SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
                            UNIVERSITAS HASANUDDIN
          FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
          Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kampus Unhas Tamalanrea Makassar, 90245
                                    Tlp. 586025, Fax. 586025




               EKOLOGI PERAIRAN


        SIKLUS BIOGEOKIMIA

                  Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo, DEA.
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan - Universitas Hasanuddin




                                Makassar
                                  2011
POLA & TIPE DASAR SIKLUS
                BIOGEOKIMIA
 Bio ⇒ Organisme Hidup
 Geokimia ⇒ Secara ekologi diartikan sebagai unsur-unsur
  kimia yang terbentuk dari hasil penguraian & dekomposisi
  dari berbagai macam material di permukaan bumi secara
  teratur
     Biogeokimia ⇒ Secara ekologi diartikan sebagai kajian
      tentang daur atau peredaran materi secara timbal balik
      antara komponen hidup & komponen tidak hidup
 Di dalam biosfer terdapat + 90 unsur kimia
     30 - 40 diantaranya sangat penting bagi kehidupan
POLA & TIPE DASAR SIKLUS
                 BIOGEOKIMIA
 Keterkaitan antara Siklus Biogeokimia (Aliran Material/Nutrien)
  dan Aliran Energi dalam suatu Ekosistem
   Aliran energi
    berjalan satu arah
   Aliran
    material/nutrien
    bersiklus
   Unsur hara yg
    terlibat dlm siklus
    biogeokimia beredar
    lebih cepat diban-
    dingkan dgn unsur
    hara yg berada pd
    sumbernya (cadagan
    hara)
 Tiga unsur yang sangat penting dalam ekologi adalah fosfor,
  sulfur dan nitrogen
POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA
 Siklus Materi
   Materi (unsur-unsur
    hara bagi kehidupan
    seperti karbon, nitro-
    gen, fosfor, dsb-nya)
    dapat dipergunakan
    secara berulang
 Komunitas Organisme
   Pengalir energi dan
    pendaur materi
POLA & TIPE DASAR SIKLUS
                  BIOGEOKIMIA
 SIKLUS NITROGEN (N)
   Mikroorganisme berperan
     penting dlm siklus N
   N dipecah dari bentuk
     organik ke anorganik oleh
     bakteri pengurai
   Hasil rombakan bakteri
     berupa amoniak & nitrat
     dapat diserap langsung
     oleh tumbuhan
   N masuk ke udara dgn
     bantuan bakteri denitrifikasi
   N dikembalikan ke dlm
     siklus melalui fiksasi bakteri
     & mikroorganisme pengikat
     nitrogen
   N udara dpt diikat oleh bakteri bebas & simbion
        Bakteri bebas ⇒ Azotobacter (Aerob) & Clostridium (Anaerob)
        Bakteri simbion ⇒ Rhizobium (Bersimbiosis dgn Leguminoseae),
          Actinomycetes (dgn akar tumbuhan non Leguminoseae),
          Rhodospirillum (Bakteri fotosintetik), Pseudomonas (Bakteri tanah)
POLA & TIPE DASAR SIKLUS
                  BIOGEOKIMIA
 Komunitas Biota
  mengasimilasikan +
  1000 teragram N
  per tahun (I tg = 106
  Ton)
     80 % Berasal
      dari hasil daur
      ulang pd strata
      lahan & air
     20 % merupa-
      kan input baru
      yg berasal dari
      N atmosfir me-
      lalui fiksasi N
 Jika kandungan N tinggi ⇒ Bakteri nitrifikasi terhambat aktivitasnya
  dalam merombak amoniak menjadi nitrat, sehingga terjadi
  penimbunan amoniak dlm tanah
 Hal ini selain mengganggu siklus N, juga mangganggu kehidupan
  organisme lain karena amoniak bersifat racun
POLA & TIPE DASAR SIKLUS
               BIOGEOKIMIA
 Siklus Nitrogen pada ekosistem darat dan laut
POLA & TIPE DASAR SIKLUS
                BIOGEOKIMIA
 SIKLUS FOSFOR (P)
    P merupakan
     penyusun penting
     dari protoplasma
    P merupakan
     makronutrien yg
     sangat rawan/
     terbatas
    Sumber P terbesar
     adalah batuan
     endapan fosfat yg
     tercuci/tererosi/
     terlepas sedikit demi
     sedikit & masuk ke      1: tanaman; 2: hewan; 3: bakteri
     dlm ekosistem           pengurai; 4: bakteri sintesis P; 5: P
                             terlarut; 6: endapan P di laut dangkal; 7:
    P merupakan elemen      P yg hilang sbg endapan; 8: ikan burung
     yg lebih langka         & laut; 9: batuan P, deposit Guano &
     dibandingkan dengan     fosil tulang; 10: sintesis protoplasma; 11:
     N (dlm air 1 : 23)      ekskresi; 12: tulang & gigi.
POLA & TIPE DASAR SIKLUS
                 BIOGEOKIMIA
 Aliran P ke laut lebih besar dari
  pada aliran P ke darat
 P banyak mengendap di dasar laut
  dangkal & dalam
 Penambangan P dan pabrik pupuk
  P mempercepat laju aliran P dari
  darat ke laut
 Manusia menambang 1 - 2 juta ton
  batuan P per tahun utk pupuk,
  dimana sebagian besar hilang
  tercuci ke laut
 Manusia hanya mengembalikan P
  sekitar 60.000 ton/thn dari hasil
  penangkapan ikan                    1: tanaman; 2: hewan; 3: bakteri
                                      pengurai; 4: bakteri sintesis P; 5: P
 Burung laut mempunyai peranan       terlarut; 6: endapan P di laut dangkal;
  penting dlm proses pengembalian P   7: P yg hilang sbg endapan; 8: ikan
  dari laut ke darat                  burung laut; 9: batuan P, deposit
 Timbunan kotoran (Guano) burung     Guano & fosil tulang; 10: sintesis
  laut di pantai Peru mengandung      protoplasma; 11: ekskresi; 12: tulang
  banyak P                            & gigi.
POLA & TIPE DASAR SIKLUS
                BIOGEOKIMIA
 Siklus fosfor pada ekosistem darat dan laut
POLA & TIPE DASAR SIKLUS
              BIOGEOKIMIA
 SIKLUS SULFUR (S)
   Sedimen
    merupakan
    sumber utama
    S
   Hanya sedikit
    S yg berasal
    dari atmosfir
   Peranan
    mikroorganis-
    me sangat
    penting pd
    siklus S
   Mikroorganis-
    me berperan
    dlm oksidasi
    & reduksi S
KAJIAN KUANTITATIF DARI SIKLUS BIOGEOKIMIA
 Laju perpindahan unsur dari satu komponen ke komponen lain lebih
  berperan dlm penentuan struktur & fungsi ekosistem dari pd jumlah unsur
  yg terdapat pd suatu ekosistem
 Untuk memahami peranan suatu unsur, maka kita harus mengetahui laju
  peredaran materi secara kuantitatif
 Konsep daur ulang atau turn-over sangat penting dlm memahami/
  mempelajari/membandingkan laju pertukaran unsur pd berbagai komponen
  dlm suatu ekosistem
 Daur ulang adalah perbandingan antara materi yg beredar & yg terkandung
  dlm suatu ekosistem
 Laju daur ulang adalah jumlah unit senyawa yg keluar dari suatu komponen
  dibagi dgn jumlah unit senyawa yg terdapat dlm komponen pd suatu waktu
  tertentu
 Waktu daur ulang adalah waktu yg diperlukan utk mengganti semua unit
  senyawa yg terdapat pd suatu komponen
 Contoh :
     Jika 1000 unit senyawa terdapat di dalam komponen dan 10 unit
       senyawa keluar atau masuk setiap jam, maka :
         Laju daur ulang =10 / 1000 = 0,01 per jam atau 1 % per jam
         Waktu daur ulang = 1000 / 10 = 100 jam
KAJIAN KUANTITATIF DARI SIKLUS BIOGEOKIMIA
 Pada umumnya waktu daur ulang air & unsur pd suatu danau
  kecil atau dangkal hanya memerlukan waktu beberapa hari
  atau minggu, sedangkan utk danau besar memerlukan sampai
  berbulan-bulan
                             Waktu Daur
                   Keda-       Ulang       Rasio antara P
          Luas
  Danau            laman                   yg mengalir &
          (Km2)                    Sedi-
                     (m)    Air            P total dlm air
                                   men

