan dagang dengan rekannya di
China.Maka pada tahun 1985 hubungan dagang antara RI-China resmi dibuka. Pada era
1992-2002 perdagangan bilateral Indonesia-China meningkat dari 2 miliar sampai AS $8
miliar dan investasi China juga meningkat dari AS$282 juta (1999) menjadi AS$6,8 miliar
(2003). Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik ( BPS ), antara tahun 2003
hingga 2004, atau masa setelah pelaksanaan tahap awal dari ACFTA, atau EHP, pada bulan
Januari 2004 dan tidak lama setelah itu, ekspor Indonesia ke China meningkat sebanyak
232,2 %, sedangkan impornya dari China meningkat hanya sebesar 38,67% saja. Rata-rata
pertumbuhan perdagangan Indonesia-China (2003-2005) berkisar AS $31,64 miliar. Secara
keseluruhan total volume perdagangan antara Indonesia dan China pada tahun 2004, terhitung
menjadi AS$ 13,47 milyar, atau peningkatan sebesar 31,8 persen dari tahun sebelumnya, dan
hampir sama dengan volume perdagangan Indonesia dan AS, yang terhitung mencapai AS$
13,5 milyar.
     Sementara itu, dari sisi pandang China, Indonesia kini masuk pada peringkat ke-17,
sebagai negara penerima ekspor negara itu, dengan nilai sebesar AS$ 3,59 milyar, atau
peningkatan sekitar 1,01 persen dari total ekspor China ke seluruh dunia. Umumnya
perdagangan bilateral semakin bertambah dengan cepat hingga mencapai AS$ 10 milyar,
termasuk perdagangan melalui Hong Kong, sedangkan penanaman modal China di Indonesia
kini mencapai total kumulatif sebesar AS$ 282 milyar.   55   Peningkatan hubungan Indonesia-
China mencapai klimaksnya dengan ditandatanganinya Strategic Partnership Agreement
antara Indonesia-China pada tanggal 25 April 2005, saat Presiden hu Jin Tao berkunjung ke
Indonesia. Kemitraan Strategis ini akan difokuskan untuk memperkuat kerjasama politik dan
keamanan, memperdalam kerjasama ekonomi dan pembangunan, meningkatkan kerjasama


PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                  16
sosial budaya, dan memperluas hubungan nonpemerintah. Ada tiga bidang luas yang dicakup
dalam perjanjian kemitraan strategis ini, yaitu kerjasama politik dan keamanan, kerjasama
ekonomi dan pembangunan dan kerjasama sosial budaya.


2.5.2 Perdagangan Indonesia-Cina
     Data perdagangan Indonesia dan China berselisih jauh.Sepanjang triwulan I tahun 2012
ini, baik Indonesia maupun China menyatakan defisit dalam neraca perdagangan kedua
negara. Catatan Bloomberg, sampai akhir Maret 2012, neraca perdagangan China-Indonesia
defisit US$ 580 juta di pihak China. Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat,
Indonesia tekor US$ 1,65 miliar dari neraca dagangnya dengan China. Entah data mana yang
bisa dipercaya.
     Aviliani, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional berpendapat, perbedaan data itu lebih
karena seleksi dokumen ekspor-impor di Indonesia masih lemah. "Di China, seleksi dokumen
sangat ketat. Sedangkan ekspor Indonesia sering tidak lengkap dan tak tercatat," ujarnya,
kemarin.
     Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku, data hasil pencatatan BPS sangat bisa
dipercaya."Intinya, ada perbedaan mekanisme penghitungan dan ada penambahan nilai
terhadap ekspor kita sebelum tiba di negara tujuan akhir," ujarnya ke KONTAN.Meski
begitu, pemerintah tidak tinggal diam. Deddy Saleh, Direktur Jenderal Perdagangan Luar
Negeri Kemdag menyatakan tengah mengkaji perbedaan data ini.
     Ada beberapa kemungkinan mengapa terjadi perbedaan data.Pertama, perbedaan waktu
pencatatan. "Misalnya, ekspor dari kita akhir Maret, sampai ke China bulan April, maka di
sana dicatat impor April," terang Deddy.Kedua, ada perbedaan metode pencatatan. Kalau
Indonesia mencatat ekspor lewat metode free on board (FOB), di China pencatatan impor
pakai sistem cost insurance and freight (CIF). Di luar itu, Dedi tak menampik kemungkinan
adanya penyelundupan ekspor ke China.Sisi positifnya, perbedaan data ini bisa membuka
negosiasi perdagangan IndonesiaChina.Syaratnya harus ada akurasi data. Untuk itu, "Kami
akan melakukan pengecekan data dengan sumber lain, seperti WTO (organisasi perdagangan
dunia), WCO (organisasi pabean dunia), dan World Bank," kata Dedi.
     Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementeria Perdagangan Gusmardi
Bustami mengatakan kedua negara terus berupaya meningkatkan perdagangan melalui
berbagai penjajakan.Presiden SBY sudah mengunjungi China dan menargetkan total
perdagangan kedua negara bisa mencapai US$80 miliar pada 2015," katanya seusai
pertemuan dengan China Chamber of Commerence Ffor Import & Export, Kamis 7 Juni.


PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                               17
Kunjungan CCCT tersebut merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding on
Trade Cooperation in Textile and Chloting yang ditandatangani oleh Asosiasi Pertekstilan
Indonesia dan CCCT pada 29 April 2011. Gusmardi mengatakan realisasi nilai ekspor
Indonesia ke China pada kuartal I/2012 tercatat sebesar US$5,1 miliar dan impor senilai
US$6,6 miliar.
      Realisasi perdagangan tersebut membuat neraca Indonesia defisit US$1,5 miliar. China,
katanya, merupakan mitra tepat bagi Indonesia yang berupaya mengembangkan perdagangan
kedua negara, terutama sektor TPT.Rencananya, Kemendag, API, BKPM, dan Kemenperin
akan membuat tim kecil untuk menindak lanjuti rencana investasi sektor TPT dari China
tersebut. Ade Sudrajat Usman, Ketua API, mengatakan kerja sama perdagangan ini akan
menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang. "Tidak mungkin neraca perdagangan
Indonesia dengan China seimbang dalam waktu dekat.Tapi, kami perkirakan dalam 10 tahun
mendatang ekspor Indonesia ke China akan lebih besar dibandingkan China ke Indonesia,"
katanya.
      Ade mengatakan neraca perdagangan TPT Indonesia dengan China terus mengalami
defisit. Pada 2009, atau sebelum diberlakulannya perdagangan bebas antardua negara,
realisasi impor China untuk TPT mencapai US$1,03 miliar. Sedangkan ekspornya tercatat
hanya US$180 juta.Setelah ACFTA berlaku, lanjutnya, ketimpangan neraca perdagangan
Indonesia masih terjadi. Pada 2011 tercatat realisasi nilai ekspor produk TPT ke China
sebesar US$388,4 juta dan impor mencapai US$2,28 miliar. "Kunjungan CCCT diharapkan
menjadi jembatan untuk kerja sama perdagangan melalui investasi.Setelah investasi masuk,
produk yang dihasilkan untuk kebutuhan ekspor," ujarnya.Ade mengatakan China sebenarnya
telah memberikan sejumlah fasilitas kepada API untuk meningkatkan ekspor, seperti
mengikutsertakan dalam pameran berskala internasional.Namun, dia mengakui pengusaha
Indonesia selama ini belum memanfaatkan fasilitas pameran tersebut secara optimal.Vice
Chairman CCCT Jiang Hui mengatakan sejumlah investor masih menjajaki untuk
menanamkan modalnya di Indonesia."Diharapkan hubungan dagang kedua negara akan
semakin erat," paparnya.Dia mengatakan ada sejumlah keuntungan berinvestasi di Tanah Air,
antara lain karena kondisi ekonomi Indonesia yang relatif kuat. Defisit perdagangan antara
Indonesia dan China cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Per Maret 2011, total impor
dari China ke Indonesia mencapai US$1,37 miliar dibandingkan Februari sebesar US$1,34
miliar.
      Pada Maret 2011, defisit perdagangan produk non migas Indonesia-China mencapai
US$668 juta, atau naik dari Januari 2011 sebesar US$327 juta. "Tren defisit perdagangan


PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                                 18
dengan China memang membesar.Tapi, ekspor ke China juga naik," kata Kepala Badan Pusat
Statistik (BPS), Rusman Heriawan, pada konferensi pers pengumuman inflasi deflasi bulan
Maret di BPS Pusat, Senin, 2 Mei 2011.Defisit perdagangan dengan China, menurut Rusman,
juga mempengaruhi nilai surplus perdagangan yang makin berkurang. Maret 2011, surplus
perdagangan Indonesia mencapai US$1,6 miliar, atau turun 1,25 persen dari bulan
sebelumnya. "Kami melihat belum ada keseimbangan dengan China," ungkapnya.Dari data
BPS, beberapa barang yang diimpor dari China mayoritas adalah barang modal dan barang
konsumsi seperti elektronik, mesin serta buah-buahan.
     Telepon seluler menempati urutan teratas impor China ke Indonesia sebesar US$107,7
juta, laptop US$59,7 juta, dan buah-buahan segar US$24 juta.      Sementara itu, ekspor
IndSSSonesia ke China sebagian besar berupa barang mentah seperti karet sebesar US$124,2
juta, batu bara US$95,9 juta, tembaga US$74 juta, dan cooking coal US$ 72 juta.Barang-
barang impor dari China, ujar Rusman, memang tidak dapat dicegah masuk ke pasar
Indonesia karena harganya murah dan kompetitif.Apalagi, menurut Rusman, ekspor impor
bersifat resiprokal dan tidak mungkin menuntut agar impor turun dan ekspor naik."Kami
tidak perlu menahan impor dari China.Struktur impor yang besar dari China juga membawa
teknologi dan investasi yang besar," tambahnya.




PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                              19
BAB III
                                      PENUTUP


3.1 Kesimpulan
     Berkaitan dengan isu yang akan diangkat dalam makalah ini, sebaiknya kita perlu
mengetahui seperti apa yang disebut dengan impor dan ekspor itu sendiri. Kita ketahui
bersama bahwa ekspor merupakan kegiatan perseorangan atau badan hukum yang menjual
barang ke luar negeri.Sedangkan impor merupakan suatu kegiatan perseorangan atau badan
hukum yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali di dalam negeri.Data
perdagangan Indonesia dan China berselisih jauh.Sepanjang triwulan I tahun 2012 ini, baik
Indonesia maupun China menyatakan defisit dalam neraca perdagangan kedua negara.
Catatan Bloomberg, sampai akhir Maret 2012, neraca perdagangan China-Indonesia defisit
US$ 580 juta di pihak China. Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia
tekor US$ 1,65 miliar dari neraca dagangnya dengan China. Entah data mana yang bisa
dipercaya.


3.2 Saran
       Semoga semua pengertian-pengertian yang ada dalam makalah ini mengenai
       ”AKUNTANSI INTERNASIONAL: Defisit Ekspor Impor Indonesia Cina” anda
       pahami benar-benar.
       Pelajarilah sekali lagi guna pendalaman pemahaman anda.
       Usahakan seluruh kosentrasi anda tercurah dalam proses pembelajaran ini.




PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                               20
DAFTAR PUSTAKA


Penelusuran Situs dan Website:


   http://www.bisnis.com/system/article/image/4fd/0df/bc8/438/aa3/53d/001/28e/compact_
   kontainer_rmt002.jpg


   http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2269570-pengertian-ekspor-impor-dan
   proses/#ixzz26WzTwvUZ


   http://ariajach.blogspot.com/2011/04/akuntansi-internasional-adalah.html


   http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28523/3/Chapter%20II.pdf




PENGANTAR EKSPOR IMPOR                                                             21
PENGANTAR EKSPOR IMPOR   22

More Related Content

What's hot

SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONALSRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONALSri Suwanti
 
Makalah Pajak Internasional
Makalah Pajak InternasionalMakalah Pajak Internasional
Makalah Pajak InternasionalRisang Pradana
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenMang Engkus
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialMang Engkus
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAMahyuni Bjm
 
Balaced scorecard pertamina
Balaced scorecard pertaminaBalaced scorecard pertamina
Balaced scorecard pertaminaMartin Mora
 
Analisis perkreditan
Analisis perkreditanAnalisis perkreditan
Analisis perkreditanmasadib
 
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarJudianto Nugroho
 
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan InternasionalAnalisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan InternasionalYorim N. Lasboi
 
3prinsip hukum-black-and-white1
3prinsip hukum-black-and-white1 3prinsip hukum-black-and-white1
3prinsip hukum-black-and-white1 Yanels Garsione
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015PPA FEUI
 
Pengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaPengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaDina Nurmariyani
 
