BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
Bab iii (hal. 37)
1. 37
Sedangkan
kawasan
pendukung
perkotaan
direncanakan untuk dapat mendukung kawasan pekotaan
utama
ketika
Kecamatan
Pracimantoro
mengalami
perkembangan yang pesat, terutama di sektor perdagangan,
sehingga banyak penduduk yang melakukan migrasi masuk ke
Kecamatan Pracimantoro. Oleh karena itu, kawasan pendukung
ini disiapkan untuk kawasan permukiman ketika terjadi ledakan
penduduk mengingat adanya proyeksi kebutuhan penduduk
Analisis Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Tinggi bangunan adalah tinggi suatu bangunan atau bagian
bangunan, yang diukur dari rata-rata permukaan tanah sampai
setengah ketinggian atap miring atau sampai puncak dinding atau
parapet, dipilih yang tertinggi. Adapun tujuan dari perhitungan ini
adalah untuk memberikan batasan terhadap pembangunan
bangunan
dengan
ketinggian
yang
tidak
sewajarnya.
Kriteria/pertimbangan yang menentukan tinggi bangunan :
a. Pertimbangan jalur pesawat terbang
b. Pertimbangan terhadap FAR (Floor Area Ratio)
perkotaan sehingga diperlukan pengembangan kawasan penunjang
dengan menciptakan sub pusat sarana baru dimana
pengembangannya diarahkan sebagai peruntukkan
berbagai
prasarana seperti jaringan air bersih, jaringan listrik dan sebagainya
agar dapat menunjang kebutuhan perkotaan serta dengan
menyediakan kawasan permukiman, beberapa sarana penunjang
dan kawasan perdagangan.
3.3.2
3.3.3
Analisis Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Berdasarkan penjelasan di Pasal 13 Undang-Undang No.
28 Tahun 2002, Garis Sempadan Bangunan merupakan sebuah
garis yang membatasi jarak bebas minimum dari sisi terluar sebuah
masa bangunan terhadap batas lahan yang dikuasai, atau batas
bangunan yang diperbolehkan untuk dibangun rumah atau gedung.
Besarnya GSB ini bergantung pada lebar jalan yang tedapat di
depan bangunan (sempadan depan) dan dapat pula digunakan
pada sempadan samping (yang berbatasan dengan bangunan
samping), sempadan belakang (yang berbatasan dengan bangunan
di belakangnya) dan sempadan pagar (yang berbatasan dengan
bangunan luar pagar halaman depan).
c. Pertimbangan terhadap ALO (Angle of Light Obstruction)
Namun dari ketiga kriteria yang telah disebutkan,
perhitungan KLB yang digunakan untuk menentukan KLB di
Kecamatan Pracimantoro merupakan pertimbangan terhadap ALO.
Pertimbangan pertama tidak digunakan karena Kecamatan
Pracimantoro berjarak >10Km. berdasarkan hasil perhitungan,
maka tinggi bangunan maksimal adalah 6 lantai, baik untuk
kawasan perkotaan utama ataupun kawasan pendukung perkotaan.