 Bluf      0,40     7,0     5,4     34           6,4

 Punch-
           0,30     6,0     7,6     37           4,7
 borts

 Crecy     2,04     3,8     17,0    176          8,4
KAJIAN KUANTITATIF DARI SIKLUS BIOGEOKIMIA
 Peredaran unsur tdk
  kontinyu & tdk linier
 Ada dua gudang fosfor ⇒
  Sedimen & detritus
 Ada tiga komponen paling
  aktif ⇒ Air, Spartina/
  Rumput Rawa & Organisme
  pemakan detritus
 Ada dua koefisien variable
  yaitu (D)t & (C)t
 Koefisien ini mengikuti       Angka dlm kotak menunjukkan
  siklus musim dlm hal           cadangan tetap (Standing Stocks)
  pelepasan fosfor               dlm mg P/m2
 Pada musim panas fosfor           Angka pd panah menunjukkan
  diserap oleh akar rumput-          aliran dlm mg P/m3/hari
  rumputan dari dalam zona
  anaerob (jenuh)                   Angka dlm kurung
                                     menunjukkan variabel transfer
                                     rata-rata
TERIMA KASIH
BIOGEOKIMIA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
 Perairan bukan suatu sistem tertutup,
  melainkan suatu bagian dari sistem
  daerah aliran sungai yg lebih besar
 Model kuantitatif dari siklus atau aliran
  unsur pada DAS dpt diprediksi atau
  diperkirakan
 Contoh budget kalsium pd DAS New
  Hampshire
     Masukan
        Dari air hujan + 3 kg/ha/thn
        Dari hasil pelapukan tanah &
          butuan + 5 kg/ha/thn
     Keluaran
        Keluar bersama aliran air sungai
          adalah + 8 kg/ha/thn
     Kesimpulan
        Aliran masuk & keluar unsur
          kalsium seimbang
BIOGEOKIMIA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
 DAS yg tdk mengalami
  kerusakan ⇒ aliran masuk & ke- 
  luar seimbang atau relatif sama  Contoh :
 DAS yg mengalami kerusakan         Kerusakan hutan menye-
  hutan akan terjadi                  babkan kehilangan
  ketidakseimbangan                   mineral 3 - 15 kali
                                     Kerusakan hutan
                                      menyebabkan
                                      kehilangan kalsium (Ca)
                                      6 kali lipat & nitrogen (N)
                                      15 kali lipat
                                     Pemulihan populasi
                                      hutan akan mengurangi
                                      laju kehilangan nutrien
                                     Diperlukan waktu 3 – 5
                                      thn utk memulihkan atau
                                      menyeimbangkan budget
                                     Diperlukan 10 – 20 thn
                                      utk mengembalikan ke
SIKLUS KARBON (C0 2 )
 Jumlah cadangan karbon
  di atmosfir sgt kecil
  dibandingkan dgn yg ada
  di laut, minyak bumi &
  cadangan lain yg ada di
  dlm kerak bumi
 Saat ini kandungan
  karbon di udara terus
  meningkat krn adanya
  masukan baru yg berasal
  dari aktivitas industri,       Angka dinyatakan dlm 109 Ton
  pertanian & penebangan
  hutan
 Pada masa pra-industrialisasi peredaran atau siklu karbon di
  atmosfir, daratan & laut selalu seimbang (garis tebal)
 Pada masa industrialisasi terjadi ketidakseimbangan karena ada
  masukan baru dari aktivitas agroindustri (garis putus-putus)
 Kapasitas pengaliran CO2 oleh tumbuhan hijau melampaui
  kemampuan kontrol Cybernetik
SIKLUS KARBON (C0 2 )
 Jalur Siklus Karbon
    Jalur utama siklus karbon adalah dari atmosfer ke
      organisme hidup kemudian kembali ke atmosfer
       Mula-mula CO2 diserap oleh tanaman utk membentuk
         senyawa organik dgn bantuan sinar matahari
        Senyawa organik ini akan digunakan oleh konsumen,