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2phatar_augrah
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badannatal kristiono
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI - PENERAPAN E-BUSINESS DALAM PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI - PENERAPAN E-BUSINESS DALAM PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI - PENERAPAN E-BUSINESS DALAM PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI - PENERAPAN E-BUSINESS DALAM PERUSAHAANpanca warni
 

What's hot (20)

SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONALSRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
 
Makalah Pajak Internasional
Makalah Pajak InternasionalMakalah Pajak Internasional
Makalah Pajak Internasional
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
 
Makalah Hukum Pajak
Makalah Hukum PajakMakalah Hukum Pajak
Makalah Hukum Pajak
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Balaced scorecard pertamina
Balaced scorecard pertaminaBalaced scorecard pertamina
Balaced scorecard pertamina
 
Analisis perkreditan
Analisis perkreditanAnalisis perkreditan
Analisis perkreditan
 
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
 
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan InternasionalAnalisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan Internasional
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
3prinsip hukum-black-and-white1
3prinsip hukum-black-and-white1 3prinsip hukum-black-and-white1
3prinsip hukum-black-and-white1
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 
Pengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaPengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personalia
 
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI - PENERAPAN E-BUSINESS DALAM PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI - PENERAPAN E-BUSINESS DALAM PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI - PENERAPAN E-BUSINESS DALAM PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI - PENERAPAN E-BUSINESS DALAM PERUSAHAAN
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
 

Viewers also liked

Perdagangan international
Perdagangan internationalPerdagangan international
Perdagangan internationalRoza Ahmad
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)Putri Sanuria
 
Modul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satkerModul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satkerSai Jawa Tengah
 
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangMasalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangahmad aniq azharoni
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangahmad aniq azharoni
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Jiantari Marthen
 
Manlab pemantapan mutu
Manlab pemantapan mutuManlab pemantapan mutu
Manlab pemantapan mutuandiesta saman
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiJoy Irman
 
Intisari 101 seni perang sun tzu
Intisari 101 seni perang sun tzuIntisari 101 seni perang sun tzu
Intisari 101 seni perang sun tzuHeru Subiyanto
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Jiantari Marthen
 
PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIAPENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIAribkah_
 
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenAudit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
 

Viewers also liked (20)

Perdagangan international
Perdagangan internationalPerdagangan international
Perdagangan international
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
 
Modul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satkerModul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satker
 
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangMasalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
 
Pengantar manajemen
Pengantar manajemenPengantar manajemen
Pengantar manajemen
 
Manlab pemantapan mutu
Manlab pemantapan mutuManlab pemantapan mutu
Manlab pemantapan mutu
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
 
Internal audit - Copy
Internal audit - CopyInternal audit - Copy
Internal audit - Copy
 
Pertemuan 12 Loss Prevention and Fraud
Pertemuan 12 Loss Prevention and FraudPertemuan 12 Loss Prevention and Fraud
Pertemuan 12 Loss Prevention and Fraud
 
kayboard
kayboardkayboard
kayboard
 
Intisari 101 seni perang sun tzu
Intisari 101 seni perang sun tzuIntisari 101 seni perang sun tzu
Intisari 101 seni perang sun tzu
 
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASIMANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
 
Presentation_20110802213554
Presentation_20110802213554Presentation_20110802213554
Presentation_20110802213554
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
 
Langkah audit manajemen
Langkah audit manajemenLangkah audit manajemen
Langkah audit manajemen
 
PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIAPENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenAudit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
 

Similar to AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN PERDAGANGAN INDONESIA-CINA

HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...febrysaragih
 
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP 1.3,
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP  1.3,Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP  1.3,
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP 1.3,MahendraConan
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...megiirianti083
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosarosa wati
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdaganganFahmi Rizani
 
Perdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptxPerdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptxFardanFaliq
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume utsPutriUniba
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalWarsih acih
 
Tugas uts pertanyaan dan jawaban
Tugas uts pertanyaan dan jawabanTugas uts pertanyaan dan jawaban
Tugas uts pertanyaan dan jawabanelahsuhelah01
 
Tugas uas pertanyaan dan jawaban
Tugas uas pertanyaan dan jawabanTugas uas pertanyaan dan jawaban
Tugas uas pertanyaan dan jawabanelahsuhelah01
 
PERTEMUAN 3 LINGK HUKUM,TEKNOLOGI,AKUNTANSI,POLITIK.ppt
PERTEMUAN 3 LINGK HUKUM,TEKNOLOGI,AKUNTANSI,POLITIK.pptPERTEMUAN 3 LINGK HUKUM,TEKNOLOGI,AKUNTANSI,POLITIK.ppt
PERTEMUAN 3 LINGK HUKUM,TEKNOLOGI,AKUNTANSI,POLITIK.pptahmadhumaidi21
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...fya classic
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tamara Aisa
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Ikmall Aziiezz
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalIkaYulianti4
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeDamayYanti
 
Materi bab 8 perdagangan internasional
Materi  bab 8 perdagangan internasionalMateri  bab 8 perdagangan internasional
Materi bab 8 perdagangan internasionalYudha Kirito
 

Similar to AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN PERDAGANGAN INDONESIA-CINA (20)

HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
 
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP 1.3,
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP  1.3,Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP  1.3,
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP 1.3,
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosa
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
Perdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptxPerdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptx
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Tugas uts pertanyaan dan jawaban
Tugas uts pertanyaan dan jawabanTugas uts pertanyaan dan jawaban
Tugas uts pertanyaan dan jawaban
 
Tugas uas pertanyaan dan jawaban
Tugas uas pertanyaan dan jawabanTugas uas pertanyaan dan jawaban
Tugas uas pertanyaan dan jawaban
 
PERTEMUAN 3 LINGK HUKUM,TEKNOLOGI,AKUNTANSI,POLITIK.ppt
PERTEMUAN 3 LINGK HUKUM,TEKNOLOGI,AKUNTANSI,POLITIK.pptPERTEMUAN 3 LINGK HUKUM,TEKNOLOGI,AKUNTANSI,POLITIK.ppt
PERTEMUAN 3 LINGK HUKUM,TEKNOLOGI,AKUNTANSI,POLITIK.ppt
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resume
 
Materi bab 8 perdagangan internasional
Materi  bab 8 perdagangan internasionalMateri  bab 8 perdagangan internasional
Materi bab 8 perdagangan internasional
 

More from Jiantari Marthen

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Jiantari Marthen
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Jiantari Marthen
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Jiantari Marthen
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Jiantari Marthen
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Jiantari Marthen
 

More from Jiantari Marthen (20)

