SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Embriologi Kulit

Epidermis

    Berasal dari surface ectoderm. (minggu ke-2 sampai lahir)
        Pada mulanya, minggu ke-4/5, embryo ditutupi oleh satu lapis sel ectoderm.
        Awal bulan ke-2 kehamilan (minggu ke-7): epitel terbagi dua, yaitu sel basal dan
        periderm/epitrichium, lapisan pipih yang terletak pada bagian permukaan.
        Sel basal kemudian mengalami proliferasi, membentuk lapisan ketiga, yaitu intermediet
        zone (minggu ke-11).
        Akhir bulan ke-4 kehamilan: epidermis sudah membentuk lapisan sebenarnya, yaitu :
        a. Basal layer (germinativum)
             - Memproduksi sel baru, permukaannya akan membentuk gelombang (menjadi
                  sidik jari).
        b. Spinous layer
             - Sel polyhedral dengan tonofibril.
        c. Granular layer
             - Mengandung keratohyalin granul.
        d. Horny layer
             - Membentuk lapisan permukaan epidermis yang tidak rata, terdiri dari sel mati
                  yang mengandung keratin.
             - Lapisan periderm biasanya terlepas di trimester ke-2 (minggu ke-21) intrauterine
                  life, dan dapat ditemukan di cairan amnion. Setelah periderm lepas,
                  terbentuklah stratum corneum.
             Pembentukan melanocytes :
             - Neural crest bermigrasi menuju mesenkin dermis dan berdiferensiasi menjadi
                  melanoblast, sel ini kemudian bermigrasi menuju dermoepidermal junction dan
                  berdiferesiasi menjadi melanocytes. Proses perubahan ini diregulasi oleh Wnt
                  signaling.
             - Saat bulan ke-3, epidermis, diinvasi oleh sel dari neural crest untuk membentuk
                  sel yang memiliki melanosome untuk mensintesis pigmen melanin. Karena
                  melanosome mengalami akumulasi, mereka ditransport melalui dendritic
                  process melanocytes ke keratinocytes pada kulit dan rambut. Inilah proses yang
                  disebut dengan pigmentasi. Melanocytes mulai memproduksi melanin sebelum
                  lahir dan menyebarkannya ke bagian epidermis.
             Saat trisemester pertama, sel Langerhans yang berasal dari sumsum merah tulang
             menginvasi epidermis
             Saat bulan ke-4 sampai 6, sel merkel muncul pada epidermis.

Dermis

    Berasal dari lateral plate mesoderm dan dermatomes dari somite.
             Pada minggu ke – 5, pembuluh darah pada dermis awalnya terdiri dari simple
             struktur endothelium-lined yang berbeda dari mesenkim.
             Minggu ke-11, sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibroblast dan mulai
             memproduksi jarinagn ikat kolagen dan elastic.
Pada bulan ke-3 dan ke-4, jaringan ini, corium, membentuk lapisan papilary (dermal
               papila), yang menonjol ke arah permukaan epidermis, sebagian besar mengandung
               kapiler kecil dan sensory nerve end organ. Lapisan yang lebih dalam, subcorium,
               mengandung banyak jaringan lemak.
               Pada bulan ke-5, kulit ditutupi oleh whitish paste (cairan pekat keputihan), vernix
               caseosa, yang dibentuk oleh sekresi kelenjar sebaceous, serta regenerasi sel
               epidermal dan rambut, yang bercampur dengan lapisan periderm. Lapisan ini
               melindungi kulit dari cairan amnion, sifat yang licin membantu proses persalinan,
               serta melindungi kulit dari kuku.