         sehingga terjadi pembebasan CO2 ke atmosfer atau ke
         dalam air
        Organisme saprotrof menyempurnakan proses
         pelepasan karbon dari kotoran atau organisme yg mati
        Kadang-kadang proses pembebasan (penguraian) yg
         dilakukan oleh saprotrof ini berjalan lambat, sehinga
         senyawa karbon dpt menumpuk dlm bentuk gambut,
         batu bara & minyak bumi
        Beberapa organisme laut (Hewan Karang) dpt
         memanfaatkan karbon utk membentuk batuan (batu
         karang) sehinga karbon tertimbun sebagai batuan
SIKLUS KARBON (C0 2 )
 1800 (awal revolusi industri) CO2 di atmosfir + 290 ppm
 1958 CO2 di atmosfir menjadi + 315 ppm
 1980 CO2 di atmosfir menjadi + 335 ppm
 Pertengahan abad ini diperkirakan menjadi + 670 ppm
 Akibatnya akan terjadi kenaikan suhu 1,5 – 4,5oC
    Akan diikuti dgn kenaikan permukaan air laut & perubahan
     pola curah hujan yg akan mengganggu produksi pertanian
 Bentuk senyawa karbon lainnya di atmosfir
    Karbon Monoksida (CO) ⇒ 0,1 ppm & Metan (CH4) ⇒ 1,6 ppm
    Waktu peredaran kedua gas ini singkat
      CO ⇒ 0,1 tahun dan CH4 ⇒ 3,6 tahun
       Keduannya berasal dari proses dekomposisi bahan
        organik secara anaerob
       Gas CH4 berperan dlm mempertahankan kestabilan
SIKLUS KARBON (C0 2 )
 SIKLUS CO2 SEBELUM ERA INDUSTRIALISASI
SIKLUS KARBON (C0 2 )
 SIKLUS CO2 PADA ERA INDUSTRIALISASI
SIKLUS KARBON (C0 2 )
Konsentasi CO2 di atmosfir Mauna Loa Hawai
SIKLUS AIR
 Jumlah air yg ada di atmosfir sgt kecil, namun mempunyai
  kecepatan daur ulang yg cepat




        Angka dinyatakan dlm geogram (1020 gram)
SIKLUS AIR
 Siklus hidrogen
  mempunyai dua arah
  ⇒ ke atas & ke bawah
 Gerakan ke atas
  membutuhkan energi
  (energi matahari)
 Gerakan ke bawah
  melepaskan energi ke
  danau, sungai, lahan
  basah, serta sbg sumber
  energi hidrolistrik
 90% dari air hujan yg menyokong ekosistem daratan
  berasal dari penguapan air laut
 Sepertiga dari energi matahari digunakan utk mengalirkan
  air ke atas (epavorasi & transpirasi)
 Perubahan iklim akan menyebabkan perubahan aliran ke
  atas shg layanan gratis (subsidi energi) ini akan hilang
SIKLUS AIR
SIKLUS AIR
 Bagian Hulu
    Terlindung vegetasi,
     sempit & dangkal ⇒
     Produktivitas rendah
    Tergantung pd suplai BO
     ⇒ Perbandingan P/R < 1
     (Ekositem Heterotrof) ⇒
     detritivor dominan
     (diversitas rendah)
 Bagian Tengah                          Kontinum Sungai
    Tdk terlindung & lebih lebar ⇒ Produktivitas tinggi
    Partikel BO berukuran sedang & didominasi oleh hewan penyaring
    Tdk tergantung pd suplai BO ⇒ Perbandingan P/R > 1 (Ekositem
     Autotrof) ⇒ Organisme Autotrof (algae & macrophyta) melimpah
     (diversitas cukup tinggi)
 Bagian Hilir
    Produktivitas rendah ⇒ Perbandingan P/R < 1 (Eko. Heterotrof)
    Diversitas sangat rendah
SIKLUS SEDIMEN
 Siklus sedimen
  merupakan siklus dari
  unsur pembentuk bumi
 Siklus unsur pembentuk
  bumi mengikuti pola siklus
  pembentukan
  pegunungan, aktivitas
  vulkaniK, erosi,
  sedimentasi & transpor            Jumlah mineral diestimasi dlm
  secara biologis                 satuan geogram per satu juta thn
 Peredaran benda padat melalui udara (dlm bentuk debu) akan jatuh
  ke bumi sebagai hujan debu
    Fall-out atau jatuh alami umumnya berasal dari gunung api,
      badai yg membawa debu & kebakaran hutan
    Fall-out buatan yg berasal dari aktivitas manusia (seperti
      penggalian uranium) secara ekologis sgt berbahaya karena
      dapat menimbulkan keracunan
    Fall-out buatan dapat mengurangi penetrasi cahaya sehingga
      menyebabkan penurunan suhu bumi
SIKLUS SEDIMEN
 Perkiraan Arus Tahunan Sedimen dari Daratan ke Laut