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
 

AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN PERDAGANGAN INDONESIA-CINA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi bukanlah merupakan hal yang tabu lagi di pendengaran kita. Kita ketahui bersama bahwa akuntansi merupakan kumpulan prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan.Pengelolaan keuangan yang baik dan transparan memerlukan pengetahuan dan ketrampilan akuntansi secara baik. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Keuangan RI (no. 476 kmk. 01 1991) Akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Berlandasan dengan pengertian akuntansi sebelumnya, akuntansi internasional merupakan akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Terdapat beberapa fakor yang dapat mempengaruhi akuntansi internasional, yaitu sebagai berikut: 1. Sumber pendanaan Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. 2. Sistem Hukum Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.Sebaliknya, PENGANTAR EKSPOR IMPOR 1
  • 2. hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. 3. Perpajakan Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. 4. Ikatan Politik dan Ekonomi 5. Inflasi Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun- akun perusahaan. 6. Tingkat Perkembangan Ekonomi Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. 7. Tingkat Pendidikan Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akaninformative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. 8. Budaya Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas. Berkaitan dengan isu yang akan diangkat dalam makalah ini, sebaiknya kita perlu mengetahui seperti apa yang disebut dengan impor dan ekspor itu sendiri. Kita ketahui bersama bahwa ekspor merupakan kegiatan perseorangan atau badan hukum yang menjual barang ke luar negeri.Sedangkan impor merupakan suatu kegiatan perseorangan atau badan hukum yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali di dalam negeri. PENGANTAR EKSPOR IMPOR 2
  • 3. Adapun perbedaan lebih konkret mengenai ekspor dan impor, adalah sebagai berikut: EKSPOR IMPOR - Ekspor adalah kegiatan perseorangan atau - Impor adalah kegiatan perseorangan atau badan hukum yang menjual barang ke luar badan hukum yang membeli barang dari luar negeri. negeri untuk dijual kembali di dalam negeri. - Orang atau badan hukum yang melakukan - Orang atau badan hukum yang melakukan kegiatan ekspor dinamakan eksportir. kegiatan impor dinamakan importir. - Tujuan dilakukan ekspor bagi perseorangan - Tujuan dilakukan impor bagi perseorangan adalah untuk memperoleh keuntungan. adalah untuk memperoleh laba. - Tujuan dilakukan ekspor bagi negara adalah - Tujuan dilakukan impor bagi negara adalah untuk memperoleh devisa negara dalam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bentuk mata uang asing. Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya dalam hal sumber daya alamnya. Terdapat dua macam ekspor yang dilakukan oleh Indonesia, yaitu: 1. Minyak bumi dan gas alam (Migas). Barang-barang yang termasuk migas antara lain : minyak tanah, bensin, solar dan elpiji. 2. Non Migas. Barang-barang yang termasuk non migas antara lain : hasil pertanian dan perkebunan (karet, kopi dan kopra); hasil laut (ikan dan kerang); hasil industri (kayu lapis, minyak kelapa sawit, pupuk, kertas dan bahan kimia); serta hasil tambang non migas (bijih nikel, bijih tembaga dan batu bara). Faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor suatu negara : 1. Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri. 2. Keadaan pasar luar negeri. 3. Kemampuan eksportir memanfaatkan peluang pasar. PENGANTAR EKSPOR IMPOR 3
  • 4. Ketika Indonesia melakukan impor dari Negara-negara lain, hal yang menjadi kontroversi yaitu seperti apa dampak yang akan timbul juka impor tersebut diizinkan. Pada dasarnya kegiatan impor ini membawa dampak positif dan juga negatif. Berikut paparannya. Dampak positif pembatasan impor adalah : 1. Menumbuhkan rasa cinta produksi dalam negeri. 2. Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri. 3. Memenuhi kebutuhan masyarakat. 4. Memperkuat neraca pembayaran. Dampak negatif pembatasan impor adalah : 1. Lesunya perdagangan internasional akibat terjadinya balas membalas kegiatan pembatasan kuota impor. 2. Kurangnya peningkatan mutu produksi akibat produsen dalam negeri merasa tidak mempunyai pesaing. Kita ketahui bersama bahwa Indonesia menjalin kerjasama dalam hal perdagangan, baik impor maupun ekspor dengan beberapa Negara di dunia, baik Asia maupun Eropa. Cina merupakan salah satu Negara diantara beberapa Negara yang melakukan kerjasama tersebut. Kerjasama perdagangan yang telah lama terjalin antara Indonesia-cina, kini sedang menghadapi sebuah kendala, yaitu adanya diskrepansi yang terjadi antara pencatatan yang dilakukan oleh Cina dan Indonesia. Hal ini tentunya menjadi suatu masalah yang perlu dicarikan solusi secepatnya, karena dapat menyebabkan keuangan Indonesia defisit, dan tentunya hal ini menjadi sesuatu yang merugikan Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang kelompok kami akan kaji dalam kesempatan kali ini, adalah: 1. Sejarah kerja sama bilateral perdagangan Indonesia – Cina 2. Gambaran masalah yang ditimbulkan akibat dari Selisih perdagangan yang diskrepansi antara Indonesia – Cina 3. Pentingnya penerapan nilai akuntansi dalam setiap transaksi 1.3 Tujuan penulisan Tujuan penulisan makalah ini, tentunya untuk menjelaskan apa yang menjadi rumusan masalah di atas. Mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh Indonesia akibat adanya diskrepansi atas pencatatan perdagangan dengan Cina. PENGANTAR EKSPOR IMPOR 4
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dmaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan ini disebabkan oleh faktor-faktor antara lain : 1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan 2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara kenegara lainnya melaluibermacam peraturan seperti pabean, yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah. 3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan sebagainya 2.2 Manfaat Perdagangan Internasional Setiap negara yang melakukan perdagangan dengan negara lain tertentu akan memperoleh manfaat bagi negara tersebut. Manfat tersebut antara lain : 1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negri sendiri Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. 2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi Sebab utama kegiatan perdagangan luar negri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negri.Sebagai contoh :Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi PENGANTAR EKSPOR IMPOR 5