                                          Fisiologi Kulit

Fungsi Umum dari Kulit :
   1. Protection
          Fungsi penting dari kulit adalah menjadi barier yang efektif antara lingkungan dalam
          (mencegah pengeluaran cairan) dan luar (zat asing) dari suatu organisme.
          Peran kulit dalam proteksi menjaga kulit dari water loss, masuknya mikroorganisme dan
          toxin (natural/sintetic), radiasi UV, trauma, suhu lingkungan ekstrem, sengatan listrik
          volt rendah.
          Struktur pelindung kulit :
          a. Epidermis
               - Keratin pada lapisan s.corneum -> melindungi secara fisik dari mikroba, abrasi,
                   panas, bahan kimia.
               - Sel-sel keratinocytes yang rapat (adanya tight junction) -> mencegah masuknya
                   mikroba.
               - Extracellular nonpolar lipid pada s.corneum yang dihasilkan oleh lamellar body-
                   > membentuk hidrophobic matrix untuk mencegah water loss.
               - Lamellar body mengandung hydrolytic catalic enzim -> membentuk lapisan
                   pelindung.
               - Pigmen melanin -> mencegah kerusakan oleh kristal violet.
               - Epidermal langerhans cell -> meningkatkan sistem imun dengan mengenali dan
                   memproses zat asing yang masuk.
          b. Dermis
               - Dermis macrophag -> memfagosit bakteri dan virus.
               - Minyak dari kelenjar sebaceous ->menjaga kulit dan rambut tidak kering serta
                   mengandung bahan kimia pembunuh bakteri.
               - Memproduksi kolagen dan elastik fiber -> agar kulit kuat.
               - Subcutaneus lipid layer -> melindungi dari gangguan mekanik, menjaga panas
                   tubuh, serta tempat terjadinya metabolisme energi.
          Kulit melindungi dengan cara :
               - Pertahanan terhadap oxidative stress
                          Bentuk oxidative stress : ozon, radiasi UV, polusi udara, mikroorganisme
                           patologis, bahan kimia, obat topikal.
                          Epidermis mengandung sistem antioksidan (enzimatik dan non
                           enzimatik) untuk mencegah kerusakan protein, lipid, serta DNA sel-sel
                           di epidermis akibat oksidative stress.
               - Menjaga kadar pH pada stratum corneum
  Fungsi –fungsi stratum corneum (barier permeable, proses inflamasi,
                       pertahanan terhadap mikroba) dilakukan dengan cara meregulasi kadar
                       pH, dengan pH normal asam.
                   Pathway untuk mempertahankan pH :
                       a. Deaminasi filaggrin (derivat histidin) menjadi trans urocanis acid
                           (tUCA) oleh enzim histidase.
                       b. Meningkatkan free fatty acid, dengan cara hidrolisis phospholipid
                           oleh sPLA2 (secretory phospholipase A2)
                       c. Adanya sodium-proton membran antiporter di luar sel.
                    Pengaruh pH asam terhadap fungsi proteksi :
                      a. Pada pH asam, stratum corneum dapat menghasilkan ceramid, yang
                           berfungsi sebagai proteksi.
                      b. Pada pH netral : enzim protease yang memecah desmosom aktif
                           sehingga ikoatan antar sel meregang. Sementara pada pH asam,
                           aktivitas enzim protease menurun, sehingga ikatan antar sel tetap
                           kuat.
                      c. pH asam mencegah pengeluaran IL (interleukin).
                      d. Mencegah infeksi mikroba. Flora normal lebih baik tumbuh pada pH
                           asam, namun organisme patogen tumbuh pada pH basa/netral.
           -   Untuk mempertahankan fungsi startum corneum tersebut, terjadi proses
               sebagai berikut :
                Sintesis lipid (terutama kolesterol) pada epidermis, 60-70% di bagian basal.
                Respon metabolik terhadap gangguan proteksi
                   a. Tubuh akan meningkatkan sintesis lipid, terutama ceramid, choleterol,
                        dan FFA, ketika terjadi peningkatan proses perllindungan dari kulit.
                        Proses ini terjadi dengan bantuan enzim HMG-CoA redustase, serine
                        palmitoyltransferase (SPT), acetyl-coA carboxylase, dan fatty acid
                        synthase.
                   b. Terdapat dua jalur respon :
                         - Respon cepat
                                  o Terjadi segera setelah ada gangguan, proses perbaikan
                                       terjadi dalam 2 jam.
                                  o Proses : peningkatan sekresi kolesterol/FFA serta
                                       peningkatan pembentukan lamellar body.
                         - Respon lambat
                                   Proses perbaikan selama 72-96 jam.
                                   Proses : stimulasi epidermal β-glucocerebrosidase,
                                       peningkatan ceramid, peningkatan sintesis DNA,

                   Adanya spesific lipid
                    a. Jika koleterol, ceramid, atau acylceramides tidak saling terikat, akan
                       membentuk gumpalan masing-masing, tidak berfungsi memperbaiki
                       bagian yang rusak.
                    b. Sebaliknya jika, komponen ini bergabung, atau hanya gabungan
                       acylceramides dan kolesterol, akan menimbulkan proses perbaikan,
                       bahkan mempercepat proses tersebut.