                   Daerah        Pelepasan
                                                 Total
   Daratan        Drainase        Sedimen
                                               (109 Ton )
                  (106 Mil2)     (Ton/Mil2)
Amerika Utara        8,0            245          1,97
Amerika
                     7,0            160          1,20
Selatan
Afrika               7,7             70           0,54
Australia            2,7            115           0,23
Eropah               3,6             90           0,32
Asia                10,4           1 530         15,91
Daratan Asia yg terpadat penduduknya mengalami paling
banyak kehilangan tanah
SIKLUS UNSUR-UNSUR NON
                ESENSIAL
 Dalam kondisi normal, unsur-unsus non esensial punya
  pengaruh yg sgt kecil dlm ekosistem
 Konsentrasinya meningkat setelah terjadi campur tangan
  manusia melalui aktivitas industri kimia, pertambangan &
  pertanian
 Limbah industri yg mengandung zat organik yg beracun,
  seperti merkuri, timbal & bahan berbahaya lainya setelah
  masuk ke dlm lingkungan dpt mengancam kehidupan
 Strontium merupakan unsur yg hampir tdk dikenal
  sebelumnya, namun setelah unsur ini digunakan dlm
  industri senjata nuklir, maka unsur ini mulai mendapat
  perhatian
 Strontium mempunyai sifat yg sama dgn kalsium sehingga
  berbahaya bagi manusia & hewan vertebrata krn dpt
  berkontak langsung dgn jaringan pembentuk darah &
  tulang
SIKLUS UNSUR-UNSUR NON ESENSIAL
 Merkuri merupa-
  kan unsur alami
  yg konsentrasi-
  nya sangat kecil
  dlm kondisi
  normal
 Konsentrasinya
  meningkat sete-
  lah dimulainya
  industrialisa-si &
  penambangan
 Penambangan &       Jumlah cadangan merkuri dinyatakan dlm 10   8

  pencemaran           gm/tahun & siklus merkuri dlm 10 gm/tahun
                                                      8


  (Garis putus-       Angka dlm kurung menunjukan kondisi
                       sebelum ada campur tanggan manusia
  putus) telah
  meningkatkan aliran ke atmosfer sebanyak + 60%
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalamfariz90
 
Fitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautFitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautichfar16
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan Amos Pangkatana
 
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJABudidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJAAri Panggih Nugroho
 
Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan IIbnu Sahidhir
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptelissofi
 
Budidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiaraBudidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiaraNana
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.Rahmadani Dani
 
Fisiologi hewan air
Fisiologi hewan air Fisiologi hewan air
Fisiologi hewan air Aguss Aja
 

What's hot (20)

Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalam
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
konsep biodiversitas
konsep biodiversitaskonsep biodiversitas
konsep biodiversitas
 
Sampling plankton
Sampling planktonSampling plankton
Sampling plankton
 
faktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistemfaktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistem
 
Fitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautFitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan laut
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
 
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJABudidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
 
Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan I
 
BIODIVERSITAS
BIODIVERSITASBIODIVERSITAS
BIODIVERSITAS
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.ppt
 
Domestikasi
DomestikasiDomestikasi
Domestikasi
 
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 
1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan
 
Budidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiaraBudidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiara
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 
Pikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikanPikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikan
 
Fisiologi hewan air
Fisiologi hewan air Fisiologi hewan air
Fisiologi hewan air
 

Viewers also liked

Sedimentary cycle
Sedimentary cycleSedimentary cycle
Sedimentary cycleSabeh Khan
 
Ekologi perairan
Ekologi perairan Ekologi perairan
Ekologi perairan yuliaresh
 
ppt logam Magnesium
ppt logam Magnesium ppt logam Magnesium
ppt logam Magnesium Vvaah IFah
 
Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil: Masalah Lokal, Tantangan Global. Kuliah ...
Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil: Masalah Lokal, Tantangan Global. Kuliah ...Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil: Masalah Lokal, Tantangan Global. Kuliah ...
Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil: Masalah Lokal, Tantangan Global. Kuliah ...Yuyun Ismawati Drwiega
 
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9ranjana putri
 
Daur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbonDaur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbonLukman Nur Candra
 
Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7Tifa Rachmi
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGgitaatr
 
Bab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinBab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinRibka Sepatia
 
echinodermata.ppt
echinodermata.pptechinodermata.ppt
echinodermata.pptalfiyyah479
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermataImawaty Yulia
 

Viewers also liked (20)

Sedimentary cycle
Sedimentary cycleSedimentary cycle
Sedimentary cycle
 
Ekologi perairan
Ekologi perairan Ekologi perairan
Ekologi perairan
 
daur biogeokimia
daur biogeokimiadaur biogeokimia
daur biogeokimia
 
ppt logam Magnesium
ppt logam Magnesium ppt logam Magnesium
ppt logam Magnesium
 
Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil: Masalah Lokal, Tantangan Global. Kuliah ...
Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil: Masalah Lokal, Tantangan Global. Kuliah ...Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil: Masalah Lokal, Tantangan Global. Kuliah ...
Merkuri di Tambang Emas Skala Kecil: Masalah Lokal, Tantangan Global. Kuliah ...
 