  • 6. kain. Akan tetapi, Jepang dapat memproduksi dengan lebih efesien dari Amerika Serikat. Dalam keadaan seperti ini, untuk mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari Jepang. Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut: a. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efesien. b. Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi dalam negri. 3. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negri. 4. Transfer teknologi modern Perdagangan luar negri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih moderen. Membahas tentang perdagangan internasional tentunya tidak terlepas dari pembicaraan mengenai kegiatan ekspor impor. Dalam melakukan kegiatan ekspor impor tersebut perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku di bidang tersebut. 2.3 Ketentuan Ekspor-Impor 2.3.1 Bidang Ekspor Ketentuan umum di bidang ekspor biasanya meliputi hal-hal yang berhubungan dengan proses pengiriman barang ke luar negri. Ketentuan tersebut meliputi antara lain: 1. Ekspor Perdagangan dengan cara mengeluarkanbarang dari dalam ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuanyang berlaku. 2. Syarat-syarat Ekspor A. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) B. Mendapat izin usaha dari Dept. Teknis/Lembaga Pemerintah Non-Dept C. Memiliki izin ekspor berupa : PENGANTAR EKSPOR IMPOR 6
  • 7.  APE (Angka Pengenal Ekspor) untuk Eksportir Umum berlaku lima tahun.  APES (Angka Pengenal Ekspor Sementara) berlaku dua tahun  APET (Angka Pengenal Ekspor Terbatas) untuk PMA/PMDN 3. Eksportir Pengusaha yang dapat melakukan ekspor, yang telah memiliki SIUP atau izin usaha dari Dept. Teknis/LembagaPemerintah Non-Dept berdasarkan ketentuan yang berlaku. 4. Eksportir Terdaftar (ET) Perusahaan yang telah mendapat pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk mengekspor barang tertentu sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Barang Ekspor Seluruh jenis barang yang terdaftar sebagai barang ekspor dan sesuai dengan ketentuan perpajakan dan kepabeanan yang berlaku. 2.3.2 Bidang Impor Ketentuan umum di bidang Impor biasanya meliputi hal-hal yang berhubungan dengan proses pengiriman barang ke dalam negri. Ketentuan tersebut meliputi antara lain: 1. Impor Perdagangan dengan cara memasukan barang dari luarnegri ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuanyang berlaku. 2. Syarat-syarat Impor a. Memiliki izin ekspor berupa :  API (Angka Pengenal Impor) untuk Importir Umum berlaku selama perusahaan menjalankan usaha.  APIS (Angka Pengenal Impor Sementara)berlaku untuk jangka waktu 2 tahun dan tidak dapat diperpanjang.  API(S) Produsen untuk perusahaan diluar PMAatau PMDN.  APIT (Angka Pengenal Impor Terbatas) untukperusahaan PMA/PMDN b. Persyaratan untuk memperoleh APIS :  Memiliki SIUP perusahaan besar atau menengah  Keahlian dalam perdagangan impor  Referensi bank devisa  Bukti kewajiban pajak (NPWP) PENGANTAR EKSPOR IMPOR 7
  • 8. c. Persyaratan untuk memperoleh API :  Wajib memiliki APIS  Telah melaksanakan impor sekurang 4 kali dan telah mencapai nilai nominal US$ 100.000,00  Tidak pernah ingkar kontrak impor. 3. Importir Pengusaha yang dapat melakukan kegiatan perdagangan dengan cara memasukan barang dari luar negri ke dalam wilayah pabean Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. Kategori Importir meliputi : Importir Umum, Importir Umum +, Importir Terdaftar, Importir Produsen, Produsen Importir dan Agen Tunggal. 4. Barang Impor Seluruh jenis barang yang terdaftar sebagai barang impor dan sesuai dengan ketentuan perpajakan dan kepabeanan yang berlaku. Perdagangan internasional atau antara negara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya : 1. Ekspor Dibagi dalam beberapa cara antara lain : a. Ekspor Biasa Pengiriman barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negri, mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa. b. Ekspor Tanpa L/C Barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C harus ada ijin khusus dari departemen perdagangan 2. Barter Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negri. Jenis barter antara lain : a. Direct Barter Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat penetu nilai atau lazim disebut dengan denominator of valuesuatu mata uang asing dan PENGANTAR EKSPOR IMPOR 8
  • 9. penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan. b. Switch Barter Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya. c. Counter Purchase Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara lain, mka negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari negara tersebut. d. Buy Back Barter Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju. 3. Konsinyasi (Consignment) Pengiriman barang dimana belum ada pembeli yang tertentu di LN. Penjualan barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas (Free Market) atau Bursa Dagang ( Commodites Exchange) dengan cara lelang. Cara pelaksanaan lelang pada umumnya sebagai berikut : a. Pemilik brang menunjuk salah satu broker yang ahli dalah salah satu komoditi. b. Broker memeriksa keadaan barang yang akan di lelang terutama mengenai jenis dan jumlah serta mutu dari barang tersebut. c. Broker meawarkan harga transaksi atas barang yang akan dijualnya,harga transaksi ini disampaikan kepada pemilik barang. d. Oleh panitia lelang akan ditentukan harga lelang yang telah disesuaikan dengansituasi pasar serta serta kondisi perkembangan dari barang yang akan dijual. Harga ini akan menjadi pedoman bagi broker untuk melakukan transaksi. e. Jika pelelangan telah dilakukan broker berhak menjual barang yang mendapat tawaran dari pembeli yang sana atau yang melebihi harga lelang. f. Barang-barang yang ditarik dari pelelangan masih dapat dijual di luar lelang secara bawah tangan PENGANTAR EKSPOR IMPOR 9