2. Thermoregulation
       Thermoregulasi : proses pengaturan homeostasis dari suhu tubuh.
       Kulit melakukan peran ini dengan dua cara :
           - mengeluarkan keringat pada permukaannya
- mengatur aliran darah pada dermis
        Jika suhu tubuh tinggi (akibat suhu lingkungan/aktivitas), respon :
            -   penguapan keringat di permukaan kulit ->menurunkan suhu
            -   pelebaran pembuluh darah di dermis, serta peningkatan aliran darah menuju
            dermis -> mempercepat penurunan suhu.
        Jika suhu tubuh rendah, respon :
            -   penurunan sekresi keringat di permukaan kulit -> menahan panas
            -   vasokonstriksi pembuluh darah di dermis, serta penurunan aliran darah menuju
            dermis -> mengurangi pelepasan panas.

3. Cutaneus Sensation
       Sensasi yang terasa pada kulit : sentuhan, tekanan, getaran, thermal sensation, dan
       pain.
       Yang berperan adalah nerve ending dan reseptor yang terdistribusi pada kulit, termasuk
       tactile disc epidermis, corpuscles of touch dermis, dan hair round plexus disekitas hair
       folikel.

4. Vitamin D production
       Sintesis vit.D memerlukan aktivasi dari molekul prekursor oleh sinar UV.
       Proses selanjutnya dilakukan oleh enzim pada hati dan ginjal untuk membentuk
       calcitriol (bentuk aktif vit D terbanyak).
       Exposure UV (10-15 menit) diperlukan untuk sintesis vit.D

5. Exretion and Absorption (eccrine sweating)
        Exretion
       - Tidak terlalu banyak berperan dalam sekresi, karena memiliki s.corneum dengan
           struktur waterproof.
       - Umumnya 400 mL air menguap setiap harinya. Pada orang yang duduk 200 mL. Akan
           lebih banyak pada orang dengan aktivitas tinggi.
       - Keringat juga membawa zat-zat keluar tubuh, yaitu : garam, CO2, dan ammonia-
           urea(hasil metabolit protein).
        Absorption
       - Air tidak dapat menyerap pada kulit.
       - Lipid-soluble material dapat menyerap pada kulit, seperti vit A-D-E-K, obat-obatan,
           O2, dan CO2.
       - Zat toxic yang dapat menembus kulit : bahan pelarut (aceton, pelarut pewarna kuku
           – carbon tetrachloride, cairan pemutih), logam berat (timah, merkuri, arsenik),
           substansi beracun tumbuhan.
       - Sifat lipid soluble ini menjadi hal yang penting pada obat steroid topical (cortisone)
           untuk inhibisi histamin dalam proses inflamasi.

6. Blood Reservoir
       Dermis mengandung jaringan pembuluh darah yang luas, yaitu 8-10 % dari total aliran
       darah pada resting adult.
KULIT EMBRIOLOGI
KULIT EMBRIOLOGI

More Related Content

What's hot (20)

Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 
Anatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulitAnatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulit
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
 
Etik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain managementEtik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain management
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan DasarGangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
Patofisiologi demam
Patofisiologi demamPatofisiologi demam
Patofisiologi demam
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 

Similar to KULIT EMBRIOLOGI

Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenBetaKatsuragi
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenKANDA IZUL
 
Anatomi dan Fisiologi Organ Kulit dan Lidah
Anatomi dan Fisiologi Organ Kulit dan LidahAnatomi dan Fisiologi Organ Kulit dan Lidah
Anatomi dan Fisiologi Organ Kulit dan LidahDhinaWidayati
 