Pelapukan
PelapukanPelapukan
Pelapukan
 
Pelapukan
PelapukanPelapukan
Pelapukan
 
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
 
Daur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbonDaur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbon
 
Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7
 
Metodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahanMetodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahan
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
 
Bab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinBab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis protein
 
echinodermata.ppt
echinodermata.pptechinodermata.ppt
echinodermata.ppt
 
Ppt kewirausahaan
Ppt kewirausahaanPpt kewirausahaan
Ppt kewirausahaan
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermata
 
ppt kimia
ppt kimiappt kimia
ppt kimia
 
Toksisitas Merkuri
Toksisitas MerkuriToksisitas Merkuri
Toksisitas Merkuri
 

Similar to SIKLUS KARBON

Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 
PPT EKOSISTEM.pptx
PPT EKOSISTEM.pptxPPT EKOSISTEM.pptx
PPT EKOSISTEM.pptxNurul262186
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanYusuf Ahmad
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxPutriLestari652855
 
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme Ibnu Sahidhir
 
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimiaMakalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimiaharmaen
 
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...ssuser0ad02e
 
Pertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofilPertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofilEko Efendi
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanBerlian Nur
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxAbdullahFaqih26
 
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdfFISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdfPesAdil
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautGoogle
 
Ekosistem_Materi_pptx.pptx
Ekosistem_Materi_pptx.pptxEkosistem_Materi_pptx.pptx
Ekosistem_Materi_pptx.pptxAcepMulyadi7
 
Tipe Tipe Ekosistem Laut di Indonesia 01
Tipe Tipe Ekosistem Laut di Indonesia 01Tipe Tipe Ekosistem Laut di Indonesia 01
Tipe Tipe Ekosistem Laut di Indonesia 01vickyprajaputra
 
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxMAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxNina909058
 

Similar to SIKLUS KARBON (20)

Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
PPT EKOSISTEM.pptx
PPT EKOSISTEM.pptxPPT EKOSISTEM.pptx
PPT EKOSISTEM.pptx
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakan
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
 
EKOSISTEM-ruth.pptx
EKOSISTEM-ruth.pptxEKOSISTEM-ruth.pptx
EKOSISTEM-ruth.pptx
 
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
 
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimiaMakalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
 
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
 
Pertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofilPertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofil
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhan
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
 
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdfFISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
 
Ekosistem.pptx
Ekosistem.pptxEkosistem.pptx
Ekosistem.pptx
 
Unit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem xUnit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem x
 
Ekosistem_Materi_pptx.pptx
Ekosistem_Materi_pptx.pptxEkosistem_Materi_pptx.pptx
Ekosistem_Materi_pptx.pptx
 
Tipe Tipe Ekosistem Laut di Indonesia 01
Tipe Tipe Ekosistem Laut di Indonesia 01Tipe Tipe Ekosistem Laut di Indonesia 01
Tipe Tipe Ekosistem Laut di Indonesia 01
 
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxMAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 

More from UNHAS

1 dasar-pemetaan
1 dasar-pemetaan1 dasar-pemetaan
1 dasar-pemetaanUNHAS
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatasEkologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatasUNHAS
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluan
Ekologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluanEkologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluan
Ekologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluanUNHAS
 
Ekologi laut 2009 konsep dan prinsip f
Ekologi laut 2009   konsep dan prinsip fEkologi laut 2009   konsep dan prinsip f
Ekologi laut 2009 konsep dan prinsip fUNHAS
 
I v gejala pusat-letak & simpangan
I v gejala pusat-letak & simpanganI v gejala pusat-letak & simpangan
I v gejala pusat-letak & simpanganUNHAS
 
Iii daftar dsitribusi3
Iii daftar dsitribusi3Iii daftar dsitribusi3
Iii daftar dsitribusi3UNHAS
 
I pendahuluan
I pendahuluanI pendahuluan
I pendahuluanUNHAS
 
Pengantar larva cructacea ( kelompok 5)
Pengantar larva cructacea ( kelompok 5)Pengantar larva cructacea ( kelompok 5)
Pengantar larva cructacea ( kelompok 5)UNHAS
 

More from UNHAS (8)

1 dasar-pemetaan
1 dasar-pemetaan1 dasar-pemetaan
1 dasar-pemetaan
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatasEkologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluan
Ekologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluanEkologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluan
Ekologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluan
 
Ekologi laut 2009 konsep dan prinsip f
Ekologi laut 2009   konsep dan prinsip fEkologi laut 2009   konsep dan prinsip f
Ekologi laut 2009 konsep dan prinsip f
 
I v gejala pusat-letak & simpangan
I v gejala pusat-letak & simpanganI v gejala pusat-letak & simpangan
I v gejala pusat-letak & simpangan
 
Iii daftar dsitribusi3
Iii daftar dsitribusi3Iii daftar dsitribusi3
Iii daftar dsitribusi3
 
I pendahuluan
I pendahuluanI pendahuluan
I pendahuluan
 
Pengantar larva cructacea ( kelompok 5)
Pengantar larva cructacea ( kelompok 5)Pengantar larva cructacea ( kelompok 5)
Pengantar larva cructacea ( kelompok 5)
 