  • 10. g. Yang diperkenankan ikut serta dalam pelalangan hanya anggita yang tergabung dalam salah satu commodities exchange untuk barang-barang tertentu. h. Broker mendapat komisi dari hasil pelelangan yang diberikan oleh pihak yang diwakilinya. 4. Package Deal Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negara-negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan ( rade agreement) dengan salah saru negara. Perjanjian itu menetapkan junlah tertentu dari barang yang akan di ekspor ke negara tersebut dan sebaliknya dari negara itu akan mengimpor sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara tersebut. 5. Penyelundupan (Smuggling) Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi menjadi 2 bagian : a. Seluruhnya dilakuan secara ilegal b. Penyelundupan administratif/penyelundupan tak kentara/ manipulasi (Custom Fraud) 6. Border Crossing Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan persetujuan tertentu (Border Agreement), tujuannya pendudukan perbatasan yang saling berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan dalam jumlah tertentu dan wajar. Border Crossing dapat terjadi melalui : a. Sea Border (lintas batas laut) Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa lautan, perdagangan dilakukan dengan cara penyebrangan laut. b. Overland Border (lintas batas darat) Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa daratan, perdagangan dilakukan dengan cara setiap pendudik negara tersebut melakukan interaksi dengan melewati batas daratan di masing masing negara melalui persetujuan yang berlaku. PENGANTAR EKSPOR IMPOR 10
  • 11. 2.4. Masalah Yang Timbul Dalam Ekspor-Impor 2.4.1 Faktor Eksternal Masalah yang bersifat eksternal meliputi hal-hal yang terjadi di luar perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain : 1. Kepercayaan Antara Eksportir Importir Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan pembayaran. Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui kredibilitas masing-masing.Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang antara lain : a. memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat, dan jenis usaha. b. Mencari dan mengunjungi perusahaan di negara lain. c. meminta bantuan bank di dalam negri yang selanjutnya mengadakan kontak dengan bank korespondennya di luar negri untuk menghubungkan nasbah kedua bank. d. Membaca publikasi dagang dalam dan luar negri. e. Konsultasi dengan pengusaha dalam bidang yang sama. f. Melalui perwakilan perdagangan. g. Iklan Pada dasarnya faktor kepercayaan ini lebih dititikberatkan pada kemampuan kedua belah pihak baik eksportir maupun importir dalam menilai kredibilitas masing-masing. 2. Pemasaran Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik. Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui PENGANTAR EKSPOR IMPOR 11
  • 12. apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi mengenai : a. ongkos atau biaya barang b. sifat dan tingkat persaingan c. luas dan sifat permintaan Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai : a. peraturan perdagangan negara setempat b. pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu c. kontinuitas produksi barang d. negara tujuan barang-barang ekspor Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya saing, yang meliputi : a. Daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan b. Daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi masalah nasional c. Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negri d. Kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasaran 3. Sistem Kuota dan Kondisi Hubungan Perdagangan Dengan Negara Lain Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana. Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor. 4. Keterkaitan Dalam Keanggotaan Organisasi Internasional Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi PENGANTAR EKSPOR IMPOR 12
  • 13. peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC. 5. Kurangnya Pemahaman Akan Tersedianya Kemudahan-kemudahan Internasional Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN Preferential Trading Arrangement yang menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara tersebut. 2.4.2 Faktor Internal Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan nyata. Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain: 1. Persiapan Teknis Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa : a. Status badan hukum perusahaan b. Adanya izin usaha (SIUP) serta izin ekspor maupun impor (APE,APES, API, APIS, APIT) c. Kemapuan menyiapkan persyaratan-persyaratan lain seperti dokumen pengapalan, realisasi pengapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik. Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untu mengirimkan barangnya.Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin kelangsungan izin usahanya maka kontinuitas aktivitas–aktivitas transaksinya harus dipertahankan dan ditingkatkan. 2. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negri Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, PENGANTAR EKSPOR IMPOR 13
  • 14. tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri. 3. Pembiayaan Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas- fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi yanmg dilakukan. Menyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan. 4. Kekurangsempurnaan Dalam Mempersiapkan Barang Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan rekannya di luar negri. Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut : a. Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya. b. Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian c. Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi. d. Pengepakan yang tidak memenuhi syarat e. Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan. 5. Kebijaksanaan Dalam Pelaksanan Ekspor Impor Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya, sehingga masing- masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya. 2.5 Mengenai Indonesia-Cina 2.5.1 Sejarah kerja sama bilateral perdagangan Indonesia – Cina Hubungan Indonesia China memiliki akar sejarah yang panjang, hubungan yang dapat ditelusuri sampai abad-abad pertama Masehi.Interaksi antara nenek moyang bangsa China dengan nenek moyang bangsa Indonesia telah dimulai sejak 2000 tahun lalu.Hubungan erat PENGANTAR EKSPOR IMPOR 14