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgINDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgariefpradana07
 
Malakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumenMalakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumensanty samuel
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenRozyainun
 
Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenarniwianti
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptMeilanySasti
 
5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptx5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptxziaulfatwa2
 
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptxPENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptxDesinta6
 
Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)Fitri Riza
 
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTXdbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTXPuteriKhairunnisaIkh
 

Similar to KULIT EMBRIOLOGI (20)

Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumen
 
Anatomi dan Fisiologi Kulit
Anatomi dan Fisiologi KulitAnatomi dan Fisiologi Kulit
Anatomi dan Fisiologi Kulit
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Integumentary system
Integumentary systemIntegumentary system
Integumentary system
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Anatomi fisiologi integumen akper
Anatomi fisiologi integumen akperAnatomi fisiologi integumen akper
Anatomi fisiologi integumen akper
 
ANFIS Integument.ppt
ANFIS Integument.pptANFIS Integument.ppt
ANFIS Integument.ppt
 
Anatomi dan Fisiologi Organ Kulit dan Lidah
Anatomi dan Fisiologi Organ Kulit dan LidahAnatomi dan Fisiologi Organ Kulit dan Lidah
Anatomi dan Fisiologi Organ Kulit dan Lidah
 
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgINDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
 
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
Malakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumenMalakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumen
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumen
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
 
5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptx5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptx
 
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptxPENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
 
Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)
 
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTXdbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
 

Recently uploaded

BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxMelianaFatmawati
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanFATIM77
 
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdfJenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdfnuralieza
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 

Recently uploaded (14)

BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
 
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdfJenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 