SIKLUS KARBON

  • 1. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kampus Unhas Tamalanrea Makassar, 90245 Tlp. 586025, Fax. 586025 EKOLOGI PERAIRAN SIKLUS BIOGEOKIMIA Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo, DEA. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan - Universitas Hasanuddin Makassar 2011
  • 2. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  Bio ⇒ Organisme Hidup  Geokimia ⇒ Secara ekologi diartikan sebagai unsur-unsur kimia yang terbentuk dari hasil penguraian & dekomposisi dari berbagai macam material di permukaan bumi secara teratur  Biogeokimia ⇒ Secara ekologi diartikan sebagai kajian tentang daur atau peredaran materi secara timbal balik antara komponen hidup & komponen tidak hidup  Di dalam biosfer terdapat + 90 unsur kimia  30 - 40 diantaranya sangat penting bagi kehidupan
  • 3. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  Keterkaitan antara Siklus Biogeokimia (Aliran Material/Nutrien) dan Aliran Energi dalam suatu Ekosistem  Aliran energi berjalan satu arah  Aliran material/nutrien bersiklus  Unsur hara yg terlibat dlm siklus biogeokimia beredar lebih cepat diban- dingkan dgn unsur hara yg berada pd sumbernya (cadagan hara)  Tiga unsur yang sangat penting dalam ekologi adalah fosfor, sulfur dan nitrogen
  • 4. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  Siklus Materi  Materi (unsur-unsur hara bagi kehidupan seperti karbon, nitro- gen, fosfor, dsb-nya) dapat dipergunakan secara berulang  Komunitas Organisme  Pengalir energi dan pendaur materi
  • 5. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  SIKLUS NITROGEN (N)  Mikroorganisme berperan penting dlm siklus N  N dipecah dari bentuk organik ke anorganik oleh bakteri pengurai  Hasil rombakan bakteri berupa amoniak & nitrat dapat diserap langsung oleh tumbuhan  N masuk ke udara dgn bantuan bakteri denitrifikasi  N dikembalikan ke dlm siklus melalui fiksasi bakteri & mikroorganisme pengikat nitrogen  N udara dpt diikat oleh bakteri bebas & simbion  Bakteri bebas ⇒ Azotobacter (Aerob) & Clostridium (Anaerob)  Bakteri simbion ⇒ Rhizobium (Bersimbiosis dgn Leguminoseae), Actinomycetes (dgn akar tumbuhan non Leguminoseae), Rhodospirillum (Bakteri fotosintetik), Pseudomonas (Bakteri tanah)
  • 6. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  Komunitas Biota mengasimilasikan + 1000 teragram N per tahun (I tg = 106 Ton)  80 % Berasal dari hasil daur ulang pd strata lahan & air  20 % merupa- kan input baru yg berasal dari N atmosfir me- lalui fiksasi N  Jika kandungan N tinggi ⇒ Bakteri nitrifikasi terhambat aktivitasnya dalam merombak amoniak menjadi nitrat, sehingga terjadi penimbunan amoniak dlm tanah  Hal ini selain mengganggu siklus N, juga mangganggu kehidupan organisme lain karena amoniak bersifat racun
  • 7. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  Siklus Nitrogen pada ekosistem darat dan laut
  • 8. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  SIKLUS FOSFOR (P)  P merupakan penyusun penting dari protoplasma  P merupakan makronutrien yg sangat rawan/ terbatas  Sumber P terbesar adalah batuan endapan fosfat yg tercuci/tererosi/ terlepas sedikit demi sedikit & masuk ke 1: tanaman; 2: hewan; 3: bakteri dlm ekosistem pengurai; 4: bakteri sintesis P; 5: P terlarut; 6: endapan P di laut dangkal; 7:  P merupakan elemen P yg hilang sbg endapan; 8: ikan burung yg lebih langka & laut; 9: batuan P, deposit Guano & dibandingkan dengan fosil tulang; 10: sintesis protoplasma; 11: N (dlm air 1 : 23) ekskresi; 12: tulang & gigi.
  • 9. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  Aliran P ke laut lebih besar dari pada aliran P ke darat  P banyak mengendap di dasar laut dangkal & dalam  Penambangan P dan pabrik pupuk P mempercepat laju aliran P dari darat ke laut  Manusia menambang 1 - 2 juta ton batuan P per tahun utk pupuk, dimana sebagian besar hilang tercuci ke laut  Manusia hanya mengembalikan P sekitar 60.000 ton/thn dari hasil penangkapan ikan 1: tanaman; 2: hewan; 3: bakteri pengurai; 4: bakteri sintesis P; 5: P  Burung laut mempunyai peranan terlarut; 6: endapan P di laut dangkal; penting dlm proses pengembalian P 7: P yg hilang sbg endapan; 8: ikan dari laut ke darat burung laut; 9: batuan P, deposit  Timbunan kotoran (Guano) burung Guano & fosil tulang; 10: sintesis laut di pantai Peru mengandung protoplasma; 11: ekskresi; 12: tulang banyak P & gigi.
  • 10. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  Siklus fosfor pada ekosistem darat dan laut