  • 15. ini menemukan momentum simboliknya dalam kisah perjalanan muhibah Cheng Ho yang sangat masyhur pada abad 14. Salah satu bukti budaya yang menunjukkan interaksi itu adalah bedug yang digunakan (hanya) oleh masjid-masjid di Indonesia.Bedug itu merupakan bawaan dari China. Kong Yuanzhi juga memperlihatkan, adanya aneka kontak antara penduduk di Daratan China dan Kepulauan Nusantara, juga pada saat China memasuki zaman keemasan Dinasti Tang, Dinasti Ming dan Dinasti Qing.Pada masa Moh.Hatta menjadi Perdana Menteri, Indonesia secara resmi mengakui kedaulatan China yaitu pada tanggal 15 Januari 1950.Indonesia tercatat sebagai negara pertama yang mengakui berdirinya China baru di bawah pemerintahan komunis.Lalu pada tahun 1953 Indonesia mengirim Arnold Mononutu, sebagai Duta Besar Indonesia ke Beijing, China.Pengiriman Mononutu sebagai Duta Besar Indonesia pertama tersebut menandai mulai eratnya Namun, hubungan resmi antarnegara dapat dikatakan baru dimulai pada tahun 1950. Pada masa Moh.Hatta menjadi Perdana Menteri, Indonesia secara resmi mengakui kedaulatan China yaitu pada tanggal 15 Januari 1950.Indonesia tercatat sebagai negara pertama yang mengakui berdirinya China baru di bawah pemerintahan komunis. Lalu pada tahun 1953 Indonesia mengirim Arnold Mononutu, sebagai Duta Besar Indonesia ke Beijing, China. Pengiriman Mononutu sebagai Duta Besar Indonesia pertama tersebut menandai mulai eratnya hubungan kedua Negara.Peristiwa itu diikuti dengan penandatanganan nota kerjasama RI-China, dan penggantian Duta Besar China untuk Indonesia. Kemudian pada awal 1960-an tercipta poros Jakarta-Peking yang berkembang menjadi poros Jakarta-Peking- Pyongyang. China terus berupaya memperbaiki hubungannya dengan berbagai Negara melalui berbagai bidang. Dengan Indonesia dipakai ”diplomasi dagang”. Kontak langsung pertama yang disiarkan adalah kehadiran delegasi Kamar Dagang Indonesia (KADIN) di Pameran Dagang Guangzhou, pada bulan November 1977.Sejak itu, terjadilah kontak-kontak personal ataupun organisasional lainnya. Semula prospek kontak-kontak ini sangat fluktuatif tergantung pada isu-isu politik domestik yang menyertainya, namun sejalan dengan besarnya keuntungan yang diperoleh kedua pihak, pada tahun 1984 menteri luar negeri Indonesia mulai mengajukan usulan pentingnya pembukaan hubungan dagang langsung dengan China. Lewat gerak cepat Sukamdani, KADIN berhasil membuat terobosan penting dengan menjalin hubungan dagang dengan rekannya di China.Maka pada tahun 1985 hubungan dagang antara RI-China resmi dibuka.Catatan statistic Neraca perdagangan antarkedua negara yang terlihat menurun pada tahun 1960, sejak tahun 1963 kembali meningkat dan melonjak cukup pesat pada tahun 1965. Namun, hubungan baik ini terputus akibat terjadinya kudeta PENGANTAR EKSPOR IMPOR 15
  • 16. ”Gerakan 30 September” yang kemudian ditengarai sebagai gerakan Partai Komunis Indonesia untuk menggulingkan Hubungan baik RI-China berakhir dengan pembekuan hubungan dua negara pada bulan Oktober 1967. China terus berupaya memperbaiki hubungannya dengan berbagai Negara melalui berbagai bidang. Dengan Indonesia dipakai ”diplomasi dagang”. Kontak langsung pertama yang disiarkan adalah kehadiran delegasi Kamar Dagang Indonesia (KADIN) di Pameran Dagang Guangzhou, pada bulan November 1977.Sejak itu, terjadilah kontak-kontak personal ataupun organisasional lainnya. Semula prospek kontak-kontak ini sangat fluktuatif tergantung pada isu-isu politik domestik yang menyertainya, namun sejalan dengan besarnya keuntungan yang diperoleh kedua pihak, pada tahun 1984 menteri luar negeri Indonesia mulai mengajukan usulan pentingnya pembukaan hubungan dagang langsung dengan China. Lewat gerak cepat Sukamdani, KADIN berhasil membuat terobosan penting dengan menjalin hubungan dagang dengan rekannya di China.Maka pada tahun 1985 hubungan dagang antara RI-China resmi dibuka. Pada era 1992-2002 perdagangan bilateral Indonesia-China meningkat dari 2 miliar sampai AS $8 miliar dan investasi China juga meningkat dari AS$282 juta (1999) menjadi AS$6,8 miliar (2003). Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik ( BPS ), antara tahun 2003 hingga 2004, atau masa setelah pelaksanaan tahap awal dari ACFTA, atau EHP, pada bulan Januari 2004 dan tidak lama setelah itu, ekspor Indonesia ke China meningkat sebanyak 232,2 %, sedangkan impornya dari China meningkat hanya sebesar 38,67% saja. Rata-rata pertumbuhan perdagangan Indonesia-China (2003-2005) berkisar AS $31,64 miliar. Secara keseluruhan total volume perdagangan antara Indonesia dan China pada tahun 2004, terhitung menjadi AS$ 13,47 milyar, atau peningkatan sebesar 31,8 persen dari tahun sebelumnya, dan hampir sama dengan volume perdagangan Indonesia dan AS, yang terhitung mencapai AS$ 13,5 milyar. Sementara itu, dari sisi pandang China, Indonesia kini masuk pada peringkat ke-17, sebagai negara penerima ekspor negara itu, dengan nilai sebesar AS$ 3,59 milyar, atau peningkatan sekitar 1,01 persen dari total ekspor China ke seluruh dunia. Umumnya perdagangan bilateral semakin bertambah dengan cepat hingga mencapai AS$ 10 milyar, termasuk perdagangan melalui Hong Kong, sedangkan penanaman modal China di Indonesia kini mencapai total kumulatif sebesar AS$ 282 milyar. 55 Peningkatan hubungan Indonesia- China mencapai klimaksnya dengan ditandatanganinya Strategic Partnership Agreement antara Indonesia-China pada tanggal 25 April 2005, saat Presiden hu Jin Tao berkunjung ke Indonesia. Kemitraan Strategis ini akan difokuskan untuk memperkuat kerjasama politik dan keamanan, memperdalam kerjasama ekonomi dan pembangunan, meningkatkan kerjasama PENGANTAR EKSPOR IMPOR 16
  • 17. sosial budaya, dan memperluas hubungan nonpemerintah. Ada tiga bidang luas yang dicakup dalam perjanjian kemitraan strategis ini, yaitu kerjasama politik dan keamanan, kerjasama ekonomi dan pembangunan dan kerjasama sosial budaya. 2.5.2 Perdagangan Indonesia-Cina Data perdagangan Indonesia dan China berselisih jauh.Sepanjang triwulan I tahun 2012 ini, baik Indonesia maupun China menyatakan defisit dalam neraca perdagangan kedua negara. Catatan Bloomberg, sampai akhir Maret 2012, neraca perdagangan China-Indonesia defisit US$ 580 juta di pihak China. Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia tekor US$ 1,65 miliar dari neraca dagangnya dengan China. Entah data mana yang bisa dipercaya. Aviliani, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional berpendapat, perbedaan data itu lebih karena seleksi dokumen ekspor-impor di Indonesia masih lemah. "Di China, seleksi dokumen sangat ketat. Sedangkan ekspor Indonesia sering tidak lengkap dan tak tercatat," ujarnya, kemarin. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku, data hasil pencatatan BPS sangat bisa dipercaya."Intinya, ada perbedaan mekanisme penghitungan dan ada penambahan nilai terhadap ekspor kita sebelum tiba di negara tujuan akhir," ujarnya ke KONTAN.Meski begitu, pemerintah tidak tinggal diam. Deddy Saleh, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemdag menyatakan tengah mengkaji perbedaan data ini. Ada beberapa kemungkinan mengapa terjadi perbedaan data.Pertama, perbedaan waktu pencatatan. "Misalnya, ekspor dari kita akhir Maret, sampai ke China bulan April, maka di sana dicatat impor April," terang Deddy.Kedua, ada perbedaan metode pencatatan. Kalau Indonesia mencatat ekspor lewat metode free on board (FOB), di China pencatatan impor pakai sistem cost insurance and freight (CIF). Di luar itu, Dedi tak menampik kemungkinan adanya penyelundupan ekspor ke China.Sisi positifnya, perbedaan data ini bisa membuka negosiasi perdagangan IndonesiaChina.Syaratnya harus ada akurasi data. Untuk itu, "Kami akan melakukan pengecekan data dengan sumber lain, seperti WTO (organisasi perdagangan dunia), WCO (organisasi pabean dunia), dan World Bank," kata Dedi. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementeria Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan kedua negara terus berupaya meningkatkan perdagangan melalui berbagai penjajakan.Presiden SBY sudah mengunjungi China dan menargetkan total perdagangan kedua negara bisa mencapai US$80 miliar pada 2015," katanya seusai pertemuan dengan China Chamber of Commerence Ffor Import & Export, Kamis 7 Juni. PENGANTAR EKSPOR IMPOR 17