KULIT EMBRIOLOGI

  • 1. Embriologi Kulit Epidermis  Berasal dari surface ectoderm. (minggu ke-2 sampai lahir) Pada mulanya, minggu ke-4/5, embryo ditutupi oleh satu lapis sel ectoderm. Awal bulan ke-2 kehamilan (minggu ke-7): epitel terbagi dua, yaitu sel basal dan periderm/epitrichium, lapisan pipih yang terletak pada bagian permukaan. Sel basal kemudian mengalami proliferasi, membentuk lapisan ketiga, yaitu intermediet zone (minggu ke-11). Akhir bulan ke-4 kehamilan: epidermis sudah membentuk lapisan sebenarnya, yaitu : a. Basal layer (germinativum) - Memproduksi sel baru, permukaannya akan membentuk gelombang (menjadi sidik jari). b. Spinous layer - Sel polyhedral dengan tonofibril. c. Granular layer - Mengandung keratohyalin granul. d. Horny layer - Membentuk lapisan permukaan epidermis yang tidak rata, terdiri dari sel mati yang mengandung keratin. - Lapisan periderm biasanya terlepas di trimester ke-2 (minggu ke-21) intrauterine life, dan dapat ditemukan di cairan amnion. Setelah periderm lepas, terbentuklah stratum corneum. Pembentukan melanocytes : - Neural crest bermigrasi menuju mesenkin dermis dan berdiferensiasi menjadi melanoblast, sel ini kemudian bermigrasi menuju dermoepidermal junction dan berdiferesiasi menjadi melanocytes. Proses perubahan ini diregulasi oleh Wnt signaling. - Saat bulan ke-3, epidermis, diinvasi oleh sel dari neural crest untuk membentuk sel yang memiliki melanosome untuk mensintesis pigmen melanin. Karena melanosome mengalami akumulasi, mereka ditransport melalui dendritic process melanocytes ke keratinocytes pada kulit dan rambut. Inilah proses yang disebut dengan pigmentasi. Melanocytes mulai memproduksi melanin sebelum lahir dan menyebarkannya ke bagian epidermis. Saat trisemester pertama, sel Langerhans yang berasal dari sumsum merah tulang menginvasi epidermis Saat bulan ke-4 sampai 6, sel merkel muncul pada epidermis. Dermis  Berasal dari lateral plate mesoderm dan dermatomes dari somite. Pada minggu ke – 5, pembuluh darah pada dermis awalnya terdiri dari simple struktur endothelium-lined yang berbeda dari mesenkim. Minggu ke-11, sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibroblast dan mulai memproduksi jarinagn ikat kolagen dan elastic.
  • 2. Pada bulan ke-3 dan ke-4, jaringan ini, corium, membentuk lapisan papilary (dermal papila), yang menonjol ke arah permukaan epidermis, sebagian besar mengandung kapiler kecil dan sensory nerve end organ. Lapisan yang lebih dalam, subcorium, mengandung banyak jaringan lemak. Pada bulan ke-5, kulit ditutupi oleh whitish paste (cairan pekat keputihan), vernix caseosa, yang dibentuk oleh sekresi kelenjar sebaceous, serta regenerasi sel epidermal dan rambut, yang bercampur dengan lapisan periderm. Lapisan ini melindungi kulit dari cairan amnion, sifat yang licin membantu proses persalinan, serta melindungi kulit dari kuku. Fisiologi Kulit Fungsi Umum dari Kulit : 1. Protection Fungsi penting dari kulit adalah menjadi barier yang efektif antara lingkungan dalam (mencegah pengeluaran cairan) dan luar (zat asing) dari suatu organisme. Peran kulit dalam proteksi menjaga kulit dari water loss, masuknya mikroorganisme dan toxin (natural/sintetic), radiasi UV, trauma, suhu lingkungan ekstrem, sengatan listrik volt rendah. Struktur pelindung kulit : a. Epidermis - Keratin pada lapisan s.corneum -> melindungi secara fisik dari mikroba, abrasi, panas, bahan kimia. - Sel-sel keratinocytes yang rapat (adanya tight junction) -> mencegah masuknya mikroba. - Extracellular nonpolar lipid pada s.corneum yang dihasilkan oleh lamellar body- > membentuk hidrophobic matrix untuk mencegah water loss. - Lamellar body mengandung hydrolytic catalic enzim -> membentuk lapisan pelindung. - Pigmen melanin -> mencegah kerusakan oleh kristal violet. - Epidermal langerhans cell -> meningkatkan sistem imun dengan mengenali dan memproses zat asing yang masuk. b. Dermis - Dermis macrophag -> memfagosit bakteri dan virus. - Minyak dari kelenjar sebaceous ->menjaga kulit dan rambut tidak kering serta mengandung bahan kimia pembunuh bakteri. - Memproduksi kolagen dan elastik fiber -> agar kulit kuat. - Subcutaneus lipid layer -> melindungi dari gangguan mekanik, menjaga panas tubuh, serta tempat terjadinya metabolisme energi. Kulit melindungi dengan cara : - Pertahanan terhadap oxidative stress  Bentuk oxidative stress : ozon, radiasi UV, polusi udara, mikroorganisme patologis, bahan kimia, obat topikal.  Epidermis mengandung sistem antioksidan (enzimatik dan non enzimatik) untuk mencegah kerusakan protein, lipid, serta DNA sel-sel di epidermis akibat oksidative stress. - Menjaga kadar pH pada stratum corneum