  • 11. POLA & TIPE DASAR SIKLUS BIOGEOKIMIA  SIKLUS SULFUR (S)  Sedimen merupakan sumber utama S  Hanya sedikit S yg berasal dari atmosfir  Peranan mikroorganis- me sangat penting pd siklus S  Mikroorganis- me berperan dlm oksidasi & reduksi S
  • 12. KAJIAN KUANTITATIF DARI SIKLUS BIOGEOKIMIA  Laju perpindahan unsur dari satu komponen ke komponen lain lebih berperan dlm penentuan struktur & fungsi ekosistem dari pd jumlah unsur yg terdapat pd suatu ekosistem  Untuk memahami peranan suatu unsur, maka kita harus mengetahui laju peredaran materi secara kuantitatif  Konsep daur ulang atau turn-over sangat penting dlm memahami/ mempelajari/membandingkan laju pertukaran unsur pd berbagai komponen dlm suatu ekosistem  Daur ulang adalah perbandingan antara materi yg beredar & yg terkandung dlm suatu ekosistem  Laju daur ulang adalah jumlah unit senyawa yg keluar dari suatu komponen dibagi dgn jumlah unit senyawa yg terdapat dlm komponen pd suatu waktu tertentu  Waktu daur ulang adalah waktu yg diperlukan utk mengganti semua unit senyawa yg terdapat pd suatu komponen  Contoh :  Jika 1000 unit senyawa terdapat di dalam komponen dan 10 unit senyawa keluar atau masuk setiap jam, maka :  Laju daur ulang =10 / 1000 = 0,01 per jam atau 1 % per jam  Waktu daur ulang = 1000 / 10 = 100 jam
  • 13. KAJIAN KUANTITATIF DARI SIKLUS BIOGEOKIMIA  Pada umumnya waktu daur ulang air & unsur pd suatu danau kecil atau dangkal hanya memerlukan waktu beberapa hari atau minggu, sedangkan utk danau besar memerlukan sampai berbulan-bulan Waktu Daur Keda- Ulang Rasio antara P Luas Danau laman yg mengalir & (Km2) Sedi- (m) Air P total dlm air men Bluf 0,40 7,0 5,4 34 6,4 Punch- 0,30 6,0 7,6 37 4,7 borts Crecy 2,04 3,8 17,0 176 8,4
  • 14. KAJIAN KUANTITATIF DARI SIKLUS BIOGEOKIMIA  Peredaran unsur tdk kontinyu & tdk linier  Ada dua gudang fosfor ⇒ Sedimen & detritus  Ada tiga komponen paling aktif ⇒ Air, Spartina/ Rumput Rawa & Organisme pemakan detritus  Ada dua koefisien variable yaitu (D)t & (C)t  Koefisien ini mengikuti  Angka dlm kotak menunjukkan siklus musim dlm hal cadangan tetap (Standing Stocks) pelepasan fosfor dlm mg P/m2  Pada musim panas fosfor  Angka pd panah menunjukkan diserap oleh akar rumput- aliran dlm mg P/m3/hari rumputan dari dalam zona anaerob (jenuh)  Angka dlm kurung menunjukkan variabel transfer rata-rata
  • 16. BIOGEOKIMIA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)  Perairan bukan suatu sistem tertutup, melainkan suatu bagian dari sistem daerah aliran sungai yg lebih besar  Model kuantitatif dari siklus atau aliran unsur pada DAS dpt diprediksi atau diperkirakan  Contoh budget kalsium pd DAS New Hampshire  Masukan  Dari air hujan + 3 kg/ha/thn  Dari hasil pelapukan tanah & butuan + 5 kg/ha/thn  Keluaran  Keluar bersama aliran air sungai adalah + 8 kg/ha/thn  Kesimpulan  Aliran masuk & keluar unsur kalsium seimbang
  • 17. BIOGEOKIMIA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)  DAS yg tdk mengalami kerusakan ⇒ aliran masuk & ke-  luar seimbang atau relatif sama Contoh :  DAS yg mengalami kerusakan  Kerusakan hutan menye- hutan akan terjadi babkan kehilangan ketidakseimbangan mineral 3 - 15 kali  Kerusakan hutan menyebabkan kehilangan kalsium (Ca) 6 kali lipat & nitrogen (N) 15 kali lipat  Pemulihan populasi hutan akan mengurangi laju kehilangan nutrien  Diperlukan waktu 3 – 5 thn utk memulihkan atau menyeimbangkan budget  Diperlukan 10 – 20 thn utk mengembalikan ke
  • 18. SIKLUS KARBON (C0 2 )  Jumlah cadangan karbon di atmosfir sgt kecil dibandingkan dgn yg ada di laut, minyak bumi & cadangan lain yg ada di dlm kerak bumi  Saat ini kandungan karbon di udara terus meningkat krn adanya masukan baru yg berasal dari aktivitas industri, Angka dinyatakan dlm 109 Ton pertanian & penebangan hutan  Pada masa pra-industrialisasi peredaran atau siklu karbon di atmosfir, daratan & laut selalu seimbang (garis tebal)  Pada masa industrialisasi terjadi ketidakseimbangan karena ada masukan baru dari aktivitas agroindustri (garis putus-putus)  Kapasitas pengaliran CO2 oleh tumbuhan hijau melampaui kemampuan kontrol Cybernetik
  • 19. SIKLUS KARBON (C0 2 )  Jalur Siklus Karbon  Jalur utama siklus karbon adalah dari atmosfer ke organisme hidup kemudian kembali ke atmosfer Mula-mula CO2 diserap oleh tanaman utk membentuk senyawa organik dgn bantuan sinar matahari  Senyawa organik ini akan digunakan oleh konsumen, sehingga terjadi pembebasan CO2 ke atmosfer atau ke dalam air  Organisme saprotrof menyempurnakan proses pelepasan karbon dari kotoran atau organisme yg mati  Kadang-kadang proses pembebasan (penguraian) yg dilakukan oleh saprotrof ini berjalan lambat, sehinga senyawa karbon dpt menumpuk dlm bentuk gambut, batu bara & minyak bumi  Beberapa organisme laut (Hewan Karang) dpt memanfaatkan karbon utk membentuk batuan (batu karang) sehinga karbon tertimbun sebagai batuan