  • 18. Kunjungan CCCT tersebut merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding on Trade Cooperation in Textile and Chloting yang ditandatangani oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia dan CCCT pada 29 April 2011. Gusmardi mengatakan realisasi nilai ekspor Indonesia ke China pada kuartal I/2012 tercatat sebesar US$5,1 miliar dan impor senilai US$6,6 miliar. Realisasi perdagangan tersebut membuat neraca Indonesia defisit US$1,5 miliar. China, katanya, merupakan mitra tepat bagi Indonesia yang berupaya mengembangkan perdagangan kedua negara, terutama sektor TPT.Rencananya, Kemendag, API, BKPM, dan Kemenperin akan membuat tim kecil untuk menindak lanjuti rencana investasi sektor TPT dari China tersebut. Ade Sudrajat Usman, Ketua API, mengatakan kerja sama perdagangan ini akan menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang. "Tidak mungkin neraca perdagangan Indonesia dengan China seimbang dalam waktu dekat.Tapi, kami perkirakan dalam 10 tahun mendatang ekspor Indonesia ke China akan lebih besar dibandingkan China ke Indonesia," katanya. Ade mengatakan neraca perdagangan TPT Indonesia dengan China terus mengalami defisit. Pada 2009, atau sebelum diberlakulannya perdagangan bebas antardua negara, realisasi impor China untuk TPT mencapai US$1,03 miliar. Sedangkan ekspornya tercatat hanya US$180 juta.Setelah ACFTA berlaku, lanjutnya, ketimpangan neraca perdagangan Indonesia masih terjadi. Pada 2011 tercatat realisasi nilai ekspor produk TPT ke China sebesar US$388,4 juta dan impor mencapai US$2,28 miliar. "Kunjungan CCCT diharapkan menjadi jembatan untuk kerja sama perdagangan melalui investasi.Setelah investasi masuk, produk yang dihasilkan untuk kebutuhan ekspor," ujarnya.Ade mengatakan China sebenarnya telah memberikan sejumlah fasilitas kepada API untuk meningkatkan ekspor, seperti mengikutsertakan dalam pameran berskala internasional.Namun, dia mengakui pengusaha Indonesia selama ini belum memanfaatkan fasilitas pameran tersebut secara optimal.Vice Chairman CCCT Jiang Hui mengatakan sejumlah investor masih menjajaki untuk menanamkan modalnya di Indonesia."Diharapkan hubungan dagang kedua negara akan semakin erat," paparnya.Dia mengatakan ada sejumlah keuntungan berinvestasi di Tanah Air, antara lain karena kondisi ekonomi Indonesia yang relatif kuat. Defisit perdagangan antara Indonesia dan China cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Per Maret 2011, total impor dari China ke Indonesia mencapai US$1,37 miliar dibandingkan Februari sebesar US$1,34 miliar. Pada Maret 2011, defisit perdagangan produk non migas Indonesia-China mencapai US$668 juta, atau naik dari Januari 2011 sebesar US$327 juta. "Tren defisit perdagangan PENGANTAR EKSPOR IMPOR 18
  • 19. dengan China memang membesar.Tapi, ekspor ke China juga naik," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, pada konferensi pers pengumuman inflasi deflasi bulan Maret di BPS Pusat, Senin, 2 Mei 2011.Defisit perdagangan dengan China, menurut Rusman, juga mempengaruhi nilai surplus perdagangan yang makin berkurang. Maret 2011, surplus perdagangan Indonesia mencapai US$1,6 miliar, atau turun 1,25 persen dari bulan sebelumnya. "Kami melihat belum ada keseimbangan dengan China," ungkapnya.Dari data BPS, beberapa barang yang diimpor dari China mayoritas adalah barang modal dan barang konsumsi seperti elektronik, mesin serta buah-buahan. Telepon seluler menempati urutan teratas impor China ke Indonesia sebesar US$107,7 juta, laptop US$59,7 juta, dan buah-buahan segar US$24 juta. Sementara itu, ekspor IndSSSonesia ke China sebagian besar berupa barang mentah seperti karet sebesar US$124,2 juta, batu bara US$95,9 juta, tembaga US$74 juta, dan cooking coal US$ 72 juta.Barang- barang impor dari China, ujar Rusman, memang tidak dapat dicegah masuk ke pasar Indonesia karena harganya murah dan kompetitif.Apalagi, menurut Rusman, ekspor impor bersifat resiprokal dan tidak mungkin menuntut agar impor turun dan ekspor naik."Kami tidak perlu menahan impor dari China.Struktur impor yang besar dari China juga membawa teknologi dan investasi yang besar," tambahnya. PENGANTAR EKSPOR IMPOR 19
  • 20. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berkaitan dengan isu yang akan diangkat dalam makalah ini, sebaiknya kita perlu mengetahui seperti apa yang disebut dengan impor dan ekspor itu sendiri. Kita ketahui bersama bahwa ekspor merupakan kegiatan perseorangan atau badan hukum yang menjual barang ke luar negeri.Sedangkan impor merupakan suatu kegiatan perseorangan atau badan hukum yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali di dalam negeri.Data perdagangan Indonesia dan China berselisih jauh.Sepanjang triwulan I tahun 2012 ini, baik Indonesia maupun China menyatakan defisit dalam neraca perdagangan kedua negara. Catatan Bloomberg, sampai akhir Maret 2012, neraca perdagangan China-Indonesia defisit US$ 580 juta di pihak China. Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia tekor US$ 1,65 miliar dari neraca dagangnya dengan China. Entah data mana yang bisa dipercaya. 3.2 Saran Semoga semua pengertian-pengertian yang ada dalam makalah ini mengenai ”AKUNTANSI INTERNASIONAL: Defisit Ekspor Impor Indonesia Cina” anda pahami benar-benar. Pelajarilah sekali lagi guna pendalaman pemahaman anda. Usahakan seluruh kosentrasi anda tercurah dalam proses pembelajaran ini. PENGANTAR EKSPOR IMPOR 20
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Penelusuran Situs dan Website: http://www.bisnis.com/system/article/image/4fd/0df/bc8/438/aa3/53d/001/28e/compact_ kontainer_rmt002.jpg http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2269570-pengertian-ekspor-impor-dan proses/#ixzz26WzTwvUZ http://ariajach.blogspot.com/2011/04/akuntansi-internasional-adalah.html http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28523/3/Chapter%20II.pdf PENGANTAR EKSPOR IMPOR 21