  • 3.  Fungsi –fungsi stratum corneum (barier permeable, proses inflamasi, pertahanan terhadap mikroba) dilakukan dengan cara meregulasi kadar pH, dengan pH normal asam.  Pathway untuk mempertahankan pH : a. Deaminasi filaggrin (derivat histidin) menjadi trans urocanis acid (tUCA) oleh enzim histidase. b. Meningkatkan free fatty acid, dengan cara hidrolisis phospholipid oleh sPLA2 (secretory phospholipase A2) c. Adanya sodium-proton membran antiporter di luar sel.  Pengaruh pH asam terhadap fungsi proteksi : a. Pada pH asam, stratum corneum dapat menghasilkan ceramid, yang berfungsi sebagai proteksi. b. Pada pH netral : enzim protease yang memecah desmosom aktif sehingga ikoatan antar sel meregang. Sementara pada pH asam, aktivitas enzim protease menurun, sehingga ikatan antar sel tetap kuat. c. pH asam mencegah pengeluaran IL (interleukin). d. Mencegah infeksi mikroba. Flora normal lebih baik tumbuh pada pH asam, namun organisme patogen tumbuh pada pH basa/netral. - Untuk mempertahankan fungsi startum corneum tersebut, terjadi proses sebagai berikut :  Sintesis lipid (terutama kolesterol) pada epidermis, 60-70% di bagian basal.  Respon metabolik terhadap gangguan proteksi a. Tubuh akan meningkatkan sintesis lipid, terutama ceramid, choleterol, dan FFA, ketika terjadi peningkatan proses perllindungan dari kulit. Proses ini terjadi dengan bantuan enzim HMG-CoA redustase, serine palmitoyltransferase (SPT), acetyl-coA carboxylase, dan fatty acid synthase. b. Terdapat dua jalur respon : - Respon cepat o Terjadi segera setelah ada gangguan, proses perbaikan terjadi dalam 2 jam. o Proses : peningkatan sekresi kolesterol/FFA serta peningkatan pembentukan lamellar body. - Respon lambat  Proses perbaikan selama 72-96 jam.  Proses : stimulasi epidermal β-glucocerebrosidase, peningkatan ceramid, peningkatan sintesis DNA,  Adanya spesific lipid a. Jika koleterol, ceramid, atau acylceramides tidak saling terikat, akan membentuk gumpalan masing-masing, tidak berfungsi memperbaiki bagian yang rusak. b. Sebaliknya jika, komponen ini bergabung, atau hanya gabungan acylceramides dan kolesterol, akan menimbulkan proses perbaikan, bahkan mempercepat proses tersebut. 2. Thermoregulation Thermoregulasi : proses pengaturan homeostasis dari suhu tubuh. Kulit melakukan peran ini dengan dua cara : - mengeluarkan keringat pada permukaannya
  • 4. - mengatur aliran darah pada dermis Jika suhu tubuh tinggi (akibat suhu lingkungan/aktivitas), respon : - penguapan keringat di permukaan kulit ->menurunkan suhu - pelebaran pembuluh darah di dermis, serta peningkatan aliran darah menuju dermis -> mempercepat penurunan suhu. Jika suhu tubuh rendah, respon : - penurunan sekresi keringat di permukaan kulit -> menahan panas - vasokonstriksi pembuluh darah di dermis, serta penurunan aliran darah menuju dermis -> mengurangi pelepasan panas. 3. Cutaneus Sensation Sensasi yang terasa pada kulit : sentuhan, tekanan, getaran, thermal sensation, dan pain. Yang berperan adalah nerve ending dan reseptor yang terdistribusi pada kulit, termasuk tactile disc epidermis, corpuscles of touch dermis, dan hair round plexus disekitas hair folikel. 4. Vitamin D production Sintesis vit.D memerlukan aktivasi dari molekul prekursor oleh sinar UV. Proses selanjutnya dilakukan oleh enzim pada hati dan ginjal untuk membentuk calcitriol (bentuk aktif vit D terbanyak). Exposure UV (10-15 menit) diperlukan untuk sintesis vit.D 5. Exretion and Absorption (eccrine sweating) Exretion - Tidak terlalu banyak berperan dalam sekresi, karena memiliki s.corneum dengan struktur waterproof. - Umumnya 400 mL air menguap setiap harinya. Pada orang yang duduk 200 mL. Akan lebih banyak pada orang dengan aktivitas tinggi. - Keringat juga membawa zat-zat keluar tubuh, yaitu : garam, CO2, dan ammonia- urea(hasil metabolit protein). Absorption - Air tidak dapat menyerap pada kulit. - Lipid-soluble material dapat menyerap pada kulit, seperti vit A-D-E-K, obat-obatan, O2, dan CO2. - Zat toxic yang dapat menembus kulit : bahan pelarut (aceton, pelarut pewarna kuku – carbon tetrachloride, cairan pemutih), logam berat (timah, merkuri, arsenik), substansi beracun tumbuhan. - Sifat lipid soluble ini menjadi hal yang penting pada obat steroid topical (cortisone) untuk inhibisi histamin dalam proses inflamasi. 6. Blood Reservoir Dermis mengandung jaringan pembuluh darah yang luas, yaitu 8-10 % dari total aliran darah pada resting adult.