  • 20. SIKLUS KARBON (C0 2 )  1800 (awal revolusi industri) CO2 di atmosfir + 290 ppm  1958 CO2 di atmosfir menjadi + 315 ppm  1980 CO2 di atmosfir menjadi + 335 ppm  Pertengahan abad ini diperkirakan menjadi + 670 ppm  Akibatnya akan terjadi kenaikan suhu 1,5 – 4,5oC  Akan diikuti dgn kenaikan permukaan air laut & perubahan pola curah hujan yg akan mengganggu produksi pertanian  Bentuk senyawa karbon lainnya di atmosfir  Karbon Monoksida (CO) ⇒ 0,1 ppm & Metan (CH4) ⇒ 1,6 ppm  Waktu peredaran kedua gas ini singkat  CO ⇒ 0,1 tahun dan CH4 ⇒ 3,6 tahun  Keduannya berasal dari proses dekomposisi bahan organik secara anaerob  Gas CH4 berperan dlm mempertahankan kestabilan
  • 21. SIKLUS KARBON (C0 2 )  SIKLUS CO2 SEBELUM ERA INDUSTRIALISASI
  • 22. SIKLUS KARBON (C0 2 )  SIKLUS CO2 PADA ERA INDUSTRIALISASI
  • 23. SIKLUS KARBON (C0 2 ) Konsentasi CO2 di atmosfir Mauna Loa Hawai
  • 24. SIKLUS AIR  Jumlah air yg ada di atmosfir sgt kecil, namun mempunyai kecepatan daur ulang yg cepat Angka dinyatakan dlm geogram (1020 gram)
  • 25. SIKLUS AIR  Siklus hidrogen mempunyai dua arah ⇒ ke atas & ke bawah  Gerakan ke atas membutuhkan energi (energi matahari)  Gerakan ke bawah melepaskan energi ke danau, sungai, lahan basah, serta sbg sumber energi hidrolistrik  90% dari air hujan yg menyokong ekosistem daratan berasal dari penguapan air laut  Sepertiga dari energi matahari digunakan utk mengalirkan air ke atas (epavorasi & transpirasi)  Perubahan iklim akan menyebabkan perubahan aliran ke atas shg layanan gratis (subsidi energi) ini akan hilang
  • 27. SIKLUS AIR  Bagian Hulu  Terlindung vegetasi, sempit & dangkal ⇒ Produktivitas rendah  Tergantung pd suplai BO ⇒ Perbandingan P/R < 1 (Ekositem Heterotrof) ⇒ detritivor dominan (diversitas rendah)  Bagian Tengah Kontinum Sungai  Tdk terlindung & lebih lebar ⇒ Produktivitas tinggi  Partikel BO berukuran sedang & didominasi oleh hewan penyaring  Tdk tergantung pd suplai BO ⇒ Perbandingan P/R > 1 (Ekositem Autotrof) ⇒ Organisme Autotrof (algae & macrophyta) melimpah (diversitas cukup tinggi)  Bagian Hilir  Produktivitas rendah ⇒ Perbandingan P/R < 1 (Eko. Heterotrof)  Diversitas sangat rendah
  • 28. SIKLUS SEDIMEN  Siklus sedimen merupakan siklus dari unsur pembentuk bumi  Siklus unsur pembentuk bumi mengikuti pola siklus pembentukan pegunungan, aktivitas vulkaniK, erosi, sedimentasi & transpor Jumlah mineral diestimasi dlm secara biologis satuan geogram per satu juta thn  Peredaran benda padat melalui udara (dlm bentuk debu) akan jatuh ke bumi sebagai hujan debu  Fall-out atau jatuh alami umumnya berasal dari gunung api, badai yg membawa debu & kebakaran hutan  Fall-out buatan yg berasal dari aktivitas manusia (seperti penggalian uranium) secara ekologis sgt berbahaya karena dapat menimbulkan keracunan  Fall-out buatan dapat mengurangi penetrasi cahaya sehingga menyebabkan penurunan suhu bumi
  • 29. SIKLUS SEDIMEN  Perkiraan Arus Tahunan Sedimen dari Daratan ke Laut Daerah Pelepasan Total Daratan Drainase Sedimen (109 Ton ) (106 Mil2) (Ton/Mil2) Amerika Utara 8,0 245 1,97 Amerika 7,0 160 1,20 Selatan Afrika 7,7 70 0,54 Australia 2,7 115 0,23 Eropah 3,6 90 0,32 Asia 10,4 1 530 15,91 Daratan Asia yg terpadat penduduknya mengalami paling banyak kehilangan tanah
  • 30. SIKLUS UNSUR-UNSUR NON ESENSIAL  Dalam kondisi normal, unsur-unsus non esensial punya pengaruh yg sgt kecil dlm ekosistem  Konsentrasinya meningkat setelah terjadi campur tangan manusia melalui aktivitas industri kimia, pertambangan & pertanian  Limbah industri yg mengandung zat organik yg beracun, seperti merkuri, timbal & bahan berbahaya lainya setelah masuk ke dlm lingkungan dpt mengancam kehidupan  Strontium merupakan unsur yg hampir tdk dikenal sebelumnya, namun setelah unsur ini digunakan dlm industri senjata nuklir, maka unsur ini mulai mendapat perhatian  Strontium mempunyai sifat yg sama dgn kalsium sehingga berbahaya bagi manusia & hewan vertebrata krn dpt berkontak langsung dgn jaringan pembentuk darah & tulang
  • 31. SIKLUS UNSUR-UNSUR NON ESENSIAL  Merkuri merupa- kan unsur alami yg konsentrasi- nya sangat kecil dlm kondisi normal  Konsentrasinya meningkat sete- lah dimulainya industrialisa-si & penambangan  Penambangan &  Jumlah cadangan merkuri dinyatakan dlm 10 8 pencemaran gm/tahun & siklus merkuri dlm 10 gm/tahun 8 (Garis putus-  Angka dlm kurung menunjukan kondisi sebelum ada campur tanggan manusia putus) telah meningkatkan aliran ke atmosfer sebanyak + 60%